New Starts

Nonamed

Chapter 5 Baru Dimulai

 

*-*

"Apaaa!!!!!!!",seru kami kaget. "Kok bisa gitu???",tanyaku. "Sekalian cari ide! Soalnya yang kau kerjakan sekarang itu yang terakhir kubuat! Dan habis itu ideku langsung hilang! Seminggu!!",serunya. "Kasian!",seru Jongin (sebenarnya ngapain Luhan?)

 

Sebelumnya

"Mungkin aku akan kerja di kedai kalian!!",seru Luhan. (Itu lho)

 

Balik Lagi

"Emangnya menurun banget banget gitu penjualannya! Sampai-sampai kamu mau kerja sama kami!",seruku. "Yah!! Sejak enam bulan terakhir penjualannya turun drastis! Lagian kalau aku kerja yang lain aku gak dapat feelnya! Juga gak bisa menambah ide!!",serunya. "Emang kerja di kedai ada feel nya?",tanya Jongin. "Ahahaha!! Bisa menambah ide!!",seru Luhan. Aku hanya memandangnya sambil bertanya dalam hati, Trus untuk apa kita kerjain ini? "Trus ngapain juga kita bantu kamu?",tanyaku. "Itu buku terakhir sebelum aku hiatus! Asistenku yang biasa aja gak datang-datang gara-gara gaji nya kecil!",seru Luhan. "Jadi itu alasanmu mempekerjakan kami!",seruku. Dia mengangguk. "Okelah!! Hari ini yang terakhir kan?",tanyaku. "Yah!",serunya.

 

Besoknya

Aku menyapu permukaan lantai kedai kami. "Aku datang!!",seru Tiff lebay. "Oh ya!",seruku gak semangat. "Katanya hari ini ada pegawai baru lho! Dia kesini malam hari! Bu Hyorin kemarin telepon 'kalau ada yang ngaku-ngaku nanti jangan diusir dulu ya!' Gitu katanya!",seru Tiff. "Ooh ya!",seruku lagi. Mungkin itu si Luhan ya! Klining.. "Aku datang!",terdengar suara orang yang barusan aku pikirkan. "Mau pesan apa?",tanya Tiff langsung. "Aku! Hahaha.. Sekarang aku karyawan kalian juga!",seru Luhan. "Apaaaaa!!!! Kamu kan pelanggan kami!!",seru Tiff. "Yah.. Kau bisa tanya Yoona atau Jongin nanti!",seru Luhan. "Emang kenapa dia?",tanya Tiff. "Nantilah Tiff! Lagi capek ngomong!",seruku.

 

Jam 10

"Jadi dia mau cari uang sekalian cari ide toh!",seru Tiff. "Ia! Katanya kedai kita itu punya banyak ide!",seruku. "Ooh!",seru Yul yang ikut nangkring di ujung loker. "Ngomong-ngomong si Chorong kemana?",tanya Yul. "Di dapur kayaknya!",seruku. "Uniiiiiiiiiiieeee!!!! Kemana siiih!!!",terdengar teriakan yang memekakakan telinga. "Tuh dia kan!",seruku. "Oh iya!",seru Yul. Kami pun keluar dari ruangan loker dan masuk ke dapur. "Kenapa Chor?",tanya Tiff. "Chorong unn!!",protes Chorong. "Iya!",seru Tiff. "Tuh.. Banyak banget pesanan! Malah si Luna gak mau tolong lagi!",protes Chorong. "Maaf ya! Tadi eonie ngegosip!",seruku. "Gosip apatuh?",tanya Chorong. "Liat! Siapatuh yang ada di kasir!",seruku. "Siapa tuh! Jongdae!",seru Chorong. "Jongdae! Tuh.. Dibelakang kamu!",seru Yul. "Ooh!! Kok kamu jadi pelayan?",tanya Chorong. "Ada karyawan baru sih!",seru Jongdae. "Karyawan baru!!",seru Chorong. "Itu!",tunjuk Yul. "Apaaaa!!! Itu kan cowok yang nabrak aku!!!!",teriak Chorong.

 

Dan di suatu tempat

"Hari ini harusnya komik Luhan udah selesai!",seru Jessica. "Tapi kenapa di rumah dia gak ada! Pada saat-saat begini masih juga dia sempat keluar. Hoo hoo hoo hoo.. I don't wanna cry, dering hp Jessica berbunyi. "Halo!",seru Jessica. "Halo Jess! Maaf aku lupa kasih tahu! Mulai sekarang aku cuti ya!",seru Luhan. "Apaaaaa... Cuti!!!",seru Sic kaget. "Aku nggak punya ide! Untuk komik yang berikutnya mungkin setahun lagi! Yang sekarang sudah aku taruh di kotak surat rumahku! Ambil aja di sana ya!!",serunya. "Apa kau akan cuti set.. Hei.. Kenapa kau matikan!!!!",Jessica mengeluh.

 

Kembali ke kedai^^

"Kenapa kau kerja di sini!!!!",seru Chorong kaget. "Aku gak ada ide buat komik! Jadi.. Lagian penjualan komikku menurun drastis!",serunya. "Kau komikus ya!",seru Chorong. Luhan ngangguk. "Emang susah ya kerja kayak gitu! Tiap bulan harus ada cerita baru!",seru Jongin. "Iya! Makanya aku mau istirahat dan jadi orang biasa dulu! Tiap hari buat cerita bikin pusing!",seru Luhan. "Oh ya! Mana mobilmu?",tanyaku. "Di tempat parkir!",seru Luhan.

 

Pulangnya

"Hei.. Jongin kau pulang sama aku?",tanya Luhan. "Boleh hyung!",seru Jongin. "Oh ya! Coba kau tawarin si pemulung itu!",bisik Luhan. "Pemulung? Yang mana?",tanya Jongin. "Itu lo! Cowok pelayan itu!!",seru Luhan. "Ooh!! Jongdae!!",seru Jongin. "Iya! Kasian banget dari tadi sendirian aja!",seru Luhan. "Boleh!",seru Jongin. Chorong dan Yoona "Unnie!",seru Chorong. "Unnie kenal sama si Luhan itu kan!",seru Chorong. "Ya! Lumayan!",seruku. "Emang kenapa?",tanyaku. "Tau gak nama teman dia yang pendek itu?",tanya Chorong. "Ooh.. Namanya Suho!",seruku. "Suho ya!",seru Chorong. "Emang kenapa?",tanyaku. "Nggak ada pengen tahu aja!",serunya. Aku memandangnya dengan tatapan :'pasti boong kan!!'

 

Ke parkiran

"Apa!! Kau kerja jadi kasir tapi pakai mobil!!",seru Jongdae kaget ketika sampai di parkiran. "Iya! Sebenarnya kan aku bukan kasir! Aku komikus tau!!",seru Luhan. "Komikus! Komik apa?",tanya Jongdae. "Halo MiiNan, cerita misteri!!",seru Luhan. "Apa!! Kau komikusnya!! Itu kan komik kesukaanku!!",seru Jongdae. "Aku beli terus lo!!",serunya. "Hei.. Hyung! Lihat masih ada kan yang suka komikmu!",bisik Jongin. "Iya aku tahu! Tapi sedikit!",bisik Luhan. "Lo! Kok aku dicuekin?",tanya Jongdae. "Haha!! Sori ya!",seru Jongin.

 

Besoknya

Oke.. Ini adalah hari yang menyenangkan! Akan kujalani dengan senyuman. Aku membuka jendela, masih jam 6 mungkin aku bisa merapikan rumahku dulu sebelum mandi. Jam 7 Aku turun dari tangga luar dan nampaklah jalan raya. Setelah itu aku masuk ke kedai. Chorong ternyata sudah datang. "Unnie!!",sapanya. "Iya Rong!",seruku sambil masuk ke ruangan loker. "Hei.. Eonie! Kau sudah siapkan kan?",tanya Chorong. "Apa?",tanyaku. "Buku catatan! Untuk undian pelanggan beruntung itu lo! Gara-gara bu Hyorin lupa beli! Terpaksa unnie yang siapin kan!",seru Chorong. "Oh ya! Ada di tas!",seruku. "Keluarkanlah!",serunya. Klining.. Pelanggan pertama hari ini.. Adalah.. Ooh...

 

'_'

Ketika pintu dibuka aku langsung terpana dengan lebaynya. Itu kan.. Su.. Suho!! "Mau pesan apa?",tanyaku langsung sambil menyodorkan buku menu. "Kudengar Luhan cuti dan kerja di sini! Mana dia?",Suho bertanya. Gubrak.. Aku tanya mau pesan apa eh dia malah nanya tentang si Luhan-Luhan itu. "Haha.. Iya!",seruku. "Kalau gitu aku pesan kopi panas dan roti!",serunya. "Oke!",seruku dan berlari ke dapur dengan senang."Kopi panas dan roti unn!!",seruku. "Seneng banget! Baru ada hujan duit ya!",seru Yoona eonie setelah melihatku. Setelah pesanannya siap aku mengantarnya. "Hei.. Kau lucu!",seru Suho. Waah.. Kata-katanya sama dengan yang dimimpiku jangan-jangan nanti kejadiannya juga sama, lagian kedai kan cuma aku berdua, ups.. Yoona eonie di dapur lupa! "Yah..",jawabku. "Aneh ya zaman sekarang, kok ada pita gede gitu di kepalamu! Aneh-aneh aja! Lucu jadi bikin pengen ketawa! Hahahahaha",tawa Suho. Aku sadar ketika di kepalaku terikat pita gede yang kayak di pake orange caramel. Siapa yang pakein ini? Pastilah Yoona eonieeee!!!!!

 

*-*

Tadi aku iseng ngiketin pita untuk hiasan dinding yang gede ke kepala Chorong. Dan dia nggak sadar. Hahaha... "Eonieeee!!! Apa ini!!!!",seru Chorong. "Sori Rong! Tapi lucu kan!",seruku menunjuk pita norak berwarna pink norak,hijau neon,dan oren ngejreng di kepala Chorong itu. Aku pun melepaskan pita plastik itu dari kepala Chorong. "Udah! Maaf ya Rong! Tadi iseng aja! Soalnya kamu tadi terlalu riang!",seruku. "Iya deh unnie! Aku maafin!",seruku. Klining.. "Aku datang!",seru Luhan sambil memutar-mutar kunci mobilnya. "Luhaaaaan!!!!!",seru Suho lebay. "Ah.. Suho!",serunya. "Kok kamu cuti?",tanya Suho. "Pusing mikirin komik mulu! Sekali-kali pingin jadi yang lain! Kalau perlu aku gak usah lagi buat komik!",serunya enteng.

 

"Apa!! Gak buat!!",seru Suho. "Iya! Sekarang males banget bikin yang namanya komik! Mungkin enam bulan lagi akan kupikirkan tentang komikku itu!",serunya. "Oh ya!",seru Suho menggigit bibir sepertinya memikirkan komikus yang pake penerbitan miliknya malah hiatus. "Tak usah pikirkan! Kau kan kaya!!",seru Luhan. "Iya aku kaya!",seru Suho. Luhan pun masuk ke ruangan loker. Seketika suasana hening, pengunjung belum ada yang datang selain Suho. "Oh ya! Tadi aku lupa kasih tau kamu! Kalau beli makanan diatas Rp 10.000 ",(ceritanya pake rupiah ya! Walau di korea pakai won). seruku pada Chorong. "Trus?",tanya chorong. "Tolong kasih 2 voucher ini untuknya! Kalau dapat ini nama kita baru bisa terdaftar dalam daftar pelanggan yang ikut liburan!",seruku memberi dua lembar kertas pada Chorong. "Oh ya deh!",seru Chorong berlalu.

 

"Hei.. Ini! Kau dapat voucher! Nanti tukarkan di kasir ya!",seru Chorong. "Oh ya! Makasih!",seru Suho. Chorong pun balik ke pantry. "Kok ngomongnya gitu sih! Dia pelanggan tau! Kamu kira babu kamu!",protesku. "Kesel aja aku! Tadi dia ketawain! Ini gara-gara eonie ngasih pita-pita itu segala!",seru Chorong bad mood. "Maaf ya Rong! Kamu cantik banget sih pake pita!",seruku. "Cantik ya!",seru Chorong menatapku dengan tatapan 'alesan! Boong tuh!'. "Hehehe.. Jangan gitu ya Rong!",seruku. "Klining.. Aku dataaaaaang!!!!",terdengar suara cemprengnya Luna. "Pasti sekarang Chorong eonie lagi bad mood gara-gara di gangguin Yoona eonie kan!",seru Luna. Aku,Luhan,Chorong,dan Suho langsung melotot ke Luna. "Kenapa?",tanya Luna. "Kok tahu! Chorong lagi badmood gara-gara aku?!!",tanyaku heboh. "Aku kan peramal!",seru Luna. "Peramal apaan! Jangan boong deh! Kamu nguping kan!",todongku dan Chorong. "Emang iya! Mau diramal?",tanyanya. Gubrak.. 

 

 

Jam 10

"Lalu.. Lalu bagaimana?",tanya Yul. "Apa?",tanya Luna. "Percintaan!! Aku mau diramal karena itu!! Kau malah nyeloteh soal karir dan yang gak penting!",protes Yul. "Ooh! Aku males kasih tauinnya tadi,makanya gak kukasih tau!",seru Luna. "Emang kenapa? Terlalu drama kah? Atau happy ending story jadinya kamu iri?",tanya Yul. "Mengenaskan!",seru Luna tiba-tiba. "Aduuh!!",seru Yul. "Kayak gimana emangnya?",tanya Yul. "Eonie akan sendiri-sendiri aja! Kalau ada cowok palingan berakhir mengenaskan!",serunya. "Mengenaskan gimana?",tanyaku. "Tenggelam di tengah laut dan kemakan hiu,jadi korban pembunuhan mutilasi, barang kali kepalanya kegilas kereta,atau paling nggak ditahan saat kasus penipuan waktu acara pernikahan!",seru Luna.

 

Gleeeeeeeeeek.... Kami langsung menatap Yuri dengan kasian. "Segitunya?",tanya Yul. "Bagusan eonie gak usah cari cowok deh! Daripada cowoknya mati kan lebih gimanaaa gitu!",seru Luna. "Aduuuh...",keluh Yul. "Kalau aku gimana?",tanyaku. "Percintaanya aja!",seruku. "Mungkin eonie akan lebih sering terlibat dengan kertas! Aku gak tau kenapa tapi pasti cinta yang penuh kertas!",seru Luna. "Kertas! Pemulung sampah kali! Jongdae!!",celetuk Tiff. "Mana mungkiiin!!!!",protesku. "Lagian dia kan bukan pemulung!!!!!",seru Luna agak ditekankan. "Darimana kau tahu! Mana ada pemulung se.. Maksudnya dia pernah cerita!",seru Luna. "Apa katamu sebelumnya?",tanya Tiff. "Nggak ada!",elak Luna.

 

Aku tebak pasti yang akan dia bilang sama dengan yang Jongin bilang ditengah hujan beberapa hari yang lalu. Tapi.. Siapa yang berhubungan dengan kertas! Luhan! Dia kan komikus! Apanya dia kan udah gak mau jadi komikus berarti karena ini ramal masa depan itu gak mungkin Luhan karena Luhan gak mau lagi jadi komikus!

 

Jam 4

Hari ini shift pagi diperpanjang sampai jam 4 karena yang dinas siang semuanya liburan ke Busan. Shift sore juga dipercepat datangnya jadi jam 6 ke jam 4. "Hei.. Saatnya pulang!!",seru Tiff. "Kerumah Hyo eon lagi yuk!",tawar Yul. "Boleh!",seruku. "Hari pasti hujan!",seru Luna. "Jelas-jelas hari cerah gini!",protes Yul."Aku kan bisa meramal!",seru Luna. "Iyadeh!",seru Yul. Aku dan Yul pun pergi ke rumah Hyo eon. Tak lama kami sampai di rumah Hyo eon. "Apa!! Nasib percintaanmu sial sekali Yul!",seru Hyo eon ternganga. "Oh ya! Eonie kan shift sore kok belum pergi?",tanyaku. "Eonie cuti karena shiftnya mau diganti kan! Shift sore kepenuhan!",seru Yul. "Iya! Mungkin eonie akan shift subuh! Buk Hyorin sedang pikir-pikir! Lagian aku emang mau ambil cuti! Soalnya capek!",seru Hyo eon. "Bagus deh eon!",seruku. "Iya! Jadi kita lebih sering ketemu! Kalau kerja bawa dagangan online ya!",pinta Yul. "Oke! Beres tuh!",seru Hyo eon.

 

Besoknya

"Yeah.. Hari ini Hyo eon mungkin datang!!",seruku sambil turun dari tangga luar. "Chorong!!",seruku ketika menemukan anak itu. "Eonie!",serunya. Setelah membuka rolling door kami masuk ke dalam cafe. "Hah.. Capeknya! Kemarin pulang jam 4 sih!",keluh Chorong sambil memakai celemek. "Iya! Eonie capek banget! Apalagi kemarin pulang jam 7 gara-gara main ke rumah Hyo eon!",seruku. "Oh ya! Eonie beli baju online sama dia kan! Bagus eon?",tanya Chorong. "Nih.. Yang aku pakai! Keren kan!",seruku. "Iya eon!",seru Chorong. "Oh ya! Katanya Hyo eon mau shift pagi lo!",seruku. "Rame tuh!",seru Chorong. "Aku datang!!",seru Yul. "Yurii!! Kau pakai baju Hyo eon!",seru Yul. "Aku lupa! Besok aku mau pakai!",seru Yul. "Iya! Pasti dia senang kalau kita kerja pakai baju yang dia jual!",seruku. "Aku juga mau beli ah! Murah kan?",tanya Chorong.

 

"Iya satunya cuma Rp 90.000 ada juga yang 100.000 ",(ingat ya! Di cerita ini gak pake won). seru Yul. "Lumayan juga! Aku mau beli ah!!",seru Chorong. Klining.. "Aku datang!",seru Luhan datar. "Yah!",seru kami. Aku langsung teringat sesuatu dan berlari ke ruangan loker tempat Luhan sedang menaruh tas. "Hei!",seruku. "Apa?",tanya Luhan. "Apa kau benar-benar gak mau jadi komikus lagi?",tanyaku. "Untuk sekarang iya! Tapi untuk nanti-nantinya rasaku nggak!",serunya.

 

"Oh ya!",seruku tegang. "Emang kenapa?",tanyanya. "Gak ada sih!",seruku. Luhan pun berlalu dan pergi keluar ruang. Ramalan itu kan masa depan! Kalau sekarang ia gak bikin komik tapi di masa depan mungkin dia tetap membuatnya, bisa saja itu dia!! Aku langsung merasa aneh. Mungkin Luna hanya bohong ya! Tapi.. Ramalanya tentang aku bikin badmood Chorong dan ramalannya tentang hujan kemarin tepat! Mana mungkin itu kebetulan sudah dua kali! Aduuh.. Tapi kalau sama Luhan gak papa sih! Apanya!! Aku gak mau ah!

 

Jam 9

Ternyata Hyo eonie memang datang. Dia benar-benar hebat dan tak suka buang-buang waktu. Kalau kayak gini pasti Hyo eonie akan dibanggakan bu Hyorin dan aku bisa mengempeskan hidung Jongin yang sok itu. "Kue sus dan teh!",seru Jongdae. "Oke!",seruku. Kue sus, ini dia! Aku mengambilnya dari kulkas. Lalu teh hangat ya! Aku membuatkan teh dan mengambil gula batu, biar saja orang itu yang takar. "Yoona! Di mana daging?",tanya Hyo eon. "Eh.. Aku gak tau! Mungkin udah habis waktu shift malam!",seruku. "Duuh.. Itulah yang aku benci dari shift pagi! Kalau shift sore kan bahan-bahan yang udah habis udah dibeli bu Hyorin!!",keluh Hyo eon. Aku pun mengantarkan pesanan orang itu. "Hei.. Yul! Bantu dong! Tiff juga! Jangan gila selca aja!",aku menegur Tiff dan Yul yang lagi duduk-duduk di ruang loker. "Kan ada Chorong ama Jongin, Hyo eon juga!",seru Tiff. "Yaah..",aku berjalan dengan kesal.

 

"Eonnie!! Brownies sama cokelat panas!",seru Luna. "Iya Lun!",seruku. Capek.. Capek!! Aku pun masuk ke dapur. "Anak shift malam emang nakal! Suka banget nyembunyiin krimer!",seru Hyo eon yang baru menemukan krimer di bagian paling dalam kulkas. Aku masuk ke dalam dapur dan menemukan kegaduhan di sana. Chorong yang ribut memasak ayam goreng,Jongin yang mencari whiped cream dan Hyo eon yang sedang berlari, pasti karena krimer di sembunyikan oleh anak-anak shift malam, aku sudah sering begitu. "Aduuh.. Merica!! Mericanya lupa!!",keluh Chorong dan berlari menuju lemari penyimpanan bahan. Tapi di sana ada genangan air, gedebuk.. Jatuh, aduh.. "Ulah anak shift malam emang keterlaluan!",keluh Hyo eon sambil berlari, tapi ia terjungkal karena Chorong yang kepleset tadi. Brak.. Prang... Wadah krimer itu jatuh dan krimernya berserakan di lantai. "Chorong!! Kenapa kamu tidur di lantai!!",seru Hyo eon marah. "Kepleset eon!! Duh!!",Chorong meringis.

 

Dan yang paling menyebalkan Jongin. "Aduh.. Di kopi es ini ada semutnya!",keluhnya. Dia pun melirik kegaduhan di belakang dan tersenyum sinis. "Kalau gitu cepat buang!!",seruku. Tapi dia malah pergi ke tempat Hyo eon dan Chorong terjatuh tadi. Srrr... Dengan isengnya ia membuang kopi itu ke Chorong dan Hyo eon. "Ah.. Perih mataku!!",pekik Chorong yang mukanya berlumuran kopi es, sedangkan Hyo eon jadi wanita berambut cappucino sekarang karena rambutnya yang ia cat blonde jadi wangi kopi. "Jongiiiiiiiin!!!!",Chorong dan Hyo eon emosi. "Makanya jangan tiduran gitu!",seru Jongin.

 

"Seenaknya saja!!",seruku. "Mereka kan gak salah! Mereka jatuh! Kenapa di siram kopi! Untung aja itu kopi es kalau kopi panas pasti Chorong berakhir di meja oplas!!",seruku naik darah. "Aku kan tau juga! Karena kopi dingin! Kalau kopi panas gak akan kubuang di sana!!",seru Jongin. "Udah salah malah membela diri!!!",seruku. Jongin kesal dan pergi keluar. "Kalian gak apa-apa kan?",tanyaku. "Mataku perih eon!!",seru Chorong yang gak bisa buka mata. "Cepat cuci muka!",seru Hyo eonie yang sekarang jadi cappucino woman. Kami pun membawa Chorong ke wastafel. "Ah.. Baru bisa eon! Gila aja tuh!",seru Chorong kesal. "Iya! Aku sih gak papa cuma rambut! Tapi masak dia siram ke muka Chorong!",protes Hyo eon. "Kita kaduin ke bu Hyorin yuk!",usulku. "Oke!!",seru kami.

Jam 12

"Nekat banget tuh Jongin!",protes Yuri yang gak liat kejadian tadi. "Masak dia buang ke senior-seniornya!!",seru Tiff. "Tapi kalau sama aku dia baik kok!",seru Luhan. "Dia cuma berani sama cewek tuh! Cacad!!",seruku kesal. Kami sedang berkemas di ruangan loker. "Yoona! Nanti siang kamu kaduin ya bu Hyorin!",seru Hyo eon yang rambutnya masih basah karena ia mencucinya di kamar mandi rumahku (kalau di wc restoran gak ada shampoo nya). "Iya!",seruku. "Aku main ke rumah eonie ya!",seru Chorong. "Oke! Sekalian ceritakan kejadian tadi ke bu Hyorin ya!",seruku.

 

Jam 4

"Yuk! Chor!",seruku. "Chorong un!!",protes Chorong. "Iya! Yuk!",seruku. Chorong pun memakai sepatu ketsnya dan kami turun. "Kita akan membeberkan kejahatan Jongin!",seruku bagai mau mengadukan penjahat ke polisi. Klining.. Aku masuk ke kedai dan menuju ruangan bu Hyorin dan membuka tirainya (pintunya rusak sih!). "Ibu!!",seruku sok manis. "Oh Yoona! Mau bayar sewa bulan ini ya?",tanya bu Hyorin. "Gaji aja belum dapat!",seruku. "Oh ya! Hahaha!!",tawa bu Hyorin. "Lalu kenapa kamu kesini? Sama Chorong lagi?",tanya bu Hyorin. "Jongin berulah lagi bu!",aku mengadu. "Apa! Kenapa dia?",tanya bu Hyorin. "Seperti biasa, anak shift malam tadi nyembunyiin krimer, karena Hyo eon belum terbiasa nyari-nyari gitu dia jadi buru-buru. Nah.. Di tengah dapur itu ada tumpahan air, tadi waktu Chorong mau ambil merica di lemari penyimpanan dia kepleset, trus Hyo eon terjungkal gara-gara gak liat ada Chorong di lantai, jatuh deh.. Wadah krimernya ancur!",seruku. "Trus kenapa Jongin yang salah? Harusnya kan yang numpahin air!",seru bu Hyorin sok tau. "Denger dulu buk! Di kopi es yang Jongin buat ternyata ada semutnya! Aku suruh buang ke wastafel tapi dia malah buang ke muka Chorong dan rambut Hyo eon! Lihat mata Chorong jadi merah-merah kan! Tadi Hyo eonie jadi cappucino girl karenanya!",seruku.

 

"Ca... Cappucino girl?",tanya bu Hyorin yang lebih tertarik dengan kata-kataku itu. "Rambutnya jadi bau kopi!",seruku. "Ooh!",seru bu Hyorin. "Lihat mataku bu! Untung aja itu kopi es! Kalau kopi panas pasti aku udah cari-cari dokter oplas murah yang bermutu!!",seru Chorong. "Benar juga! Mungkin kau harus ke dokter mata!",seru bu Hyorin sambil memperhatikan mata Chorong. "Bu sekalian aja pecat Jongin bu! Kalau ibu mau orang yang berpengalaman kan kita udah punya Hyo eonie!!",seruku. "Hmm.. Gimana ya?",bu Hyorin ragu. "Sepertinya tidak bisa! Dia masih sma dan dia sudah kerja, artinya dia benar-benar membutuhkan! Kalau dia kerja di tempat lain kan gak boleh yang masih sekolahan gitu!",seru bu Hyorin. "Ibu kok pengiba banget! Kalau sama kita ibu gak kayak gitu!",seruku. "Yah.. Gimana lagi! Dia anak saudaraku!",seru bu Hyorin. "Apaaa... Anak saudara ibu! Pantesan sama-sama item!",seruku kaget."Iya!",seru bu Hyorin.

 

Besoknya jam 10.00 malam

"Oh yeah!",seruku. "Kalau gitu kau mau buat komik lagi?",tanyaku. "Yea.. Rasaku! Aku dapat referensi! Katanya Indonesia negara yang bagus! Aku akan cari ide kesana!",seru Luhan. "Emang punya uang?",tanyaku. "Kalau soal uang! Itu Suho yang traktir! Dia juga ikut, kalau gak ada si gudang uang itu mana bisa!",seru Luhan. "Oh gitu toh!",seruku. Ternyata jaket dan sweater yang Luhan belikan beberapa hari yang lalu gak mempan melawan udara dingin. "Yah.. Musim salju pasti akan menyenangkan!",seruku. "Apalagi kalau jalan-jalan!",lanjutku. "Indonesia negara tropis!",seru Luhan. "Bukan itu!",seruku. "Apa?",tanyanya. "Kita!",seruku. "Kita ngapain?",tanya Luhan. "Kita.... (Lanjutannya di chapter berikutnya) *apa yang Yoona bicarakan?

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
GiloGiloBeki
#1
Chapter 6: Udah dikasih paragrafnya! Soalnya kalau update dari hp paragrafnya ilang
kuropurple
#2
Chapter 6: Chap 6 tolong pakai paragraf dong author-nim, aku gabisa bacanya ;______;