Disappear
Hey...stranger!
Zhang yixing.
Namanya terngiang-ngiang dibenakku. Wajahnya juga tak henti-hentinya melintas dikepalaku. Dia begitu tampan. Aku tidak pernah menyangka bahwa orang yang selama ini hanya aku dengar suaranya kini aku bisa melihat wajahnya secara langsung. Aku tersenyum sendiri. Lalu aku teringat pada diriku sendiri. Dia sangat tampan sedangkan aku biasa saja.
Apa dia akan menyukaiku? Maksudku sebagai temannya?
Aku berbicara sendiri didepan cermin. Ada perasaan aneh yang selalu menghantuiku akhir-akhir ini. Jantungku berdetak tidak normal, perutku terasa sakit, ada sesuatu yang menjalar dan mendesir didadaku.
Zhang yixing.... apa aku telah jatuh cinta padanya?
"Aku ingin mengajakmu makan malam."
"Aku tidak bisa."
"Aeri-ah...."
Baekhyun menatapku dengan tatapan memelas.
"Baiklah. Tapi aku tidak bisa lama-lama."
"Aku janji setelah makan kita langsung pulang."
Kami makan di restoran yang cukup mewah.
"Kau suka?"
Aku mengangguk lalu tersenyum. Harus kuakui baekhyun paling tahu makanan kesukaanku. Aku terus makan lalu aku melihat bayangan seseorang melintas disampingku.
"Wu yifan!" teriak baekhyun.
"Hyaa… byun baekhyun!"
Seseorang yang bernama yifan mendekati kami lalu tersenyum padaku.
"Pacarmu?"
Baekhyun hanya tersenyum.
"Kau bersama siapa?"
"Sepupuku. Dia sedang ditoilet."
"Duduklah."
Yifan menarik kursi dan duduk disebelah baekhyun.
"Sepupumu?"
"Ne. Dia baru datang dari china."
Aku menoleh kearah yifan.
"Baru datang dari china?" tanyaku tiba-tiba.
"Benar. Ah itu dia. Yixing!"
Yifan melambaikan tangannya kearah kiriku. Spontan aku menoleh kesamping. Aku melihat yixing berdiri disana. Juga melihat kearahku.
"Sepertinya dia tidak ingin kesini. Baiklah aku kesana dulu. Lain kali kita bertemu lagi baekhyun-ah."
Aku masih menatap yixing. Aku ingin memanggilnya namun dia membalikkan tubuhnya membelakangiku.
Dia tidak menelponku malam ini. Aku meyakinkan diriku bahwa dia tidak menelponku karena kami sudah berada dikota yang sama sekarang.
Sudah beberapa hari tidak ada kabar dari yixing. Aku sudah berkali-kali menghubunginya namun tidak pernah diangkat. Seminggu berlalu. Nomor yixing tak pernah aktif lagi. Aku merasa dia menghindariku. Aku lalu mencari baekhyun.
"Yifan? Kenapa kau menanyakannya?" tanya baekhyun heran.
"Tidak. Aku hanya merasa pernah bertemu dengannya. Bisakah kau memberiku nomor ponselnya atau alamat rumahnya?"
Baekhyun mengernyitkan dahinya.
"Ayolah baek... Aku akan mentraktirmu makan nanti."
"Benarkah?"
Aku mengangguk meyakinkan.
"Tapi kau tidak menyukainya kan?"
"Aku? Untuk apa aku menyukainya? Percayalah padaku. Aku hanya merasa kalau dia dulu adalah temanku," ucapku asal.
"Baiklah. Tapi aku tidak punya nomor ponselnya. Aku hanya tahu alamat apartemennya."
Bingo!
Aku memencet bel beberapa kali. Aku hendak melangkah pergi lalu seseorang membukakan pintu.
"Oh kau...pacarnya baekhyun?"
Yifan terkejut melihatku berdiri didepan pintu apartemennya.
"Annyeonghaseyo... Maaf mengganggu. Aku bukan pacar baekhyun. Aku hanya temannya."
Aku membungkukkan kepalaku.
"Jinjja? Aku pikir kau adalah pacarnya."
"Bukan."
Aku menggelengkan kepalaku sambil tersenyum. Yifan mempersilahkan aku masuk kedalam apartemennya. Apartemennya lumayan besar.
"Lalu ada apa kau kesini?" tanyanya setelah kami duduk.
"Apa....yixing ada?" tanyaku hati-hati.
"Yixing? Kau mengenal yixing?"
Aku mengangguk.
"Apa dia ada?"
"Dia belum pulang."
"Apa dia masih dikampus?"
"Kampus?"
"Ya kampus. Bukankah dia ikut program pertukaran pelajar selama musim panas?"
Yifan mengernyitkan dahinya tak mengerti.
"Tapi dia kesini tidak untuk program pertukaran pelajar musim panas."
Giliranku yang mengernyitkan dahi.
"Maksudmu?"
"Setahuku dia tidak sedang ikut program apa-apa. Dia kesini untuk berlibur. Dia ingin bertemu dengan seseorang."
Aku terkesiap.
"Tapi yixing bilang padaku...?" aku menggumam.
"Ne?"
"Ani."
Aku menutup rapat mulutku.
"Kau bilang dia ingin bertemu seseorang?”
Yifan mengangguk.
“Kalau boleh tahu dia pergi kemana sekarang?"
"Sepertinya dia pergi menemui hyerin. Setahuku dia kesini untuk bertemu dengan hyerin."
Deg.
Hyerin.
Jadi dia kesini bukan karena ingin bertemu denganku. Tapi dengan hyerin. Oleh karena itu dia tidak menemuiku lagi.
Tapi kenapa dia membohongiku dengan alasannya datang kesini?
Aku tersadar. Mungkin agar dia punya alasan kesibukan jika dia tidak lagi ingin bertemu denganku. Dadaku terasa sakit. Aku tidak tahu kenapa. Seperti ada sesuatu yang mengiris-irisnya. Jantungku berdegup kencang saat mendengar penjelasan yifan. Aku mencoba tersenyum. Namun aku malah menggigiti bibirku.
"Kalau begitu aku pulang dulu."
"Tunggu...darimana kau mengenal yixing? Apa kau temannya?"
"Aku bukan temannya. Kami hanya pernah bertemu sekali."
Dia hanya orang asing~ bisikku.
Comments