Luhan mendengar kabar kalau EXO akan menghadiri Mnet Asia Awrds yang kali ini bertempat di Beijing. (Anggaplah seperti itu. Lol ). Dan Luhan hanya ingin bertemu dengan satu orang saja, sahabat terdekatnya di EXO, tak lain tak salah adalah Lay alias Zhang Yixing. Luhan perlu bertemu Lay untuk sekedar mencurahkan perasaannya saat ini. Luhan mengirim SMS pada Lay segera setelah ia kembali ke rumahnya setelah acara konferensi pers.

Luhan : “Xing-ah,kau dimana sekarang ?”

Yi Xing : “Lu-ge !!! kami baru saja tiba dan kini kami sedang di hotel. Ada apa ?”

Luhan : “ Bisa kita bertemu ?”

Yi Xing : “Tentu saja !! aku kangen padamu, dimana kita bisa bertemu ?”

Dan Luhan menyebutkan nama sebuah cafe kecil yangs ering dijadikan tempat berkumpul dirinya, Yifan, terkadang juga bersama Tao ketika mereka ada di Beijing dulu. Dan Lay segera pamit pada member EXO yang lain untuk menemui Luhan gege-nya yang sangat dirindukannya itu.

Dan di sinilah, mereka . Di salah satu sudut cafe tersebut. Lay memandang Luhan yang terlihat jauh lebih sehat dan fresh. Pipinya nampak lebih berisi dan Lay sangat senang melihat kondisi sahabatnya itu.

“Kau nampak jauh lebih baik, aku senang melihatnya, ge “ Lay memunculkan senyum yang sudah Luhan rindukan.

“Jadi, kau bilang ingin bicara. Soal apa, Lu-ge ?” tanya Lay lagi. Ia merasa Luhan menjadi agak epndiam, berebda dengan Luhan yang biasanya cerewet dan tak bisa diam.

“Yi Xing-ah. Ini soal Yifan “

“Yifan-ge ? ada apa dengannya ? bukannya kau bilang kau nyaman bersamanya ? dia berjanji padaku akan menjagamu dengan baik. Ada apa, kau bisa menceritakan semuanya padaku, aku disini untuk mendengarkanmu “

Zhang Yi Xing memang selalu membuat Luhan lebih tenang di saat dia sedang ada masalah, walaupun umurnya lebih muda setahun darinya, namun Yi xing sangat bijaksana dan mampu memberi banyak saran untuk Luhan.

“Aku menyukainya “

Pengakuan Luhan sebetulnya tidak terlalu membuat Lay terkejut. Ia sudah mengetahui hal itu sejak lama, hanya saja ia menunggu Luhan sendiri yang mengungkapkannya.

“Kau tidak kaget ?” Luhan melihat tidak ada ekspresi kaget di wajah manis Lay. Dan Lay menggeleng.

“Tidak, aku sudah tahu sejak lama, hanya waktu itu kau mungkin masih belum menyadarinya, ge.  Kalau skearang kau sudah menyadari perasaanmu, aku turut senang “ Lay tersenyum dengan tulus.

“Tapi, kami sedang marahan. Tepatnya, aku yang sedang marah padanya “

“Kenapa ?”

“Film perdananya itu. Kenapa penuh dengan adegan mesra yang....yang..membuatku sesak “ Lay hampit terbahak, mendengar penuturan polos Luhan. Namun ia mengurungkan niatnya untuk tertawa, tidak mau membuat Luhan semakin sedih dan kesal.

“Lu-ge..sejak kapan kau menjadi pencemburu seperti ini ? kau seperti wanita saja “

“Aku bukan wanita, Xing !” Luhan mem-pout-kan bibirnya.

“Tapi sifat cemburumu itu terlalu berlebihan. Kupikir, Yifan akan hilang kesabaran kalau kau terus saja cemburu pada hal-hal kecil seperti itu. Ayolah, dia seorang aktor sekarang dan untuk film bergenre romantis seperti itu, adegan mesra seperti berciuman dan berpelukan itu merupakan hal yang paling wajib. Kalian adalah seorang aktir sekarang, jadi kalian harus membiasakan diri mulai sekarang. Itu hanya akting, Lu-ge. Yifan-ge menyukaimu, dan ketika menjadi karakternya di fil, artinya ia harus membangun chemistry yang baik dengan lawan mainnya. Kau mengerti tidak ?”

Dan Luhan masih belum menemukan mood baiknya. Ia membenarkan sebagian ucapan Lay, sebagian saja. Tapi ia tidak bisa mengusir rasa kesal yang masih menguasai otaknya.

“Kapan kau melihat video klip itu ?” tanya Lay lagi.

“Tadi pagi, dan hanya berupa teaser selama tiga puluh detik. Video klip yang resmi masih belum dirilis “

“Teaser selama tiga puluh detik sudah menghancurkan moodmu seperti ini, aku tak bisa membayangkan apa yang terjadi, kalau kau menonton filnya yang berdurasi dua jam lebih “

Dan Luhan memutar matanya dengan malas.

“Entah aku menonton atau tidak. Genre roantis bukan genre yang aku suka “ Dan Lay terkekeh pelan, menyadari kalau itu hanya alasan Luhan saja.

“Apa kabar member yang lain ?” Luhan mengalihkan pembicaraan. Lay mengangguk dan melahap kentang gorengnya.

“Mereka oke. Mereka bilang mereka merindukanmu, juga Yifan gege “

“Tolong sampaikan salamku untuk mereka ya “

Lay mengangguk dan tertawa, “Lu-ge “

“Hm?”

“Kalau kau menikah dengan Yifan, kau harus memilih kami sebagai pendamping kalian ya ?”

Luhan mencibir, “Tidak akan terjadi “

“Jangan begitu, jangan asal bicara. Nanti kau akan menyesali ucapanmu “

“Aku sudah menonton traile film-mu, ge. Kurasa filmnya kocak dan menarik “ kata Lay dengan antusias.

“Ya, film-nya akna ditayangkan januari tahun depan dan tak sabar melihat reaksi penonton !” Luhan tersenyum dengan antusias dan binar mata yang sudah lama tidak dilihat Lay akhirnya ia bisa lihat kembali.

Xu Jinglei juga Yifan bersiap menjalankan rencana ‘besar’ mereka.