Unknown number

Hey...stranger!

 

Ddrrttttt…

Aku menoleh kesamping dan membuka mataku. Sebuah getaran membangunkanku.

Dddrrrrttt....ddrrttttttt......

Ponselku bergetar. Dengan malas aku meraihnya.

"Yeoboseyo."

"Hyerin... Apa kau hyerin?"

Aku terdiam.

Sebuah suara asing tiba-tiba menodongku.

"Bukan. Aku bukan hyerin."

"Benarkah?"

Aku mendengarnya seperti menggumam sendiri.

"Benar. Maaf tapi sepertinya kau salah sambung."

"Jadi ini bukan nomor ponsel hyerin?"

"Bukan."

"Oh maafkan aku."

Klik.

Dia mematikan telponnya.

Aku memandangi nomor asing yang tertera diponselku. Nomornya benar-benar asing. Aku melihat jam yang tertera di layar 00.03 KST.

 


 

Drrrtttt.......

"Yeoboseyo."

"Apa kau hyerin?"

Aku membuka kedua mataku. Rasa kantukku hilang seketika. Aku melihat sebuah nomor asing kembali menghiasi layar ponselku.

"Apa kau orang yang semalam?"

Dia terdiam sebentar.

"Maksudmu?"

"Kau sudah menelponku semalam dan aku bukan hyerin. Kau sepertinya salah nomor."

"Benarkah? Aku sudah menelponmu semalam?"

Aku mengernyitkan dahiku.

"Ne. Apa kau tidak ingat?"

"Sebentar..."

Aku menunggunya.

"Oh benar. Kau nomor yang aku telpon semalam. Maafkan aku. Aku pikir aku menghubungi nomor yang lain."

Nada bicaranya sangat sopan. Dia juga kedengaran sedikit polos. Dan dari aksennya terdengar sedikit aneh.

"Kau siapa?"

Aku memberanikan diri. Aku selalu tidak suka pada orang asing.

"Kau bukan orang korea?"

"Darimana kau tahu?"

"Aksenmu..."

Aku mendengar dia sedikit tertawa. Aku merasa aneh. Ada sedikit perasaan senang saat mendengar tawanya.

"Apa begitu kedengaran? Maksudku aksenku?"

"Hmmm...."

"Aku berasal dari china. Maafkan aku sudah mengganggumu. 2 kali."

Aku bisa merasakan dia tersenyum.

"Aku janji tidak akan mengganggumu lagi. Maafkan aku."

Klik.

Dia mematikan telponnya. Aku belum sempat berkata apa-apa. Aku melihat jam di layar 00.10 KST.

 


 

Aku tidak bisa tidur. Aku melihat ponselku beberapa kali. Aku tidak tahu apa yang aku tunggu.

Apa aku sedang menunggu telpon dari orang asing itu?

Aku menggelengkan kepalaku dan menarik selimutku.

Ddrrtttt....

Secepat kilat aku menyambar ponselku.

"Yeoboseyo."

"Aeri, kau belum tidur?"

Aku mendengar suara minsu sahabatku.

"Wae?"

"Aku cuma ingin mengingatkan jangan lupa besok kau ada janji dengan baekhyun jam 10 pagi di perpustakaan."

Aku tidak menyukai baekhyun. Aku tidak punya perasaan apa-apa padanya. Namun minsu berusaha keras menjodohkanku dengannya.

"Ne minsu-ah. Aku tidur dulu."

Aku mematikan telponku dan berusaha memejamkan mata.

Ddrrtttt....

"Ada apa lagi??"

"Maaf...."

Sebuah suara mengagetkanku. Asing. Aku mengecek siapa yang menelponku.

"Ahh…mianhae. Aku pikir temanku yang menelpon."

Aku tidak tahu kenapa aku harus meminta maaf.

"Ini aku. Lagi."

Aku menggigit bibirku. Aku merasa deg-degan.

"Maaf aku menghubungimu lagi. Aku...,"

"Tidak apa-apa."

"Huh?"

"Ada apa? Menghubungiku lagi?"

"Aku hanya ingin bertanya apa kau mengenal hyerin?"

Dia diam sejenak.

"Seseorang memberi nomor ini padaku. Aku pikir ini adalah nomor hyerin. Tapi setelah aku tahu kau bukan hyerin lalu aku berpikir mungkin saja kau mengenalnya atau kau berteman dengannya."

Aku suka mendengar suaranya. Aksennya.

"Aku tidak mengenal hyerin. Aku juga tidak tahu siapa dan kenapa seseorang yang kau sebutkan tadi bisa memberimu nomor ponselku."

"Aku minta maaf."

"Kau tidak perlu minta maaf."

Kami terdiam sejenak.

"Kalau boleh tahu siapa hyerin?"

Aku bertanya dengan hati-hati. Aku tidak mau disangka orang yang ingin tahu urusan orang lain. Namun aku penasaran.

"Kau tidak perlu menjawabnya."

"Dia temanku dari seoul."

"Ohh...."

 


 

Aku meletakkan tubuhku diatas kasur kesayanganku. Aku teringat saat baekhyun mulai mengikutiku dari pagi hingga malam. Dan entah bagaimana caranya aku bisa melarikan diri dan tiba dirumah sebelum jam 12 malam.

"Kau seharusnya menginap dirumahku saja. Baekhyun juga menginap disini."

Pesan singkat minsu mulai menghantui pikiranku. Aku tahu baekhyun adalah sepupunya. Aku memejamkan mataku.

Ddrrttt....

"Yeoboseyo."

"Ini aku."

Spontan aku bangkit.

"Hmmm..."

"Bagaimana kabarmu?"

"Kau tidak menanyakan hyerin lagi?"

"Bukankah kau bilang kau tidak mengenalnya?"

"Ne."

"Jadi untuk apa aku menanyakannya?"

Aku mengernyitkan dahiku. Jadi dia sekarang mulai menanyakan kabarku?

"Hey...."

"Oh ne."

"Apa kau melamun?"

"Ani."

"Kau tidak mendengarku."

"Kau bilang apa?"

Aku mendengar dia tersenyum.

"Tidak apa-apa."

Aku merasa aneh.

"Aku rasa ini sudah terlalu larut malam."

"Pukul berapa disana?"

"Pukul 23.15."

Aku melihat jam didinding kamar 00.15.

"Bukankah disana sudah pukul 12?"

"Ne."

"Kalau begitu maafkan aku. Selamat malam."

Kenapa selalu meminta maaf?

"Jaljayo."

Aku tersentak. Baru kali ini ada orang asing yang mengucapkan mimpi indah padaku.

"Huh ne...."

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
riri131
Fast edit... Jadi seadanya aja T_T

Comments

You must be logged in to comment
n_young #1
Chapter 12: aaaaa seru bgt...trs kemana yixingnya? pergi ke china? aku harap mereka ketemu lgi dan bersama lgi
next ya ;)
Afrianda #2
Chapter 11: Serius aku sukaa sama ceritanyaaa, feelnya dapat>< ditunggu next chapternya thor :)
luhannniiieee #3
Chapter 11: Omagad wee authornim ini kereeeeeeenn
Cmaaa nextnya buruannn hadeuhhh hihi gue lebay bgt wkkw yaudah author cepat yaa updatenyaa
stephani_bap #4
Chapter 11: mwo ya? mana yixing? hueeee 。:゚(ノ.\)゚・。
delevaprilla #5
Chapter 10: Annyeong... _(^u^)/
Bangapta.. ak reader baru muncul.. kkk~
Next chapter d tunggu (y)
baekhyuniie #6
Chapter 10: kok aku gk ngerti ya tapi lanjut deh~
stephani_bap #7
Chapter 10: sejak kapan yixing ada di sana???
Hannah97 #8
Chapter 9: hai authornim,aq reader baru salam kenal :)
ceritanya daebakkkk,,i love it
lanjutin yy,fighting!!
stephani_bap #9
Chapter 9: reader baru~
seru seru seru bgt nih ceritanya, author!! hmm... kayaknya yifan suka hyerin deh. hehehe XD