You & I

Nonamed

Wae Ireoni 15

Kamu & Aku

 

"Ngapain kamu di sini?",terdengar suara marah seseorang di telinga kiri Chorong. Aku menoleh ke kiri. "Loh.. Kristal imitasi? Kau sendiri ngapain kamu kesini?",tanyaku. "Aku jalan-jalan sama kakakku! Kamu sendiri ngapain sama Suho?",tanyanya. "Aku gak berdua kok! Lihat ini adekku!",seruku sambil menggendong adikku keluar dari mobil. "Trus kalian ngapain di sini?",tanya Krystal. "Hei.. Suho! Bukannya kamu kerja ya?",tanya Krystal. "Kamu sendiri?",tanya Suho. "Komikus yang komiknya aku edit komiknya sudah tamat tau! Sekarang aku mau istirahat dulu!!!",seru Krystal.

 

"Ooh!",seru Suho. "Kamu juga corong kloset! Bukannya kamu kerja?",tanya Krystal. "Suka-suka aku dong! Kok malah kamu yang ngatur! Dasar kristal imitasi murahan!",seruku. "Ngapain kalian berdua-duaan kesini?",tanya Krystal. "Hei.. Kristal imitasi! Menurutmu aku ini apa hah? Amoeba?",tanya adikku. "Dasar!! Kakak adik ngomongnya gak sopan!!",seru Krystal. "Bukannya kamu juga ya! Kamu bilang aku corong kloset!",seruku. "Itu karena kamu yang mulai duluan! Kamu bilang aku kristal imitasi murahan!",seru Krystal membela diri. "Bagaimana lagi! Mulutku ya mulutku,terserah dong mau bilang apa!!",seruku. "Seharusnya mulutmu itu harus diajari tata krama sopan santun!! Dasar cewek kasar!!",seru Krystal.

 

"Cewek gila!",seruku. "Pendek!",seru Krystal. "Hei.. Kamu bilang aku pendek! Kamu lebih pendek kan! Walau cuma beberapa cm!",seru Suho nyela. "Hus.. Hus mengganggu saja!",seru Krystal. "Cewek stres!",seruku. "Cewek idiot!",seru Krystal.

 

"DIAAAAAAAAAAMMMM!!!! KALAU KALIAN LEBIH SUKA MAIN DI PARKIRAN,AKU MASUK AJA SENDIRI!!",teriak adikku. "Lihat! Kau membuatnya mengamuk! Kau itu yang harusnya dibilang kasar!",seruku. "Bukannya adikmu tadi bilang 'kalian'!",seru Krystal membela diri. "Tapi kau yang mulai dulu!! Kamu datang dan mengacaukan semuanya!",seruku. "Shiuut!! Udahan aja yuk! Kita masuk lagi!",seru Suho menyeretku. "Hei.. Kenapa kamu ngajak dia?!!",Krystal makin naik darah. "Kamu bilang kamu sama kakakmu kan!",seruku lalu pergi. "Apa kamu tidak sebal! Sekarang dia kelihatan menguasaimu!",seruku. "Ya! Aku tau dan sekarang!",seru Suho.

 

Kami pun membeli karcis untuk masuk. "Apa yang pertama?",tanyaku. "Mm.. Mungkin roller coaster!",serunya. "Trus adekku?",tanyaku. "Kita berdua saja! Dia kita tinggalin di tempat mainan anak-anak!",seru Suho. "Yaaa!!! Aku mau!!",seru adekku setuju. "Oh.. Kalau begitu okelah!",seruku. Adikku memilih mainan putar-putar yang kebetulan ada di sebelah roller coaster. "Jangan pergi-pergi ya! Kalau unnie belum dateng!",seruku. "Oke unn!",seru adikku. Kami pun pergi ke roller coaster.

 

"Waah.. Antriannya lumayan juga!",seruku. "Tak apalah! Adikmu menunggu saja sebentar!",seru Suho. Setelah mengantri 10 menit kami pun dapat giliran naik. "Di kelokan kedua nanti ada kamera lo,kita difoto!",seru Suho. "Kayaknya asyik!",seruku. "Oke! Kita mulai!",seruku sambil menggunakan pengaman yang dipasang di depan kami. Kami duduk di urutan ke 3.

 

Keretanya pun mulai berjalan. "Sejauh ini masih aman-aman aja!",seruku. "Disitu naik! Habis itu rel nya akan turun dan berputar!",serunya. "Kelihatan seperti akan bunuh diri!",seruku. "Hei.. Disini mulai naik!",seruku. "Merinding ya! Aku dag dig dug lo!",seruku. "Aku juga!",serunya (dipikiran Suho: sebenarnya bukan karena roller coaster ini tapi...). "Woah... Sudah hampir di puncaknya!",seruku. "Loh! Kamu kok diem terus sih?",tanyaku. "Mm.. Aku cuma merinding!",seru Suho (dipikiran Suho:aku sedang memikirkan sesuatu). Keretanya berhenti sebentar di puncak. "Hei.. Chorong.. Sebenarnya aku..".

 

"WAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!",kami berteriak semua. Mengerikan! Apalagi kepalaku pusing. Ada dua alasan aku pusing, 1 karena roller coaster ini berputar naik turun,2 karena mikirin apa yang mau dibilang Suho tadi. "Hei.. Itu kameranya!",seru Suho. Cklik.. "Kelihatannya hasilnya keren!",seruku.

 

@Dan disuatu tempat lainnya@

"Aah.. Kakak lama banget!",seru adik Chorong. "Mmm... Kalau kubiarin mereka jalan-jalan berdua kelihatannya asyik! Jadi aku bebas main sendiri!",seru adik Chorong. "Hehe! Aku senang sekali melihat mereka berdua deketan!",seru adik Chorong

 

!kembali ke Chorong!

"Waah.. Asyik!!",seruku. "Asyik kan!",seru Suho. "Mau naik apa lagi?",tanya Suho. "Mm.. Jet coaster!",seruku. "Gimana kalau tower itu! Pasti lebih seru!",seru Suho. "Kelihatannya asyik juga! Tapi setelah itu naik jet coaster ya!",seruku. "Oke!",serunya. "Eeh.. Itu Suho kan!",terdengar suara cempreng dari belakangku. "Loh.. Jessica noona!",seru Suho. "Ngapain disini?",tanya orang yang dipanggil Jessica itu. "Aku.. Mm.. Jalan-jalan!",seru Suho. "Yaiyalah! Semua orang jalan-jalan!",seru Jessica. "Kalau gitu ngapain nanya!",seruku. "Sudahlah! Siapa itu?",tanya Jessica menunjukku.

 

"Oh.. Ini temanku!",seru Suho. "Siapa namamu?",tanya Jessica. "Chorong, Park Chorong!",seruku. "Ooh.. Aku tau! Adikku sering cerita tentangmu! Dia menjulukimu sebagai corong kloset!",seru Jessica. "Uhuk.. Si Krystal itu ya!",seruku kaget. "Yah!! Kenapa kamu masukin timun kedalam kopi yang dia minum! Itu mengerikan banget!",serunya. "Mmm... Alasanku?",tanyaku. "Yah..",jawabnya. "Ini rahasia!",seruku. "Apa ada yang tau?",tanya Jessica. "Ada! Temanku! Dia agak mirip sama si kristal imitasi!",seruku. "Temanmu ya? Ooh.. Aku tahu! Dia pernah paksa aku minum jus melon!",seru Jessica.

 

"Ah.. Ya! Dia pernah cerita tentang itu!",seruku. "Ooh.. Besok aku tanya-tanya ke dia ah!",seru Jessica. "Apa aku boleh tau juga?",tanya Suho. "Biar aku yang sampaikan! Tapi aku masih ragu untuk menyampaikannya!",seruku. "Ragu? Emang itu seperti pilihan gitu?",tanya Suho. "Mungkin!",seruku. "Kalau gitu sekarang kita main apa?",tanyaku. "Tapi kita mau main tower naik turun itu!",tunjuk Suho. "Oke deh!",seruku. Kami pun menuju wahana itu. "Woah.. Tinggi juga ya!",seruku menatap keatas.

 

"Mumpung wahana ini nggak rame, langsung naik aja!",Suho nyeret aku. Aku duduk di bangkunya. Menurutku bangku ini tidak nyaman sama sekali,karena kita harus mengenakan pengaman yang membuatku tidak enak. Suho duduk disebelahku. "Haah..",dia menarik napas. "Mulai jalan lo!",seruku. Aku merasakan sandaran bangkuku bergerak keatas tower. "Woah.. Tinggi banget!",seru Suho. "Aku gak berani liat!",seruku menutup mata dengan tanganku.

 

"Jangan tutup mata! Nanti makin tegang lo!",serunya sambil menarik tanganku dari muka. "Oh.. Ya! Bukannya teorimu salah?",tanyaku. "Kalau kita buka mata! Kita bisa melihat yang lainnya kan! Kalau kita dalam kegelapan dan tiba-tiba terjatuh gitu pasti kaget!",seru Suho. "Kaget ya!",seruku. "Iya.. Kaget!",serunya. Zuuuuuuung..

 

"WAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!",kami berteriak keras. Turunnya benar-benar jauh dan mengerikan. Tapi setelah itu untungnya kami turun. "Fuh.. Mengerikan! Tapi asyik!",seruku. "Haus nih!",serunya. "Kesana yuk!",seruku menunjuk sekumpulan penjual di sana. "Yah..",jawabnya. Kami pun menuju kumpulan gerobak di sana. "Es krim,gulali,sandwich,dan jus!",seruku melihat kumpulan penjual di sana. "Es krim!",seruku. Aku pun langsung membuka lemari es gerobak itu dan memilihnya. Aku pilih es krim vanila dengan selai bluberi. "Kelihatannya enak!",seruku sambil membayarnya. Suho sedang sibuk memesan jus.

 

"Hei!",seruku. "Apa?",tanyanya. "Mana bagus gulali atau sandwich?",tanyaku. "Mungkin sandwich! Kamu sudah beli es krim yang manis kalau beli gulali pasti batuk!",serunya. "Gak ah,aku gulali aja!",seruku. Aku pun menghampiri penjualnya. Dia pun membuatkannya. Aku suka sekali melihat orang membuat gulali,kelihatannya lucu. "Mau?",tanyaku menyodorkannya sepotong beda berwarna pink itu. "Nggak ah!",serunya. "Kenapa nggak?",tanyaku. "Batuk!",serunya. "Adikku suka sekali makan es krim dan gulali! Ya kan dek!",seruku sambil berseru kepada adikku. "Loh.. Mana adikku?",tanyaku bingung. "Bukannya dia di wahana putar-putar! Kok sampai lupa!",serunya kalang kabut. "Aduuh.. Cepet,nanti ada apa-apa lagi! Takut aku dia diculik!",seruku sambil berlari. Tapi hasilnya nihil,di wahana putar-putar sama sekali tak ada adikku

 

"Mungkin dia main-main kali!",seru Suho. "Apa dia punya hp?",tanya Suho lagi. "Mm.. Ada sih! Hp bekas punya aku! Tapi aku yang pegang!",seruku mengeluarkan hp *ok*a butut dengan layar kuning. "Yaah.. Kalau itu hp adekmu kenapa kamu yang pegang?",tanya Suho. "Soalnya adekku bilang,kalau hp ditaruh di saku,saku nya jadi berat! Kalau di tangan,tangannya capek!",seruku. "Adekmu masih kecil sih!",seru Suho. "Iya sih!",seruku.

 

"Kalau gitu,kita main aja wahana putar-putar ini! Siapa tahu dia balik lagi!",seruku. "Oke deh!",seruku. Untungnya wahana itu juga tidak ngantri. Kami masuk ke dalam ruangan mainnya,sebenarnya bukan ruangan cuma seperti pondokan karena atapnya agak terbuka. Tempat duduknya seperti gelas cup,warnanya putih dan pastel dan pastinya sangat eye catching untuk anak-anak,makanya adikku langsung tertarik.

 

Aku mengambil cup warna putih dan gambar bunga pink pastel. Suho menutup pintunya. "Hei! Umumnya yang naik wahana ini anak-anak!",seru Suho sambil menengok sekitar. "Trus?",tanyaku. "Malu aja!",serunya. "Kamu yang ngusulin main ini kan!",protesku. "Yaya!",serunya. Cup itu pun mulai berputar dia atas lantai. Kita bisa memperbesar daya putarnya dengan memutar ganggang yang ada di tengah tempat duduk. "Pusing!",seru Suho. "Sama! Aku mual!",seruku. Sekelompok anak kecil memutar ganggang dengan sangat cepat sehingga alat yang memutar cup ikut kencang dan cupnya terjatuh keluar lantai arena.

 

"Waduh! Gawat! Ngeri banget jatuh kaya gitu!",seruku. Beberapa menit kemudian kami sudah sampai di wc dan muntah-muntah saking pusingnya. Setelah itu kami keluar. "Duuh.. Dia di mana sih?",aku bertanya-tanya. "Gimana kalau kita cari ke seluruh mainan anak-anak di taman ini!",seru Suho. "Ide bagus! Adikku mana mau naik yang serem-serem! Mungkin saja dia main sampai lupa waktu!",seruku. Tadi kami sudah naik putar-putar. Jadi setelah itu pasti kita naik...

 

"Ini!",seru Suho. "Yah.. Komidi putar sangat sempurna untuk anak-anak!",seruku. Kami pun mengantri sebentar dan naik. Aku memilih kuda berwarna colorful,sedangkan Suho warna putih. Lagunya pun berbunyi dan komidi putarnya berputar. 'Merry take me to the merry-go-round~',yang diputar ternyata lagu merry-go-round snsd (kalau di Indonesia biasanya lagu 'aku anak sehat').

 

Tapi usaha kami sama sekali tak berhasil. Ini sama saja dengan menikmati permainan anak-anak (yang sebenarnya sangat menyenangkan). "Hoh, kemana kita bisa cari dia lagi sih?",tanyaku putus asa. "Aku juga nggak tau!",seru Suho. "Apa mungkin dia diculik ya?",tanyaku takut. "Jangan pikir yang jelek-jelek dulu! Gimana kalau kita naik itu!",serunya menunjuk sesuatu. Aku melihat ke benda yang ditunjuknya itu. "Bianglala ya!",seruku senang. "Iya! Kalau dari atas sana pasti kelihatan!",seru Suho. "Iya juga sih!",seruku.

 

Kami pun mengantri dan masuk. "Dapat yang warna pink!",seruku. "Yah!",seru Suho. Tak lama setelah semuanya terisi bianglalanya pun berputar sempurna. "Di sebelah kiri kita bianglala warna hijau! Di kanan warna merah!",seruku. "Yah!",seru Suho lagi,sepertinya dia fokus mencari adikku,sedangkan aku sendiri kesenangan naik bianglala.

 

~Padahal usaha mereka itu sama sekali tidak berarti,orang yang mereka cari tak akan terlihat dari jendela bianglala. Karena orang itu ada di kereta bianglala warna merah di sebelah kereta bianglala mereka~

 

"Hei!",seruku. "Apa?",tanyaku. "Mm.. Sebenarnya aku lapar!",seruku. "Lapar? Bukannya tadi kamu habiskan gulali dan es krimnya?",tanya Suho. "Aku mau makan nasi!",seruku. "Dasar banyak gaya!",seru Suho. "Gulali dan es krim itu kan cuma selingan dasar bodoh!",seruku. "Yaya!",serunya. "Traktir ya!",seruku. "Traktir! Bayar sendiri dong!",serunya. "Kamu kan kaya! Kalau gitu aku minta sandwich aja deh!",seruku. "Oke!",serunya.

 

Akhirnya tiba pula bianglala kami di bagian paling atas."Cari-cari-ada gak kelihatan adekku!!",seruku. "Kamu suruh aku yang nyari sendiri! Emangnya aku babu kamu?",tanya Suho. Aku pun mencari-cari. "Gak ada ya!",seruku. "Iya!",serunya. Akhirnya kami pasrah saja. Rencana kami mau lapor polisi (tapi nyatanya sehabis ini masih main-main). Kami pun turun. "Jadi gak kita lapor polisi?",tanyaku. "Mm.. Tapi anak itu dinyatakan hilang kalau sudah hilang 48 jam! Kalau baru 2 jam kayak gini mana mau polisi cari!",seru Suho.

 

"Oke! Gimana kalau lapor ke bagian informasi aja!",seruku. "Ya! Bisa aja! Mungkin adikmu sedang naik wahana dalam ruangan atau ada di wc,makanya gak nampak! Mungkin kalau kita hubungi bagian informasi dia akan datang!",seru Suho. Kami pun berlari ke bagian informasi. "Hoh..Hoh Anak-anak hilang!",seruku ngos-ngosan karena capek lari-lari. "Bagaimana ciri-cirinya?",tanya mbak itu. "Mm.. Rambutnya pendek pakai baju merah dan celana jins robek-robek!",seruku. "Ini ibu siapa ya?",tanya mbak itu. "Aku?",tanyaku. "Iya!",serunya. Aku agak aneh sama orang ini soalnya aku dipanggil 'ibu' ,jelas-jelas aku masih lucu-lucunya.

 

"Park Chorong!",seruku. "Oke! Silahkan tunggu ya!",serunya. Aku dan Suho pun duduk di bangku yang ada dekat situ. "Bagi yang menemukan anak berambut pendek,dengan baju merah dan celana jins robek-robek! Dimohon dibawa ke bagian informasi, ditunggu ibunya Park Chorong!",seru orang itu. Aku mendengarnya dan merasa aneh 'ibunya'? Aku langsung terlonjak. "Hei! Hei! Ralat-ralat!! Dia itu adikku! Masak anakku!! Dasar bodoh!",teriakku. "Eh.. Adikmu ya?",dia kaget. "Yaaa!! Dasar bodoh!",seruku. "Oke! Oke! Akan kuralat!",serunya. Huh! Sialan! Apa aku terlihat penuaan? Kalau aku penuaan mungkin lebih baik aku nggak diet. Tapi masak sih?

 

"Hei! Ternyata sekarang kakak tak butuh diet ya!",terdengar seruan dari belakangku. "Lah.. Ini dia! Tadi kemana aja?",tanyaku melihat adikku. "Aku asyik main! Jadi lupa!",seru adikku (Adik Chorong: padahal aku sengaja misahin diri :D). "Kalau gitu yuk pulang!",seru adikku. "Gak mau main lagi?",tanyaku. "Tadi aku udah puas main! Putar-putar,komidi putar, bianglala,trus tadi aku naik yang pake air-air gitu jadi basah deh bajuku!",serunya. "Oke! Kalau gitu kita pulang!",seruku. "Pulang kemana?",tanya Suho tiba-tiba. "Bener juga! Mana mungkin aku balik ke rumah bu Hyorin lagi! Apa Yoona eonie sudah pulang ya?",aku mengambil hp-ku.

 

"Halo! Yoona eonie, apa eonie sudah pulang?",tanyaku. "Loh, Chorong! Bukannya eonie udah bilang, eonie pulangnya besok!",seru Yoona eonie. "Besok ya eon! Yaudah, dadah!",seruku. "Dah!",seru Yoona eonie. "Gawat Yoona eonie juga belum pulang!",seruku. "Ke rumahku saja!",seru Suho. "Iya kak! Aku pengen ketemu bi Ayu (IU) lagi!",seru adikku. Sebenarnya cuma itu satu pilihan. "Oke deh! Ke rumahmu saja!",seruku. "Oke!",serunya.

 

Jam 11 malam

"Yaah! Habis!",seruku ketika mendapati acara kesukaanku habis. Aku menatap rumah yang sekarang sudah terlihat murah,tentu saja lampunya dimatikan,cahaya yang menyinari mukaku adalah cahaya tv. Sebenarnya aku agak sebal kenapa mereka mematikan hampir seluruh lampu rumah ini,padahal ini kan rumah besar. Semiskin-miskinnya aku,ketika tidur aku tak pernah mematikan lampu. "Lah! Kamu di sini!",dari dalam kegelapan terdengar suara. Suho? "Iya! Aku gak bisa tidur sih!",seruku. "Adikmu mana?",tanyanya. "Tidur,di kamar!",seruku. "Oh ya!",serunya. "Trus?",tanyaku. Dia pun duduk di sebelahku,perasaanku jadi gak enak. "Gimana kalau kita...",

 

*apa lanjutannya?

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
GiloGiloBeki
#1
Chapter 6: Udah dikasih paragrafnya! Soalnya kalau update dari hp paragrafnya ilang
kuropurple
#2
Chapter 6: Chap 6 tolong pakai paragraf dong author-nim, aku gabisa bacanya ;______;