Chapter 3

Midget Bodyguard (SNSD Ver.)

“IM YOONA!” Yoona menghentikan langkahnya dengan seadikit tekejut kemudian menoleh ke samping dan melihat Taeyeon sedang berdiri sambil menatapnya.

“KAU TAU JAM BERAPA SEKARANG?” Yoona mengerutkan keningnya.

Mengapa cara bicaranya mirip dengan kakakku? 

“Bukan urusanmu.” Yoona hendak kembali berjalan namun sebuah tangan menahannya.

“Seorang gadis keluar tengah malam tanpa pengawalan. Kau tau di luar sana itu sangat berbahaya bukan?”

“Aku tidak peduli dan bukan urusanmu. Lepaskan tanganku, itu menyakitkan!” Yoona mencoba melepaskan cengkraman tangannya namun Taeyeon enggan melepasnya.

“Itu urusanku sekarang karena kau milikku dan kau tanggung jawabku sekarang!”

"Hah?"

 Drrrttt... Drrrttt...

"Aish!" Taeyeon pun melepas cengkramannya lalu meraih ponselnya dan membaca sesuatu yang membuat Yoona penasaran.

“Tunggu sebentar.” Taeyeon pergi untuk mengambil sesuatu kemudian kembali menghampiri Yoona.

“Kau tau ini apa? Kau tau apa yang akan aku lakukan?” Yoona kembali mengerutkan keningnya melihat Taeyeon memegang tongkat kecil yang biasa di gunakan kakaknya untuk memukulnya.

“N-ne, lalu?”

“Kakakmu baru saja mengirim pesan. Jika kau berulah maka aku berhak melakukan ini padamu.”

Apa maksudnya? Apa dia akan memukulku seperti yang kakakku lakukan?

“A-apa yang akan kau lakukan?” Seringhai nakal muncul di wajah Taeyeon. Dia mendekatinya kemudian menyeretnya dan membalikan tubuhnya ke gagang kursi. Setelah itu Yoona di terkejutkan dengan pukulan yang keras mendarat di pantatnya.

“YAH, WHAT ARE YOU DOING?” Yoona mencoba berbalik namun Taeyeon kembali membalikan tubuhnya dengan cepat dan memukul pantatnya lagi.

"KYAAA!"

1...

2...

3...

4...

5...

Hingga ke sepuluh pukulan Taeyeon menghentikannya karena Yoona meringis kesakitan.

"Oh pantatku!"

"Salahmu berbuat nakal." Merasa geram Yoona berbalik menatapnya dengan tatapan mematikan.

"YOU!"

“What? Itu hukuman yang pantas untukmu dan aku tidak akan segan-segan melakukannya lagi jika kau berulah.” 

“KAU INI SIAPA? BERANINYA KAU MELAKUKAN INI PADAKU HAH!”

“Pengawalmu yang sangat cantik!” Taeyeon tersenyum percaya diri.  

"HAH?" Yoona merasa mual mendengarnya kemudian merebut tongkat itu dari tangannya.

"Yah kembalikan!" Sebelum Taeyeon merebutnya Yoona terlebih dahulu memukul tubuhnya dengan tongkat itu.

“Aww aww!” Taeyeon mencoba merebut tongkatnya namun Yoona menendang kakinya hingga ia terjatuh dan kesempatan Yoona leluasa memukul tubuhnya.

“HOI HENTIKAN!”

“I HATE YOU, I HATE YOU, I HATE YOU!” Yoona memukuli tubuhnya dengan bertubi-tubi tanpa ampun. Merasa kewalahan Taeyeon mencoba kabur tapi Yoona berhasil menahannya dan mendorongnya ke atas sofa.

“Cukup Yoona, aku menyerah!” Yoona mengabaikan permintaannya kemudian duduk di atas perut Taeyeon dan mengacak-acak rambutnya.

"YOONA!" Dengan sekuat tenaga Taeyeon menahan kedua tangannya lalu membalikan dan menjatuhkan tubuh Yoona ke lantai. Dengan cepat tangannya mengambil borgol dari saku celananya kemudian memborgol kedua tangan Yoona.

“MENGAPA KAU SANGAT MENJENGKELKAN HAH?” Katanya dengan napas yang terengah-engah.

“LEPASKAN AKU SIALAN!”

“Jangan harap! Anak nakal sepertimu sudah sepantasnya aku borgol.” Taeyeon mendesah lalu menjatuhkan tubuhnya di atas sofa, mencoba mengembalikan ketenangannya.

“Cih, apa-apaan ini? Setelah berani memukulku sekarang kau berani memborgolku? Lepaskan aku jika kau tidak mau mati di tanganku.” Taeyeon tersenyum kecil.

“Bunuh aku jika kau bisa.”

“Cih! Aku bersumpah aku akan membunuhmu sekarang juga!” Taeyeon terkekeh lalu bangkit dan berjogkok menatap Yoona.

“Dengan keadaan tangan yang di borgol mana bisa kau membunuhku. Dengar, kau ingin lepas dari borgol ini?” Yoona mengangguk.

“Aku bisa saja melepaskannya asal kau mau bersikap baik.”

“Tidak akan sebelum  aku membunuhmu!” 

“Baiklah jika itu maumu.” Taeyeon menarik tangannya untuk berdiri lalu menyeret tubuhnya dengan perlahan.

“Kau akan membawaku kemana?”

“Penjara!” Yoona membelalakan matanya.

"Are you serious?"

“Hahaha kidding. Aku akan membawamu ke kamar bodoh!” Yoona bernapas lega lalu Taeyeon membawanya menuju kamarnya dan menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur. Bingung, Yoona menatapnya dengan tanda tanya.

“Mwo?”

“Kau tidak melepas borgolnya?”

“Tidak sebelum kau mau bersikap baik.” Taeyeon menjulurkan lidahnya kemudian meninggalkan Yoona yang melebarkan mulutnya.

***

 

 

Rasa lelah yang amat di rasakan membuat Taeyeon merebahkana tubuhnya di atas tempat tidur. Hari pertama bekerja dia sudah di hadiahi dengan serangan menakutkan dari Yoona dan malam ini juga. Taeyeon tidak bisa membayangkan bagaimana ke depannya nanti jika Yoona terus memperlakukannya dengan seperti itu. Dia mendesah kemudian memijat-mijat tubuhnya yang terasa sakit akibat pukulan dari Yoona.

“Jika hal ini terus terjadi tubuh cebolku akan hancur huhuhu.” Taeyeon berdiam diri sejenak kemudian melirik jam tangannya.

"Ini sudah sangat malam. Sudah seharusnya aku tidur, tapi aku harus memeriksa anak nakal itu terlebih dahulu." Taeyeon pergi menuju kamar Yoona lalu membuka pintu secara perlahan dan melihatnya sudah tertidur dalam keadaan tangan yang masih di borgol. Taeyeon cekikikan melihat Yoona masih bisa tertidur dalam keadaan seperti itu dan Taeyeon berharap hal ini bisa memberinya sedikit efek jera. Dia menutup pintunya lalu kembali ke kamarnya untuk pergi tidur.

 

05:30AM

Bangun lebih pagi dari biasanya, setelah melirik jam Taeyeon langsung berjalan menuju kamar Yoona dan melihatnya masih tertidur pulas. Setelah menghampirinya dia membuka borgolnya dengan sangat hati-hati karena tidak ingin mengusik tidurnya. Setelah selesai Taeyeon memandang wajahnya sejenak dan tangannya perlahan bergerak menyingkirkan rambut yang menutupi wajah cantiknya. Dia  memperhatikan setiap fitur wajahnya dengan tersenyum idiot.

Dia benar-benar cantik bahkan keadaan tertidur pun dia masih terlihat sangat cantik.

Tidak terasa detak jantung Taeyeon berdegup dengan cepat dan merasakan perasaan yang aneh.

Perasaan apa ini? Mengapa jantungku begitu berdebar? Apa mungkin... Oh no way!

Taeyeon membuang jauh-jauh pikirannya lalu bangkit dan melihat-lihat sekeliling kamarnya yang begitu berantakan. Dia hanya menggelengkan kepala lalu meninggalkan kamar untuk menyiapkan sarapan. Sesampainya di dapur saat membuka lemari es persediaan makanan sudah habis dan hanya ada sayuran di sana.

Hanya ada sayuran.

Taeyeon menggaruk kepalanya kemudian memanggil pelayan yang baru saja tiba di rumah.

"Ne agassi?"

"Tolong pergi belanja sekarang, persediaan makanan sudah habis."

"Ah ne, saya akan pergi sekarang." Sembari melihat pelayan itu pergi Taeyeon mencoba berpikir apa yang akan di masaknya untuk mengganjal perutnya.

“Ah bubur!” Taeyeon tersenyum cerah kemudian mempersiapkan semuanya.

Di dalam kamarnya, silau cahaya matahari yang menyengat membuat Yoona membukakan matanya dengan perlahan. Dia berdiam diri sejenak untuk mengumpulkan semua nyawanya kemudian menyadari dengan kedua tangannya sudah terlepas dari borgol.

Kapan si cebol itu masuk dan melepas borgol ini?

Yoona melirik jam dinding sesaat kemudian mendesah karena dia harus mempersiapkan diri untuk sekolah. Dengan malas dia bangkit dari tempat tidurnya lalu membuka pakaiannya dan melemparnya sembarangan. Setelah itu dia mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi. Sementara di dapur, setelah beres memasak dan melahap sarapannya Taeyeon sengaja menyimpan semangkuk bubur untuk Yoona di meja ruang tamu. Selanjutnya dia pergi ke kamar Yoona untuk memeriksanya kembali. Setelah memasuki kamarnya dia tidak menemukan sosoknya disana.

“Kemana dia?” Taeyeon melihat sekeliling kamarnya dan menggelengkan kepalanya ketika melihat tempat tidur yang acak-acakan dan pakaian yang berserakan di lantai.

“Yoona... Aku jadi ragu apa kau benar-benar seorang gadis?” Taeyeon memutuskan untuk membereskan kamarnya hingga terlihat sangat rapi. Setelah semuanya selesai dia berjalan masuk ke kamar mandi untuk mencuci tangan

“AAAAAAAAA!!!” Dia terkekejut melihat Yoona berdiri di sana dengan sebagian tubuh yang di baluti handuk.

“BERANINYA KAU MASUK KE MARI!” Yoona mendekat kemudian menendang kakinya dan memukul tubuhnya.

"C-cukup Yoona, aku bisa jelasnya semuanya!” Yoona berhenti memukulnya kemudian menutup bagian tubuh atasnya dengan tangan.

“Pabo! Seenaknya masuk ke kamar mandiku tanpa mengetuk pintu. Bagaimana jika aku sedang telanjang?” Taeyeon menelan ludah ketika mendengar kata telanjang itu.

“Mianhae aku tidak bermaksud. Aku tidak tau kau ada di sini dan aku hanya ingin mencuci tanganku.”

“Alasan! Bilang saja kau sengaja masuk dan ingin mengintipku hah! Aku akan membunuhmu!” Yoona menarik rambutnya kemudian kembali menyerangnya.

BAK BIK BUK JEDOR!

Taeyeon meringis kesakitan ketika tubuhnya di tendang dan terpental ke dinding pintu.

“Sudah cukup! Aku akan keluar dari sini.” Taeyeon bangkit dan membuka pintu namun pintunya tidak bisa dibuka. Taeyeon menarik-narik knop pintunya namun tetap sulit di buka.

“Sial, aku rasa pintunya rusak.”

“Rusak? Kita terkunci?” Yoona mendekat lalu melakukan hal yang sama dengannya namun pintu tetap tidak bisa di buka.

“APA ADA ORANG DI LUAR? KU MOHON TOLONG AKU!”

“Pembantu aku suruh untuk pergi berbelanja dan penjaga belum datang. Percuma saja kau berteriak, tidak akan ada yang mendengarmu.”

“Cih, kau benar dan itu semuanya gara-gara dirimu!” Yoona malah kembali memukulnya.

“Yoona hentikan.” Mohonnya dengan sabar. Yoona tidak menanggapinya sama sekali hingga Taeyeon kehilangan kesabarannya karena Yoona terus memukul tubuhnya tanpa henti.

“AKU BILANG HENTIKAN YOONA!” Taeyeon membentaknya dan membuatnya terkejut.

“T-taeyeon a-aku... Minta maaf!" Yoona menundukan kepalanya sembari melangkah mundur.

"Mianhae aku membentakmu. Kau yang menendangku hingga pintu ini rusak dan tubuhku bisa remuk jika kau terus menerus memukuliku.” Yoona menatapnya dengan tatapan penyesalan kemudian duduk di pinggir bak mandi. Taeyeon hanya mendesah kemudian mencari ponsel di saku celananya namun dia baru ingat ponselnya dia simpan di kamar.

“Apa kau membawa ponsel?” Yoona menggeleng kemudian Taeyeon mencoba mendobrak pintunya hingga berkali-kali namun pintu tetap tidak bisa di buka.

"Damn!" Menghela nafas pasrah Taeyeon punduduk di lantai.

“Apa kau tidak punya cara lain untuk membuka pintunya?” Taeyeon melihat-lihat sekeliling untuk mencari benda yang bisa di gunakan.

"Aku rasa tidak ada."

"Yah!" Yoona mendesah dan mereka hanya terdiam pasrah.

Tiga puluh menit telah berlalu dan mereka masih terkunci di kamar mandi. Dalam kesempatannya Taeyeon tidak bisa menjaga matanya dengan melirik Yoona dengan diam-diam. Dia melihat kakinya yang jenjang, naik ke pahanya yang putih dan mulus lalu berahir di dadanya. Dia menelan ludah ketika melihat belahan dadanya yang sedikit terlihat sangat seksi dan dia bisa merasakan suhu tubuhnya memanas sekarang. Tepat saat melihat wajahnya, Taeyeon menyadari sekarang Yoona terlihat menggigil sembari memeluk tubuhnya sendiri.

Apa dia kedinginan?

Tidak ingin membiarkannya Taeyeon bangkit lalu membuka kancing kemejanya sembari mendekatinya. Yoona yang melihatnya sedikit terkejut dengan buru-buru berdiri.

“Hoi, a-apa yang akan kau lakukan?”

“Menurutmu?” Yoona menelan ludahnya sembari berjalan mundur.

“Yayaya chakkaman! M-mengapa kau me-membuka bajumu? Jangan bilang kau akan me-memperkosaku?” Taeyeon menahan tawanya sembari terus berjalan mendekatinya. Yoona pun terus melangkah mundur hingga terhenti karena punggungnya menyentuh tembok.

“YAH KIM TAEYEON, KAU BENAR-BENAR AKAN MEMPERKOSAKU?” Taeyeon melepas kemejanya kemudian melemparnya tepat ke wajah Yoona.

“Pakai itu, kau kedinginan bukan? Dan mianhae, aku tidak pernah tertarik untuk memperkosamu.” Yoona akhirnya merasa malu dengan wajahnya yang memerah.

“G-gomawo.” Buru-buru Yoona mengenakan kemejanya dan saat ini Taeyeon tersenyum seperti orang idiot. Saat berbalik untuk duduk kembali matanya tidak sengaja melihat gunting di dekat cermin.

“Hah mengapa tidak dari tadi.” Taeyeon langsung mengambilnya lalu mendekati pintu.

“Apa yang akan kau lakukan?”

“Membongkar pintu!”

“Chakkaman! Jika kau membongkarnya itu berarti kau akan merusak pintu kamar mandiku?” Taeyeon berbalik menatapnya.

“Kau masih betah di sini atau ingin keluar?"

"Tentu saja aku ingin keluar."

"Maka aku akan membongkar pintu ini dan setelahnya aku akan bertanggung jawab untuk memperbaikinya.” Taeyeon melanjutkan tugasnya dan perlahan membongkar knop pintunya. Tidak butuh waktu lama akhirnya dia berhasil membuka pintunya.

“Aigoo akhirnya berhasil. Cepat keluar dan ganti bajumu nanti kau terlambat sekolah.” Taeyeon pun pergi meninggalkan kamar mandi. Yoona yang masih berdiri di kamar mandi berlari membasuh wajahnya dan menatap dirinya di depan cermin.

“Memalukan!” Yoona menutup wajahku ketika mengingat kejadian barusan. Dia berpikir Taeyeon benar-benar akan memperkosanya dan dia merasa malu sekarang sembari kembali mentap dirinya di depan cermin. Ketika melihat tubuhnya dia melupakan sesuatu.

“Kemeja ini?” Yoona berlari keluar untuk mengembalikan kemejanya tapi langkahnya terhenti ketika melihat kondisi kamarnya saat ini. Dia menggaruk kepalanya dengan bingung melihat sekeliling kamarnya sekarang terlihat sangat rapih.

“Jadi si cebol itu masuk ke kamar madi karena selesai membereskan kamarku? Tapi kenapa dia melakukan ini?” Yoona hanya mengangkat bahu kemudian mengambil seragam sekolahnya. Setelah beres dengan semuanya Yoona langsung pergi menuju dapur dan mencari Taeyeon.

“Hei pelayan, kemari kau.”

“Ne agassi, ada apa?”

“Kemana dia?”

“Dia siapa?” Yoona memutar bola matanya.

“My bodyguard. Di mana dia?”

“Maaf agassi, aku tidak tau.” Yoona berdecak lalu berjalan ke arah meja makan dan membuka penutup sajinya.

"Hah?" Yoona kembali berdecak kesal karena tidak ada satu pun masakan di sana.

“Pelayan kemari kau!”

“Ada apa lagi agassi?”

“Mana sarapanku?”

“Ma-maafkan aku agassi. Aku baru saja pulang berbelanja dan aku belum menyiapkan apa pun, aku minta maaf.” Pelayan itu gugup dan menundukan kepalanya.

“Aish, aku sudah sangat lapar dan aku tidak mau mendengar alasanmu. Pergi dari rumahku dan cari saja pekerjaan lain sana.”

“ A-APA?”

“Kau tidak dengar? Pergi dari rumahku dan cari pekerjaan lain, hush!”

“Ta-tapi agassi...”

“Right now! Aku tidak butuh pelayan lelet sepertimu.” Yoona berdecak kesal kemudian berjalan menuju ruang tamu. Langkahnya terhenti ketika mencium bau sesuatu. Dia melirik ke arah meja kemudian menemukan semangkuk bubur di sana.

"Punya siapa itu?" Dia mendekat kemudian melihat tulisan di sampingnya.

Sarapan untukmu Yoona, ini enak :D

Ini untukku? Siapa yang membuatnya? Si cebol itu? Tapi mengapa ia menyimpan mangkuknya di sini? Dasar bodoh, jika kau menyimpannya di meja makan aku tidak harus mengusir pelayan itu.

Yoona melihat buburnya yang terlihat enak lalu meraih sendok dan mencobanya. Seketika dia terdiam ketika bubur itu masuk ke dalam mulutnya.

“Gosh, ini enak!” Yoona memakannya dengan lahap hingga habis tidak tersisa.

“Sarapannya enak?”

"Kyaaa!" Yoona sedikit melompat kaget lalu berbalik dan melihat Taeyeon tersenyum polos padanya.

“No!” 

“Lalu mengapa kau memakannya dengan sangat lahap?” Yoona menatapnya dengan dingin.

“Itu karena aku lapar. Ayo berangkat, nanti aku terlambat.”

“Ok anak manis. Lain kali jika kau menginginkannya lagi aku akan membuatnya untukmu hehehe.” Yoona hanya mengabaikannya dan berjalan cepat menuju mobil.

 

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
kidleader_tae #1
Chapter 21: YoonTae 😍😘
deer_yoongie_
#2
Chapter 22: Waahhhhh..... :'( dan cerita ini pun berakhir.. terima kasih author yang telah menemani jiwa yoontae saya selama beberapa waktu. Cerita author-nim bagaikan oase di tengah gurun... hehe Sekali lagi terima kasih. Akan tetap setia menanti update cerita yoontae yang sedang berjalan, atau pun yang baru *ngarep hihi
Yoongie02
#3
Chapter 22: Ommo udah ending aja T_T
Coba di akhir bad scenenya lanjut thor *otak mesum dasar haha..
Yoongie02
#4
Chapter 21: My favorite part pas Yoona narik cd Taeyeon pake giginya.. kebayang wajah menggodanya kaya apa haha
deer_yoongie_
#5
Chapter 21: Menunggu sesi kedua.. HAHAHA
yy_101
#6
Chapter 21: THATS SO HOOOOOTTT!!!!
Yoongie02
#7
Chapter 20: Chapter ni byk kissnya >_< Iya thor adegan itu dong haha
taetae_sone
#8
Chapter 20: Everytime kiss hoihoi dong thor *kabur :v
deer_yoongie_
#9
Chapter 20: yeeaayyy akhirnya... umm setelah yoona lulus........ lanjutkan dengan kehidupan mereka di rumah taeng, OK author-nim? hehehe woahhh terima kasih atas update-annya. author jjang!! :D