Two
Vampire Prince (fanfic in bahasa)-
"Aku tidak bisa memberikannya, maaf ya adik kecil..." Krystal tertunduk. Sedangkan anak itu malah tertawa seolah tengah mengejek Krystal.
"Apa kakak takut padaku?" Tanyanya dengan percaya diri. Krystal tersenyum, lalu menggeleng. "Baiklah. Tapi mungkin kakak akan takut pada mereka." Anak itu seketika pergi meninggalkan Krystal dengan cepat. Sedangkan kini, gadis itu sudah menatap puluhan vampire tingkat tiga dengan deru nafas yang memacu. 'Lari bodoh! Cepat lari!' Batin Krystal berteriak menyuruhnya untuk meninggalkan tempat itu, begitu pula dengan otaknya yang mendorongnya untuk segera lari secepat mungkin. Tapi kenyataannya, tubuh Krystal sulit bergerak, hingga salah satu vampire mendekat dan sempat menarik tangannya dan mulai menancapkan taring tajam itu.
Krystal bukannya diam dan dengan senang hati menerima, tapi ketika satu per satu dari vampire itu menghampiri dan memegang kuat tubuhnya, Krystal tidak bisa melakukan apapun, bahkan tongkat pasak yang sempat ia ambil malah terjatuh. Perlahan penglihatannya memudar, semua semakin gelap. Hanya samar-samar Krystal mendengar sebuah teriakan keras yang ia tidak yakin apa itu. Karena tubuhnya begitu lemas bahkan hanya untuk sekedar membuka mata.
-
"Jangan ganggu dia. Biarkan dia disini, hanya untuk beristirahat."
"Cih, bisakah aku mempercayai makhluk yang sama dengan yang menyerangnya tadi?"
"Kau bisa memegang kata-kataku"
"Aku akan tetap disini."
"Lebih baik kau pergi, Sehun!"
"Jika aku tidak mau?"
"Aku akan menyuruh mereka mengusirmu"
Jonghyun menunjuk beberapa tangan kanannya yang sudah siap, -masih dengan memperhatikan Sehun-
"Setidaknya aku bisa menjaganya dari kalian."
"Kau yakin?" Jonghyun menaikkan alisnya, ragu. "Kau bahkan setuju untuk berpencar malam itu. Dasar bodoh. Apa itu yang kau bilang menjaga? Justru aku yang menyelamatkannya. Apa kau bahkan bisa mendeteksi hawa tidak beres yang akan mengincar darahnya?" Sindir Jonghyun. Smirknya sedikit terasa memuakkan bagi Sehun. Ralat. Sangat memuakkan!
Tapi Sehun masih tidak ingin kalah berdebat, ia menyeringai, "bagaimana jika aku sedang merasakan hawa itu, disini." Ucap Sehun tak kalah menyindir Jonghyun. "Hey! Kau tidak boleh mengatakan hal itu pada tuan Jonghyun!" Salah satu pengawalnya yang tadi memperhatikan Sehun, kini ikut angkat bicara. "Sudahlah Dongwoon-ssi, dia sedang dalam fase buruk, jadi aku bisa memaklumi hal itu. Karena saat dia berada dia tahap akhir, nantinya dia akan mengemis darah padaku." Jonghyun memberikan tatapan sinis pada Sehun sebelum meninggalkannya.
Sehun meremas jemarinya kuat, hingga membekas ke telapak tangannya sendiri. "Lebih baik aku mati, daripada meminum darah kotormu! Jonghyun!" Ucapnya geram. Kai yang kesal mulai melangkah, namun Jonghyun buru-buru menahan dadanya, ia berbalik, menatap Sehun sebentar sambil terkekeh pelan kemudian berbalik lagi. "Apa kau yakin? Aku takut kau akan menjilat ludahmu sendiri. Dan jika darahku kotor, kenapa vampire rendahan seperti mereka juga tergoda? Bukankah, sebentar lagi kau akan menjadi salah satu dari mereka? Jika jadi kau, aku tidak akan membuang kata-kata busuk itu dan memilih diam. Mungkin aku masih bisa memberimu belas kasihan." Setelah mengatakan hal itu. Jonghyun menghilang dari balik lorong sekolah dengan gerakannya yang cepat. Diikuti Dongwoon, Chanyeol, Kai, dan Jeong Kook -seorang vampire baru yang masih sangat muda-
Sehun memejamkan matanya. Ia kesal karena sebagian dari ucapan Jonghyun memang benar. Bagaimanapun dirinya membenci Jonghyun, Sehun tetap akan membutuhkan darah itu, setidaknya untuk bertahan agar dapat mengendalikan keinginannya untuk membunuh orang. Darah vampire murni dapat menahan vampire level E untuk beberapa waktu sehingga mereka bisa ber
Comments