Six
Vampire Prince (fanfic in bahasa)-
Apapun yang ia katakan, tentu Krystal merutuki ucapannya, ia tidak bermaksud mengatakan hal semacam itu, maksudnya adalah, 'bisakah kau tidak mematuhi ayahku sekali ini saja?' Atau, 'kenapa harus pergi?! Kubilang aku tidak takut denganmu! Aku akan membantumu! Jadi jangan kemana-mana Sehunnie...' yah, apapun asal bisa mencegah kepergian Sehun. Tapi ada apa dengan otak dan lidahnya yang tidak sinkron sekarang?
"Krystal..." panggil Sehun, dan gadis itu hanya diam, tapi dalam hatinya Krystal menjawab panggilan Sehun.
"Krystal..." ucapnya lagi, "ingat apa yang terjadi seminggu kemarin? Saat kubilang aku lapar dan menjilatmu? Saat itu aku sadar jika aku semakin ingin menggigitmu! Hanya saja, aku masih mampu menahannya, tapi jika aku berada disekitarmu terus seperti ini... aku takut aku akan kehilangan kendali..." jelasnya.
"Jadi hanya karena hal semacam itu kau pergi?!"
"Apa maksudmu 'hal semacam itu'?!"
"Kalau begitu gigitlah aku, Sehun! Aku sudah bilang kan, hal itu bukan masalah bagiku-!"
"Tidak!" Sehun memotong ucapan Krystal, "itu adalah masalah besar Krys! Aku memang ingin, tapi aku tidak bisa!"
"Kenapa? Aku hanya bermaksud membantumu-"
"Aku tahu... tapi kau putri paman Yoon dan aku hanya tidak bisa, aku sangat menghormati paman Yoon yang mau menampung dan merawatku dari kecil...."
"Karena itu?"
Sehun mengangguk. "Ya. Karena itu, aku tidak mau dianggap tidak tahu diri," Sehun menatap dalam kedua manik Krystal, "dan aku juga menyayangimu..."
Nafas Krystal tertahan beberapa detik mendengar ucapan Sehun, ia tidak bisa mengatakan apapun selain menangis. Berdiri, sendiri, diam, dengan mata dan pipi yang sudah basah. Hingga lengan Sehun menarik dan memeluknya, membuat kemeja abu-abu itu kini ikut basah berkat air mata Krystal. "Maaf..." lirih Krystal. Sehun tersenyum lalu berbisik pelan mengucapkan semua akan baik-baik saja sambil terus mengusap punggung Krystal.
-
(Beberapa hari setelah itu...)
Pagi yang sangat cerah. Krystal mengerjapkan matanya, dan mulai menyadari, jika tempat yang ia tiduri sekarang bukanlah kamarnya, 'eh? Dimana ini?' Krystal melihat ranjang dengan sprai merah, warna kesukaannya, dan yang jelas, "hiyaaa~~!! Kemana piyamaku, kenapa berganti jadi gaun tidur?! AYAAAAHH~~~!!!" Teriaknya histeris memanggil Tuan Yoon. Tapi tidak ada siapapun yang datang. 'Ada apa ini? Apa ini mimpi?!' Krystal yang sedikit ragu mulai bangun dari ranjang double size itu dan turun dari sana. Rambutnya masih tergerai, tapi... sebentar, 'rambutku tidak sepanjang ini?!' Krystal tengah membelai rambutnya sendiri sambil berkaca, ia melihat itu lebih panjang dari seharusnya yang hanya sedikit diatas pinggang dan sekarang, sudah sepanjang ini bahkan lebih?!
'Ada apa denganku?' Tangan kecilnya reflek mengusap wajah putih yang terlihat memucat. Bibirnya yang tipis menambah kesan seolah Krystal sedang sakit. Dan, tubuhnya, oh~ lupakan, Krystal memang sedikit kurus.
"Krystal..." suara yang terdengar seperti seorang wanita tengah memanggilnya, Krystal berbalik -sejenak melupakan tentang keadaan dirinya- mencari-cari dari mana asal suara itu berasal. Tapi tidak ada siapapun! Suara itu sangat dekat! Dekat sekali, namun itu... berasal dari kepalanya. Krystal terduduk lemas, tubuhnya tida
Comments