06. Blessing in Disgust

Teenage Dream
Please Subscribe to read the full chapter

Yunho hanya ingat satu jam sebelumnya berangkat dari rumah memasuki rumah makan karena perutnya butuh diisi sebelum mulai bekerja pagi ini. Tapi cukup 10 menit duduk makan jajangmyun sambil menonton televisi membuatnya lupa perutnya baru diisi tiga suapan.

Yunho tidak bisa mengingat detil ucapan sang penyiar berita selain kata "Shim Changmin mengalami kecelakaan mobil" dan kini memencet ponselnya seperti orang gila. Untung Changmin sudah memasukkan nomor manajernya kemarin.

"Manajer –shii ini aku, Yunho, dimana Changmin sekarang?! Bagaimana keadaannya?! Apa yang terjadi?!" Yunho terlalu panik untuk mengawali dengan 'halo' dan dapat didengarnya suara riuh di seberang. Sepertinya media dan fans sudah berkerumun. Manajer-shii lama tak menjawab hingga harus dipanggil beberapa kali oleh Yunho sambil tetap berjalan ke luar rumah makan. Entah menuju kemana tak tahu karena kalut.

"Jangan datang! Dia masih di ICU dan jangan datang dulu!"

Setelah itu telepon mati dan itu jelas tidak membuat Yunho lega. Dia tahu manajer-shii pasti saat ini sedang panik dan sibuk ditelepon dari sana sini menanyakan hal yang sama. Yunho sudah tak bisa berpikir jernih dan menuruti nalurinya berangkat ke rumah sakit setelah mendapat alamat dari internet. Berita seorang penyanyi idola jadi korban kecelakaan tentu saja langsung jadi hot news kan.

Benar saja, di depan rumah sakit tampak petugas keamanan –yang beberapa sepertinya petugas tambahan- menahan banyak orang berkerumun agar tidak masuk. Entah mana yang wartawan dan mana yang fans karena telah bercampur jadi satu, bahkan menyulitkan pengunjung rumah sakit yang asli untuk masuk. Tanpa pikir panjang Yunho mencari pintu lain di samping gedung yang tidak diincar orang berpikiran sama dengannya.

Sampai di dalam suasana jauh lebih normal, layaknya rumah sakit yang tenang dan berbau steril. Setelah tersesat nyaris seperempat jam karena lokasinya yang luas akhirnya Yunho menemukan ruang ICU dan tentu saja sosok manajer-shii yang hampir tidak dikenalinya. Pria paruh baya itu selalu segar bugar meski jam berapapun dia lihat, namun sekarang ia seperti tidak tidur seminggu. Penampilan berantakan itu makin jelek saat melihat Yunho berlari kecil ke arahnya. ! Kenapa cepat sekali datangnya?!

"Manajer-ssi! Bagaimana keadaannya? Bagaimana ceritanya? Apa yang terjadi?" cerocos Yunho panik, tanpa sadar memegangi lengan sang manajer. Sempat diliriknya belum ada orang lain di situ, bahkan keluarga Changmin, jadi ini pasti baru saja.

"Aku juga belum tahu. Katanya ada truk selip mendorong mobilnya hingga ke pembatas jalan. Entahlah. Mereka baru saja pulang dari syuting iklan. Changmin dan asistenku, ada nona coordi juga," manajer-shii begitu lesu dan tampak bingung saat menceritakannya. "Semuanya di ICU dan….entahlah."

Yunho inginnya memberikan penghiburan juga tapi sekarang tenggorokannya kering dan berusaha menahan tangisnya sendiri. Panik. Sudah dua minggu tidak bertemu Changmin dan tahu-tahu mendapat kabar seperti ini membuatnya berpikiran buruk. Sialnya dia dianugerahi otak yang mudah berpikiran hal buruk hingga terlalu jauh ke depan. Seberapa parahkah lukanya? Bagaimana dengan suaranya?

Dengan sorot matanya yang lelah manajer-shii memandangi Yunho yang mondar-mandir.

"Aku tahu perasaanmu saat ini...tapi sebentar lagi keluarga Changmin akan datang," manajer-shii sudah tak punya cara lain selain berkata setega ini. Biarlah dikata tak punya hati tapi ini juga demi kebaikan mereka. "Aku akan terus memberitahukan kondisinya kepadamu."

Yunho yang masih menggigiti jarinya memandangi lantai hanya memberikan jawaban gelengan kepala. Tak beranjak maupun bersuara. Dia tahu maksud manajer-shii tapi sekarang berada sedekat mungkin dengan Changmin adalah prioritasnya. Akhirnya manajer-shii hanya bisa menghela nafas berat, tak berselera adu argumen karena energinya sudah habis dan masih akan dipakai lagi.

 

Oke, terserah.

 

Tak berapa lama kemudian datang seorang pria berusia 50-an dan wanita yang sedikit lebih muda yang berlari tergopoh-gopoh menghampiri manajer-shii. Hanya dengan memandang sekilas Yunho tahu itu ayah dan ibu Changmin. Yunho memilih duduk tak terlalu dekat maupun terlampau jauh dari manajer-shii dan tetap tanpa suara. Identitasnya terlupakan hingga datanglah seorang gadis remaja memakai seragam sekolah dengan wajah sangat mirip Changmin. Pasti adik Changmin yang nomor dua. Changmin pernah cerita adik pertamanya saat ini kuliah di Inggris. Yunho saat ini tak bisa mengingat yang ada di depannya sekarang Soo Yeon atau Ji Yeon.

"Ahjussi, siapa dia?" tanya gadis rambut sebahu itu pada manajer-shii. Dagunya menunjuk Yunho yang terpekur di kursi tak jauh dari tempat mereka sekeluarga berkumpul . Mata sembabnya terlihat jelas dan masih tetap menggigiti jarinya.

"Teman Changmin."

"Oh ya?" gadis itu menatap tak yakin pada Yunho, teman baru kah?"Kyuhyun-oppa mana?"

"Aku sudah memberitahunya. Dia sedang menuju ke sini." Manajer-shii berharap Kyuhyun segera datang dan mengurusi Yunho sebelum ayah dan ibu Changmin menyadari keberadaannya.

Untunglah doa itu dikabulkan.

Kyuhyun yang masih mengenakan hem dan dasi rapi berjalan cepat kea rah mereka. Ia terlihat jauh lebih tenang dibanding semua yang ada di sini meski wajahnya pucat. Kyuhyun akhirnya hanya berbicara sekedarnya dengan keluarga Changmin karena dokter masih belum memberikan penjelasan. Tadi dokter hanya mengabarkan kondisi asisten hanya patah lengan karena tergencet pintu, namun tidak parah. Operasi masih berlangsung.

Setelah selesai Kyuhyun baru sadar ada kehadiran Yunho di sana dan langsung menghampirinya. Ia memberikan pelukan dan tepukan ringan di bahu Yunho, berusaha menenangkannya dengan duduk bersamanya.

Ji Yeon sendiri terus memperhatikan gerak-gerik si teman Changmin yang baru dilihatnya ini. Entah kenapa ia merasa aneh. Kyuhyun jauh lebih dekat dengan kakaknya tapi malah terlihat tenang, sedangkan orang asing itu terlihat benar-benar sedih dan syok. Kesedihan yang melebihi teman paling dekat sekalipun. Tapi jika teman dekat kakaknya kenapa dia tidak tahu? Selama ini dia tahu siapa saja yang dekat dengan Changmin, bahkan semua pacar-pacarnya. Meski penasaran namun Ji Yeon memutuskan tidak bertanya langsung. Waktunya tidak tepat, toh orang itu tidak mengganggu. Jadi dia juga diam saja ketika orang asing itu terlonjak dari kursi saat dokter memberitahukan hasil operasi.

Dokter mengatakan bahwa kaki kanan Changmin retak karena terjepit badan mobil yang ringsek. Selain itu ada luka memanjang yang dalam di tangan karena tergores pecahan kaca mobil. Untung kepala dan organ dalamnya tidak apa-apa berkat air bag tapi sementara akan tetap memakai penyangga leher. Untung juga tidak banyak luka lecet di tubuhnya karena jaket tebal yang dikenakan Changmin. Operasi berhasil namun Changmin masih harus di ICU setidaknya 1x24 jam untuk memastikan kondisinya stabil untuk dipindah ruangan.

Semua menghembuskan nafas lega.

Sebagai adik yang baik, Ji Yeon mengabarkan hal itu pada kakak perempuannya melalui telepon. "Kondisi oppa tidak terlalu parah, hanya kaki dan lengan…kepalanya tidak apa-apa. Iya operasinya lancar tapi masih di ICU…dokter belum bilang apa-apa lagi, tunggu perkembangan katanya…iya, nanti pasti aku kabari lagi. Jangan khawatir unnie, serahkan saja padaku. Aku yakin oppa akan baik-baik saja."

Saat Ji Yeon menutup teleponnya baru sadar jika berada tidak jauh dari orang asing yang baru saja ia tahu namanya Yunho itu. Ia terlibat pembicaraan serius dengan Kyuhyun. Tidak bermaksud menguping sih tapi memang terdengar saat mereka semakin seru berdiskusi.

"Aku ingin menemaninya!"

"Hyung…kamu tahu itu tidak mungkin. Changmin akan baik-baik saja. Keluarganya yang akan merawatnya jadi kamu tidak perlu khawatir."

"Tapi…"

"Aku akan rajin menjenguknya dan mengabarkannya padamu, oke? Manajer-shii juga."

"…."

"Please, mengertilah hyung. Jangan menambah rumit keadaan. Ini

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
KathYunChang #1
Chapter 20: Beautiful ♥♥
Bigeast88 #2
Chapter 2: Aku suka gaya bahasanya.. n alurnya menarik, jd pgn lanjut baca terus. *lanjut baca xixixixi
bambimax
#3
Chapter 4: Aduh.. Ini hot bgt!! Ini baru yg namanya :) lebih suka ff mereka yg kayak gini ketimbang yg uke nya agak kecewek"an hehehehe, lebih terasa nya :))) Ini yunho yg jd ukenya ya? Wkwkwkwkwk, gapapa yunho aja uke nya (?) suka bgt sama ceritanyaa, makin lama makin bikin penasaran
only_u #4
Halo aku reader baru...woah..suka bgt sama ceritanya-so gay bgt..bener-bener kaya menggambrkan kisah pasangan sejenis ..cowo yg simpel tapi dalem dan serius...serius suka bgt..
Ini ada di ffn juga yah..kok ini bru sampe 19, tapi di ffn udah 22...ceritanya sih sama.....hehe...garnet-san semangat yah..ditunggu <3
dongbangified #5
Chapter 16: Nagih! xD
Alurnya bikin penasaran sampe gabisa berenti baca di pertengahan chapter. Ceritanya gabertele-tele, tapi juga ga maksa. Simpel tapi ngena.
Suka sama penggambaran Yunho-nya disini. Jujur aja aku gabiasa baca Uke!Ho tapi gara-gara fanfic ini jadi berubah pikiran :")
Keren deh pokoknya! One of the best MinHo's bahasa ffs I've ever read! xD Looking forward for the next chapter!
dongbangified #6
Chapter 16: Nagih! xD
Alurnya bikin penasaran sampe gabisa berenti baca di pertengahan chapter. Ceritanya gabertele-tele, tapi juga ga maksa.
Suka sama penggambaran Yunho-nya disini. Adorbs banget huhu ;; (Jujur aja aku gabiasa baca Uke!Ho tapi gara-gara fanfic ini jadi berubah pikiran :")
Keren deh pokoknya! One of the best MinHo's bahasa ffs I've ever read! xD Looking forward for the next chapter!
LovelySpringBreeze #7
Chapter 16: Omonaaaa.. so sweet yet so sad.. bnr2 berharap hepi ending.. and couple ring!! yaaaay!!!!
LovelySpringBreeze #8
Chapter 13: Baguuus banget.. br aja selesai baca... makin lama makin ga bisa berhenti keinginan buat nerusin bacanya.. konflik dan penyelesaianny bnr2 kerasa real, deep dan ga berbelit2.. suka bangeet.. bisa ikud ngerasain proses hub.an mereka.. berharap bakal diterusin cerita ini...
UknowMi
#9
hwaaaa i want to read this, can u make an english version of this? TT^TT