First

Nonamed

Perawalan

*-*=Yoona

._.=Luhan

'_'=Chorong

+_+=Luna

 

*-*

          Aku buru-buru turun dari rumahku,karena hari ini aku sudah terlambat. Padahal rumahku ada di atas warung kopi tempat aku kerja. Yah.. Aku menyewa lantai 2 ruko itu,dan kebetulan aku juga kerja di bawahnya. Tapi sebelum aku dicap sebagai senior lantai atas yang kesiangan lebih baik aku cepat masuk. Aku dengan cepat menuruni tangga yang langsung membawa ku keluar. Aku pun masuk ke coffee shop itu dengan hentakan yang cepat. Braak.. Klining.. Seorang pelanggan ternganga melihatku dan dua orang temanku terkejut sekali melihatku yang muncul tiba-tiba. "Ah.. Oh Yoona!",seru Tiff. "Hari ini kau pasti terburu-buru kan!",seru Yul. "Tebakan yang tepat!",seruku sambil memakai celemekku. "Bukan tebakan! Aku tahu!",seru Yul. "Dari mana kau tau! Jangan-jangan kau peramal!",seruku dengan gaya sok kaget. "Kau tinggal di atas! Kalau kau lari-lari di atas suaranya kedengaran dong!",seru Tiff. "Benar juga!",seruku.

          "Cepat ,tolong aku! Di meja nomor satu ada yang pesan cappucino!",seru Yul. "Iya-iya ngerti!",seruku. "Ngomong-ngomong si anu kemana?",tanyaku. "Si anu? Siapa tuh?",tanya Tiff. "Itu lho si itu!",seruku. "Siapa?",tanya Yul. "Yang dekil,item!",seruku. "Oh..Jongin!!",seru Yul dan Tiff. "Iya-iya dia!",seruku. "Pasti kesiangan gara-gara nonton bola!",seru Yul. "Oh ya!",seruku. "Sana! Antarin nih!",seru Yul. "Yee!! Aku kan sudah senior!",seruku kesal. "Hukuman karena terlambat!",seru Yul. "Sekalian bersihin meja! Tadi gak sempat bersihin!",seru Tiff memberiku lap dan pembersih.

           Dan di suatu tempat yang sumpek

"Aah.. Deadline tinggal 2 hari lagi! Masih ada 15 halaman!!",keluh seorang pemuda yang kucel gara-gara begadang 3 hari 2 malam. Luhan, komikus sebuah komik misteri,romance,yang dibumbui dengan komedi itu sedang ricuh sendiri di rumahnya."Ah.. Kenapa Kyungsoo si asisten itu gak datang!",keluhnya lagi. Sedangkan di kamar sebelah apartemen itu seorang pemuda lain sedang berlari-lari bersiap untuk pergi ke tempat kerjanya. Padahal ia baru saja menjadi karyawan di sana sekitar 1 minggu. Ketika Jongin keluar dari kamarnya dan hendak mengunci pintunya, tentangganya yang masih kucel keluar dari kamar sebelah sambil membawa map kertas. "Duuuh... Masih ada 13 halaman malah di suruh foto kopi yang lain!",keluhnya.

            "Hei.. Anda Luhan kan! Aku baru pindah ke sini, sebulan yang lalu apartemenku terbakar! Semua bukuku habis deh!",seru Jongin tiba-tiba curhat (udah terlambat masih sempat-sempatnya curhat). Luhan hanya mengacuhkan Jongin dan berlari. Jongin pun sadar kalau ia sudah terlambat dan langsung berlari.

*-*

            "Eeh.. Aku habis beli album lo!",seru Yul membanggakan albumnya padaku. "Wah.. Ini uang gajian berapa bulan?",tanyaku. "3!",seru Yul. "Putar sana cepat!!",seru Tiff sambil mendorong Yul ke cd player. Yul pun mengeluarkan cd lagu piano milik pemilik cafe dan memasukan cd barunya itu. "Wae ireoni wae ireoni!!", "Aduuh!! Pagi-pagi lagunya udah riuh!!",protes Jongin yang ternyata baru nongol dari balik pintu kaca. "Kenapa? mau protes?",tanya Yul kesal dari meja pantry. Jongin pun masuk ke dapur. "Kesannya kayak murahan gitu! Bagusan putar lagu yang lembut gitu! Pagi-pagi udah dangdutan!",Jongin ngeprotes terus. "Iih! Baru aja kerja seminggu, gayanya songong banget!",protes Yul.

             "Mungkin gara-gara dipuji rajin ama Bu Hyorin!",seru Tiff. "Kembang idung 7km!!",seruku menambahkan. "Iya nih, bu Hyorin! Kita udah lama kerja sama dia gak pernah dipuji! Eh.. Nih anak dekil di puji!",seruku. "Aku denger lo!",seru Jongin. "Gak peduli!",seruku. "Mentang-mentang yang paling lama kerja, mau ngejelekin yang baru masuk ya!",seru Jongin. "Salah sendiri, sok banget sih!",seruku. "Yaiyalah sok! Aku udah berbakat buat kopi!",seru Jongin. "Bedain gula sama garam aja gak bisa! Begok!",seruku. "Udah,udah deh! Tuh.. Ada pelanggan!",seru Tiff. "Sana gih! Kamu yang layanin!",seruku menyuruh Jongin. "Yee!! Aku sudah berpengalaman di suruh jadi pelayan !!:b",seru Jongin.

             "Iih!!",seruku sambil berjalan keluar dari dapur dengan kesal. "Mau pesan apa!!",seruku dengan hati dongkol. "Es teh susu satu! Sama paket Growl!",seru seorang pelanggan yang kelihatan kucel, tapi tetap aja di baliknya wajahnya nampak lucu. "Oke!",seruku.

._.

             "Aah.. Udah selesai foto kopi!",seruku. "Mumpung bawa naskah yang belum jadi tadi ,bagusan aku kerjain di tempat lain!",seruku. "Di mana ya?",tanyaku pada diriku sendiri. Aku pun berdiri dengan senang ketika nampak sebuah box papan nama di depanku. 'KHYorin Coffee', aku senang karena pertanyaanku terjawab. Aku pun memutuskan untuk masuk ke dalam KHYorin Coffee shop itu. Dari luar emang kelihatannya tenang, tapi ternyata di dalamnya. "Wae ireoni,wae ireoni jeongmal wae ae ae ireoni!!",terdengar suara lagu yang agak mendangdut keluar dari speaker coffee shop itu.

              Tak apalah, biarkan saja lagu itu terus berbunyi! Aku pun duduk di meja nomor 07, aku sengaja duduk di sana karena 07 adalah angka keberuntunganku,moga aja kan kalau duduk di sini ide ku tambah banyak. Seorang pelayan wanita yang sepertinya sedang marah-marah dengan seseorang yang hanya terdengar suaranya keluar dari dapur. "Mau pesan apa?",tanyanya ketus,sepertinya dia masih kesal. "Hem.. Es teh susu satu dan paket Growl!",seruku. "Oke!",serunya.

*-*

             Aku berjalan dengan kesal menuju kebelakang pantry dan membuatkan orang itu es teh, dan masuk ke dapur untuk berpesan pada Tiff agar membuatkan paket Growl. Sial! Kenapa Jongin enak-enakan saja menyuruh seniornya. "Yoona! Paketnya sudah siap!",seru Tiff. Aku pun mengantarnya sekalian mengantar es teh susu itu. "Ini pesanan anda!",seruku.

             "Yah.. Taruh saja!",serunya yang kelihatannya sedang sibuk mengerjakan sesuatu. Brakk.. Plash.. Prang. Aku langsung terkejut ketika es teh itu melayang dari tangangku mengelinding jatuh ke tumpukan kertas dan es teh nya keluar di kertas yang sedang orang itu kerjakan jatuh ke bajunya,dan gelas kaca itu jatuh setelah menabrak tumpukan kertas itu. Semuanya melongo dan yang paling parah korbanku itu. "Ma.. Maaf!",seruku. "Iih.. Gak becus banget sih!",orang itu berbisik pada dirinya sendiri. "Oh ya tak apa deh!",serunya dengan tampang kesal. "Lain kali kerjanya hati-hati ya! Kemarin asisten saya kesini, katanya nyaman! Tapi ternyata.. Lagunya ngedangdut pula, pantesan aja minumannnya jatoh,kamu pengen nari juga kan!",serunya. "Ya maaf!",seruku agak jengkel. Jongin pun langsung membersihkan meja yang basah tadi.

              "Hei.. Anda yang tinggal di sebelah rumahku kan!",seru Jongin. "Oh ya! Kau tetangga baru itu ya! Maaf ya tadi pagi aku mengacuhkanmu! Kerjaanku masih numpuk sih!",seru orang tadi. Aku pun semakin sial karena orang tadi bilang kalau Jongin sopan dan lain lain lah. Cuih.. Aku langsung masuk ke dapur dengan tampang sebal. "Hiih!! Orang itu malah puji-puji Jongin!!!",seruku kesal. "Oh ya, Yoona hari ini kau pulang jam berapa?",tanya Yul. "12! Kalau Taeyeon eonie sudah datang aku akan pulang!",seruku. "Kalau gitu nanti ke rumahku ya!",seru Yul. "Boleh saja sih!",seruku

._.

             Menyebalkan!! Tidak becus!! Kalau begini aku harus mengulang semuanya dong,paling tidak tadi ada 10 halaman yang basah!! Apa dia tak tahu kalau aku mati-matian buatnya. Sambil masuk ke rumahku aku mengeringkan naskah ku yang basah.

              Setidaknya tadi aku hanya mengarsirnya,kalau saja dia menumpahkan tinta. Merepotkan sekali. Karena sudah terlalu capek,aku tak mengulang naskahku yang basah dan hanya mengeringkannya di kipas angin. Sedangkan aku masih terus membuat lembar-lembar yang tersisa. Tapi sebenarnya cafe itu nyaman. Mungkin saja besok petugas bodoh tadi sedang tidak dinas, mungkin besok kalau naskahku sudah selesai aku akan ke sana.

*-*

             Taeyeon eonie dan seorang karyawan baru bernama Chorong masuk ke cafe kami. "Nah.. Sekarang waktunya kita pulang!",seruku. "Tiff! Kau di sini saja?",tanya Yul. "Ehm.. Tak apa deh! Kemarin kan aku libur! Jadi nambah waktu kerja dikit sampe Sunny eonie datang!",seru Tiff. Kami pun keluar dari cafe itu.

             "Hei.. Yul! Emang ada apa di rumahmu?",tanyaku. "Bukan ke rumah! Tapi sebelah rumahku!",serunya. "Ooh!! Mall itu! Tapi mall itu kan barangnya mahal-mahal!",seruku. "Ada obral 75%!! Walau mungkin yang didiskon barang-barang kurang laku! Tapi kan lumayan juga!",serunya. "Apa kau sudah makan siang?",tanyaku. "Belum!",seru Yul. "Ini! Tadi aku baru beli! Waktu istirahat!",seruku sambil menyodorkan susu kalengan tanpa rasa itu pada Yul."Oh makasih Yoongie!",seru Yul sambil mengambil susu kalengan itu dari tanganku.

Besoknya

                Kriiiing..Kriiing.. Alarm kamarku sudah berdering sejak 10 menit yang lalu,tapi aku belum juga bangkit dari tempat tidur atau lebih tepatnya belum membuka mata secuil pun. 7.30.. Jam sudah menunjukan jam setengah delapan dan cafe ku yang selalu buka jam 7 (menurutku ini terlalu kepagian untuk sebuah restoran kecil).

              Ketika mataku mulai membuka,aku langsung sadar kalau aku selalu dinas pagi. Sejak 2 hari yang lalu,kami didinaskan pada jam yang sama terus. Makanya kemarin dan sekarang aku jadi terlambat gini,soalnya sebelum ini aku dinas siang. Aku cepat-cepat mandi dan berpakaian lalu turun ke cafe. Ketika membuka pintu, cafe masih kosong melompong. "Lo! Aku udah terlambat! Tapi kok belum ada orang!",seruku kaget. "Oh ya! Hari ini cafe gak buka gara-gara tanggal merah!",seruku. Aku pun masuk ke dalam caffe itu untuk duduk-duduk sebentar. Klining.. Seorang cowok yang pernah kulihat muncul dari balik pintu kaca.

                   "Lo kau! Kukira kau tak mau datang lagi!",seruku ketika melihat orang yang kemarin es teh susunya kutumpahkan. "Hah! Suka-suka aku dong!",serunya. "Hari ini kalian buka?",tanya orang itu. "Nggak!",seruku. "Trus kenapa ada di sini?",tanyanya. "Suka-suka aku dong!",seruku. "Kalau gitu! Buat kan aku cream soda!",serunya. "Hari ini kan tutup!",seruku.

                   "Kalau kau buatkan nanti akan kutraktir chesee cake!",seru orang itu. Dengan malas aku membuatkan cream soda (soalnya aku pengen makan chesee cake). "Nih.. Untukmu!",seruku sambil menaruh cream soda di atas meja. "Ngomong-ngomong namamu siapa sih?",tanyaku. "Emang kenapa! Perlu gitu tau namaku!",serunya. "Mau tanya aja,nyebelin banget deh!",seruku. "Iya! Iya nama aku Luhan!",serunya. "Oh Luhan ya!",seruku. "Kalau kamu siapa?",tanyanya.

                    "Aku Yoona!",seruku. "Ooh!",serunya. Aku pun mau masuk ke dapur.

 

Dan di suatu tempat lain

                    "Hehe!! Ternyata gambar aku bagus juga!",seru Jongin. Dia jadi ingat pada teman SMA nya, gambarnya jelek kayak anak tk tapi ngaku-ngaku orang yang artistik, cuih.. "Haah.. Seharusnya aku menolak saja di suruh kerja pagi, kalau gini kan sama aja aku gak sekolah. Hari ini Minggu pula. Ngomong-ngomong tetangga yang kemarin kemana ya! Biasanya kalau dia di rumah kedengaran suara tv atau apa gitu.

 

Toko Chesee Cake

                  "Enak kan!",seru Luhan. "Enak!",seruku. "Beruntung tadi aku buatin kamu cream soda!",seruku senang sambil menyuap chesee cake ku. "Haha!!",tawanya.

Besoknya

                    Hari ini aku tidak datang terlambat, tapi terlalu cepat hingga yang lain belum datang,tapi daripada aku balik lagi ke rumah dan kesiangan mungkin lebih baik aku di sini aja. "Kak! Pesan apa?",tanyaku. "Cream soda dan chesee cake!",serunya. Luhan, eeh.. kok malah inget dia. Pesen cream soda sih,pake chesee cake pula. Aku pun segera membuatkannya cream soda dan mengambil chesee cake yang biasanya sudah di buat kemarin sama yang dinas sore, dan ditaruh di dalam mesin penghangat.

                    "Aku datang!",seru Tiff. "Yoona, masih saja harus lari-lari karena kesiangan!",seru Tiff. "Enak aja! Aku udah nyampe!",seruku yang kebetulan lagi nganter pesanan. "Lo orangnya di sini! Aneh!",serunya. "Aneh! Kalau aku rajin aneh?",tanyaku tersinggung. "Nggak itu! Kenapa dari atas kedengaran suara langkah-langkah kaki!",seru Tiff. Aku pun sadar kalau ada seseorang di rumahku. "Aaah.. Ada pencuri!!",seruku, lalu lari keluar cafe bersama Tiff. Kami pun masuk ke rumahku, BRAK.. "Hei itu kan!!",seruku kaget. Kami terkejut karena si pencolong itu orang yang kami pernah lihat.

*siapakah pencuri itu? Akan kuberi tahu, antara Luhan dan Jongin.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
GiloGiloBeki
#1
Chapter 6: Udah dikasih paragrafnya! Soalnya kalau update dari hp paragrafnya ilang
kuropurple
#2
Chapter 6: Chap 6 tolong pakai paragraf dong author-nim, aku gabisa bacanya ;______;