Twenty : Final Decision..
Vampire Prince (fanfic in bahasa)"Hai.. aku Krystal.."
"..."
"Hey! Kenapa kau diam saja? Kenapa kau tidak bicara? Kau tidak suka bicara atau tidak bisa bicara?"
"..."
"Makan malam sudah siap! Ayo turun!" Gadis kecil itu menggandeng lalu menarik tangan teman barunya yang masih diam dengan pandangan dingin.
_
Sehun tersadar saat pintu kamarnya diketuk seseorang, ia memegang kepalanya yang sedikit berdenyut, "siapa?" Sehun mulai bangun, "ini aku.. Krystal.." Sehun berhenti memegang kepalanya, kulit tubuhnya seperti meremang. Ia berjalan membuka pintu, dilihatnya Krystal tersenyum dan telah memakai dress panjang putih dengan rambutnya tergerai dengan sedikit kepangan kesamping, "ada apa Krystal?" "Oppa ingin aku dan kau datang ke ruangannya.." "tidak terimakasih.." "Sehun--" "Krystal, aku tak ingin berada diantara mereka lagi. Cukup dikelas saja dan itu sudah membuatku gerah."
Sehun hampir saja menutup pintunya namun Krystal lebih cepat masuk kedalam dan berada didepannya. "Baiklah, aku mulai benci saat kau melakukan itu, nona vampire." "Memangnya kau bukan vampire?" "Oke aku kalah.." Sehun mengangkat tangannya menyerah, Krystal tersenyum. "Ikut saja! Ayo!" Krystal menggandeng lalu menarik tangan Sehun.
Sehun tersenyum seperti mengulang sesuatu yang berharga dari masa kecilnya. Krystal kecilnya yang cantik dan selalu ceria, bisakah dia hanya akan terus melihat hal itu? Bisakah Krystal tak pergi darinya?
"Oppa!!"
Teriakan Krystal menyadarkan lamunannya. Secepat itukah mereka berada di ruangan Jonghyun? Ia tak hampir tak sadar.
"Kalian sudah datang.." Jonghyun menyambut keduanya dengan senyum indah. Begitu pula para pengikutnya dan juga, "Park Lami?" Krystal berjalan mendekat. "Sepertinya terakhir aku bertemu denganmu.." "eonni.. apakah aku terlihat cantik?" Lami berputar dengan gaun kuning selututnya, Jungkook ikut tersenyum, "ya.. kau sangat cantik. Aku selalu berterimakasih pada Chanyeol hyung untuk itu.." Lami mengangguk, "oppa terimakasih.." ia berlari memeluk Chanyeol.
Jonghyun kembali memanggil Krystal dan keadaan ruangan itu berubah menjadi kembali serius. Sehun juga berada disana, mereka bertiga tengah berhadapan, dan Kai menyarankan pada yang lain untuk meninggalkan ruangan itu, Jungkook menggandeng Lami dan mereka keluar lebih dulu. Kai dapat melihat Chanyeol berusaha tersenyum, 'hyung.. kau akan mendapat penggantinya, aku berjanji..' Chanyeol menerima telepati itu dan mengangguk santai pada Kai. 'Aku telah mendapatkannya..' Kai mengangkat alisnya terkejut, 'tentu saja kau mengenalnya..'
_
"Aku akan membawa Krystal ke istana, ada yang ingin kau sampaikan untuk salam perpisahan?"
Krystal masih tertunduk, tak ingin memandang siapapun disana.
"Bawa saja.. aku sudah tak ada urusan dengannya bukan?"
"Sehunnie.." Krystal mengangkat wajahnya menatap Sehun tak percaya.
"Oh benarkah?"
Sehun menarik nafas. "Apapun keputusanmu aku tak akan bisa melawannya, kau adalah raja kau telah resmi menjadi penerus dan Krystal adalah takdirmu. Apalagi? Untuk apa kau meminta pendapatku?"
"Kau benar Sehun.." Jonghyun masih tersenyum, "apapun kecuali perasaannya.." Krystal tersentak, "perasaanku?" Ada apa dengan perasaan Krystal? Apakah Jonghyun merasakan rasa goyah itu?
"Jujurlah Krystal.. siapa yang kau cintai?" Jonghyun melirik arah jam dinding di samping kirinya, "aku.." Krystal memegang dadanya. Pikirannya terhenti antara kakaknya dan Sehun.
Dia.. memejamkan matanya, kenangan bersama Jonghyun begitu melekat, sangat terasa tajam, dalam, dan jelas. Ia bahkan mulai tersenyum mengingat semua itu..
Tapi,
Saat ia melihat Jonghyun berjalan menjauh, ibunya yang berlumuran darah, ia tahu saat itu ada seorang anak kecil berjalan mendekatinya. Wajahnya sangat datar, ia terlihat begitu dingin dan tak peduli. Ia bahkan tak pernah tersenyum pada Krystal, tidak seperti kakaknya yang selalu tertawa, bibirnya yang lama kelamaan melengkung membentuk senyuman pada akhirnya membuat Krystal merasa nyaman. Krystal tahu anak laki-laki itu..
Ia dapat melihatnya berjalan mendekat, dan semakin dekat ia berjalan, anak itu semakin tumbuh menjadi laki-laki dewasa, bibirnya yang hanya terkatup dengan ekspresi sedingin es kini perlahan berubah menjadi lengkungan senyum yang indah..
Semakin lama rambutnya semakin memutih, seiring dengan taring yang menyempil diantara sudut bibirnya yang masih tersenyum, kulitnya memucat, tatapan matanya menajam dan memerah..
Saat itu pula dari balik tubuhnya bayangan Jonghyun kembali hadir dan membuat bingung perasaan Krystal. Jadi sebenarnya siapa yang telah menggoyahkan siapa?
"Krystal.." suara Sehun merasuki gendang telinganya, ia membuka matanya dan melihat ke arah Sehun.
"Baiklah.." Jonghyun berbalik ke arah jam dinding yang sejak tadi ia perhatikan, "lima belas menit lagi kita akan kembali ke istana.."
"Oppa.. apakah oppa tahu jawabanku?"
Jonghyun tersenyum, "tentu saja sayang.. aku bisa membaca keinginan hatimu, tapi aku butuh pengakuanmu agar semua semakin jelas."
"Aku.."
"Biarkan aku memberimu waktu untuk mempersiapkan banyak hal. Biarkan Sehun tetap disini sampai kuijinkan kalian bertemu."
Krystal sama sekali tak mengerti apa maksud ucapan kakaknya, tapi ia menurut. "Sehunnie.." Krystal memperhatikan Sehun, wajah dinginnya yang sekian tahun tak pernah ia lihat itu kembali muncul.
_
Beberapa tahun kemudian..
Seorang gadis sibuk menjaga gerbang. Ia berteriak tak karuan saat pintunya mulai terbuka. "Sial! Kenapa sih mereka selalu saja berisik saat siswa kelas malam akan keluar?!"
"Hey! Itu Jeon Jungkook!"
"Yatuhan! Park Lami benar-benar cantik!!"
<
Comments