시간 : 18

PERFECT TIME

WINTER 2014 : Millenium Innocent Love

 

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

warning : Typos everywhere cause didnt check it, sorry T_T

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

 

Junhong menghela nafasnya saat menatap Sooyoung dan Taehyung dikejauhan yang pasti tak mungkin dijangkaunya saat ini. Junhong mencengkeram erat kemudinya dan memberengut sebal. Sedari tadi sejak terakhir dia mengirimkan pesan pada Sooyoung, tak sedikitpun Sooyoung membalasnya.

“Boo!” seseorang mengagetkan Junhong dari arah jendelanya, Junhong yang masih kaget menoleh dan menemukan wajah Euijin, rekan satu perusahaannya, yang dia kenal dengan baik dan dekat dengannya selama trainee. “Choi!” begitu panggilan Euijin bersemangat sembari mengetuk-ngetuk jendela disamping Junhong.

Junhong menghilangkan cemberutnya dan tersenyum. Dia memang tidak menyukai TS yang berlaku tidak adil padanya juga B.A.P, tapi terhadap Eujin dia tidak bisa tidak menyukainya. Gadis itu baik dan periang. Dan dia  teman sekelas Yerin juga Hayoung. Dibukanya pintu mobil peraknya, lalu dipeluknya hangat. Junhong menyayangi Euijin seperti seorang adik yang tak pernah dimilikinya, tak peduli bahwa faktanya mereka seumuran.

“Kau apa kabar, Choi? Aku merindukanmu. Kantor benar-benar sepi tanpa B.A.P.” ujar Euijin dalam pelukan Junhong. Junhong berdeham pelan, kemudian melepaskan pelukannya. Senyumnya terseungging. “Kau apa kabar juga, Jin-ah? Aku selalu baik-baik saja.”

Eujin tergelak, “Baik-baik saja terutama saat mengawasi orang yang kau cintai nyaris direbut orang lain?” sindir Euijin mengacu pada kedekatan Sooyoung dan Taehyung. Junhong menyeringai, “Kau tak perlu tahu, Jin!” ujar Junhong ketus.

“Baiklah.. baiklah… bagaimana kabar oppa yang lain?” tanya Euijin. Junhong masih menunjukkan seringainya, “Kalau yang kau maksud Daehyun-hyung, dia baik-baik saja. Pengobatannya berjalan lancar dan dia berisik seperti biasa sehingga sudah pasti tak ada yang percaya jika dia sekarat.” Balas Junhong. Euijin wajahnya memerah demi mendengar kalimat jawaban dari Junhong. Satu hal yang tak pernah diantisipasi junhong adalah kemungkinan besar Sooyoung melihatnya, mengingat lokasi saat ini dia berdiri itu sangat dekat dengan studio tempat latihan para pengisi acara salah satu festival music yang akan diisi Sooyoung.

Maka tanpa Junhong dan Euijin sadari, dua pasang mata menatap mereka dari kejauhan.

……

 

Sooyoung menyipitkan pandangannya berusaha meyakinkan diri siapa yang sebenarnya dia lihat. Dia sungguh berharap bukan Junhong yang tengah mengusap kepala Euijin, sesama rookies tahun itu, seorang member grup dibawah agensi yang sama dengan agensi Junhong, seorang teman sekelas Yerin dan Hayoung yang tak pernah dekat dengan Sooyoung. Entah dengan alasan apa.

Maka disinilah Sooyoung, tanpa sadar kakinya melangkah meninggalkan Taehyung yang memegangi dua cup berisi teh hijau panas dan Americano milik mereka. Sooyoung berjalan menghampiri pasangan yang dia asumsikan sebagai Junhong dan Euijin, jika dia tak salah mengingat nama gadis itu. Namun belum sampai kakinya melangkah, Taehyung sudah menghampirinya dan menarik tubuhnya untuk berbalik. Namun Sooyoung bukanlah seorang gadis yang mudah diatasi begitu saja oleh Kim Taehyung. Sooyoung dapat berbalik dan mengelak dari Taehyung, menghampiri Junhong.

“Hongie oppa?” panggil Sooyoung lembut, lebih tepatnya lirih karena dia menahan tangisnya. Junhong menoleh dengan dada yang mendadak sesak, suara yang dia hafal namun dia hindari. Junhong paling tidak suka jika suara Sooyoung mendadak sendu menahan tangis. “Youngie…” Junhong memanggil dengan suara tercekat. Mata Sooyoung membulat saat menatap Junhong, sneyumnya memudar, wajahnya antara memberengut dan kaget, tapi yang pasti air matanya menggantung sempurna tinggal sedikit lagi menangis.

“Joy, yuk kita masuk saja.” Suara bass itu menginterupsi, suara yang jelas dibenci Junhong karena alasan sipemilik suara itu makin lama makin dekat dengan Sooyoung. Sooyoung menoleh menatap Taehyung disampingnya, menggeleng kuat. Ada sedikit rasa menang didalam dada Junhong. “Youngie… kau..” Junhong benar-benar tak bisa berkata-kata, suaranya benar-benar tercekat.

“Kenapa kau bersama Euijin, oppa?” tanya Sooyoung pelan namun cukup menikam. Junhong kaget, tak mengantisipasi pertanyaan itu. Seketika tubuh Junhong jadi panas dingin seakan sudah melakukan kesalahan paling fatal dihadapan Sooyoung. Biasanya dia yang selalu cemburu, tapi kali ini Sooyoung mendapatinya bersama Euijin, mendadak Junhong menghindari Euijin. “Youngie, aku bisa menjelaskan.” Hanya itu kalimat yang keluar dari mulut Junhong.

Euijin yang merasa terlibat dalam masalah keduanya segera membungkuk minta maaf, bagaimanapun Red Velvet adalah seniornya dan dia sangat menghormati Sooyoung juga Junhong. “Sooyoung-ssi, maaf jangan salah sangka. Kami tak sengaja bertemu.” Jelasnya. Sooyoung menatap Euijin dengan pandangan datarnya, “Begitukah? Kalian nampak dekat sekali. Kenapa aku tak pernah tahu? Setidaknya nyaris tiga tahun terakhir aku tak tahu sedikitpun.” Balas Sooyoung.

Junhong menahan nafasnya, dia mengakui, dia tak pernah bercerita apapun pada Sooyoung perihal kedekatannya dengan Euijin. Junhong selalu merasa itu bukan masalah besar. Karena bagi Junhong yang terpenting focus pada hubungannya dengan Sooyoung. “Young…” belum selesai Junhong berkata-kata, Sooyoung sudah berbalik pergi. Dan sebelum Taehyung mengejar Sooyoung, Junhong sudah berlari menggapai Sooyoung. Dia tak ingin terlambat sekali ini.

……

 

Junhong memandang Sooyoung hanya menunduk mengaduk-aduk kopinya. Junhong menarik nafasnya, mencoba mengumpulkan segenap argument untuk mendapatkan kepercayaan Sooyoung kembali. Terutama setelah Sooyoung mendapatinya tengah bersama Euijin tadi. “Youngie…” panggil Junhong pada  Sooyoung. Sooyoung mengangkat kepalanya, senyumnya menyungging tipis.

“Aku merindukanmu.” Junhong berkata tulus. Mata Sooyoung membulat seketika, tak mempercayai kalimat yang dapat dia dengar saat ini dari Junhong. “Aku sangat merindukanmu. Maafkan aku menghilang selama itu. Maafkan aku.” Ujar Junhong lagi. Sooyoung menghela nafasnya. Kemudian menatap intens pada Junhong, satu-satunya lelaki yang dia cintai selain ayahnya.

“Apa aku tak begitu penting, oppa? Sampai kau tak mau berbagi banyak hal denganmu? aku tahu kau bersedih karena gugatan kontrak itu. Aku juga tahu kau terluka perihal Daehyun dan Himchan oppa. Tapi tidakkah kau tahu aku selalu disini menunggumu? Menunggu saat-saat kau membuka hatimu lebih lebar, mempersilahkan aku masuk ke istana yang kau bangun. Kenapa? Bahkan soal Euijin saja aku tak tahu. Kupikir kalian tidak saling mengenal.” Sooyoung menumpahkan semua yang mengganjal dihatinya.

Tapi Junhong bungkam. Dia menunggu Sooyoung menyelesaikan semuanya. “Kenapa kau terdiam Choi Junhong? Apa aku benar-benar tak penting?”

Junhong paling suka saat Sooyoung memanggil namanya, tapi tidak dalam situasi ini. Situasi dimana Sooyoung nampak marah dan kesal, merasa terabaikan. Junhong bangkit dari duduknya, membuat Sooyoung terperanjat. Namun diluar dugaan Sooyoung yang mengira Junhong akan pergi meninggalkannya, Junhong justru berjalan dan memeluk Sooyoung dari belakang. Menempelkan pipinya yang pucat ke pipi Sooyoung yang juga pucat.

“Aku selalu mencintaimu, menyayangimu, dan menganggapmu sebagai orang yang penting. Aku hanya saja memerlukan waktu untuk menata hatiku sebelum aku sanggup melihatmu dan membaginya denganmu. aku merindukanmu belakangan ini Park Sooyoung. Dan aku mati-matian menahannya. Karena aku tak mau terlihat lemah. Terutama di hadapanmu.” Bisik Junhong lembut.

Wajah Sooyoung bersemu dengan aksi seromantis itu. Perlahan tangan Sooyoung meraih dekapan Junhong dan mengusapnya pelan. “Tapi sungguh, Hongie, aku cemburu pada Euijin.” Junhong tersenyum mendengarkan kekasihnya berbicara.

“Dia juniorku di agensi terdahulu. Dan well, dia yatim piatu, jadi aku menawarkan tempat sebagai seorang kakak untuknya.” Jelas Junhong. Sooyoung nampak kaget, lalu hatinya merutuk, bagaimana dia bisa melihat sesuatu hanya dari sisinya saja tanpa mempedulikan perasaan orang lain. “Mian.” Hanya itu yang terucap. Dan mereka menghabiskan belasan menit hanya dengan posisi yang sama. Karena keduanya selalu punya cara tersendiri untuk berbaikan.

……

 

Sooyoung tersenyum saat menemukan sosok Junhong didepan lobby hotel dimana dia dan member Red Velvet tinggal, ah tepatnya semua anggota SMTown. Seluruh artis SM baru saja menyelesaikan rangkaian konser di Jepang, dan sebagai hadiah, CEO mereka memberikan kesempatan satu hari pada setiap member untuk menghabiskan waktu istirahat.

Jauh-jauh hari, Sejak Sooyoung dan Junhong berbaikan, Sooyoung mengusulkan ide untuk berlibur bersama pada Junhong sebelum Junhong berangkat ke rumah pamannya di Toronto. Dan dengan senang hati Junhong menerima tawaran itu. Maka disinilah mereka, pukul 3 pagi didepan lobby hotel.

Junhong sudah mengganti rambut blondenya menjadi coklat tua, dan memakai kacamata berframe tebal. Sementara Sooyoung, sudah mengubah warna rambutnya menjadi hitam setelah konser semalam selesai. Seperti Junhong, Sooyoung juga mengenakan kacamata frame tebal. Untuk mengkamuflase penampilan mereka berdua. Keduanya mengenakan hoodie dan coat tebal senada atau bisa dibilang couple serta mengenakan ransel warna hitam juga boats hitam.

Secara sempurna menyembunyikan diri mereka. Tak akan ada yang mengira mereka adalah Zelo dan Joy, idola remaja korea selatan yang tengah menjadi sorotan. Keduanya saling tersenyum. Junhong yang sudah mengantongi surat izin mengemudi dengan bangga membukakan pintu mobil untuk Sooyoung, Sooyoung terkikik namun dia bahagia.

Mereka berdua saja, menikmati keindahan Tokyo. Berdua saja.

……

 

Junhong tersenyum sembari mengarahkan kemudinya menuju tempat terakhir kunjungan mereka, sebuah kuil dikawasan Kawagoe, setelah ini mereka akan kembali ke Tokyo karena menjelang malam nanti, Junhong akan berangkat menuju Toronto dan Sooyoung kembali ke Seoul. Sooyoung yang nampak tak sedikitpun lelah masih terjaga dan membaca peta ditangannya dengan seksama.

Adalah Tiffany, seniornya di SM yang menyarankan rencana pelariannya ini. Pelarian untuk dinikmati bersama dengan Junhong bukanlah ide yang buruk. Tiffany yang lebih dulu berpengalaman melarikan diri bersama kekasihnya, Nichkhun, membaginya banyak cerita. Dan untunglah Sooyoung sudah lama tinggal di Jepang sebelum kembali ke Seoul untuk trainee, jadi membaca peta kota-kota di jepang tidak sulit baginya.

“Oppa, perempatan didepan harusnya kita berbelok ke kanan.” Ujar Sooyoung memecah keheningan yang mereka nikmati. Mereka berdua selalu menyukai kebersamaan mereka, meski dalam diam mereka hanya saling memandang dan tersenyum. Atau saat-saat dalam diam mereka saling menautkan jemari mereka, menggenggam dengan erat dan hangat. Mereka selalu menyukai itu semua.

“Siap kapten!” ujar Junhong sembari memutar kemudinya mengikuti arahan Sooyoung. Kemudian tak lama mobil yang dikemudikan Junhong berhenti dan Junhong memarkir mobil sewaannya itu secara sempurna. Dengan sigap, Junhong turun dari mobilnya dan menuju kepintu Sooyoung, membukakan pintu. Sooyoung tersenyum dan membelai lembut lengan Junhong. Dia bahagia, Junhong bahagia. Harusnya tak ada yang lebih membahagiakan dari itu dan tak ada yang bisa mengusik mereka.

“Park Sooyoung?” sebuah suara menyapa mereka. Suasana kuil yang temaram karena mendekati waktu matahari terbenam, dan hanya ada Sooyoung dan Junhong membuat keduanya menoleh kearah yang sama. Nampak sosok laki-laki yang cukup tinggi meski tak setinggi Junhong, wajahnya tersenyum sumringah berkebalikan dengan ekspresi Sooyoung dan Junhong yang kaget. Terlebih Junhong, air mukanya mendadak masam. Dan dengan otomatis Junhong menarik pinggang Sooyoung dengan posesif.

“Tak menyangka kita akan bertemu disini Sooyoung.” Ujar sosok yang ternyata Taehyung. Sooyoung dapat merasakan pegangan Junhong padanya mulai mengencang tanda insecure, diam-diam Sooyoung tersenyum senang. Setidaknya dia mengetahui bahwa Junhong tak akan melepaskannya. “Oh, kau kesini V-oppa.” Ujar Sooyoung. Meski sekilas nampak dahi Taehyung berjengit karena saapan Sooyoung, tapi Taehyung nampaknya mampu menguasai diri.

“Sepertinya kita bertiga jodoh hingga bertemu disini.” Ujar Taehyung. Ada suasana aneh diantara ketiganya kemudian terpatahkan dengan geraman Junhong, “In Your dream, Hoobae.” Kemudian Junhong menarik tangan Sooyoung meninggalkan tempat dimana mereka berdiri. Tempat yang mana ada Taehyungnya yang tersenyum lebar. Merasa senang sudah membuat Junhong kesal.

“I always want to punch your face, Choi Junhong.” Desis Taehyung sembari memperhatikan Sooyoung dan Junhong dari kejauhan.

……

 

Sooyoung menjulurkan es krim coklat untuk Junhong. “Ini, makanlah.” Ujar Sooyoung. Junhong mendongak, menatap sosok Sooyoung yang berdiri menjulang disampingnya. Hari sudah makin beranjak menuju malam. Suasana temaran Tokyo sudah berganti menjadi gelap. Shibuya Cross Road yang terkenal menjadi tujuan akhir Sooyoung dan Junhong malam itu, hari itu, hari terakhir mereka di Jepang. Setelah ini Junhong akan berangkat menuju Toronto. Kerumah pamannya.

Junhong meraih es krim coklat pemberian Sooyoung dan memakannya sesekali. Sooyoung tersenyum melihat kekasihnya yang merajuk, “Hey oppa. Aku tahu kau masih kesal soal Taehyung.”  Junhong menoleh demi mendengar kalimat Sooyoung, tapi dia masih diam dan melanjutkan makannya.

“Dia yang menemaniku dan menghiburku saat kau tak ada, oppa. Kami berdua bersahabat.” Ujar Sooyoung.

“Apa kau tak melihat bahwa dia menyukaimu? Apa kau tidak sadar betapa menariknya dirimu dimata laki-laki?” tanya Junhong akhirnya. Sooyoung mengernyit mendengar kalimat Junhong, “Kau sedang memujiku atau memarahiku sih oppa?” tanya Sooyoung menyelidik sekaligus ingin tertawa karena Junhong yang cemburu. Junhong mendengus, “Memujimu. Tapi sungguh kau tak sadar bahwa Taehyung itu menyuakimu? Terlihat jelas dimatanya.” Ujar Junhong lagi. Sooyoung terperanjat, dia tak pernah berpikir bahwa Junhong sebegitu marahnya dengan persabahatannya bersama Taehyung.

“Kami cuma teman.” Jawab Sooyoung akhirnya dengan suara lirih, merasa bersalah. Junhong meraih tangan Sooyoung, meremasnya. Junhong kesal karena kekasihnya begitu baik pada semua orang termasuk Taehyung, sehingga pasti diluar sana banyak yang mengira Sooyoungnya menyukai mereka. “Dulu kita juga berteman. Bedanya sekarang adalah aku kekasihmu. Dan karena pertemanan denganmu dulu, perasaan sukaku makin tumbuh tiap harinya. Apa sungguh kau tak pernah terpikir bahwa Taehyung menyukaimu?” ujar junhong.

Sooyoung mengigiti bibirnya, tanda dia berpikir dan merasa bersalah. Junhong mendaratkan kecupan dibibir merah Sooyoung, memaksudkannya sekaligus untuk menahan agar Sooyoung tidak melukai dirinya. dia paling tidak suka itu. “Jangan melukai dirimu sendiri, mengerti? Perlu aku saja yang menggigitnya? Hum?” goda Junhong akhirnya. Sooyoung bersemu merah kemudian mendorong pipi Junhong menjauh dari wajahnya, sebelumnya karena kecupan kecil bibir Junhong di bibir Sooyoung, jarak wajah mereka teramat dekat.

Junhong tersenyum, kemudian dia mendaratkan kecupan lagi dihidung dan kening Sooyoung. “Neon nekkoya. Kau adalah milikku. Park Sooyoung adalah milkku.” Ujar Junhong pelan. Wajah Sooyoung semakin memerah dan otomatis dia menunduk, makin malu dengan tingkah Junhong. “Kau tahu, oppa. Bagaimana jika kita dilihat orang lain.” Desis Sooyoung.

Junhong mengembalikan posisi duduknya kemudian memperhatikan suasana sekitarnya, Shibuya selalu ramai, karena ramainya orang tak akan menoleh untuk kedua kalinya melihatmu. “Tak ada yang mengenali kita berdua disini Youngie. lihatlah. Tak ada yang mengenali kita.” Bisik Junhong didaun telinga Sooyoung. Sooyoung bangkit dari duduknya, “Aku mau pulang.” Ujarnya. Sooyoung selalu punya kebiasaan kecil yang diketahui Junhong dan memang karena hanya ditunjukkan pada Junhong saja, dia akan minta pulang jika merasa sangat malu atau merajuk.

JUnhong tersenyum kemudian berdiri, dia selalu tahu, mereka punya cara rahasia untuk berbaikan. Junhong berdiri dari duduknya, mensejajari Sooyoung kemudian meraih jemari Sooyoung, menggenggamnya lembut. “Jangan lagi dekat-dekat dengan Taehyung. Asal kau tahu saja, aku benar-benar cemburu.” Gumam Junhong. Sooyoung menoleh pada kekasihnya. Senyumnya merekah, dan bukannya menjawab Junhong supaya dia lebih tenang, Sooyoung hanya menggenggam tangan Junhong lebih erat dan mendesisi, “Te amo.” Aku cinta padamu.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
chochos #1
Chapter 18: ditunggu updatenya can't waitt >,<
chochos #2
update dong pleaseeee
citratyass
#3
Chapter 15: Aww vjoy / taejoy!! my another otp!♡
sekali sekali mau liat joy cemburu ke junhong dong authornim, but junhong cemburu ke joynya diselesain dulu ya kkk~
Makin suka ceritanya,makin rajin juga nunggu updatenya lol
pimlyanc #4
Chapter 12: Halo authornim, aku reader baru disini. Seneng bisa baca ff Joylonya >v< Rasanya kayak ini real, dapet bgt feelnya! Jujur aku bukan Joylo shipper, apalagi semenjak ada wgm Jaejoy makin gakepikiran dengan hubungan Joy sama idol lain. Tapi pas baca ff ini tiba2 kebayang... Apa jangan2 kenyataan sebenernya sama kayak si ff ini?!?! Haha
Aku suka bgt sama ff ini, sempet geregetan juga pas situasi Joy dan Zelo saling nyembunyiin perasaan mereka. Tapi pas liat Special Day, ah udah rasanya luar biasa deh. Ending yg sangat bahagia huhu :"
Agak bingung juga sih dengan alurnya cuman maju-mundur, tapi aku nikmatim bgt ceritanya jadi bisa terbayangkan dengan jelas kok ehehehe
Banyak bgt ya konflik mereka... Sekarang ditambah Jungkook, aku ketawa terus liat kelakuan Zelo pas lagi cemburu dan manja. Keliatan jelas gimana Zelo sayang bgt sama Joy. Berharap Joy-Zelo itu real uhuy, shipper ah ah ah~
Ditunggu next chapter secepatnya ya authornim! Ah aku bener2 suka sama ff ini. Semangat buat nulisnya ya! Ditunggu moment2 Joylo lainnya thor, sama konfliknya jan berat2 soalnya suka sedih apalagi bawa2 agensi :" Fighting! ^-^
youngiefm
#5
Chapter 11: Uwaah, zelo tetep aja maksain buat nonton wgm sungjoy padahal dia pasti sakit
Sungjae rival zelo? O.o
Ga sabar kelanjutannya gimana xD apa ntar zelo dateng ke tempat sungjoy stuting????
Kelanjutannya ditunggu deh :3
melliniabrianti #6
Chapter 10: ANJIR ROMANTIS BANGET JIR:"""))))) TAPI KENAPA PAS JUNHONG NEMBAK JOY GA DITUNJUKKIN KAN PENASARAN HAHAHA TAPI TETEP BAGUS THOR DITUNGGU KARYA SELANJUTNYA
joylich
#7
Chapter 10: ah so sweet banget ; ;
lucu kalo junhong lagi sakit terus dirawat sama joy♡
semangat author,aku tunggu terus updateannya♡
youngiefm
#8
Chapter 10: junhong so sweet banget, tp yg bikin rada ngeselin dia akhirnya sakit juga *duarr '-'
untung yah, joy sayang banget sama dia, jadi masih dirawat sama joy
seneng deh kalo komenku bisa bikin authornya semangat, aku juga seneng authornya updatenya rutin, meskipun cuma sekali seminggu tapi itu sudah cukup,
tetep semangat nulisnya! :D
citratyass
#9
Chapter 10: Kyaa makin banyak moment sweet joylo♡
Semoga di chap lainnya bisa lihat joy/zelo jealous ke satu sama lain kkkk~



Maaf ya authornim , baru ninggalin jejak lagi nih tapi sebenernya tiap ada update baru aku langsung baca kok.
Love banget storynya!!