Chapter 50 (END)

Complicated Love Story
Please Subscribe to read the full chapter

Jongin memandangi Soojung yang telah fokus dengan tugas-tugasnya. Mereka hanya berdua saja di kamar Soojung karena Sehun dan Jinri belum datang.

“Soojung.”

“Hum?”

Jongin –bocah berusia sembilan tahun itu terlihat ragu untuk bertanya sesuatu. Tetapi, dia harus berani bertanya. Dia sudah kepalang penasaran.

“Saat festival olahraga….” Soojung segera menghentikan aktivitas menulisnya dan menatap Jongin penuh tanya.

“Kau bilang sudah punya calon mempelai pria yang akan menikahimu, siapa?’ tanya Jongin akhirnya.

“Oh, itu..” Jongin mengernyit begitu melihat Soojung tersipu malu. Dan Jongin cukup dibuat tidak nyaman karenanya.

“Ra-ha-si-a,” kata Soojung sambil tersenyum lebar. Jongin dibuat mendengus karenanya.

Yang lebih membuat Jongin tidak nyaman adalah kenyataan bahwa ada orang lain yang akan menikahi Soojungnya. Sungguh hal itu tidak boleh terjadi.

“Hei, Soojung.”

“Apalagi?”

“Apapun yang terjadi, meski kau sudah punya calon mempelai, kau tetap akan menikah denganku,” kata Jongin percaya diri.

“Mwo?” Soojung bingung dengan pernyataan bocah gelap itu.

“Pokoknya kau akan menjadi pengantinku.”

 

O0O

 

“Saranghae…”

“Saranghae Jung Soojung.”

Berkali-kali Jongin menggumam. Berkali-kali bibirnya menyebutkan hal yang sama, bagai kaset yang rusak –diputar terus. Mungkin Jongin memang sengaja melakukannya. Dia ingin  memorinya bahkan perasaannya pada gadis itu lenyap, hingga dia tidak mampu menyuarakan kata cinta untuk sang pujaan hati.

Tetapi seberapa keras usaha Jongin nyatanya tetap tidak membuahkan hasil. Bayang-bayang Soojung selalu saja terlintas dalam otaknya. Nama gadis itu terukir indah di hatinya. Meski Jongin mencoba mengikisnya, dia tidak pernah sanggup, tidak pernah berhasil.

 

Jongin.

 

Jongin bahkan masih mengingat bagaimana Soojung memanggil namanya. Suaranya begitu merdu, lembut. Panggilan Soojung begitu menggetarkan jiwanya. Menghangatkan sanubarinya.

 

Jongin.

 

Inilah yang membuat Jongin kesulitan melupakan perasaannya pada Soojung. Bukan hanya bayangan, bahkan suaranya saja masih terekam jelas pada memori otaknya.

 

“Jongin.”

 

Jongin mengumpat pelan dalam hati. Sial, kenapa suara Soojung malah semakin jelas terdengar.

 

“Kim Jongin.”

 

Jongin menggigit bibirnya ketakutan. Baiklah, mungkin dirinya sedikit tidak waras karena terus saja berhalusinasi mendengar Soojung memanggilnya.

“Oh, Soojung. Bisakah suaramu tidak menggangguku lagi? Kau membuatku kesulitan untuk melupakanmu,” erang Jongin frustasi.

 

“Kalau begitu aku akan terus bersuara agar kau tidak melupakanku.”

 

Jongin mengerjap pelan. Kenapa suara itu bisa membalas perkataannya?

 

“Kau benar-benar ingin melupakanku, Kim Jongin?”

 

O-oh, Jongin yakin benar bahwa suara itu bukan berasal dari rekaman otaknya. Bukan. Jelas-jelas suara itu berasal dari belakang tubuhnya. Dengan segera Jongin berbalik.

 

“Hai, Jongin.”

 

Jongin terperangah tidak percaya. Ini Soojung, Jung Soojung? Bagaimana bisa dia berada di sini? Sedangkan pernikahan tengah berlangsung. Yah, bahkan mungkin upacara pernikahan telah selesai dan Soojung sudah resmi menjadi istri Kang Minhyuk.

 

Tapi sekali lagi, kenapa dia malah berada di sini dan meninggalkan mempelai prianya?

 

O0O

 

Sejak tadi, hati Soojung berpacu cepat tidak karuan. Rasanya aneh melihat Jongin berada di sana dan melihatnya sebagai pengantin, dengan catatan bukan pengantin wanitanya. Dan rasanya lebih aneh ketika Minhyuklah yang menggapai tangannya. Sepenuhnya Soojung sadar bahwa ini adalah kesempatan terakhirnya. Setelah ini dia tidak boleh memikirkan pria lain selain Kang Minhyuk. Kang Minhyuk adalah suaminya nanti. Bukan orang lain.

“Kang Minhyuk, apakah kau bersedia mendampingi Jung Soojung, menjadi suami yang bertanggung jawab, setia di sisinya baik suka maupun duka, hingga maut memisahkan kalian?”

Soojung terlalu lama melamun hingga tidak menyadari bahwa sudah tiba pada prosesi satu ini. Setelah Minhyuk menjawab bersedia –begitu juga dirinya, maka mereka resmi sebagai pasangan suami-istri.

Soojung menutup matanya sambil menunggu jawaban Minhyuk. Hatinya sudah pasrah. Dan sebentar lagi dia akan benar-benar menyerahkan jiwa raganya pada Kang Minhyuk.

 

Tetapi, Minhyuk tidak kunjung menjawab pertanyaan pendeta.

 

“Kang Minhyuk, apakah kau bersedia mendampingi Jung Soojung, menjadi suami yang bertanggung jawab, setia di sisinya baik suka maupun duka, hingga maut memisahkan kalian?” sekali lagi pendeta menanyakannya pada Minhyuk.

Soojung terhenyak. Ditatapnya pemuda di sebelahnya itu dengan ragu. Minhyuk masih sama seperti sebelumnya. Tersenyum. Tetapi, entah mengapa Soojung merasa ada sesuatu yang janggal. Dan Minhyuk masih saja diam. Hal itu membuat seluruh tamu yang hadir berkasak-kusuk ria. Itu membuat Soojung merasa tidak nyaman.

“Kang Minhyuk?”

.

.

.

.

.

.

.

.

.

“Tidak.”

.

.

.

.

.

.

.

.

.

“Aku tidak bersedia.”

.

.

.

.

.

.

.

.

Soojung membelalakan kedua bola matanya begitu Minhyuk mengatakan jawabannya. Dapat dilihat juga bahwa sang pendeta cukup terkejut dengan jawaban Minhyuk. 

“Oppa.”

Minhyuk segela mengalihkan pandangannya pada Soojung. “Aku tidak bersedia menikahimu, Jung Soojung,” ulang pemuda itu sambil tersenyum lembut.

“Ke-kenapa?” suara Soojung tertahan di kerongkongannya. Kedua mata beningnya berkaca-kaca. Dia benar-benar tidak mengerti apa yang diinginkan Minhyuk. Kenapa tiba-tiba dia menolak menikahinya? Apa maunya? Apakah pemuda itu hanya berniat mempermainkannya? Mempermalukannya?

“A…aku…” Minhyuk terlihat gusar untuk menjawab pertanyaan Soojung.

“Aku hanya tidak bisa menikahi gadis yang tidak mencintaiku,” tetapi Minhyuk berhasil mengatakannya.

Soojung mengatupkan mulutnya rapat-rapat. Rahangnya mengeras. “Jadi, karena ini kau melakukannya padaku?”

“Kau berniat membalasku karena tak kunjung memasukkan dirimu dalam hatiku?”

“Bukan begitu, Soojung.”

“Lalu apa?” teriak Soojung tidak terima.

Minhyuk menghela napasnya lalu membuang pandangannya ke sembarang arah.

“Aku hanya berusaha tidak mengikatmu. Aku tidak mau kau terikat dalam pernikahan yang mungkin tidak kau inginkan,” jelas pemuda itu.

“Aku tidak pernah sedikit pun berniat menyakitimu, mempermainkanmu. Percayalah Soojung aku mencintaimu dengan segenap jiwaku.”

“Lalu kenapa kau melepau sekarang?” tanya Soojung tajam. Tadi Jongin, sekarang Minhyuk. Apakah ini karma karena sempat menggantungkan hati kedua pemuda itu secara bersamaan?

“Karena aku merasa bukan diriku sumber kebahagianmu. Tetapi orang lain. Dan kau tentu tahu siapa orangnya.”

Minhyuk menatap teduh Soojung dan meraih bahunya. Dengan lembut, diremasnya kedua bahu Soojung. Sedang matanya, tak pernah lepas dari pandangan Soojung.

“Aku tahu kau mungkin kecewa padaku. Tapi, aku juga tidak mau egois dengan mementingkan perasaanku tanpa memperhatikan dirimu.”

Minhyuk menghirup napasnya dalam-dalam sebelum melanjutkan ucapannya.

“Dia, mungkin kau menganggapnya pengecut. Tetapi sama dengan diriku, dia takut melukaimu lagi. Jadi, dia melepaskanmu. Dia merasa bahwa aku lebih pantas untukmu.”

Soojung masih diam saja dan mencerna setiap perkataan Minhyuk.

“Kurasa otak bebalnya perlu sedikit bantuanmu. Keras kepalanya perlu sedikit usahamu. Sampaikan padanya jika dia pantas untukmu. Dia memang diciptakan untukmu. Dan kau akan tetap mencintainya meski dia tidak sempurna.”

“Jika, dia tidak berani meraihmu. Maka, yakinkan dia untuk lebih berani. Buat dia kembali memperjuangkanmu, Soojung,” Minhyuk mengakhiri kalimatnya bersamaan dengan hembusan napas lega. Yah, dia sudah lega karena dapat bertindak benar kali ini.

“Oppa,” gumam Soojung pelan. Soojung sama sekali tidak menyangka bahwa Minhyuk akan mengatakannya. Dia bahkan menyuruh mempelai wanitanya untuk meyakinkan pria lain? Sungguh, ini gila.

“Soojung-a,” panggil Minhyuk sambil menangkup kedua pipi Soojung dengan lembut.

“Kau sudah banyak mengalah. Kau sudah banyak mementingkan perasaan orang lain. Kau sudah cukup terluka. Kali ini biarkan dirimu merasa bahagia.”

“Tapi, aku tidak bisa meninggalkanmu. Aku tidak bisa berbahagia jika kau bersedih dan terluka,” ucap Soojung pelan.

Minhyuk membalas perkataan Soojung dengan senyum lembutnya. Pemuda itu seolah ingin meyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja.

“Tidak Soojung. Kebahagianmu adalah kebahagiaanku. Aku malah akan merasa sedih jika membiarkanmu terikat pada pernikahan ini. Aku malah akan semakin terluka jika terus membohongi diriku bahwa kau mencintaiku. Karena nyatanya tidak.”

“Maka, raihlah kembali cintamu, Jung Soojung,” kata Minhyuk tanpa sedikitpun menghapus senyum tulusnya.

“Kau yakin, oppa?”

Minhyuk mengangguk pasti, “Tentu. Yah, sebelum aku berubah pikiran tentunya.”

Soojung tersenyum mendengarnya. Yah, kini Soojung yakin bahwa Kang Minhyuk benar-benar mengatakan semua itu.

“Gomawo, oppa.”

.

.

.

“Eum, maaf mengganggu kalian. Tapi, kurasa pendeta perlu pengantin pria pengganti untuk pernikahan ini,” suara Myungsoo tiba-tiba saja menginterupsi Soojung dan Minhyuk. Suzy menyikut sedikit perut kekasihnya itu. Sungguh, bagi Suzy Myungsoo sudah terlampau ikut campur.

“Ah, benar. Di mana Kim Jongin?” tanya Minhyuk sambil mengedarkan pandangannya.

“Ahh, dia tadi keluar,” sahut Sehun dengan nada datar.

“Mwo?”

“Sebaiknya kau segera mengejarnya, Soo. Jika tidak mau aku yang menjadi penggantinya.”

“Dalam mimpimu, tuan Oh,” sungut Soojung kesal.

Dengan sedikit tergesa-gesa Soojung mengangkat gaunnya tinggi-tinggi dan berlari. Yah, sebelum Jongin melakukan tindakan bodoh.

.

.

.

.

.

“Oh, apa-apaan ini kenapa malah mempelai wanitanya yang mengejar calon mempelai pria,” komentar Jinri. Gadis itu terdengar mendesah berat.

Minhyuk tersenyum mendengar ocehan Jinri. Sejak awal pasangan itu kan memang sedikit aneh. Sama-sama bodoh, dan sama-sama kurang mengerti satu sama lain. Berpikir kalau melepaskan satu sama lain adalah jalan yang terbaik. Semoga saja kali ini mereka berhasil menyatu. Minhyuk kan tidak ingin pengorbanannya sia-sia.

 

O0O

 

“Soojung?”

Soojung tersenyum begitu mendengar Jongin menggumam memanggil namanya.

“Kau benar-benar Soojung?”

Soojung segera mengangguk menjawabnya.

“Kau benar-benar Soojung? Dan ini bukan halusinasi?”

Soojung memutar bola matanya malas. Kenapa Jongin malah mengajukan pertanyaan bodoh begini sih? Apa Jongin tidak dapat membedakan mana yang asli dan mana bayangan?

.

.

.

Cup.

 

Soojung ters

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
lee-jungjung
Yeeeeaaaayyy.. last chapter.... Chapter 50... Thanks a lot for all subcribers... I love you all... ^^

Comments

You must be logged in to comment
Aprisetia #1
Chapter 50: Sedikit review yah kak, dichapter 41-46 aku bener" dibuat happy karena mereka berempat akhirnya bisa ketemu lagi, dan lagi liat mereka di taman bermain itu bener" buat aku terharu deh :) tapi waktu masuk chapter 47 lagi" masalah dateng buat soojung-jongin, disaat sehun udah ikhlasin soojung. Eh malah muncul sih minhyuk. Hufttt.. Kakak tau, jujur aku enggak pernah suka kalo minhyuk didunia per-fanfiction-an. Dan parahnya dia jadi orang ketiga lagi antara soojung-jongin. Itu bener" buat aku makin enggak suka. Ketidaksukaan aku makin bertambah saat minhyuk udah tau semua dan ngomoing sama jongin, oh.. Ayolah, aku ngerasa ucapan minhyuk itu yang buat jongin ngelepasin soojung :(
Hufftttt... Setelah itu semua, aku dibuat nangis gara" perpisahan jongin-soojung(lagi) harus aku akui kalo mereka bener" bodoh, ngorbanin perasaan masing" cuma biar pasangannya bahagia? Itu alasan klise. Tapi aku bener" percaya sama kalimat "badai pasti berlalu" buktinya dichapter ini aku sampe nangis terharu karena liat mereka semua bahagia :')
Terimakasih kak jung udah memporakporanda kan perasaan aku dan membenahinya lagi dengan chapter bahagia ini :) Bighug kak jung ({})<3 dan maafkan semua ocehanku ini :D hehehe
Aprisetia #2
Chapter 40: Aigoo, aku enggak tau harus ngomong apa kak, kakak sukses buat aku nangis+galau dari chapter 31-36 kak. Air mata aku sampe bergalon" tau :( Aku lebih syok ketika tiba" liat kalimat " 8 tahun kemudian" what? Selama itu mereka pisah? Hufttt...
Dan lagi aku rada curiga sama minhyuk, jangan" yg dimaksud tunangan sama minhyuk itu soojung lagi? Apalagi ditambah reaksi soojung waktu tau jinri jadi dokter, dia kayak mengingat sesuatu deh.
Ah... Bener" buat penasaran. Aku lanjut baca aja lah kak :D
Aprisetia #3
Chapter 30: Baca sampai chapter 30 dan ini bener" buat aku frustasi. Ya ampun kak, kenapa masalah enggak pernah jauh" dari mereka sihv aku aja yg baca sampai stres, hufttt. :( dan ternyata dugaan aku bener, jinri-soojung jadi berantem gitu, ya walaupun jinri bilang dia enggak marah sama soojung, tapi tetep aja dia menjauh dari soojung. Dan itu gara" si sehun. Belom lagi sehun yg setuju buat bersekutu sama suzy. Itu bener" buat aku kesel sama sehun. Aku jadi setuju sama luhan kalo sehun itu emang bodoh.
Ah... Maafkan semua keluh kesah aku ini kak, habis si sehun bener" buat aku kesel sih :D
Aprisetia #4
Chapter 20: Aku datang lagi dichapter 20 ini :D hehehe. Ah... Ceritanya makin rumit deh kak, apalagi tentang perasaan sehun. Aku khawatir aja kalo nantinya jinri-soojung berantem gara" perasaan sehun yg membingungkan itu :( huffttt.
Tapi aku juga seneng sih soalnya soojung udah bisa agak bisa nerima perasaan jongin, ya walaupun belum sepenuhnya sih. Tapi aku yakin kalo jongin bisa ngambil hati soojung sepenuhnya :) semangat kkamjong. Oke deh kak, sekian review singkat dari aku :D hehehe
Aprisetia #5
Chapter 10: Baru baca sampai chapter 10 tapi complicated-nya bener" kerasa. Jongin suka soojung,soojung suka sehun, sehun suka jinri. Untung jinri enggak ikut"an suka jongin =D Hahaha. Belom lagi sama 2 penggemar rahasia soojung *lirikminho&luhan* yg bikin makin complicated. Dan entah kenapa aku kaya ngerasa sehun juga mulai suka sama soojung. Ya ampun kak kenapa tulisan kakak selalu buat uri soojung direbutin terus sih? Buat aku iri sekaligus seneng aja :D hehehe
Oke deh berhubung ini udah complete, jadi aku terus aja. Tapi kak aku review-nya per-10 chapter aja enggak pa" kan? :D hehehe
risnaya #6
Ijin baca ya kak...maaf baru baca
winanti #7
Chapter 51: Aaaaaak good job authornimmm,, daebakkk, ini bener2 cerita complicated bgtt,, ngaduk2 lah pkoknya #eh..
Ditunggu ff barunya lagi authornimm,, kalo ada pernah bikin Hunli/chanli mau donk linknyaa thorr..
winanti #8
Chapter 50: Hiksss terharuuuuuu,,, bahagiaaa......... Akhirnyaaa kaistalll menikah... Yee semua nahagiaa,,, tetep yaa tingkah jinri tuh lucu bgtttt,, tadi udah nangis baca part sebelumnya,, ini jadi ketawa2 sendiri..
winanti #9
Chapter 49: Huwaaaa sedihhhhh bgt part iniii,,, aq sampe nangis pas bagian JungLi, jinri bisa aja masih lucu bgt pas ngmong sama soojung.. Hikss mrwka semua sayang bgtbsama soojung, tapi soojungnya tersiksa... Semoga perkataan jesica bsa merubah pkiran minhyuk??
kamjongin24 #10
Chapter 50: Awww...senyum2 g jelas..:D..akhirnya soojung n jongin bersatu... sempet nangis juga baca chaptr sebelumnya yg soojung mau nikah sama minhyuk..
Ceritanya bagus banget eon.. g terasa udah end aja.. ga ada niatan buat lanjutin atau bikin sequelnya gtu eon? Hehe btw...thanks bgt buat crtanya.. sering2 buat ff kaistal yaa.. :D