Dia sudah pergi

Dangerous Couple

"Jimin , lebih baik kita beritahu keberadaan hyuna pada hyunseung hyung" bisik taehyung saat choi menjaga hyuna didalam 

 
"Aku baru saja akan melakukannya" jimin mengeluarkan ponselnya dan menelfon hyunseung yang langsung diangkat oleh hyunseung 
 
 
"Ya ada apa ?"
 
"Hyunseung hyung ? Ini aku jimin, aku sedang bersama hyuna" bisiknya 
 
"Hyuna ?! Dimana kalian sekarang?! Bagaimana keadaannya ?! Dia selamat kan? Hyuna baik-baik saja ?!"
 
"Hyung tenanglah, hyuna belum sadarkan diri dan dia baru saja dioperasi, kau bisa datang kesini untuk membawanya tapi tidak saat ini karena boss sedang ada disini" 
 
"Kirimkan padaku alamatnya dan aku akan kesana untuk membawa kekasihku" 
 
"Ne baik hyung" 
 
"Bagaimana ?" Tanya tae 
 
"Sudah , hyunseung hyung akan kemari" 
 
"Baiklah kalau begitu, nanti aku akan mengalihkan anak buah yang lainnya agar hyunseung hyung bisa membawa hyuna" ucap taehyung 
 
"Ne, ide bagus"
 
"Tapi sepertinya kita butuh bantuan yang lainnya" 
 
"Kau benar" akhirnya mereka menghubungi namjoon suga hoseok dan jin untuk membantu mereka dan kembali masuk kedalam ruangan
 
Jimin dan taehyung saling berbalas tatapan melihat choi yang bangun dari duduknya dan sepertinya dia akan segera pergi namun mereka salah ternyata choi hanya bangun untuk pergi kekamar mandi 
 
"Bagaimana ini?" Bisik tae 
 
"Tunggu saja sampai boss pergi" 
 
"Bagaimana jika hyunseung hyung tiba sebelum boss pergi?"
 
"Entahlah aku juga takut akan itu, tapi semoga saja tidak" 
 
Lalu tiba-tiba disaat bersamaan saat choi keluar dari dalam kamar mandi ponsel jimin berbunyi tatapan choi dan jimin saling bertabrakan , choi menaikan sebelah alisnya membuat jimin gugup 
 
"Kenapa tidak diangkat? Angkatlah" ujarnya 
 
Jimin membuang nafasnya lega ia fikir choi akan bertanya siapa yang menelfonnya jimin pun segera keluar dan mengangkat panggilan hyunseung 
 
 
"Yoboseo?"
 
"Bagaimana ? Kapan aku bisa kesana ?"
 
"Jangan sekarang hyung , boss masih disini dan anak buah yang lain pun masih berjaga, aku akan beritahukan waktu yang tepat jika situasi sudah aman" 
 
"Baiklah tapi aku minta tolong pastikan pria itu tidak berbuat macam-macam pada kekasihku" ujarnya dengan penuh penekanan dikata 'kekasihku'
 
"Baik hyung" 
 
 
Hyunseung yang sedari tadi sudah menunggu didalam mobilnya menunggu jimin menelfonnya dan mengatakan situasi sudah aman ia terus memperhatikan keadaan sekitar rumah sakit hingga jimin akhirnya menelfonnya dan mengatakan ia bisa kesana untuk membawa hyuna sekarang ia pun segera keluar dari dalam mobilnya dengan mengenakan topi dan kaca mata hitam juga masker 
 
"Kau?" 
 
"Ayo ikut aku" ujar namjoon yang tiba untuk menjemput hyunseung dan mengantarkannya keruangan dimana hyuna dirawat 
 
"Awas" namjoon segera menarik hyunseung bersembunyi di balik tembok karena melihat salah seorang anak buah choi yang sedang berjaga melewati mereka 
 
"Boss memerintahkan hampir seluruh anak buahnya disini, maka dari itu kita harus lebih waspada" ujar namjoon , hyunseung mengangguk sebagai jawaban ia mengerti 
 
Hingga akhirnya suga tiba dan memberitahukan pada mereka jika taehyung jimin hoseok dan jin sudah mengalihkan anak buah choi yang lain hingga hyunseung bisa dengan mudah membawa hyuna pergi 
 
"Ayo kalian harus cepat" ujarnya 
 
Hyunseung dan namjoon langsung berlari kecil dan masuk kedalam ruangan hyuna
 
"Hyuna.." Hyunseung langsung menghampiri hyuna dan mengecup keningnya sekilas lalu menggendongnya 
 
"Tunggu sebentar, kau tidak bisa membawanya seperti ini, kau harus mengganti pakaian hyuna" 
 
"Suga benar, cepat ganti pakaiannya" tambah namjoon 
 
"Kalian tidak bisa diam disini" 
 
Namjoon dan suga tertegun mereka lupa jika seharusnya mereka keluar dan tidak melihat hyunseung mengganti pakaian hyuna mereka pun segera keluar dari ruangan itu dan membiarkan hyunseung mengganti pakaian hyuna 
 
Tak butuh waktu lama hyunseung keluar dan suga membawakan kursi roda untuk membawa hyuna agar tidak membuat perawat dan yang lainnya curiga , hyunseung memberikan kaca matanya pada hyuna dan mendudukannya di kursi roda itu lalu dengan cepat namun tetap terlihat tenang ia membawa hyuna pergi 
 
"Terimakasih banyak atas bantuan kalian" 
 
"Gwaenchana , sudah cepat pergilah" jawab namjoon dan suga 
 
Hyunseung segera pergi dari kawasan rumah sakit dan membawa hyuna kembali pulang , ia melirik hyuna yang masih tak sadarkan diri disampingnya 
 
"Hyuna , kau aman sekarang kau bersamaku sayang, bangunlah kumohon sadarlah" Sebelah tangannya terulur mengelus puncak kepala hyuna dan sebelah tangannya lagi tetap memegang kemudi mobilnya 
 
 
Setelah sampai hyunseung melirik kekiri dan kekanan memastikan tak akan ada orang yang melihatnya ia langsung membawa hyuna masuk kedalam rumah dan menidurkannya di atas ranjang lalu ia segera membereskan seluruh pakaian dan barang-barangnya untuk segera pindah dan pergi jauh agar choi dan anak buahnya termasuk polisi tak akan bisa menemukannya 
 
Tiba-tiba saja hyuna terbatuk hyunseung yang sedang membereskan seluruh pakaiannya langsung menghampiri hyuna 
 
"Sayang? Kau sudah sadar? Aku disini" Hyunseung memegang erat sebelah tangan hyuna dan sebelah tangannya lagi mengelus puncak kepala hyuna
 
"Oppa ?" Gumamnya 
 
"Iya ini aku"
 
"Oppa" Hyuna menarik tengkuk hyunseung dan memeluknya erat ia menangis bahagia karena akhirnya ia bisa bertemu lagi dengan hyunseung 
 
"Hyuna , apa kau pusing sayang?" 
 
Hyuna mengangguk kecil dan meringis kesakitan pada perutnya , ia terkejut melihat perutnya dibalut perban 
 
"Oppa , apa yang terjadi ? Apa kau membawaku kerumah sakit ?" Tanyanya dengan suaranya yang terdengar parau 
 
"Ceritanya panjang sayang aku akan menceritakannya nanti setelah aku selesai mengemas seluruh barang kita" 
 
"Kita akan pergi kemana oppa ?" Tanya hyuna dengan lemasnya 
 
"Aku belum tau pasti , yang jelas kita harus pergi sejauh mungkin, tenanglah kau aman sekarang aku tidak akan membiarkan siapa pun membawamu pergi lagi" Hyunseung mengecup kilat bibir hyuna dan kembali membereskan seluruh pakaian dan barang-barangnya secepat mungkin 
 
 
"Ayo sayang" hyunseung membawa hyuna pergi ia menggendongnya masuk kedalam mobil dengan sangat hati-hati lalu ia memasukan seluruh tasnya kedalam mobil 
 
"Oppa, biar kubantu" 
 
"Tidak apa-apa sayang aku bisa melakukannya kau istirahat saja" 
 
"Ada beberapa barang yang tidak bisa kubawa , jangan khawatir aku akan meminta orang untuk membawakannya nanti" hyunseung memegang sebelah pipi hyuna dan mengecup keningnya , hyuna tersenyum kecil dan mengangguk hyunseung merasa sangat bahagia akhirnya hyuna kembali padanya dan ia bisa melihat senyuman manis itu walaupun kini wajah kekasihnya yang sangat pucat 
 
Hyunseung yang sedang mengemudi tak bisa fokus pada kemudinya karena merasa hyuna sedari tadi terlihat gusar 
 
"Hyuna ? Gwaenchana ?" 
 
"Eum" Hyuna mengangguk kecil sebagai jawabannya dan mencoba untuk tidur tapi rasa nyeri dibagian perutnya terus semakin terasa dan sangat menyiksanya 
 
"Hyuna apa kita perlu kerumah sakit ?" Tanya hyunseung khawatir 
 
"Tidak oppa aku baik-baik saja hanya nyeri sedikit, tenanglah" 
 
Hyunseung kembali fokus pada kemudinya ia berencana untuk membawa hyuna pergi ke luar negeri dan negara yang ditujunya adalah Amerika dimana ia teringat jika ia memiliki teman dekat disana yang tak lain adalah kakaknya suzy teman dekat hyunseung sedari kecil
 
 
"Hyuna .." Hyunseung membangunkan hyuna yang tertidur karena mereka sudah sampi di Airport 
 
"Oppa kita mau kemana ?" 
 
"Kita akan ke Amerika sayang, ayo" hyunseung membantu hyuna untuk keluar dari dalam mobil namun hyunseung terkejut saat tiba-tiba hyuna terjatuh dan tidak sadarkan diri 
 
 
"Aigoo hyunseung kau dimana..." Seohyun terus mencoba menghubungi hyunseung namun hyunseung tidak juga mengangkatnya akhirnya ia memutuskan untuk mencari hyunseung kerumahnya 
 
"Hyunseung ?" Seohyun mengetuk pintu berwarna putih dan tinggi itu berkali-kali lalu menekan bell berkali-kali namun hyunseung tidak juga membukanya 
 
"Apa tidak ada dirumah? Lalu dia kemana" Seohyun membuka ponselnya dan ternyata suzy yang menelfonnya 
 
 
 
"Yoboseo ?"
 
"Seohyun unnie apa kau sedang bersama hyunseung oppa ?"
 
"Eum.. A ani.. Ada apa ?"
 
"Hyunseung akan pergi ke Amerika" 
 
"Mwo ?! Darimana kau tau?!"
 
"Tadi oppaku menelfonku katanya hyunseung akan kerumahnya dan membawa kekasihnya itu, lalu dimana hyunseung sekarang? Apa dia sudah berangkat?"
 
"Eum itu.. Eum aku tidak tau.." 
 
"Aigoo bibi terus menanyakan hyunseung oppa bagaimana ini?"
 
"suzy-ya nanti aku hubungi lagi ya , annyeong" 
 
 
 
"Astaga hyunseung, kenapa dia pergi ke Amerika tanpa memberitahuku ?? Ada masalah apa dengan anak itu? Ishh" 
 
 
"Apa hyuna hilang?!!! Bagaimana bisa ?!" Mendengar laporan dari salah seorang anak buahnya jika hyuna menghilang membuat choi murka ia sangat marah 
 
"Maaf boss tapi.." 
 
"Cukup! Kalian akan terima hukuman kalian karena tidak bisa menjalankan tugas kalian !! Dan untuk saat ini... Cari dia !"
 
"Baik boss" 
 
Anak buah choi pun keluar dari ruangannya dengan tergesa-gesa , kedua mata choi memerah dan ia mengepal kuat kedua tangannya ia memukul mejanya dengan sangat keras ia sangat marah dan ia yakin pasti hyunseung dalang dibalik semua ini 
 
"Awas kau hyunseung aku akan menemukanmu dan akan kupastikan kepalamu menjadi pajangan dirumahku!" 
 
 
Hyunseung membawa hyuna kerumah sakit ia sangat panik melihat hyuna tak sadarkan diri akhirnya hyuna terpaksa harus dirawat untuk mendapatkan perawatan hingga ia sadar dan keadaannya kembali pulih 
 
 
"Hyuna , kumohon sadarah.. Maafkan aku , aku yang salah karena telah membawamu pergi, kumohon sadarlah" hyunseung semakin memegang erat sebelah tangan hyuna yang terasa dingin dan berkeringat 
 
 
Suasana berubah menjadi hening hanya terdengar suara dari monitor yang memperlihatkan detak jantung hyuna yang stabil 
 
"Kumohon sadarlah" gumamnya 
 
Hyunseung tertidur dan ia terkejut saat terdengar suara bunyi yang cukup keras dan panjang dari monitor yang memperlihatkan detak jantung hyuna ia segera memanggil dokter dengan menekan tombol merah berkali-kali 
 
"Hyuna , Kumohon.. Hyuna andwae (tidak/jangan)" 
 
Dokter pun tiba hyunseung mundur selangkah membiarkan dokter dan perawatnya memeriksa keadaan hyuna 
 
Kumohon hyuna bertahanlah .. Aku berjanji aku akan menikahimu setelah ini , kumohon bertahanlah aku tidak mau kehilanganmu kumohon!! 
 
 
Hyunseung terus berdoa dalam hatinya ia tak ingin kehilangan hyuna dan ia bertekad jika ternyata hyuna tidak selamat ia akan membunuh dirinya sendiri 
 
 
Hyunseung melihat dokter dan perawatnya berusaha menyelamatkan hyuna dengan berbagai cara namun belum ada perkembangan yang memperlihatkan keadaan hyuna mulai stabil , hyunseung mengambil kunci mobilnya jika sampai hyuna tidak selamat ia akan langsung pergi dengan mobilnya dan menabrakan dirinya ke  pembatas jalan atau terjun ke jurang apa pun itu ia ingin mengakhiri hidupnya juga
 
 
Hyuna, jika kau memang ingin pergi .. Pergilah, aku akan ikut bersamamu aku tidak mau melihatmu tersiksa sayang
 
 
Kedua mata Hyunseung memerah ia memegang kuat kunci mobilnya jika sampai hyuna tak selamat ia akan langsung pergi tanpa berfikir apa pun lagi, hyunseung semakin mengeraskan rahangnya melihat dokter yang masih berusaha menyelamatkan hyuna dengan menggunakan alat kejut listrik di dada hyuna namun hyuna masih belum sadarkan diri hingga terdengar suara dari monitor yang memperlihatkan detak jantung hyuna menghilang , kedua kaki hyunseung terasa lemas air mata yang sedari tadi tertahan di rongga matanya akhirnya terjatuh ia menatap kosong pada hyuna yang masih memejamkan matanya dan wajahnya yang pucat tidak berdaya 
 
"Tuan.. Maaf.." 
 
Hyunseung mendorong dokter itu hingga hampir terjatuh dan ditahan oleh perawat 
 
 
"Hyuna ? Sayang ?" Lirihnya dengan air matanya yang terus berlinang , hyunseung mengelus kedua pipi hyuna dan menatap wajah tak berdaya itu 
 
 
"Hyuna .. Tidak..Hyuna ? Bangunlah.. Aku .. Aku .. Akan menikahimu, baju pengantinmu sudah siap sayang, apa kau tidak ingin mencobanya hm? Hyuna .. Kau ingin anak laki-laki kan ? Ya .. Kita akan menjadi orang tua , Kita akan memiliki kehidupan yang bahagia dengan bayi kita nanti , hyuna.. Kumohon" Hyunseung terus bergumam dengan air matanya yang terus berlinang dan menangis dengan merebahkan kepalanya didada hyuna 
 
 
"Tuan, maaf .. Kekasih anda.." Hyunseung mendorong dokter itu dan menangis histeris 
 
"Tidak ! Hyuna masih hidup !! Dia tidak akan meninggalkanku! Kami akan menikah ! Andwae !!!" Hyunseung memeluk tubuh hyuna dengan erat dan menangis sekeras mungkin berkali-kali ia mengecup kening hyuna 
 
"Hyuna .. Kumohon hyuna.. Jangan lakukan ini padaku, hyuna .. Bangunlah ! Bangun !!!! Andwaeeeee!!!" Hyunseung tak melepaskan pelukannya dan terus berusaha membangunkan hyuna dengan menggoncang-goncangkan tubuh hyuna 
 
 
Hyunseung terdiam dengan tatapannya yang sangat tajam ia teringat pada seseorang yang telah membuat kekasihnya mati , hyunseung langsung merebahkan tubuh hyuna dengan sangat hati-hati lalu mengecup kening dan bibirnya untuk terakhir kalinya dengan sangat lembut dan hati-hati 
 
Aku akan sangat merindukanmu hyuna... Terimakasih kau sudah mau melalui hidupmu bersamaku selama ini, Istirahatlah dengan tenang sayang, aku akan membalaskan dendammu, aku akan bunuh orang itu! 
 
Hyunseung mengepal kuat kedua tangannya dan berjalan cepat meninggalkan ruangan itu untuk mendatangi markas choi 
 
 
Hyunseung melaju sangat cepat dengan mobilnya dijalanan yang cukup ramai itu ia tidak peduli dengan banyakanya mobil yang memberikan suara klakson mobil kearahnya ia hanya fokus pada satu orang , choi seung hyun! 
 
 
Namun tiba-tiba wajah hyuna muncul didalam fikirannya , dimana saat hyuna tersenyum dan tertawa dimana saat ia merasakan sentuhan hyuna yang begitu lembut padanya wangi tubuhnya bahkan saat hyuna menangis , dan kini kekasihnya sudah tiada , tanpa terasa air matanya kembali terjatuh dan tak terasa ia semakin menekan gas hingga mobilnya melaju sangat cepat tanpa terkendali ia pun mencengkram kuat stir mobilnya hingga ia tidak melihat rambu lalu lintas dimana seharusnya ia berhenti namun ia malah melaju sangat cepat dan dari arah kanan muncul bus yang melaju cepat 
 
 
Perawat yang yang sedang mencabut infuse ditangan hyuna dan oksigen di hidung hyuna terkejut saat tiba-tiba hyuna terbatuk dan menarik nafasnya seperti kekurangan oksigen perawat itu langsung kembali memasangkan oksigen di hidung hyuna dan memanggil dokter , mereka terkejut ternyata hyuna mengalami NDE atau near death experience yang sering dikatakan mati suri selama tiga puluh detik lebih ia kehilangan fungsi otak dan jantungnya sehingga dirinya dikatakan meninggal namun ia dapat kembali lagi jantungnya kembali bekerja 
 
 
"Dok ! Pasien sadar kembali" 
 
"Cepat pasangkan kembali infuse dan oksigennya !"
 
Dokter memeriksa keadaan hyuna dengan menyorotkan senter kecil ke kedua mata hyuna dan melihat detak jantung hyuna dari monitor dokter itu menggelengkan kepalanya 
 
"Ini sebuah keajaiban" 
 
Hyunseung membuka matanya dan melihat orang-orang disekitarnya terlihat panik dan menggedor jendela mobilnya memastikan keadaannya baik-baik saja , hyunseung memegang dahinya yang mengeluarkan darah lalu dengan sedikit tenaganya ia membuka pintu dan langsung di bantu oleh orang-orang sekitar yang melihatnya 
 
"Tidak .. Aku bisa, terimakasih" ujarnya dengan lemasnya hyunseung berjalan meninggalkan mobilnya dan kerumbunan orang yang melihatnya dengan menggelengkan kepala mereka bagaimana ada manusia sekuat dia 
 
Dengan sebelah kaki yang pincang hyunseung berjalan mencari taksi lalu ia menuju markas choi , tekadnya tetap kuat untuk membalaskan dendamnya pada choi , ia pun sampai setelah memberikan uang pada supir taksi itu ia langsung keluar dari mobil itu
 
"Tuan ! Ini uang kembaliannya !" Teriak supir taksi itu namun hyunseung tidak menghiraukannya dan terus berjalan dengan sebelah kakinya yang pincang dan dahi yang berdarah ia harus tetap mendatangi choi dan membunuhnya hanya itu yang saat ini ada difikirannya ia pun tidak peduli kalau pun ia akan mati sekarang yang penting ia harus membunuh choi 
 
Taehyung yang sedang berjaga terkejut melihat hyunseung ia langsung melirik kekiri dan kekanan dan menghampiri hyunseung 
 
"Hyung ??! Kau kenapa ?"
 
"Hanya kecelakaan kecil, dimana bossmu itu?"
 
"Boss ? Dia .. Didalam , hyung kenapa kau kemari ? Ada apa ?"
 
"Hyuna .." 
 
"Hyuna ? Ada apa dengannya ?"
 
Hyunseung tersenyum penuh dendam dan kedua matanya berkaca-kaca membuat taehyung bingung dan takut melihat ekspresi hyunseung yang terlihat seperti orang sudah tidak waras 
 
"Hyuna mati" 
 
Taehyung membulatkan kedua matanya bulu kuduknya berdiri ia benar-benar tak menyangka semua itu
 
"Apa ?! Tapi bukannya kemarin hyung sudah membawa hyuna ?! Apa yang terjadi hyung ? Bagai.. Bagaimana bisa ???"
 
"Ini semua karena choi ! Dia tidak membawa hyuna kerumah sakit secepatnya hingga keadaannya memburuk, dan saat ini aku akan membalaskan dendamku dan juga hyuna !"
 
Tae segera menahan hyunseung yang hendak berjalan memasuki markas 
 
"Tidak hyung tidak.. Jangan.. Itu terlalu berbahaya , apalagi dengan keadaanmu seperti ini kau tidak akan mampu melawannya hyung!"
 
"Lepaskan ! Apa pun yang terjadi sekali pun aku harus mati aku tidak peduli aku harus tetap membunuhnya! Dia telah membunuh kekasihku .. Calon istriku!" 
 
Taehyung menahan tubuh hyunseung yang terus memaksa masuk kedalam markas hingga tiba namjoon yang juga terkejut melihat kehadiran dan keadaan hyunseung 
 
 
"Hyunseung ?? Taehyung ada apa ini?!"
 
"Hyung , hyuna mati" 
 
"Apa ?!!" 
 
"Tolong panggil boss kalian kemari ! Aku akan membunuhnya !"
 
"Hyunseung jangan gila ! Keadaanmu seperti ini kau tak akan bisa melakukan apa pun padanya! Sudah lebih baik kau kembali ayo aku antar" 
 
"Lepaskan !! Jangan halangi aku!" Dengan terpaksa hyunseung memukul namjoon dan taehyung, mereka berdua sama sekali tak melawan karena mereka tau keadaan hyunseung sedang sangat lemah namun mereka terkejut saat choi tiba-tiba datang dan melihat mereka 
 
"Waw.. Sepertinya aku kedatangan tamu??" 
 
"Hyunseung lebih baik kau pergi sekarang" bisik namjoon 
 
Hyunseung menatap tajam dan penuh dendam pada choi ia mendorong kasar tangan taehyung dan namjoon yang memeganginya dan berjalan mendekati choi
 
 
"Kau !! Harus mati !" Gumam hyunseung menatap tajam pada choi 
 
"Mati? Aku atau kau?" 
 
"Kau telah membunuh kekasihku dan sekarang kita semua harus mati" 
 
Choi membulatkan kedua matanya dan lehernya terasa tercekat mendengar ucapan hyunseung 
"Hyuna mati?" Gumamnya namun hyunseung bisa melihat dari gerakan tubuhnya 
 
"Mati kau brengsek !!!" Hyunseung berlari ke arah choi dengan pisau ditangannya namun tiba-tiba saja terdengar suara ledakan dari pistol yang mengenai sebelah kaki hyunseung hingga hyunseung tersungkruk ke lantai 
 
Namjoon dan taehyung yang masih berdiri ditempatnya terkejut dan segera menghampiri hyunseung 
 
 
"Hyunseung.."
 
"Hyung .. bangunlah, ayo pergilah" mereka mencoba membantu hyunseung untuk berdiri dan pergi dari sana namun walaupun meringis kesakitan hyunseung tetap tidak ingin pergi dari sana ia tetap harus membalaskan dendamnya pada choi 
 
 
"Hyuna ? Hyuna mati?" Tanya choi dengan lemasnya ia benar-benar tak menyangka wanita yang dicintainya kini sudah tiada 
 
"Hyunseung! Dengarkan aku! Lebih baik kau pergi !" Ujar namjoon yang terus memegangi hyunseung yang terus berusaha melepaskan dirinya agar bisa mendekati choi 
 
 
Tatapan choi yang tadinya terlihat sangat sedih berubah menjadi tajam dan marah pada hyunseung 
 
 
"Kau ! Kau yang jelas bersalah karena kau sudah membawa hyuna pergi sedangkan keadaannya masih kritis ! Ini semua salahmu ! Bunuh dia!" 
 
 
Namjoon dan taehyung terkejut dengan perintah choi dengan refleknya mereka langsung berusaha melindungi hyunseung dengan membantu hyunseung melawan para anak buah choi yang begitu banyak 
 
 
"Taehyung!" Teriak namjoon karena tae tersungkruk akibat dikeroyok oleh sepuluh orang banyaknya jimin suga jhope dan jin yang baru saja selesai menyelesaikan tugas mereka terkejut dan langsung turun dari mobil untuk membantu namjoon hyunseung dan taehyung 
 
 
"Ada apa dengan mereka ? Kenapa mereka malah membantu hyunseung" gumamnya melihat anak buahnya itu malah membantu hyunseung 
 
 
Setelah cukup lama bergelut akhirnya anak buah choi yang lainnya kalah , namjoon dan yang lainnya langsung membawa hyunseung pergi dengan mobil mereka , choi sangat marah dan menembakan mobil itu berkali-kali namun mereka tetap pergi 
 
 
Ditengah mobil yang berkali-kali berguncang akibat jin yang melajukan mobilnya dengan sangat cepat hyunseung tetap melamun kosong dan air matanya terjatuh ia merasa kesal tidak sempat membalaskan dendamnya pada choi dan mengingat hyuna sudah tiada membuat perasaannya semakin hancur dan kacau 
 
 
Hyuna ?? 
 
 
"Tolong bawa aku kerumah sakit sekarang!" Ujar hyunseung yang kembali teringat pada hyuna ia meninggalkan hyuna begitu saja saat hyuna meninggal ia harus segera kembali kesana 
 
"Ada apa ?" Tanya jin sambil tetap mengendarai mobilnya 
 
"Hyuna .. Dia sudah meninggal" jawab taehyung 
 
"Apa ?!" Mereka semua terkejut dan saling berbalas tatapan seperti saling bertanya bagaimana bisa ???? 
 
"Hyung .. Kami turut berduka, relakan hyuna, dia sudah ditempat yang lebih baik" ujar jimin 
 
Hyunseung tersenyum pahit dan menundukkan kepalanya 
 
"Lalu bagaimana dengan kalian? Kenapa kalian membantuku? Choi pasti akan sangat marah pada kalian" 
 
"Soal itu.. Sebenarnya kami sudah ingin keluar sebagai anak buah choi, tapi kami tidak memiliki kesempatan itu" jawab suga
 
"Suga benar, kami memang ingin keluar sebagai anak buah choi dan .. Kami berniat untuk menjadi anak buahmu" ujar namjoon 
 
"Apa ? Anak buahku?"
 
"Ya ,maukah kau menerima kami ?" Tanya jhope 
 
"Tapi.. Aku sudah berjanji pada hyuna jika kami menikah nanti aku akan keluar dari dunia hitam ini" 
 
Sesaat keadaan didalam mobil menjadi hening , hyunseung baru tersadar dengan ucapannya menikah? Menikah dengan siapa ? Hyuna sudah tiada 
 
Hyunseung membuang nafasnya panjang dan memijat dahinya dengan sebelah tangannya 
 
"Maafkan aku" gumamnya 
 
Jimin yang duduk disamping hyunseung merangkul hyunseung dan menepuk bahunya 
 
"Relakan dia hyung, kami juga merasa sedih atas kepergiannya, hyuna teman yang baik" 
 
"Ya , dia memang wanita yang luar biasa" hyunseung tak dapat membendung air matanya ia segera menghapus air matanya yang terjatuh tanpa kehendaknya dan menatap keluar jendela entahlah wajah hyuna selalu terbayang di fikirannya 
 
 
"Dimana kekasihku?!" Tanya hyunseung pada seorang perawat yang sedang membereskan ranjang yang sebelumnya hyuna pakai ia terkejut melihat hyuna sudah tidak ada disana 
 
"Kalian kemanakan kekasihku?!" 
 
"Hyungseung tenanglah" ujar namjoon 
 
"Maaf tuan, kekasih anda ada diruang rawat jnap" 
 
"Apa ? Diruang rawat ?" 
 
"Iya tuan, mari saya antar" perawat perempuan itu pun mengantarkan hyunseung dan yang lainnya menuju kamar dimana hyuna dirawat
 
Perawat itu membukakan pintu dan mereka melihat hyuna yang sedang duduk menyandar ke punggung ranjang dengan wajah pucatnya 
 
Hyunseung membeku ditempatnya , ia yakin sekali jika tadi hyuna sudah meninggal lalu .. Saat ini siapa yang dia lihat? 
 
Hyuna yang sedang menonton acara televisi langsung mengalihkan tatapannya pada pintu yang terbuka dan melihat hyunseung dan teman-temannya berdiri diambang pintu menatapnya tanpa berkedip 
 
"Oppa!" 
 
Setelah hyuna memanggilnya dengan refleknya hyunseung berlari kearah hyuna dan memeluknya erat berkali-kali ia mencium kening hyuna dan kembali menatap wajahnya memegang pipi hyuna dengan kedua tangannya menatap dalam kedua matanya memastikan jika wanita yang ada dihadapannya itu adalah benar kekasihnya
 
 
"Kau.. Kau hyuna ?" 
 
Hyuna mengerutkan keningnya bingung dan mengangguk kecil 
 
"Ada apa oppa ? Kau darimana saja ? Kenapa kepalamu berdarah?! Apa kau kecelakaan ?! Dan kenapa mereka bersamamu ?"
 
Hyunseung tersenyum mendengar banyaknya pertanyaan dari hyuna ia yakin sekarang jika wanita ini adalah kekasihnya, kedua matanya berkaca-kaca ia langsung menarik hyuna kedalam pelukannya dengan erat tanpa memperdulikan pertanyaan hyuna yang bertubi-tubi 
 
Hyuna yang berada didalam pelukan hyunseung menatap teman-temannya yang masih berdiri diambang pintu dengan tatapan tak percaya membuat hyuna semakin bingung 
 
 
"Jadi kalian menganggap aku sudah mati?" Tanya hyuna saat hyunseung menjelaskan kejadian yang sebenarnya 
 
Hyunseung menggenggam kedua tangan hyuna yang terduduk lemas di atas ranjangnya 
 
"Iya sayang aku sendiri yang menyaksikan saat jantungmu berhenti berdetak, aku benar-benar panik dan marah hingga aku mendatangi markas choi, dan mereka membantuku" 
 
"Apa ? Oppa.. Kau.. Kenapa kau datang kesana ?! Bagaimana jika terjadi sesuatu padamu?! Anak buah choi kan sangat banyak kau tidak akan bisa melawannya seorang diri sama saja kau datang kesana kau itu datang ke kandang macan! Oppa sama saja mengantarkan nyawa oppa sendiri !"
 
"Hyuna.. Tenanglah .. Hyunseung bisa menjaga dirinya" ujar jin 
 
"Tidak, hyuna memang benar.. Aku bisa selamat karena bantuan kalian, sekali lagi aku bernar-benar berterimakasih" 
 
Hyunseung membungkukkan tubuhnya namun ia meringis kesakitan membuat hyuna terkejut dan juga yang lainnya langsung membantu hyunseung 
 
"Gwaenchana.. Aku baik-baik saja" ujarnya 
 
"Oppa kau kenapa ?" Tanya hyuna yang cemas 
 
"Aku baik-baik saja sayang, hanya kecelakaan kecil" 
 
"Lalu mobilmu dimana ? Aku benar-benar bingung .. Sebenarnya ada apa ?" 
 
"Hyuna, biar aku jelaskan.. Hyunseung hyung mengalami kecelakaan saat pergi ke markas dan disana hyunseung hyung ditembak kakinya terluka" jawab taehyung 
 
"Apa ?? Oppa jadi kau tertembak?! Kenapa kalian tidak membawanya kedokter ?! Cepat bawa hyunseung oppa untuk segera diobati kumohon!" 
 
"Sayang tenanglah.. Tenang , aku akan baik-baik saja" 
 
"Apanya yang baik-baik saja ?! Kalian aku mohon bawa oppa untuk segera diobati kumohon" Hyuna menyatukan kedua tangannya memohon pada teman-temannya 
 
"Hyuna benar, hyunseung lebih baik sekarang kau obati lukamu dulu" ujar namjoon 
 
"Baiklah, kalian tolong jaga hyuna selama aku diobati" 
 
"Tentu hyung" jawab jimin dan tae 
 
Namjoon jin dan suga membantu hyunseung berjalan dan menemui dokter untuk segera mendapatkan perawatan 
 
"Hyuna kekasihmu itu memang sangat kuat, bagaimana bisa tadi dia berlari sedangkan kakinya terluka akibat tembakan, benar-benar luar biasa.." Ujar jhope 
 
"Aku tau itu, tapi dia juga keras kepala dan tak memikirkan dirinya sendiri.. Bagaimana jika sampai sesuatu terjadi padanya, menyebalkan kan aku juga yang cemas" gerutu hyuna 
 
Jimin tae dan jhope hanya tersenyum kecil dan menggelengkan kepalanya mendengar hyuna yang masih saja cerewet walaupun keadaannya sedang lemah 
 
"Ohh.. Apa tak apa jika choi tau kalian disini? Dia pasti akan sangat marah" 
 
"choi pasti marah, tapi kami tidak peduli karena kami sudah memutuskan untuk berhenti menjadi anak buahnya" jawab jimin 
 
"Apa berhenti?? Tapi kenapa ? Apa dia tidak memberikan gaji pada kalian ?"
 
Jimin tertawa kecil dan menggelengkan kepalanya 
"Tidak bukan begitu, tapi kami hanya ingin berhenti darinya karena kami baru sadar jika selama ini perbuatan kami salah, kami ingin berubah menjadi manusia yang lebih baik, kami ingin ikut bersama hyunseung hyung" 
 
"Maksudmu?"
 
"Iya hyuna , hyunseung hyung sepertinya sudah menjadi orang yang lebih baik, kami ingin menjadi anak buahnya" jawab jimin lagi 
 
"Tapi jimin .. Kami sudah berjanji untuk tidak kembali pada pekerjaan seperti itu.." 
 
"Kami tau, hyunseung sudah mengatakannya pada kami, tapi apa salahnya kami ingin menjadi anak buahnya kan? Kami percaya dan yakin hyunseung bisa menjadi pemimpin yang baik" jawab jhope dengan senyumnya 
 
Hyuna mengangguk mengerti 
"Yasudah terserah kalian saja , jika kalian merasa senang aku pun merasa begitu" 
 
"Terimakasih hyuna kau memang baik" ujar taehyung dengan senyum andalannya
 
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 25: Makasih thor! Makasih udah buat ending kayak gini T.T
Troubleshipper #2
Lega dkit sih hyuna hyunseung udah kmbali. Tapi feelingku mslh msih bnyak... T.T
Troubleshipper #3
Chapter 19: Trouble.. Trouble.. Mssalah mkin bnyak thor.. Ane bperr T.T
Troubleshipper #4
Chapter 14: Saya yg sakit hati hyunseung mau nikah T.T.
Troubleshipper #5
Chapter 13: Wlwkwk.. Ngakak subuh2 pas baca "kantung" hyuna. Btw, happy birthday unni.
Exquisitely #6
Great Looking Plot~
Troubleshipper #7
Chapter 10: Ah... Author jdi balik ke chap 1 lagi kannn.. Ah chanyeol siapa?? Hahaha..
Troubleshipper #8
Chapter 9: Aku pikir ini chap penuh dgn kesedihan.. Tapi ternyata diluar dugaaan. Emosi reader dibuat naik turun.. Daebak author! Gomawo udh updte..
Troubleshipper #9
Chapter 6: Diawal udah dibuat ketawa pas hyunseung oppa jadi malas karena hukumannya.. Aku sukses banget bayangin wajahnya, hahha.. Tapi diakhir dibuat khawatir juga, ah entahlah thor.. Yg pnting Next.. Hehe
Troubleshipper #10
Chapter 3: Tiap dialog mereka, feel nya dapet bgt.. Ucapan hyunseung terkesan dingin, agak cuek.. Tp syang sama hyuna. Wkwk, aku sok tau..

Smgt thorr..