The wedding

Hey...stranger!

 

Minsu dan hyerin tampak duduk disudut ruangan cafe. Aku melangkahkan kakiku menemui mereka. Baekhyun mengikutiku dari belakang.

"Hai aeri..."

Seketika hyerin berdiri begitu melihatku tiba.

"Bagaimana kabarmu?" tanyanya begitu ramah.

Aku mengernyitkan dahiku. Lalu duduk dihadapan mereka.

"Kau pasti heran melihatku ingin bertemu denganmu."

Dia diam sejenak.

"Aeri…aku ingin meminta maaf atas kejadian waktu itu. Waktu itu aku benar-benar kehilangan kendali. Aku tidak tahu mengapa aku bisa berbuat begitu padamu. Maafkan aku."

Aku bisa melihat sorot matanya yang tulus saat meminta maaf padaku. Tapi kenapa tiba-tiba? Apa karena dia akan segera menikah? Hatiku berdebar-debar. Aku takut dia akan mengucapkan suatu kalimat yang tidak ingin aku dengar.

"Aku tidak apa-apa."

Aku memutuskan untuk memaafkannya.

"Kau mau memaafkanku kan?"

Aku mengangguk lalu tersenyum. Minsu juga ikut tersenyum. Baekhyun melihatku dengan tatapan aneh.

"Hyerin sekarang sudah berubah. Kurasa karena efek sebentar lagi dia akan menikah," canda minsu.

"Ahh.. kau bisa saja minsu. Tapi ngomong-ngomong aku juga sekalian ingin mengundangmu aeri. Kau harus datang ke pesta pernikahanku minggu depan. Kau harus datang bersama pacarmu," ucap hyerin sambil melirik baekhyun.

"Aku sangat merasa bersalah," lanjutnya lagi.

"Karena kebodohanku waktu itu kau tidak bertemu lagi dengan yixing."

Deg.

Jantungku makin berdetak tidak normal saat hyerin menyebut namanya didepanku.

Darimana dia tahu kalau aku tidak pernah bertemu lagi dengan yixing? Ahh...tentu saja dia tahu~

Hatiku terasa semakin teriris. Dan kini dia mengundangku ke pesta pernikahannya.

"Tapi aku juga turut bahagia karena melihatmu sekarang dengan baekhyun," lanjutnya lagi.

"Hey…darimana kau tahu namaku?" tanya baekhyun.

"Bukankah kau sepupunya minsu? Sebenarnya kita pernah bertemu dulu saat aku masih satu sekolah dengan minsu namun kau mungkin sudah melupakannya."

"Benarkah?" baekhyun memicingkan matanya.

“Tentu saja. Tapi kau dulu tidak begini.”

Hyerin melirik baekhyun dari atas ke bawah.

“Aku tidak menyangka sekarang kau bisa setampan ini. Karena yang aku ingat kau dulu sangat gendut,” ucap hyerin tertawa.

“Hya..hyaa!!” baekhyun membulatkan matanya.

Mereka semua tertawa kecuali aku.

 


 

Suasana pesta hari itu tampak begitu mewah. Aku tidak tahu kenapa aku bisa berada disini. Seharusnya aku tidak datang kesini. Seharusnya aku tidak perlu repot-repot menahankan rasa perih yang semakin menjadi-jadi didadaku. Seharusnya aku tidak perlu membiarkan hatiku semakin dekat menuju kehancuran. Namun disinilah aku sekarang. Berdiri ditengah keramaian. Memandangi satu persatu orang yang tampak larut dalam kebahagiaan.

Aku hanya ingin melihatnya. Sekali saja untuk yang terakhir kalinya. Aku hanya cukup memandangnya dari kejauhan. Lalu aku akan menghilang seperti buih yang tersapu ombak ditengah lautan.

"Ayo kita menemui hyerin. Sebentar lagi upacara pernikahannya akan dimulai. Kita harus mengucapkan selamat padanya terlebih dahulu."

Minsu menarik tanganku menuju ruangan hyerin. Aku tidak bisa menolak. Untuk apa aku terus mengikuti kebodohan ini? Aku bahkan tidak menolak saat minsu mengajakku untuk datang lebih awal untuk melihat upacara pernikahan hyerin.

Apa aku benar-benar sudah tidak waras?~

"Hyerin…selamat ya. Kau cantik sekali hari ini!"

"Apa aku tidak tampak cantik pada hari biasa?” ucap hyerin riang. “Terima kasih karena sudah datang lebih awal. Gomawo minsu-ah, gomawo aeri." Hyerin memandangku lalu tersenyum bahagia.

"Cukkhae hyerin. Aku juga senang bisa melihat upacara pernikahanmu."

Entah kepalsuan apa yang keluar dari mulutku.

"Jam berapa pengantin prianya akan datang?" tanya minsu.

Hyerin mengernyitkan dahinya.

"Seharusnya sekarang sudah datang, mungkin sebentar lagi."

"Kalau begitu kami menunggu diluar saja ya. Kami akan memilih tempat yang paling depan untuk melihatmu," ucap minsu.

"Baiklah," hyerin tersenyum riang.

 


 

Baekhyun berdiri disebelahku dengan tuxedonya.

"Seandainya kita bisa berada disana," ucapnya sambil menunjuk altar didepan kami.

Aku memukul bahunya seperti yang biasa kulakukan.

"Aww...." Baekhyun pura-pura kesakitan.

Aku tersenyum sedikit.

"Nah begitu...kau harus tetap tersenyum. Hanya kau saja yang cemberut diruangan ini."

Baekhyun mengelus daguku berusaha membuatku tertawa. Dan akhirnya aku tertawa.

"Pengantin prianya sudah tiba."

Minsu tiba-tiba bereaksi disebelah kiriku. Spontan aku memandang kesebelah kiri melihat rombongan pengantin pria yang baru saja tiba. Hatiku terasa ingin meledak. Sanggupkah aku menerima semua kenyataan ini?

"Aku dengar kalau pengantin prianya sudah lama tinggal di seoul. Bahasa koreanya juga lancar."

Aku mendengar pembicaraan para tamu yang berada tak jauh dariku.

"Ya, aku juga mendengar kalau dia sudah bekerja di perusahaan milik ayahnya yang ada disini."

Pikiranku seketika mereka-reka.

Siapa yang mereka maksud? Apa benar stranger yang aku kenal yang mereka maksudkan? Atau mungkin orang lain?~

"Kalau tidak salah dia bermarga Wu, anak konglomerat ternama asal Guangzhou yang sekarang bermukim di Kanada."

Dia bermarga Wu? Bukan Zhang??~

“Dan yang aku dengar setelah dia menikah dia akan menjadi presdir di perusahaan ayahnya.”

“Berarti perusahaan itu akan menjadi miliknya?”

“Benar.”

“Wah…beruntung sekali hyerin.”

Siapa yang mereka maksudkan? Setahuku dia, stranger yang aku kenal, baru sekali ini datang ke seoul. Dia juga masih kuliah sama sepertiku. Dan yang aku tahu dia tidak pernah membicarakan tentang perusahaan, yang dia bicarakan hanya tentang musik, musik, dan musik.

Seperti ada secercah cahaya merasuk kedalam hatiku yang kelam. Tampak olehku sinar yang mulai benderang mengikis kegelapan jiwaku. Aku mulai bisa merasakan wewangian, aroma kebahagiaan yang tadinya tak terjamah olehku.

Benarkah? Benarkah yang mereka maksudkan?~

Aku menahan nafasku. Aku harus memastikan semuanya sebelum aku benar-benar menghilang seperti buih.

"Itu mereka!"

Seseorang menunjuk sepasang pengantin yang sedang berjalan memasuki ruangan. Aku terkejut. Aku tidak percaya atas apa yang ada dihadapanku, atas apa yang aku lihat. Dia adalah lelaki yang aku kenal. Adalah lelaki yang juga ada didalam kisah singkatku. Namun dia bukan lelaki yang aku pikirkan selama ini.

Seuntai senyuman mulai mengembang dibibirku. Wuyifan akhirnya menikah dengan hyerin. Aku tidak tahu bagaimana ini bisa terjadi. Yang aku tahu aku masih punya cukup udara untuk bertahan.

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
riri131
Fast edit... Jadi seadanya aja T_T

Comments

You must be logged in to comment
n_young #1
Chapter 12: aaaaa seru bgt...trs kemana yixingnya? pergi ke china? aku harap mereka ketemu lgi dan bersama lgi
next ya ;)
Afrianda #2
Chapter 11: Serius aku sukaa sama ceritanyaaa, feelnya dapat>< ditunggu next chapternya thor :)
luhannniiieee #3
Chapter 11: Omagad wee authornim ini kereeeeeeenn
Cmaaa nextnya buruannn hadeuhhh hihi gue lebay bgt wkkw yaudah author cepat yaa updatenyaa
stephani_bap #4
Chapter 11: mwo ya? mana yixing? hueeee 。:゚(ノ.\)゚・。
delevaprilla #5
Chapter 10: Annyeong... _(^u^)/
Bangapta.. ak reader baru muncul.. kkk~
Next chapter d tunggu (y)
baekhyuniie #6
Chapter 10: kok aku gk ngerti ya tapi lanjut deh~
stephani_bap #7
Chapter 10: sejak kapan yixing ada di sana???
Hannah97 #8
Chapter 9: hai authornim,aq reader baru salam kenal :)
ceritanya daebakkkk,,i love it
lanjutin yy,fighting!!
stephani_bap #9
Chapter 9: reader baru~
seru seru seru bgt nih ceritanya, author!! hmm... kayaknya yifan suka hyerin deh. hehehe XD