10. One Step Forward

Teenage Dream
Please Subscribe to read the full chapter

“Oppa, apa maksudmu dengan pindah apato?” cerocos Jihye saat membuka pintu dengan konsentrasi tersita untuk mengaduk-aduk isi tasnya. Saat masuk gedung tadi tiba-tiba ditelpon teman kantornya sehingga jadinya ribet begini.  “Kenapa tiba-tiba begi….ni.”

Jihye terdiam melihat sosok yang membukakan pintu. Wajahnya sangat familiar tapi bukan kakak laki-laki satu-satunya yang bernama Jung Yunho.

“Oh…maaf sepertinya aku salah pintu,” dengan gelagapan Jihye mundur meski berpikir dia yakin tadi tidak salah mengenali pintu. Dia sudah ratusan kali ke sini dan tidak sedang mabuk.

“Anniyo. Kamu tidak salah pintu Jihye-ssi,” Changmin buru-buru menahan satu-satunya adik Yunho yang salah tingkah itu. “Jung Jihye.”

Mendengar nama yang sudah benar itu membuat Jihye menyelipkan rambutnya ke belakang telinga karena gugup. Jelas dia tahu siapa sosok yang berdiri di depannya ini, ternyata jauh lebih tampan aslinya. “Wow…Anda Changmin kan? Penyanyi bernama Shim Changmin.”

Changmin tersenyum saat mengangguk dan mempersilahkan Jihye masuk. “Maaf mengagetkanmu. Yunho hyung sedang membeli sesuatu di minimarket di bawah.”

“Oh…”

Hanya itu.

 Ya, hanya itu yang terpikir di dalam sirkuit otak Jihye yang biasanya sangat cepat menghitung angka karena pekerjaannya di bank, tapi sekarang bodoh total. Dia tahu kakaknya penari banyak artis terkenal tapi tak terpikir sekalipun menemukan salah satu dari mereka di sini.

Belum sembuh kekagetan Jihye tiba-tiba ada yang menubruknya dari belakang saat melepas sepatu untuk masih. Lebih tepatnya, memeluk pinggangnya dan mencium pelipisnya.

“Hello my cute baby~~” Yunho masih berusaha mencium pipi adik semata wayangnya itu dengan tangan Jihye menjauhkan wajahnya.

“Aku bukan anak kecil lagi oppa! Haish!”

“Sampai kapanpun kamu itu little baby-ku.”

“…dan sampai kapanpun kakak itu akan jadi big baby bagi adik perempuannya.”

Dengan sadis Jihye menyentakkan tangan Yunho hingga terlepas lalu membetulkan pakaian kantornya yang saat ini sudah kusut. Yunho tertawa melihat wajah adiknya yang cemberut sekaligus tersipu malu. Jihye ingin sekali memukul kakaknya itu dengan tasnya yang setara barbell 3 kilo itu karena merusak imejnya di depan Changmin. Apalagi cowok tampan itu ikut terkekeh sekarang. Oh, good job oppa! Matiin pasaran adik sendiri, kutuk Jihye dalam hati.

Padahal Changmin menikmati pemandangan di depannya itu dengan senang hati. Tiba-tiba ia teringat saat masih sekolah menguntit Yunho yang membonceng Jihye dengan sepeda sepulang sekolah. Sama seperti sekarang, saat itu mereka juga mengomel seru. Mirip-mirip adiknya juga sih.

“Dia mirip sekali denganmu Min. Mulutnya tajam sekali. Aku heran bagaimana bisa padahal pekerjaannya berurusan dengan customer.”

“Oppa!” Jihye menatap tajam kakaknya dan semakin cemberut. “Changmin-ssi, maafkan Yunho-oppa. Dia memang menyebalkan.”

Changmin berusaha mengendalikan tawanya dan mengangguk-angguk geli. “Aku tahu. Dia memang amat sangat menyebalkan.”

“Nggak usah jaim Jihye. Dia oppa-mu juga.”

Jihye terdiam, langsung mengubah mode-nya jadi serius. “Maksud oppa?”

Yunho berdehem menstabilkan lagi emosinya sebelum bicara. Changmin meliriknya takut-takut, ikut serius dalam diamnya.  Jihye menunggu dengan tatapan curiga.

“Kamu bisa memanggil Changmin-ssi dengan ‘oppa’ mulai sekarang.”

Alis dan dahi Jihye berkerut. “Apakah ini ada hubungannya denganmu pindah apato?” tanya Jihye benar-benar bingung, berusah menyatukan puzzle yang berserakan.

Yunho mengangguk dan kembali menegaskan. “Aku oppa-mu dan dia juga oppa-mu.”

Jihye tahu kakaknya ini selalu berputar-putar dan itu tandanya ini kabar sangat serius. Semakin serius yang ingin disampaikan maka makin berputar-putar jalan yang dilalui.

“Kalian….?” Mulai ada nada horor dalam tanda tanya Jihye itu.

Yunho mengangguk. Jihye melihat kakaknya itu kemudian beralih ke Changmin yang duduk di sebelahnya. Sayangnya, dia juga mengangguk. Sekarang dia tahu arahnya kemana.

“HAH?! Kalian….?! SERIUS?!” Jihye berdiri tiba-tiba hingga kursinya terjatuh ke belakang. “ Demi Tuhan, kalian tidak mengerjaiku kan?! Apa ini April Mop? Atau ini hari ulang tahunku? Ada hidden camera? Sumpah ini nggak lucu!”

“Tenang Jihye….tenang….tarik nafas…”

“HAH?! TENANG?! Kamu bilang ‘tenang’ oppa?? COBA PIKIRKAN DARI SISI APA AKU BISA TENANG?!”

Perhatian Jihye teralih ketika Changmin menyodorinya minum. Wajahnya seperti kucing yang ketahuan majikannya telah memecahkan piring.  Walau kesal Jihye menuruti kalimat Yunho dengan mengambil nafas panjang sambil memejamkan mata dan meminum air putih yang disodorkan tadi.

Kalem Jihye…kalem…tenang~

Suasana jadi hening dalam sekejab karena tentunya Changmin dan Yunho tak ada nyali untuk bersuara. Mereka hanya bisa saling menggenggam tangan di bawah meja dan sialnya itu yang pertama kali dilihat Jihye saat membuka mata.

Changmin dan Yunho langsung mengurai genggaman itu canggung.

“Sejak kapan kalian jalan?”

“Hampir setahun lalu.”

Jihye memijit kepalanya lagi, mendadak migrain karena jawaban itu.  “Kenapa kamu selalu membuatku jantungan oppa?”

Oh, tidak hanya aku ya yang jantungan gara-gara dia, batin Changmin.

“Jadi maksudmu memanggilku ke sini adalah semacam untuk meminta restu?”

Pertanyaan itu membuat Yunho gelisah, kelihatan sekali sedang memilah kalimat untuk disusun. Tapi Jihye mendadak tersadar akan sesuatu.

“Jangan bilang ini ada hubungannya dengan ayah dan ibu.”

Yunho memberikan senyuman kecut dan Jihye langsung lemas. Hari ini pekerjaannya banyak sekali dan itu membuatnya  luar biasa capek dan sialnya masih harus terjebak di konspirasi ini. Tadinya dia berpikir dipanggil Yunho untuk ditraktir makan, kebiasaannya setelah mendapat bayaran lebih. Kini malah menemukan dirinya jadi pihak ketiga urusan rumah tangga orang lain. Oh iya, kakak kan bukan orang lain ya?

“Setelah menyembunyikannya selama se-ta-hun dariku lalu sekarang oppa memohon aku membujuk ayah? Apa itu masuk akal?” sindir Jihye tajam yang semakin membuat Yunho bertahan memasang wajah memelas. Diam-diam Changmin takjub dengan perubahan ekspresi itu.

“Aku tahu aku salah dan mau bilang apapun tetap salah. Maafkan oppa. Aku tidak bermaksud menyembunyikan darimu selama ini tapi memang berencana mengatakanny saat kami benar-benar serius. ”

“ Jadi kalian sekarang sudah serius?”

Yunho dan Changmin kompak mengangguk dengan tegas.

“Karena itu kalian memutuskan tinggal bersama?”

Mengangguk lagi. Lama-lama mereka seperti boneka pajangan yang lehernya diberi pegas.

“Jadi kalian sudah tidur bersama?”

Yunho terkesiap dan wajahnya langsung memerah. “Jihye!!”

Jihye membe

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
KathYunChang #1
Chapter 20: Beautiful ♥♥
Bigeast88 #2
Chapter 2: Aku suka gaya bahasanya.. n alurnya menarik, jd pgn lanjut baca terus. *lanjut baca xixixixi
bambimax
#3
Chapter 4: Aduh.. Ini hot bgt!! Ini baru yg namanya :) lebih suka ff mereka yg kayak gini ketimbang yg uke nya agak kecewek"an hehehehe, lebih terasa nya :))) Ini yunho yg jd ukenya ya? Wkwkwkwkwk, gapapa yunho aja uke nya (?) suka bgt sama ceritanyaa, makin lama makin bikin penasaran
only_u #4
Halo aku reader baru...woah..suka bgt sama ceritanya-so gay bgt..bener-bener kaya menggambrkan kisah pasangan sejenis ..cowo yg simpel tapi dalem dan serius...serius suka bgt..
Ini ada di ffn juga yah..kok ini bru sampe 19, tapi di ffn udah 22...ceritanya sih sama.....hehe...garnet-san semangat yah..ditunggu <3
dongbangified #5
Chapter 16: Nagih! xD
Alurnya bikin penasaran sampe gabisa berenti baca di pertengahan chapter. Ceritanya gabertele-tele, tapi juga ga maksa. Simpel tapi ngena.
Suka sama penggambaran Yunho-nya disini. Jujur aja aku gabiasa baca Uke!Ho tapi gara-gara fanfic ini jadi berubah pikiran :")
Keren deh pokoknya! One of the best MinHo's bahasa ffs I've ever read! xD Looking forward for the next chapter!
dongbangified #6
Chapter 16: Nagih! xD
Alurnya bikin penasaran sampe gabisa berenti baca di pertengahan chapter. Ceritanya gabertele-tele, tapi juga ga maksa.
Suka sama penggambaran Yunho-nya disini. Adorbs banget huhu ;; (Jujur aja aku gabiasa baca Uke!Ho tapi gara-gara fanfic ini jadi berubah pikiran :")
Keren deh pokoknya! One of the best MinHo's bahasa ffs I've ever read! xD Looking forward for the next chapter!
LovelySpringBreeze #7
Chapter 16: Omonaaaa.. so sweet yet so sad.. bnr2 berharap hepi ending.. and couple ring!! yaaaay!!!!
LovelySpringBreeze #8
Chapter 13: Baguuus banget.. br aja selesai baca... makin lama makin ga bisa berhenti keinginan buat nerusin bacanya.. konflik dan penyelesaianny bnr2 kerasa real, deep dan ga berbelit2.. suka bangeet.. bisa ikud ngerasain proses hub.an mereka.. berharap bakal diterusin cerita ini...
UknowMi
#9
hwaaaa i want to read this, can u make an english version of this? TT^TT