Third

Nonamed

Wae Ireoni

Chapter 03

Kisah-Kisah Yoona dan Chorong

 

'_'

Aku masih kaget ketika melihat Yoona eonie yang mewek. "Kenapa eonie?",tanyaku langsung sambil menghampirinya.

 

*-*

Ketika aku masih membelakangi pintu Jongin tiba-tiba mendekatiku. "Pergi kamu sana!",serunya sambil mendorongku. "Awawawawa!!!",seruku langsung ketika pintu rapuh itu jebol kebelakang, dan seketika bangku yang entah kenapa ada di situ jatuh tepat di dekat hidungku. Aww.. Tau aja sakitnya kayak gimana. "Huwaaaah.. Jongin nyebeliin, jahat!!!",seruku. Sampai keluar air mataku dan langsung bengkak gara-gara ketimpa bangku itu.

 

"Eonie kenapa?",tanya Chorong sambil menghampiriku. "Tau tuh si Jongin! Dia tidur di ruangan bu Hyolyn! Aku marahin di dalem! Eeh.. Waktu mau keluar dia ngedorong aku! Pintu lapuk ini langsung jebol!",aku bercerita. "Ooh!",seru mereka. "Kok cuma ooh sih! Bantuin dong! Sakit nih!",rengekku. Mereka pun membantuku berdiri. "Kamu juga Luna! Udah tau ada pintu jebol, bangku malah di lempar!",aku langsung memarahi Luna. "Haha.. Di kasir gak di kasih bangku sih eon! Coba aja kalau di kasih pasti sakitnya jadi gak dobel!",seru Luna. Aku pun dibiarkan istirahat di dekat loker. Dan yang paling kukesali si Jongin yang jadi ulah membuat kekacauan di kedai malah sama sekali gak ngebantu.Tapi setelah itu Jongin pun masuk ke tempatku. "Apa lagi?! Kau mau ngejedotin aku ke pintu loker?",tanyaku kesal. "Maaf ya! Tadi aku dorong-dorong kamu!",serunya. "Kamu-kamu! Aku tua dari kamu tau!",seruku. "Dipuji malah gak mau!",serunya. "Puji apa?",tanyaku.

 

"Kalau aku panggil kamu-kamu sama aja kan aku bilang kamu awet muda!",serunya. "Terserah!",seruku. "Sekarang bawain es batu! Jangan lupa di bungkus kain! Kain bersih ya!",seruku. "Trus?",tanyanya. "Trus apa! Ambil aja cepet!",seruku. "Ma.. Maksudnya..",katanya tapi kupotong lagi. "Yaudah habis pulang nanti kau harus traktir aku ke mall!",seruku. "Eh!",serunya. "Tadi kau mau bilang aku harus ngapain kan? Yang harus kamu kerjain ambil es sekarang nanti kita pergi ke mall kamu yang traktir!",seruku. "Iyadeh!",serunya. Setelah itu ia pun memberiku es batu. Haah.. Pokoknya aku mau kaduin dia ke bu Hyorin, biar kena hukum aja tuh bocah.

 

Waktu pulang

"Yuk!",seru Jongin. "Yak yuk yak yuk! Tunggu dulu!",seruku. Kami pun keluar dari kedai kami. "Tunggu dulu! Aku mau ganti baju!",seruku. "Ga..ganti baju?",tanyanya. "Iya lah bajuku udah bedarah-darah gini!",seruku. "Yadeh!",serunya. "Awas aja kalau kau naik ke rumahku!",seruku. Aku pun naik ke tangga yang ada di samping luar kedai kami. Aku pun membuka kunci rumahku dan masuk. Sebenarnya sekarang bisa aja aku kerjain si Jongin,aku kunci pintu dan aku enak-enakkan istirahat di rumah. Tapi aku juga pengen beli baju jadi aku gak ngerjain dia. Setelah ganti baju aku duduk sebentar di ruang tengah tapi aku... Hoah.. Tidur! Tik.. Tik.. "Asdfghjkl!! Jangan giling aku!",seruku. Mimpi? Aah.. Aku lupa mau jalan-jalan sama Jongin! Aku melirik jam, baru sepuluh menit aku tidur, mungkin dia belum pergi. Aku pun keluar dari rumahku. Aku kaget, ketika di balik pintu Jongin sudah melotot padaku. "Lama banget!",keluhnya. "Yaya! Maaf!",seruku. "Pergi yok!",serunya.

 

'_'

 

Huft.. Tadi capek banget! Kasian Yoona eonie! Duuh.. Pengen tidur deh! Malah rumah masih jauh, uang gak ada. Aku berjalan dengan malas dan tiba-tiba sesuatu mengejutkanku. Suara rem yang diinjak dan Brak.. Setelah itu aku sudah masuk ke alam bawah sadar.

 

*-*

"Ke mall mana?",tanya Jongin. "Hmm.. Yang di sebelah rumah Yuri itu loh!",seruku. "Hah.. Di sana kan cuma ada barang branded! Aku cuma pelajar bodoh!",seru Jongin. "Oh ya! Sebenarnya kau masih sekolah!",seruku. "Tapi di sana ada diskon 75%! Beberapa hari yang lalu aku ke sana! Diskonnya sampai minggu besok!",seruku. Oh ya, aku lihat iklannya!",seru Jongin. Oh ya! Minggu besok aku kan di suruh pergi ke rumah Luhan, pergi atau nggak ya?

 

'_'

Blak.. Aku terbangun dan mataku langsung membelalak (kalau di film-film kan kebukannya perlahan *anti mainstream). Ternyata di sebelahku ada dua orang cowok, apa aku mimpi? "Maaf ya, tadi gak sengaja nabrak!",seru seorang dari mereka. Ah.. Orang itu kan yang kenal sama Yoona eonie waktu itu! "Oh anda ya! Nggak papa kok!",seruku. "Kamu pelayan yang di kedai itu kan!",seru cowok yang satu lagi. "Inget aja ya!",sahutku. "Trus kenapa anda nabrak saya?",tanyaku. "Ooh itu! Tadi dia cerita tentang.. Ah iya iya!! Dari pada aku nabrak orang lagi!",seru cowok yang kenal Yoona eonie, tapi berhenti karena cowok pendek itu langsung meliriknya. "Kenapa?",tanyaku. "Waktu itu aku sedang bawa mobil, waktu dia marah kan eh malah di puternya setirnya, aku kaget aja langsung aku yang bawa mobil dia pake muter-muter kemudi segala! Gak punya otak emang!",seru si menengah. "Hahaha.. Gak punya otak ya!",seru si kecil tertawa garing. "Apa kalian kena sangsi?",tanyaku. "Entah! Mungkin iya!",seru si menengah. "Kalau gitu kami boleh pergi kan! Ada urusan!",seru si kecil. "Oke!",seruku. Mereka pun keluar dari ruanganku. Apa ya yang bikin cowok yang kecil itu marah? Jadi penasaran?

 

*-*

"Ini! Ini bagus!",seruku. "Berapa harganya?",tanya Jongin. "Lumayan mahal sih! Tapi kalau di diskon 75% persen kayak gini jadi murah!",seruku. "Haah.. Jajan anak kecil dimakan! Jahat banget! Janji ya.. Ini yang terakhir!",seru Jongin. "Yadeh!",seruku. Padahal tadi udah beli 3 baju, tapi aku mau habisin uang si Jongin sampai habis-sehabisnya, soalnya tadi dia udah buat aku merana. Tapi karena udah gak tega terpaksa aku hentikan saja, lagian kemarin waktu sama Yul aku udah beli juga. "Hei.. Eskrim!",seruku. "Uangku udah dikit!",seru Jongin. "Tapi kamu mau kan!",seruku. "Mau sih mau!",serunya. "Hahaha!!",seruku. "Kau yang bayarkan! Tadi kamu kan udah buat aku nunggu lama!",seru Jongin. "Yadeh!",seruku. Kami pun mengambil es krim dengan tipe yang sama tapi rasa yang berbeda. Es krim itu dengan kotak plastik yang memanjang dan transparan, es krimnya vanila dengan selai bluberi,sedangkan punyaku es krim vanila dengan selai cokelat karena tipenya sama jadi sama-sama pake kotak yang sama, dan ada taburan kacangnya. Gara-gara itu aku jadi inget sundae yang tadi pagi.

 

._.

Aku dan Suho pun pulang setelah kami pergi ke kantor polisi. Merepotkan saja dasar Suho! Setelah mengantar si kaya ini ke rumahnya aku pun pergi ke salah satu mall, karena Vic noona memintaku untuk membelikannya baju sebagai hadiah ulang tahun paksaan. Kakak kandung yang jahat. Aku pun masuk ke dalam mall. Lo.. Itu kan si pelayan Yoona dan itu tetanggaku Jongin! Mereka makan es krim! Pacaran ya? Haha lucu mereka! Oh ya.. Bisa jadi bahan komik nih! Foto ah.. Pasti Jessica si editor gak bakal ceramah soal komikku! Keke.. Mereka benar-benar lucu.

 

*-*

Aku pun pulang bersama Jongin. Greeek.. Kami pun pisah di stasiun. Huft.. Mataku saja masih sakit! Tapi tak apalah karena ini aku jadi dapat tiga lembar baju!! Hahaha.. Kasian dia aku buat habis uangnya. Aku pun pulang dengan puas. Ketika sudah dekat dengan rumahku aku melirik caffe. Nampak beberapa pegawai yang shift malam dan yang paling menarik perhatianku,seorang cewek. Bukan karena dia cantik tapi dia orang yang aku kira pacar Luhan tadi siang. Kenapa dia balik lagi ke kedai? Dan kali ini hanya memesan ice coffe, apa dia gak sakit perut minum itu malam-malam? Dia duduk di dekat kaca, jadi aku bisa melihat dia sedang memainkan Iphone 5 nya. Gantungan kuncinya bertuliskan Jessica, warnanya alay, dan dia juga masang stiker hp dengan warna ngejreng juga bertuliskan Jessica. Aku langsung berpikir, kenapa dia harus pake 2 tanda pengenal di hpnya, udah warnanya pada ngejreng lagi. Duuh.. Tapi dia kaya, hp nya aja Iphone 5, hp ku aja cuma mi*o. Aku langsung teringat dengan hp Yul yang dulu dia banggain padahal merk nya *-t*uch, hahaha! Apa dia sedang galau ditinggal Luhan? Hahaha.. Sekarang aku mulai melupakan mereka dan naik ke rumahku.

 

Agh.. Lapar? Apa aku harus masak? Capek banget! Malah mata masih sakit lagi! Mungkin aku harus makan di kedai! Setelah menaruh belanjaanku di rumah aku kembali turun. Ketika turun aku ketemu sama Hyoyeon eon yang dinas sore, pasti dia di suruh masak makan malam buat bu Hyolyn, biasanya yang shift sore di suruh masak. Dulu waktu shift sore aku sering banget di suruh masak, mentang-mentang aku tinggal di atas. "Eonie!!",seruku. "Yoona! Kau sudah dinas pagi ya!",seru Hyoyeon eon. "Ya! Jadi siangnya aku bebas sampai malam!",seruku. "Ahh.. Pingin juga deh dinas pagi!",seru Hyoyeon eon. "Iya! Tapi banyak pegawai baru nyebelin eon! Lihat nih dekat mata aku jadi biru, sekalian nanti aku kaduin ke bu Hyorin!",seruku. "Oh ya! Kok pintu ruangan bu Hyorin copot?",tanya Hyo eon. "Nah itu penyebab mukaku lebam gini!",seruku. "Ooh! Serem ya!",seru Hyo eon. "Tapi ada pula pegawai baru yang baik eon!",seruku. "Oh ya!",seru Hyo eon.

 

"Unnie pulang dulu ya! Mama unnie tadi telepon suruh cepat pulang, soalnya mau ke minimarket!",seru Hyo eon. "Ya eon dah!",seruku sambil melambaikan tangan. Hyo eon pun melambaikan tangan. Aku pun mulai masuk ke kedai. Aku gak terlalu kenal pegawai yang dinas malam, tapi sok kenal pun gak papa lah. Aku pun memesan makanan. Aku sengaja mengambil tempat duduk di sebelah tempat duduk cewek itu. Ketika menunggu pesanan aku rencananya mau ngobrol sama dia. "Hai!",seruku. "Siapa kamu?",tanya orang itu. "Itu loh! Yang kerja di restoran tadi pagi! Kamu orang yang makan mie goreng berkertas itu kan?",aku bertanya balik. "Iya! Kenapa sih kalian masukin kertas kedalamnya! Tadi waktu mau minum kopi aku sempat ragu, siapa tahu ada kertas lagi di dalam kopinya!",seruku.

 

"Haha.. Maafin aku ya! Aku yang masukin kertas itu! Tapi itu note untuk si pelayan! Eeh.. Si pelayannya kreatifnya minta ampun,diaduk dulu sebelum di kasih!",ceritaku. "Ooh!",serunya. Ketika mie goreng dan jus melon ku datang, aku mengajaknya untuk makan berdua. "Boleh sih! Tapi aku tanya dulu!",serunya. "Apa?",tanyaku. "Minuman hijau-hijau itu udah pasti bukan es timun serut, tapi itu jus melon kan?",tanyanya. "Yah.. Enak lo!",seruku. "Haha.. Jauhin dikit bisa gak! Aku alergi sama melon!",serunya. "Kok alergi! Kalau yang alergi timun pernah denger tapi melon baru sekali ini!",seruku. "Aku juga gak suka timun! Takut deh liatnya!",serunya. "Ahaha.. Di coba dikit aja!",seruku sambil menumpahkan jus melon itu ke mulut cewek itu. "Ah.. Fuuh...",cewek itu langsung memuncratkan jus melon yang masuk ke rongga mulutnya ke mukaku.

 

"Ups maaf! Aku memang bodoh! Tapi ini salahmu juga!",serunya."Hhh..", aku siap meledak, tapi lebih baik aku tak marah, karena aku belum terlalu kenal dengannya, lagian sebenarnya ini juga salahku. "Sori!",seruku. Aku pun menawarkannya, tissue ku (yang ngomong-ngomong itu kotak tissue sisa yang sundae tadi, mereka meninggalkan sisanya, jadi kuambil lagi). "Ah.. Makasih!",serunya. Aku pun mulai melahap mi goreng ku. "Hei.. Aku pingin tanya!",seruku. "Apa?",tanyanya. "Luhan itu siapanya kamu sih?",tanyaku. "Kau kenal Luhan?",tanyanya. "Ya.. Sekedar kenal aja!",seruku. "Kau pingin tahu siapa aku?",tanyanya. "Yah!",seruku. "Aku.. Kalau dia sedang kerja pasti aku suruh dia cepat kerjanya, sering menelponnya kalau dia sedang bekerja di akhir waktu aku akan menelponnya setiap hari!",serunya. Apaan tuh? Telepon setiap hari! Pacarnya kah? Pasti iya? Kalau menyangkut pekerjaan gak mungkin pake telpon telponan tiap hari.

 

"Pacar!",desisku. Dia hanya terdiam dengan muka agak kaget, apa dia kaget karena aku bisa menjawab teka teki itu dengan betul? "Hahaha!",dia langsung tertawa. "Gimana?",tanyaku. "Kau pikir saja sendiri!",serunya. "Oh ya!",kataku sambil berpaling pada mie ku yang tinggal seperempat.

 

'_'

Jadi besok aku sudah boleh pulang! Tapi gilak, masak cowok itu memesankanku kamar VIP! Kaya banget. Tapi cowok yang mana ya? Ada dua! Apa si menengah? Dia kan yang bawa mobil dan dari tampangnya emang dia yang kaya. Tapi yang menyebabkan tabrakan kan si kecil, jadi bingung. Ah.. Rong, ngapain dipikirin! Besok aku harus langsung ke kedai pula. Kalau ambil cuti, besoknya pulang pasti agak siang, capek! Tak apalah Rong.. Kalau nggak adekmu gak sekolah, adekku! Adekku belum aku kasih tahu kalau aku masuk rumah sakit, gimana nih! Gimana dia makan? Apa dia bisa tidur? Kalau aku minta tolong Bi Soyou di sebelah rumah kan bisa gampang! Aku pun mengambil hp ku, lowbat! Eh.. Bi Soyou kan pulang kampung tadi pagi! Duuh.. Moga aja bi Soyou liat aku gak pulang dan nemanin adekku!! Sialan deh tu orang! Awas aja ya! Aku sumpahin tu dua orang nanti di pukulin anak kecil, sampai kesakitan, anak kecilnya main lumpur pula biar jorok sekalian, biar malu di gebukin anak kecil.

 

*-*

"Jahat kan bu! Potong gajinya bu! Kalau perlu pecat aja sekali gara-gara udah hancurin pintu ruangan ibu!",seruku berapi-api. "Tapi Yoona! Kejadian sundae itu juga setengahnya salahmu!",seru bu Hyorin. "Tapi kalau dia lihat dikit kan gak akan ada insiden itu! Apalagi nih aku jatuh gara-gara di dorongnya! Dan si Sunyoung Luna Luna itu! Dia mencuri! Juga si Jongdae untuk apa dia ngaduk makanan sebelum di hidang!",aku mengadukan semua kejadian. "Aduuh.. Apa pegawai baruku seburuk itu! Tapi kau sudah memindahkan Sunyoung ke pelayan kan! Dan Jongdae ke kasir!",kata bu Hyorin. "Udah dong bu!",seruku. "Bagus!",serunya. "Trus bu?",tanyaku. "Tentang Jongin! Mungkin dia dan Sunyoung akan dikurangkan gajinya! Tapi Jongdae akan kutegur besok!",seru bu Hyorin. "Yaah.. Bu! Pecat aja si Jongin bu! Dia masih anak sekolahan bu! Masak ibu memperkerjakan anak sekolahan!",seruku. "Tapi kerjanya bagus, lagipula dia punya alasan gak sekolah!",seru bu Hyorin. Aku pun terpakasa menurut saja. "Kau juga Yoona, seharusnya kamu gak usah suka marah-marah!",seruku. Padahal baru mau kubilang ibu aja suka marah, tapi gak jadi. "Iya deh bu!",seruku. "Sekarang naiklah! Tidur cepat! Besok kau harus kerja!",seru bu Hyorin. "Iya bu! Permisi!",seruku.

 

Dan di suatu tempat

"Kau menyuruhku mengantarmu ke rumah cewek tadi! Gara-gara kau dengar dia ngigau soal adiknya!",seru Luhan kesal. "Ahaha!",tawa Suho. "Perhatian sekali kau!",seru Luhan. "Sudah tau kan!",seru Suho. "Yakin tau rumahnya?",tanya Luhan. "Yah.. Aku lihat di ktp nya, sekalian aku catat!",serunya sambil memperlihatkan sebuah kertas buram pada Luhan. "Oh ya! Pintar!",seru Luhan. "Nah.. Ini rumahnya!",seru Suho. Luhan pun memarkir mobilnya di sana. "Kau percuma saja punya mobil, nggak digunakan!",keluh Luhan. "Haha!",Suho tertawa renyah. Mereka pun masuk ke sebuah rumah kontrakan. Tok..Tok.. "Halo!", seru Suho. "Yah..",seorang anak kecil membuka pintu. "Hai!",seru Luhan.

 

"Waa!! Penculik pergi!",seru anak kecil itu sambil melempar sepatu berlumuran lumpur ke muka Luhan dan Suho. "Nggak kami nggak penculik! Tadi kami kakak mu tertabrak! Waktu pingsan dia mengigau soal adeknya di rumah makanyaa..",kata Suho. "Bohong kan!",seru anak itu. "Kalau gitu mau di dongengin!",seru Suho. "Ahaha!",tawa Luhan. "Mau! Tapi kamu siapanya kakak?",tanya anak itu. "Kami..",seru Suho. "Kan! Kalian kan cuma menemukan kakak! Gak ada jaminan kemanan!",seru anak itu. "Ah.. Aku..",kata Suho berpikir-pikir. "Temannya!",seru Suho. "Kakak temannya kan cuma cewek!",seru adeknya. "Kamu aja yang gak tau! Kalau yang dibawanya ke rumah ya cuma cewek! Tapi aku emang temennya!",seru Suho. "Terserah!",seru anak itu. "Kau percaya kan?",tanya Suho. "Gak!",serunya. "Iya beneran, sumpah kalau nggak aku ma.. Eh nggak jadi!",seru Suho. Soalnya emang bohong. "Hei.. Lu bagusan jadi apanya?",bisik Suho. "Pacarnya aja! Pasti anak itu senang kakaknya punya pacar kaya!",bisik Luhan. "Jangan ngawur!",seru Suho. "Apa yang ngawur?",tanya anak itu.

 

"Ahaha.. Gak ada!",seru Suho. "Kamu apanya! Pencuri kan?",tanya anak itu. "Ayolah.. Suho! Kalau gak aku pulang!",bisik Luhan. "Mendingan gak jadi deh Lu!",seru Suho. "Tapi ini lucu! Pasti anak itu senang!",seru Luhan. "Aah..",seru Suho. "Siapa?",tanya anak itu. "Pergi aja deh Lu!",seru suho. "Kasian tinggal sendirian!",seru Luhan. "Kalau gitu kamu aja!",seru Suho. "Yee!! Tapi kamu yang mau :b!",seru Luhan kesal. "Ya deh!",seru Suho. "Aku pacarnya! Percaya kan!",seru Suho. "Waah.. Kakak hebat, pacarnya keren, tapi...",seru anak itu. "Apa?",tanya Suho. "Kurang tinggi!",seru anak itu. "Hahaha!!".tawa Luhan. "Boleh masuk?",tanya Suho. "Boleh! Dongengin ya!",seru anak itu.

 

Besoknya di tempat Yoona

 

Hoah.. Aku malah begadang, gara-gara gak bisa tidur! Jadi demam nih! Aku malas sekali beranjak dari sofa, kemarin aku noton tv semalaman. Tapi kalau aku cuti, besoknya jam kerja di tambah? Mendingan aku pergi aja deh!

 

Kembali ke tempat adeknya Chorong

 

Aduuh.. Pacar kakak keren! Adek Chorong terbangun dan mendapati Suho masih terlelap di bangku kayu. "Lo perasaan kemarin dia nggak tidur di sana! Pindah ya?",tanya adek Chorong pada dirinya sendiri. "Temennya jahat, masak dia ditinggal sendiri!",serunya. "Hei.. Apa kau masih tidur?",tanya adek Chorong sambil melompat ke badan Suho. "Aaaghhh!!",iya terkejut. "Ups maaf ya!",seru adek Chorong. "Ya tak apalah!",seru Suho sambil menggosok-gosok mata. "Jam berapa sek.. Jam 7!! Aku harus pergi! Mungkin kakak mu sebentar lagi datang, tunggu saja! Kalau ada orang aneh gak usah dibukain pintu ya!",seru Suho. "Oke!",seru adeknya Chorong. Suho pun pergi dengan jalan kaki. Beberapa menit kemudian Chorong datang dengan kepala diperban. "Kakak! Kakak kenapa?",tanya adiknya. "Ketabrak!",seru Chorong kesal.

 

"Kemarin pacar kakak datang kesini lo! Barusan pulang!",seru adiknya. "Pa..pacar! Siapa?",tanya Chorong. "Orangnya baik! Baru aja pergi!",seru adeknya. "Ba.. Baru pergi! Berarti nginap di sini dong!",seru Chorong. "Apa tak ada barang hilang?",tanya Chorong. "Ntah! Kok gitu, kan pacar kakak!",seru adiknya. "Kakak gak punya pacar!",seru Chorong gusar sambil memeriksa barang-barang berharga milik mereka.

 

Balik lagi ke Yoona (bolak-balik)

Duuh.. Kepala makin puyeng! Malah susah banget buka rolling doornya! Chorong!! Kenapa kau lambat hari ini? Sekarang udah jam setengah 8! Aku pun berusaha membuka rolling door nya. Waktu pun cepat berlalu sampai jam 9, Chorong datang terlambat, Yuri dan Tiff juga. Sementara itu ketiga pegawai baru itu baru saja tiba beberapa menit yang lalu. Dan sepertinya hari ini Luhan tidak datang! Lho kenapa pengen Luhan datang (lagi) ?

 

Waktu Pulang

Aku pulang! Hari ini benar-benar membosankan! Hmm.. Tunggu dulu! Ini hari Jum'at kan! Berarti 3 hari lagi aku harus ke rumah Luhan! Ngapain ya? Aku dan Yuri hari ini berencana pergi ke rumah Hyo eon, ternyata dia jualan barang online yang bagus! Tapi karena badanku semakin panas, aku tak jadi pergi dan Yul tetap pergi. Ketika pulang aku benar-benar capek, dan langsung ketiduran. Besoknya Hari ini aku ambil cuti, karena aku sekarang juga flu. Setelah pulang Yuri,Tiff,Chorong dan Luna yang sok akrab menjengukku, sebelum itu Taeng eon, Sunny eon, Sooyoung dan Sunny eon juga menjengukku. "Hei.. Apa hari ini..",kataku tapi terpotong. "Apa?",tanya Yul. "Gak jadi deh!",seruku. Hari Minggu Hari ini aku akan kerja! Aku pun melompat-lompat menuruni tangga. Oke.. Hari ini mungkin akan menyenangkan!

 

*apa yang akan ada di chapter berikutnya! Yoona dan Luhan akan jalan-jalan!!

 

Maaf ya di chapter ini perpindahan pov nya banyak banget ._.V

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
GiloGiloBeki
#1
Chapter 6: Udah dikasih paragrafnya! Soalnya kalau update dari hp paragrafnya ilang
kuropurple
#2
Chapter 6: Chap 6 tolong pakai paragraf dong author-nim, aku gabisa bacanya ;______;