Chapter 16

Midget Bodyguard (SNSD Ver.)

Yoona masih menatap diri di depan cermin sembari merasakan perasaannya. Dia terdiam beberapa saat hingga tidak lama dia tersadar dengan apa yang di pikirkannya.

"Amit-amit!" Spontan Yoona langsung menampar kedua pipinya dengan menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Kau tidak mungkin menyukainya." Yoona cemas mondar-mandir dan kembali menatap dirinya di depan cermin.

"Tapi perasaan ini kalau bukan cinta lalu apa? Aish aku jadi pusing memikirkannya. Perasaan apa pun ini pokoknya Taeyeon milikku dan tidak boleh ada yang memilikinya selain aku." Yoona tersenyum percaya diri kemudian dia teringat sesuatu ketika menatap tubuhnya. Tidak sadar wajahnya kembali memerah mengingat bahwa Taeyeon telah melihat sebagian tubuh telanjangnya.

"Dia sudah melihat tubuhku dan aku menciumnya. Setelah semuanya terjadi aku rasa aku tidak sanggup untuk menghadapinya sekarang, ottoke?" Yoona menggigit jemarinya kemudian teringat dengan seragamnya yang belum di setrika. Karena rasa malunya terhadap Taeyeon dia mengirim pesan kepada Sulli untuk menyertikakan seragamnya. Setelah semuanya selesai dan berdandan rapih dia mendapat sebuah pesan masuk dari Taeyeon.

Taengoo: Sayang aku menunggumu di dalam mobil. Jangan lama-lama ya, aku sudah tidak tahan menunggumu :D

"Mwo? Apa dia sedang menggodaku sekarang?" Yoona kembali menggigit jemarinya dan ketika matanya menatap sebuah buku dia tersenyum cerah sembari meraihnya.

"Baiklah, mungkin buku ini akan menolongku dari rasa maluku." Yoona pun meninggalka kamarnya menuju mobil yang terparkir di halaman rumah. Sesampainya di sana dia langsung masuk dan duduk di belakang dengan wajah yang di tutupi buku. Taeyeon yang melihatnya dari kaca spion mengeluarkan tawanya sembari berbalik ke belakang.

"Mengapa kau menutup wajahmu?"

"Jangan bertanya padaku sekarang."

"Wae? Apa karena ciuman tadi?"

"Aku sangat malu dan aku tidak mau membahasnya." Taeyeon hanya cekikikan lalu kembali menghadap ke depan.

"Sayang sekali, padahal aku ingin mengatakan ciuman tadi itu luar biasa."

"KIM TAEYEON!"

"Hahahaha!" Taeyeon pun melajukan mobilnya. Selama di perjalanan dengan sengaja dia menggoda Yoona tanpa henti hingga membuatnya merasa ingin kabur dan bersembunyi di tempat paling gelap. Dan setibanya di depan sekolah Yoona langsung turun dengan wajah yang masih terhalangi buku. Detik selanjutnya Taeyeon melihat Yoona menabrak siswi lain dan tidak lama setelahnya Yoona berjalan dengan terbirit-birit dan menabrak pintu gerbang.

"Hahahahahahahaha!" Taeyeon mengeluarkan tawa kerasanya sembari menggeretakan kakinya melihat betapa bodohnya Yoona karena berjalan dengan wajah yang di halangi buku.

"Aigoo betapa bodohnya putri cantikku ya ampun!" Taeyeon pun kembali melajukan mobilnya.

 

14:00PM

Setelah selesai melapor ke kantornya Bora pulang dengan menjemput adiknya terlebih dahulu ke sekolah. Setibanya di rumah Bora tertawa kecil karena adiknya terlihat panik dan melarikan diri setelah berpapasan dengan Taeyeon.

"Taeyeon mengapa dia panik melihatmu?"

"Karena insiden tadi pagi. Dia bahkan bertingkah bodoh karena malu padaku."

"Insiden apa?"

"Secret." Taeyeon mengedipkan sebelah matanya kemudian berlari ke kamarnya.

Satu jam kemudian, karena tidak ada kegiatan Taeyeon memilih bersantai dengan merebahkan tubuhnya di atas kursi halaman rumah. Cukup lama bekerja di luar pekerjaannya dia mulai merasa rindu dengan dunia kepolisian.

“Aku harus bersabar." Dia mendesah lalu mencoba memikirkan Yoona. Senyuman cabul muncul di wajahnya ketika mengingat dada telanjang Yoona. Dia melihatnya dengan jelas dan tanpa sadar dia membayangkan bagaimana dia menyentuh kedua melonnya yang cukup besar itu.

“Hihihi kau memang mesum Kim Taeyeon!” Dia bangkit dan berjalan pergi. Dan ketika mendengar sebuah percikan air dia menghentikan langkahnya tidak jauh dari kolam renang.

Wow, hari ini aku menang banyak!

Dia bersembunyi di balik pintu sembari melihat putri cantiknya yang sedang memainkan air dengan hanya mengenakan bikini. 

“Ohhh seksinya!” Taeyeon menggigit bibirnya ketika menatap seluruh tubuh Yoona yang sangat mulus itu.

“Aku merasa lemah jika terus seperti ini.” Dia menjilat bibirnya lalu merasakan sesuatu yang keluar dari hidungnya. Dia menyentuhnya dan berdecak kesal setelah melihat darah yang keluar dari hidungnya. Dengan panik dia berlari ke kamar mandi terdekat dan membersihkan darahnya.

“Mengapa harus keluar lagi? Aku kan sedang menikmati pemandangan indah aish!” Taeyeon menyeka hidungnya lalu kembali lagi untuk mengintip Yoona.

“Kemana dia?" Taeyeon mendesah kecewa karena Yoona sudah tidak ada di tempat. Dengan cemberut dia mendekati kolam renang lalu menyentuh airnya.

“Wah airnya dingin, aku jadi ingin berenang.” Tanpa pikir panjang dia melepas pakaiannya kemudian melompat ke air. Sementara di kamarnya Yoona teringat dengan kaosnya yang tertinggal di kolam renang. Dia memakai handuknya lalu kembali ke kolam renang. Langkahnya kemudian terhenti ketika melihat pengawalnya yang sedang asik berenang.

"Pemandangan indah!" Gumamnya dengan tidak berkedip melihatnya.

"Taeyeon-ssi terlihat seksi ya?" Yoona terperanjat kaget karena Sulli tiba-tiba muncul di belakangnya.

"Aish kau mengejutkanku saja." Sulli hanya tertawa kecil kemudian Yoona kembali menatap pengawalnya. Matanya mengikuti gerakan tubuhnya yang berusaha naik ke tepi kolam. Dengan menelan ludah matanya naik turun menatap tubuhnya dan dia tidak bisa bohong bahwa saat ini Taeyeon benar-benar terlihat seksi.

“Eonnie kapan kau akan berhenti menatapnya? Awas matamu bintitan nanti.”

"Ini pemandangan indah tau." Dengan seringhainya Sulli sengaja mendekati Taeyeon.

“AWAS YOONA EONNIE SEDANG MENGINTIPMU TAEYEON-SSI!" Yoona dan Taeyeon melebarkan matanya. Taeyeon yang sedikt panik berteriak kemudian melompat ke kolam. Melihat Yoona berdiri menatapnya Taeyeon langsung menyemburkan air kolam ke arahnya.

"BERANINYA KAU YOONA!" Tidak mau berlama-lama di sana Yoona langsung melarikan diri menuju kamarnya.

***

 

Satu hari setelah menerima penolakan dari Taeyeon untuk bertemu dengannya, Tiffany merasa kesal dan memutuskan untuk menemuinya sekarang. Setelah tiba di rumah Yoona dia di persilahkan masuk oleh penjaga dan sekarang dia berdiri di depan pintu sembari menekan bel. Tidak butuh waktu lama seseorang membukakan pintunya dan terkejut setelah melihat dirinya.

"You?" Tiffany sedikit berdecak karena Yoona yang membukakan pintunya.

"Aku ingin bertemu dengan Taeyeon, di mana dia?" Yoona menatapnya dengan tatapan ketidak sukaannya.

"Dia tidak ada di sini. Silahkan pergi dari rumahku, aku tidak mau menerima tamu sepertimu."

"What?" 

"Fany-ah!" Yoona menggeretakan giginya dan Tiffany begitu berbinar melihatnya. Dengan sengaja Yoona mendorong tubuh Taeyeon untuk tidak keluar.

"Yah apa yang kau lakukan?"

"Diam!" Taeyeon mencoba keluar namun Yoona mendorong wajahnya dan menendangnya masuk.

"Aish!" Taeyeon mencoba menerobos namun Yoona menghalangi jalannya dengan melebarkan kaki dan tangannya di tengah-tengah pintu.

"Yah dia itu tamuku. Biarkan aku keluar aish!"

"AKU BILANG DIAM!" Tiffany yang menyaksikannya pun mulai kesal.

"Tolong biarkan dia pergi, ada hal penting yang harus aku bicarakan padanya sebelum aku kembali ke Amerika." Yoona terkekeh.

"Aku tidak akan pernah membiarkannya pergi karena dia milikku!" Yoona mendorong mundur tubuhnya hingga Taeyeon terpental kemudian membanting pintu dan menguncinya.

"Apa-apaan gadis ini? Berani sekali dia menghalangiku untuk membawa pergi Taetae." Tiffany kemudian mendapat sebuah pesan dan dia mendesah panjang karena harus bekerja kembali.

"Tunggu saja, aku akan membawanya pergi darimu." Tiffany pun melangkahkan kakinya. Sementara di dalam Yoona tersenyum penuh kemenangan hingga senyuman itu pudar karena Taeyeon baru saja menendang pantatnya.

"Yah mengapa kau bersikap seperti itu dengan seorang tamu? Seharusnya kau bersikap sopan dan membiarkannya masuk."

"Dia adalah Tiffany, aku tidak sudi menerima tamu seperti dia apalagi dia mencoba mengambilmu dariku." Taeyeon mengeluarkan seringhainya setelah mendengarnya.

"Wae? Apa kau cemburu?" Yoona menelan ludahnya.

Gawat!

"S-siapa yang cemburu, aku hanya tidak suka padanya." Taeyeon menyilangkan tangannya .

"Jinja? Selama ini kau selalu bersikap seolah cemburu melihat aku berhubungan dengan Tiffany. Belum lagi dengan ciuman tiba-tiba dan kau selalu mengatakan aku adalah milikmu. Apa mungkin kau memiliki perasaan padaku Yoona?" 

G-gawat, ini benar-benar gawat!

Yoona langsung salah tingkah sembari berbalik untuk pergi namun kemudian Taeyeon menarik tubuhnya hingga wajah mereka hampir bersentuhan.

"T-taeyeon." Yoona mencoba menjauh namun Taeyeon segera mencengkram pinggangnya.

"Apa kau mencintaiku Yoona?"

Ottoke?

Yoona menelan ludahnya dalam-dalam dan dia merasa sulit mengeluarkan kata-kata karena ketegangannya.

"Jawab aku Yoona tidak usah takut."

"A-aku... aku..."

Tuhan aku tidak sanggup mengatakan apa pun padanya.

"Yoona?"

"N-ne itu... Aku..."

Aku ingin kabur sekarang juga tapi bagaimana caranya? Haruskah aku menciumnya lagi?

Tanpa pikir panjang Yoona langsung mencium bibirnya hingga membuat Taeyeon menegang dan melepas cengkramannya. Detik itu juga Yoona langsung melarikan diri menuju kamarnya.

"B-barusan itu apa? Dia m-menciumku lagi?" Taeyeon menyentuh bibirnya dengan tidak percaya.

"Apa artinya ini? Apa ini jawabannya?" Taeyeon menggigit bibirnya dengan penuh pertanyaan sementara di lantai atas, Bora yang sedari tadi menyaksikan mereka tersenyum-senyum konyol sekarang.

"Pertempuran cinta yang seru." Bora pun melangkahkan kakinya menuju kamar adiknya. Dia masuk lalu melihat adiknya duduk di tepi ranjang dengan menggeretakan kaki sembari menutup wajahnya.

"Yoona gwenchana?" Bora mengelus pangkal kepalanya dan duduk di sampingnya.

"Eonnie!" Yoona langsung memeluk dan menenggelamkan wajahnya di dada kakaknya. Bora dengan senang hati memeluknya kembali sembari mengelus-ngelus rambutnya.

"Apa kau mencintai Taeyeon?" Yoona langsung melepas pelukannya.

"Mengapa tiba-tiba bertanya seperti itu?"

"Karena aku merasakan ikatan cinta di antara kalian. Jujur saja tidak usah takut, aku ini kakakmu." Yoona menarik napasnya.

"Aku memiliki perasaan padanya tapi aku tidak tau perasaan apa itu."

"Arasseyo, aku pernah mengalami perasaan seperti itu saat remaja. Apa kau senang Taeyeon berada di sini?"

"Ne aku sangat senang. Hidupku yang terasa gelap kembali berwarna setelah dia hadir di kehidupanku. Aku senang rumah ini selalu hangat dengan perkelahian dan aku juga nyaman berada di dekatnya." 

"Itu berarti sudah jelas kau mencintainya kan?"

"Aku belum tau Eonnie, aku masih butuh waktu untuk meyakinkan perasaan ini."

"Cepat atau lambat kau akan tau jawabannya. Selama ini aku selalu percaya Taeyeon bisa merubahmu dan aku sudah merasakannya. Aku juga sangat senang jika kalian saling terikat cinta, Taeyeon itu orang yang sangat baik Yoona. Aku hanya mempercayakan dirimu padanya." 

"M-maksudmu, jika kami bersama kau merestui hubungan kami Eonnie?" Bora mengangguk kemudian menepuk bahunya.

"Semoga kau cepat menyadari perasaanmu yang sesungguhnya. Aku ke kamar dulu, jangan lupa belajar."

"Ne." Bora meninggalkan kamarnya. 

Eonnie merestuiku dengan Taeyeon? Ommo, mengapa hatiku jadi berdebar-debar? 

Dengan senyuman idiotnya Yoona bersembunyi di balik selimut sembari menggeretakan kakinya.

 

TBC

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
kidleader_tae #1
Chapter 21: YoonTae 😍😘
deer_yoongie_
#2
Chapter 22: Waahhhhh..... :'( dan cerita ini pun berakhir.. terima kasih author yang telah menemani jiwa yoontae saya selama beberapa waktu. Cerita author-nim bagaikan oase di tengah gurun... hehe Sekali lagi terima kasih. Akan tetap setia menanti update cerita yoontae yang sedang berjalan, atau pun yang baru *ngarep hihi
Yoongie02
#3
Chapter 22: Ommo udah ending aja T_T
Coba di akhir bad scenenya lanjut thor *otak mesum dasar haha..
Yoongie02
#4
Chapter 21: My favorite part pas Yoona narik cd Taeyeon pake giginya.. kebayang wajah menggodanya kaya apa haha
deer_yoongie_
#5
Chapter 21: Menunggu sesi kedua.. HAHAHA
yy_101
#6
Chapter 21: THATS SO HOOOOOTTT!!!!
Yoongie02
#7
Chapter 20: Chapter ni byk kissnya >_< Iya thor adegan itu dong haha
taetae_sone
#8
Chapter 20: Everytime kiss hoihoi dong thor *kabur :v
deer_yoongie_
#9
Chapter 20: yeeaayyy akhirnya... umm setelah yoona lulus........ lanjutkan dengan kehidupan mereka di rumah taeng, OK author-nim? hehehe woahhh terima kasih atas update-annya. author jjang!! :D