Chapter 3
Complicated Love StoryChapter 3
Suasana lapangan basket selepas pulang sekolah cukup ramai. Beberapa siswi memang sengaja menyempatkan diri mereka untuk menonton tim basket SM High School yang berlatih setelah jam pelajaran berakhir. Sesekali mereka memekik tertahan ketika sang idola berhasil memasukkan bola berwarna orange tersebut ke ring. Berbeda dengan para siswi yang menonton latihan tim basket dengan heboh, seorang gadis dengan name-tag Jung Soojung hanya tersenyum menyaksikan latihan tersebut. Sesekali senyumnya melebar jika melihat salah satu dari kedua sahabat karibnya, Jongin maupun Sehun berhasil memasukkan bola ke ring. Jongin dan Sehun memang anggota tim basket yang diketuai oleh Minho.
“Wah senyum Ice Princess memang menawan,” ujar seseorang dari sebelah Soojung. Soojung menatap orang yang berbicara tadi sambil mengerucutkan bibirnya sebal.
“Jangan ikut-ikutan adikmu dengan memanggilku Ice Princess, Oppa,” sahut Soojung merajuk. Orang tadi, yang ternyata Luhan hanya tersenyum melihat tingkah menggemaskan dari sahabat adiknya sekaligus tetangganya ini.
“Aigoo, bahkan ketika cemberut kau terlihat lebih manis. Hahahaha,” goda Luhan sambil tertawa keras mengakibatkan lengannya dipukul keras oleh Soojung. Detik berikutnya Luhan meringis keras, kekuatan putri tunggal keluarga Jung memang tidak diragukan lagi.
“Kau tidak ada kegiatan OSIS atau rapat lainnya lagi, hyung?” suara bass seseorang mengintrupsi perdebatan Soojung dan Luhan.
“Sehunnie, kau sudah selesai latihan?” tanya Soojung kemudian sambil menyodorkan sebotol minuman isotonic kepada Sehun. Sehun menjawab Soojung dengan anggukan kepala sambil menerima botol minuman pemberian Soojung.
“Begitulah, tidak terlalu banyak urusan tadi. Lagi pula sebentar lagi aku pensiun dari kepengurusan jadi tidak sesibuk seperti biasanya,” kata Luhan menjawab pertanyaan adiknya tadi. Sehun hanya manggut-manggut menanggapi penjelasan kakaknya.
“Haaahh… Lelah sekali,” ujar Jongin langsung terduduk di sebelah Soojung. Soojung kemudian tersenyum dan memberikan botol minuman isotonic sama seperti yang diberikan pada Sehun tadi. Jongin menerimanya sambil tersenyum manis, kemudian menegak minuman itu sampai tersisa separuh botol.
Detik berikutnya seorang gadis cantik mendekati Jongin sambil tersenyum.
“Jongin-ah, ini handukmu,” ujar gadis itu tanpa menghapus senyum dari bibirnya. Jongin menyambut uluran handuk tadi sambil tersenyum ke arahnya.
“Hei, manajer Baek, mana handukku?” seru Sehun hingga membuat gadis tadi memutar bola matanya kesal karena adegan romantisnya dengan Jongin harus terganggu.
“Ini,” sodornya sambil memaksakan senyumnya pada Sehun.
“Hehe, gomawo Suzy-ssi,” balas Sehun pada gadis tadi yang ternyata bernama Baek Suzy, manajer tim basket SM High School.
“Mianhae, Suzy-ah. Sehun memang suka asal bicara,” kata Soojung menyadari kekesalan Suzy dalam menghadapi Sehun.
“Tidak apa-apa. Aku sudah terbiasa,” sahut Suzy sambil tersenyum pada Soojung.
“Tetapi alangkah baiknya jika kau tahu posisimu Soojung-ssi. Aku rasa sebagai manajer tim basket aku yang lebih berhak untuk melayani anggota tim ini dengan memberi apa yang mereka butuhkan,” tambah Suzy dengan nada menyindir.
“Well, kau benar. Lagi pula aku hanya peduli dengan dua sahabat bodohku ini dan juga Minho Oppa. Selebihnya kau bisa ambil alih,” kata Soojung dengan tatapan mengintimidasinya.
Ketiga pemuda yang ada di dekat mereka bergidik ngeri melihat dua gadis cantik yang saling menatap tajam itu. Luhan dan Jongin kemudian beralih menatap Sehun seolah mengatakan ‘Ini salahmu, Oh Sehun’. Sehun yang merasa ditatap oleh kedua pemuda tadi hanya mengangkat bahu sambil meringis seolah meminta maaf.
“Manajer, sepertinya ada yang belum mendapat handuk dan air minumnya,” panggil seseorang tiba-tiba yang tak lain adalah Minho. Suzy yang merasa dipanggil sekaligus ‘ditegur’ oleh Ketuanya-Minho, segera meranjak dari sana.
“Huft, kau baru saja berhasil mengakhiri perang dingin tadi , hyung,” ujar Jongin bernapas lega. Namun kemudian dia harus rela diberi tatapan tajam dari sahabat cantiknya, Soojung. Minho hanya terkekeh melihat tingkah sahabat-sahabat adiknya itu, kemudian selanjutnya berterimakasih pada Soojung setelah menegak minuman miliknya.
“Wah, kalian bertiga memang beruntung mempunyai nona Jung yang penuh perhatian,” ujar salah satu anggota tim basket bernama Kim Jonghyun.
“Kau bisa mengambilnya kalau kau mau, hyung,” kata Sehun kalem, kemudian mendapat jitakan dari Soojung. Jonghyun hanya terkekeh melihat interaksi mereka.
“Kau tahu Soojung..,” kata Jonghyun terputus.
“Tidak, Sunbae. Sunbae kan belum memberitahuku,” ujar Soojung polos membuat semua yang berada di situ, kecuali Jonghyun geli mendengarnya.
“Aku belum selesai Soo, dan kau langsung memotongnya,” kata Jonghyun sambil menghela napasnya. Soojung hanya tersenyum polos.
“Hah, kau ini. Begini, berkat dirimu semua anggota tim jadi lebih bersemangat berlatih. Well, walau mereka tahu yang kau perhatikan adalah ketiga namja tetanggamu ini,” kata Jonghyun.
“Benarkah?” tanya Soojung tersenyum tak percaya. Jonghyun hanya mengangguk membenarkan penyataannya.
Comments