Sixteen : Back to Reality
Vampire Prince (fanfic in bahasa)Krystal mulai tersadar, ada bau aneh menyeruak di hidungnya, dan itu adalah darah kakaknya sendiri, Jonghyun. Ia merasa bahagia melihat kakaknya beristirahat dengan tenang disamping dan tengah memeluknya, menurutnya ini adalah saat yang paling ia tunggu, rasa sukanya terbalas bukan? Jonghyun juga telah lama menunggunya selama ini ia hanya tidak sadar.
Namun sesuatu telah menghantam lubuk hatinya, ia merasa ada yang hilang dan itu begitu melukai hatinya, ‘Sehun...’ pikiran pertama yang muncul hanya nama itu, ‘Sehun...’sekali lagi Krystal memanggil nama itu. Entah kenapa rasa bahagia yang sejak tadi menyelimutinya perlahan pudar dan berganti aura dingin yang gelap dan menusuknya. ‘Sehun apa yang harus kulakukan jika kau tidak bisa bersamaku lagi? Apa aku terlalu serakah karena tidak ingin kehilanganmu dan...’ tatapan polosnya memperhatikan Jonghyun, ‘oppa, benarkah semua yang terjadi padaku? Ini masih terasa seperti mimpi.’
Krystal perlahan bangun dari ranjang, dengan gaun tidur putihnya ia berjalan keluar kamar, dan ia melewati sebuah kaca besar diujung ruangan itu. Kakinya terhenti, kedua bola matanya menangkap pemandangan yang sama dengan yang pernah ia alami di mimpi-mimpinya waktu itu.
Krystal membelai rambutnya yang tiba-tiba memanjang hingga sepinggang, ia juga meraba kulit tubuh dan bibirnya yang semakin memucat. ‘Inikah arti mimpi itu? Inikah aku yang sebenarnya?’ Krystal memeluk tubuhnya sendiri, wajahnya tertunduk, dalam diam ia mulai menangis, ‘apakah aku akan terlihat begitu berbeda karena aku bukan lagi manusia? Teman-teman, Sae Ra, bagaimana jika kalian melihatku nanti?’
Hingga dua buah lengan melingkari pinggangnya, Krystal terkejut, “oppa?!” ia segera menghapus air matanya, “kenapa menangis?” Krystal berusaha tersenyum lalu berbalik, tapi Jonghyun menahannya, ia menenggelamkan kepalanya di leher Krystal dan menghirup aromanya, “ceritakan padaku.” setiap kalimat itu selalu terdengar seperti perintah, itulah yang ada dipikiran Krystal.
“aku hanya merindukan ayah dan ibu.” Jawabnya bohong, ‘semoga oppa tidak menyadarinya, kumohon...’
“ya, kau benar, terkadang aku juga merindukan mereka. Tapi ayah pernah mengatakan jika suatu saat ketika kita sudah bersama, kita akan merasakan kehadiran mereka Krys...” Jonghyun kembali menghirup lehernya, Krystal hanya tersenyum, “oppa, apa aku punya kekuatan sepertimu?” tiba-tiba ia berbalik, “jika oppa memiliki kekuatan, bukankah seharusnya aku juga?”
“ya,” Jonghyun mengangguk. “tentu saja, kenapa kau harus bertanya?” “aku penasaran dengan apa yang bisa kulakukan dan apa yang akan kumiliki.”
“begitu ya, menurutku, sebaiknya kau tidak perlu mengkhawatirkan hal itu, karena jika semua golongan vampire tahu apa yang kau miliki, mereka akan memburumu.”
“oppa, memangnya apa yang kumiliki?!” suaranya mulai bergetar, namun Krystal terlihat lebih berani sekarang. “apapun itu, aku akan selalu ada disisimu, aku akan terus melindungimu seperti janjiku pada ayah.” “oppa...” Krystal memeluk Jonghyun erat seperti takut laki-laki itu akan meninggalkannya.
-
Seberapa kerasnya Chanyeol berusaha untuk menyadarkan Lami, gadis itu tidak juga terbangun. Tatapannya begitu kosong dan memprihatinkan, Jungkook ikut panik dan menyarankan agar Chanyeol segera memanggil Jonghyun namun dengan segera itu pula ia menolaknya, “seharusnya aku bisa mengatasi hal ini sendiri bukan?!” “hyung..” Jungkook semakin merasa tidak tahu harus berbuat apalagi. “jangan khawatir, ini akan segera berakhir Lami, jadi kumohon sadarlah!” Chanyeol mendorong tubuh Lami dan menindihnya diatas ranjang, “hyung, tenangkan dirimu!” Jungkook segera menyadari tatapan merah dari kedua bola mata Chanyeol, “kau hanya akan menyakitinya!
Comments