Chapter 6

Midget Bodyguard (SNSD Ver.)

Bangun terlambat cepat-cepat Taeyeon membersihkan dirinya lalu berlari menuju lantai bawah untuk menyiapkan sarapan. Di sela-sela kesibukannya sebuah tawa tiba-tiba keluar dari mulutnya mengingat prilaku Yoona semalam. Sekitar tiga puluh menit, semuanya sudah siap dan Taeyeon belum melihat Yoona keluar dari kamarnya. Hendak berjalan menuju kamarnya, Yoona pun keluar dan berjalan dengan terburu-buru.

“Ayo berangkat nanti aku terlambat!”

“Tapi kau belum sarapan?”

“Nanti saja, ini sudah hampir jam delapan.”

“Tumben sekali. Bukan kah terlambat sangat menguntungkan bagi anak nakal sepertimu?” Taeyeon mencoba menggodanya dan dia mendapat tatapan silau dari Yoona.

"Palli!" Taeyeon hanya tersenyum kemudian mereka berjalan dan masuk ke dalam mobil.

 

08:00AM

Yoona tiba di sekolah dengan langsung berlari menuju pintu gerbang karena satpam hampir menutupnya.

“Aigoo hampir saja.” Yoona pun mulai berjalan dengan santai namun tiba-tiba sekelompok gadis yang selalu membuntutinya berlarian menghadangnya.

“GOOD MORNING YOONA-SSI!” Sapa mereka serempak dan Yoona hanya mengacuhkan mereka dan kembali berjalan.

“Chakkaman Yoona-ssi, kami punya sesuatu untukmu.” Mereka menahannya lalu mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.

“Kami membawa sarapan pagi untukmu.” Seketika Yoona menelan ludahnya sembari menggaruk kepala melihat kotak makan dari tangan mereka.

Aku kan belum sarapan.

"Sebentar." Teringat juga dengan uang jajannya Yoona membuka tasnya dan memeriksa dompetnya.

Astaga... Aku lupa bahwa uangku sudah habis! Bagaimana ini, aku belum sarapan dan aku bisa kelaparan di sini.

“Something wrong Yoona-ssi?” Tanya salah satu dari mereka.

“Ahhh, a-aniyo.”

“Lalu apa kau mau menerima sarapan dari kami? Kami membuat ini sangat spesial untukmu.” Yoona kembali menelan ludahnya.

Dari pada aku kelaparan sebaiknya aku ambil.

Yoona mengambil salah satu kotak makannya dari mereka dan berterimakasih sembari berjalan pergi.

“A-apa aku sedang bermimpi? Yoona-ssi menerima sarapan buatanku? Oh my god jantungku oh....”  Yoona bisa mendengar apa yang di katakan anak itu dan dia hanya menggelengkan kepalanya sampai akhirnya dia tiba di kelasnya.

Beberapa saat kemudian, setelah bel lama berbunyi guru biologi yang harusnya sekarang mengajar belum juga memasuki kelas. Karena perut Yoona sudah berbunyi, dia mengambil kotak makan dari salah satu penguntitnya tadi dan membuka penutupnya.

“Kimbap!” Dia langsung menyantapnya dengan lahap samapi habis dan tidak lama setelah itu guru biologi pun memasuki kelasnya.

***

 

Di jam istirahat Yoona hanya duduk seorang diri di atap sekolah sembari memainkan gitar yang dia ambil dari ruang musik. Hal itu selalu di lakukannya setiap kali dia merasa bosan di sekolah seperti saat ini, dia mulai memetik gitarnya.

"Bogopeun mameuro imi tteollineun jung... Seolleneun mameuro onjongil geomsaek jung... Deoksugung doldamgil eottae? Nalssido cham jotaneunde ppalli mannagopa!"

Dengan melihat lurus ke depan dia bernyanyi dengan seuara merdunya hingga tidak lama dering ponsel menghentikan aktifitasnya.

“Ne Sooyoung?”

“Apa kau sudah masuk kelas?”

“Belum, why?”

“Aku hanya ingin memberitahu bahwa Yuri baru saja pulang dari luar kota dan hari ini dia ingin kita berkumpul di cafe my Sunny bunny. Apa kau mau ikut?”

“Jeongmal? Ah aku merindukan si kulit hitam itu. Tentu saja, tapi jam berapa aku harus ke sana?”

“Pokoknya sepulang sekolah langsung kemari, aku menunggumu.”

“Oke.” Yoona menutup teleponnya lalu mendengar bel berbunyi. Dengan malas ia bangkit dari tempat duduknya kemudian menyimpan kembali gitanya dan masuk ke kelasnya. Setelah semua murid masuk salah seorang guru masuk ke kelas Yoona.

“Mohon perhantian sebentar! Di karenakan semua guru ada rapat penting untuk persiapan ujian, kalian belajar di rumah dan boleh pulang sekarang.” Semua murid bersorak.

“Dan ada tapinya. Guru kimia memberikan tugas ini untuk kalian kerjakan di rumah dan tolong kumpulkan besok.” Semua murid kini mendesah termasuk Yoona. Setelah sang guru membagikan soalnya Yoona berdecak kesal melihat isinya.

"Aish mengapa soalnya begitu banyak?" Dengan cemberut dia bangkit dan pergi meninggalkan kelas. Selanjutnya dia berdiri di depan pintu gerbang sembari menghubungi Taeyeon.

“Cebol jemput aku sekarang!”

“Kau sudah pulang? Ini kan belum waktunya."

“Semua guru ada rapat penting dan kami di bubarkan dari sekolah."

"Ah arasseyo."

"Palli jangan lama-lama."

"Ne anak manis." Yoona menutup teleponnya.

 

Lima belas menit kemudian, Yoona melihat sebuah mobil hitam mendekat ke arahnya dan berhenti tepat di sampingnya.

"Cepat sekali." Gumamnya sembari masuk.

"Apa kau menunggu lama?"

"Aniyo, kecepatan malah. Apa kau ngebut di jalan?"

"Begitulah."

“Antar aku ke cafe temanku.”

"Di mana cafenya?"

"Nanti aku beritahu jalannya." Taeyeon mengangguk lalu melajukan mobilnya.

Cukup singkat menempuh perjalanan, Taeyeon menghentikan mobilnya di depan sebuah cafe sederhana. Ketika menginjakan kakinya ke tanah Yoona langsung menyeretnya untuk masuk ke dalam. Tidak lama kemudian dia melihat teman-temannya.

"YURI!" Dia melepas tangan Taeyeon lalu berlari memeluk kawannya.

“I miss you idiot!”

“Me too Yoona! Chakkaman, kau masih berseragam SMA?” Yuri memutar-mutar tubuh Yoona dengan cekikikan.

“A-hahahaha begitulah.” Yoona pun menggaruk kepalanya.

"Rupanya Yoona kita yang bodoh ini belum berubah juga hahaha!" Yoona pun cemberut karena semua temannya mentertawakannya sekarang.

"Aku benci kalian. Ngomong-ngomong di mana Seo?"

“Dia sibuk dengan pekerjaan barunya sekarang.” Yoona hanya mengangguk kemudian mata Yuri tidak sengaja melihat Taeyeon yang berdiri tidak jauh dari mereka.

"Nuguseyo?" Yuri menunjuk Taeyeon.

“D-dia...”

“Aku pengawal Yoona, Kim Taeyeon imnida.” Taeyeon memberi salam dengan membungkuk kemudian semua temannya membulatkan mulutnya.

“Chakkaman, bukannya kau polisi yang waktu itu menolongku? Kau ingat aku?” Seru Sooyoung.

“Kau yang waktu itu kecopetan bukan? Ne aku ingat.” .

“Woa tidak ku sangka kita bertemu di sini. Choi Sooyoung imnida." Taeyeon meresponnya dengan senyuman kemudian Sooyoung melirik Yoona.

 "Yah Yoona, kau tidak memberitahuku tentang hal ini hah?” 

“Ahaaa itu aku belum sempat memberitahunmu.”

“Kwon Yuri imnida!" Keduanya menoleh ke arah Yuri yang menerobos sembari menyentuh tangan Taeyeon.

"A-ah ne, aku Taeyeon."

"Namamu sesuai dengan wajahnmu yang imut. Ngomong-ngomong aku masih tidak percaya. Serius kau pengawal anak sekolah yang tua ini?” Tangannya menunjuk Yoona.

“Ne aku memang pengawalnya. Ada yang salah memangnya?”

“Tidak juga dan serius kau seorang polisi?" Taeyeon mengangguk.

"Oh my god kau pasti bercanda Yoona. Bagaimana bisa kau memiliki pengawal seimut ini?” Dengan gemasnya Yuri mencubit pipi Taeyeon dan hal itu membuatnya merasa tidak nyaman sedangkan Yoona hanya mendesah melihat tingkah temannya yang aneh. Yuri kemudian mengajak Taeyeon untuk duduk di sampingnya, menggodanya dan kembali mecubit-cubit pipinya dengan gemas dan hal itu membuat Yoona mulai merasa kesal melihatnya.

“Jangan sentuh dia dengan seenakmu. She's mine!” Yoona berdiri dan menyeret Taeyeon untuk duduk di sampingnya. Yuri yang tidak terima mendekatinya namun Yoona menahannya dengan mencondongkan kakinya tinggi-tinggi.

“Mendekat, akan ku beri kiat kau!”

“Hohoho aku menyerah jika berurusan dengan kiatmu itu.” Yuri pun kembali duduk di tempatnya lalu Yoona menatap Taeyeon yang terlihat canggung.

“Gwenchana?” Taeyeon mengangguk kemudian matanya menangkap seseorang yang familiar mendekat ke arahnya.

 “SUNNY!”

“T-TAEYEON!” Mereka saling bertatap beberapa saat kemudian berteriak dan saling berpelukan.

"I MISS YOU KYAAA!" Seru keduanya dengan melompat-lompat kegirangan. Sooyoung yang bingung menyaksikan keduanya menyenggol Yoona seolah memberi pertanyaan apa yang terjadi, namun Yoona hanya mengangkat bahunya.

“Ekhem, kalian saling kenal?” Tanya Sooyoung dan Sunny segera melepas pelukannya.

“Yes babe, kami adalah teman dekat saat duduk di bangku SMA.”

“Sooyoung pacarmu?"

“Ne."

“Woaaa tidak ku sangka. Sooyoung, aku pinjam Sunny sebentar ya.” Taeyeon memberi wink kemudian menyeret Sunny dan duduk di bangku kosong untuk mengobrol sementara Sooyoung dan Yoona hanya menatap mereka dengan lega.

 

Waktu telah berlalu, kini jam menunjukan pukul delapan malam. Semua teman Yoona berpamitan pulang dan SooSun couple mengantar Yoona dan Taeyeon menuju mobilnya.

“Sunny, lain kali aku akan sering-sering mampir kemari.” Perkataan Taeyeon pun di balas deheman oleh Sooyoung.

“Santai Sooyoung, aku tidak akan merebut Sunny darimu. Sampai jumpa lagi, kami pamit.” Taeyeon dan Yoona pun meninggalkan keduanya.

***

 

8:20PM

Saat berjalan untuk menuju kamarnya Taeyeon menemukan sebuah kertas di lantai. Dengan kerutan dia meraih kertas itu lalu melihat isinya.

“Tugas kimia? Aku rasa ini milik Yoona.” Taeyeon pun berjalan masuk ke kamar Yoona dan melihatnya sedang duduk di meja belajar. Dia mendekat kemudian menyerahkan kertas itu padanya.

“Kerjakan!” Yoona menatapnya.

“Shiro, aku lelah.”

“Ujian sebentar lagi Yoona dan kau ingin lulus kan tahun ini? Kau harus giat belajar dan mengerjakan tugas dari gurumu. Apa kau tidak bosan dengan seragam yang kau kenakan itu?” Yoona kembali menatapnya, kali ini dengan tatapan silaunya.

“Aku bilang tidak mau!”

Drrrrttt!

"Chakkaman." Taeyeon membuka pesan masuknya.

Bora: Taeyeon, aku mengirim uang untuk Yoona ke nomor rekeningmu.

Reply: Mengapa harus ke rekeningku?

Bora: Aku mengirim uang dengan jumlah yang banyak. Jika aku mengirim langsung padanya dia akan menghabiskannya dalam satu hari. Lebih baik aku titipkan padamu dan kau yang yang mengatur uang jajannya.

Reply: Oh, oke... Aku akan mengurusnya.

Taeyeon pun menyilangkan kedua tangannya.

“Baiklah anak manis, mungkin aku harus mengancammu sekarang. Aku rasa teman-teman di sekolahmu saat ini tidak tau bahwa kau remaja tua berusia dua puluh tahun. Jika aku memberitahu mereka apa yang akan kau lakukan?"

"Aku akan membunuhmu."

"Hahaha sayangnya aku masih ingin hidup untuk mengawasimu. Kakakmu juga baru saja mengirim uang jajanmu ke nomor rekeningku. Jika kau menginginkan uangmu maka kerjakan tugas itu, right now. Aku akan menunggumu sampai kau selesai.” Kali ini Yoona menatapnya dengan tatapan mematikan.

"YOU!" Taeyeon hanya tersenyum melihatnya mendesah lalu mulai mengerjakan tugasnya dengan sedikit menggerutu.

Mustahil, dia patuh padaku.

Taeyeon pun menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur Yoona dan menunggunya dengan memainkan ponselnya. Tidak terasa waktu telah berlalu. Taeyeon melirik jam tangannya kemudian melihat Yoona sudah tertidur di atas meja. Dengan tersenyum Taeyeon menghampirinya lalu mengambil tugasnya dengan perlahan dan memeriksanya.

“Tidak buruk!” Dia menaruh kembali tugasnya lalu memindahkan tubuh Yoona ke atas tempat tidur dengan sangat hati-hati karena tidak ingin mengusik tidurnya. Dia jatuhkan tubuhnya dengan sangat perlahan kemudian tangannya menyingkirkan rambut yang menutupi sebagian wajahnya. Detik selanjutnya Taeyeon pun memandang wajah cantiknya dengan kagum.

Aku akui sejak pertama melihatmu aku merasa menyukaimu dan aku rasa sekarang hatiku benar-benar jatuh untukmu.

Tangannya mengelus lembut pipinya kemudian entah dari mana dia mendapatkan keberanian, Taeyeon membungkuk dan memberi kecupan di pangkal kepalanya dengan penuh kasih sayang.

“Good night Yoongie!” Taeyeon meninggalkan kamarnya.

 

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
kidleader_tae #1
Chapter 21: YoonTae 😍😘
deer_yoongie_
#2
Chapter 22: Waahhhhh..... :'( dan cerita ini pun berakhir.. terima kasih author yang telah menemani jiwa yoontae saya selama beberapa waktu. Cerita author-nim bagaikan oase di tengah gurun... hehe Sekali lagi terima kasih. Akan tetap setia menanti update cerita yoontae yang sedang berjalan, atau pun yang baru *ngarep hihi
Yoongie02
#3
Chapter 22: Ommo udah ending aja T_T
Coba di akhir bad scenenya lanjut thor *otak mesum dasar haha..
Yoongie02
#4
Chapter 21: My favorite part pas Yoona narik cd Taeyeon pake giginya.. kebayang wajah menggodanya kaya apa haha
deer_yoongie_
#5
Chapter 21: Menunggu sesi kedua.. HAHAHA
yy_101
#6
Chapter 21: THATS SO HOOOOOTTT!!!!
Yoongie02
#7
Chapter 20: Chapter ni byk kissnya >_< Iya thor adegan itu dong haha
taetae_sone
#8
Chapter 20: Everytime kiss hoihoi dong thor *kabur :v
deer_yoongie_
#9
Chapter 20: yeeaayyy akhirnya... umm setelah yoona lulus........ lanjutkan dengan kehidupan mereka di rumah taeng, OK author-nim? hehehe woahhh terima kasih atas update-annya. author jjang!! :D