Part 16

Our Way
Please Subscribe to read the full chapter

Luhan mengerutkan dahinya dan melihat ke arah Yifan yang masih dengan laptop di pangkuannya.

“Kenapa denganmu, Yifan ? apa kau takut kalau orang-orang sampai tahu tentang kita ?” tanya Luhan dan berjalan mendekati Yifan di ranjangnya.

“Aku ada bentrok jadwal syuting jadi aku tidak bisa datang “

“Syuting ? syuting apa ? Yifan, kau jangan berbohong padaku. Bukankah syuting filmmu itu sudah dalam tahap akhir dan sekarang kau bilang kau ada jadwal syuting. Kemarin juga kau tidak bilang apa-apa, kenapa sekarang kau bilang begini ?” Luhan mulai merasa kalau Yifan sengaja tidak mau datang dan kekasihnya itu sedang menyembunyikan sesuatu darinya.

Luhan mulai merasa kalau yifan tidak siap menghadapi respon fans nantinya, baik dari Mei ge ni yang pasti akan memenuhi venue tempat pagelaran awards yang cukup bergengsi itu, dan juga dari para fans Luhan sendiri. Juga dari para Krishan shipper (sebutan fans yang sangat mengidolakan Luhan dan Yifan).

Mereka pasti akan berteriak heboh begitu menyadari Luhan dan Yifan datang bersamaan, asumsi-asumsi yang tak lazim juga pasti akan memenuhi media keesokan harinya dan Yifan tak cukup siap dengan semuanya itu.

“Baiklah, kalau kau memang tidak mau datang “ Luhan mengalah, ia merasa percuma saja kalau memaksa Yifan, toh itu takkan berhasil. Yifan tidak akan merubah keputusannya.

“Aku akan datang sendiri....dan.....aku bisa berangkat sendiri, jangan menyuruh Irene atau Kevin atau Ray atau siapapun mengantarku, lagipula aku bukan bocah lima tahun yang perlu dijaga seperti itu. Aku juga tidak akan pergi dengan Laogao, aku akan pergi sendiri ke sana, Wu Yifan “ Luhan kesal dan Yifan tahu itu, Luhan tahu kalau ia akan menyuruh orang untuk mengantarnya. Makanya Luhan berbicara seperti itu dan Yifan tidak bisa apa-apa, karena memang seperti itu kenyataannya. Dia tidak akan datang.

 

“Aku kembali dulu, aku harus mempersiapkan pakaian untuk acara besok malam “ Luhan beranjak namun tangannya ditahan oleh Yifan.

Yifan tahu, Luhan yang kesal bisa sangat mengerikan dan kadang mengesalkan, karena pria itu bisa menjadi snagat keras kepala dan tak peduli akan sekitarnya. Bahkan pria sesabar Lay ataupun Chanyeol bisa angkat tangan kalau sudah berhadapan dengan Luhan yang sedang kesal atau marah.

“Kau marah ?” tanya Yifan setelah melepaskan laptopnya.

“Tidak, aku menghargai keputusanmu, kalau kau tidak mau datang ya sudah “ Luhan berkata dengan nada bicara yang datar. Dan Yifan tahu kalau Luhan marah. Luhan memang bukan orang yang punya temperamen yang buruk, bahkan bisa dibilang temperamennya sangat baik. Ia jarang marah, namun moodnya gampang sekali berubah. Dan Yifan tidak tahu bagaimana bisa mengembalikan mood Luhan menjadi baik kembali.

“Aku mau hangout dengan pemain Miss Granny yang lain. Hari ini Wilson Chen akan ke Beijing, aku, Zi Shan jie jie dan yang lain akan hang out. Jadi, mungkin malam aku baru pulang, oh ya handphone-ku kumatikan, aku lupa mencharge-nya “

Luhan melepaskan genggaman tangan Yifan di pergelangan tangannya.

 

 

 

Yang Zi Shan, pemeran nenek muda dalam Miss Granny melirik Luhan yang duduk tepat di sampingnya.

“Kau kenapa, Luhan ? kenapa mukamu kusut begitu dari tadi ?” tanya wanita berambut pendek itu. Wilson Chen yang duduk di depannya pun menyadari perangai Luhan tak seperti biasanya. Kali ini pemuda manis itu lebih banyak diam dan bengong. Wajahnya juga kusut.

“Pasti Luhan ada masalah dengan pacarnya, iya kan ?” tebak Wilson dan Zi shan mengetuk kepalanya.

“Yaaa......jangan membuat cucuku makin sedih !”

Memang setelah syuting, Zi shan selalu menganggap Luhan seperti cucunya sendiri, padahal perbedaan umur di antara mereka hanyalah enam tahun namun Luhan kelihatannya juga menganggap Zi shan sebagai neneknya. Dan mereka menjadi akrab walau syuting sudah selesai.

“Kau bisa menceritakannya pada kami, Luhan “ kata Zi shan dan Luhan akhirnya mengalihkan pendangannya dari luar jendela ke Zi shan dan Wilson.

 

“Aku baik-baik saja, jie. Kalian mau makan apa, kita pesan saja “ Luhan berusaha tersenyum. Walaupun nampak dipaksakan, namun Luhan adalah tipikal orang yang akan selalu tersenyum di depan orang lain padahal hatinya tidak tersenyum juga, namun ia tak mau membuat orang lain menjadi kuatir.

“Bagaimana kami bisa makan kalau kau sedih ?” Zi shan melingkarkan lengannya di pundak Luhan.

“Hahahah...aku tidak apa-apa, jie. Sungguh “

“Nenek, panggil aku nenek “ seru Zi shan dengan lucu.

“Iya iya. Nenek Zi shan “

 

 

 

“Kau tidak baik-baik saja kan ?” Zi shan bertanya pada Luhan setelah Wilson pamit duluan karena ada urusan lain.

“Luhan, walaupun kita hanya syuting bersama selama empat bulan, namun aku tahu kalau kau sedang ada masalah. Kalau aku boleh tahu apa atau siapa yang membuat cucuku menjadi seperti ini ? Biar Nenek yang menghajarnya “

“Jangan nek, jangan hajar dia “ Luhan akhirnya bisa tersenyum mendengar candaan Zi shan.

“Apa benar karena kekasihmu, kalian bertengkar ?” tanya Zi shan lagi. Dan Luhan akhirnya mengangguk.

“Bukan bertengkar sih, aku juga yang salah. Moodku jelek hari ini dan kesal padanya “

“Apakah kalian sudah tinggal bersama ?” goda Zi shan dan Luhan menggelengkan kepala dengan cepat.

“Tidak, kami tinggal terpisah, jie. Aku dengan orangtuaku dan dia tinggal di apartemen, karena dia haru menjalani syutingnya di Beijing “

“Jadi, dia aktris juga. Wow, keren sekali. Pacarmu pasti cantik sekali, siapa namanya ?” Zi shan terlihat sungguh antusias, mengira kalau Luhan memiliki kekasih seorang aktris.

“Enggg...jie, dia bukan AKTRIS “ Luhan tak tahu harus menjelaskan dari mana.

“Bukan aktris bagaimana, kau bilang dia syuting film, berarti dia aktris kan ? atau penyanyi ?” Zi shan mulai tampak tak mengerti.

“Zi shan jie jie.....aku...kami, tidak seperti yang kau bayangkan. Kekasihku ini, tidak cantik, namun lebih tepatnya.....tampan “

 

 

Yang zi shan melongo. Dia tak tahu harus merespon apa. Luhan mengatakan kalau kekasihnya itu tampan, bukan cantik dan itu artinya, kekasih Luhan adalah seorang pria ??

“Tunggu dulu, Luhan....tunggu dulu, kau tidak mau berkata kalau kekasihmu itu....laki-laki kan ?”

“Iya, dia laki-laki dan aku tahu responmu akan seperti ini, jie. Kau akan kaget dan shock, lalu kau akan lebih shock lagi kalau mengetahui siapa dia “ Luhan terlihat tak bersemangat, dan Zi shan menyadari kalau dia salah bicara.

“Memangnya siapa dia ?” bisik Zi shan, tak siap dengan kenyataan mengejutkan lain yang akan Luhan bicarakan.

 

“Jadi, kau sungguh tidak akan datang ke acara itu ? lalu bagaimana reaksi Luhan, pasti dia akan sangat kecewa “ kata Kevin yang hari ini bermain basket dengan Yifan di lapangan basket indoor milik apartemen Yifan.

“Kenapa ?” Kevin mengelap peluh di dahinya dengan handuknya dan menyodorkan sebotol air mineral ke tangan yifan.

“Karena aku tahu jika aku datang dan bersama Luhan, maka aku tidak akan bisa mengacuhkannya sepanjang acara dan orang akan curiga dengan kami dan aku tak siap dengan itu,Kev “

“Aku bingung dengan kalian, terutama padamu, Kevin. Mau sampai kapan kau mau bermain kucing-kucingan dengan fans seperti ini ?” Kevin menggelengkan kepalanya.

“Ketika kita siap berkomitmen dengan seseorang dan itu adalah artis juga, maka kita harus siap dengan konsekuensinya “

“Tapi hubungan kami tidak sama, Kev !”

“Karena kau dan Luhan sama-sama pria ?”

“Banyak selebritis dunia yang sudah berani mengakui kalau mereka gay dan mereka baik-baik saja kan ?”

“Ini china dan hubungan sesama jenis masih tabu, Kev !” Yifan mulai kesal dengan sikap cuek yang Kevin tunjukkan. Tentu saja, sahabatnya itu terkesan santai sekali, karena ia tidak mengalaminya sendiri. Kalau saja Kevin ada di posisinya sekarang ini, Yifan yakin Kevin tidak akan sesantai itu.

“Pokoknya aku tidak akan datang !” seru Yifan dan menenggak airnya.

“Dan Luhan kesal, ia bahkan meninggalkanku untuk hang out bersama rekan mainnya di film, tapi mau bagaimana lagi. Ini yang terbaik untuk saat ini “

“Kalau kau ke sana bukannya lebih baik, karena even itu akan dihadiri banyak artis besar dan mungkin saja, ada sutradara yang tertarik padamu untuk film baru mereka “

Yifan memutar matanya dengan malas, “Aku tak perlu datang ke acara seperti itu hanya untuk mendapat pekerjaan, Kev “.

Yifan dan sikap keras kepalanya, tak ada siapapun yang bisa merubah keputusannya.

 

 

 

 

 

 

 

 

“Kau bercanda, Luhan !!!” Mata Zi shan seakan akan lepas dari tempatnya, karena gadis itu terlalu shock dengan kat

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Salwaa_ #1
Chapter 17: FFnya udah lama nggak update sayang bgt padahal keren bgt.... ❤️❤️❤️
fulgensius #2
Chapter 17: Author comeback dong, syng bgt ffny gk smpe completed, ffny seru keren :'v msih setia nungguinny, nth udh brapa kali w baca brungkali nih ff, gk bosen2ny :'v
Galaxy_FanHan007
#3
Chapter 17: KyyyyaAaaaa KrisHan bakalan nikah???? Cepet di lanjut thor gak sabar liat mereka nikah XD

Tapi gimana dengan ayahnya Luhan? Dia pasti gak setuju :(

Updated soon!!!!!
kannykim
#4
yah, kok kgk dilanjut2 sih thor? kapan nih mau dilanjut lagi? -_-
fulgensius #5
Chapter 17: Akhirny dpt ff krishan lgi, gk tau knp ska bgt ma 2 sejoli in mo mrka shbatan, brother ship ato bhkn pacaran ttap aj gw suka, lnjutin plis ff ny krna jjur ff krishan skrng udh jrang bgt, saking jrangny ff yg lain gk dilnjutin smpe akhir
kannykim
#6
author nim comeback donk!
pleaseeeee.... lanjutin ff ini, aku suka bgt ama ff ini T_T
vivie_luhan #7
Chapter 17: Wahh baru baca,Keren bgttt,,dan dlm hati berharap krishan itu beneran kaya gini,,hehe
kannykim
#8
Chapter 17: aku baru bgt nih jd readers di aff dan aku lngsung suka sama ff ini..
ayo donk thor kpn ff ini dilanjut?
maaf,, mohon izin baca ya thor n_n
tyfan9490 #9
Chapter 17: Ya ampun autornim aku samangat penasaran sekali dengan kelanjutan ff mu.... Cepet update dong :);)
tyfan9490 #10
Chapter 9: Ya ampun ternyata... Aku bava chap ini sambil senyum2 gaje, hhha