Second

Nonamed

Pegawai Baru yang Menyebalkan

 

*-*

"Aaah.. Ada pencuri!!",seruku, lalu lari keluar cafe bersama Tiff tanpa memperdulikan caffe kami.BRAK.. Lo pintunya kebuka?"Hei itu kan!!",seruku. "Jongin!!",seru kami kaget. Orang yang diteriaki itu pun ikut kaget."Kenapa kamu bisa masuk ke rumahku haaah!!!!!",seruku marah. "Jangan-jangan kau pencuri ya??!!",Tiff juga mulai terbakar amarah. "Bukannya kamu yang suruh?",tanyanya kikuk. "Suruh apa hah?!!",aku marah. "Kau suruh kan! Kalau jam 07.30 kamu belum datang, kamu suruh aku bangunin kamu! Nih kuncinya kamu yang kasih!",serunya kesal bercampur bingung. "Kapan aku suruh?",tanyaku. "Iya mana mungkin Yoona menyuruhmu membangunkannya!",seru Tiff.

 

"Sebelum libur!",serunya. "Ah.. Pesan itu! Pesan itu untuk Chorong!!",seruku. "Chorong! Tapi tak ada nama Chorong!",serunya. "Emang apa isinya?",tanya Tiff. "Nih!",serunya sambil menyodorkan note berwarna biru tua itu kepadaku. "Kalau jam 07.30 aku belum sampai, bangunkan aku ya! Sebagai pegawai baru kamu harus rajin ya ^^! Tolong ya soalnya aku sering kesiangan! Ini aku taruh kuncinya! Dari Yoona Untuk Eureurong. "Eureurong!",seruku kaget ketika yang kutulis bukan untuk Chorong tapi untuk Eureurong. "Aku suka lagu itu, dan sering menggumamkannya waktu kerja,kukira kamu denger dan nyatat nama aku jadi kayak gitu!",serunya. "Oh aku salah tulis!",seruku.

 

"Lagian Chorong kan dinas siang! Gimana bisa bangunin kamu! Masak dia datang kesini cuma untuk mau bangunin kamu! Lebih praktis kalau yang dinas pagi!",seru Jongin. "Dia dipindahkan mulai hari ini, gara-gara yang shift siang kebanyakan. Dan kamu harusnya sopan dikit dong, aku kan lebih tua!!",seruku. "Oh gitu!",serunya. "Lebih baik kalau ada pesan titipan itu pikir baik-baik dulu!",seruku. "Siapa suruh salah tulis, lagian kan aku juga pegawai baru, makanya kukira itu aku!",seru Jongin. "Ya maaf deh! Sekarang ayo turun!",seruku lalu menyeret Jongin. Kami pun turun dan masuk ke caffe. "Eh.. Chorong, Yul udah dateng!",seru Tiff. "Kalian kemana aja sih! Tas nya ada, tapi orangnya ngilang!",seru Yul. "Kami nangkep pencuri di rumah Yoona!",seru Tiff. "Pencuri!",seru mereka kaget. "Nih! Jongin!",seruku. "Kau pencuri!!",seru mereka terkejut. "Bukan! Tapi seenaknya masuk ke rumahku!",seruku.

 

"Bukan seenaknya! Ini salahmu siapa suruh salah tulis!",seru Jongin. "Terserah!",seruku. Aku pun memberi Chorong kunci serapku itu,aku sengaja memberi kunci padanya karena dia sering datang cepat, kecuali mungkin hari ini karena belum terlalu terbiasa. Klining.. Seseorang memasuki caffe kami. Luhan! Oh ternyata dia bersama orang lain, seorang cowok yang lebih pendek darinya dan seorang cewek dengan rambut cokelat (tau aja siapa kan). Cowok yang pendek itu tingginya setinggi Sooyoung dan Seohyun yang shift siang. Sooyoung biasanya kerja pakai kets yang pakai heels, jadi kesannya Sooyoung lebih tinggi. Sedangkan si cewek rambutnya bergelombang lebih panjang dariku, tapi aku lebih tinggi darinya. Mereka duduk di bangku paling jauh dari pantry. Chorong pun pergi untuk menanya pesanan mereka.

 

Aku hanya memperhatikan mereka dari pantry saja. Ternyata cowok yang pendek dan berambut hitam itu keren juga,dan si cewek agak cantik dan mukanya agak alay (walau gak sealay Tiff) dan sok imut. Setelah itu Chorong kembali masuk ke pantry untuk memberi catatan pesanan tadi ke Tiff di dapur. "Chesee cake dan cream soda kan!",seruku sambil menghentikan Chorong. "Hah apa?",tanyanya. "Pesanan cowok itu!",seruku. "Yang menengah atau yang kecil!",seru Chorong seperti menanya ukuran chesee cake. "Menengah!",seruku. "Iya,Benar!! Kok tahu!! Eonie peramal ya!!",serunya. "Mana mungkin!",seruku. "Trus ,kok tahu?",tanyanya. Aku hanya diam. Brak.. Tiba-tiba seorang cowok berpenampilan gelandangan masuk ke caffe kami. "Hah!",seru kami terkejut. "Maaf, apa ada lamaran kerja?",tanyanya. Tiba-tiba Yul dan Tiff yang tadi di dapur langsung keluar.

 

"Jadi tukang parkir ada!",seru Yul. "Kalau cewek masih ada! Tapi cowok cuma untuk tukang parkir!",seru Tiff. Mereka pasti boong, soalnya kapok dapet rekan kerja cowok sok kayak Jongin. "Tapi bagusan kamu ketemu dulu sama bu Hyorin ,yang punya caffe ini!",seruku. "Nggak usah Yoong! Nanti malah anak ditempatin di shift pagi! Siapa tahu dia sok, gimana?",Yul berbisik padaku. "Daripada kita kena marah, dan si Jongin songong itu dibela-bela sama bu Hyorin!",seruku. Akhirnya mereka nurut aja, walaupun aku lebih muda beberapa bulan kan aku yang pertama kerja di caffe ini. "Oke, kalau gitu kapan pemilik caffenya datang?",tanya orang itu. "Jam 12!",jawabku. "Makasih!",serunya. Beberapa menit setelah itu Luhan dan kedua temannya pergi ke kasir. "Hei, tolong panggilkan Yoona!",seru Luhan. "Anda kenal Yoona eonie ??!!!!",teriak Chorong dan memekkakan caffe kami. "Panggilkan saja dia!",seru Luhan sambil mendorong Chorong keluar dari kasir.

 

"Eonie! Laki-laki yang menengah panggil!",seru Chorong agak kesal karena dipaksa-paksa. Aku pun keluar. "Aku lupa kemarin!",serunya. "Apa?",tanyaku. "Mulai minggu besok kau harus datang ke rumahku!",serunya. "Ngapain?",tanyaku lagi. "Pokoknya datang saja sehabis kerja! Ini hukuman gara-gara numpahin es teh susu ke kertas-kertasku!",seru Luhan. "Yayaya!",seruku. "Trus di mana rumahmu?",tanyaku. "Besok akan ku kasih tau!",serunya, mereka pun keluar dari caffe.

 

Jam 9

Jam segini caffe mulai rame. "Pie apel dan kopi panas!",seru Chorong. "Rong kasir Rong!",seruku mengingatkan Chorong. "Ribet!Ribet!",keluh Chorong. Karena pegawai masih kurang Chorong terpaksa jadi kasir sekaligus pelayan.

 

Aku sedang membuatkan kopi panas dan hendak mengambil pie apel,Tiff dan Yul enak-enakan selca sambil nunggu kopi di mesin lain,dan Jongin sedang membuat sandwich. Kalau sudah selesai membuatkan kopi dan mengambil pie aku terpaksa merangkum sebagai pelayang juga. "Eonie!Eonie!",panggil Chorong. "Apa?",tanyaku. "Cowok yang kecil tadi lucu ya, keren juga!",seru Chorong. "Kerenan yang menengah!",seruku. "Iya!",seru Chorong. Lho.. Kenapa aku bilang Luhan keren?

 

Jam 12

"Saatnya pulang!",seru Yul. Taeng eon,Sunny eon,Sooyoung,dan Seohyun sudah datang.

 

Aku,Yul,Tiff,dan Chorong pun akan pergi jalan-jalan. Sedangkan Jongin yang hari ini kesokannya gak kumat masih istirahat di dekat loker. Kami pun mulai pergi naik kereta. Greek.. "Hei, Yul! Mau kemana sih?",tanyaku. "Lihat saja! Tempatnya akan keren!",seru Yul. Keren? Mal kah? Atau tempat lain? Sedangkan di caffe "Misi!",terdengar suara cowok yang masuk. "Apa ada pemilik restorannya?",tanyanya. "Oh dia sedang bertemu pelamar lainnya! Tadi temanku titip pesan, katanya ada pelamar yang mau bertemu bu Hyorin!",seru Seohyun. "Tunggu saja dulu!",seru Sooyoung. Cowok itu pun duduk di salah satu tempat duduk. Beberapa menit kemudian pintu ruangan pemilik caffe terbuka, cowok tadi menganga entah kenapa. "Wow!",desisnya. Kembali ke tempat Yoona dkk "Di sini lho, keren kan!",seru Yul. "Wow!",seru kami. Aku langsung berpikir dari mana si Yul tau tempat ini. "Cocok buat inspirasi buat karangan ya!",seru Tiff. "Itu anak sd sedang buat tugas puisi!",seru Chorong.

 

"Itu orang buat cerita!",seru Chorong lagi. "Hei.. Jangan ngintip gitu dong!",Tiff menghentikan aksi Chorong yang melongok melihat karangan orang-orang. Di seberang sungai kecil yang jernih itu, di salah satu bangku tamannya aku melihat wajah yang tak asing. Luhan! Kenapa dia ada di sini? Bawa buku pula? Jadi penasaran ngapain tu cowok! Lagian apa sih kertas-kertasnya yang kubasahin waktu itu? Apa berhubungan dengan kerjanya.

 

Besok

"Satu nasi goreng spesial,satu paket Wolf, dua air mineral dan satu es krim sundae!",aku membaca ulang pesanan salah satu langganan mingguan kami. Hari ini Chorong datang kepagian dan mengacaukan pagiku. Dia datang jam setengah 6 karena takut menunggu sendiri di caffe jadi dia ke kamarku. Karena baru 2 orang yang datang terpaksalah aku juga ikut jadi pelayan juga. "Oh ya! Caffe nya jam berapa buka? Tumben cepet!",seorang pelanggan bertanya. "Nano-nano!",jawabku. "Nano-nano?",tanyanya. "Umami!",seru Chorong. "Jadi setiap hari rasanya aneh-aneh?",tanya orang itu. "Maksudnya beda-beda! Kadang setengah tujuh, kadang jam tujuh lewat!",seruku.

 

"Ooh!",seru orang itu. Aku pun lekas ke dapur untunk memasak nasi goreng dan paket growl yang terdiri dari sandwich selai kacang dan bluberi dan segelas sirup melon. Chorong juga lagi sibuk, jadi aku tak bisa menyuruhnya membuat sundae dan mengambil air putih dari kulkas. Jadinya aku repot mengantarnya ke pelanggan. Kebetulan orang itu duduk di dekat pintu. "Ini nasi goreng spesial, ini paket growl, dan air putih!",seruku. Ketika mau mengambil ice cream sundae dari nampan di tanganku, tiba-tiba seseorang membuka pintu, alhasil nampanku yang kutaruh di tangan kiri di dekat pintu jatuh dan es krim sundae-nya jatuh di atas kepala seorang bocah balita. Es krim vanila itu meleleh ke kepalanya dan cokelat cair yang ada di atas es krim itu sepertinya akan lengket di kepalanya, dan rambutnya pasti akan berkacang.

 

"Huwaaaaaaaaaa!!!!!!!",anak itu menangis sekuat-kuatnya. Ibunya memandang sinis ke aku. Aku hanya melongo. Tapi semua ini bukan salahku. Aku berbalik dan mendapati Jongin. "Kau yang membuka pintu ya?!!",aku geram. "Ya aku!",serunya. "Lihat dong! Pintunya kan kaca, transparan! Dasar buta!",seruku. "Makanya kalau lagi nganter makanan dekat pintu, nampannya jangan di deketin pintu!",serunya. "Udah salah malah ngelawan!!",seruku. Para pelanggan ngelirik kami. "Udah-udah jangan berantem! Kamu yang salah kok Jongin!",seru Chorong. "Lo! Kamu mau diemin orang, tapi malah mojokin aku!",seru Jongin. "Udah deh! Bisanya cuma adu mulut! Kayak cewek aja!",seru Chorong. "Iya! Mirip!",timpalku. Jongin pun menatap kami dengan kesal dan masuk ke dapur. Aku membersihkan meja yang agak belepotan, dan memberi satu kotak kertas yang aku bela-belain pergi ke atas (rumahku) sebagai permintaan maaf. "Ini tissue! Ambil aja semuanya! Sebagai permintaan maaf!",seruku.

 

"Makasih ya mbak!",seru mama anak tadi. Aku pun terpaksa membuatkan es krim lagi. Hiih.. Sial! "Hei!",seru Jongin. "Apa?",tanyaku sambil memencet botol cokelat cair dan cokelatnya mengenai muka Jongin. "Hei! Kau mau buang-buang bahan??",Jongin melindungi mukanya yang sekarang sudah tambah item. "Haha!",seruku sambil menabur kacang di es krim itu. "Awas kalau ganggu aku lagi!",seruku. Iih.. Jadi trauma nganter pesanan es krim sundae. Hari ini Yul dan Tiff ambil cuti karena hari ini mereka akan jalan-jalan ke pantai. Dan pastinya nanti aku dan Chorong akan kena siksaan kesokan Jongin, biasanya kalau pegawai dikit dia akan makin sok. Siap-siap aja deh. Klining.. Seorang cewek dengan baju pink dan abu-abu masuk ke kedai kami.

 

"Halo! Aku pegawai baru!",serunya. "Pegawai baru!",seruku. "Yah! Aku melamar kemarin!",serunya sambil mengenakan seragam celemek. "Namaku? Namaku Sunyoung! Tapi panggilan keren ku Luna!!",serunya. "Pa..panggilan keren?",tanyaku. "Iya! Waktu SD,SMP,SMA, juga waktu nganggur aku selalu dipanggil Luna!",serunya. "Kamu nggak kuliah?",tanyaku. "Emangnya eonie kuliah?",tanyanya yang sekarang mulai sok akrab. "Nggak juga sih!",seruku. "Emang asal usul Luna dari mana?",tanya Chorong. "Dulu waktu masih bodoh-bodoh, aku benci nama ku! Namaku kan Sunyoung! Temanku tau aku gak suka namaku! Gara-gara namaku Sun-young dan aku benci itu jadi lah kebalikan sun yaitu moon alias Luna!",seru Luna senang. "Ooh!",seru kami kurang ngerti. "Kalau gitu tugasmu kasir!",seruku. "Baguslah! Soalnya aku nggak suka repot!",serunya. Duuh.. Ternyata teori Yul, Tiff tentang kalau seluruh pegawai di caffe cewek damai salah anak cewek ini cerewet! Aku pun masuk ke dapur. Tapi tak apalah, sekarang Chorong gak perlu bolak-balik.

 

Jam 9

"Wae ireoni wae ireoni jeongmal wae ae ae ireoni!!",Luna menyanyi lagu yang beberapa hari yang lalu Yul putar di sini. "Duuh.. Lagu itu lagi! Ngedangdut!",protes Jongin. Kali ini aku nggak akan protes, aku tau suara Luna bagus tapi dia sengajain ngejelek-jelekin suaranya,memekik kayak anjing lah. Duuh.. "Sori ya!",serunya. Tapi setelah itu dia tetap nyanyi. Klining.. "Maaf aku terlambat!!",seorang anak cowok berpenampilan gelandangan kemarin muncul dari balik pintu. "Nggak apa-apa! Pagi kan belom ada yang punya kedainya!",seru Chorong. Duuh.. Ni anak terlalui baik! Tapi gak apalah! "Hei.. Apa tugasku?",tanya anak itu. "Gimana ya! Hei.. Chor! Kamu sekarang di dapur aja! Biar si gelandangan itu yang jadi pelayan!",seru Jongin.

 

"Chor,Chor Chorong!",seru Chorong. Anak tadi pun langsung kelihatan mencibir ketika Jongin ceplas ceplos menyebut anak itu gelandangan. Hmm.. Tapi biasanya jam seginiiii.. Datang! Luhan datang! Duuh.. Kenapa aku seneng dia dateng? Dia kan juga agak nyebelin. Siapa tuh cewek? Cewek yang kemarin kan? Tapi cowok kemarin gak ada? Mungkin tuh cewek pacar Luhan kali ya? Cowok gelandangan tadi pun melayani mereka. Aku lupa tanya nama anak itu. Ketika dia balik seperti kemarin aku menghentikan Chorong sekarang aku menghentikan si gelandangan. "Hei.. Siapa namamu?",tanyaku. "Jo..Jongdae!",serunya. "Jongdae! Coba tanya sama cowok yang tadi! Siapa tuh cewek!",seruku. "Eeh.. Iya deh!",serunya.

 

Duh.. Kenapa aku jadi pengen tahu banget? Aku pun menolong Chorong di dapur membuatkan pesanan. Salah satu pesanan Luhan adalah mie goreng dan aku menaruh note kecil di sana bertuliskan 'jangan lupa tanya ya!", :). Jongdae pun memberi mie goreng itu. Setelah itu aku keluar dari dapur dan langsung bertanya ke Jongdae yang hendak duduk di pantry. "Apa?",tanyaku. "Apa apanya?",tanya lagi. "Aku kan sudah bilang! Tanya!",seruku. "Tanya apa?",tanyanya. "Tanya siapa cewek itu! Kalau kau tanya cewek yang mana kamu benar-benar bego!",seruku. "Ooh!! Itu! Lupa aku tanya nanti aja deh!",serunya. "Trus note tadi kamu buangkan?",tanyaku. "Note? Note apa?",tanyanya. "Jadi kau tak membuangnya!",seruku. "Note nya di mana? Aku gak tau!",serunya. Huft.. Aku mengehela napas! Cowok ini nyebelin!! Seharusnya kemarin aku setuju saja sama Yul dan Tiff! Yang itu sok yang ini agak tulis atau bodoh? Hhh.. "Jadi kau membiarkan kertas itu di dalam mie goreng!!",teriakku.

 

"Yawh.. Apa ini!!",seru cewek yang aku kira sebagai pacar Luhan, kejadian itu benar-benar pas ketika aku baru selesai ngomong kertas di dalam mie. "Kertas! Piuh!",serunya sambil membuang kertas yang terkunyah olehnya itu. "Tadi anda menyelipkannya di ujung mie ya?",tanyanya. "Iya! Biar jelas aku taruh di ujung! Biar gak gampang jatuh aku selipin!",seruku. "Yah.. Tadi mie-nya aku aduk dulu!",serunya. "Kenapa diaduk?",tanyaku. "Aku punya kebiasaan gitu! Kalau di kampung mama aku biasanya kalau habis buat makanan pasti diaduk!",serunya. "Ini restoran bego! Kalau diaduk hiasan kayak bawang gorengnya pasti hancur! Apalagi kalau nasi goreng kan di cetak, kalau di aduk hancur dong cetakannya!",seruku.

 

"Maaf!",serunya. Nyebelin! Nyebelin! Aku pun berjalan menuju kasir. Luna alias Sunyoung sedang mengambil uang untuk.. Untuk apa? Gak ada yang ngebayar gak ada kembalian? "Hei.. Kau mencuri!",seruku, sudah kebiasanku kalau ada kesalahan orang pasti aku akan berbicara keras, seperti waktu Jongin menumpahkan sundae,lalu kertas yang barusan,dan sekarang, padahal kan itu jadi agak menjelekin restoran kami. "Ehehe.. Sori eon! Aku mau beli album baru! Kalau nunggu gajian kan lama, nanti stok nya keburu habis!",serunya. "Dasar pencuri!!",seruku. "Mana uangnya?",tanyaku. "Ini!",serunya. "Gak percaya! Pasti di saku celemek mu masih ada!",seruku. Lalu menggeledah Luna.

 

"Dapat! Ternyata waktu aku lagi marahin Jongdae kau mengambil uang di kasir!",seruku. "Eonie!! Itu uangku!!",serunya. "Kalau uangmu kenapa ada di celemek! Celemek ini kan celemek restoran kita! Orang shift siang juga pake! Dari tadi kau hanya di restoran ini! Kalau kau pindahin uang di dompet mu ke celemek, kurang kerjaan banget! Lagian waktu aku cari-cari uang di saku mu dompet gak ada, berarti dompet mu di tas di loker,kalau di kasih tip, restoran ini gak boleh kasih tip!",seruku. "Hehehe.. Iya eon! Eonie pinter!",serunya. "Jangan sok akrab!",seruku. "Iya iya!",serunya. Setelah aku menyuruh Jongdae dan Luna change. Luhan dan cewek itu pun pergi. Dan di tempat dingin,nyaman,dan empuk "Krr..Krr!!",terdengar suara Jongin tidur. "Nyem.. Nyem.. Aku mau jeruk mandarin!!",Jongin ngigau. "Haah.. Apel dan pir juga nikmat!",Jongin lanjut ngigau. Kembali ke Cafe "Loh! Mana Jongin?",tanyaku pada Chorong. "Tadi keluar!",seru Chorong.

 

"Di luar gak ada!",seruku. "Apa dia keluar kedai?",tanya Chorong. "Mungkin!",seruku. Aku pun keluar dari dapur. Dan aku berjalan ke kasir sekalian menjaga apa kerja Jongdae jujur. Di dekat samping kasir terdapat sebuah pintu. Karena menurut ku kerja Jongdae jujur aku pun pergi. Kebetulan aku pake sendal hari ini. Dari sela-sela pintu di sebelah kasir itu aku merasakan hawa dingin. Loh? Kok dingin? Bu Hyorin kan belom datang? Aku pun mendekatkan telingaku ke pintu. "Haah.. Aku lucu! Aku suka kamu!",terdengar suara orang yang sepertinya lagi ngigau, dan suara itu? Hahaha.. Sudah pasti dia? Aku pun membuka pintu dan menemukan pelakunya. Karena itu sebenarnya ruangan privatenya bu Hyorin aku pun menutupnya kembali. "Hei! Bangun!",seruku. "Apa ma!",seru Jongin yang ngigau.

 

"Mama! Mama! Emangnya umurku berapa hah!! Panggil mama-mama!",seruku. "Haha!! Kamu lucu deh!",serunya. "Lucu! Emangnya aku ngelawak!",seruku. "Kamu Yoona kan?",tanyanya. "Nggak Yono!",seruku. "Hahaha!!",serunya. Garing! Aku pun menariknya agar bangun. "Hehe.. Iya iya! Aku bangun!",serunya. "Kenapa kamu nyuri kunci ruangan bu Hyorin dari lemarin penyimpanan?",tanyaku. "Kemarin aku nggak tidur! Boleh dong aku tidur sekarang!",serunya melawan. "Kalau mau tidur di dekat loker aja! Selama aku kerja di sini aja aku gak pernah tidur di ruangan bu Hyorin!",seruku. "Aku spesial!",serunya. "Spesial apanya?",tanyaku. "Lihat wajahku! Aku bagaikan hadiah spesial yang turun dari langit kan!",serunya.

 

"Turun dari langit apaan! Muncul dari got baru betul!",seruku. "Ini menghina!",serunya. "Suka-suka aku dong! Kamu juga suka-suka kamu kan tidur di sini!",seruku. "Emang ruangan punya kamu?",tanya Jongin. "Secara teknis emang punya aku! Secara kamar aku persis di atas ruangan ini!",seruku. "Tapi kau kan ngontrak!",serunya. "Iya iya aku ngontrak!",seruku. "Ngapain sih kamu sewot aja aku tidur di sini! Ruangan bukan punya kamu! Kenapa kamu yang marah! Kalau bu Hyorin tau pasti cuma..",kata Jongin tapi langsung kupotong. "Kamu mau bilang apa? Cuma kamu yang kenak marah! Kalau ada bawahan-bawahanku yang nakal kayak kamu! Aku juga kena marah tau! Makanya aku marah tadi sama Luna yang nyuri!",seruku.

 

"Bawahaan!! Kita kan setingkat!",serunya. "Kau masih pegawai baru! Aku yang jadi karyawan pertama jadi otomatis jabatanku lebih tinggi karena lebih dulu masuk!",seruku. "Oh gitu! Trus kamu bangga?",tanya Jongin. "Nggak! Kalau aku punya perusahan besar hebat, atau aku bisa liburan setiap bulannya baru hidungku bisa kembang!!",seruku. "Yayaya aku yang salah deh!",serunya. "Sekarang keluar!",seruku. Karena kebiasanku kalau keluar ruangan bu Hyorin selalu berhenti dulu sambil membelakangi pintu dan memegang kenop, lalu mengucapkan salam,tapi aku sadar kalau yang ada di sana Jongin bukannya bu Hyorin. "Eh.. Ternyata si nyebelin!",seruku. Jongin pun mendekatiku.

 

'_'

Yoona eonie mana sih, si nyebelin juga gak balik-balik! Aku dengan sebal membuatkan sebuah burger. Ketika hendak mengantarkannya keluar tiba-tiba muncul Sunyoung yang sedang narik bangku. "Hehe eonie! Aku capek berdiri terus di kasir, jadi aku ambil kursi! Gak papa kan!",serunya sambil menarik kursi. Aku hanya mengangguk. Ketika hendak menarik bangku ke dekat pintu ruangan bu Hyorin yang ada di dekat kasir, tiba-tiba pintu itu jebol, dan di pintu itu ada Yoona eonie. Karena kaget Sunyoung melepaskan bangkunya itu dan menjauh. Braak.. Bangku itu menimpa muka Yoona eonie. "Aaaah!!". Dan di dekat pintu berdirilah seorang Jongin nyebelin oh tidak dia bukan berdiri tapi dia memeluk dinding, karena tadi hampir saja jatuh bersama Yoona eonie. "Ah.. Maaf eon!",seru Sunyoung kaget. "Huwaa... Jongin nyebelin, kau jahat!!!!",Yoona eonie langsung mewek. Kenapa Yoona eonie?

*apa yang dilakukan Jongin pada Yoona?

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
GiloGiloBeki
#1
Chapter 6: Udah dikasih paragrafnya! Soalnya kalau update dari hp paragrafnya ilang
kuropurple
#2
Chapter 6: Chap 6 tolong pakai paragraf dong author-nim, aku gabisa bacanya ;______;