BAB 22
Spring in LondonBAB 22
Seoul, Korea Selatan
Dua tahun kemudian
Matahari bersinar cerah dan langit terlihat biru ketika Yunho mengendarai mobil keluar dari gedung apartemennya. Musim semi benar-benar sudah tiba. Sejenak Yunho termenung. Musim semi sudah tiba lagi dan itu berarti sudah dua tahun berlalu sejak terakhir kali ia bertemu dengan Changmin. Sejak terakhir kali ia berbicara dengan Changmin. Sejak Changmin meninggalkannya.
Dering ponsel membuyarkan lamunannya. Ia melirik ponselnya dan memasang earphone ke telinga. “Ya, Nuna. Ada apa?”
“Yunho, aku butuh bantuanmu,” kata Jung BoA tanpa basa-basi.
Alis Yunho terangkat heran. “Bantuan apa?”
“Aku ingin kau menjadi model untuk iklan koleksi pakaian musim panasku,” kata kakaknya cepat. “Aku tahu, aku tahu... Sekarang ini kau pasti sangat sibuk dengan pekerjaanmu sebagai sutradara. Oh, ngomong-ngomong, aku sudah melihat musik video yang kaubuat untuk penyanyi baru itu dan aku harus mengucapkan selamat kepadamu. Dia pasti akan terkenal gara-gara video musiknya. Tapi mari kita kembali ke topik awal. Aku ingin kau yang menjadi modelku. Bagiku tidak ada lagi model yang lebih cocok selain dirimu. Bagaimana?”
Yunho tersenyum. “Tapi, Nuna, besok aku harus pergi ke Jepang.”
“Ke Jepang? Untuk apa? Ada pekerjaan di sana?”
Yunho ragu sejenak. “Bukan. Aku hanya ingin menemui seseorang di sana.”
“Tapi tentunya tidak akan lama, bukan? Pemotretan untuk iklanku akan dilakukan minggu depan. Tentunya kau sudah kembali saat itu?” tanya BoA penuh harap.
Yunho mendesah berlebihan, namun bibirnya tersenyum. “Baiklah, Nuna. Tapi aku tetap akan meminta bayaran.”
“Siapa yang menyangka model dan sutradara terkenal sepertimu masih butuh uang?” gerutu kakaknya.
Yunho hanya tertawa.
“Ngomong-ngomong, siapa yang ingin kautemui di Jepang?”
Yunho menghela napas. “Seseorang yang sangat ingin kutemui selama dua tahun terakhir ini,” sahutnya pelan.
Kakaknya terdengar bingung. “Seseorang yang... Siapa?”
Yunho tersenyum lagi. “Lain kali saja kuceritakan. Dah, Nuna.”
Tanpa menunggu jawaban kakaknya Yunho memutuskan hubungan dan melepas earphone dari telinga. Ia menghela napas sekali lagi.
Dua tahun terakhir ini sama sekali tidak mudah bagi Yunho dan keluarganya. Pemuda yang dulu meyakini dirinya sebagai orang yang digosipkan dalam skandal dengan kakak Yunho, memang benar-benar mengira dirinyalah yang dimaksud dalam gosip. Dan pemuda itu sama sekali tidak keberatan dijadikan bahan gosip karena ia memang bermaksud mendongkrak popularitasnya.
Walaupun ada beberapa pihak yang menerima pernyataan pemuda itu, banyak juga pihak yang masih meragukannya dan merasa bahwa sebenarnya memang ada kejahatan yang terjadi. Namun karena tidak adanya bukti dan saksi yang kuat untuk mendukung kecurigaan mereka, perlahan-lahan skandal itu pun mereda, walaupun tidak sepenuhnya karena sampai sekarang pun masih ada orang yang mempertanyakan kebenaran skandal itu.
Setelah skandal kakak laki-lakinya mereda dan memastikan keluarganya baik-baik saja, Yunho kembali ke London untuk melanjutkan pekerjaannya dengan Kang Jaewon. Setahun kemudian itu ia kembali ke Seoul dan memulai peran barunya sebagai sutradara video musik. Video musik pertama yang digarapnya sukses besar dan sejak itu banyak tawaran datang kepadanya.
Yunho sudah menepati janjinya. Ia sudah memberikan waktu yang dibutuhkan Changmin, ia sudah menjadi sutradara terkenal, dan ia tidak pernah mencoba menghubungi Changmin selama ini. Sebenarnya yang terakhir itulah yang paling sulit dilakukan. Tidak bertemu dan berbicara dengan pemuda itu saja sudah cukup membuat Yunho tertekan. Tetapi tidak tahu di mana Changmin, apa yang sedang dilakukannya, bagaimana keadaannya, membuat Yunho hampir gila. Itulah sebabnya ia pergi mencari Chris Scott, mantan teman satu flat Changmin, ketika ia kembali ke London dan menanyakan alamat Changmin di Jepang. Yunho tersenyum masam mengingat semua yang harus dilakukannya demi mendapatkan alamat itu dari Chris.
Walaupun Yunho sudah berhasil mendapatkan alamat Changmin, ia tidak pernah berusaha menemui pemuda itu. Karena ia sudah berjanji dan ia bermaksud menepati janjinya.
Namun dua tahun bukan waktu yang singkat. Setidaknya bagi Yunho.
Tentu saja dalam dua tahun ini keadaan sudah kurang-lebih kembali seperti sedia kala. Skandal kakaknya sudah mulai terlupakan karena banyaknya skandal baru, yang melibatkan artis-artis baru yang sedang terkenal. Nama Changmin sama sekali tidak siangkut-pautkan dalam skandal kakak Yunho.
Keluarga Yunho berhasil melewati masa sulit itu dengan baik, bahkan ibunya juga sudah mulai berusaha menjodohkannya seperti dulu. Segalanya terlihat baik.
Segalanya kecuali dirinya sendiri.
Yunho tidak merasa baik. Dan ia tahu ia tidak akan pernah merasa baik sampai Changmin kembali kepadanya. Karena itulah ia memutuskan untuk pergi ke Jepang. Kalau Changmin tidak bisa datang kepadanya, ia yang akan pergi menemui pemuda itu.
* * *
Jung BoA tersenyum puas sambil menurunkan ponsel dari telinga.
“Bagaimana?” tanya asistennya dengan nada penuh harap.
“Tentu saja dia setuju melakukannya. Adikku itu selalu bisa diandalkan,” kata BoA senang. Lalu tiba-tiba teringat sesuatu. “Bagaimana dengan model yang satunya? Mereka menerima tawaran kita?”
Baru-baru ini ia melihat iklan di salah satu majala
Comments