Chapter 7

Otsondor

Kris menatap dalam diam salah satu sisi dinding yang berada di dekat pintu selatan. Perlahan ia mendekat dan menyentuhnya. Dinding itu bergerak membuka. Menampakkan ratusan anak tangga curam dan kelam. Semuanya tampak biasa dan seharusnya, sampai mata Kris menangkap jejak-jejak sepatu yang tercetak pada anak tangga yang berdebu.

“Kris!”

Seseorang memanggilnya. Kris menoleh kemudian membungkuk menaruh hormat. “Selamat siang Mr. Oden.”

“Apa yang kau lakukan disini?”

Kris terdiam. Ragu untuk menjawab. Sementara itu Mr. Oden berjalan mendekat. “Oh, melakukan eksplorasi kecil ternyata. Siapa yang mengizinkanmu kesini? Dan siapa yang memberitahumu tentang hal ini?” Mr.Oden menunjuk jalan rahasia yang baru saja ditemukan Kris.

Kris menunduk dan tak tahu harus menjawab apa. Guru filsafat dengan rambut cepak berwarna coklat tua itu kini menatapnya curiga.

“Maaafkan aku Sir. Aku hanya tidak sengaja. Selamat siang.” Kris bergegas pamit.

“Tunggu Kris.” Suara Mr. Oden menghentikan pergerakan anak laki-laki tinggi itu. Ia menggeram pelan dalam hatinya.

“Kau tahu, aku tidak marah. Ku pikir kita bisa bekerja sama.”

“Huh?” Kris menaikkan alisnya heran. Apa maksudnya?

“Ku dengar dari Prof. Dorado buku rahasia yang sempat hilang itu ada padamu.”

Kris kembali menaikkan alis heran. Siapa yang memberi tahu kepala sekolah? Ah, Kyungsoo kah?

“M-maaf Sir. Tapi bukan aku yang mencurinya.”

“Aku tahu. Kyungsoo yang mencurinya bukan? Anak itu telah mengaku kepada kepala sekolah tempo hari.”

Bodoh. Kris bergumam dalam hati.

“Jadi Kris, kembali ke pembicaraan awal kita. Maukah kau berkerjasama denganku?”

Kris tidak tahu kerjasama apa yang dimaksud Mr. Oden. Namun entah kenapa ia mengangguk dan kemudian mengekori guru filsafat itu menuju ruangannya.

~~~

Hutan Eve adalah sebuah hutan tua yang berada disebelah selatan Akademi Zeus  dan terkenal sangat menyeramkan. Pohon-pohon besar yang saling berbicara. Kabut pekat yang akan membuatmu kehilangan kesadaran. Akar-akar gantung yang akan melilit lehermu jika kau ketahuan membicarakan sesuatu yang buruk tentang hutan tersebut. Lumpur hisap yang akan menenggelamkanmu hanya dalam kejapan mata. Dan masih banyak hal-hal aneh lainnya yang terdapat di hutan terlarang itu. Akademi Zeus sejak ratusan tahun yang lalu telah melarang murid-muridnya untuk memasuki hutan itu. Namun kenyataannya berbeda. Dan mereka semua baru mengetahuinya saat ini. Saat menginjakkan kaki di rumput hijau cerah di hutan Eve yang sebenarnya.

“Ini mimpi. Pasti kabut aneh itu telah menghipnotis kita.” Baekhyun tampak tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Hutan Eve bukanlah sebuah hutan menyeramkan yang penuh dengan kutukan. Hutan Eve bukanlah sebuah hutan dengan lumpur hisap yang mematikan. Namun hutan Eve adalah hutan indah dengan rumput hijau dan pohon tinggi yang rindang. Memang ini tidak masuk akal, tapi inilah kenyataannya. Ternyata cerita orang-orang selama ini tentang Hutan Eve salah besar. Semua hanya dongeng yang berkembang jadi kepercayaan.  Dan kepercayaan itu menjadi suatu larangan yang secara tidak disadari merubah pemikiran penduduk kota tentang keadaan hutan itu sebenarnya.

“Jika aku melakukan ini apa kau masih percaya ini mimpi.”

“Awwww. Apa yang kau lakukan? Kenapa mencubit pipiku?”

Baekhyun protes. Chanyeol yang sudah kesal semenjak tadi mengambil kesempatan untuk balas dendam dengan mencubit pipi putih Baekhyun. Ia hanya jengkel karena Baekhyun terlalu berisik.

“Aku benar-benar tidak percaya ini. Hutan Eve yang menyeramkan? Aku tidak akan memberitahu penduduk kota tentang ini. Biarlah keindahan hutan ini menjadi milik kita saja. Bagaimana?” Sohyun berkomentar. Ia terlampau senang dengan pemandangan sekeliling. Ini adalah hutan terindah yang pernah ia lihat. Seolah hutan ini dibuat oleh seseorang. Bukan seseorang yang sama dengan meraka. Namun seseorang yang lebih cerdas dan pintar dari mereka.

Jongin tergelak. “Hahaha kalau pun kau bercerita aku ragu mereka akan percaya.”

“Lalu apa sekarang?” Luhan menyadarkan kekaguman mereka sesaat. Kembali kepada tujuan mereka sebenarnya.

“Ayo kita mencarinya.” Jongin menjawab. Ia mulai melangkahkan kaki ke arah utara. Menuju sebuah pohon tinggi yang sedikit berbeda. Sebenarnya Jongin tidak tahu. Ia hanya merasa ada sesuatu di sana.

Mereka berjalan dalam diam. Terlalu kagum untuk berkomentar. Kindahan hutan ini benar-benar tak bisa di ungkapkan. Ada tumbuhan dengan daun-daunnya yang bercahaya jika kau sentuh. Ada bunga dandelion raksasa yang bisa kau jadikan alat untuk terbang. Akar-akar gantung yang tampak nyaman dijadikan ayunan.

“Sssst kalian dengar? Seperti ada suara langkah kaki mengikuti kita.” Tiba tiba Luhan yang berjalan paling belakang berkomentar. Sebenarnya sudah sejak awal tadi ia merasakannya. Seperti ada yang mengikuti mereka. Tapi ia terlalu tidak yakin dengan perasaannya.

Semua berhenti melangkah dan berbalik menghadap ke belakang. Mata mereka fokus mencari sesuatu yang tampak janggal dari seharusnya. Dan saat itu Chanyeol melihatnya. Ia berjalan mendekati Luhan dan membisikkan sesuatu.

Luhan melangkah begitu Chanyeol selesai berbisik. Ia berjalan menuju sebuah tumbuhan dengan batang-batang besar mencuat dari dalam tanah. Tumbuhan itu hampir sebesar tubuhnya dan memungkinkan seseorang bersembunyi dibaliknya. Dan Chanyeol melihat itu. Ia melihat seperti rambut berwarna merah maroon terselip diantara celah batang. Tampak kontras dengan tumbuhan yang berwarna hijau terang itu.

Luhan telah mencapai sisi terdekat dari tumbuhan itu. Dan ia siap untuk apapun yang ada dibaliknya.

Tiba-tiba pergerakan Luhan terhenti saat dilihatnya sesuatu yang bersembunyi dibalik tumbuhan itu melompat tepat kehadapannya.

Daro! (Jangan bergerak!).

Ini bercanda. Seorang anak perempuan dengan rambut panjang berwarna merah kelam kini tengah membidik Luhan dengan sebuah panah ditangannya.

“Man cáral sinome? (Apa yang kau lakukan disini?)

Luhan menelan ludah cemas. Perlu waktu lama baginya untuk berpikir dan menjawab apa yang baru saja diucapkan gadis itu. Bahasa peri. Ya anak perempuan berambut merah itu baru saja berbicara bahasa peri. Yang artinya ia tidak sama dengan mereka. Luhan cukup lama terdiam. Mereka saling menatap tajam. Sementara Jongin dan yang lainnya hanya mampu menelan suara mereka kembali. Tidak mengerti apa yang harus diucapkan.

Goheno nin. (Maafkan kami)” Luhan berujar. Ia tidak terlalu yakin dengan apa yang diucapkannya. Sudah lama sekali ia tidak berbicara dengan bahasa peri. Terhitung sejak beberapa tahun yang lalu setelah ia kehilangan seorang sahabat dari bangsa peri.

Man esselya ná? (Siapa namamu?)”

Nányë  Luhan. Á tulë Erydenna. (Aku Luhan. Dari negeri Eryd.)”

“Man cáral sinome? (Apa yang kau lakukan disini?)Si anak perempuan bersenjata panah itu kembali bertanya.

Ú-bedin edhellen (Aku tidak terlalu pandai bahasa peri), Jadi bisakah kita berbicara dalam bahasa manusia? Apa kau mengerti bahasa kami?”

Cukup lama gadis itu terdiam. Tampak menimbang sesuatu. Membaca sifat dari anak laki-laki dihadapannya melalui wajah. Dan akhirnya anak perempuan itu perlahan menurunkan panahnya. “Tentu. Aku mengerti bahasa kalian.” Ia berujar singkat. Matanyanya masih fokus mengawasi Luhan dan yang lainnya.

“Apa yang kalian lakukan di sini? “

“Kami mencari teman kami. Ia masuk ke hutan ini dan kami mengikutinya. Tetapi tiba-tiba ia menghilang.” Jongin menyahut tiba-tiba. Ia berjalan mendekat dan berdiri sejajar dengan Luhan.

“Apa yang kau maksud si pendek bermata bulat?”

“Ya! Itu dia. Tapi ia juga tidak terlalu pendek.” Sohyun menimpali kemudian.

“Kurasa dia bukan bagian dari kalian lagi.”

“Apa maksudmu?”

Anak perempuan itu mengedarkan pandangannya ke sekitar. Tampak mengintai sesuatu. “Ayo ikut denganku. Tidak aman disini. Para Bogles sepertinya mengamati kita sejak tadi.” Anak perempuan itu pun melangkah. Ia semakin masuk lebih dalam ke hutan.

“Kemana dia membawa kita?” Baekhyun berbisik pelan. Ia tampak masih tidak percaya dengan anak perempuan itu.

“Ssssttt diamlah, kemanapun ia membawa kita yang pasti kita akan bertemu Kyungsoo nantinya.” Chanyeol menjawab dengan pelan.

“Ngomong-ngomong, namaku Krystal. Dan aku seorang penjaga.”

~~~

Professor Dorado tampak gusar. Sedari tadi ia telah menghabiskan tiga cangkir kopi dan artinya ia tengah stress. Ruangannya yang besar seakan terasa sempit seperti kubus berukuran lima senti kali lima senti.

Pria tua itu menghela napas berat. Ia kembali membuka sebuah perkamen yang sudah ratusan kali dibacanya. Sebuah surat dari negeri pusat. Enidh. Pemimpin Otsondor secara langsung menyuruhnya untuk menghadap. Ada hal yang ingin diketahui oleh pemimpin tujuh negeri itu. Apa tepatnya Professor Dorado kurang begitu mengetahuinya. Namun yang jelas, ini pasti tidak jauh dari seseorang bernama Kyungsoo.

Berita cepat sekali tersebar. Entah siapa yang menyebarkannya. Namun hal-hal kecil yang dialami Kyungsoo selama ini sedikit banyak telah diketahui pemerintahan pusat. Siapa bilang Professor Dorado tidak tahu. Ia tahu segalanya. Segalanya tentang Kyungsoo dan latar belakangnya. Semua kejadian yang menyebabkan Kyungsoo terpaksa terusir dari negerinya. Negeri Peri. Professor Dorado tahu semua itu. Bukan karena seseorang memberitahunya. Namun karena seseorang yang bernama Melui adalah anak angkatnya. Yang secara tidak langsung menjadikan Kyungsoo sebagai cucu tirinya.

Dahulu saat para manusia dan peri masih hidup bersama, Amho yang merupakan ayah kandung Melui berteman baik dengannya. Orang percaya bahwa peri adalah makhluk abadi, namun tidak semua peri hidup abadi termasuk Amho. Suatu saat Amho tengah berjalan keluar dari hutan Eve, hendak mengunjunginya. Namun tiba-tiba ia diserang oleh Bogles  dan mati. Tampaknya Amho telah memperkirakan itu sebelumnya. Karena saat pertemuan mereka yang terakhir Amho memintanya untuk menjaga anaknya. Dan melindungi anaknya agar tidak diambil oleh kaum Bogles. Namun tampaknya semua tidak berjalan sesuai rencana. Para Bogles terlalu kuat dan Melui diculik dan ia dipaksa menikah dengan seorang pemuda dari kaum peri iblis itu. Lalu kemudian lahirlah Kyungsoo. Seorang keturunan terkutuk yang tidak harus ada di negeri ini. Seorang dari keturunan elf dengan Bogles mendapat tempat terakhir di negeri Otsondor. Ia tidak pantas hidup dan harus dibunuh dengan alasan apapun. Dan Kyungsoo adalah seseorang itu. Namun sampai saat ini ia masih bernapas, hidup bebas seperti semua baik-baik saja. Dan dengan kenyataan bawah ia tidak tahu siapa dirinya sebenarnya. Miris. Kejam. Karena hal itu memang harus dirahasiakan. Biarlah Kyungsoo tahu pada saatnya. Karena itulah peraturannya.

Kyungsoo adalah seorang dewa sekaligus raja para peri iblis.

Seseorang tiba-tiba mengetuk pintu ruangan Professor Dorado.

“Professor, aku mendapat laporan dari salah seorang Ferron  yang berjaga di menara selatan bahwa ia melihat beberapa anak keluar dari Zeus dan memasuki hutan Eve” Mr. Brwon berbicara terburu-buru dalam satu helaan napas.

Professor Dorado dengan sigap bangkit dari duduknya dan melangkah keluar. “Panggil beberapa Ferron untuk menjemput anak-anak itu.”

~~~

“Aku tidak mau pulang. Ini benar- benar surga. Dan aku tidak pernah merasakan buah stroberi semanis dan sebesar ini. Ini benar-benar surga.” Baekhyun berkomentar.  Anak laki-laki yang tadi dengan tegas menolak masuk ke hutan ini sekarang justru tampak menikmati. Ia termakan omongannya sendiri. Hukum karma berlaku.

Jongin mendengus. “Seingatku ada orang yang menolak memasuki hutan ini di awal tadi?” Ia tertawa kemudian memasukan satu butir anggur kemulutnya.

“Aku hanya termakan omongan orang. Jadi berhentilah mengejekku.” Baekhyun membela diri.

Saat ini mereka tengah berada di sebuah rumah bawah pohon. Rumah seorang gadis bernama Krystal. Seorang penjaga. Entahlah, Krystal tak banyak bercerita tentang dirinya. Ia hanya mengatakan bahwa keluarganya sejak dulu telah dipercaya untuk menjaga hutan Eve. Dan kepercayaan itu terus terwariskan sampai kepada dirinya saat ini.

“Kenapa semua orang mengatakkan hutan Eve adalah hutan yang mengerikan?” Tiba-tiba Chanyeol bertanya kepada Krystal.

“Untuk melindungi hutan ini.”

“Maksudmu?”

“Dahulu manusia dan peri hidup berdampingan. Otsondor dibagi menjadi bagian yang sama untuk para peri dan manusia. Beberapa ratus tahun berlalu dan semua berjalan semestinya. Sampai suatu hari bencana itu datang. Para manusia mulai serakah. Mereka sedikit demi sedikit mengambil hak yang bukan milik mereka. Mereka mengambil tanah yang bukan milik mereka. Sampai suatu waktu di saat semuanya menjadi tak terkendali, para peri mengamuk, mereka menyerbu para manusia. Namun saat itu kekuatan yang dimiliki oleh manusia terlampau licik dan para peri kalah. Mereka terpaksa mengungsi ke satu-satunya tempat teraman. Hutan Eve. Tempat suci pemberian leluhur mereka. Tempat yang dijaga oleh Eru. Dewa mereka. Semuanya berkumpul di sini. Yang baik maupun yang jahat.” Krystal menjelaskan. Matanya yang tajam seolah memutar potongan demi potongan kejadian yang terucap dari mulutnya.

“Lalu apa hubungannya dengan Kyungsoo?”

“Ceritanya belum selesai sampai disitu. Ada sebuah peraturan yang tingkatnya paling tinggi di negeri ini. Seorang manusia tidak boleh menikah dengan seorang peri. Dan waktu itu ada seorang wanita dari kaum peri jatuh cinta kepada seorang pria dari kaum kalian, para manusia. Sampai suatu saat si pria mengetahui bahwa wanita yang dicintainya ternyata adalah seorang peri. Ia berpikir bahwa dirinya tidak boleh melanjutkan hubungan mereka. Maka si pria memutuskan untuk meninggalkan si wanita. Namun ia tidak mengetahui akibat lain dari putusnya hubungan mereka. Ternyata selama ini, si wanita tengah diincar oleh seorang pria dari kaum Bogles. Kaum peri-peri iblis. Pria dari Bogles sangat menyukai si wanita dari kaum elf itu. Namun si wanita tidak mempunyai perasaan yang sama. Karena si wanita menolak, maka si pria dari kaum Bogles menculiknya dan memaksa wanita itu menikahinya. Dan itulah takdir terburuk yang mencoreng sejarah suci para Elves. Di tanah para Elves terdapat peraturan bahwasanya seorang dari kaum Bogles tidak boleh menikah dengan seorang dari kaum elf karena mereka akan melahirkan keturunan seorang ‘monster’. Maksudku keturunan itu akan sulit menentukan jati dirinya yang sebenarnya. Karena ada dua darah berbeda yang mengalir di tubuhnya. Jahat dan baik. Maka dari itu, mereka yang terlahir dari pasangan bogles dan elf harus dibunuh karena membahayakan para elves.”

 “Aku tidak mengerti. Siapa yang kau bicarakan sebenarnya?”

Krystal cukup lama terdiam. Kemudian dia menjawab sambil menatap tajam para manusia yang kini duduk dihadapanya. “Kyungsoo”

Semua terkejut. Amat sangat terkejut. Ini semua sungguh tidak masuk akal. “Apa maksudmu? Kyungsoo adalah kakak kandungku. Dia lahir dari rahim ibuku. Krystal, kau jangan membual.” Sohyun tampak tersinggung.

Krystal hanya tersenyum miring. “Terserah kepada kalian mau percaya atau tidak. Perlu aku perjelas lagi? Si wanita peri itu bernama Melui, dia adalah ibu kandung Kyungsoo. Dia dibunuh saat berusaha menyelamatkan Kyungsoo saat perang antara maunia dan elves terjadi. Si pria dari negeri manusia adalah Do Young Jin. Ayahmu kandungmu Do Sohyun. Dan si pria dari negeri Bogles adalah Venos, ayah kandung Kyungsoo. Kalian bisa mengambil kesimpulan sendiri. Siapa Kyungsoo itu sebenarnya.”

“Maksudmu Kyungsoo adalah keturunan terkutuk dari kaum elf dan bogles itu? Tapi dia juga seorang Eru? Lalu siapa dia sebenarnya?”

“Seorang monster” Krystal berujar dengan tajam.

~~~

“NYX! NYX!”

Kyungsoo berteriak di depan sebuah gua yang berada di kaki sebuah bukit. Ia berjalan mendekat memasuki gua tersebut. Dari luar tercium bau terbakar.

“Nyx!” Kyungsoo kembali berujar.

Sesaat kemudian terdengar sesuatu menggeram. Seperti suara makhluk berbadan besar dan berbahaya. Dan bau terbakar itu makin jelas tercium. Kyungsoo terus melangkah semakin dalam memasuki gua. Langkahnya terhenti saat melihat kobaran api terpancar dari salah satu sudut belokan di dalam gua itu.

“Nyx! Ini aku. Kyungsoo.”

Makhluk berapi itu menghentikan geramnnya. Ia mendengus kemudian tampak berjalan mendekati Kyungsoo.

Anak laki-laki itu gemetar. Meskipun ini bukan kali pertamnya bertemu dengan seekor burung besar dengan sayap api itu, namun ia tidak dapat memungkiri kalau jantungnya masih berdegup kencang kala burung besar itu mendekatinya.

Kyungsoo mundur beberapa langkah saat burung besar yang dipanggilnya Nyx itu berada dihadapannya. Dengan mata tajam berwarana merah menyala, burung Peonix itu menatap Kyungsoo dalam. Seolah menembus mata bulat anak laki-laki itu. Mencari sebuah kepastian tentang jati diri anak itu.

“Ny..Nyx! A-apa kabar? A-aku membawakanmu sebuah makanan.” Kyungsoo mengeluarkan sepotong daging dari dalam tasnya. Kemudian meletakkannya tepat di dekat cakar tajam Nyx.

“Apa yang ingin kau ketahui kali ini?”

Tiba-tiba Nyx berbicara. Membuat Kyungsoo menegakkan kepalanya. Daging yang ada di bawah kini telah berada di cengkraman paruh besar Nyx.

“A-aku. Maksudku, tidak. Aku hanya mengunjungimu.” Ujar Kyungsoo terbata-bata. Tiba-tiba saja Kyungsoo berubah pikiran dari niat awalnya karena melihat suasana hati Nyx yang tidak baik sepertinya.

Nyx kembali menggeram. Mengepahkan sayapnya sehingga menimbulkan bunga api yang beberapa memercik ke tubuh Kyungsoo.

“Jangan berbohong. Kau lupa kalau aku tahu segalanya?” Nyx melangkah. Menancapkan cakar-cakar tajamnya berjalan mengelilingi Kyungsoo.

“Aku tahu apa yang ada di pikiranmu. Karena aku telah hidup bersamamu dan aku ada didalam jiwamu.”

Wajah Kyungsoo memerah. Ia lupa bahwa Nyx adalah penjaganya. Nyx adalah seorang penjaga yang diberikan oleh Eru terdahulu kepadanya. Masing-masing Eru memiliki penjaga yang berbeda. Dan bagi Kyungsoo Nyx adalah penjaga yang hebat meskipun sedikit pemarah.

“Nyx… a-aku maafkan aku.” Kyungsoo menundukkan kepalanya. Ia bersandar pada dinding gua yang lembab dan bau tanah.

Kyungsoo mengeluarkan panah mata naga dari dalam tasnya. Sebuah senjata yang dibelikan ayahnya di toko Dolen beberapa bulan yang lalu. Ia hendak bertanya tentang panah itu kepada Nyx. Selama ini tidak ada yang tahu mengenai panah itu. Kyungsoo sengaja tidak memberitahu siapa pun-teman-temannya-. Karena ia khawatir akan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang mustahil bisa ia jelaskan kepada teman-temannya itu.

Kyungsoo meletakkannya tepat di depan cakar Nyx. Namun tiba tiba burung api itu memekik tampak ketakutan.

“Ada apa?” Kyungsoo tampak panik. Ia kembali mengambil panah itu dan mendekapnya di dada.

“Dari mana kau mendapatkan benda terkutuk itu?” Nyx tampak marah. Matanya semakin tajam menatap Kyungsoo.

“A-aku, maksudku ayahku membelikannya. Professor Dorado menyuruhku membeli senjata untuk perlindunganku, dan si tua penjaga toko senjata memberiku ini. Dia mengatakan panah ini berasal dari Numen.”

“Kau dalam bahaya Kyungsoo.”

“Apa maksudmu Nyx?”

“Apa kau tahu siapa pemilik panah itu sebelumnya? Apa penjaga toko senjata itu bercerita kepadamu?”

Kyungsoo menggeleng. Namun ia ingat sesuatu sewaktu ia bangun saat pingsan tertimpa baju zirah. “Ta-tapi, pria tua itu tampak ketakutan sewaktu melihatku. Kenapa Nyx? Siapa pemilik panah ini sebelumnya? Kenapa kau ketakutan?”

Nyx menatap tajam Kyungsoo. Ia cukup lama terdiam.

“Apa kau kesini bersama orang lain?” Nyx berujar pelan.

Kyungsoo tampak kaget. Ia menggeleng dalam diam. Kemudian memperhatikan keadaan sekelilingnya.

“Kau berbohong.”

“Sungguh, aku tidak membawa siapa pun.”

“Jangan pernah membohongiku, karena aku mencium bau para Edan mendekat kemari” Nyx mendesis pelan.

Mata Kyungsoo membulat. Ia bergegas menyimpan kembali panahnya dan berjalan mendekati mulut gua. Mengintip sesuatu yang dimaksud Nyx. Saat  ia berbalik, Nyx telah berada tepat di belakangnya dengan mata merah menyala. Sayapnya melebar dan dengan sigap menggenggam Kyungsoo yang tampak ketakutan.

“Kau kembali mengecewakanku. Bukankah kita sudah sepakat kalau tidak ada manusia yang mengetahui keberadaan kau dan aku disini. Tapi kau mengkhianatiku. Aku memang penjagamu Kyungsoo. Tapi jika kau mengkhianatiku, aku bisa saja membunuhmu. Sekarang aku tidak mau tahu, bagaimanapun caramu, aku tidak mau para manusia itu mengetahui tempat ini. Karena ini adalah tempat pemberian Eru terduhulu kepadaku. Kau tahu, aku tidak suka diganggu dan aku membenci para Edan.”

Kyungsoo menelan ludahnya. Ia berkeringat dingin dan kerongkongannya terasa kering. Ia tidak berani membuka mata karena terlalu takut melihat Nyx yang sedang murka. Ia hanya mampu mengangguk dan berharap Nyx melepaskannya. Bagaimanapun juga Kyungsoo membutuhkan Nyx. Ia tidak bisa melawan penjaganya. Karena Nyx telah menyelamatkan nyawanya.

Nyx menurunkan Kyungsoo. Tanpa berkata apa-apa ia kembali berjalan masuk kedalam gua. Bersembunyi ke tempat terjauh yang tidak bisa ditemukan manusia.

Kyungsoo terengah. Ia merapikan kembali seragam sekolahnya yang telah kusam. Saat ini ia tengah bingung hendak bersikap bagaimana. Di luar sana, ada Baekhyun dan teman-temanya yang lain memanggil namanya. Mereka mengakhawatirkan dirinya. Tapi Nyx tidak boleh ditinggalkan begitu saja. Karena hanya makhluk itu lah satu-satunya kunci bagi Kyungsoo untuk tahu segalanya.

“Apa yang kulakukan? Kau bodoh Kyungsoo”

Kyungsoo merutuki dirinya sendiri. Lantas berjalan keluar gua dan berjalan menjauh dari gerombolan manusia yang mencarinya.

~~~

Hai hai

aku kembali, akhirnya selesai UTS dan aku langsung post.

Gimana chapter ini? Bingung ga? Semoga ngerti.

Dan pray for korea atas tenggelamnya kapal mereka. Semoga korban yang hilang cepat ditemukan.

Buat next chap. nya di tunggu ya

mksh udah baca :)

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
kyungsoosaid #1
Chapter 16: halo, ini komentar pertama aku sejak membuat akun - kemarin.

tidak bisa berkata apapun, ini luar biasa. kyungsoo disini, sosok yg aku idamkan. apalagi ada krystal - aku kyungstal ship. walaupun kisah kyungsoo dgn dunia nya, teman temannya, elf, bogles jauuuuuh lebih menarik. ya, aku sudah menunggu ff ini lama , dan akhirnya chapter 16 muncul! aku harap ff ini brakhir dgn luar biasa bahagia, <3
lulubaekkie
#2
Chapter 16: Iya Thor, aku sample lumutan nungguinnya:'( haha~ oke ditunggu endingnya~ penasaran gimana perangnya >.< hwaiting thornim!~
DOut29 #3
Chapter 15: Ah chapter semalam baru saya bilang konspirasi penghianatannya kurang, eh~ Udah nongol aja yg bikin greget, Kim Jongin!!! Who the hell are you?! DX
Seriusan deh bc ini ff makin lama makin penasaran, dibuat ga bisa sembarangan nebak, salah mulu sih tebakan saya soalnya wkwkwk XD
Tptptptp kenapa Jongin berkhianat?! Aduhhh~ Please buruan di update lg yaaa
DOut29 #4
Chapter 14: Saya baru nemu FF ini dan... Wow~ Semangat ngebut bacanya sampe part 14 >o<
Bagus bgd mbak~ ♥♥♥
Saya bisa ngerasa feel harry potter digabungi je Frodo, terus sedikit2 sentuhan twilight di FF ini XD
Menurut saya yg agak kurang ni ya mbak -menurut saya loh - Konflik batin si D.O sama Konspirasi penghianatannya kurang jleb! maksudnya kurang kuat mbak, tp overall udah bagus bgd kok :D
Jarang2 bisa konsumsi fantasy model beginian~ XD
Ayo semangat di update ya mbak, meh waiting for the next chapter~! ♥♥♥
lulubaekkie
#5
Chapter 14: authorniiim! astagaaa pinter bgt sih bikin ending disetiap chapter! bikin reader pengen langsung mencet 'next' karena sangking penasarannya. maap juga baru komen di last chap gara gara aku keasikam baca-_-v ffnya super daebak thor! bisa difilmin gak?:( hehe. lanjut ya thor, duh gabiaa ngomong sangking terkesima sama ff ini:') hwaiting ne~
dyofanz #6
Chapter 14: huaa jadi jongin yg berkhianat. siapa yg Benet? ;_;
nextt
immafans #7
Chapter 14: Haii. Aku bisa ngerasain feel film2 besar disini. No prob sih, malah jadi tau mau bayangi apa. Aku suka perpotongan dari scene satu ke scene lainnya itu pas bangeeet. Aaaaa kamu makan apa sih bisa bilin ff macem gini ;-; semangat unt chapter selanjutnya ya :D muahmuah
indahdo
#8
Chapter 13: yeay akhirnya update :)

gregetan bacanya, itu suratnya baek isinya apaan coba, trus kenapa dia ngilang gitu aja??
jongin bisa ngak tuh ambil bukunya, ternyata kyungsoo punya kelemahan juga. Kayaknya bakalan tambah seru buat chapter depan, ditunggu ya author-nim updatenya,
semangat...!!!

hwaiting^^
dyofanz #9
Chapter 13: huaa dyo punya kelemahan. duh makin greget. next chapter soon yaa
dyofanz #10
Chapter 12: gaksabar untuk kelanjutannya. beneran. Surat dari baek isinya apa, nyx kemana. NEXT CHAPTER PLS