Chapter 10

Midget Bodyguard (SNSD Ver.)

Beberapa hari kemudian setelah kejadian tabrakan bibir yang tidak di sengaja, Yoona mulai bersikap baik walau terkadang dia kembali bersikap nakal. Dia juga sering belajar tanpa suruhan dari Taeyeon dan perubahannya itu membuat Taeyeon merasa senang. Pagi kemarin Taeyeon mendapat perintah dari kantor dan dia harus meninggalkan Yoona untuk lembur semalam. Minggu paginya, tepat pukul setengah enam pagi Taeyeon kembali ke kediaman Yoona. Di jalan matanya tidak sengaja melihat sosok gadis muda yang tidak asing berjalan seorang sendiri. Rasa penasaran membuatnya menekan tombol klakson kemudian menurunkan kaca mobilnya.

“Rupanya kau Sulli.”

“Chakkaman, a-anda yang waktu itu memasak di kantinku ya?”

"Hmm kau masih ingat aku rupanya." Taeyeon keluar dari mobilnya.

“Anda seorang polisi?”

“Hmm aku seorang polisi. Aku lupa saat itu aku belum memperkenalkan diri."

"Kim Taeyeon-ssi."

"Dari mana kau tau namaku?"

"Itu, dari papan namamu." Taeyeon melihat bajunya.

"Oh hahaha aku lupa namaku tertera di sini. Lalu apa yang sedang kau lakukan pagi-pagi begini?"

“Aku pergi untuk membeli koran informasi pekerjaan dan kebetulan aku sedang membutuhkan pekerjaan baru.”

“Kau butuh pekerjaan?” Sulli mengangguk.

“Kebetulan sekali di rumah tidak ada pelayan dan aku bisa mempekerjakanmu sebagai pelayan. Jika kau tidak keberatan karena anak pemilik rumah ini nakal.”

“Menjadi apa pun aku siap karena aku sangat membutuhkannya. Aku tidak keberatan sama sekali tapi sebelumnya, di siang hari aku harus bekerja di kantin dan apa bisa aku hanya bekerja di pagi hari, sore dan malam?”

“Tidak masalah, itu waktu yang pas untuk mengurus majikanmu. Jika tidak ada aktifitas kau bisa bekerja sekarang juga.”

“Sekarang? Serius? Kamsahamnida Taeyeon-ssi!”

“Sama-sama. Mari masuk!” Sulli mengangguk kemudian Taeyeon mempersilahkan dia untuk masuk ke dalam mobil dan membawanya ke rumah Yoona.

Gadis ini masih sangat muda dan lucu. Aku harap Yoona tidak akan memecatnya.

 

***

 

 

Di dalam kamarnya Yoona yang tidak biasanya bangun pagi sibuk mengganti pakaiannya. Sesudahnya dia langsung turun menuju dapur dan saat menuruni anak tangga dia melihat seorang gadis berjalan ke arah dapur.

Sepertinya tidak asing?

Yoona kembali berjalan kemudian menghampirinya.

“Pelayar baru?” Gadis itu berbalik dengan terkejut setelah melihatnya.

“Y-yoona-ssi! ” Yoona mengerutkan keningnya.

“Sulli. Apa yang kau lakukan di sini?”

“Aku bekerja di sini Yoona-ssi. Tidak ku sangka aku bekerja di rumahmu.”

“Apa Taeyeon yang memberimu pekerjaan ini? Lalu bagaimana dengan pekerjaanmu di kantin?”

“Hmm, Taeyeon-ssi yang memberikan pekerjaan ini padaku. Itu aku tetap bekerja di siang hari dan untuk pagi, sore dan malam aku akan melayanimu di sini.”

“Ah begitu. Apa kau tidak melanjutkan pendidikan? Kau masih terlihat sangat muda.”

“Itu mengapa aku bekerja di kantin sekaligus pelayan di sini. Aku sedang mengumpulkan uang untuk biaya kuliahku nanti.”

“Aku mengerti. Semoga betah ya bekerja di sini.” Yoona menyentil dahinya tanpa canggung.

“Pasti aku akan betah di sini. Kau ingin makan apa?”

“Apa pun yang kau masak aku akan memakannya.”

"Baiklah. Silahkan duduk dulu, aku tidak akan lama." Yoona mengangguk. Sembari memperhatikan Sulli saat memasak Yoona merasa aneh dengan dirinya. Biasanya dia tidak ramah dan dingin terhadap orang lain namun hari ini dia bersikap baik kepada orang lain.

 

“Aku pikir kau akan memecatnya!” Yoona menoleh dan melihat Taeyeon tersenyum idiot padanya.

“Dia gadis polos dan baik hati. Mana mungkin aku memecatnya.”

“Jinja? Aku sangat senang mendengarnya. Emh mau ikut denganku?”

“Kemana?”

“Lari pagi.” Yoona melirik jam dinding.

“Jam setengah tujuh pagi? Aku rasa sudah terlamabat.”

“Dari pada diam di rumah. Kalau tidak mau aku akan pergi sekarang.”

“Chakkaman, aku mau ikut.” Taeyeon tersenyum gembira.

“Sulli setelah selesai simpan saja sarapanku di atas meja. Aku akan berlari pagi terlebih dahulu.” Sulli mengangguk kemudian mereka pergi meninggalkan rumah.

 

Sepanjang perjalanan Taeyeon dan Yoona berlari dengan sangat santai akan tetapi Yoona yang mulai merasa lelah mengajak Taeyeon untuk beristirahat sejenak.

“Baru beberapa meter kita berlari kau malah berhenti, payah!” Yoona menendang kakinya.

“Putri cantik, apa bisa sehari saja kau tidak menyiksa tubuhku?”

“Jangan harap! Aku tidak lelah, kaja kita kembali berlari.” Yoona kembali berlari dan dia bisa mendengar Taeyeon cekikikan sekarang.

"Yoona tunggu aku!" Taeyeon mengejarnya dan detik selanjutnya dia tidak sengaja menabrak seseorang yang sedang berjalan dari arah lain.

BRUK!

Keduanya terjatuh dan Yoona yang mendengarnya berbalik ke belakang lalu melihat Taeyeon duduk di tanah dengan seorang gadis cantik di hadapannya.

"Taetae!"

"T-tiffany!" Mata Yoona seketika melebar setelah mendengar suara lembut dari Taeyeon.

Mereka saling mengenal?

Dengan penasaran Yoona menghampiri keduanya lalu menatap mereka dengan bingung sembari berharap mendapatkan jawaban untuk kebingungannya. Tapi kemudian dia hanya melihat mereka saling menatap saja.

"A-apa kau baik-baik saja?" Yoona mencoba bertanya kepada Taeyeon namun dia tidak menjawabnya. Bingung Yoona langsung menendang kakinya hingga Taeyeon tersadar.

"N-ne?" Taeyeon menatapnya dengan bingung seakan bertanya apa yang telah terjadi.

Si cebol ini!

"Apakah kalian saling mengenal satu sama lain?" Taeyeon kembali menatap gadis yang bernama Tiffany itu.

"N-ne, kami saling mengenal.”

"Senang bisa bertemu kembali denganmu Taetae!" Tiffany memotong percakapan mereka dengan membantu Taeyeon untuk berdiri. Tatapan Yoona pun terpaku kepada Tiffany.

Woah dia sangat cantik. Siapa ya dia? Apa dia seorang artis?

Yoona terpana melihatnya tersenyum padanya.

"Bagaimana kabarmu Fany?"

“Aku baik-baik saja. Aku tidak pernah berpikir kita akan bertemu kembali dengan cara seperti ini. Apa boleh aku tau siapa gadis ini?” Tiffany menunjuk Yoona.

“Dia Im Yoona, majikanku.” Tiffany mengerutkan keningnya.

“Majikan?”

“Hmm, aku bekerja sebagai pengawalnya untuk saat ini.” Tiffany mengangguk mengerti kemudian meraih tangan Taeyeon.

“Aku sangat merindukanmu Taetae!” Yoona diam-diam melotot padanya.

Apa-apaan gadis ini. Berani sekali dia memegang tangan pengawalku!

Tidak sadar Yoona merasa marah melihatnya. Tidak lama kemudian dia merangkul mesra tangan Taeyeon.

"Apa kau mau berlari denganku? Sudah lama kita tidak berolah raga pagi bersama." Dengan tersenyum senang Taeyeon mengangguk kemudian melihat ke arah Yoona.

"Yoongie mianhae aku harus pergi dengannya, bye!" Taeyeon langsung melarikan diri dengan gadis itu dan Yoona hanya menatap mereka dengan mata terbelalak.

"What?" Yoona mengepalkan tinjunya sembari terus menatap mereka yang semakin menjauh.

“I HATE YOU KIM TAEYEON!" Yoona berteriak marah sembari menendang tong sampah yang ada di sampingnya.

 

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
kidleader_tae #1
Chapter 21: YoonTae 😍😘
deer_yoongie_
#2
Chapter 22: Waahhhhh..... :'( dan cerita ini pun berakhir.. terima kasih author yang telah menemani jiwa yoontae saya selama beberapa waktu. Cerita author-nim bagaikan oase di tengah gurun... hehe Sekali lagi terima kasih. Akan tetap setia menanti update cerita yoontae yang sedang berjalan, atau pun yang baru *ngarep hihi
Yoongie02
#3
Chapter 22: Ommo udah ending aja T_T
Coba di akhir bad scenenya lanjut thor *otak mesum dasar haha..
Yoongie02
#4
Chapter 21: My favorite part pas Yoona narik cd Taeyeon pake giginya.. kebayang wajah menggodanya kaya apa haha
deer_yoongie_
#5
Chapter 21: Menunggu sesi kedua.. HAHAHA
yy_101
#6
Chapter 21: THATS SO HOOOOOTTT!!!!
Yoongie02
#7
Chapter 20: Chapter ni byk kissnya >_< Iya thor adegan itu dong haha
taetae_sone
#8
Chapter 20: Everytime kiss hoihoi dong thor *kabur :v
deer_yoongie_
#9
Chapter 20: yeeaayyy akhirnya... umm setelah yoona lulus........ lanjutkan dengan kehidupan mereka di rumah taeng, OK author-nim? hehehe woahhh terima kasih atas update-annya. author jjang!! :D