Part 14

Our Way
Please Subscribe to read the full chapter

Lu Wei, ayah Luhan yangmasih tampak tampan di usianya yang ke lima puluh empat tahun itu adalah seorang yang disiplin. Ia memang menyayangi Luhan, putranya satu-satunya tapi dia ingin Luhan menjadi seseorang yang berhasil. Memang, dia sedikit menentang niat Luhan untuk memasuki dunia entertainment dan dia selalu berkata kalau dunia entertainment tidak akan menjanjikan apa pun, tidak akan menjanjikan masa depan yang cerah untuk Luhan, karena dunia itu tidak akan bertahan lama dan lama kelamaan mereka akan membuangmu saat mereka telah bosan denganmu. Tapi melihat kemauan keras Luhan yang memang mempunyai sifat keras kepala, sama seperti dirinya, akhirnya Lu wei mengijinkan Luhan meniti mimpinya sebagai seorang idola.

Sebenarnya, kalau boleh jujur, mungkin ia lebih setuju jika Luhan menjadi seorang pemain sepakbola daripada seorang idola, namun Luhan menyukai akting dan dia juga dikaruniai suara yang indah, Luhan juga tampan, alangkah baiknya jika dia menjadi idola. Huang Yi-lah yang selalu mendorong Lu wei untuk memberikan restunya akan keinginan Luhan tersebut. Ibu Luhan yang di mata Lu Wei adalah wanita tercantik dan terbaik yang pernah ada itu memang segalanya untuk keluarga Lu, Luhan dan juga Lu Wei sangat menyayanginya dan Luhan bersyukur bisa dilahirkan di keluarga tersebut.

Di usianya yang lebih dari setengah abad, Lu Wei ingin melihat Luhan menikah dengan seorang gadis yang baik dan mencintainya. Ia dan Huang Yi sudah tak sabar ingin menimang cucu. Ia tidak mempunyai kriteria yang banyak untuk calon pendamping Luhan nanti, namun karena ia adalah orang yang masih konvensional, ia hanya ingin seorang perempuan yang sederhana saja, dan yang terpenting adalah dia haruslah PEREMPUAN.

Tapi, entahlah apa tanggapan Lu Wei kalau ia tahu kalau calon pendamping Luhan bukanlah seorang perempuan, melainkan seorang pria ?

 

 

 

 

Luhan menundukkan kepalanya dari tadi, sedangkan Yifan duduk di sebelahnya dengan Fa Mei, ibunya di depan mereka. Wanita berusia lima puluh tahun itu terus menatap Luhan dan membuat yang ditatap menjadi tidak nyaman.

“Ma...jangan menatap Luhan seperti itulah “ Yifan memecah keheningan. Luhan merasa gugup sampai telapak tangannya berkeringat. Ia memang pernah bertemu Fa Mei sebelumnya, namun ketika itu ia tidak sendiri, ia bersama beberapa teman.

Dan, yang menjadikan Luhan gugup sekarang adalah kapasitasnya sebagai calon pendamping Yifan. Mungkin saja Fa Mei tidak akan menerimanya, mungkin saja Fa Mei tidak setuju atas hubungan mereka, Mungkin saja Fa Mei akan langsung menyuruh mereka mengakhiri hubungan mereka, mungkin......

 

 

 

 

“Luhan ?” suara Fa Mei menyadarkan Luhan dari lamunannya.

“Iya, tante ?” Luhan akhirnya mendongakkan kepalanya, dan menatap Fa Mei. Wanita itu tersenyum lembut dan sedikitnya agak melegakan hati Luhan.

“Kau manis sekali, tante senang kau bisa terus menjadi sahabat Yifannie. Dan tante juga senang, kau bisa hadir di sini malam ini. Bagaimana kalau kau mengajak kami ke rumahmu ?”

“Huh ?” Luhan melongo, ia hampir tak bisa percaya kalau Fa Mei ingin ke rumahnya.

“Kenapa ? bukankah Beijing adalah kampung halamanmu,tante ini hanya ingin mengenal sahabat-sahabat Yifan “

 

 

Dan, tentu saja Fa Mei ingin mengenal Luhan. Dia merupakan wanita yang cukup protektif terhadap sang putra tunggal. Yifan selalu bersamanya ke mana-mana dan Fa Mei hanya tidak mau putranya bergaul dengan orang yang salah. Tapi, tentu saja Fa Mei tidak tahu tentang orientasi seksualitas sang putra, ia selalu menganggap kalau Luhan hanyalah sahabat biasa untuk Yifan. Meskipun, ia tahu mereka sangat dekat, namun sama sekali tidak pernah terlintas di pikrannya kalau Yifan ternyata menyukai Luhan dan bahkan sedang berusaha meminta restu untuk menikah dengan Luhan.

“Emmmm...ma ?” panggil Yifan.

“Ya ?”

“Apa pendapat mama tentang Luhan ?” tanya Yifan terus terang dan membuat jantung Luhan berdetak lebih cepat karenanya. Ia ingin tahu seperti apa dirinya di mata ibu Yifan.

 

“Luhan...dia anak yang baik dan manis, kenapa sayang, kenapa kau bertanya begitu ?” tanya Fa Mei pada Yifan.

“Seandainya, Luhan menjadi bagian dari keluarga kita nanti, apa mama bisa menerimanya ?”

Fa Mei bingung dengan arah pembicaraan Yifan. Luhan menelan ludahnya dengan susah payah dan kerongkongannya mendadak terasa kering.

“Kenapa ? kok pertanyaanmu aneh ?”

“Aku....aku..mencintai Luhan, ma dan aku ingin menikahinya “ dan Fa Mei merasa pendengarannya bermasalah saat itu juga. Dahinya berkerut dan ia sulit mencerna perkataan Yifan.

“Tunggu..tunggu....Yifan, apa maksudmu ?”

“Aku mencintai Luhan dan kami saling mencintai, ma “

 

 

“Tapi, Luhan ini...laki-laki kan ?” Fa Mei merasa kepalanya mulai pusing dan ternyata dugaannya selama ini benar. Selama ini dia memang merasa curiga atas hubungan seperti apa yang Luhan dan putranya jalani.

“Yifan...kau ? sejak kapan ? kau....kenapa bisa begini ?” Fa Mei tidak dapat lagi menyembunyikan keterkejutannya. Ia memang tidak pernah melihat Yifan memperkenalkan seorang gadis sebagai kekasihnya tapi ia tak pernah mengira kalau putranya ternyata penyuka sesama jenis.

 

 

Ia bisa melihat raut wajah penuh ketakutan juga kekuatiran yang diperlihatkan Luhan. Pemuda itu tidak berani mengeluarkan sepatah kata pun dan Fa Mei mnduga Luhan pasti sangat takut sekarang ini.

Ia bukannya ingin menghalangi atau apa, ia tahu Yifan begitu bahagia bersama Luhan, tapi ia memerlukan waktu untuk bisa menerima semuanya ini. Semua ini terlalu mengejutkannya, dan Yifan mengatakannya begitu mendadak, bahkan putra kesayangannya itu berkata ingin menikahi Luhan.

Ibu mana yang tidak akan terkejut, mendengar putranya ingin menikahi kekasihnya, yang...pria juga ?

Fa Mei bukan orang yang terlalu kolot, sebaliknya, pemikiran yang ia miliki cukuplah modern, tapi untuk hubungan sesama jenis, ia sama sekali tak pernah berpikir kalau putranya sendiri yang sekarang mengalaminya.

 

 

 

 

 

“Ma....mama tidak akan mengatakan agar kami berpisah kan ?” Yifan berkata dengan suara yang bergetar. Fa Mei sadar kalau ekspresi keterkejutannya barusan telah membuat Yifan dan Luhan takut.

Fa Mei meraih tangan Yifan dan menggenggamnya.

“Sayang....kenapa kau bisa berpikir kalau mama akan menyuruh kalian berpisah ?”

“Karena aku tahu, mama mengharapkan aku untuk menikah dengan gadis yang tepat dan memiliki anak, sementara ternyata kenyataannya aku tidak tertarik pada wanita. Ini semua pasti membuat mama terkejut dan mungkin akan sulit sekali untuk diterima, aku mengerti tapi aku mencintai  Luhan dan aku kira aku tidak akan bisa hidup kalau harus berpisah dengannya “ Yifan menggenggam jemari Luhan dan Fa Mei bisa merasakan kalau cinta yang bagi sebagian orang mungkin aneh dan bahkan menjijikkan itu, ternyata begitu besar dan cinta Luhan pada Yifan, juga sebaliknya , menyadarkan Fa Mei, kalau seandainya, ia menentang dan memisahkan mereka, maka ia akan menjadi manusia paling jahat di muka bumi ini.

 

“Luhan, katakan sesuatu. Apakah kau benar-benar mencintai putraku ? Seberapa besar cintamu padanya ?” Fa Mei melakukan interogasi kecil pada Luhan, ia tidak mau jika Yifan akan terluka nantinya, dan ia hanya perlu tahu kalau cinta Luhan pada Yifan sama besarnya dengan cinta Yifan pada Luhan.

Luhan menatap dalam manik hitam tajam milik kekasihnya dan dengan tangan yang masih saling menggenggam, dia mulai mengutarakan apa yang ada di dalam hatinya.

“Mungkin aku yang terlambat menyadari perasaan ini padanya. Yifan bilang kalau ia sudah diam-diam menyukaiku semenjak lima tahun lalu, aku yang begitu bodoh dan tidak peka, sehingga mungkin aku yang selama ini menyakitinya. Jujur saja, tante. Aku pernah memiliki mantan kekasih, dan dia adalah seorang perempuan. Aku selalu merasa aku manly dan aku normal. Mungkin karena wanita itu meninggalkanku, sehingga aku agak trauma dengan wanita, aku tahu yang kukatakan semua ini mungkin sangat klise, tapi itulah kenyataannya. Aku nyaman bersama Yifan, dan meski dia lebih muda beberapa bulan, tapi dia yang selalu menjagaku. Di bandara, di stage dan di keramaian, dia selalu lebih protektif padaku ketimbang pada member EXO yang lain, namun aku masih tidak peka. Mungkin setelah Yifan memutuskan untuk keluar dari grup kami itulah, aku baru menyadari kalau aku kehilangan dia. Aku kehilangan seseorang yang sangat penting dalam hidupku. Rasanya seperti.....kehilangan salah satu anggota tubuhku, dan aku merasa timpang, tidak sempurna. Yi Xing dan yang lain berkata kalau aku berubah semenjak saat itu, dan mungkin aku juga merasa seperti itu. Aku menyukai Yifan selama ini dan aku tidak bisa hidup tanpanya, tante. Ketika bersamanya, aku bahagia, aku merasa bersemangat dan aku tidak mau kehilangan dia lagi “

 

Perkataan panjang lebar dari Luhan membuat pemuda yang lebih tinggi di sampingnya tak bis

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Salwaa_ #1
Chapter 17: FFnya udah lama nggak update sayang bgt padahal keren bgt.... ❤️❤️❤️
fulgensius #2
Chapter 17: Author comeback dong, syng bgt ffny gk smpe completed, ffny seru keren :'v msih setia nungguinny, nth udh brapa kali w baca brungkali nih ff, gk bosen2ny :'v
Galaxy_FanHan007
#3
Chapter 17: KyyyyaAaaaa KrisHan bakalan nikah???? Cepet di lanjut thor gak sabar liat mereka nikah XD

Tapi gimana dengan ayahnya Luhan? Dia pasti gak setuju :(

Updated soon!!!!!
kannykim
#4
yah, kok kgk dilanjut2 sih thor? kapan nih mau dilanjut lagi? -_-
fulgensius #5
Chapter 17: Akhirny dpt ff krishan lgi, gk tau knp ska bgt ma 2 sejoli in mo mrka shbatan, brother ship ato bhkn pacaran ttap aj gw suka, lnjutin plis ff ny krna jjur ff krishan skrng udh jrang bgt, saking jrangny ff yg lain gk dilnjutin smpe akhir
kannykim
#6
author nim comeback donk!
pleaseeeee.... lanjutin ff ini, aku suka bgt ama ff ini T_T
vivie_luhan #7
Chapter 17: Wahh baru baca,Keren bgttt,,dan dlm hati berharap krishan itu beneran kaya gini,,hehe
kannykim
#8
Chapter 17: aku baru bgt nih jd readers di aff dan aku lngsung suka sama ff ini..
ayo donk thor kpn ff ini dilanjut?
maaf,, mohon izin baca ya thor n_n
tyfan9490 #9
Chapter 17: Ya ampun autornim aku samangat penasaran sekali dengan kelanjutan ff mu.... Cepet update dong :);)
tyfan9490 #10
Chapter 9: Ya ampun ternyata... Aku bava chap ini sambil senyum2 gaje, hhha