Hush

Nonamed

Wae Ireoni 07 Hush!!

*-*

 

"Milkshake vanilla dan ice cream cake cokelat!",seru Luna. "Oke Lun!",seruku. "Oh ya! Dengan ekstrak cinta Luhan!",bisiknya. "Iih!! Cinta-cinta apaan?",tanyaku sambil mendorongnya. Aku pun lekas membuatkan menu itu dan mengantarnya ke Luna.

 

Sorenya 

"Eonie! Kita jajan chesee cake yuk! Mumpung baru gajian!",seru Chorong. "Oh ya! Aku kan lagi diet ,kok malah ngajak orang traktir chesee cake!",seru Chorong meralat perkataanya. "Yee.. Kalau jajan sendiri aku juga males!",seruku. "Oh ya! Rong, tumben mau diet!",seruku. "Iya dong! Soalnya mukaku gendut banget sih! Aku kan mau cara alami!",seru Chorong. "Iya! Oplas-oplas gitu gak sehat! Udah mahal lagi!",seruku. "Tapi.. Aku jadi kepengen makan chesee cake deh! Apalagi yang baru buka di depan stasiun itu! Kelihatannya enak banget!",seru Chorong. "Beli aja Rong! Beli Rong!",aku malah manas-manasin si Chorong. "Beli aja deh! Aku dietnya minggu besok aja!",seru Chorong.

 

"Yeay!",seruku senang. Ketika sampai di toko kue baru itu, kami langsung memesan chesee cakenya. Sedikit kulirik bagian kiri dan mendapatkan pai apel di etalasenya, jadi inget kemarin waktu jalan-jalan sama Luhan. Chorong membawa nampan ungu yang di atasnya sudah ada dua potong chesee cake dan dua minuman yang Chorong pilih. "Ini eon!",Chorong menaruh chesee cake itu. Ternyata minuman yang Chorong beli adalah kopi dan cokelat. "Eonie suka kopi atau cokelat?",tanya Chorong, jadi inget waktu Luhan beliin aku coklat panas kemarin. "Co.. Cokelat aja!",seruku. Aku mengambil cup berisi cokelat panas dan menyeruputnya. "Hei.. Eonie!",seru Chorong.

 

"Apa?",tanyaku. "Apa eonie punya.. orang yang disukai?",tanya Chorong. Aku langsung keselek. "Yah.. Misalnya selalu keinget seseorang!",seru Chorong. Aku cegukan,soalnya tadi aku keinget Luhan cuma gara-gara pai apel,cokelat,kopi dan sekarang aku malah inget dia cuma gara-gara chesee cake yang waktu itu dia traktir, aku memperhatikan sekitar berharap gak ada yang minum cream soda. "Entahlah!",jawabku sambil menggigit chesee cake lembut itu. "Kalau gitu kemungkinan ada kan!",serunya. "Err.. Aku gak tau!",seruku bodoh.

 

"Kata Luna...",Chorong ngobrol sambil sibuk makan chesee cake sedangkan aku panik siapa tahu si Luna memberi tahu kalau kemarin malam aku jalan-jalan sama Luhan, trus si Chorong malah pikir yang aneh-aneh. "Katanya eonie dekat dengan seorang cowok!",serunya. Fyuuh.. Untung si Luna gak kasih tauin kalau aku jalan sama Luhan. "Yah.. Cowok kan banyak! Mungkin papaku!",seruku. "Emang papa eonie di mana?",tanya Chorong. Benar juga papa ku di kampung gimana mau dekat. "Di.. Di kampung!",seruku. "Mana mungkin eon! Katanya kalian jalan-jalan kemarin malam!",seru Chorong. Sial! Ternyata Luna kasih tau kalau aku jalan-jalan. "Sama siapa eon?",tanya Chorong penasaran, hingga chesee cakenya jadi bahan pelampiasan (chesee cakenya habis dalam waktu singkat).

 

"Ahaha!!",aku ketawa. "Lalu bagaimana apakah mendebarkan hati seperti yang Luna ramalkan kemarin?",tanyanya. Benar juga! "Kau tahu aku jalan-jalan?",tanyaku. "Yah.. Ketika Luna meramal eonie kemarin, dia langsung menjelaskan kalau eonie akan jalan-jalan kan! Lagian sehabis itu dia cerita lagi!",seru Chorong. Aku menatapnya, "Tapi ini rahasia ya! Kalau di kasih tauin ke orang lain nanti malah ada yang pikir aneh-aneh lagi!",desisku. "Yaya!",seru Chorong. "Kamu juga jangan pikir aneh-aneh!",tambahku. "Iya!",serunya tak sabar. "Siapa eon sama siapa?",tanya Chorong tak sabar. "Ah.. Males ah!",seruku. "Kalau gitu aku tanya ke Luna ya!",serunya. "Terserah!",seruku, soalnya mulut ini susah sekali ngomong kayak itu nama orang forbidden.

 

Besoknya

"Lho! Umma!!",seruku kaget ketika mendapati mamaku ada di balik pintu rumahku. "Ngapain kesini?",tanyaku. "Umma mau menjemputmu!",seru mamaku. "Jemput?",tanyaku.

 

'_'

"Ada mobil di depan kedai!",seruku. Aku mengintip sedikit ke dalamnya dan menemukan bapak-bapak. Siapa tuh? Aku masuk ke kedai setelah membuka rolling doornya. Dari tangga samping nampak Yoona eonie keluar bersama seorang wanita. Aku pun keluar untuk menyapanya. "Yoona eonie!!",seruku. "Oh Chorong! Titipkan ini sama bu Hyorin nanti siang!",seruku sambil menyodorkan secarik kertas ke Chorong. "Eonie mau kemana?",tanyaku. "Kalau kamu baca sebelum kau kasih ke bu Hyorin kamu pasti tau!",seruku. "Yeah!",seruku.

 

*-*

Mobil ku melaju di jalan tol. Masak aku harus ikut acara tunangan itu! Males banget, emang aku se famous itu sampai-sampai aku harus ikut! Aku menatap jalan yang lambat laun berubah menjadi bukit yang dipenuhi dengan pohon yang sudah layu karena musim dan sebuah jurang yang di bawahnya terdapat sungai jernih, aku membuka jendela dan mendapatkan udara sejuk di luar. Di dalam mobilku sangat sempit dan panas karena papaku sengaja gak hidupin ac karena di perjalanan sangat sedikit di temui spbu. Di tengah perjalanan aku tertidur di tengah barang-barang kami yang bikin sempit, untung aku membuka jendela jadinya agak dingin.

 

'_'

Aku membuka surat yang Yoona eonie titipkan padaku, lalu membacanya. 'Untuk Bu Hyorin, maaf bu hari ini saya izin karena tunangan di kampung! Mohon maaf ya! Yoona'. Lo.. Kok ada yang aneh dari surat ini? Haah.. Tunangan!! Siapa yang tunangan?? Aku bertanya-tanya.

 

*-*

"Yoona! Sampai nak!",seru mamaku. Aku membuka mataku dan menyadari kalau aku ada di kursi belakang mobil, tepatnya di sela-sela barang-barang. Oh ya! Papa dan mama kan cuma jemput aku ke kota, kok barangnya segerobak gini? Aku langsung bertanya. "Umma! Kok barangnya banyak banget?",tanyaku. "Oh.. Itu barang saudara-saudara kita yang lain, dia baru datang kemarin, karena kami yang jemput ke stasiun malam hari barangnya di tinggal di mobil aja deh!",seru mamaku. "Kalau gitu rumah kita penuh dong?",tanyaku. "Gak.. Mereka tinggal di rumah tante Jiyeon!",seru mamaku.

 

"Oh ya! Baguslah!",seruku lega karena rumahku gak jadi penuh, soalnya jarang-jarang menikmati rumah malah di penuhi anak-anak yang ngomong-ngomong kampungan. Aku turun dari mobil,hawa sejuk langsung memenuhi hidungku. Masih siang tapi dingin, padahal ini kan baru mau masuk musim dingin! Aku segera berlari ke rumahku ,jangan kira rumahku di kampung jelek. Rumahku di kampung jauh lebih besar,walau gak mewah. Papa membuka pintu rumah kami, dan aku langsung merasa nyaman dengan tempat tinggal lamaku itu. Lantainya yang dingin dengan keramik putih biasa,lalu perabotannya juga biasa walaupun lebih bagus daripada yang ada di rumahku di kota,tapi tampaknya rumahku semakin mewah aja? "Oh ya Yoona! Sebaiknya kamu gak usah lagi kerja di kota!",seru mamaku. "Kenapa?",tanyaku. "Papa sudah mendapatkan pekerjaan yang bagus dengan gaji yang besar! Jadi biaya hidupmu bisa kami tanggung!",seru mamaku. Aku berpikir sejenak, emang enak sih tinggal di rumah. "Nggak ah ma! Di kota asyik!",seruku. "Yaudah deh! Kami juga nggak maksa!",seru mamaku.

 

Aku masuk ke ruang tv dan menemukan ternyata tv kami bukan tv box butut itu lagi, kami pakai tv led,juga siarannya udah mulus. Aku jadi penasaran kayak gimana kamar aku. Ketika aku membuka pintunya aku mendapatkan kasurku dengan seprai warna biru dan beberapa boneka. Gak ada perubahan sejak terakhir kalinya aku kesini, palingan yang berubah seprai dan sepertinya bohlam lampunya. Aku merebahkan diriku dan ingat dengan laptopku yang kutinggal di mobil. Laptop yang kubeli dengan kredit yang sering nunggak itu lupa kuturunkan dari mobil. Ketika aku baru mau keluar kamar terdengar suara umma. "Yoona! Cepat ganti baju!!",seru umma. "Ganti baju?",tanyaku. "Kita akan kumpul di rumah tante Jiyeon!",seru papaku. "Capek ma! Baru aja dateng! Kan belum acara resminya! Jadi gak penting dong aku datang!",seruku. "Oh yah! Kau jaga rumahya!",seru mamaku. "Yah.. Tunggu! Aku mau ngambil laptop di mobil!",seruku sambil berlari.

 

'_'

"Apa maksudnya?",tanyaku pada Yul eon. "Mungkiin.. Mungkin ada acara tunangan keluarganya!",seru Yul eon. "Mungkiin!",seruku. "Tapi kalau gitu lebih bagus dibikin acara keluarga dong!",sela Tiff eon. "Ya sih! Aku juga pikir gitu!",seruku. "Masak Yoona yang tunangan! Gak mungkin!!",seru Tiff. "Emang kenapa gak mungkin?",tanya Yul. "Masak dia mau sama orang kampung! Kalau acaranya di kampung berarti cowok kampung dong!",seru Tiff eon. "Bener juga! Yoona kan benci banget orang yang katrok!",seru Yul eon. Aku mengangguk.

 

*-*

Katrok banget nih anak!! Aku terus mengumpat-ngumpat dalam hati,karena anak-anak kampung itu dititipkan sementara di rumahku. "Ahahahaha!!! Aku hebat aku dewa!!",seru anak cowok kecil yang sok,padahal dia cuma mengembalikan halaman dari microsoft excel yang mereka kira kerusakan laptop. Aku kembali merebut laptopku dan membawanya ke ruang tv, untung antara ruang tamu dan bagian dalam rumah lainnya ada pintu,jadi pintunya aku selot dan anak-anak itu hanya bisa duduk-duduk di ruang tamu. "Hahaha!! Kalau aku masuk kesini, mereka gak akan bisa mengacaukan laptopku!",seruku senang. Untungnya di kamarku jendelanya tersembunyi. Aku memasang lagu kesukaan ku besar-besar hingga suara anak-anak yang ngomong-ngomong ada 10 orang itu gak kedengaran. Wae ireoni wae ireoni "JEONGMAL WAE AE AE IREONI!!!",teriakku.

 

Setelah itu aku puas main laptop sambil berselimutkan bed cover tebal. Ac ku hidup dan kamarku sangat riuh dengan lagu-lagu yang bernuansa dangdut Korea. "Oh ya! Kata umma pulangnya jam 6 sore kan! Sekarang udah jam setengah enam!",seruku sambil mulai mematikan lagu dan keluar dari kamar untuk mengambil air. Ternyata pintu yang dulu ku pertanyakan gunanya itu sangat berguna sekarang. Aku bisa nonton tv,makan tanpa gangguan 10 setan itu.

 

Dan di ruang tamu Yoona

"Kita gak bisa keluar! Kakak itu kejam!",seru seorang anak. "Kakak jahaaat!!",teriak anak cengeng.

 

Back To Yoona

Aku segera keluar dari pintu itu dan menemukan 10 setan itu. "Mana laptop ku?",tanya anak sok. "Laptopku.. Laptopku! Sejak kapan laptop itu punyamu?",tanyaku. "Tadi aku taruhan kalau bisa membetulkan kerusakan laptop, itu jadi punyanya, dan aku bisa membetulkannya!",serunya. "Emang kamu taruhan sama siapa? Lagian itu gak rusak!",bentakku. "Huwaaaa... Laptopku!!",seru anak sok itu menyerobot masuk ke dalam. "Gak! Kalian sudah harus pulang!",seruku. Sambil masuk ke kamarku dan menghidupkan lagu, setelah itu aku keluar lagi untuk mengurusi anak-anak katrok ini.

 

'_'

Aku akan telpon Yoona eonie! Aku mengambil hp ku dan menekan nomor Yoona eonie. Tut tut.. "Halo Yoona eonie!!",seruku. "Wae.. Iy.. Ireoni.. Jeongmal.. Chorong ya.. Huwaaaa... Ngapain? Uah.. Kasih su at nya?",suara Yoona eonie terdengar samar-samar di balik suara lagu yang keras dan tangisan anak-anak. "Apa eon? Surat! Udah.. Tapi apa maksudnya eon? Ngapain eon ke kampung?",tanyaku. "Kan.. Jeongmal... Jelasin.. Ireoni aku Wae ae ae.. Tunangan.. Wae ireoni.. Ntahlah.. Huwaa... Laptop!! Ireoni.. Rong!",suara Yoona eonie semakin gak kedengaran. "Apa!! Tunangan!!",seruku teriak. "Yayaya... Aku malas juga.. Wae ireoni!! Untuk apa... Ireoni... Desa .. Se famous... Wae ae ae... Kakak jahat!! Sampe-sampe... Tunangan.. Ireoni!",lagu wae ireoni dan suara-suara anak-anak itu nutupin suara Yoona eonie. "Gak jelas eon suaranya! Coba matiin lagunya!",seruku. "Oh yah! Dah!",seru Yoona eonie. Lo.. Kok telponnya yang di matiin, apa karena lagu bising itu suaraku jadi kecil? Jadi makin penasaran deh!

 

*-*

"Yoona berisik banget!!!",seru papaku. "Sori pa!",seruku. "Kalau gitu! Kamu antar anak-anak itu ke rumah tante Jiyeon! Sekalian kamu salam kan udah lama gak ketemu!",seru papaku. "Yah..",aku agak protes tapi gimana lagi.

 

Besoknya

'_'

"Bluberry muffin sama susu murni!",seru Jongdae. "Yah..",aku mengambil kertas pesanan itu. "Yoona eonie belum pulang juga ya!",seruku. "Kayaknya belum!",seru Yul. "Kemarin waktu aku telpon sih,kayaknya dia emang mau tunangan!",seru Chorong. "Kasian ya! Pasti Yoona setengah hati!",seru Tiff eon. "Aduh! Aku lupa bawa hpku!",seruku sambil berlari ke ruangan loker. "Ini pasti karena terlalu pikirin masalah Yoona eonie!",seruku. "Apa! Emang Yoona kenapa?",tanya Luhan si kasir teman si Suho. "Kayaknya sih mau tunangan!",seruku. JDER... "Masak iya!",seru Luhan gak percaya. "Iyah! Kalau nggak percaya baca aja suratnya di ruangan bu Hyorin!",seruku. "Oya!",seru Luhan. Aku pun balik ke dapur dan menemukan Hyo eon disana.

 

"Masak iya Yoona tunangan?",tanya Hyo eon. "Iya eon! Gak percaya kan, aku juga!",seruku. "Kasian!",seru Hyo eon. "Apanya yang kasian!",muncul sosok tinggi di belakangku. Oh.. Jongin si menyebalkan. "Kamu gak perlu tau!",seruku. "Apaan? Kasih tau gak! Mau di kopiin lagi?",tanya Jongin. "Kopiin aja!",seru Hyo eon. "Beneran?",tanya Jongin. "Eh.. Gak deh!",seruku. "Ngapain?",tanya Jongin. "Pengen tau banget sih!",keluh Hyo eon. "Iya dong! Aku gak boleh ketinggalan berita!",serunya. "Yoona eonie akan tunangan!",seruku. Glaaar.. "Kenapa kaget! Kamu benci dia kan!",seru Hyo eon. "Yah..",kata Jongin datar. "Dia tunangan sama cowok kampung kayaknya! Makin seneng kan?",aku nambahin. "Yeah.. Baguslah! Ini karma gara-gara udah muntahin aku pake kopi merica!",serunya sok. Walaupun kelihatan sok,tapi tetep aja mukanya gimanaaa gitu sama kayak si Luhan.

 

*-*

Ugh.. Membosankan sekali acara ini!! Aku terpaksa menunggu acara yang sebenarnya entah tunangan atau kawinan,aku gak tau juga. Tapi kelihatannya sih nikah,kemarin aku kira tunangan. "Saya nikahkan Im Jin Ah dengan Park bla bla dengan mas kawin dan seperangkat alat salat dibayar tunai!!!! Sah???",si penghulu nikah ngoceh. "Saaah!!",seru semua orang. "Ngaak!!",teriakku. Semua orang langsung noleh ke aku dan mamaku nyikut-nyikut. "Ahaha!! Maksudnya sah!",seruku. Menyebalkan! Coba aja ada yang heboh kayak artis di tv kemarin! Sehari abis tunangan si cowok di tangkap karena kasus penipuan,dan malunya lagi dia malah di cemooh hampir di semua stasiun tv! Wahaha.. Coba aja kayak gitu!

 

"Diam disana! Kamu adalah penipu yang masuk daftar pencarian orang Kim Jo Jo!",seru seorang polisi yang masuk tiba-tiba membuat semua orang kaget. "Kim Jo Jo siapa?",tanya semua orang. "Sini kau mempelai laki-laki! Rupanya pake nama samaran ya!",seru seorang polisi yang lainnya. Wah.. Seru kayak di drama-drama! Untuk dari tadi mama nyuruh aku ngerekam adegan nikah, jadi adegan seru ini terekam!! Semua orang langsung heboh,dan aku ngakak sendiri. Sepupu aku yang nikah langsung terkapar pingsan di meja tempat nikah. Aku puas-puas ngakak (jahat). Oh ya! Katanya si Yul nasib cintanya kan malang! Akan kuperlihatkan video ini padanya, dan dia akan tau begitu malangnya dia nanti!! Hahaha!!

 

Besoknya

Aku sudah sampai di rumahku. Setelah acara kawinan bodoh kemarin aku menyetel ulang adegan itu. Aku pinjam handy cam nya mama. Ketika aku bangun dan mendapati adegan tadi yang kureplay terus gak berhenti-berhenti. Aku mematikan dvd player dan mengambil handy cam itu. Setelah mandi aku pun turun. Ketika turun aku mendapati Chorong yang seperti orang idiot melihatku. Apa dia terlalu kangen sama aku? "Eonie!! Bagaimana tunangannya?",tanyanya. "Tunangan?",tanyaku. "Kata eonie di surat kan gitu!'Aku pulang karena tunangan'!",seru Chorong. Aku yang masih lola berpikir keras. "Ooh.. Itu! Aku gak tau siapa yang tunangan, waktu aku mau tanya ke umma dia gak jawab! Jadi aku kosongin aja! Kalau kamu lihat antara kata 'karena' dan 'tunangan' ada spasi yang gede kan!",seruku. "Bener juga! Aku ngerasa aneh dengan itu!",seru Chorong.

 

"Trus, selesai kan! Gak ada yang kamu mau tanyakan lagi!",seruku sambil membuka rolling door. "Ada! Kenapa waktu di telpon eonie bilang tunangan-tunangan!",seru Chorong. "Bukannya tau! Suaraku ketutup!",seruku. "Beneran nih eon?",tanya Chorong. "Yaiyalah!",seruku. "Okelah! Eonie memang sering salah tulis!",seru Chorong sambil masuk ke kedai. "Yah.. Terserah deh!",seruku. Beberapa menit kemudian "Yoonaaaaaaaaa!!!!!! Kamu sudah tunangan!!!!!!!",seru Tiff lebay. "Nggak!! Bukan aku yang tunangan! Tanya aja sama Chorong! Lagian sebenarnya itu acara pernikahan, kukira lamaran! Lagian acara itu kacau!",seruku. "Kacau gimana?",tanya Tiff dan Chorong. "Nanti aku liatin!",seruku. Ekspresi Yul dan Hyo eonie ketika datang ke kedai ternyata sama lebaynya dengan Tiff. Untung juru bicara ku si Chorong yang jelasin,soalnya anak-anak itu cerewet banget. "Mana video yang kamu bilang itu?",tanya Hyo eon. "Nih! Aku sengaja bawa!",seruku sambil mengeluarkan handy cam dari tas. "Nonton aja! Kocak!!",seruku. "Oh ya! Kok si Lunyong gak bilang ke kalian kalau bukan aku yang tunangan?",tanyaku.

 

"Lunyong?",tanya Tiff. "Luna! Si Sunyoung-Sunyoung yang bisa ngeramal!",seruku. "Ooh... Kami aja gak kasih tau masalah ini ke dia! Pasti sebenarnya dia tau,kalau kamu ke kampung karena ada acara! Tapi dia gak tau kalau kita bicarain kamu!",seru Hyo eon. "Nggak! Aku tau kalau kalian salah paham!",seru Luna yang baru masuk. "Lo! Kok gak bilang-bilang?",tanya Yul. "Sengaja! Biar kalian para unnie-unnie jadi gimanaaa... gitu waktu Yoona eonie pulang!",seru Luna. "Dasar!!!! Kenapa gak bagi-bagi berita!!!!",seru Yul. "Udah-udah!! Sekarang kan pada cewek-cewek aja dan gak ada pelanggan! Kita nonton aja videonya!",seruku. Kami langsung mengerubungi handy cam itu. "Saya nikahkan Im Jin Ah dengan Park Bla Bla dengan mas kawin dan seperangkat alat salat di bayar tunai! Sah???",terdengar bunyi yang kami setel keras dari handy cam.

 

"Yoona! Kamu nikah???",tiba-tiba dari pintu masuk terdengar suara orang dan kami terpaksa mempause video. "Jongin!!",seruku. "Iih.. Pake acara kaget-kaget segala! Padahal kan harusnya dia senang!",seru Tiff. "Lagian mana mungkin aku yang nikah! Idih!!",seruku. "Trus! Itu video apa?",tanya Jongin. "Video nikahannya! Puas?",tanyaku. "Yaya!",serunya sambil masuk ke ruangan loker. "Menyebalkan! Videonya jadi terhenti kan!",seru Hyo eon. "Lanjut!",seruku sambil menekan tanda pause untuk me re pause. Sah?? Saah!!! Nggak!!", "Yang bilang nggak itu kamu kan Yoong?",tanya Tiff. "Iya! Aku kesel banget di suruh ikut acara kentut itu!",seruku. "Tahan di sana! Kamu adalah buronan! Kim Jo Jo!!!",seru seorang polisi. "Ahaha!!! Kayak di drama-drama!!",kami tertawa. "Kau Kim Jo Jo!! Pakai nama samaran ya??",gertak si polisi sambil membawa si mempelai laki-laki keluar.

 

 

"Ini kocak abis!!!",seru Chorong. "Iya! Jarang-jarang di kehidupan asli ada yang kayak gitu!",seru Yul. "Eonie! Nanti eonie kayak gitu kok!",seru Luna pada Yuri. "Agh... Bener juga! Tapi apa itu beneran?",tanya Yul. "Yah.. Kalau eonie berusaha mungkin gak akan tragis kayak sepupunya Yoona. "Yoona!!",terdengar suara orang masuk. "Lho.. Luhan! Responnya kaget kayak Jongin!",seru Tiff. "Nggak! Nggak aku nggak tunangan!",seruku. "Bukan soal itu! Itu aku tau juga mah! Aku pengen liat video kocak itu!",serunya. "Dari mana kau tahu? Jangan-jangan kau peramal jugaaa!!!",teriakku.

 

"Yaelah! Gak mungkin!!",serunya. "Eonie!! Sini deeh!",Luna menarikku. "Apa?",tanyaku. "Kemarin aku kasih tauin ke dia! Jadi dia tenang-tenang aja!!",bisik Luna. "Untuk apa cuma dia yang kamu kasih tau?",tanyaku. "Soalnya nanti eonie gak akan sering terlibat di kertas!",seru Luna. "Maksudnya?",tanyaku. "Eonie tahu.. Apa alasan si Luhan itu ajak eonie jalan-jalan! Tapi eonie malah pergi!!",seru Luna. "Maksudnya?",tanyaku lagi. "Eonie pikir aja! Sebenarnya eonie tau kan!",seru Luna. Aku hanya menatapnya dengan tatapan bertanya, tepatnya bukan menatap Luna tapi Luhan (namanya mirip -_-). Setelah itu aku masuk ke dapur. "Video tadi benar-benar lucu Yoong!",seru Hyo eon. "Yeah..",aku merespon dengan datar.

 

Jam 4

Aku muncul di balkon kecilku. Nampak beberapa pelanggan yang memakir mobil di area parkir yang ada di depan kedai. Tiba-tiba sebuah mobil parkir di sana. Ketika orang itu turun dari mobil aku langsung tau orang itu siapa, dari mobilnya yang penuh stiker alay aku tahu aja. Jessica,yang tempo hari aku paksa minum jus melon. Dari pintu sebelah satu lagi muncul seorang perempuan yang mukanya antara Sica dan aku (tau ajakan siapa orangnya), entah kenapalah cewek yang sama Sica itu mirip sama aku pula. Tapi di sisi lain wajahnya mukanya Sica banget,mungkin adek Sica. Dari bagian lain tempat parkir muncul sebuah mobil lain. Orang yang turun adalah si Suho yang kata Chorong keren beberapa hari lalu. Trus apa yang aneh? Yang aneh.. Si cewek yang mirip Sica dan aku itu terlalu akrab dengan si Suho. Padahal kan kata si Luhan Sica ,dia dan Suho temen. Tapi kenapa yang kelihatan lebih dekat sama Suho cewek itu. Tapi deketnya bukan kayak sekedar teman! Apa hubungan Suho dengan cewek itu? *pemain baru,masalah baru!

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
GiloGiloBeki
#1
Chapter 6: Udah dikasih paragrafnya! Soalnya kalau update dari hp paragrafnya ilang
kuropurple
#2
Chapter 6: Chap 6 tolong pakai paragraf dong author-nim, aku gabisa bacanya ;______;