Confession

Hey...stranger!

 

Yixing menatapku.

"Apa kau menyukaiku?"

Aku balas menatapnya.

"Katakan padaku siapa yang kau cintai?"

"Maksudmu?"

"Yang kau tulis di gembok. 'I love you...' siapa dia?"

"Bukan urusanmu."

Yixing terlihat cemberut.

"Apakah baekhyun?"

Dia mengira-ngira.

"Bukan."

"Lalu?"

"Lalu kenapa kau menulis namaku bukan hyerin?"

Yixing tampak terkejut.

"Kau mengenal hyerin?"

Tatapannya menyelidik.

"Kau bilang kau tidak mengenalnya. Tapi kenapa aku melihatmu didepan rumahnya? Apa kau membohongiku?"

"Hey stranger!"

"Kau... apa kau mencoba mengambil keuntungan dariku?"

"Untuk apa kau menuduhku?" Aku menatapnya nanar. "Kau juga berbohong padaku. Kau bilang kau kesini untuk mengikuti program kelas musim panas. Tapi.... kau kesini hanya untuk menemui seseorang kan?"

"Kenapa kau membohongiku? Aku mengira kita adalah teman walaupun kita belum pernah bertemu dan tidak mengetahui nama masing-masing. Namun saat itu aku langsung sadar kalau kau hanyalah orang asing."

"Dan satu lagi. Aku tidak mengenal hyerin. Dia hanyalah salah seorang teman lama dari sahabatku minsu. Dia yang mengajakku kesana. Dan aku tidak pernah mengambil keuntungan darimu. Apa kau pernah sadar kalau nomor ponsel hyerin hanya berbeda 1 angka terakhir dengan nomor ponselku?"

Yixing menggigit bibirnya.

"Aku tahu."

Aku melihatnya tak percaya.

"Awalnya aku memang tidak sengaja memencet nomormu. Tapi... yang kedua, ketiga dan seterusnya... aku hanya mencari alasan agar aku bisa menghubungimu."

Aku terdiam mendengarnya. Masih tak percaya.

"Aku menyukaimu."

Jantungku seakan berhenti berdetak mendengar ucapannya. Aku serasa ingin melayang ke udara. Namun dengan cepat aku menyadari bahwa mungkin saja ini semua tidak benar.

"Karena aku menyukaimu."

Aku menyeringai.

"Aku menyukaimu saat pertama kali mendengar suaramu."

"Tidak mungkin..."

"Aeri.... aku sangat ingin bertemu denganmu. Aku ingin melihat wujud nyatamu dengan kedua mataku. Untuk itu aku mengarang alasan agar aku bisa datang menemuimu."

"Bukankah kau datang kesini untuk bertemu dengan hyerin?"

Yixing menatap kedua mataku dalam.

"Aku datang kesini untuk menemuimu."

"Aku tidak percaya. Hey stranger... kau tidak usah berbohong padaku."

Aku menarik nafasku dalam.

"Huh... untuk apa kita membahas ini?"

Aku menyeringai. Aku lalu membalikkan tubuhku membelakanginya. Hendak beranjak meninggalkannnya. Namun sesuatu telah menarik tanganku. Tubuhku tertarik dan terjatuh kedalam sebuah pelukan yang hangat.

"Aku hanya butuh suatu alasan agar aku bisa menemuimu. Aku hanya takut jika ternyata kau tidak menyukaiku dan tidak ingin bertemu denganku lagi. Aku hanya merasa malu jika kau menolakku yang sengaja datang kesini hanya untuk bertemu denganmu. Untuk itu aku perlu satu alasan agar aku bisa menjauh darimu saat kau tak ingin lagi bersama denganku."

Dia mendekap tubuhku erat. Aku merasa sangat berdebar-debar. Disatu sisi aku sangat bahagia berada dipelukannya. Namun disisi yang lain aku takut jika ini hanyalah sebuah mimpi.

"Hey... yixing."

Aku menahan suaraku.

"Aku tidak percaya padamu."

Aku masih ingat dia langsung menghilang setelah bertemu pertama kalinya denganku. Aku mencoba menghubunginya namun dia mengganti nomornya. Aku juga pergi ke apartemen sepupunya untuk mencarinya namun dia pergi dengan hyerin. Aku melepaskan pelukannya.

"Bukankah kau menyukai hyerin? Kau menghilang sesaat setelah bertemu denganku pertama kalinya. Harusnya aku yang berpikiran kalau kau ternyata tidak suka bertemu denganku."

Aku menarik nafasku.

"Aku tahu aku tidak secantik dia, tidak sefeminin dia. Penampilanku juga biasa saja. Seharusnya aku mengerti kalau kau tidak ingin melihatku lagi dan lebih memilih bertemu dengannya. Dan hey kau juga memang mencarinya selama ini."

"Yixing..... tolong jangan tutupi perasaan bersalahmu dengan mengatakan kalau kau menyukaiku. Aku tidak apa-apa. Benar aku tidak apa-apa. Kalau kau merasa bersalah karena pernah menghindariku lalu membuat lututku terluka saat kau bertemu denganku lagi, sungguh itu tidak menjadi masalah bagiku."

Aku mencoba meyakinkan perasaanku sendiri.

"Apa kau tidak menyukaiku?"

"Apa aku hanya orang asing bagimu?"

"Tak bisakah kau menerimaku dikehidupan nyatamu?"

Yixing menanyaiku bertubi-tubi.

"Aku... hanya takut terluka."

Aku menolehkan pandanganku kesamping.

"Tapi aku juga terluka. Saat aku melihatmu makan malam bersama lelaki itu. Baekhyun."

Aku menatapnya kembali.

"Kau tidak pernah bercerita padaku kalau kau punya seorang teman lelaki. Dan saat aku melihatmu bersamanya aku merasa terluka. Aku pikir kau tidak pernah menceritakannya karena dia adalah seorang yang spesial bagimu. Aku lalu mengerti bagaimana posisiku."

Aku menatapnya tidak percaya.

"Aku tidak mengerti kenapa aku harus merasa terluka. Kita bahkan baru bertemu sekali tapi aku sudah merasa kalau kau adalah milikku."

Yixing memegang tanganku erat.

"Hanya ada satu kalimat yang bisa menjelaskan itu semua."

Dia menatapku serius.

"Aku jatuh cinta padamu."

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
riri131
Fast edit... Jadi seadanya aja T_T

Comments

You must be logged in to comment
n_young #1
Chapter 12: aaaaa seru bgt...trs kemana yixingnya? pergi ke china? aku harap mereka ketemu lgi dan bersama lgi
next ya ;)
Afrianda #2
Chapter 11: Serius aku sukaa sama ceritanyaaa, feelnya dapat>< ditunggu next chapternya thor :)
luhannniiieee #3
Chapter 11: Omagad wee authornim ini kereeeeeeenn
Cmaaa nextnya buruannn hadeuhhh hihi gue lebay bgt wkkw yaudah author cepat yaa updatenyaa
stephani_bap #4
Chapter 11: mwo ya? mana yixing? hueeee 。:゚(ノ.\)゚・。
delevaprilla #5
Chapter 10: Annyeong... _(^u^)/
Bangapta.. ak reader baru muncul.. kkk~
Next chapter d tunggu (y)
baekhyuniie #6
Chapter 10: kok aku gk ngerti ya tapi lanjut deh~
stephani_bap #7
Chapter 10: sejak kapan yixing ada di sana???
Hannah97 #8
Chapter 9: hai authornim,aq reader baru salam kenal :)
ceritanya daebakkkk,,i love it
lanjutin yy,fighting!!
stephani_bap #9
Chapter 9: reader baru~
seru seru seru bgt nih ceritanya, author!! hmm... kayaknya yifan suka hyerin deh. hehehe XD