Chapter 15

Midget Bodyguard (SNSD Ver.)

"Tell me why... Wae mami mami jakku heundeullini... Nan yeogi yeogi ne yeope itjanhni... Jeonsin charyeo lion heart!"

Sembari bersenandung ceria Taeyeon meraih handuknya lalu berjalan menuju kamar mandi dengan menari-nari tidak jelas.  Ketika memasuki kamar mandi tiba-tiba dia di kejutkan dengan kehadiran sosok gadis di pojokan berdiri dengan membelakanginya.

“S-siapa kau? Apa kau pencuri?” Taeyeon mencoba mendekat namun langkahnya terhenti ketika gadis itu berbalik menatapnya. Menyadari apa yang di lihatnya, rasa takut mulai dia rasakan dan tubuhnya mendadak gemetaran.

“HA-HA-HANTUUUUUUUU!!!” Dia berlari dengan secepat kilat menuju kamar Bora namun saat tiba di sana pintu kamarnya terkunci.

“Haish!” Dia menengok ke kanan kiri dengan gemetaran lalu tatapan matanya terhenti di pintu kamar Yoona. Tanpa pikir panjang dia langsung berlari ke sana dan tiba-tiba bertabrakan dengan Yoona yang baru saja keluar dari kamarnya. Dengan sama gemetarannya Yoona langsung memeluk tubuh Taeyeon dengan ekspresi ketakutannya. 

“Taengoo hantu itu kembali ottoke?”

“Hantu itu ada di kamarmu? Baru saja hantu itu muncul di kamarku.”

“Kau melihatnya? Berarti sekarang kau percaya padaku bahwa hantu itu benar-benar ada?”

“Ne aku percaya padamu sekarang. Kaja kita lari ke kamar Sulli.” Mereka berlari menuju kamar Sulli namun apa yang terjadi, Sulli juga berlari dari kamarnya dan bertabrakan dengan mereka.

“Ada hantu di kamarku!”

“Kau juga melihatnya?” Sulli mengangguk.

"Ottoke?" Yoona mengguncang-guncang tubuh Taeyeon dan dia hanya menggigit bibirnya sembari membantu Yoona untuk berdiri. Detik selanjutnya hantu itu tiba-tiba muncul dari belakang Sulli. Taeyeon yang melihatnya mencoba tenang dengan menatap Sulli.

“Sulli ikuti perintahku. Tolong berdiri secara perlahan dan jangan menengok ke belakang.” Sulli menuruti perintah Taeyeon dengan takut-takut.

“Good, dalam hitungan tiga you understand?” Sulli mengangguk kemudian Taeyeon memberi isyarat untuk lari ke kamarnya.

“TIGA!” Mereka bertiga langsung melesat menuju kamar Taeyeon dan melompat ke atas tempat tidur dengan saling berpelukan. Sekitar lima menit dalam posisi itu, mereka mengerutkan keningnya karena hantu itu tidak muncul dan perlahan mereka melepas pelukannya.

"Sepertinya hantu itu sudah pergi." Yoona bernapas lega tapi kemudian mereka mendengar suara knop pintu yang membuat mereka terkejut. Dengan refleks mereka kembali berpelukan dan melihat pintu mulai terbuka hingga sebuah bayangan hitam muncul di lantai.

“KYAAAAAAA!!!” 

“Kalian kenapa? Mengapa kalian berteriak dan berpelukan seperti itu?”

“YOON BORA!” Teriak adiknya beserta Taeyeon sembari menjatuhkan tubuh mereka dengan lega.

“Woah Taeyeon, kau terlihat seksi!” Taeyeon kembali duduk lalu menyadari bahwa dirinya hanya mengenakan tangtop setengan badan dan celana mini ketat.

“Ahahaha aku lupa tadi aku akan pergi mandi. Ini semua gara-gara dia! ” Taeyeon mengarahkan jari telunjuknya tepat ke wajah Yoona.

“Me? Why me?”

“Karena dirimu hantu itu tiba-tiba mendatangiku, bahkan dia mendatangi Sulli yang tidak berdosa. Ini semua karena dirimu dan aku harus menyalahkanmu atas hal ini.”

“Mengapa harus aku? Salahkan hantu itu mengapa dia mendatangimu?” 

"Aku tidak mengerti apa yang kalian bicarakan Yoona, Taeyeon?”

“Hantu Bora, kami baru saja melihat hantu.”

“Hahaha di dunia ini ada hantu? Kalian mengada-ngada saja, aku tidak percaya hantu itu ada.” Hendak menjawab Yoona melihat hantu itu muncul dari belakang kakaknya.

“E-eonnie, di belakangmu!”

“Mwo?"

“Di belakangmu pabo!” Bora kemudian berbalik ke belakang.

“Ommo! A-annyeong kawan!” Tanyanya dengan gemetar sembari berjalan mundur dengan perlahan. Dan ketika hantu itu terseyum Bora langsung berteriak dan bergabung dengan yang lainnya.

“Sekarang aku percaya hantu itu ada!” Mereka berempat saling berpegangan tangan dengan erat ketika hantu itu mendekat ke tepi ranjang. Taeyeon yang mencoba tenang memberanikan diri menatap hantu itu.

“M-mengapa kau kembali? B-bukan kah Yoona sudah mengembalikan kalungmu?”

“Aku datang karena ingin mengatakan sesuatu.” 

“Hei hantu, kau bisa bicara ya?" Celetuk Bora.

“Tentu saja aku bisa bicara. Hantu juga manusia ah maksudku, mantan manusia!” Rasa takut mereka berempat pun seketika hilang setelah mendengar cara bicara hantu itu yang seperti orang normal.

“Lalu apa yang ingin kau katakan?” Tanya Yoona dan hantu itu langsung menatapnya dengan seringhai.

“Aku hanya ingin mengatakan terimakasih telah mengembalikan kalung peninggalanku. Selamat sore dan selamat tinggal Yoona jelek!” Hantu itu langsung menghilang seketika. 

“Yoona jelek? Apa-apaan hantu itu, apa dia ingin mati? Aku bersumpah jika dia kembali aku akan membunuhnya!” 

“Hahahahahaha!” Yoona langsung melotot.

“Jangan tertawa, kalian ingin mati juga hah?”

“Pabo, hantu itu sudah mati dan sampai kapan pun kau tidak akan bisa membunuhnya. Tapi aku setuju dengan hantu itu, kau memang jelek!” Ledek kakaknya sembari melompat dari atas tempat tidur.

“Eonnie kau mau kemana?”

“Pergi ke kamarku.” Bora meninggalkan mereka bertiga dan Sulli mengikutinya.

“Kau juga mau kemana Sulli-ah?”

“Aku juga mau kembali ke kamarku, hantu itu kan sudah pergi.” Sulli meninggalkan kamar dan kini hanya ada Yoona dan Taeyeon di sana. Dengan mendesah Yoona menoleh ke arah Taeyeon dan membulatkan mulutnya ketika melihat tubuhnya.

Wow! Si cebol ini ternyata seksi juga, errrrr!

Mata nakalnya kemudian bergerak naik turun melihat tubuh Taeyeon dengan menelan ludahnya. Dan ketika matanya fokus menatap paha mulus Taeyeon, dia menjilat bibirnya kemudian di kejutkan karena sekarang Taeyeon menatapnya.

Aku tertangkap basah pemirsa!

Yoona menelan ludahnya dan dengan cepat Taeyeon memukul kepalanya menggunakan bantal.

“BERANINYA KAU MENATAP TUBUHKU!” 

 “S-siapa yang menatap tubuhmu? Kau jangan mengada-ngada.” 

“Jelas-jelas aku melihatmu mentap paha mulusku dengan tatapan cabul. Dasar gadis mata keranjang!” Taeyeon kembali memukulnya dengan bantal dan dengan rasa malu Yoona tidak bisa mengeluarkan kata-katanya. Dia bangkit dan berjalan pergi namun entah mengapa dia menarik diri untuk kembali menghampiri Taeyeon dengan malu-malu.

“Mianhae, aku hanya tidak sengaja menatapnya. A-apa aku boleh tidur di sini lagi malam ini?”

“Hantu itu sudah pergi bukan? Sudah saatnya kembali dan tidur di kamarmu.” Yoona mendesah.

Aneh, mengapa aku ingin terus berada sampingnya sekarang? Berpikir Yoona berpikir...

“Yoona?”

“N-ne?"

"Cepat pergi dari kamarku, aku mau mandi."

"T-tapi aku masih takut, aku mau tidur di sini lagi.” Yoona melompat ke atas tempat tidur kemudian menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

“Modus!” Cetus Taeyeon sembari pergi menuju kamar mandi dan Yoona hanya tersenyum konyol karena dia akan tidur bersama pengawalnya lagi.

***

 

14:00PM

Setelah menjemput Yoona dari sekolahnya, Taeyeon duduk santai menonton TV di ruang tamu sembari memakan cemilan kecilnya. Dan ketika ponselnya berdering dia menghentikan aktifitasnya dan membaca sebuah pesan masuk.

Tiffany: Taetae aku ingin bertemu denganmu sekarang. Ada hal penting yang ingin aku bicarakan padamu untuk hubungan kita kedepannya. Kita bertemu di tempat biasa ya :D

"Hal penting untuk hubungan apa ya kira-kira?" Taeyeon menyimpan ponselnya di atas meja kemudian dia berlari menuju kamarnya untuk mengambil kunci. Saat itu juga Yoona yang kebetulan lewat dengan iseng meraih ponselnya dan melebarkan matanya setelah membaca pesan dari Tiffany.

"Ada hal penting yang ingin aku bicarakan padamu untuk hubungan kita kedepannya. Ige mwoya?" Yoona mencoba berpikir sejenak.

"Ommo, jangan bilang dia akan meminta Taeyeon untuk menjadi kekasihnya? Aniyo, aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi. She's mine!" Yoona menyimpan kembali ponselnya.

"Aku harus menahannya agar dia tidak pergi. Tapi bagaimana caranya?" Yoona mencoba mencari-cari akal. Detik selanjutnya dia melihat Taeyeon berlari ke arahnya.

"Yoona aku akan pergi sebentar."

"Chakkaman, kau mau pergi kemana?"

"Rahasia!" Taeyeon mengedipkan sebelah matanya kemudian meraih ponselnya. Dan ketika melihat Taeyeon hendak pergi Yoona langsung berpura-pura lemas.

"Ahhh badanku!"

"Kau kenapa?"

"Aku lupa memberitahumu, badanku terasa meriang." Taeyeon mendekatinya kemudian menyentuh keningnya.

"Dingin, mungkin hanya meriang biasa. Beristirahatlah di kamarmu, aku harus pergi sekarang."

"A-andwae, aduh kepalaku pusing ahhh!" Yoona berpura-pura oleng dengan menjatuhkan kepalanya di bahu Taeyeon dan actingnya yang sempurna itu berhasil membuat Taeyeon panik tanpa curiga.

"Yah jangan membuatku panik, kau kenapa?"

"K-kepalaku tiba-tiba sakit oh rasanya seperti di tusuk-tusuk."

"Ya sudah aku tidak jadi pergi." Yoona menjerit senang di dalam hatinya kemudian Taeyeon menggendongnya dan membawanya menuju kamar. Perlahan dia mendudukan tubuh Yoona kemudian menyelimutinya.

"Aku ambil obat dulu sebentar."

"Aniyo, aku tidak mau minum obat."

"Wae?"

"Aku ingin kau memijat kepalaku saja." Dengan senang hati Taeyeon mematuhi perintahnya. Dia menyenderkan kepala Yoona di bahunya kemudian memijat pelipisnya secara perlahan.

"Apa kau yakin tidak mau minum obat? Aku khawatir rasa sakitmu akan berlanjut nantinya."

"Gwenchana, di pijat seperti ini lebih baik di banding minum obat. Hah pijatanmu enak sekali." Taeyeon tertawa kecil kemudian dering ponsel menghentikan aktifitasnya sejenak.

"Chakkaman." Dia meraih ponselnya lalu terdiam menatap telephone dari Tiffany.

"Telephone dari siapa? Tiffany?"

"Ne."

"Bagimu siapa yang lebih penting? Aku atau Tiffany?" Taeyeon mendesah kecil kemudian mengangkat telephonenya.

"Mianhae Fany aku tidak bisa menemuimu. Ada hal yang lebih penting yang harus aku urus sekarang dan aku tidak bisa meninggalkannya." Taeyeon langsung mematikan telephonenya. 

"Jawabanku dirimu lebih penting dari siapa pun." Yoona kembali menjerit senang di dalam hatinya.

Rasakan itu Tiffany, kau tidak akan bisa mengambilnya dariku.

Taeyeon pun kembali memijat pelipisnya. Tidak lama seseorang masuk ke kamar dengan sedikit cekikikan melihat sahabatnya yang sedang sibuk memijat adiknya.

"Dia kenapa Taeyeon?"

"Dia sedang sakit Bora." Bora kemudian menyeringhai menatap adiknya yang terlihat sehat-sehat saja.

"Jinja? Awas dia hanya berpura-pura hahahaha!" Yoona kemudian melotot padanya dan Bora meninggalkan mereka dengan cekikikan.

"Apa serius kau sakit?" Yoona cemberut menatap Taeyeon.

"Kau lebih percaya padaku atau Bora eonnie?"

"Tentu saja aku percaya padamu." Yoona tersenyum cerah.

"Ada lagi yang kau inginkan?"

"Aku merasa kedinginan. Aku ingin kau memelukku." Dengan sedikit gugup Taeyeon memeluk tubuhnya sembari membaringkannya. Yoona juga memeluk erat tubuh Taeyeon sembari menenggelamkan wajahnya di lekuk lehernya.

"Kau sudah merasa hangat sekarang?"

"Ne."

"Tidurlah, aku akan menemanimu sampai kau sembuh."

"Hmm." Yoona pun mulai memejamkan matanya.

***

 

Keesokan harinya sembari bersenandung Yoona keluar dari kamar mandinya lalu membuka lemarinya untuk mengambil seragamnya. Dan ketika melihat seragamnya yang lecek dia menggaruk kepalanya.

 

“Ini perlu di setrika.” Dia melempar seragamnya ke atas tempat tidur lalu pergi untuk mengambil setrika. Tepat saat membuka pintu dia berpapasan dengan Taeyeon. Detik selanjutnya tiba-tiba handuk yang menutupi tubuhnya jatuh ke lantai. Taeyeon yang berdiri di hadapannya terdiam melihat sebagian tubuh telanjang Yoona tanpa berkedip. Dan ketika sadar melihat handuknya sudah tergeletak di lantai, wajah Yoona langsung memerah dan terkejut melihat Taeyeon sedang menatap dadanya.

“Kyaaaaa!” Dengan cepat Yoona menutupi kembali tubuhnya dengan handuk.

“Dasar gadis mata keranjang! Mengapa kau tidak menutup matamu?” Yoona langsung melotot padanya.

“Ampun, aku tidak sengaja.”

"Alasan!" Yoona melepas sandalnya kemudian melemparnya dan tepat mengenai wajah Taeyeon. Tidak mau di hajar lagi Taeyeon mencoba melarikan diri tapi naasnya dia malah tersandung dan terjatuh.

“DAMN!” Melihat pengawalnya terjatuh Yoona langsung mendekatinya dan menendang keras perutnya.

"AWCH!" Taeyeon merasa kesakitan bukan main hingga membuat dia merasa marah. Perlahan dia bangkit kemudian menatap sang pelaku dengan tatapan paling menyeramkannya.

“Sudah cukup lama aku bersikap baik dan sabar menghadapimu, tapi kau selalu memperlakukan aku dengan seperti ini. Aku benar-benar muak denganmu sekarang.” Dengan perasaan marahnya Taeyeon berjalan dengan menyenggol kasar bahu Yoona. Menyesali perbuatannya Yoona merasa takut lalu mengikutinya dari belakang.

“T-taeyeon, kau mau kemana?” 

“Pergi dari rumah ini, aku sudah muak padamu!”

“Andwae!” Yoona menarik tangannya.

"Lepaskan!"

"Shiro, kau tidak boleh pergi meninggalkanku. A-aku minta maaf jika membuatmu marah." Air mata pun mulai membanjiri matanya.

“Setelah apa yang kau lakukan?” Taeyeon menepis kasar tangannya dan kembali berjalan.

“TAEYEON JEBAL JANGAN TINGGALKAN AKU HIKS!” Taeyeon hanya berjalan mengabaikannya. Menyesal dan rasa takut akan kehilangannya Yoona menangis dengan keras. Taeyeon yang mendengar tangisannya menghentikan langkahnya sembari mendesah. Dia berbalik kemudian menatap Yoona yang saat ini duduk menangis sembari memeluk kaki meja.

“Mengapa kau menangis hah?”

“A-aku tidak ingin kau pergi meninggalkanku. A-aku ingin kau berada di sampingku, menjaga dan merawatku setiap hari. A-aku juga takut tinggal di rumah sendirian hiks, b-bagaimana jika hantu itu kembali dan mengucapkan selamat pagi?” Walau merasa sangat marah Taeyeon merasa ingin tertawa setelah mendengar permohonan majikannya. Dia menatap wajahnya dari jauh dan merasa kasihan melihatnya menangis semakin keras.

“Aku hanya bercanda Yoona, jangan menangis lagi.”

“J-jinja?” Taeyeon mengangguk kemudian Yoona berlari dengan langsung memeluknya.

“Mianhae aku benar-benar menyesal dengan perbuatanku. Aku bersumpah aku sangat takut kehilanganmu.” Taeyeon mengelus punggungnnya dan dia bisa merasakan detak jantung Yoona yang berdebar begitu cepat.

Aneh, mengapa detak jantungnya berdebar begitu cepat? Apa dia benar-benar takut aku meninggalkannya?

Taeyeon bertanya-tanya di dalam pikirannya. Perlahan dia menarik diri dari pelukan Yoona kemudian menatap wajah cantiknya sembari menyeka air matanya.

“Aku tidak akan pergi meninggalkanmu.” Taeyeon tersenyum dengan tulus.

“Gomawo.” Keduanya saling bertatapan ke mata masing-masing. Entah mendapat dorongan dari mana dengan refleks Yoona mencondongkan tubuhnya dan mencium bibirnya dengan lembut. Taeyeon yang merasa kaget juga refleks menarik diri dari ciuman akan tetapi Yoona menariknya kembali dan melumat bibirnya dengan agresif. Mulanya Taeyeon kaget akan tetapi dia mulai releks dan menikmati ciuman dari Yoona. Dia memejamkan matanya sembari membalas lumatannya lalu tangan Yoona bergerak membuka satu per satu kancing kemejanya tanpa melepas ciuman agresif mereka. Dan ketika akal sehatnya kembali Yoona melebarkan matanya lalu mendorong kecil tubuh Taeyeon.

"OMMO!" Yoona menyentuh bibirnya sembari menatap Taeyeon dengan tidak percaya.

Apa yang baru saja aku lakukan?

Dengan wajah yang memerah Yoona tidak mampu mengeluarkan alasan apa yang harus dia katakan.

"Mengapa kau berhenti?"

"I-itu... Mianhae!" Yoona membungkuk kemudian melarikan diri menuju kamarnya dengan wajah yang semakin memerah. Sementara Taeyeon tersenyum konyol sembari mengancingkan kemejanya.

"Apa arti ciuman ini Yoona? Apa ini ciuman cinta?" Dengan senyuman kepercayaan dirinya dia memasuki kamarnya dan melompat-lompat dengan wajah idiotnya. Sementara di kamarnya Yoona menatap dirinya di depan cermin sembari menyentuh pipinya yang terasa panas.

"Aku tidak mengerti mengapa aku tiba-tiba menciumnya? Dan perasaan yang aku rasakan saat ini apa? Semenjak dia datang aku merasa hidupku berwarna dan aku merasa nyaman berada di dekatnya. Tetapi untuk perasaan ini, aku masih benar-benar tidak mengerti apa yang aku rasakan padanya. Apa mungkin aku... Mencintaimu Kim Taeyeon?”

 

TBC    

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
kidleader_tae #1
Chapter 21: YoonTae 😍😘
deer_yoongie_
#2
Chapter 22: Waahhhhh..... :'( dan cerita ini pun berakhir.. terima kasih author yang telah menemani jiwa yoontae saya selama beberapa waktu. Cerita author-nim bagaikan oase di tengah gurun... hehe Sekali lagi terima kasih. Akan tetap setia menanti update cerita yoontae yang sedang berjalan, atau pun yang baru *ngarep hihi
Yoongie02
#3
Chapter 22: Ommo udah ending aja T_T
Coba di akhir bad scenenya lanjut thor *otak mesum dasar haha..
Yoongie02
#4
Chapter 21: My favorite part pas Yoona narik cd Taeyeon pake giginya.. kebayang wajah menggodanya kaya apa haha
deer_yoongie_
#5
Chapter 21: Menunggu sesi kedua.. HAHAHA
yy_101
#6
Chapter 21: THATS SO HOOOOOTTT!!!!
Yoongie02
#7
Chapter 20: Chapter ni byk kissnya >_< Iya thor adegan itu dong haha
taetae_sone
#8
Chapter 20: Everytime kiss hoihoi dong thor *kabur :v
deer_yoongie_
#9
Chapter 20: yeeaayyy akhirnya... umm setelah yoona lulus........ lanjutkan dengan kehidupan mereka di rumah taeng, OK author-nim? hehehe woahhh terima kasih atas update-annya. author jjang!! :D