Disappear, Again

Hey...stranger!

 

Aku mencoba berlari ke sudut halaman. Mencari-cari seberkas bayangan yang telah menghilang.

"Aku yakin itu dia..."

Aku menoleh kesana kesini. Aku bahkan turun kejalan hanya untuk memastikan kalau itu benar-benar dia.

"Aeri! Ayo masuk..."

Kudengar suara oemma memanggilku dari dalam rumah.

 

Aku memencet ponselku untuk yang kesekian kalinya. Nomornya tidak aktif. Ini sangat membingungkanku.

"Yixing, kau dimana?"

 


 

"Sudah pindah??"

Aku mengernyitkan dahiku.

"Benar, 2 hari yang lalu mereka pindah dari sini."

Aku hanya bisa terdiam mendengar penjelasan security apartemen dimana yifan tinggal. Sudah beberapa hari aku mencoba menghubunginya namun tetap tidak bisa, hingga aku memutuskan untuk datang ke apartemen yifan.

"Yixing, apa kau sudah kembali ke china?"

Aku menunduk sedih.

 


 

"Aeri... akhir-akhir ini aku lihat kau tampak tidak bersemangat. Apa ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?"  Minsu memandangiku dengan cemas.

Aku hanya menggeleng dan berusaha tersenyum padanya.

"Aku tidak apa-apa."

"Kau bohong."

"Benar aku tidak apa-apa."

"Tapi kau tampak berbeda. Beberapa bulan terakhir ini kau sangat berbeda."

Aku mengalihkan pandanganku kesamping. Menatap kosong kearah yang tak bisa kupastikan.

Benarkah? Apa kelihatan jelas? Aku tampak berbeda?~

Aku menghela nafasku. Sudah hampir 3 bulan aku tidak berhubungan lagi dengannya. Tidak ada pesan. Tidak ada telpon. Tidak ada yixing. Tidak ada stranger. Semuanya menghilang begitu saja tanpa pernah kutahu apa sebabnya.

"Kau tahu kemarin aku dapat kabar kalau hyerin akan segera menikah."

Aku mengangkat kepalaku. Menatap minsu yang seketika membuyarkan lamunanku.

"Menikah?"

"Ne. Akhirnya dia menemukan lelaki yang tepat untuknya."

"Da..darimana kau tahu?"

"Hey bukankah dia teman sekolahku dulu? Bagaimanapun kami bertengkar dia akan tetap mengundangku."

Aku mendengarkan minsu dengan seksama.

"Pernikahan mereka akan diadakan disini minggu depan."

"Disini?" Aku tidak mengerti.

"Dan yang aku dengar kalau tunangannya berasal dari china."

Deg.

Jantungku tiba-tiba berdetak tak karuan.

“Ke..kenapa begitu tiba-tiba?” Pikiranku berkecamuk.

“Entahlah. Tapi aku merasa ini tidak terlalu tiba-tiba. Akhir musim panas yang lalu aku memang sudah mendengar kalau dia bertunangan. Tak lama setelah kejadian waktu itu.”

Aku mengernyitkan dahiku.

“Maksudmu?”

“Maksudku setelah kejadian dia mendatangimu waktu itu.”

Jantungku semakin berdetak cepat. Setelah kejadian itu, yixing pun menghilang. Aku menghela nafasku, berat.

 


 

"Hya hyaaa...aeri-ah!!"

Baekhyun meneriakiku dari kejauhan.

"Wae??"

"Ayo kita jadian!" ucapnya setelah berada disampingku. Baekhyun mengaitkan jari kelingkingnya dengan kelingkingku.

"Ayo kita jadian. Aku sudah menunggumu selama 2 bulan lebih. Ayo kita pacaran."

"Baekhyun-ah..." Aku memukul pundaknya. "Aku..."

"Ara ara…aku tahu kau tidak bisa."  Baekhyun mengerucutkan bibirnya padaku.

"Baiklah aku akan mencobanya lagi nanti," ucapnya kembali riang.

"Ayo kita pulang."

Dia melepas kelingkingnya lalu merangkul bahuku sambil tersenyum.

Aku tidak mengerti dengan baekhyun. Walaupun aku sudah mengatakan padanya kalau aku hanya bisa berteman dengannya namun ia tak pernah marah ataupun menjauhiku. Faktanya dia selalu ada dan selalu ceria bila bersamaku.

 

Drrtt...drrttt.....

Ponselku bergetar.

"Yeoboseyo."

"Aeri kau dimana?" Suara minsu yang nyaring langsung memenuhi rongga telingaku.

"Aku masih dikampus. Waeyo?"

"Bisakah kau datang ke cafe rainbow sekarang? Hyerin ingin bertemu denganmu."

Deg.

"Hyerin? Wae?"

"Tenang saja. Dia tidak akan melukaimu. Sepertinya dia ingin meminta maaf padamu. Ayolah aku sudah menunggumu disini. Kau harus segera datang."

Klik.

Minsu mematikan telponnya.

"Ada apa?" tanya baekhyun.

"Minsu menyuruhku untuk ke cafe rainbow sekarang. Katanya hyerin ingin bertemu denganku."

"Hyerin? Bukankah dia gadis yang menyirammu dengan juice waktu itu?"

Aku mengangguk.

"Untuk apa dia ingin bertemu denganmu? Apa dia ingin menyirammu lagi?"

"Hey..." Aku tersenyum. "Kata minsu dia ingin meminta maaf padaku."

Baekhyun mengernyitkan dahinya.

"Kau mau kesana?"

"Ne."

"Kalau begitu aku ikut. Aku tidak akan membiarkannya menyirammu lagi untuk yang kedua kalinya.”

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
riri131
Fast edit... Jadi seadanya aja T_T

Comments

You must be logged in to comment
n_young #1
Chapter 12: aaaaa seru bgt...trs kemana yixingnya? pergi ke china? aku harap mereka ketemu lgi dan bersama lgi
next ya ;)
Afrianda #2
Chapter 11: Serius aku sukaa sama ceritanyaaa, feelnya dapat>< ditunggu next chapternya thor :)
luhannniiieee #3
Chapter 11: Omagad wee authornim ini kereeeeeeenn
Cmaaa nextnya buruannn hadeuhhh hihi gue lebay bgt wkkw yaudah author cepat yaa updatenyaa
stephani_bap #4
Chapter 11: mwo ya? mana yixing? hueeee 。:゚(ノ.\)゚・。
delevaprilla #5
Chapter 10: Annyeong... _(^u^)/
Bangapta.. ak reader baru muncul.. kkk~
Next chapter d tunggu (y)
baekhyuniie #6
Chapter 10: kok aku gk ngerti ya tapi lanjut deh~
stephani_bap #7
Chapter 10: sejak kapan yixing ada di sana???
Hannah97 #8
Chapter 9: hai authornim,aq reader baru salam kenal :)
ceritanya daebakkkk,,i love it
lanjutin yy,fighting!!
stephani_bap #9
Chapter 9: reader baru~
seru seru seru bgt nih ceritanya, author!! hmm... kayaknya yifan suka hyerin deh. hehehe XD