Part 12

Our Way
Please Subscribe to read the full chapter

Yifan tertidur tanpa makan siang terlebih dulu dan kelihatannnya ia juga berniat untuk melewatkan makan malamnya. Dan ia bukan marah juga pada rusa manis itu, ia hanya kesal. Iya, kata kesal memang kata yang paling tepat untuk menggambarkan perasaan seorang Wu Yifan saat ini.

Ia tahu Luhan memang pelupa, ia sering melupakan benda-benda miiliknya dan selama ini ia bisa memakluminya, tapi kali ini ia rasa Luhan sudah keterlaluan. Bagaimana bisa Luhan melupakannya, lupa kalau kekasihnya sedang menunggu di luar dan dengan seenaknya malah meninggalkannya dan malah makan siang dengan seorang gadis ?

Yifan sama sekali tak bisa paham jalan pikiran Luhan. Tapi, ia tidak mau rasa cemburunya yang makin dominan nantinya akan merusak hubungan mereka.

Dan ia yakin Luhan akan meneleponnya setelah ini, karena ia tahu Luhan tidak akan menyadari kesalahannya. Luhan pasti berpikir kalau ia yang sengaja meninggalkannya dan Luhan akan mengomel panjang lebar padanya dan apa yang dipikirkan oleh Yifan seluruhnya benar. Handphone-nya berbunyi dan tertera nama : My baby Lu di layar smartphone hitam milik Yifan.

Tapi yang Yifan inginkan saat ini,bukanlah suara Luhan, ia menginginkan kehadiran langsung di sana, ia ingin Luhan menjelaskan secara langsung padanya. Dan ia memilih mengabaikan panggilan telepon dari Luhan agar Luhan datang menemuinya.

 

 

 

“Kenapa sih tidak diangkat, dasar naga jelek !” Luhan melempar handphone-nya ke ranjangnya.

“Hanhan, apakah kau tidak makan malam ?” terdengar teriakan sang ibunda dari bawah. Luhan malah menyambar jaketnya dan hanya membawa dompet dan handphone-nya saja, tak lupa ia memakai beanie hitam favoritnya.

“Aku pergi ke tempat Yifan dulu, ma dan kami mungkin akan makan di luar saja. Aku pergi !” Luhan mencium cepat pipi Huang Yi dan dengan setengah berlari, Luhan keluar rumah dengan sepedanya.

 

 

Luhan suka bersepeda, karena dengan mengayuh sepeda, ia merasa badannya menjadi lebih segar. Luhan mengayuh sepedanya menuju apartemen Yifan yang membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk sampai di sana.

Dan ia segera disambut dengan wajah datar milik Yifan begitu ia sampai di kamar milik Yifan.

“Kenapa dengan wajahmu ? Hey...bukannya aku yang semestinya memasang wajah seperti itu ?” Luhan masuk ke apartemen Yifan dan sang pemilik apartemen hanya mengekori dari belakang.

“Kau punya waktu lima menit untuk menjelaskan padaku, kenapa kau meninggalkan aku tadi siang ? aku sampai harus mencari taxi, Yifan !” Luhan menyamankan dirinya di sofa milik Yifan dan Yifan hanya menggelengkan kepalanya dengan pelan.

Apakah dia tidak salah dengar ? Yang seharusnya mengomel itu dia dan bukan Luhan.

“Aku tidak perlu menjelaskan apapun “ Yifan menjawab masih dengan nada dan raut datarnya.

“Lalu kenapa kau meninggalkan aku, kau tahu aku mencarimu !” Luhan berseru dan menggunakan nada bicara lebih tingginya.

Yifan sama sekali tidak paham, Luhan masih tidak menyadari kalau ia yang melupakannya dan membuatnya pegal menunggu di kuar gedung selama lebih dari sejam.

“Kenapa kau tidak tanya pada dirimu sendiri ? bukankah kau yang melupakan aku dan malah asyik mengobrol dengan Irene ?”

Dan Luhan baru paham kalau dirinya yang salah, ia terlalu asyik berbicara dengan Irene dan Yifan pasti melihat mereka, lalu.......

 

“Kau....cemburu ??”

 

 

 

Dan Yifan hanya bisa menundukkan wajahnya. Tidak ingin mengakui kecemburuannya karena akan membuatnya seperti wanita.Tapi kalau dia tidak mengakuinya, bisa-bisa Luhan mengulanginya lagi dan mungkin saja bisa lebih parah daripada ini dan Yifan tidak mau hal seperti ini terulang kembali.

“Kau terlihat dekat dengannya “ kata Yifan.

“Kami cukup dekat, posisi Irene adalah leader dan kupikir dia harus berlatih cara berbicara dengan baik di depan umum, dan aku hanya mengajarinya supaya dia tidak canggung dan lebih rileks saja. Bakat menyanyinya juga baik dan dengan banyak berlatih, dia akan lebih baik lagi “

“Jangan lupakan kecantikannya yang bisa membius siapa saja, iya kan ?” celetuk Yifan dan membuat Luhan berpikir kalau yifan ternyata masih cemburu.

 

“Hey....” Luhan mendekati Yifan di sofa yang lain, duduk di sampingnya dan melingkarkan lengannya di bahu Yifan.

“Irene itu hanya kuanggap adikku, mana mungkin kau bisa cemburu padanya. Dulu, kau cemburu dengan Yixing, dan sekarang malah dengan Irene “

“Kau juga cemburu dengan Wang Likun “ balas yifan tak mau kalah.

“Yifan.....kita tidak akan bisa berhasil, hubungan ini tidak akan pernah berjalan kalau kita terus saling cemburu satu sama lain. Bukankah, kita sebagai idola harus bisa bekerjasama dengan siapa saja dan tidak kupercaya ternyata kau sangat kekanakan ya ?” Rasanya Luhan sudah mulai kehabisan stok kesabaran, mereka terus saja bergantian saling cemburu satu sama lain.

Kemudian saling mendiamkan, berbaikan lagi, cemburu lagi, mendiamkan lagi, mengomel lagi, berbaikan lagi. Entah sampai kapan, akan seperti itu terus dan Luhan tidak mau seperti itu terus.

“Bukannya kau pernah bilang agar kita harus saling percaya ?” tanya Luhan dengan nada yang melembut.

“Maaf, aku yang salah. Tapi, melihatmu....ahhhh, aku hanya terlalu mencintaimu, sampai akal sehatku kadang berhenti saat melihatmu dekat dengan orang lain “

 

Luhan tersenyum dan membenamkan wajahnya di ceruk leher Yifan, hidung mancungnya mulai menyusuri setiap lekukan leher Yifan dan mulai menciuminya perlahan.

“Kau harus percaya kalau aku mencintaimu, Wu Yifan “ Dan desahan pelan mulai keluar dari mulut Yifan. Dan di saat ia sudah tidak bisa tahan akan godaan Luhan, ia menggendong pemuda mungil itu.

“Kau yang memancingku “

“Ahh.....Yifan !!! jangan sekarang, aku belum makan malam. Aku lapar !!” seru Luhan saat tubuhnya sudha ada di dekapan Yifan.

“Kita bisa makan malam nanti !!”” Yifan tertawa dan melanjutkan kegiatan ‘pribadi’ mereka di kamar.

 

 

 

 

 

Sementara itu, Irene sudah kembali ke Korea karena dia dan Luhan baru akan dimulai tiga hari lagi dan Red Velvet harus tampil di Music Bank besok sore.

Gadis bermarga Bae itu segera memeluk saudari-saudarinya begitu ia sampai di dorm Red Velvet. Dan Wendy yang paling antusias bertanya tentang iklan Ivy Club.

“Irene, bagaimana ? kau sudah bertemu Luhan oppa ? kau jadi berpasangan dengannya kan ? Whoaaa...kau pasti senang sekali !!!” Wendy tahu kalau leader-nya ini sangat mengidolakan Luhan dan pastinya sangat gembira ketika bekerja sama dengannya lagi.

“Iya, aku jadi bekerja sama dengannya dan kami baru syuting tiga hari lagi. Kami juga akan sering mempromosikan Ivy club di even-even tertentu di china nantinya “

“Kupikir kalian serasi “ celetuk Seulgi dan Irene hanya menggeleng dan terkekeh pelan.

“Apa yang ada di otakmu, Seulgi-ah. Luhan oppa tidak menyukaiku, dia hanya menganggapku seperti dongsaeng-nya saja dan mungkin saja dia sudah memiliki kekasih “ jawab Irene seraya merebahkan diri di ranjangnya.

“Bagaimana kau tahu dia sudah memiliki kekasih?” kali ini si maknae Joy ikut bergabung dan duduk di ranjang Irene.

“Entahlah, ini sih feeling-ku saja dan cincin yang melingkar di jari manisnya. Pria single tidak akan memakai cincin seperti itu “ Irene menjawab.

“Cincin ?” tanya Seulgi dengan penasarannya.

“Hmm.....cincin Cartier itu sering Luhan oppa pakai dan.... aku tahu pemikiranku ini bodoh dan tidak mungkin terjadi. Tapi...coba kalian pikirkan ? secara Luhan oppa dan juga Kris oppa keluar dari EXO, apa mungkin mereka bersama saat ini ?”

 

Ketiga membernya tak percaya akan apa yang terlintas di benak leader mereka itu. Pemikiran Irene memang kadang-kadang bisa dikatakan ajaib dan hal-hal yang tak mungkin bisa saja terlintas di otak gadis jelita itu.

“Maksudmu.....Luhan oppa dan Kris oppa.....berpacaran begitu ?” Wendy menepuk dahinya.

“Irene sayang.....itu tidak mungkinlah, mereka kan sama-sama pria !!” lanjut Wendy sambil terbahak.

“Luhan opppa tidak mungkin adalah gay, kau ini terlalu banyak membaca fanfic Luhan oppa ya ?” tuduh Joy dengan raut wajah innocent.

Ire

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Salwaa_ #1
Chapter 17: FFnya udah lama nggak update sayang bgt padahal keren bgt.... ❤️❤️❤️
fulgensius #2
Chapter 17: Author comeback dong, syng bgt ffny gk smpe completed, ffny seru keren :'v msih setia nungguinny, nth udh brapa kali w baca brungkali nih ff, gk bosen2ny :'v
Galaxy_FanHan007
#3
Chapter 17: KyyyyaAaaaa KrisHan bakalan nikah???? Cepet di lanjut thor gak sabar liat mereka nikah XD

Tapi gimana dengan ayahnya Luhan? Dia pasti gak setuju :(

Updated soon!!!!!
kannykim
#4
yah, kok kgk dilanjut2 sih thor? kapan nih mau dilanjut lagi? -_-
fulgensius #5
Chapter 17: Akhirny dpt ff krishan lgi, gk tau knp ska bgt ma 2 sejoli in mo mrka shbatan, brother ship ato bhkn pacaran ttap aj gw suka, lnjutin plis ff ny krna jjur ff krishan skrng udh jrang bgt, saking jrangny ff yg lain gk dilnjutin smpe akhir
kannykim
#6
author nim comeback donk!
pleaseeeee.... lanjutin ff ini, aku suka bgt ama ff ini T_T
vivie_luhan #7
Chapter 17: Wahh baru baca,Keren bgttt,,dan dlm hati berharap krishan itu beneran kaya gini,,hehe
kannykim
#8
Chapter 17: aku baru bgt nih jd readers di aff dan aku lngsung suka sama ff ini..
ayo donk thor kpn ff ini dilanjut?
maaf,, mohon izin baca ya thor n_n
tyfan9490 #9
Chapter 17: Ya ampun autornim aku samangat penasaran sekali dengan kelanjutan ff mu.... Cepet update dong :);)
tyfan9490 #10
Chapter 9: Ya ampun ternyata... Aku bava chap ini sambil senyum2 gaje, hhha