Chapter 29

Complicated Love Story
Please Subscribe to read the full chapter

Chapter 29

 

Hari yang ditunggu-tunggu Luhan, Minho, dan Taemin telah tiba. Dengan nilai yang memuaskan ketiganya dinyatakan lulus dari bangku SM High School. Upacara kelulusan berjalan khitmad dan begitu meriah. Siswa kelas 3, termasuk Luhan, Minho, dan Taemin terlihat bergembira menyambut status baru mereka sebagai alumni SM High School.

“Selamat atas kelulusan kalian, oppa,” Soojung menyambut ketiga pemuda yang sudah dia anggap sebagai kakaknya sendiri penuh suka cita.

“Kau tidak memberiku selamat juga, Soojung?” tanya Naeun menunjukkan wajah kecewanya.

“Ups, maaf eonnie. Selamat atas kelulusanmu juga,” kata Soojung seraya menyengir lebar.

“Ku lihat kalian tidak membawa apapun. Kalian tidak menyiapkan hadiah, huh?” tanya Taemin penasaran. Soojung, Jongin, dan Sehun menggeleng serentak.

“Kalian kan lulus hari ini, jadi kupikir selayaknya kalian mentraktir kami, hyung,” jelas Jongin sambil tersenyum polos.

“Kalian kan bertiga. Jadi, kami akan dapat makan siang, makan malam, dan sarapan untuk besok,” imbuh Sehun seraya mengetukkan telunjuk ke dagunya.

“Ckks, kalian pintar sekali dalam merampok,” Luhan menghela napasnya pasrah.

“Naeun, dia kan juga lulus,” protes Taemin cepat.

“Naeun eonni kan pacarmu, oppa. Jadi kau yang akan melakukan bagiannya,” kata Soojung sambil ber-high five dengan Naeun. Taemin mendengus kesal, diikuti tawa mereka semua.

“Di mana Jinri? Aku tak melihatnya,” Minho menghentikan tawanya lantas bertanya. Soojung, Jongin, dan Sehun menghentikan tawa mereka segera. Sudah seminggu ini Jinri selalu menghindari mereka.

“Entahlah, oppa. Mungkin dia sedang ke toilet,” jawab Soojung sambil tersenyum tipis.

Sehun menyadari perubahan raut muka Soojung. Seminggu ini Soojung tampak murung dan terlihat pendiam. Dan satu hal lagi yang mebuat Sehun hampir frustasi. Sejak Jinri menjauh, saat itu pula Soojung ikut menjauh. Soojung terkesan menghindari Sehun, setidaknya itu yang dapat Sehun rasakan.

Luhan diam-diam mengamati tingkah laku ketiga sahabat ini dengan curiga. Luhan menyadari bahwa akhir-akhir ini Jinri jarang terlihat bersama mereka. Luhan sebenarnya telah menyadarinya sejak lama, hanya saja ia tak berusaha mengorek informasi apapun dari mereka. Ia terlalu fokus pada ujiannya, persiapannya ke luar negeri, dan juga aksi diamnya dengan Sehun. Yah, sejak pertengkaran mereka tempo lalu mereka mendiamkan diri satu sama lain.

Namun, entah mengapa Luhan merasa ada yang tidak beres di sini. Jika Jongin menatap Soojung khawatir, itu wajar. Tapi Sehun? Luhan merasa tatapan Sehun pada Soojung terkesan ganjil dan berbeda?

“Bagaimana kalau kita berfoto?” tawar Soojung berusaha mencairkan suasana yang agak hening akibat pertanyaan dari Minho.

“Jongin, bisa fotokan aku dan mereka?” pinta Soojung sambil mengatupkan kedua telapak tangannya.

“Kenapa aku?” protes Jongin cepat. Soojung melebarkan kedua matanya dan menatap Jongin memelas. Oh, Jongin tidak akan menolak permintaan Jongin jika ditatap seperti itu.

“Arraseo, arraseo,” akhirnya Jongin mengalah. Soojung tersenyum senang lantas langsung memposisikan dirinya.

Naeun, Taemin, Luhan, Soojung, dan Minho berjajar rapi siap untuk difoto. Dengan mesra Naeun melingkarkan kangannya ke lengan Taemin. Luhan sedikit memberikan lirikannya ke arah Minho. Awalnya Minho tidak mengerti. Namun, senyum Minho melebar tatkala Luhan memberikan kode untuk melakukan sesuatu.

“Baiklah, siap? Satu, dua, ti…,” Jongin membulatkan mulutnya saat menekan tombol kameranya. Sehun juga ikut menunjukkan ekspresi terkejutnya. Lebih-lebih Soojung. Kedua bola matanya saat ini nyaris keluar.

Soojung yang entah bagaimana berada di antara Luhan dan Minho, diberi sedikit kejutan. Pipi kanannya dikecup Luhan. Dan pipi kirinya dikecup Minho. Dan itu secara bersamaan. Soojung mengerjap-ngerjapkan kelopak matanya berusaha memperoleh kesadarannya kembali. Luhan dan Minho melepaskan kecupan mereka dan tersenyum penuh kemenangan.

“Ya, hyung! Apa yang kalian lakukan pada pacarku?!?” seru Jongin dengan muka merah padam.

“Itu hadiah untuk kami, Jong,” Luhan dan Minho mengabaikannya dan ber-high five ria. Taemin dan Naeun hanya menggelengkan kepala melihat tingkah konyol mereka.

“Oppa,” seru Jinri tibaa-tiba membuat mereka semua menoleh ke arahnya. Semua yang ada di sana dibuat heran melihat Jinri bersama Suzy, Jiyeon, dan Eunji.

“Selamat atas kelulusanmu, oppa,” kata Jiyeon sambil menyerahkan sebuket bunga pada Minho.

“Ah, terima kasih Jiyeon-ah,” balas Minho seraya tersenyum manis.

“Oh, apakah hanya Minho yang dapat?” protes Taemin sambil mempautkan bibirnya kesal. Jiyeon hanya menjulurkan lidahnya seakan mengejeknya.

Soojung menatap ke arah Jinri dengan sendu. Jinri benar-benar mengabaikannya. Dan sekarang dia bahkan lebih senang berteman dengan Jiyeon dan yang lainnya. Yah, sejak Jiyeon dekat dengan Minho, Jinri juga semakin dekat dengannya. Terlebih kini Jinri telah berpacaran dengan kakak Jiyeon, Chanyeol.

Jongin menyadari kesedihan yang Soojung rasakan. Sejak seminggu ini Soojung Nampak kosong. Bahkan senyumnya tak secerah sebelumnya. Dan Jongin tidak menyukai itu. Jongin benar-benar kesal pada Jinri. Bagaimana bisa Jinri mengabaikan mereka, yang notabene sahabatnya sejak kecil hanya karena berpacaran dengan kakak Jiyeon?

“Kami pergi dulu. Aku dan Soojung ada sedikit acara,” pamit Jongin seraya menggandeng Soojung. Soojung cukup terkejut atas ajakan Jongin yang tiba-tiba. Sambil mengulas senyum tipisnya, Soojung hanya membungkukkan badannya sedikit untuk berpamitan.

“Ckks, mau ke mana mereka? Kencan?” tanya Taemin keheranan.

Banyak mata menatap kepergian Soojung dan Jongin. Sehun menatap mereka dengan cemburu. Sehun benar-benar ingin melepaskan tautan tangan Jongin dari tangan Soojung. Bagi Sehun, dirinyalah yang seharusnya menggenggam tangan itu. Sehun sendiri tak menyadari bahwa ia tengah diperhatikan Jinri dan Luhan. Jinri dengat tatapan tidak sukanya saat Sehun menmperlihatkan ekspresi cemburunya. Dan Luhan? Luhan dengan ekpresi khawatirnya. Semoga apa yang diprediksi Luhan salah. Semoga adiknya tidak melakukan kebodohan yang sedang ia terka kini.

 

O0O

 

“Jongin?”

“Kim Jongin?” Soojung menghentikan langkahnya segera agar Jongin ikut berhenti menariknya. Jongin mendesah pelan dan menghadap Soojung.

“Kenapa kau mengajakku pergi, hum?” tanya Soojung.

“Aku hanya tak ingin melihatmu merasa tak nyaman karena keberadaan Jinri,” jawab Jongin sambil menghembuskan napasnya pelan.

Soojung menatap Jongin lembut. Jongin sedang mengkhawatirkannya, mungkin.

“Bagaimana kalau kau membelikanku es krim?” tawar Soojung sambil tersenyum manis. Jongin menatap Soojung bingung.

“Kau ingin memperbaiki moodku kan? Belikan aku es krim,” perintah Soojung dengan aksen manjanya.

“Baiklah, princess,” kata Jongin sambil mengulas senyum lebarnya. Dengan tetap bergandengan tangan mereka melangkah riang. Soojung bahagia memiliki Jongin, begitupun sebaliknya.

 

O0O

 

Luhan berjalan melewati koridor sekolahnya yang sudah sepi. Hari ini ia dan teman-temannya dinyatakan lulus. Luhan lega, senang, tapi juga sedih. Dengan kelulusannya ini berarti sebentar lagi dirinya akan meninggalkan Seoul. Meninggalkan keluarga, teman-temannya, dan juga Soojung.

Hati Luhan masih milik Soojung. Sejak dulu, hingga sekarang. Soojung yang manis, Soojung yang cantik, Luhan sangat menyukainya. Luhan selalu memperhatikan Soojung sejak dulu. Selalu mengerti apa yang ia rasakan. Dan selalu menjadi tempat curahan hati sang gadis kala suka dan duka. Hanya saja hati Soojung bukanlah untuknya. Soojung selalu menyerahkan hatinya untuk orang lain. Dulu untuk Sehun, sekarang untuk Jongin. Luhan tersenyum kecil mengingat kekalahannya. Yah, Soojung memang bukan untuknya.

Luhan menghentikan langkahnya saat melihat seorang gadis tengah berdiri di depan lokernya. Yah, sebenarnya loker itu adalah mantan lokernya mengingat ia baru saja dinyatakan lulus dari sekolah ini. Gadis itu membawa sesuatu. Sepucuk surat? Dengan perlahan Luhan mendekati gadis itu.

“Eunji?” panggil Luhan hati-hati. Eunji terkejut dan menyembunyikan barang yang ia bawa di belakang punggungnya.

“Oppa, se-sedang apa di sini?” tanyanya gugup. Luhan tersenyum melihat tingkah gadis ini.

“Berjalan-jalan sebentar. Menyampaikan salam perpisahan pada gedung ini,” jawab Luhan seraya tersenyum dan menyapu pandangannya ke seluruh sudut sekolah. Eunji hanya menganggukkan kepalanya.

“Ku dengar, oppa akan ke Milan?” tanya Eunji pelan. Luhan menjawab dengan anggukan kepalanya.

“Kenapa?” tanya Eunji lagi. Luhan mengernyit heran.

“Maksudku untuk apa?” Eunji merutuki kebodohannya yang terus berlanjut. Sungguh, ia baru menyadari kalau pertanyaannya salah.

“Untuk kuliah, untuk apa lagi?” Luhan mengangkat bahunya santai.

“Tapi, Milan kan jauh?”

“Lalu?”

“Aku tak dapat melihat wajah Luhan op

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
lee-jungjung
Yeeeeaaaayyy.. last chapter.... Chapter 50... Thanks a lot for all subcribers... I love you all... ^^

Comments

You must be logged in to comment
Aprisetia #1
Chapter 50: Sedikit review yah kak, dichapter 41-46 aku bener" dibuat happy karena mereka berempat akhirnya bisa ketemu lagi, dan lagi liat mereka di taman bermain itu bener" buat aku terharu deh :) tapi waktu masuk chapter 47 lagi" masalah dateng buat soojung-jongin, disaat sehun udah ikhlasin soojung. Eh malah muncul sih minhyuk. Hufttt.. Kakak tau, jujur aku enggak pernah suka kalo minhyuk didunia per-fanfiction-an. Dan parahnya dia jadi orang ketiga lagi antara soojung-jongin. Itu bener" buat aku makin enggak suka. Ketidaksukaan aku makin bertambah saat minhyuk udah tau semua dan ngomoing sama jongin, oh.. Ayolah, aku ngerasa ucapan minhyuk itu yang buat jongin ngelepasin soojung :(
Hufftttt... Setelah itu semua, aku dibuat nangis gara" perpisahan jongin-soojung(lagi) harus aku akui kalo mereka bener" bodoh, ngorbanin perasaan masing" cuma biar pasangannya bahagia? Itu alasan klise. Tapi aku bener" percaya sama kalimat "badai pasti berlalu" buktinya dichapter ini aku sampe nangis terharu karena liat mereka semua bahagia :')
Terimakasih kak jung udah memporakporanda kan perasaan aku dan membenahinya lagi dengan chapter bahagia ini :) Bighug kak jung ({})<3 dan maafkan semua ocehanku ini :D hehehe
Aprisetia #2
Chapter 40: Aigoo, aku enggak tau harus ngomong apa kak, kakak sukses buat aku nangis+galau dari chapter 31-36 kak. Air mata aku sampe bergalon" tau :( Aku lebih syok ketika tiba" liat kalimat " 8 tahun kemudian" what? Selama itu mereka pisah? Hufttt...
Dan lagi aku rada curiga sama minhyuk, jangan" yg dimaksud tunangan sama minhyuk itu soojung lagi? Apalagi ditambah reaksi soojung waktu tau jinri jadi dokter, dia kayak mengingat sesuatu deh.
Ah... Bener" buat penasaran. Aku lanjut baca aja lah kak :D
Aprisetia #3
Chapter 30: Baca sampai chapter 30 dan ini bener" buat aku frustasi. Ya ampun kak, kenapa masalah enggak pernah jauh" dari mereka sihv aku aja yg baca sampai stres, hufttt. :( dan ternyata dugaan aku bener, jinri-soojung jadi berantem gitu, ya walaupun jinri bilang dia enggak marah sama soojung, tapi tetep aja dia menjauh dari soojung. Dan itu gara" si sehun. Belom lagi sehun yg setuju buat bersekutu sama suzy. Itu bener" buat aku kesel sama sehun. Aku jadi setuju sama luhan kalo sehun itu emang bodoh.
Ah... Maafkan semua keluh kesah aku ini kak, habis si sehun bener" buat aku kesel sih :D
Aprisetia #4
Chapter 20: Aku datang lagi dichapter 20 ini :D hehehe. Ah... Ceritanya makin rumit deh kak, apalagi tentang perasaan sehun. Aku khawatir aja kalo nantinya jinri-soojung berantem gara" perasaan sehun yg membingungkan itu :( huffttt.
Tapi aku juga seneng sih soalnya soojung udah bisa agak bisa nerima perasaan jongin, ya walaupun belum sepenuhnya sih. Tapi aku yakin kalo jongin bisa ngambil hati soojung sepenuhnya :) semangat kkamjong. Oke deh kak, sekian review singkat dari aku :D hehehe
Aprisetia #5
Chapter 10: Baru baca sampai chapter 10 tapi complicated-nya bener" kerasa. Jongin suka soojung,soojung suka sehun, sehun suka jinri. Untung jinri enggak ikut"an suka jongin =D Hahaha. Belom lagi sama 2 penggemar rahasia soojung *lirikminho&luhan* yg bikin makin complicated. Dan entah kenapa aku kaya ngerasa sehun juga mulai suka sama soojung. Ya ampun kak kenapa tulisan kakak selalu buat uri soojung direbutin terus sih? Buat aku iri sekaligus seneng aja :D hehehe
Oke deh berhubung ini udah complete, jadi aku terus aja. Tapi kak aku review-nya per-10 chapter aja enggak pa" kan? :D hehehe
risnaya #6
Ijin baca ya kak...maaf baru baca
winanti #7
Chapter 51: Aaaaaak good job authornimmm,, daebakkk, ini bener2 cerita complicated bgtt,, ngaduk2 lah pkoknya #eh..
Ditunggu ff barunya lagi authornimm,, kalo ada pernah bikin Hunli/chanli mau donk linknyaa thorr..
winanti #8
Chapter 50: Hiksss terharuuuuuu,,, bahagiaaa......... Akhirnyaaa kaistalll menikah... Yee semua nahagiaa,,, tetep yaa tingkah jinri tuh lucu bgtttt,, tadi udah nangis baca part sebelumnya,, ini jadi ketawa2 sendiri..
winanti #9
Chapter 49: Huwaaaa sedihhhhh bgt part iniii,,, aq sampe nangis pas bagian JungLi, jinri bisa aja masih lucu bgt pas ngmong sama soojung.. Hikss mrwka semua sayang bgtbsama soojung, tapi soojungnya tersiksa... Semoga perkataan jesica bsa merubah pkiran minhyuk??
kamjongin24 #10
Chapter 50: Awww...senyum2 g jelas..:D..akhirnya soojung n jongin bersatu... sempet nangis juga baca chaptr sebelumnya yg soojung mau nikah sama minhyuk..
Ceritanya bagus banget eon.. g terasa udah end aja.. ga ada niatan buat lanjutin atau bikin sequelnya gtu eon? Hehe btw...thanks bgt buat crtanya.. sering2 buat ff kaistal yaa.. :D