BAB 4
Spring in LondonBAB 4
Changmin tiba-tiba menyadari dirinya sangat lelah dan lapar ketika ia berjalan melewati pintu restoran kecil berdesain modern itu keesokan harinya. Aroma steik yang enak menerjang hidungnya, membuat kepalanya pusing sejenak. Ia praktis tidak tidur semalaman karena harus menyelesaikan artikel yang dijanjikannya kepada Jaejong. Ketika akhirnya ia berhasil menyelesaikan artikel itu dan mengirimnya lewat e-mail kepada Jaejong, ia hanya punya sisa waktu satu jam sebelum bersia-siap berangkat ke lokasi syuting lagi. Dihadapkan pada pilihan apakah ia harus tidur atau sarapan, Changmin memilih tidur, walaupun tentu saja satu jam itu sama sekali tidak cukup.
Dan tadi pagi ketika Changmin hendak keluar dari flat, Jaejong meneleponnya dan meminta bertemu di saat makan siang. Ketika Changmin berkata bahwa ia sudah mengirimkan artikelnya lewat e-mail, temannya itu tetap ingin bertemu. Katanya ada yang ingin dibicarakannya dengan Changmin. Sesuatu yang berhubungan dengan perancang busana baru yang akan ditampilkan di edisi mendatang. Karena Jaejong tidak suka ditolak, dan karena Changmin juga tidak tega menolak, akhirnya ia menyerah.
Changmin melirik jam tangan dan mengerang dalam hati. Perutnya yang menyedihkan terpaksa harus bertahan tanpa makanan siang ini. Ia harus cepat-cepat kembali ke lokasi syuting. Tadi Changmin hanya sempat memberitahu Yoonhae bahwa ia akan pergi sebentar sementara para kru makan siang. Ia tidak memberitahu Sutradara Kang karena tadi pria itu terlihat sedang sibuk bicara dengan asisten sutradara.
Si asisten sutradara...
Changmin menarik napas dan mengusap pelipisnya sejenak. Ia tidak tahu apa yang harus dipikirkannya tentang Jung Yunho. Mereka belum sempat berbicara hari itu karena keadaan di lokasi syuting sangat sibuk dan karena hari ini tidak ada adegan yang melibatkan dirinya, Yunho selalu berada di belakang kamera bersama Sutradara Kang. Tapi besok adalah hari terakhir syuting. Setelah itu Changmin tidak akan melihat Yunho lagi. Lalu semuanya akan kembali seperti semula. Semuanya akan baikbaik saja. Harus baik-baik saja.
Lamunannya buyar ketika mendengar seseorang memanggil namanya. Changmin menoleh dan menatap salah satu meja kecil di tengah ruangan. Kim Jaejong melambai ke arahnya sambil tersenyum lebar.
Selain nama dan wajahnya, tidak ada kesan Asia lain dalam diri Jaejong. Karena dilahirkan dan dibesarkan di London, cara berpikir, cara bicara, dan gayanya sangat mirip orang Eropa. Dan sama seperti Changmin, walaupun masih keturunan Korea, ia praktis tidak bisa berbahasa Korea.
Comments