Krystal tersentak saat tahu warna merah itu berasal dari darah yang mengucur dari langit-langit kamarnya. Krystal menutup mulutnya dengan kedua tangan. Ia ketakutan, Krystal takut ini bukan mimpi, ia meraba rambutnya dan itu masih sama, rambutnya tidak sepanjang yang terakhir kali ia ingat. Artinya ini memang bukan mimpi, tapi ini lebih menakutkan! Cairan kental berwarna merah itu tetap mengalir membuat dinding-dinding kamarnya kotor, berbau anyir dan terlihat gelap. Entah kenapa namun saat ini Krystal hanya memikirkan Jonghyun. "T-tolong aku sunbae..." ucapnya lirih. Ia sendiri tidak tahu kenapa bukan ayahnya atau Sehun, tapi Jonghyun, hatinya mengatakan ia hanya butuh Jonghyun. Krystal kembali mendengar rintihan wanita yang sama dengan beberapa waktu lalu. Wanita itu terus memanggil namanya, menanyakan kabar dan kesiapannya. "Siap untuk apa? Siapa kau?" Krystal mulai menangis takut. Seketika menutup matanya saat ia kembali melihat bayangan wanita yang berlumuran darah. "Siapa kau? Jangan sakiti aku..." Krystal menutup seluruh wajahnya, ia terisak disana. Yang ia lihat wanita itu tersenyum ramah dan mengatakan bahwa dia tidak mungkin menyakiti Krystal.

Beberapa detik kemudian bayangan wanita itu memudar. Tapi semua ruangan telah berubah merah, mungkin ada yang salah dengan matanya, namun Krystal berani bersumpah jika semua yang dilihatnya berubah menjadi merah. Krystal memaksakan kakinya yang lemas untuk berlari ke arah pintu, mencoba keluar namun pintu itu terkunci, 'siapapun tolong aku!' Jeritnya dalam hati. 'Aku mohon...' Krystal terduduk lemas dilantai, tubuhnya melemah seiring bayangan merah yang semakin membuyarkan pandangannya, Krystal pingsan---

Perlahan kedua mata Krystal terbuka, ia melihat sekitar dan syukurlah ia masih di kamarnya. Tak ada keanehan ataupun tanda-tanda buruk lainnya, tubuhnya masih utuh tanpa terluka sedikitpun, dan saat ini Krystal terbaring diranjang. Bukankah terakhir kali ia tidak sadarkan diri didepan pintu? Atau ada yang masuk dan menggendongnya? Siapa? Mungkinkah... Jonghyun?

-

Flashback

'Brakkk!!!'

Jendela kamar Krystal terbanting keras, meninggalkan sedikit retakan di sudut-sudut kaca, diikuti bayangan yang memasuki kamar Krystal dengan wajah khawatir, ia segera mendekat dan memeluk gadis itu.

"Apakah kau sangat menderita karena ingatan ibu? Maafkan aku Krystal... Aku akan segera mengembalikan ingatanmu. Aku berjanji..." ucap Jonghyun lalu menggendong Krystal kembali ke ranjangnya. Ia mengusap butiran-butiran keringat yang masih mengalir di dahinya ada rasa cemas dan bahagia bercampur disana. Jonghyun bahagia Krystal akan segera menjadi miliknya, tanpa ada yang bisa mengambilnya lagi. Termasuk Oh Sehun. "Bersiaplah menjadi istriku..." lanjutnya. Jonghyun tersenyum, taringnya keluar begitu saja, rasanya ingin sekali ia menggigit Krystal namun gejolak itu ia tahan sebisa mungkin. Untuk saat ini Krystal belum siap, sama sekali. Jonghyun menarik taringnya lagi, lalu menciumi leher Krystal dan sesekali menjilatnya. Jonghyun kembali tersenyum saat Krystal mengerang. "Bertahanlah..." untuk penutupnya, Jonghyun mengecup bibir mungil Krystal dan ia pergi. "Setelah ini kau hanya akan mimpi indah sayang..."

-

Sepanjang lorong sekolah sangat tenang, karena tidak ada siswa yang sampai di sekolah sepagi ini. Selain Krystal tentu saja, bahkan mataharipun belum menampakkan kehangatannya namun Krystal sudah mengecek jika saja ada siswa kelas malam yang 'makan' dan belum membersihkan sisa-sisanya atau memastikan jika tidak seorang pun siswa kelas malam yang masih melakukan -ehem- you know what I mean, Krystal memang seringkali memergoki Dongwoon dan Ji Na yang melakukannya, itulah kenapa ia tidak begitu menyukai Dongwoon. Sebenarnya hampir semua vampire. Kecuali Jonghyun, ia sendiri tidak tahu kenapa, tapi Jonghyun selalu membuatnya gugup.

"Bagus... kali ini sekolah telah benar-benar bersih. Jadi aku bisa pul