[Aecha’s POV]

 

“Kemarin aku dan Minho hanya kebetulan terlambat bersama. Lalu kami bermain Dragon Nest dan yeah… lupa waktu.”

 

“Benarkah? Oh, apa kau yakin kalian hanya berteman?”

 

“Mwo? Kim Myungsoo, jangan gila. Kau tidak percaya padaku?”

 

“Aku percaya tapi—”

 

“Tapi apa, hm?” menyedekapkan kedua tanganku, menantang rasa insecure Kim Myungsoo dan aku tidak takut. Aku tidak melakukan hal yang salah, jadi ia tak berhak menghakimiku... menghakimi kami... menghakimi diriku, dan Minho.

 

“Tapi kau…” pause. “Hah~, sudahlah.” namja itu menghela nafasnya. See? Ia menyerah. Aku tersenyum lebar, menarik kerah kemeja namja di depanku lalu mencubit hidungnya.

 

“Sampai bertemu di kelas, Mr.Jealous.” bisikku lalu berbalik menuju pintu gor. Belum sempat kakiku melangkah, ia kembali meraih tanganku dan chu~

 

“M-Myungsoo!” pipiku terbakar! Namja itu hanya terkekeh, lalu mengacak pelan rambutku.

 

“Besok sore menontonlah bersamaku. Hanya kita berdua. Ne?”

 

“Film cengeng? Drama? Aku tidak ma—”

 

“Man of Steel.”

 

“OKE!”

 

--

 

Date. Ah, rasanya aku sudah tidak sabar! Usai mendandani diriku buru-buru aku berlari menuruni tangga, masih 15 menit, masih ada waktu untuk mengisi perut yang sama sekali belum terisi. Menyahut beberapa lembar roti tawar, mengolesnya dengan selai kacang dan ketika aku hendak kembali menuju kamarku, pintu kamar appa terbuka.

 

Sial!

 

“Mau pergi kemana?”

 

Sial!

 

Seharusnya appa belum pulang. Seharusnya. Merengek meminta ijin pada appa sangat menyebalkan. Ia keras kepala.

 

“Ayolah app