Part 11

Our Way
Please Subscribe to read the full chapter

NOTE : Akan ada karakter baru disini dan TIDAK AKAN KARAKTER ANTAGONIS, karena saya maksudkan ff ini sebagai ff genre Fluff. So, don't worry guys :)

 

Luhan bangun keesokan paginya tepat saat ia merasakan hangatnya sinar mentari menyentuh permukaan kulit wajahnya. Pemuda berparas cantik itu mengerutkan dahinya dan membuka matanya perlahan.

Ia sedikit meringis saat menyadari bagian bawah tubuhnya nyeri saat ia mencoba menggerakkan badannya dan Luhan melebarkan matanya ketika menyadari kejantanan Yifan masih tertanam di lubangnya dan membuatnya sedikit perih saat ia mencoba beranjak dari ranjang.

“Yifan....” Luhan mengguncang pelan badan Yifan yang hanya ditutupi selimut yang juga menutupi tubuh polosnya.

“Hmmm ?”

Yifan membuka sebelah matanya dan mendapati Luhan yang memandangnya dengan pandangan yang sulit diartikan.

“Ada apa, sayang? “ dan nama panggilan yang Luhan dengar barusan sukses membuat wajahnya kembali memerah, apalagi saat ia mengingat kejadian semalam. Tidak, Luhan sama sekali tak menyesali telah menyerahkan ‘yang pertama’ untuknya itu kepada Yifan, namun tetap saja.....ia malu.

Luhan menunjuk ke arah bagian bawah badannya dimana kejantanan Yifan masih tertanam, dan Yifan hanya tertawa kecil menyadari maksud Luhan.

 

“oh “

Yifan hanya menggumam kecil tapi tidak mengeluarkan ‘miliknya’ dari lubang Luhan.

 

“Keluarkan, Yifan. Ini sakit “ Luhan mulai tidak sungkan mengutarakan maksudnya, karena ia merasakan rasa perih yang mulai menjalar di semua bagian tubuhnya.

“Kenapa harus dikeluarkan, ini hangat “

“Yifan.....” Luhan mulai memasang wajah memelasnya dan kalau sudah demikian, Yifan tidak tega lagi. Dengan cepat, ia mencabut miliknya dan membuat Luhan kembali meringis karena perih.

 

 

“Aku mau mandi “ Luhan meremas ujung selimut yang menutupi tubuh mereka.

“Ya mandi saja, atau kau mau aku memandikanmu, sayang ? atau kita bisa mandi bersama ?” Yifan tersenyum jahil yang tampak sangat mesum di mata Luhan. Luhan memutar matanya dengan malas.

“Bukan begitu, aku bisa mandi sendiri dan aku masih mengingat kebiasaanku untuk tidak mandi bersama orang lain “

“Orang ini adalah pacarmu sendiri lho “

“Tidak, Yifan dan terima kasih “

“Lalu aku harus apa ?”

“Palingkan wajahmu “ perintah Luhan.

“Eoh ?” Yifan tampak bingung.

“Palingkan wajahmu, jangan lihat ke sini, aku tidak pakai apa-apa di balik selimut  ini !” Luhan berseru dan membuat Yifan terbahak. Kekasihnya ini sungguh terlalu imut.

“Luhan sayang....aku sudah melihat seluruh bagian tubuhmu semalam dan akuilah kalau kau punya tubuh yang indah, kenapa mesti malu ?” goda Yifan dan kembali membuat Luhan malu.

“Berbalik atau....kau tidak akan mendapat jatah lagi selamanya !”

Yifan mengerutkan dahinya, tak lama kemudian, otaknya mencerna makna ‘jatah’ yang Luhan maksudkan dan ia dengan cepat segera membalik badannya.

“Iya iya, tidak usah mengancamku begitu jugalah “ Yifan menggaruk lehernya dengan canggung dan diam-diam Luhan tertawa kecil, tidak mengira juga kalau ancaman kecilnya akan sukses besar. Dengan sedikit kesulitan karena harus menahan sakit di bagian bawah tubuhnya, Luhan melilitkan selimut di tubuhnya, dan meninggalkan Yifan yang masih belum berpakaian di ranjangnya.

 

 

 

 

Beberapa menit kemudian, Luhan keluar dari kamar mandi dengan hanya berbalut jubah mandi miliknya dan rambut hitamnya yang masih setengah basah, ia menjerit kecil ketika melihat Yifan tertidur (lagi) dengan tubuh polosnya. Yifan tidur terlentang dan membuat Luhan tak tahu harus meletakkan matanya dimana.

“Yifan !!!!” teriaknya.

Dan Yifan yang melihat Luhan tersenyum dan bergegas bangun dari ranjang dan dengan langkah cepat mendekati dan memeluk rusa kecilnya itu.

“Hai....good morning “ Ujarnya dan mendaratkan kecupan di dahi Luhan.

“Mandilah sana, aku lapar. Mama pasti sudah menyiapkan sarapan “

 

 

 

 

 

 

Huang Yi yang telah siap di meja makan melemparkan pandangan bertanya pada pasangan baru yang ada di depannya. Menyadari kalau dirinya menjadi pusat perhatian sang ibunda, Luhan mendadak merasa amat canggung.

“Ma...kenapa melihat kami seperti itu ?” tanyanya.

“Tidak, aku hanya ingin bertanya pada Yifan, kau makanlah, Hanhan “ Pandangan Huang Yi beralih pada Yifan yang mengambil tempat di samping Luhan. Luhan mengendikkan bahunya dan memakan roti isi yang dibuatkan Huang Yi.

“Apa kau memakai pengaman, Yifan ?” tanya ibu Luhan dengan entengnya dan Luhan yang mendengarnya langsung tersedak susu coklatnya. Yifan cepat-cepat mengusap punggung Luhan dan membuat Huang yi menahan senyumnya. Ia berpikir akan menyerahkan putra satu-satunya ke tangan yang tepat. Yifan pria yang baik dan ia bisa melihatnya semenjak pertama kali ia melihat Yifan bersama Luhan.

 

 

 

 

“Ma......apa ini ?” seru Luhan, sedangkan ia tahu kalau wajahnya pasti sudah memerah seperti kepiting rebus saat ini.

“Mama sedang bertanya padaYifan “ jawab Huang yi dan sukses membuat Yifan gugup.

“Tante,saya....”

“Kau bisa panggil....” potong Huang Yi.

“Mama “ ralat yifan cepat, begitu sadar ia salah panggil.

“Tapi jangan kuatir, saya akan bertanggungjawab, saya mencintai Luhan dan saya akan menjaganya seumur hidupnya, saya tahu hubungan kami memang sangat sulit diterima, kami berdua pria dan saya sadar itu, namun saya sungguh-sungguh mencintai Luhan, dan saya ingin bersamanya, soal semalam, saya tahu saya salah, tapi saya akan mencintai Luhan dan berusaha membuatnya bahagia, Ma “

Luhan hampir menangis gara-gara kata-kata Yifan itu, dan ia menghentikan acara makan paginya. Ia tak menyangka kalau cinta Yifan padanya begitu besar dan ia yang begitu bodoh, baru menyadarinya baru-baru ini.

 

 

Huang yi hanya bisa menghela nafasnya. Jujur saja, ia sedikit kecewa karena Luhan, putra semata wayangnya yang ia harapkan bisa menikah dengan gadis yang baik dan bisa memberikannya cucu, ternyata jatuh hati pada seorang pria. Dan itu artinya, ia takkan bisa menimang cucu, memang bisa, namun hanya bila Luhan mengadopsi anak nantinya. Huang Yi adalah seorang wanita yang bijaksana, ia sangat sayang pada Luhan, dan ia tidak akan sampai hati apabila melihat Luhan bersedih. Ia tidak mau menjadi sosok ibu yang kejam di mata putranya.

Ia ingin Luhan bahagia, meski itu berarti, orang lain akan memandang Luhan dengan aneh karena Luhan mempunyai pasangan seorang pria juga, namun ia akan melindungi Luhan dan juga Yifan yang sudah ia anggap seperti anaknya sendiri.

 

 

“Yifan, secara pribadi mama tidak pernah melarang kedekatan kalian, bahkan tentang kejadian semalam pun, mama tidak keberatan. Mama tahu kau anak yang baik, kau mencintai Hanhan dan kulihat ia sangat bahagia bersamamu, namun....yang mama cemaskan adalah papanya Hanhan. Lu Wei itu orangnya keras dan juga sangat konvensional, mama kuatir dia tidak bisa merestui kalian “, Huang yi bisa melihat kesedihan di mata Luhan, juga yifan.

“Kalian jangan cemas dulu, soal ini, biar mama bicarakan perlahan dengan Lu wei, ayo...teruskan makan kalian, mama tahu tenaga kalian pasti terkuras karena aktivitas semalam kan, hahaha.....” Huang yi tertawa dan membuat Yifan dan Luhan serempak merasa malu.

 

 

 

 

Luhan mencoba tidak memikirkan tentang perkataan ibunya, ia tahu kalau ayahnya adalah seorang yang keras dan ayahnya pasti menentang hubungannya dengan Yifan. Ayahnya tidak akan menerima kalau putranya ternyata telah berubah menjadi seorang gay. Dulu, waktu Luhan masih bersama dengan mantan kekasihnya, Xuan mei saja, ayahnya sudah mendesaknya agar segera menikah dan tentu saja Luhan menolak, karena waktu itu usianya baru 18 tahun. Dan ia belum siap untuk menikah.  Dan selang tak lama kemudian, Luhan memutuskan mengakhiri hubungannya dengan Xuan Mei, karena menemukan gadis cantik itu telah berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Sahabat Luhan yang namanya  Wen Xi sudah mengkhianatinya. Dan mungkin saja sejak saat itu, Luhan menjadi sedikit trauma pada makhluk berjenis kelamin perempuan.

Dan ia menjadi nyaman dengan keberadaan teman barunya bernama Wu Yifan yang ia temui secara tak sengaja : saat itu, Luhan sedang di-bully teman sekampusnya yang kesal gara-gara Luhan tidak mau

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Salwaa_ #1
Chapter 17: FFnya udah lama nggak update sayang bgt padahal keren bgt.... ❤️❤️❤️
fulgensius #2
Chapter 17: Author comeback dong, syng bgt ffny gk smpe completed, ffny seru keren :'v msih setia nungguinny, nth udh brapa kali w baca brungkali nih ff, gk bosen2ny :'v
Galaxy_FanHan007
#3
Chapter 17: KyyyyaAaaaa KrisHan bakalan nikah???? Cepet di lanjut thor gak sabar liat mereka nikah XD

Tapi gimana dengan ayahnya Luhan? Dia pasti gak setuju :(

Updated soon!!!!!
kannykim
#4
yah, kok kgk dilanjut2 sih thor? kapan nih mau dilanjut lagi? -_-
fulgensius #5
Chapter 17: Akhirny dpt ff krishan lgi, gk tau knp ska bgt ma 2 sejoli in mo mrka shbatan, brother ship ato bhkn pacaran ttap aj gw suka, lnjutin plis ff ny krna jjur ff krishan skrng udh jrang bgt, saking jrangny ff yg lain gk dilnjutin smpe akhir
kannykim
#6
author nim comeback donk!
pleaseeeee.... lanjutin ff ini, aku suka bgt ama ff ini T_T
vivie_luhan #7
Chapter 17: Wahh baru baca,Keren bgttt,,dan dlm hati berharap krishan itu beneran kaya gini,,hehe
kannykim
#8
Chapter 17: aku baru bgt nih jd readers di aff dan aku lngsung suka sama ff ini..
ayo donk thor kpn ff ini dilanjut?
maaf,, mohon izin baca ya thor n_n
tyfan9490 #9
Chapter 17: Ya ampun autornim aku samangat penasaran sekali dengan kelanjutan ff mu.... Cepet update dong :);)
tyfan9490 #10
Chapter 9: Ya ampun ternyata... Aku bava chap ini sambil senyum2 gaje, hhha