Chapter 8

Otsondor

“Kris! Bagaimana?”

Mr. Oden bertanya begitu Kris masuk ke ruangannya. Ia  sedikit membungkuk menaruh hormat dan berdiri di depan meja guru filsafat itu.

“Semuanya telah selesai Sir. Ayahku telah mengurusnya. Beliau bilang tidak terlalu sulit karena anda banyak membantu Sir. Dan Ayahku menyampaikan terima kasih kepada anda Sir.”

Mr. Oden tergelak. Bahunya berguncang pelan. “Duduklah dulu. Ada beberapa hal yang ingin aku diskusikan denganmu. Dan… sampaikan juga salamku kepada Ayahmu. Aku telah lama tidak berjumpa dengannya. Apa ia selalu sibuk seperti dulu? Mengurus semua tetek bengek negeri ini di gedung pusat sana?” Mr. Oden kembali terkekeh pelan.

“Aku kurang mengetahuinya Sir. Ayahku tidak pernah bercerita mengenai pekerjaannya.”

“Benar. Aku paham pria itu.” Mr. Oden membetulkan posisi duduknya. “Jadi, langsung saja Kris. Beberapa hari yang lalu aku sempat berbincang dengan professor Dorado mengenai si anak dewa. Kau tahu maksudku kan? Dari perbincangann kami, aku menangkap sesuatu yang tidak aku duga sebelumnya.”

Mr Oden menghentikan perkataannya. Menunggu Kris bertanya. “Apa itu Sir?”

Mr. Oden menarik napasnya. “Apa kau tahu bahwa Kyungsoo sudah memiliki senjata sendiri?”

Kris mengerutkan dahi. Kemudian ia menggeleleng. “Bukankah dia masih tingkat dua? Bagaimana bisa ia mendapatakn senjata?”

Bibir Mr. Oden terangkat ke atas. Tersenyum miring. “Begitu juga pertanyaan yang muncul di otakku sebelumnya. Dan apa kau tahu apa alasannya?”

Kris menggeleng. Ini mustahil. Siswa yang belum lulus tingkat tiga tidak boleh mendapatkan senjata. Dan Kyungsoo? Anak itu baru saja berada di tingkat dua dan kenapa ia bisa memiliki senjata?

“Karena tidak lama lagi perang akan dimulai.”

“Sir, aku tidak mengerti. Bukankah tujuan kita sebelumnya hanya membalas dendam anda. Kenapa ada perang?”

“Pemikiranmu terlalu dangkal Kris. Tidak bisakah kau hubungkan semua peristiwa-peristiwa yang telah terjadi? Semua fakta-fakta yang telah kita selidiki? Kyungsoo adalah orang yang akan memulai perang antara para manusia dan para peri.” Mr. Oden berbicara dengan suara pelan.

Kris kembali menggeleng. Ia tidak paham. Ia tidak mengerti duduk masalahnya. Yang ia lakukan selama ini hanyalah melaksanakan perintah bukan menganalisis kejadian-kejadian yang telah terjadi. “Saya masih belum paham apa maksud anda Sir.”

Mr. Oden berdiri dari kursinya. Berjalan mendekati Kris dan menatap mata anak itu tajam. “Masing masing ras akan memperebutkannya. Peperangan akan terjadi untuk memperebutkan seorang dewa. Semua akan mengeluarkan senjata rahasia mereka masing-masing. Termasuk para Bogles.”

Kris kembali mengernyit. Mr. Oden berjalan mendekati jendela raksasa di ruangannya. Memandang jauh ke arah hutan terlarang, Hutan Eve. “Kris, apa kau pernah mendengar cerita tentang seekor naga yang dipelihara oleh kaum Bogles?”

Kris menggeleng. Ia baru kali ini mendengar kisah itu.

~~~

“Seekor naga?” Baekhyun kembali mengulang kalimat terakhir Krystal.

“Ya, kaum Bogles mempunyai seekor naga yang mereka pelihara entah dimana. Tidak ada yang mengetahuinya. Namun dari cerita yang orang-orang sebutkan, naga itu adalah naga paling berbahaya yang pernah ada. Ia telah lama di kurung disebuah lembah yang kelam. Kesepian menemaninya dan kemarahan menjadi kawannya. Naga itu benar-benar jahat. Dan menjadi semakin jahat saat pasangannya mati dibunuh oleh para manusia.” Krystal melanjutkan ceritanya. Semua tampak terkesima dan tidak menyadari kalau hari di luar sudah gelap.

“Kenapa pasangannya dibunuh?” Jongin bertanya.

“Karena para manusia ingin membuat sebuah senjata paling hebat dan mematikan di negeri ini. Seorang raja dari Numen menginginkan sebuah senjata yang dapat menaklukkan dunia. Sewaktu itu ia bermimpi dan mendapat petunjuk bagaimana membuat senjata terhebat itu. Dan begitulah. Mereka membuatnya dari darah dan kulit naga. Mereka menyebutnya dengan panah mata naga.”

“Sebuah panah?”

Krystal mengangguk. “Ya, sebuah panah. Kau tidak perlu memiliki banyak mata panah. Karena yang kau butuhkan hanya satu anak panah untuk membunuh semuanya. Saat kau menarik anak panah itu, ia akan melesat menembus korban-korban yang ingin kau bunuh. Seperti sihir, bukan, karena itu memang sihir. Anak panah itu telah diberi sihir jahat yang tidak mudah dipatahkan.”

 “Apa yang terjadi setelah panah itu selesai di buat?”

“Ketujuh negeri berperang. Semua ras berperang. Memperebutkan seseorang. Seorang pemimpin. Seorang yang sakti. Seorang yang mempunyai kekuatan yang paling kuat.”

“Seorang Eru?” Luhan menimpali. Lebih tepatnya menebak.

Krystal mengangguk. “Apa yang terjadi?”

“Keserakahan membuat orang-orang melakukan apa pun yang diinginkannya dengan segala cara. Eru bukan hanya pemimpin para peri, namun juga para Edan. Kekuatannya adalah sebuah anugrah dari Tuhan. Disaat semua orang mengeluarkan semua kekuatan mereka saat bertarung, seorang Eru justru menghilangkan kekuatan lawannya. Itu adalah salah satu kekuatan istimewanya. Coba kalian pikirkan. Saat kau bertarung, masing-masing pasti akan mengeluarkan kekuatannya. Beradu kekuatan siapa yang paling kuat. Namun jika kau bertarung dengan seorang Eru, kekuatanmu justru telah dilumpuhkan terlebih dahulu olehnya. Jadi dengan apa kau akan melawan? Pemenangnya sudah bisa di tebak. Maka dari itu semua ingin memperebutkannya. Terutama para manusia. Karena mereka tahu bahwa Eru adalah golongan kaum peri, maka besar kemungkinan seorang Eru akan berpihak kepada peri. Dan mereka tidak menginginkan itu. Maka perang terjadi untuk memperebutkan Eru.”

“Itulah kenapa raja dari Numen itu membuat senjata yang tidak mudah dikalahkan? Mereka ingin membunuh para peri agar Eru menjadi milik mereka?”

“Logikanya seperti itu.” Jawab Krystal. “Tapi menurutku mereka adalah orang-orang yang bodoh. Apa menurut mereka Eru adalah benda mati yang tidak berpikir?  Benda mati yang bisa diperebutkan seenaknya? Mereka tidak menerawang ke arah sana. Sekali lagi karena keserakahan menyelimuti mereka seutuhnya. Dan mereka akhirnya mendapat balasan yang setimpal.”

“Apa yang terjadi?”

“Manusia-manusia itu kalah. Dan Eru terpaksa mengorbankan dirinya untuk menghindari perperangan yang nantinya akan kembali terjadi. Seratus tahun lebih Otsondor tidak mempunyai Eru. Dan sekarang, semua seolah seperti kembali ke masa lalu. Seorang Eru kembali terlahir. Namun dengan kenyataan yang lebih menyakitkan. Karena ia bukan hanya sekedar seorang Eru. Seorang yang berhati mulia. Namun ia adalah seorang Eru sekaligus seorang monster.” Krystal kembali menegaskan ucapannya.

“Apa peperangan akan kembali terjadi? Apa orang-orang akan memperebutkan Kyungsoo?” Sohyun bertanya dengan cemas. “Apa Kyungsoo juga akan mengorbankan dirinya?”

Semua terdiam. Tidak mampu menelaah terlalu jauh. Tidak, karena ini memang sudah terlalu jauh.

“Krystal, kenapa kau mau bercerita kepada kami? Dan kenapa kau tahu segalanya?” Tiba-tiba Chanyeol bertanya.

“Karena aku penjaga. Dan memang sudah tugas seorang penjaga mengetahui segalanya. Dan aku tahu kalian tidak akan tinggal diam. Aku bisa membaca, kalian berhati mulia. Kalian berbeda. Kalian orang-orang yang menginginkan kedamaian. Dan sedikit banyak suatu saat nanti, saat waktunya tiba kalian akan berguna.” Krystal berkata dengan yakin.

“Diluar sudah gelap. Lebih baik kalian pulang.  Aku akan mengantarkan. Dan kurasa Kyungsoo juga tidak disini lagi. Kalian bisa menemuinya di rumah.”

“Bagaimana kau bisa tahu?” Baekhyun kembali bertanya.

“Kau lupa? Aku tahu segalanya.” Krystal tersenyum penuh arti.

“Aku benci jawabannya.” Baekhyun berbisik pelan kepada Chanyeol di sebelahnya. Semua hanya terkekeh pelan.

~~~

Kyungsoo kaget saat seseorang mengetuk pintu rumah dengan sangat keras. Ibunya belum pulang dan Sohyun belum kembali. Anak laki-laki itu bergegas keluar kamarnya dan membuka pintu.

“Jongin? Apa yang terjadi?”

Kyungsoo tampak kaget dengan kondisi Jongin saat ini. Baju seragam sekolahnya kotor dan ada darah di sudut bibir dan pelipis kananya.

“So-Sohyun…Baekhyun…Bo-Bogles.” Jongin tak mampu merangkai kata dengan sempurna.

“Kenapa? Kenapa dengan mereka?”

Bogles... Bogles menculik mereka. Kyungsoo ku mohon, selamatkan mereka. Aku tidak tahu harus bagaimana lagi.”

Kyungsoo berlari keluar. Menuju halaman belakangnya. Jongin yang ketakutan hanya mampu mengikuti.

“NYX! NYX! AKU MEMBUTUHKANMU. KUMOHON DATANGLAH!”

Jongin tidak tahu Kyungsoo berbicara kepada siapa. Namun yang jelas, Jongin dapat melihat Kyungsoo berbeda. Pupil matanya berubah merah. Jongin dapat merasakan hawa kebencian yang keluar dari diri Kyungsoo.

“NYX! AKU PERINTAHKAN KAU UNTUK DATANG SECEPATNYA!” Kyungsoo kembali berteriak.

“Oh Tuhan!” Jongin berseru kaget saat melihat sesosok makhluk besar dan berapi melayang di atasnya. Demi Tuhan, itu adalah seekor burung raksasa dengan api di sayapnya. Burung itu mendarat tepat di hadapan Kyungsoo. Kyungsoo dengan mudahnya memanjat dan naik ke punggung burung itu dan mereka terbang. Meninggalkan Jongin yang terduduk lemas dengan kejadian yang baru saja ia alami.

~~~

“Sssssshhhhh aaww”

Chanyeol meringis kesakitan saat seorang perawat akademi membersihkan luka  didekat sikunya. Disebelah Chanyeol ada Luhan yang belum sadarkan diri. Luka Luhan cukup parah. Kepalanya membentur batu besar saat salah seorang prajurit Bogles menyerangnya. Sementara Jongin belum kembali dari rumah Kyungsoo.

Chanyeol menegakkan kepalanya saat mendengar derak pintu ruang kesehatan terbuka. Mr. Brwon masuk dengan wajah yang sulit di gambarakan. Antara cemas dan marah. Ia berjalan dengan cepat menuju ranjang yang di duduki Chanyeol.

“Bagaimana keadaan kalian? Apa ada yang terluka parah?” Chanyeol bisa menangkap bahwa Mr. Brwon kini tengah menahan emosinya yang hendak meluap keluar. Ia merasakannya dari intonasi guru sejarahnya itu yang tidak seperti biasanya.

Chanyeol menggeleng. “Aku tidak apa-apa tapi Luhan belum sadar dari tadi.”

“Apa yang terjadi pada Luhan?”

“Saya kurang tahu Sir, tapi Jongin sempat mengatakan bahwa kepala Luhan menghantam batu besar saat berusaha melawan para Bogles.”

“Jongin? Kemana anak itu? Bukankah tadi dia bersama kalian?”

Chanyeol tampak cemas. Benar, tadi Jongin bersamanya di ruang ini. Tapi anak itu tiba-tiba kabur dengan alasan menemui Kyungsoo. Chanyeol tidak bisa menahannya, bagaimanapun hal ini memang harus diberitahukan kepada Kyungsoo secepatnya.  Sebelum semuanya menjadi tidak terkendali.

“Jong-Jongin…” Cahnyeol terbata, memutar otak mecari alasan. Dan berharap Jongin kembali secepatnya.

“Sir!”

Seseorang memanggil dari arah pintu masuk. Jongin masuk sambil menyeret kakinya yang terluka.

“Maaf Sir, saya tadi pergi ke toilet.” Mr. Brwon hanya menatap Jongin tajam.

“Duduklah, obati lukamu dahulu. Aku telah menghubungi orangtua kalian. Mereka akan kemari sebentar lagi…” Mr. Brwon menggantung kata-katanya. Ia menatap ketiga siswanya yang kini tengah menahan sakit. Guru sejarah itu cukup lama terdiam.

“Apa yang kalian pikirkan sampai kalian nekat pergi dan masuk ke hutan itu? Bukankah sudah ku katakan kalau hutan itu adalah hutan terlarang? Tidak ada yang boleh memasukinya. Apa yang kalian lakukan? Untung saja para ferron datang tepat waktu. Bayangkan kalau saja tidak ada ferron yang menolong kalian? Pastilah kalian sekarang sudah ada di penjara bawah tanah istana Bogles seperti dua teman kalian itu. Tidak kah kalian berpikir kalau semua gara-gara kalian?” Mr. Brwon pun akhirnya meledak.

“Mr. Brwon, maaf,  anak—anak ini butuh istirahat.”

Seorang kepala perawat menepuk pundak Mr. Brwon. Mengingatkan guru sejarah itu untuk tidak memarahi anak-anak karena mereka masih kaget dengan apa yang terjadi.

Mr. Brwon menghela napas dalam. “Maaf, aku hanya khawatir kepada kalian. Istirahatlah. Jika orangtua kalian telah tiba aku akan kembali.”

Lantas guru sejarah itu melangkahkan kaki keluar dan menutup pintu.

Chanyeol menoleh kepada Jongin. “Bagaimana?”

“Kau tidak akan percaya, Kyungsoo punya seekor burung dengan api di sayapnya dan itu sangat besar.”

“Apa?”

~~~

“ Tuan Do, bagaimana ini bisa terjadi?” Professor Dorado berbisik pelan.

Ia saat ini tengah berada di sebuah sel bawah tanah gedung pusat. Dan Tuan Do berada disalah satu bilik ruangan itu. Memakai seragam tahanan berwarna hitam dan tampak lebih kurus dari biasanya.

“Seseorang melaporkan tentang pengadopsian Kyungsoo. Aku tidak tahu kenapa rahasia itu bisa bocor. Pasti ada yang memberitahu. Dan aku tidak tahu siapa itu.”

Professor menghela napa berat. “ Do Young Jin, ini benar-benar sulit. Aku pun sudah hilang akal. Semuanya berawal semenjak Kyungsoo membeli senjata. Dan beruntut kepada kejadian-kejadian aneh yang dialaminya. Ini jelas bukan hanya sekedar ancaman atau acara balas dendam. Tapi lebih dari itu. Seperti ada satu pihak lain yang ingin membuat keadaan menjadi tambah runyam dan menyulut sebuah peperangan.”

Do Young Jin lama terdiam. Ia menatap kebawah, memandangi jempol jari kakinya yang tak beralas berharap menemukan sebuah jalan keluar. “ Apa Kyungsoo baik-baik saja?”

Professor Dorado kembali menghela napas. “Anak itu pergi ke hutan Eve. Aku tidak tahu apa yang dilakukannya disana, tapi baru saja aku mendapat kabar bahwa Baekhyun dan Sohyun di culik oleh para Bogles saat mengikuti Kyungsoo masuk ke hutan.”

“Sohyun? Do Sohyun putriku? Bagimana bisa terjadi?” Tuan Do tampak panik. “Apa istriku sudah mengetahuinya?”

“Aku belum mendapat kabar lagi dari Mr. Brwon. Sepulang dari sini aku akan mengurusnya.”

“Professor, saat anda tiba di Eryd nanti tolong sampaikan kepada Kyungsoo untuk tidak menggunakan senjatanya apa pun itu alasannya.”

Professor menaikkan sebelah alis matanya heran. “Kenapa?”

“Karena aku baru mengetahui bahwa senjata yang didapat Kyungsoo adalah senjata terkutuk milik raja Numen yang serakah. Senjata itu adalah sebuah senjata yang dibuat dari darah dan kulit naga milik kaum Bogles.”

Professor Dorado makin menajamkan pendengarannya dan menatap Tuan Do dengan lekat.

“Aku takut jika para Bogles mengetahui hal itu. Dan aku bisa menjamin para peri iblis itu pasti akan memancing Kyungsoo untuk menggunakan senjata itu dan pasangan naga yang terbunuh yang selama ini tidur panjang akan bangun dan… anda paham maksudku Professor. Kyungsoo akan menjadi incaran mereka.”

“Do Young Jin….” Professor Dorado cukup lama terdiam. “Kurasa para Bogles telah mengetahuinya. Dan saat ini Kyungsoo tengah berjalan masuk ke perangkap mereka.”

“Baekhyun dan Sohyun?”

“Ya, mereka menjadikan Baekhyun dan Sohyun sebagai umpan agar Kyungsoo yang sesungguhnya keluar dan marah sehingga menggunakan bagaimanapun cara agar Baekhyun dan Sohyun selamat. Termasuk mempergunakan senjata itu.” Professor berkata sangat pelan. Mengurangi resiko orang-orang pencuri dengar.

“Aku harus segera kembali ke Eryd.”

Pria berjubah itu kemudian melangkahkan kaki berbalik dan keluar dari ruangan pengap dan gelap yang berada di bawah tanah gedung pusat itu.

~~~

“Bisakah kalian menceritakan bagaimana kejadiannya?”

Professor Dorado menaikkan kaca matanya yang melorot ke hidung. Ia duduk di sebuah bangku kayu di samping ranjang Luhan yang sudah sadar beberapa saat lalu.

Anak-anak itu tampak saling bertukar pandang. Saling menunjuk siapa yang mau menjelaskan. Dan beberapa saat kemudian, Jongin berdeham.

“Maaf Professor. Kami keluar tanpa izin.” Ujarnya sambil menunduk menatap jari-jari kakinya yang terjuntai.

“Sudahlah Jongin, semua sudah terjadi. Sekarang ceritakan kepadaku.”

“Kami mengikuti Kyungsoo, Professor.” Tiba-tiba Chanyeol membuka suara. Professor Dorado beralih pandang menatap Chanyeol yang duduk di salah satu bangku di ruang kesehatan itu. “Awalnya Jongin dan Sohyun melihat Kyungsoo dengan gelagat aneh berada di pintu selatan. Lalu mereka memanggil kami.”

“Ya, Professor, saya melihat Kyungsoo di pintu selatan, awalnya saya hanya penasaran dengan apa yang dilakukannya disana, jadi saya memanggil Chanyeol, Baekhyun dan Luhan. Dan kami mengikutinya. Kami sampai di hutan Eve dan bertemu seorang penjaga.”

“Penjaga?” Professor Dorado memotong penjelasan Jongin. Kepala sekolah itu tampak heran.

“Y-ya,  seorang penjaga. Dia bernama Krystal.” Jongin menjawab dengan sedikkit ragu.

“Tidak ada yang namanya penjaga di hutan Eve Jongin.” Professor Dorado menanggapi.

Jongin tampak kaget. “Ta-tapi professor, dia mengatakan kalau dia adalah seorang penjaga. Dan dia tahu segalanya.” Chanyeol mencoba mendukung penjelasan Jongin.

Professor Dorado menghela napas berat. Ia mengusap rambut nya yang sudah beruban. “Sudah kukatakan kalau Hutan Eve adalah hutan yang berbahaya. Tidak ada yang namanya penjaga di hutan Eve. Hutan itu dihuni oleh para Elf dan para Bogles. Elf  adalah sebutan untuk peri baik dan Bogles untuk peri jahat, orang-orang menyebutnya peri iblis. Dan bangsa yang berkuasa di sana adalah Bogles.  Apa kalian yakin seseorang yang kalian sebut sebagai penjaga adalah seorang penjaga? Bukan salah seorang dari kaki tangan Bogles? Kalian sudah dijebak.”

Semua terdiam. Seolah tidak percaya dan seperti mimpi. Krystal tampak seperti anak perempuan yang baik. Dan semua yang mereka alami tampak seperti seharusnya. Tidak ada kejanggalan.

“Tapi Prof-“

“Apa yang terjadi saat Baekhyun dan Sohyun diculik?”

“Saat itu kami hendak pulang. Dan Krystal mengantarkan kami. Namun tiba-tiba datang segerombolan peri dengan pedang dan panah. Mereka menyerang kami dan Krystal..” Chanyeol menghentikan ucapannya.

“Sial! Apa kau melihat Krystal saat para Bogles itu menyerang kita?” Chanyeol beralih pandang menatap Jongin.

Jongin menggeleng dengan ragu. Mencoba mengingat kejadian yang mereka alami itu.

“Kalian paham maksudku anak-anak.” Professor Dorado melipat tangannya di dada. “Kalau saja para ferron tidak menemukan kalian, apa yang terjadi? Mungkin kalian bernasib sama seperti dua teman kalian yang lain.”

Mereka hanya tediam. Merasa bodoh dan tolol karena terlalu mudah dikelabui. Memang benar, hutan Eve adalah hutan yang penuh teka-teki dengan hal-hal yang tidak kau sangka akan terjadi. Mereka telah masuk perangkap rapi para Bogles. Dan saat ini Kyungsoo tengah menyulut perangkap lain yang akan membakar dirinya sendiri.

“Professor, Kyungsoo…” Chanyeol berusaha berbicara namun ia tak sanggup melanjutkannya. Mereka marasa bersalah sebab karena merekalah kini Kyungsoo harus menghadapi hal buruk. Kalau saja mereka mendengarkan kata-kata Kyungsoo untuk tidak mengikutinya, pasti ini semua tidak akan terjadi. Sekali lagi mereka sadar bahwa mereka hanyalah segerombolan anak kecil yang begitu mudah diatur dan dipermainkan seperti boneka kayu.

~~~

Chapter 8 done!

Sebelumnya makasih buat yang udah baca dan comment, ga pernah mikir kalau bakal sampai sejauh ini. Dan berharap semoga ini bisa selesai. Meskipun aku updatenya jarang. Maklumlah, kurang ide dan ada jadwal lain. Tapi kalau ada yang mau kasih ide, sok silahkan. Aku bakal apresiasi ide kalian dna kalau misalnya cocok dan pas buat dimasukin plot ceritanya aku bakal masukin.

Tetap sabar nunggu buat next Chap ya :)

nb: itu tangan sehun diperban kenapa ya? GWS aja buat sehun.

makasih

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
kyungsoosaid #1
Chapter 16: halo, ini komentar pertama aku sejak membuat akun - kemarin.

tidak bisa berkata apapun, ini luar biasa. kyungsoo disini, sosok yg aku idamkan. apalagi ada krystal - aku kyungstal ship. walaupun kisah kyungsoo dgn dunia nya, teman temannya, elf, bogles jauuuuuh lebih menarik. ya, aku sudah menunggu ff ini lama , dan akhirnya chapter 16 muncul! aku harap ff ini brakhir dgn luar biasa bahagia, <3
lulubaekkie
#2
Chapter 16: Iya Thor, aku sample lumutan nungguinnya:'( haha~ oke ditunggu endingnya~ penasaran gimana perangnya >.< hwaiting thornim!~
DOut29 #3
Chapter 15: Ah chapter semalam baru saya bilang konspirasi penghianatannya kurang, eh~ Udah nongol aja yg bikin greget, Kim Jongin!!! Who the hell are you?! DX
Seriusan deh bc ini ff makin lama makin penasaran, dibuat ga bisa sembarangan nebak, salah mulu sih tebakan saya soalnya wkwkwk XD
Tptptptp kenapa Jongin berkhianat?! Aduhhh~ Please buruan di update lg yaaa
DOut29 #4
Chapter 14: Saya baru nemu FF ini dan... Wow~ Semangat ngebut bacanya sampe part 14 >o<
Bagus bgd mbak~ ♥♥♥
Saya bisa ngerasa feel harry potter digabungi je Frodo, terus sedikit2 sentuhan twilight di FF ini XD
Menurut saya yg agak kurang ni ya mbak -menurut saya loh - Konflik batin si D.O sama Konspirasi penghianatannya kurang jleb! maksudnya kurang kuat mbak, tp overall udah bagus bgd kok :D
Jarang2 bisa konsumsi fantasy model beginian~ XD
Ayo semangat di update ya mbak, meh waiting for the next chapter~! ♥♥♥
lulubaekkie
#5
Chapter 14: authorniiim! astagaaa pinter bgt sih bikin ending disetiap chapter! bikin reader pengen langsung mencet 'next' karena sangking penasarannya. maap juga baru komen di last chap gara gara aku keasikam baca-_-v ffnya super daebak thor! bisa difilmin gak?:( hehe. lanjut ya thor, duh gabiaa ngomong sangking terkesima sama ff ini:') hwaiting ne~
dyofanz #6
Chapter 14: huaa jadi jongin yg berkhianat. siapa yg Benet? ;_;
nextt
immafans #7
Chapter 14: Haii. Aku bisa ngerasain feel film2 besar disini. No prob sih, malah jadi tau mau bayangi apa. Aku suka perpotongan dari scene satu ke scene lainnya itu pas bangeeet. Aaaaa kamu makan apa sih bisa bilin ff macem gini ;-; semangat unt chapter selanjutnya ya :D muahmuah
indahdo
#8
Chapter 13: yeay akhirnya update :)

gregetan bacanya, itu suratnya baek isinya apaan coba, trus kenapa dia ngilang gitu aja??
jongin bisa ngak tuh ambil bukunya, ternyata kyungsoo punya kelemahan juga. Kayaknya bakalan tambah seru buat chapter depan, ditunggu ya author-nim updatenya,
semangat...!!!

hwaiting^^
dyofanz #9
Chapter 13: huaa dyo punya kelemahan. duh makin greget. next chapter soon yaa
dyofanz #10
Chapter 12: gaksabar untuk kelanjutannya. beneran. Surat dari baek isinya apa, nyx kemana. NEXT CHAPTER PLS