Chapter 34

Complicated Love Story
Please Subscribe to read the full chapter

Soojung bisa merasakannya. Soojung sudah mengenal Jongin sejak kecil. Jongin bukanlah orang yang mudah marah. Dan sekalinya ia tersulut emosi, mungkin hal buruk akan terjadi. Jongin tengah menatap Soojung dan Sehun dengan kedua lensanya yang menggelap. Jujur saja, Soojung cukup ketakutan melihat aura kelam hadir di sekeliling Jongin.

“Jong…,” Soojung menghentikan panggilannya begitu Jongin melewati Soojung.

Bugh. Lensa Soojung melebar ketika Jongin melayangkan tinjunya ke muka Sehun. Sehun yang sama sekali tidak memasang kuda-kuda akhirnya tersungkur.

“Jongin,” seru Soojung histeris. Namun, panggilan Soojung seakan tidak terdengar lagi di telinga Jongin. Pandangan Jongin benar-benar gelap. Ia sama sekali tidak bisa berpikir jernih. Yang terlintas di benak Jongin hanya satu, menghabisi Oh Sehun.

“Jongin berhenti,” Soojung tiba-tiba hadir di hadapan Jongin, menghalanginya. Soojung memandang Jongin penuh harap. Ia benar-benar memohon agar Jongin menghentikan aksinya.

“Minggir Soojung,” kata Jongin dingin dan serius. Soojung menggeleng tegas. Ia tak mau siapapun di sini saling menyakiti, baik Jongin maupun Sehun.

“Kubilang minggir, Jung Soojung,” bentak Jongin.

“Tidak,” tegas Soojung.

“Jika kau ingin memukul Sehun lagi, maka langkahi dulu diriku,” tambah Soojung. Jongin menatap Soojung tajam.

“Kau membelanya, huh?” sungut Jongin masih dengan nada dinginnya.

Soojung menggeleng cepat, “Aku tidak membela siapapun Jongin. Aku hanya tidak suka jika kau menyelesaikan semua ini dengan kekerasan.”

Soojung memberi jeda sejenak untuk mengambil napas, “Dan lagi ini bukan sepenuhnya salah Sehun. Ini salahku juga.”

“Oh, bagus.  Kau sekarang mau mengakui kesalahan yang diperbuat cinta pertamamu ini,” sindir Jongin.

“A-apa maksudmu Jongin?”

“Jangan kau pikir aku tidak tahu apapun, Soojung. Aku tahu dengan jelas siapa namja yang kau cintai sejak dulu,” Soojung merasakan jantungnya seakan berhenti berdetak.

“Dia bukan orangnya? Oh Sehun?”

“Atau mungkin kau masih mencintainya hingga saat ini,” tuduh Jongin dengan pandangan tajamnya.

Soojung menggeleng lagi, “Tidak Jong. Itu tidak benar,” bantah Soojung

“Apanya yang tidak benar Jung Soojung?” teriak Jongin frustasi. Soojung melonjak kaget. Ia sama sekali tidak menyangka respon Jongin semengerikan ini.

“A-aku memang pernah menyukai Sehun, Jong,” aku Soojung gugup.

“Ta-tapi, sekarang sudah lain. Dia sudah tidak lagi mengisi hatiku, Jongin.”

“Sungguh, hanya kau yang kucintai,” jelas Soojung sambil menahan isakannya. Jongin mengalihkan pandangannya segera. Ia sama sekali tidak mau terintimidasi oleh air mata Jung Soojung.

“Tapi tindakanmu berlawanan, Soojung. Kau sama sekali tidak menunjukkan bahwa kau telah melupakannya,” tuduh Jongin lagi.

“Jongin percayalah padaku. Bukankah kau mengatakan bahwa akan mempercayaiku?” pinta Soojung sambil mengatupkan tangannya di depan dada.

“Aku ingin sekali Soojung,” kata Jongin dengan volume yang lebih rendah.

“Aku ingin sekali mempercayaimu. Tapi aku tidak bisa,” Soojung membeku mendengar pengakuan Jongin. Jongin benar-benar tidak percaya padanya?

“Sejak awal hubungan kita sudah salah, Soojung. Penuh kebohongan. Dan sialnya itu dimulai dariku. Dan kurasa memang tidak seharusnya kita bersatu,” kata Jongin sambil tersenyum miris.

“Tidak, Jong. Tidak. Andwae, jangan tinggalkan aku,” gumam Soojung sambil terisak.

Jongin mengusap pipinya kasar. Entah sejak kapan air mata mengalir membasahi pipinya. Sial, ia tidak boleh ikut menangis sekarang.

“Mianhae, Soo,”

“Andwaee. Jongin,” Soojung berusaha meraih lengan Jongin, namun segera ditepis oleh pemuda itu.

“Jongin,” panggil Soojung yang jatuh terduduk.

“Jongin, hiiks,” isakan Soojung semakin jelas terdengar begitu punggung Jongin sudah tidak terlihat.

“Soojung,” panggil Sehun sambil memegang bahu Soojung yang bergetar hebat. Sehun tidak membayangkan akan sesakit ini rasanya. Ini pertama kalinya Soojung menangis karena dirinya, karena ulah seorang Oh Sehun.

 

O0O

 

Jongin berkali-kali mengusap air mata yang membasahi pipinya. Sial, kenapa air matanya tak berhenti mengalir? Sesakit itukah berpisah dari Soojung? Jongin menghirup napasnya dalam-dalam. Ia harus kuat, ini semua adalah keputusannya.

“Jongin,” pemuda berkulit kecokelatan itu segera menghentikan langkahnya. Choi Jinri, kini tengah menatapnya penuh simpati. Tetapi Jongin tidak bergeming. Ia segera melanjutkan langkahnya mengabaikan Choi Jinri.

“Jongin,” sekali lagi Jinri memanggilnya. Jongin berhenti sejenak, kemudian kembali berjalan. Ia benar-benar tidak ingin bicara dengan siapapun sekarang.

Jinri menghela napasnya berat. Sudah ia duga sebelumnya, bahwa ini akan segera terjadi. Tapi, Jinri tidak menduga akan secepat ini. Ia sedikit menyesal karena sempat tidak peduli dengan apa yang mungkin Oh Sehun lakukan. Sekarang Jinri merasa semuanya terlambat. Kini, hati semua orang telah benar-benar hancur.

 

O0O

 

Soojung seakan kehilangan semangat hidupnya. Sudah seminggu ini ia tampak murung. Bahkan kadang ia menyendiri di kamar, di sudut perpustakaan, di atap sekolah, di mana pun, asal tak ada orang yang melihatnya. Yang dilakukannya sama saja, hanya melamun bahkan mungkin terisak pelan. Matanya terlihat sayu, dan dihiasi oleh dua kantung mata yang begitu mengerikan. Jika ada satu kata yang dapat menggambarkan diri Soojung saat ini adalah ‘memprihatinkan’.

Ceesss.

Soojung merasakan dingin menjalari pipinya ketika ia tengah melamun di atap sekolah sambil memandangi langit. Soojung sedikit menoleh dan mendapati seorang gadis tengah tersenyum manis kepadanya sambil mengangkat dua botol minuman kaleng dingin.

“Jiyeon?” gadis itu kembali tersenyum mendengar gumaman Soojung.

“Boleh aku duduk di sini?” tanya Jiyeon sambil menunjuk ruang kosong di samping Soojung. Soojung tidak menjawab, ia hanya mengangguk mempersilahkan.

Keheningan lantas menyelimuti keduanya. Baik Soojung dan Jiyeon mereka hanya diam sambil memandang langit biru yang cerah. Jiyeon menegak minumannya sedikit. Kerongkongannya sudah cukup kering walaupun ia sama sekali tidak berujar dari tadi. Pandangan Jiyeon kemudian ia alihkan pada Soojung. Gadis itu tampak sedang melamun sambil memainkan minuman kalengnya.

Grep.

Soojung sedikit tersentak ketika Jiyeon meraih minumannya dan membukanya, “Ini,” kata Jiyeon sambil mengulurkan minuman kaleng milik Soojung.

“Terima kasih,” gumam Soojung pelan. Jiyeon hanya tersenyum kecil. Soojung lantas meneguk minumannya untuk sekedar membasahi kerongkongannya yang mulai terasa kering.

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
lee-jungjung
Yeeeeaaaayyy.. last chapter.... Chapter 50... Thanks a lot for all subcribers... I love you all... ^^

Comments

You must be logged in to comment
Aprisetia #1
Chapter 50: Sedikit review yah kak, dichapter 41-46 aku bener" dibuat happy karena mereka berempat akhirnya bisa ketemu lagi, dan lagi liat mereka di taman bermain itu bener" buat aku terharu deh :) tapi waktu masuk chapter 47 lagi" masalah dateng buat soojung-jongin, disaat sehun udah ikhlasin soojung. Eh malah muncul sih minhyuk. Hufttt.. Kakak tau, jujur aku enggak pernah suka kalo minhyuk didunia per-fanfiction-an. Dan parahnya dia jadi orang ketiga lagi antara soojung-jongin. Itu bener" buat aku makin enggak suka. Ketidaksukaan aku makin bertambah saat minhyuk udah tau semua dan ngomoing sama jongin, oh.. Ayolah, aku ngerasa ucapan minhyuk itu yang buat jongin ngelepasin soojung :(
Hufftttt... Setelah itu semua, aku dibuat nangis gara" perpisahan jongin-soojung(lagi) harus aku akui kalo mereka bener" bodoh, ngorbanin perasaan masing" cuma biar pasangannya bahagia? Itu alasan klise. Tapi aku bener" percaya sama kalimat "badai pasti berlalu" buktinya dichapter ini aku sampe nangis terharu karena liat mereka semua bahagia :')
Terimakasih kak jung udah memporakporanda kan perasaan aku dan membenahinya lagi dengan chapter bahagia ini :) Bighug kak jung ({})<3 dan maafkan semua ocehanku ini :D hehehe
Aprisetia #2
Chapter 40: Aigoo, aku enggak tau harus ngomong apa kak, kakak sukses buat aku nangis+galau dari chapter 31-36 kak. Air mata aku sampe bergalon" tau :( Aku lebih syok ketika tiba" liat kalimat " 8 tahun kemudian" what? Selama itu mereka pisah? Hufttt...
Dan lagi aku rada curiga sama minhyuk, jangan" yg dimaksud tunangan sama minhyuk itu soojung lagi? Apalagi ditambah reaksi soojung waktu tau jinri jadi dokter, dia kayak mengingat sesuatu deh.
Ah... Bener" buat penasaran. Aku lanjut baca aja lah kak :D
Aprisetia #3
Chapter 30: Baca sampai chapter 30 dan ini bener" buat aku frustasi. Ya ampun kak, kenapa masalah enggak pernah jauh" dari mereka sihv aku aja yg baca sampai stres, hufttt. :( dan ternyata dugaan aku bener, jinri-soojung jadi berantem gitu, ya walaupun jinri bilang dia enggak marah sama soojung, tapi tetep aja dia menjauh dari soojung. Dan itu gara" si sehun. Belom lagi sehun yg setuju buat bersekutu sama suzy. Itu bener" buat aku kesel sama sehun. Aku jadi setuju sama luhan kalo sehun itu emang bodoh.
Ah... Maafkan semua keluh kesah aku ini kak, habis si sehun bener" buat aku kesel sih :D
Aprisetia #4
Chapter 20: Aku datang lagi dichapter 20 ini :D hehehe. Ah... Ceritanya makin rumit deh kak, apalagi tentang perasaan sehun. Aku khawatir aja kalo nantinya jinri-soojung berantem gara" perasaan sehun yg membingungkan itu :( huffttt.
Tapi aku juga seneng sih soalnya soojung udah bisa agak bisa nerima perasaan jongin, ya walaupun belum sepenuhnya sih. Tapi aku yakin kalo jongin bisa ngambil hati soojung sepenuhnya :) semangat kkamjong. Oke deh kak, sekian review singkat dari aku :D hehehe
Aprisetia #5
Chapter 10: Baru baca sampai chapter 10 tapi complicated-nya bener" kerasa. Jongin suka soojung,soojung suka sehun, sehun suka jinri. Untung jinri enggak ikut"an suka jongin =D Hahaha. Belom lagi sama 2 penggemar rahasia soojung *lirikminho&luhan* yg bikin makin complicated. Dan entah kenapa aku kaya ngerasa sehun juga mulai suka sama soojung. Ya ampun kak kenapa tulisan kakak selalu buat uri soojung direbutin terus sih? Buat aku iri sekaligus seneng aja :D hehehe
Oke deh berhubung ini udah complete, jadi aku terus aja. Tapi kak aku review-nya per-10 chapter aja enggak pa" kan? :D hehehe
risnaya #6
Ijin baca ya kak...maaf baru baca
winanti #7
Chapter 51: Aaaaaak good job authornimmm,, daebakkk, ini bener2 cerita complicated bgtt,, ngaduk2 lah pkoknya #eh..
Ditunggu ff barunya lagi authornimm,, kalo ada pernah bikin Hunli/chanli mau donk linknyaa thorr..
winanti #8
Chapter 50: Hiksss terharuuuuuu,,, bahagiaaa......... Akhirnyaaa kaistalll menikah... Yee semua nahagiaa,,, tetep yaa tingkah jinri tuh lucu bgtttt,, tadi udah nangis baca part sebelumnya,, ini jadi ketawa2 sendiri..
winanti #9
Chapter 49: Huwaaaa sedihhhhh bgt part iniii,,, aq sampe nangis pas bagian JungLi, jinri bisa aja masih lucu bgt pas ngmong sama soojung.. Hikss mrwka semua sayang bgtbsama soojung, tapi soojungnya tersiksa... Semoga perkataan jesica bsa merubah pkiran minhyuk??
kamjongin24 #10
Chapter 50: Awww...senyum2 g jelas..:D..akhirnya soojung n jongin bersatu... sempet nangis juga baca chaptr sebelumnya yg soojung mau nikah sama minhyuk..
Ceritanya bagus banget eon.. g terasa udah end aja.. ga ada niatan buat lanjutin atau bikin sequelnya gtu eon? Hehe btw...thanks bgt buat crtanya.. sering2 buat ff kaistal yaa.. :D