New Problems

Nonamed

Wae Ireoni 08 Masalah Baru

 

Besoknya

'_'

Aku membuka rolling door caffe. Yoona eonie kelihatannya baru bangun, soalnya terdengar guyuran air dari loteng kedai yang masih sepi. Karena Yoona eonie kelihatannya sedang mandi aku gak naik ke atas. Seorang cowok yang mukannya sangat kuingat dan beberapa hari lalu mengunjungi rumahku untuk yang kedua kalinya hanya untuk masalah bodoh masuk ke kedai. Suho! Tapi sekarang ada yang lain,kalau beberapa hari lalu ia makan di sini bertiga dengan Luhan dan seorang wanita berambut cokelat bergelombang,kini ia bersama seorang cewek juga tapi beda dengan yang kemarin. Mereka kelihatan sangat akrab. Kalau dilihat sekilas cewek itu agak mirip Yoona eonie. Tapi dari sisi lain mukanya mirip cewek yang kesini sama Luhan dan dia beberapa hari lalu.

 

Aku segera keluar dari pantry untuk menanya pesanan mereka soalnya cuma aku yang baru datang jadi aku merangkup pelayan. "Apa?",tanyaku dengan nada kesal. Duuh.. Rong kenapa nadanya jutek gini sih? "Oh.. Maaf! Apa pesanan anda?",ralatku. "Mie goreng dan timun serut! Kamu apa?",tanya Suho pada cewek itu. "Jangan timun serut deh! Aku alergi timun juga tau! Masak lupa!",serunya."Oh ya.. Orange float aja kalau gitu,gak jadi timun serutnya!",seru Suho. Perhatian banget sama cewek itu,cuma gara-gara si cewek alergi timun mau ganti minuman. Emang cewek itu yang mau minum,aku menghentakan kakiku. Loh.. Rong! Kok kamu yang kesel? Aku bertanya-tanya pada diriku. Kedua makhluk itu menatapku dengan tatapan :'kenapa nih cewek?'. "Masih ada lagi?",tanyaku. "Chesee cake dan kopi!",seru cewek itu. Nah.. Itu kan pesanan aku waktu makan chesee cake sama Yoona eonie! Waktu itu emang aku mau kopi dan kebetulan Yoona eonie suka cokelat! Ternyata cewek ini menjimplak diriku :p! "Oke!",seruku sambil masuk ke dapur. Rong-Rong kenapa aku kesel aja ngeliat cewek itu,padahal tampangnya baik-baik! Dan siapa tahu dia mau ngasih aku tip nanti,soalnya kan aku merangkup semua pekerjaan kali ini! Aku pun membuatkan mie goreng. Beberapa menit setelah itu Yoona eonie datang. "Hai.. Chor! Maaf ya hari ini agak telat!",seru Yoona eonie. "Yah..",aku menjawab.

 

Pesanan cewek itu chese cake dan kopi kan! Kalau gitu. Aku berlari ke dalam dapur dan mengambil parutan. Sruut.. Sruut.. Jadi!! Aku segera mengantar pesanan mereka. "Ini pesanannya!",seruku sambil menaruhnya di atas meja dengan tatapan gimanaaa... gitu. "Eww.. Suho! Awasin timun-timun di mie kamu itu!",seru cewek itu. "Nih!",seru Suho sambil melempar sepotong timun ke cewek itu. "Aaah.. Suho usiil!!!",serunya. Aku menatap mereka dari pantry. Aku melihat mereka, si cewek mulai menyeruput kopinya dan.. "Buaaaah... ",dia memuntahkan kopinya itu ke depannya, tepatnya ke Suho,mie gorengnya dan chesee cake yang belum tersentuh. "Pyah.. Eww.. Ada timun serut di dalam kopiku... Iiih!!! Mual!!! Pelayannya jahat!!",pekiknya. Aku langsung cengar cengir gak jelas. Tiba-tiba Yoona eonie nongol di belakangku. "Kamu yang masukin timunnya ya?",tanya Yoona eonie. "Iya eon!",seruku. "Kenapa?",tanya Yoona eonie. Aku langsung memikirkan jawaban yang tepat,kenapa aku kesal liat cewek itu sama si Suho? "Kenapa?",tanya Yoona eonie lagi.

 

"Kalau eonie yang ada di posisiku eonie bisa jawab?",tanyaku balik. "Oh.. Aku ngerti kamu suka sama si Suho itu kan!",Yoona eonie menyikut-nyikutku. Mukaku langsung merah. "Yah.. Eonie tau kan sekarang! Jadi aku berhak dong tanya siapa sih cowok yang Yoona eonie sukai itu! Apa cowok yang membawa eonie jalan-jalan tempo hari?",tanyaku. Glep.. "Gak bisa jawabkan! Aku aja bisa!",seruku. "Hahaha...",Yoona eonie tertawa. "Kalau gitu aku tanya! Apakah cowok yang jalan-jalan sama eonie itu orang yang eonie suka?",tanyaku. "Yah.. Kurasa aku suka sih!",seru Yoona eonie. "Kalau gitu akan kutanya pada Luna siapa orang itu,kemarin gak sempat nanya!",seruku. "Silahkan tanya!",seru Yoona eonie.

 

Klining.. "Itu Luna!! Tumben cepet dateng!!",teriakku. "Eeh.. Jangan tanya!",elak Yoona eonie. "Bwee.. Aku mau tanya!",seruku sambil menjulurkan lidah. "Hei.. Hei.. Luna!!",seruku. "Apa?",tanya Luna. "Siapa sih orang yang Yoona eonie suka?",tanyaku. "Hmm.. Kalau suka aku gak tau juga! Perasaan gampang berubah!",seru Luna. "Fyuuh..",Yoona eonie menghela napas. "Tapi kalau orang yang jalan-jalan sama Yoona eonie beberapa hari lalu pasti tau kan!",seruku. Yoona eonie langsung menutup mulut Luna. "Pyuuh!!",Luna meludahi tangan Yoona eonie. "Eww... Luna! Jijiiik!",seru Yoona eonie sambil berlari ke wastafel. "Siapa?",tanyaku. "Luna!",serunya. "Kamu? Yoona eonie masih normal?",tanyaku. "Bukan! Bukan! Luna dengan tambahan 'h' ditengahnya dan posisi 'a' dan 'n' nya dibalikin!",serunya. "Ng.. Luhna... Luhaaan!!!",teriakku. "Aaah.. Kamu tahu!!",teriak Yoona eonie. "Sudahlah eon! Aku gak akan pikir yang aneh-aneh!",seruku.

 

*-*

"Yoona eonie! Jangan ngambek dong! Itu kan biasa!",seru Chorong. "Bukan itu tau! Aku sedang pikirin siapa sih tu cewek!",seruku sambil menunjuk cewerk yang duduk di depan Suho. "Kenapa? Jangan-jangan eonie suka sama si Suho itu?",tanya Chorong. "Mana mungkin!",seruku. "Trus?",tanya Chorong. "Kemarin siang aku lihat dari balkon! Mereka juga makan di sini! Tapi sama Jessica!",seruku. "Haah.. Iya!! Lagian siapa tuh Jessica?",tanya Chorong. "Cewek yang pernah mampir kesini, sama Luhan dan Suho!",seruku. "Ooh.. Dari mana eonie tahu namanya?",tanya Chorong lagi. "Waktu itu aku pernah liat dia makan di sini sendirian! Waktu itu udah malam, aku belum makan malem, trus aku makan di sini! Aku liat stiker sama gantungan hp nya ada tulisan Jessica! Dia takut melon sama timun!",seruku panjang lebar.

 

"Payah sekali! Trus apa hubungan si Jessica itu sama cewek yang di sana? Takut sama timun?",tanya Chorong. "Lihat muka cewek itu! Walaupun sekilas mirip aku,tapi kalau dilihat pekat-pekat mirip si Jessica kan! Lagian waktu itu mereka satu mobil! Cuma si Suho yang naik mobil lain!",seruku. "Oh.. Yah!",seru Chorong.

 

Besoknya Hari

ini kedai kami tutup karena keluarga bu Hyorin menikah. Jadi aku sengaja bangun jam 12 siang,dan mungkin mandi sore aja. Aku mengambil koranku dari lubang koran di pintu. Aku menariknya dari dalam,padahal aku tahu kalau lobang itu terlalu kecil, sedangkan koran yang sebenarnya ada dua (untukku dan kedai) itu tebal. Aku mencoba menariknya. Grek.. Loh bisa! Kayak ada yang dorong dari luar loh. Aku mengintip dari lobang koran tadi dan mendapati sebuah tangan yang melambai ke arahku lewat lobang itu. Si pemilik tangan tadi pun berlutut dan menampakan wajahnya. Luhan! "Hai pemalas!",serunya. "Hoah.. Hai!",seruku. Aku pun membukakan pintu untuknya. "Kukira kau udah mandi dan siap-siap nyatanya baru bangun!",seru Luhan. "Emang mau ngapain?",tanyaku.

 

"Hahaha.. Aku bosen di rumah! Lagian si Jongin kayaknya pulang kampung!",serunya. "Trus?",tanyaku. "Aku pengen jalan-jalan sama kamu!",seru Luhan. Aku langsung tersedak kreker keju. Ini kenapa anak seneng banget ngajakin aku jalan-jalan? "Err.. Gimana ya! Kalau gitu kamu ke caffe aja dulu! Aku siap-siap!",seruku. "Kenapa harus ke kedai?",tanyanya. "Suka-suka aku dong! Rumah aku ini private tau!! Cuma cewek-cewek yang boleh masuk!!",seruku. "Oh yah, aku gak bawa kunci kedai! Kalau gitu mana kunci rolling door dan pintu kaca?",tanya Luhan. Aku menyodorkan kumpulan kunci yang banyak yang ku gantungkan dengan gantungan kunci rilakkuma. "Yaudah! Cepetan ya!",serunya dan turun ke bawah. Anak ini kenapa demen banget jalan-jalan sama aku? Perasaan jadi gak enak deh! Aku mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi.

 

._.

 

Aku nunggu di kedai sendirian! Ini kali pertamanya aku ke kedai sendirian, sejak aku kerja di sini aku gak pernah datang pertama sih! Kunci rolling door emang setiap pegawai punya ,tapi aku gak pernah bawa karena gak pernah datang pertama. Aku berjalan ke ruangan loker,dan mendapati loker Yoona. Terdapat kertas yang terjepit menjulur keluar loker. Sejak beberapa hari lalu aku selalu melihat kertas ini! Apa kertas berguna? Aku menarik kertas itu dan ternyata sangat mudah ditarik,kertas itu keluar. Gambar? Lo.. Ini kan gambar detektif Miinan, tokoh komikku. Tapi kalau dilihat-lihat cara gambarnya beda denganku! Masih amatiran! Di balik kertas itu kertas kosong. Gambarnya bagus sih! Tapi ngapain Yoona simpan di loker? Hmm..?

 

*-*

Aku telah pakai jaket biruku dan sweater pink yang Luhan belikan. Setelah aku mengambil tas dan memakai sepatu kets ku aku keluar dan mendapati Luhan ada di sana. "Kok gak di kedai?",tanyaku. "Baru aja aku kesini!",serunya. "Oh ya!",seruku. "Ngomong-ngomong ini gambarmu ya?",tanya Luhan sambil memperlihatkan gambar yang kudapatkan di lokerku beberapa hari lalu ketika mau ambil obat sakit kepala untuk si Rong-Rong. "Nggak! Aku dapat di loker beberapa hari lalu",kataku. "Ini gambar detektif komikku! Tapi yang ini bukan gambarku! Sebaiknya jangan dipelihara,aku bisa gambar yang lebih bagus!",seru Luhan. "Yah.. Terserah deh!",seruku.

 

'_'

"Gantiiiii!!!",seruku sambil menutup mata. "Kan!! Gak bisa diet kan!!",goda adikku sambil melihatkan acara masak-masak yang buat brownies, kelihatannya enak banget. "Kan cuman di tv! Lebay banget sih!!",gerutu adikku. "Pokoknya ganti!!!",seruku. "Iya nih! Wah.. Ini drama kesukaan kakak kan!",seru adikku. "Oh iya!",seruku. Alasanku suka drama itu karena sering lihatin makanan yang enak-en.."Gantiii.. Dia lagi makan es krim!!!",seruku. "Lebay deh! Oh ya aku punya es krim loh!",seru adikku sambil berlari ke kulkas. "Nih!! Asyik deh! Rasa cokelat vanilla!",serunya. "Enak banget! Sesuap aja enak!!",serunya. Duuh.. Kan aku gak bisa diet.

 

*-*

"Kemana?",tanyaku. "Aku pernah baca ff, dia pergi ke pantai!",seruku. "Gilak pantai! Dingin woy!! Ini musim dingin tauk!",seru Luhan. "Oh ya!",seruku. "Trus?",tanyaku. "Hmm.. Aku juga pernah baca ff dia pergi ke taman bermain!",seruku. "Itu mainstream!!",seruku. "Bukan! Bukan taman bermain yang ada halilintarnya tapi....", Sesampainya di sana "Ini toh!",seruku mendapati perosotan dan ayunan. "Gak mainsteram kan!",serunya. "Emang nggak!",seruku. Sebuah flying fox dalam ukuran super pendek sedang dinaiki oleh seorang balita. "YooHoo!!",serunya. "Pasti anak itu udah merasa di tempat tinggi!",seruku.

 

"Yah!",seru Luhan. Kami duduk di ayunan, Luhan yang warna merah aku yang warna kuning. "Oh ya! Ngomong-ngomong kok kamu sering banget jalan-jalan sama aku?",tanyaku. "Ah.. Yah.. Sama siapa lagi?",tanyanya. "Banyak! Di kedai banyak orang! Kau juga bisa jalan-jalan sama editor mu si Jessica!",seruku. "Males banget jalan-jalan sama Jessica si cerewet itu, nanti dia malah suruh aku buat komik sekarang juga!",serunya. "Gimana dengan Suho dan orang-orang di kedai?",tanyaku. "Hmm.. Suho itu kan sibuk!",serunya. "Orang-orang di kedai?",tanyaku. Dia menatapku. "Ntahlah!",serunya. Aku langsung teringat dengan cewek yang Chorong kerjain kemarin. "Hei.. Apa si Suho temanmu itu punya pacar?",tanyaku. "Hmm.. Enatahlah!",serunya. "Gimana dengan Jessica?",tanyaku. "Jessica, dia seleranya terlalu meninggi,sampai-sampai walaupun jinjit pake high heels 10 cm si Suho gak akan bisa!",seru Luhan.

 

"Bukan itu maksudku! Eh.. Tapi itu menarik juga! Emang berapa tinggi cowok yang si Sica mau?",tanyaku. "187-190! Aku sendiri gak bisa,apalagi Suho si boncel kaya itu!",seru Luhan. "Oh ya!",seruku. "Trus maksudmu?",tanyaku. "Maksudku adik Jessica!",seruku. "Oh adiknya yang mirip dengamu itu!",serunya. "Iya!",seruku. "Yah.. Kemarin aku lihat dia ke kedai bareng Suho!",seruku. "Hmm.. Aku juga gak tau! Emang kenapa?",tanya Luhan. "Gak ada sih!",seruku.

 

'_'

"Follow me follow me!!",aku menyanyi-nyanyi riang. "Ada permen lolipop loh kak!",seru adikku. "Aku sedang diet! Berhenti gangguin diet orang ya! Makan yang manis-manis itu bikin gendut tauk!",seruku. "Padahal dia mau!",seru adikku. "Kalau cuma lolipop atau es krim gapapa!",seruku sambil menjulurkan lidah. "Oh yah!",seru adikku. Sepertinya anak ini suka sekali menghancurkan ide-ide kakaknya yang cantik dan lucu ini. "Oh ya! Gimana dengan sisa chiffon cake yang temanku kasih kemarin!",seru adikku. Aku langsung teringat kue yang ditaruh di kulkas itu. "Ahh... Kuenya lenyap!!!",teriak adikku. Sebenarnya tadi malam aku sudah melenyapkan kue itu ke dalam perutku. "Pasti kakak yang makan kemaren malam kan!",todong adikku. "Hahaha!",aku tertawa. "Katanya makan yang manis-manis bikin gendut kan,apalagi kalau makannya malam-malam! Apa gunanya diet!",seru adikku. "Aaaaaah..... Dietku gagaaaaal!!!!!",seruku.

 

*-*

"Culun banget sih!",seruku. "Asyik tauk!",seru Luhan sambil meluncur di atas perosotan berwarna pinky. "Harusnya jalan-jalan ke tempat yang berbobot dikit! Ini maah.. Anak tk!!",protesku. "Iya deh! Aku culun,bego!",seru Luhan. Aku hanya menatapnya dari ayunan solo, yang sejak tadi kududuki. "Trus kita mau kemana?",tanya Luhan. "Yah.. Pulang!",seruku. "Baru aja jam 3!",seru Luhan. "Mau kemana lagi! Berlangau aku di sini terus!",seruku. "Kau sama cerewetnya dengan si editor itu!",seru Luhan. "Iya dong! Seenaknya datang jam 12 siang dan mengajakku jalan-jalan ke tempat balita begini! Cuiih!",seruku.

 

"Daripada kubiarkan kamu sendirian di rumah!",serunya. "Bagus dong! Aku lagi pengen nonton inkigayo tau!",seruku menjulurkan lidah. "Emang penting gitu jalan sama kamu! Nanti malah orang kira kita pacaran lagi! Cuiih!!",seruku sambil membuang ludah. "Hahaha!!",serunya. "Makanya kalau kita ke taman bocah gini gak akan ada yang ngira gitu! Lagian face kita kan masih anak smp! Padahal udah 20 keatas!",seru Luhan senang. "Kita masih kayak anak-anak ceria ya",kataku. Tiba-tiba Luhan beranjak dari perosotannya dan pergi ke arahku. "Yuk! Pergi! Laper nih!",serunya. "Yah.. Aku juga males lama-lama di sini!",keluhku.

 

Kami pun pergi ke sebuah toko kue. Tepatnya itu tempatku dan Chorong makan chesee cake tempo hari. Dan yang kami pesan yah.. chesee cakenya juga, plus-plus dengan kopi dan cokelat. Duh.. Jangan-jangan nanti si Luhan nanya hal yang sama dengan yang di tanya Chorong. "Hei!",serunya. "Apa?",tanyanya. "Lihat!",serunya. Si Luhan mengeluarkan spidolnya di sana dan mencoret meja. Aku membaca tinta hitam itu. "Kamu lucu!",aku membacanya. "Kenapa di akhir tulisan harus pake love!",protesku. "Nih! Kamu yang tulis lagi!",serunya. Aku pun memikirkan kata-kata yang agak gila. Kamu gila kayak anak tk :P. "Iih.. Apaan sih!",seru Luhan sambil merebut spidolnya. Sekarang dia menggambar tapi di dinding (dan kami membuat kafe baru itu jadi belepotan). Ada gambar keledai dan tanda panah dengan tulisan nama Yoona. "Aku gak jelek kayak gitu tauk!!",protesku. "Siapa suruh tulis yang aneh-aneh!",serunya.

 

'_'

Aku sengaja mengajak temen sma ku Naeun jalan-jalan malam ini. Daripada hari ini aku dipanas-panasin terus tentang diet-diet oleh adekku. Adekku kutitipkan pada bi Soyou tetanggaku. "Aaah.. Adikku itu benar-benar bikin frustasi aja!!",seruku. "Emang kenapa?",tanya Naeun. "Mengacaukan dietku aja!",seruku. "Tapi kamu kelihatan lebih lucu kalau gendut kayak gini Rong!",seru Naeun. "Yah..",kataku. "Kemana kita?",tanya Naeun. "Hmm.. Beberapa hari lalu aku sama teman kerjaku makan chesee cake! Enak banget loh! Kesana yuk!",seruku. Kami pun segera mendatangi toko kue yang merangkup restoran di dekat stasiun itu. Klining.. Ketika aku baru membuka pintu itu, langsung nampak sosok yang sedang bercanda-canda di dekat jendela. Yoona eonie dan si Luhan.

 

*-*

Gawat! Itu Chorong! Tapi tak apalah! Asal buka Yul atau Tiff dan Hyo eon aku gak akan lebay! Lagian chesee cake kami sudah mau habis! "Yok pergi! Aku tahu si Chorong datang!",seru Luhan. "Yah!",seruku. Ketika aku mau keluar, si Luhan masih aja berkutik pada spidolnya,sepertinya lagi-lagi ia mencoret meja kedai itu. "Hei.. Cepet dong!",protesku. "Yaya!",serunya. Untung aja si Chorong tak menghentikanku untuk diajak ngobrol,sepertinya dia tahu kalau kami sedang malas diganggu,lagian dia kayaknya sedang menggosipkan kami dengan temannya itu. Kami pun keluar. "Brr.. Dingin!",seruku. "Lagi-lagi!",serunya. "Haha!! Kalau di kampungku biasanya aku pake jaket sampai kelihatan gedek dan gendut,raksasa gitu!",seruku. "Kemana lagi?",tanyaku. "Pulang dong! Gak capek emang?",tanyanya. "Nggak!",seruku. "Oh ya!",serunya. Tiba-tiba sesuatu yang dingin dan lembut jatuh di atas kepalaku. Salju. "Salju pertama!!",seruku riang kayak anak tk. "Iya!",serunya.

 

"Besok kita buat boneka salju yuk! Ajak anak-anak yang lain!",serunya. "Yah.. Kalau mereka masih punya jiwa anak-anak kayak kita,mungkin mereka mau!",seruku. Salju terus turun dari langit. "Ah.. Kunci mobilku mana?",Luhan panik. "Ah.. Kau bawa mobil? Kau tinggal di mana?",tanyaku. "Di tempat parkir kedai dong! Tapi rasanya kuncinya kutaruh di saku!",serunya. "Mungkin jatuh di taman tk tadi kali!",seruku. Kami pun berlari ke taman bermain. "Payah kau Lu! Dimana sih!!",gerutuku. "Apa udah di ambil orang ya?",Luhan bertanya-tanya. "Kalian nyari ini?",terdengar suara seorang bocah. "Aah.. Itu kan kunci mobilku!!",seru Luhan. "Makasih ya!",seru Luhan. "Hei.. Kalau nggak salah kamu kan yang waktu itu ke rumahku!",seru anak itu. "Rumahmu yang mana?",tanya Luhan. "Yang malam itu! Kamu pergi meninggalkan temanmu di rumahku kan!!",serunya.

 

"Ooh... Jadi kau adik si Chorong!!",seru Luhan. Chorong? Kenapa nama anak itu dibawa-bawa? "Iya! Kakak lagi jalan-jalan sama kak Naeun teman sma nya! Aku dititipin sama bi Soyou, tapi bi Soyou nya malah kumat pengen ke mall! Karena taman ini dekat mall aku nunggu di sini sama anaknya bi Soyou,soalnya kami bosan di mall!",serunya. "Apa kau punya hp?",tanyaku pada adek si Chorong. "Punya! Ini bekas kakak, baru aja pulsanya di isi!",serunya. "Kalau gitu ini, uang! Kalian main aja di t**e zo**! Nanti telpon aja bi Soyou mu itu!",seruku. "Oh yah! Makasih kak! Ngomong-ngomong kakak kenal kan Chorong ya?",tanya adiknya Chorong. "Yah.. Kami satu tempat kerja!",seruku. "Apa kau juga?",tanyanya pada Luhan. "Yah..",jawab Luhan. "Apaaaa... Kau punya mobil tapi kerja di kedai!!!",seru adik Chorong lebay. "Haha!",Luhan tertawa renyah. "Kalau gitu apa hubungan kalian berdua? Kelihatannya akrab banget?",tanya adik Chorong. Duuh.. Kakak adik rasa ingin tahunya sama. "Apa kalian pacaran ya?",tanya adek Chorong. Aduuh.. Anak kecil tapi pikirannya sudah pacar-pacaran.

 

"Hati-hati kak! Teman orang ini pernah ngaku-ngaku jadi pacar kakakku padaku! Siapa tahu dia juga gitu!",seru adik Chorong mencerocos. "Temanmu? Suho?",tanyaku. "Yah.. Waktu itu kami nabrak Chorong kamu inget kan aku pernah cerita, abis itu dia khawatir gara-gara si Chorong ngigau tentang adeknya! Trus dia pergi ke rumah si Chorong alamatnya tau dari ktp. Sampe sana Suho ngaku-ngaku temen Chorong,adeknya gak percaya! Trus aku Suho ngaku jadi pacarnya! Ternyata adeknya percaya!",seru Luhan. "Hahaha!!! Lucu!",seruku. "Kalau gitu hati-hati ya! Telepon aja bi Soyou nya,kalau nggak telepon kakak ya! Nomor kakak 0751123456789!",seruku. "Makasih kak!",serunya. "Makasih juga!",seru kami dan pergi meninggalkan mereka. "Haha.. Apa orang kaya itu gampang diatur?",tanyaku. "Sangat mudah! Apalagii.. Ah.. Gak jadi deh!",serunya. "Apa?",tanyaku. "Gak! Males!",serunya. "Duh tambah dingin aja!",keluhku. "Dingin ya!",serunya.

"Ayo kita pulang".

*apa kelanjutannya?

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
GiloGiloBeki
#1
Chapter 6: Udah dikasih paragrafnya! Soalnya kalau update dari hp paragrafnya ilang
kuropurple
#2
Chapter 6: Chap 6 tolong pakai paragraf dong author-nim, aku gabisa bacanya ;______;