Missing you

Hey...stranger!

 

Yixing pov

"Kau kenapa?"

Yifan melihatku dengan tatapan aneh.

"Dari tadi kau gelisah terus, berjalan mondar mandir, ada apa denganmu?"

Yifan meletakkan buku yang sedang dibacanya dan mulai menatapku. Aku menoleh dan menatapnya sejenak.

"Aku tidak apa-apa."

 


 

Aku memencet tuts-tuts piano dengan acak. Aku mencoba membuat sebuah lagu untuk kado pernikahan yifan dan hyerin. Namun tak satu pun nada-nada terlintas dibenakku.

"Aaarghh..,"

Aku menekan tuts piano kuat-kuat lalu berdiri dan beranjak dari situ.

"Ada apa denganmu zhang yixing?"

Tanpa kusadari nenek melihat apa yang kulakukan.

Aku terkejut.

"Nenek, apa yang nenek lakukan disini?"

"Aku sedang memperhatikanmu dari tadi. Ada apa yixing? Ceritakanlah pada nenek."

Aku duduk disebelah nenek lalu bersandar dibahunya.

"Nenek lihat kau selalu gelisah. Setelah kembali dari korea beberapa bulan yang lalu kau kelihatan seperti orang bingung."

"Apa kau tidak apa-apa hyerin menikah dengan yifan?" sambung nenek.

Spontan aku mengangkat kepala dan melihat kearah nenek.

"Tentu saja aku tidak apa-apa."

"Kau yakin yixing?"

"Nenek, dari awal aku sudah tahu kalau hyerin tidak benar-benar menyukaiku. Dia hanya menyukai yifan. Jadi nenek tidak perlu mengkhawatirkanku."

"Lalu apa yang membuat cucu nenek seperti ini?" tanya nenek lembut.

"Aku sedang memikirkan seseorang."

"Seseorang? Apa dia seorang wanita?"

Aku mengangguk.

"Siapa dia?"

"Aku tidak bisa menceritakannya pada nenek."

"Kenapa tidak bisa?"

Aku hanya terdiam.

"Yixing...nenek sudah hidup lebih lama dari dirimu. Nenek juga sangat tahu bagaimana sifatmu. Ada apa dengan wanita itu, ceritakanlah pada nenek."

Aku menyandarkan kepalaku kembali dibahu nenek. Aku ingin menceritakan semuanya tapi lidahku seakan kelu tak terucap.

"Apa kau menyukainya?" tanya nenek.

"Darimana nenek tahu?"

Aku membulatkan mataku.

"Lalu kenapa kau meninggalkannya?"

Aku semakin heran dengan pertanyaan nenek.

Bagaimana nenek bisa tahu aku meninggalkannya?~

"Semenjak kau bilang ingin ke Seoul, aku sudah memperhatikanmu dengan seksama. Kau selalu terlihat ceria, tersenyum sendiri, bernyanyi sendiri. Nenek juga sering melihatmu bersemangat latihan piano dan menciptakan lagu-lagu baru."

Aku terkejut mendengar ucapan nenek. Ternyata selama ini nenek selalu memperhatikan tingkahku.

"Tapi setelah kau kembali dari Seoul, nenek tidak pernah lagi melihatmu bersemangat. Hari-harimu terlihat sangat kelam. Kau hanya mengurung diri didalam kamar setibanya dirumah. Nenek sangat khawatir."

Aku hanya menunduk.

"Aku sangat menyukainya. Tapi sepertinya dia tidak benar-benar menyukaiku," ucapku lirih.

"Darimana kau tahu kalau dia tidak benar-benar menyukaimu?"

Aku teringat kembali saat itu, saat aku memutuskan untuk meninggalkannya dan kembali ke Changsa.

 

Flashback

Hatiku panas. Dadaku terasa seakan terbakar. Aku mendengar suara lelaki lain dari telponnya. Jelas-jelas aku sudah berada didepan rumahnya namun dia menolak kehadiranku untuk menemuinya. Sesaat kemudian aku melihat pintunya terbuka. Aku menyembunyikan tubuhku dibalik pagar. Aku melihat seorang lelaki keluar diikuti 2 orang wanita. Lelaki itu baekhyun. Lalu 2 orang wanita itu tak lain adalah aeri dan oemmanya.

Aku melihat mereka begitu akrab. Aeri juga terlihat begitu ceria bersamanya. Bagai disambar petir, hatiku rasanya ingin meledak. Aku begitu cemburu melihat keakraban mereka. Baekhyun bahkan terlihat sangat nyaman bercengkrama dengan oemma aeri. Seketika aku tersadar akan diriku. Akan posisiku yang mungkin saja tak pernah dianggap atau hanya sebagai orang asing yang mencoba memasuki kehidupannya.

Perlahan aku mundur, sesaat setelah mobil baekhyun melintas didepanku. Aku ingin melihatnya sekali lagi mungkin untuk yang terakhir kalinya. Namun dia menyadari kehadiranku. Secepat kilat aku menghindar dan melarikan diri sebelum dia bisa melihatku dengan jelas.

Flashback end

 

Aku menghembuskan nafas berat. Sudah hampir 3 bulan namun aku belum bisa melupakannya.

"Ini..."

Nenek mendekatiku lalu memberikan sebuah buku catatan. Nenek lalu memukul pundakku pelan dan meninggalkanku mematung sendirian. Aku tersadar ini adalah buku catatanku selama di Seoul. Aku tidak tahu darimana nenek mendapatkannya. Seingatku aku sudah membuangnya setiba aku sampai dirumah beberapa waktu yang lalu. Aku membukanya perlahan.

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
riri131
Fast edit... Jadi seadanya aja T_T

Comments

You must be logged in to comment
n_young #1
Chapter 12: aaaaa seru bgt...trs kemana yixingnya? pergi ke china? aku harap mereka ketemu lgi dan bersama lgi
next ya ;)
Afrianda #2
Chapter 11: Serius aku sukaa sama ceritanyaaa, feelnya dapat>< ditunggu next chapternya thor :)
luhannniiieee #3
Chapter 11: Omagad wee authornim ini kereeeeeeenn
Cmaaa nextnya buruannn hadeuhhh hihi gue lebay bgt wkkw yaudah author cepat yaa updatenyaa
stephani_bap #4
Chapter 11: mwo ya? mana yixing? hueeee 。:゚(ノ.\)゚・。
delevaprilla #5
Chapter 10: Annyeong... _(^u^)/
Bangapta.. ak reader baru muncul.. kkk~
Next chapter d tunggu (y)
baekhyuniie #6
Chapter 10: kok aku gk ngerti ya tapi lanjut deh~
stephani_bap #7
Chapter 10: sejak kapan yixing ada di sana???
Hannah97 #8
Chapter 9: hai authornim,aq reader baru salam kenal :)
ceritanya daebakkkk,,i love it
lanjutin yy,fighting!!
stephani_bap #9
Chapter 9: reader baru~
seru seru seru bgt nih ceritanya, author!! hmm... kayaknya yifan suka hyerin deh. hehehe XD