Satu persatu pengikut Jonghyun datang. Kai, Dongwoon, dan Lim Jin Ah. Mereka bertiga bergerak begitu cepat, dan dengan tiba-tiba Kai telah merebut Krystal dari tangan Sehun. Bukan dengan senang hati Sehun menyerahkan Krystal, namun ia memang sengaja tidak ingin melawan siapapun disana. Suasana menjadi begitu senyap, hanya hembusan angin dan daun-daun yang bergesekan diantara ranting dan dahan yang mulai mengering. Hawa dingin yang penuh dengan aura hitam menyelimuti tempat itu. In Seung tidak merasa takut sedikitpun begitu pula dengan Sehun. Sedangkan Krystal masih saja diam dipelukan Kai, hingga Jonghyun memintanya untuk melepas Krystal dan melindunginya. “Kai oppa, aku tidak apa-apa jangan khawatir.” Kai berbalik dengan wajah lebih serius dari biasanya, “maaf tuan putri, kali ini tidak bisa.”

Disaat yang sama...

“kurasa Lami bisa beristirahat sekarang.” Jungkook ikut mengangguk lega. “eoh? Hyung, lihatlah disana... Apakah mereka...” Chanyeol segera mengikuti arah telunjuk Jungkook. “Jungkook! Berjanjilah padaku kau akan menjaga Lami! Kau mengerti?” anak itu mengangguk seiring dengan berlalunya Chanyeol. “Hyung, aku berjanji akan melindungi dengan segala yang kupunya.” lirihnya.

_

“ah, pangeran kita dan para pengawalnya datang tepat waktu bukan? Benar-benar menarik... Bukan begitu Sehun?” tak ada jawaban dari mulutnya, tapi Sehun terus menatap Krystal. “ah... Kurasa saudaraku sudah tidak sabar untuk melakukannya, hm?”

“apa yang akan kau lakukan pada tuan putri?!” dengan wajah menahan kesal Chanyeol telah berdiri di balik Sehun, seringaian dapat ia lihat di salah satu sudut bibir Sehun, “Oh Sehun... Kau benar-benar!!!” Chanyeol menghempaskan pukulan terberat yang ia punya, hingga Sehun tersungkur diantara kaki Kai.

“Sehun-ah!” Krystal mendekat tapi Kai segera menahannya, “putri, mahkluk ini akan membunuhmu, jadi kami harus membunuhnya juga.” “ap-apa...? S-Sehunnie...” Krystal menggigit bibir bawahnya dengan kuat, “maaf Krystal, kurasa inilah takdir kita. Sejak awal seharusnya aku tidak mempedulikanmu, tapi aku tidak bisa.”

“Kalau begitu kau harus tetap peduli padaku!!!” Sehun menggeleng, “dan melihatmu seperti ini? Jangan gila.” Kai segera menarik kerah kemeja Sehun dan memberinya tatapan benci, “beraninya kau bicara begitu pada tuan putri?!”

“kau lihat Krystal? Kau adalah tuan putri dan aku hanya akan menjadi monster tanpa status dan mati sia-sia jika terus seperti ini, tubuhku akan mengering seiring dengan semakin lama aku menahan gejolak darah manusia.”

“wah, wah, wah...” In Seung bertepuk tangan, “jadi kalian telah saling mengenal sebelumnya? Oh Sehun, kau benar-benar luar biasa...”

Perlahan tepuk tangan itu berhenti, semua terdiam hingga suasana kembali begitu tenang namun mencekam. Tidak satupun dari mereka berniat mengatakan sesuatu atau bahkan bergerak dari tempatnya, atau mungkin hanya Chanyeol yang mulai tidak sabar mendapati In Seung berani membalas tatapan Jonghyun.

“singkirkan tatapan itu.” perintahnya ringan, “seperti ini?” In Seung berganti mengejek Chanyeol dengan smirknya. “kau ingin mati lebih dulu rupanya.” “oh, tentu saja tidak tuan Park... Kurasa kalian ingin bertemu dengan beberapa kerabat jauh?”

Tidak satupun dari mereka mengerti apa maksud ucapan In Seung, tapi perlahan suara erangan dari jauh semakin lama semakin mendekat, In Seung bergerak cepat dan menarik Sehun untuk pergi, namun sayang Dongwoon lebih dulu menahannya. “bukankah kau harus ikut mengenalkannya pada kami, Bae In Seung-ssi?” Jin Ah tersenyum manis, “Sehunnie, aku tidak tahu kau akan setampan ini setelah menjadi vampire, tapi maaf jika selanjutnya aku akan menyakitimu.” “kalau begitu aku tidak keberatan, coba saja nona Lim.” Sehun tidak berusaha melawan saat Jin Ah menangkapnya.

-

Youngji mendapat firasat aneh sejak In Seung tak juga segera menemuinya, apapun  itu namun kali ini ia menggunakan kemampuannya untuk menangkap dimana laki-laki kepercayaannya sekarang. Seharusnya disaat seperti ini In Seung bersamanya, atau setidaknya ia memberi kabar apa yang terjadi dan meyakinkan keberadaan putri Jung.

“jika Lami sudah tidak bisa kuandalkan, maka lebih baik jika bertidak sendiri dan mencari si bodoh itu.” bibirnya bergetar menahan rasa kesal. “Bae In Seung, aku akan membunuhmu jika kau berkhianat padaku!!!” Sedetik kemudian ruangannya kosong, Youngji melesat cepat mendeteksi aroma In Seung.

.

.

.

Krystal terlihat panik, apapun kekuatan yang ia miliki sekarang ingatan tentang serangan vampire hingga membuatnya tak sadarkan diri itu benar-benar kuat. Kai menarik Krystal hingga gadis itu hanya terpejam memeluk Kai, namun selanjutnya ia sadar Jonghyun lah yang membawanya menjauh dari sana. “oppa, aku masih takut...” “tidak apa-apa, kau masih baru, sekarang temui ayahmu dan katakan apa yang terjadi. Kau pernah menjaga gerbang, tolong aku untuk menguncinya dan ungsikan semua siswa, bawa mereka ke tempat yang aman.”

“sebenarnya apa yang terjadi?” Krystal masih panik. “tingkat tiga telah dikumpulkan dan Youngji akan segera datang kemari, jadi kuharap kalian tidak akan bertemu mereka. Kau dan semua siswa, bersembunyilah sebaik mungkin. Mengerti?!”

“tapi aku ingin membantumu oppa, aku juga ingin membantu yang lain, bagaimana jika kekuatanku berguna dan dibutuhkan?”

“bukan itu, kau terlalu baru, lebih baik kau masuk dan jangan keluar sebelum keadaan aman atau sebelum aku menyuruhmu.”

“tapi oppa...” Jonghyun segera mengecup Krystal sebelum ia banyak bicara. “lakukan apa yang kukatakan, maka kau tidak akan terluka.” Krystal terdiam. “lakukan sekarang sayang, temui ayahmu...” gadis itu hanya mengangguk dan berbalik lemah. “aku akan menemui ayah...” balasnya.

-

Youngji menyeringai saat mendapati tingkat tiga yang berkumpul dan bersiap menyerang sekolah pak Yoon, dari jauh matanya terlihat menyala, aura hitam dan keinginan untuk mengeringkan darah tak terbendung lagi. ‘In Seung merencanakan ini tanpa kusadari? Oh, dia benar-benar pengikut yang terbaik...’ selanjutnya Youngji mendekat dan melewati beberapa baris tingkat tiga dengan angkuhnya.

“Yoo Young Ji.” tanpa ekspresi Jonghyun memperhatikan aura membunuh Youngji yang semakin kuat. “bagaimana kabar anda pangeran?”

“berhenti basa-basinya, aku sudah muak melihatmu.” dengan tidak sabar Jin Ah menarik salah satu helai rambutnya dan menjadikan itu sebagai jarum panjang yang tajam lalu melemparnya ke arah Young Ji.

‘Crkkk’ ‘Kling’

Dalam sekejap jarum itu jatuh berserakan, “kau ingin segera memulainya? Baiklah...” Young Ji memejamkan matanya, “serang mereka!” dengan serempak baris pertama tingkat tiga itu maju, dengan pandangan kelaparan dan nafsu ingin segera meminum darah para bangsawan. “dasar rendahan bodoh,” Kai menyeringai, ia hanya menggerakan satu tangannya dan beberapa vampire itu menjadi es lalu hancur, “sayangnya kalian tidak sepadan untukku.”

Dongwoon tidak banyak bergerak, ia menarik nafas, “apakah ini akan menyenangkan?” salah satu tangannya be