Chapter 4

Otsondor

“Kyungsoo kemarilah...”

Kyungsoo berbalik, melihat sosok berjubah mirip dementor tempo hari. Kali ini wajahnya tampak lebih jelas. Ia melihat ada bekas seperti jahitan di bawah matanya. Bibirnya berwarna merah kelam dan kulitnya putih pucat. Lebih pucat dari kulit Kyungsoo.

“ Tidak usah takut, aku tak akan menyakitimu. Kemarilah...” sosok berjubah itu mengangkat tangan, mengajak Kyungsoo untuk menjabatnya.

Entah kenapa perlahan Kyungsoo mendekat. Tanpa ragu ia menjabat tangan sosok berjubah itu.Tangannya dingin dan kukunya panjang dengan ujung-ujungnya yang menghitam.

“K-kita kemana?” Kyungsoo bertanya begitu sosok berjubah itu bergerak. Ia masih tidak menyentuh tanah.

“Rumahmu”

Kyungsoo berhenti melangkah. “D-dimana kita?”

“Tempat terakhir kau berada”

“Dolen?”

Kyungsoo memperhatikan sekitarnya. Patung berbaju zirah. Benar, ia masih di toko senjata itu. Namun ini terasa sedikit berbeda. Terlalu sepi.

“Dimana ayahku?”

“Dia tidak ada disini” Sosok itu kembali menarik Kyungsoo.

“Tunggu! Aku tidak mau ikut denganmu. Cepat kembalikan semua seperti semula. Dan lepskan aku.” Kyungsoo berusaha melepaskan tangannya namun entah kenapa tangannya seperti tertempel pada tangan sosok berjubah itu. “Lepaskan aku. Kembalikan semuanya!”

“Maaf... tapi aku tidak bisa. Kau lah yang membawaku kesini. Kau lah yang membuat ini.”

Kyungsoo ternganga “A-apa? B-bagaimana... Hey! Aku tidak sedang bercanda. Cepat kembalikan aku”

Sosok berjubah itu hanya diam dan terus menarik Kyungsoo. Kemudian entah kenapa tiba-tiba saja Kyungsoo sudah berada di tepi sebuah hutan. Hutan yang kelam, menakutkan dan berbau kematian.

Kyungsoo kembali menghentikan langkahnya. Napasnya memburu cepat. Pergelangan tangannya telah memerah, membekas seperti genggaman tangan.

“Kemana kau membawaku?”’

“Bukankah sudah ku katakan. Rumahmu. Hutan Eve”

Kembali Kyungsoo ternganga. Terkejut dengan ucapan sosok berjubah. “H-hutan Eve? Rumahku bukan disini.”

“Mari masuk.” Sosok itu kembali menariknya.

“T-tunggu sebentar. Aku butuh penjelasan. Siapa namamu? Darimana kau berasal? Dan kenapa kau membawaku kesini?”

Sosok itu melepas pegangannya pada tangan Kyungsoo.Kemudian menatap Kyungsoo dengan matanya yang tajam. Perlahan Kyungsoo seperti terhipnotis. Lututnya lemas seolah jiwanya terhisap keluar oleh tatapan sosok itu. Seketika tubuhnya terasa panas. Jantungnya terasa terbakar. Kepalanya terasa berat. Kemudian Kyungsoo mendengar sosok itu mengucapkan sesuatu. Seperti mantra. Setiap kalimat yang diucapkannya membuat tubuh Kyungsoo semakin panas. Mantra itu terasa seperti mantra kutukan. Kyungsoo mencoba untuk berteriak, namun suaranya seperti tersangkut di tenggorokannya.

“Kyungsoo... Kyungsoo...”

Ia mendengar seseorang memanggilnya.

“Kyungsoo..Kyungsoo... Kyungsoo” semakin jelas. Suaranya semakin jelas. Dan ia kenal suara siapa itu.

“Dad... dad.. kau kah itu? Dad tolong aku!”

“Kyungsoo”

Kyungsoo membuka matanya. Ia melihat ayahnya tengah memangku kepalanya. Kemudian ia beralih pandang dan melihat patung berbaju zirah yang beberapa saat lalu membuat petaka, jatuh berserakan di sampingnya.

“Dad, apa yang terjadi?” Kyungsoo perlahan bangkit dan duduk berhadapan dengan ayahnya.

“Kau pingsan tertimpa patung itu.”

Kyungsoo mengernyit. Benarkah? Setau dirinya bukan seperti itulah kejadiannya. Kyungsoo kembali memandang ayahnya. Kemudian sekilas menatap Brin yang berdiri di sebelah ayahnya. Pria tua itu tampak gemetar ketakutan.

~~~

Pagi itu Baekhyun pergi ke sekolah bersama Kyungsoo. Tidak ada percakapan tentang tanda di leher dan kejadian-kejadian sebelumnya. Tadi malam Jongin, Luhan, Baekhyun dan Chanyeol datang ke rumah Kyungsoo. Kedatangan mereka adalah untuk mengatakan kepada Kyungsoo kalau ia harus mengembalikan buku itu secepatnya. Luhan pun mengatakan peringatan yang terdapat di halaman depan buku. Dan syukurlah Kyungsoo mengerti. Ia akan mengembalikan buku itu dan mengaku kepada kepala sekolah. Selain itu Kyungsoo juga meminta maaf kepada teman-temannya karena ia telah berbohong mengenai buku itu.

“Kau sudah membawa bukunya?” Baekhyun bertanya. Hanya sekedar mengingatkan.

Kyungsoo mengangguk.

“Baek...”

“Ya?”

“Apa kau pernah mengalami mimpi yang terasa seperti nyata?”

Baekhyun menghentikan langkahnya. Menatap Kyungsoo sejenak. “Kenapa kau menanyakan hal itu?” Ia melanjutkan langkahnya.

“Tidak, hanya bertanya. Apa kau pernah?”

“Hmmmm biar ku ingat. Sebenarnya aku jarang sekali bermimpi. Tapi bukankah mimpi memang terasa nyata? Aku pernah bermimpi kalau aku mati. Kemudian arwahku masih berkeliaran di rumah dan orang-orang masih bisa melihatku. Itu mimpi yang aneh.”

“Bukan, maksudku... maksudku kau bermimpi dan sesuatu dari mimpimu itu benar-benar terbawa saat kau bangun” Kyungsoo memasukkan tangannya kedalam saku jaketnya. Pergelangan tangannya masih terasa sakit.

Baekhyun kembali menghentikan langkahnya. Menatap tajam ke arah Kyungsoo. Anak laki-laki itu terlihat gelisah dan Baekhyun menyadari ada yang disembunyikannya. Dengan cepat Baekhyun menarik kedua tangan Kyungsoo keluar dari saku jaketnya.

“Apa yang kau lakukan?” Kyungsoo tampak kaget.

“Memastikan kau baik baik saja.” Bakhyun menarik lengan jaket yang menutupi tangan Kyungsoo dan pekerjaannya seketika berhenti saat menangkap sesuatu yang berbekas di pergelangan tangan kanan Kyungsoo.

“Ini yang kau maksud?” Baekhyun kemudian lama terdiam. Begitupun Kyungsoo.

“Kau harus menceritakan ini Soo. Bukan hanya ada satu yang ku lihat di tubuhmu.” Kyungsoo menarik tangannya dengan cepat.

“Aku takut Baek!”

Baekhyun dapat melihat dengan jelas ketakutan yang menyelimuti Kyungsoo. Tampak jelas dari tatapannya.

“Apa yang kau takutkan?”

“Dia marah kalau aku memberitahu kepada orang lain.”

“Siapa yang kau maksud?”

Kyungsoo menggeleng. “Aku tidak tahu, tapi aku tahu kalau dia marah.”

“Kau aneh Soo. Sebenarnya apa yang terjadi padamu? Kau tahu, belakangan ini kau tidak seperti biasanya. Kau sering tampak kelelahan. Kau bahkan tidur di kelas Mr. Brwon, padahal setahuku itu adalah kelas favoritmu. Kau juga sering melamun. Apa yang terjadi?”

Kyungsoo hanya diam dan melanjutkan langkahnya.

Baekhyun kemudian berlari, mengejar Kyungsoo yang telah mendahuluinya.

~~~

Jongin, Luhan dan Chanyeol tampak terkejut saat melihat Baekhyun berlari memasuki kelas dan wajahnya tapak cemas.

“K-Kyungsoo...” ucapnya terengah-engah.

“Kenapa dengan Kyungsoo?” Jongin bertanya. Dirinya tampak ikut cemas.

“K-Kris...”

Belum selesai Baekhyun memberikan informasi, Jongin telah berlari keluar kelas yang kemudian diikuti oleh Luhan Chanyeol dan Baekhyun.

“Dimana mereka Baek?” Jongin kembali bertanya.

“Di lapangan belakang, dekat gudang perkakas.”

Jongin dengan cepat berlari menuju lapangan belakang. Ia ingin berteleportasi namun ia tidak bisa melakukannya karena alarm peringatan akan berbunyi di sepanjang lorong Zeus kalau ia menggunakan kekuatannya. Terkadang Jongin mengutuki peraturan bodoh itu di saat-saat genting seperti ini.

Begitu sampai di lapangan belakang,  mereka langsung mendengar teriakan Kyungsoo yang memohon kepada Kris untuk melepaskannya.

“Kris.. turunkan aku. Turunkan aku...”

Saat ini Kris tengah ‘membuatnya terbang’. Bukan terbang yang indah namun terbang dengan kutukan. Kyungsoo terobang ambing di udara. Tubuhnya jungkir balik di awang awang. Wajah Kyungsoo sudah memerah. Darahnya kembali ke kepala karena Kris membuat tubuhnya terbalik di udara.

“KRIS HENTIKAN! APA YANG KAU LAKUKAN?”

Chanyeol berteriak di tepi lapangan. Kris mengalihkan pandangannya. Kemudian ia mendengus. “Oh, kita kedatangan tamu tambahan.”

“Kris, ku mohon turunkan aku... kalau tidak aku akan muntah dan mengenai wajahmu...” Kyungsoo kembali memohon. Bubur yang dimakannya tadi pagi terasa naik ke kerongkongannya. Dan kalau Kris tidak melepaskannya, ia yakin ia akan muntah dalam posisi terbalik. Dan itu sungguh tidak keren.

“KRIS LEPASKAN DIA!!”

Jongin berlari ke arah Kris dan langsung menghantam Kris dengan tendangannya. Kris terhuyung dan kendalinya lepas dari Kyungsoo.

BRUKKK

Punggung Kyungsoo sukses menghempas tanah. Ia mengerang keras. Syukurlah ia tidak jadi muntah. Namun ia yakin tulang punggungnya pasti sudah bergesar dua senti.

Baekhyun berlari menghampiri Kyungsoo namun ia terlebih dahulu di serang oleh salah seorang teman Kris sehingga ia terjatuh. Baekhyun mengakui kalau ia memang lemah dalam bertarung. Teman Kris itu langsung menarik Kyungsoo dan mengunci anak laki-laki itu dengan kedua tangannya yang kokoh.

“Sial!” Baekhyun mengutuk pelan. Pantatnya terasa sakit.

Di sisi lain, Jongin dan Kris tampak masih bergulat. Kris mencoba menggunakan kekuatannya kepada Jongin, namun Jongin dengan lincahnya dapat menghindar dengan cepat. Sementara itu Chanyeol dan Luhan tidak jauh berbeda dari Jongin. Mereka juga bertarung dengan kawan-kawan kris yang lainnya. Sementara Baekhyun masih tampak kesakitan sambil memegangi pantatnya.

Jongin tersungkur. Ternyata tendangan kris tepat mengenai dada anak laki-laki itu  dan Jongin terbatuk-batuk. Chanyeol dan Luhan juga telah mengerang kesakitan dan berguling-guling di tanah. Kris dan kawanannya bukanlah tandingan mereka. Kris sudah berada di tingkat akhir dan ia adalah seorang yang diperhitungkan di Zeus. Dia kandidat kuat untuk menjadi pimpinan pasukan Zeus. Maka dari itu ia bisa dengan leluasa menggunakan kekuatannya dimana pun.

Kyungsoo kembali ke tangan Kris. Anak laki-laki itu meringis menahan sakit di pergelangan tangannya. Kris mencengkramnya terlalu kuat.

“Kris, apa yang kau inginkan?” Jongin berseru sekuat tenaga. Suaranya tak lagi sekeras tadi.

Kris terkekeh pelan. “Apa yang kuinginkan? Kau bertanya apa yang kuinginkan Jongin? Hahaha... banyak. Kau tak akan bisa memenuhinya.”

Kris kemudian berjalan mendekati Jongin. Kemudian mendorong Kyungsoo dengan keras ke arah Jongin setelah sebelumnya merampas tas Kyungsoo dengan paksa.

“Kris jangan!” Kyungsoo berteriak. Ia berdiri dan mencoba merampas sesuatu yang dipegang Kris. Namun karena Kris terlalu tinggi dan tak sebanding dengannya, Kyugsoo kembali terhuyung  karena Kris mendorongnya.

“Ku dengar kau menemukan buku sakti anak lemah. Dan ternyata benar. Berterima kasihlah kepadaku karena aku tidak mengadukanmu saat pemeriksaan beberapa hari yang lalu. Dan berterima kasihlah kepada teman-temanmu yang ceroboh karena membicarakanmu di toilet tanpa memeriksa keadaan sebelumnya.”

“Kris kembalikan” Kali ini Jongin yang berseru “Kau tahu buku itu tidak dipinjamkan kepada murid”

“Oh, aku baru tahu” ucap Kris dengan nada yang dibuat-buat. “Lalu kenapa buku ini bisa berada di tangan kawanmu yang lemah dan tak punya kekuatan ini? Aku heran dengannya. Bagaimana bisa seseorang yang tidak punya kekuatan bisa masuk Zeus dengan mudahnya. Apa ayahmu bermain sesuatu dengan kepala sekolah, Kyungsoo? Tempatmu bukanlah disni. Seseorang yang tidak punya kekuatan seharusnya tidak berada di Zeus. Apa kau tidak diberi tahu peraturan pertama untuk memasuki Zeus? Tidak? Biar kuberi tahu. Peraturan pertama untuk memasuki Akademi Zeus adalah kau harus mempunyai KEKUATAN.” Kris tertawa mengejek. “Apa kekuatanmu Kyungsoo? Apa kau tidak normal? Bagaimana mungkin seseorang yang kedua orangtuanya mempunyai kekuatan melahirkan seorang anak yang tidak mempunyai kekuatan apapun? Bahkan adikmu pun punya kekuatan. Dari mana asalmu? Apa kau anak pungut...

“KRIS HENTIKAN. KAU BENAR-BENAR KETERLALUAN!” Chanyeol tampak marah. Ia meremas pundak Kyungsoo pelan. Mencoba menenangkan Kyungsoo.

Kris hanya tergelak.

“Setidaknya aku tidak bajingan sepertimu, Kris!” Kyungsoo mendesis kemudian melangkah meninggalkan teman-temannya.

~~~

Bagi Kyungsoo, bersekolah di Zeus adalah sebuah kecelakaan. Ia pun tidak tahu apa alasan dirinya bisa memasuki Zeus sementara ia tidak punya kekuatan apapun. Berbeda dengan Baekhyun yang bisa mengeluarkan cahaya dari tangannya. Kemudian Jongin yang bisa menghilang walaupun masih dalam radius lima meter. Lalu Luhan yang bisa menggerakkan benda hanya dengan memerintahkan di dalam kepalanya. Atau Chanyeol yang bisa mengeluarkan api dengan menjentikkan jarinya, walaupun nanti ia akan membakar jarinya sendiri dan meminta Suho untuk memadamkannya dengan kekuatan air yang dimiliki Suho. Tetap saja mereka punya kekuatan. Lalu apa yang terjadi dengan Kyungsoo? Ibunya pernah bilang kalau kekuatannya akan muncul kalau ia telah melewati masa akil balig. Dan ia telah melewati masa itu saat kelas dua di sekolah menengah. Sungguh ia sudah mimpi basah. Tapi kenapa ia masih belum menemukan kekuatan apa yang ada di dalam dirinya? Apa ia tidak normal? Dan saat itu Jongin memberikan komentar yang membuat Kyungsoo bergidik ngeri.

“Aku pernah menonton sebuah acara telivisi yang membahas tentang tȗr-kekuatan seseorang-. Disana mereka mengatakan bahwa ada kemungkinan bahwa seorang anak yang dilahirkan oleh pasangan yang sama-sama mempunyai tȗr, tidak akan mendapatkan tȗr apa pun. Itu disebabkan karena ayah dan ibunya sama-sama carier. Kau tahu maksudku. Berdarah campuran dengan gen heterogen.”

“Benarkah?”

“Tentu!”

Dan setelah mendengar penjelas Jongin itu, saat pulang sekolah Kyungsoo langsung mencari dan menyelidiki silsilah keluarganya.Dan saat pagi datang, Kyungsoo menemui Jongin dengan lingkaran hitam di sekeliling matanya dan mengatakan bahwa dirinnya tidak menemukan gen heterogen ataupun seseorang yang berdarah campuran dalam ranji keluarganya. Keluarga Do adalah keturunan murni. Dan sangat tidak mungkin kalau dirinya tidak memiliki kekuatan. Ditambah lagi adiknya, Do So Hyun justru memiliki kekuatan. Sehingga membuat Kyungsoo sempat jatuh sakit hanya karena memikirkan hal itu.

“Kau bukan tidak memiliki tȗr Kyungsoo, hanya saja kekuatanmu belum saatnya untuk keluar.”

Perkataan Ibunya saat itu sedikit melegakan hati Kyungsoo meskipun ia sempat menangkap ada sesuatu yang sepertinya disembunyikan oleh ibunya itu. Namun kini, perlahan Kyungsoo mencoba menerima. Meskipun ia tidak tahu apa yang akan dihadapinya kemudian.Karena ini sangat aneh.

~~~

“Aku yakin Kris punya rencana jahat.” ujar Baekhyun sambil memainkan sebuah termometer.

Mereka memutuskan untuk tidak memasuki kelas pertama pagi ini. Mood mereka telah rusak karena bajingan bernama Kris. Dan saat Luhan mengusulkan untuk pergi ke ruang kesehatan, semuanya pun setuju. Dengan alasan jatuh saat berlari karena nyaris terlambat, mereka berhasil melewati pertanyaan dari penjaga ruang kesehatan.

“Kris memang selalu punya rencana jahat Baek.” Chanyeol menimpali. Ia tengah berbaring di ranjang. Kepalanya terasa berdenyut-denyut karena medapat pukulan dari salah seorang teman Kris.

“Menurutmu apa yang direncanakannya dengan buku itu?” Jongin bertanya kepada kawan-kawannya.

“Yang jelas adalah sesuatu yang buruk. Lebih buruk dari Kyungsoo karena Kris lebih jahat dari Kyungsoo.” Luhan menanggapi. Ia tengah mengompres sudut bibirnya yang memar dengan es batu.

“Aku kasihan pada Kyungsoo. Dengan apa yang di alamainya akhir-akhir ini. apa kalian punya dugaan?” Chanyeol bangkit dari tidurnya dan menatap semua temannya dengan serius.

“Aku tidak punya dugaan tapi tadi pagi aku menemukan sesuatu yang aneh lagi di tubuh Kyungsoo” Semua mata beralih kepada Baekhyun.

“Apa itu?”

“Aku melihat seperti ada bekas cengkraman di pergelangan tangan kanannya. Berwarna biru keunguan, persis seperti yang kita lihat di lehernya tempo hari. Dan tadi ia sempat bertanya kepadaku dan menurutku agak sedikit aneh.”

“Apa yang ia tanyakan?”

“Dia bertanya ‘apa kau pernah merasa mimpimu seperti nyata, apa kau pernah mengalami sesuatu yang kau mimpikan terbawa saat kau bangun.” Baekhyun terdiam begitupun yang lainnya. Tenggelam dalam pikiran masing-masing.

“Bagaimana kalau seandainya itu bukan mimpi, tapi justru sebuah kenyataan yang berada di luar batas pemikiran Kyungsoo sehingga secara tidak sengaja ia menganggapnya seperti mimpi?”

Pernyataan dari Luhan membuat semua kembali terdiam.

“Luhan! Kau cerdas. Ayo kita cari Kyungsoo dan minta dia bercerita.” Jongin segera bangkit dan menerobos keluar ruang kesehatan diikuti oleh yang lainnya. Sang penjaga hanya memandang mereka heran.

“Jongin-ah! Tunggu sebentar” Baekhyun menahannya.

“Apa lagi?”

“Kyungsoo tidak akan mau menceritakannya.”

“Kenapa?” alis Luhan mengerut.

“Dia takut.”

“Takut? Kepada siapa?”

“Tidak tahu.”

“Kau aneh Baek.” Chanyeol berkomentar. Ia memandang Baekhyun penuh selidik.

Sesaat kemudian Jongin kembali melangkah. Mengabaikan.

“Kyungsoo mengatakan ada yang memarahinya.”

Jongin kembali berhenti, ia berbalik dan melangkah mendekati Baekhyun. Menatap anak laki-laki yang lebih kecil darinya itu seolah mengatakan –Apa maksudmu-.

Seolah mengerti tatapan Jongin, Baekhyun melanjutkan ucapannya “Kyungsoo takut karena jika ia menceritakannya kepada orang lain maka sesuatu yang ia tidak ketahui akan memarahinya.”

“Bagaimana ia tahu ‘sesuatu yang tidak di ketahuinya’ itu marah kepadanya? Itu tidak masuk akal Baek.” Jongin mengomentari.

“Dia merasakannya. Dia tahu begitu saja. Ia tahu kalau sesuatu itu marah kepadanya.” Baekhyun kembali melanjutkan.

Semuanya terdiam, sedikit bingung dengan penjelasan Baekhyun.

“Sudahlah, yang penting kita cari Kyungsoo dulu” Chanyeol memecah keheningan.

Semuanya setuju dan kembali melangkah.

“Percayalah padaku, Kyungsoo tidak akan mau menceritakannya” Baekhyun berujar sambil mengejar temannya yang sudah mendahuluinya.

“Kau hanya tidak tahu bagaimana cara melakukannya Baek.” Jongin tersenyum penuh arti sambil merangkul Baekhyun di sampingnya.

~~~

Yap chapter 4 done!

Maaf ya kalau pendek dan agak ngaco.

O ya untuk beberapa minggu kedepan aku kayanya bakal jarang online, soalnya ada acara di kampus.

Tapi aku berusaha buat ngelanjutin ceritanya. Kalau ada yang mau ngasih saran, dengan senang hati aku memerima. Untung-untung nanti bisa aku masukin ke cerita.

Thanks for reading :)

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
kyungsoosaid #1
Chapter 16: halo, ini komentar pertama aku sejak membuat akun - kemarin.

tidak bisa berkata apapun, ini luar biasa. kyungsoo disini, sosok yg aku idamkan. apalagi ada krystal - aku kyungstal ship. walaupun kisah kyungsoo dgn dunia nya, teman temannya, elf, bogles jauuuuuh lebih menarik. ya, aku sudah menunggu ff ini lama , dan akhirnya chapter 16 muncul! aku harap ff ini brakhir dgn luar biasa bahagia, <3
lulubaekkie
#2
Chapter 16: Iya Thor, aku sample lumutan nungguinnya:'( haha~ oke ditunggu endingnya~ penasaran gimana perangnya >.< hwaiting thornim!~
DOut29 #3
Chapter 15: Ah chapter semalam baru saya bilang konspirasi penghianatannya kurang, eh~ Udah nongol aja yg bikin greget, Kim Jongin!!! Who the hell are you?! DX
Seriusan deh bc ini ff makin lama makin penasaran, dibuat ga bisa sembarangan nebak, salah mulu sih tebakan saya soalnya wkwkwk XD
Tptptptp kenapa Jongin berkhianat?! Aduhhh~ Please buruan di update lg yaaa
DOut29 #4
Chapter 14: Saya baru nemu FF ini dan... Wow~ Semangat ngebut bacanya sampe part 14 >o<
Bagus bgd mbak~ ♥♥♥
Saya bisa ngerasa feel harry potter digabungi je Frodo, terus sedikit2 sentuhan twilight di FF ini XD
Menurut saya yg agak kurang ni ya mbak -menurut saya loh - Konflik batin si D.O sama Konspirasi penghianatannya kurang jleb! maksudnya kurang kuat mbak, tp overall udah bagus bgd kok :D
Jarang2 bisa konsumsi fantasy model beginian~ XD
Ayo semangat di update ya mbak, meh waiting for the next chapter~! ♥♥♥
lulubaekkie
#5
Chapter 14: authorniiim! astagaaa pinter bgt sih bikin ending disetiap chapter! bikin reader pengen langsung mencet 'next' karena sangking penasarannya. maap juga baru komen di last chap gara gara aku keasikam baca-_-v ffnya super daebak thor! bisa difilmin gak?:( hehe. lanjut ya thor, duh gabiaa ngomong sangking terkesima sama ff ini:') hwaiting ne~
dyofanz #6
Chapter 14: huaa jadi jongin yg berkhianat. siapa yg Benet? ;_;
nextt
immafans #7
Chapter 14: Haii. Aku bisa ngerasain feel film2 besar disini. No prob sih, malah jadi tau mau bayangi apa. Aku suka perpotongan dari scene satu ke scene lainnya itu pas bangeeet. Aaaaa kamu makan apa sih bisa bilin ff macem gini ;-; semangat unt chapter selanjutnya ya :D muahmuah
indahdo
#8
Chapter 13: yeay akhirnya update :)

gregetan bacanya, itu suratnya baek isinya apaan coba, trus kenapa dia ngilang gitu aja??
jongin bisa ngak tuh ambil bukunya, ternyata kyungsoo punya kelemahan juga. Kayaknya bakalan tambah seru buat chapter depan, ditunggu ya author-nim updatenya,
semangat...!!!

hwaiting^^
dyofanz #9
Chapter 13: huaa dyo punya kelemahan. duh makin greget. next chapter soon yaa
dyofanz #10
Chapter 12: gaksabar untuk kelanjutannya. beneran. Surat dari baek isinya apa, nyx kemana. NEXT CHAPTER PLS