_

Pak Yoon keluar dari pintu kamar anaknya dengan tatapan kosong. Semuanya terasa hambar bahkan ia sendiri sepertinya akan sulit tidur malam ini. 'Lusa... itulah waktu yang tepat.' Ucapan itu terus terngiang, tanpa pak Yoon sadari kakinya begitu lemas untuk menopang berat badannya sendiri. Ingatan masa kecil Krystal sangat jelas mulai berputar seolah ia tengah menonton film. "Aku akan mempercayakannya pada Jonghyun maka aku tidak perlu khawatir." Gumam pak Yoon lalu berjalan menuju kamarnya.

_

Chanyeol masih tertidur lelap sedangkan Lami tiba-tiba saja terbangun karena sesuatu seolah baru saja menghantam kepalanya, ia merasa sangat pusing sekarang. "Oppa~" suara lirihnya sama sekali tidak berpengaruh bagi Chanyeol.

Tanpa peduli jika saat ini adalah tengah malam, Lami memutuskan untuk keluar dari kamarnya, mencari sesuatu untuk diminum. Atau darah, ya, sepertinya dia lebih membutuhkannya.

Di tempat lain...

Sehun memilih atap sekolah untuk menenangkan diri dari semua hal yang telah ia lalui sejak beberapa hari yang lalu. Mulai dari ia menjadi vampire dan hal terberat saat ia harus menggigit Krystal, hingga seseorang bernama In Seung kembali ke kehidupannya dan meminta Sehun untuk mencari seseorang bernama putri Jung.

Tidak peduli seberapa keras Sehun berpikir tentang putri Jung, ia sama sekali tidak mendapatkan petunjuk. Ia hanya tahu jika Jonghyun adalah satu-satunya pewaris tunggal, ia tidak pernah menyangka sejauh ini.

Sang putri yang menghilang, pernikahan sedarah, dan pertarungan sengit antar dua kerajaan. Kenapa semua semakin rumit? Dan kenapa ia harus terlibat? Sejujurnya ia sama sekali tidak tertarik.

Tunggu.

Tapi bagaimana jika pak Yoon terlibat? Ia adalah salah satu pengikut Jonghyun, atau mungkin lebih tepat sebagai seseorang yang berada dipihaknya. Dan jika demikian maka bagaimana dengan Krystal? Bagaimana jika mereka menginginkan darah Krystal seperti saat dirinya terbawa-- "Aaarrrgh!!! Sial!!!" Sehun mengacak rambutnya frustasi. "Krystal apa yang harus kulakukan jika mereka juga menginginkan darahmu?!"

Jika saja suatu saat Youngji menyerang mereka, sekolah pak Yoon adalah sasaran pertama, bukan tidak mungkin para siswa juga tengah diincar, seperti yang diucapkan Jonghyun. Tapi baginya saat ini adalah Krystal yang terpenting karena dia adalah penjaga gerbang kelas malam, Krystal bisa berkelahi, yah... walaupun sedikit. Tapi yang paling ia khawatirkan jika pak Yoon tega meminta tolong Krystal untuk ikut melindungi sekolah.

"Mungkin aku harus mulai mencari putri Jung. Tapi bagaimana cara untuk menemukannya? In Seung juga tidak akan tahu."

_

Youngji kembali meminta In Seung untuk membawa Lami, bukan dalam wujud mimpi namun benar-benar menariknya keluar dari asrama sekolah tak peduli bagaimanapun caranya.

Dan berhasil.

"Hey nona, sepertinya kau lapar?"

Lami hanya mengangguk pelan, kepalanya terasa sakit hingga ia tidak mampu memikirkan hal lain lagi.

"Tuan, apakah nyonya ingin bertemu denganku?" Balasnya masih dengan kondisi yang lemah. In Seung berdehem sebentar, "Youngji-ssi~"

Lami tersentak. "Hallo nona kecil," Youngji menghampiri Lami lalu mengusap pipinya lembut, "nah, kurasa rasa sakit dikepalamu sudah membaikkan?" Gadis kecil itu mengangguk.

"Jadi tidak ingin mengatakan sesuatu?"

"Sesuatu?" Lami hanya memandangi jari-jari kakinya. "Kau berhutang padaku karena pergi saat memberiku informasi tentang putri Jung. Kau bilang dia berada disekitar kita? Lalu apa?! Kenapa pergi begitu saja!" In Seung merangkul pundak Younji lalu menenangkannya, ketika Lami mulai angkat bicara. "Maaf, aku juga tidak tahu akan seperti itu."

Mereka bertiga terdiam beberapa saat. "Hey kurasa pengaruh dirimu padanya mulai berkurang?" Bisik In Seung. "Lami bisa pergi kapan saja, jadi sebelum itu terjadi kapan kau akan membunuhnya?"

"Hhh~ tunggulah sebentar lagi, aku masih butuh dia." Youngji melepas tangan In Seung dari pundaknya. "Oke, terserah kau saja yang mulia."

"Jadi Lami-ssi, katakan padaku apa maksud ucapanmu kemarin?" Tanya Youngji lagi.

"Yang jelas putri Jung masih hidup, kurasa dia bukanlah seorang vampire, karena itu dia bisa berada di sekitar kita dengan aman." Baik Youngji maupun In Seung, keduanya sama-sama tidak percaya. "Jadi makhluk apa dia jika bukan vampire?!"

"..." Lami tersenyum. "...Manusia..."

"Kau bercanda." Youngji berdecih menahan seringaiannya, sedangkan In Seung mulai berpikir jika ini akan semakin mudah.

"Kau bisa membunuhku sekarang jika aku berbohong."

"Kau dapat informasi ini dari mana?"

"Tentu saja, sang pangeran..."

Diam-diam Youngji tertawa sinis, begitu mudahkah membodohi Jonghyun hingga tidak tahu jika ia sudah mendapatkan Lami?<