Hyuna is a strong girl

Dangerous Couple

Hyuna bergumam dan perlahan membuka matanya ia melihat hyunseung dan seohyun yang berdiri didekatnya 

 
"Hyuna ? Kau sudah sadar syukurlah" ujar seohyun 
 
"Seohyun? Kau disini..oppa?" Hyuna berbicara dengan lemasnya 
 
"Aku disini sayang, aku benar-benar menyesal telah meninggalkanmu, maafkan aku aku tak akan mengulanginya lagi, aku hampir saja kehilanganmu lagi" Hyunseung memegang sebelah tangan hyuna dan menundukkan kepalanya 
 
"Gwaenchana, oppa bagaimana keadaan ibumu?" Tanya hyuna masih dengan suaranya yang lemah 
 
"Ibu sudah lebih baik, apa yang kau rasakan? Apa kepalamu pusing ? Perutmu sakit?" 
 
Hyuna tersenyum kecil dan menggelengkan kepalanya 
"Tidak oppa , aku sudah lebih baik" 
 
"Hyuna lalu ada apa dengan telapak tanganmu?" Tanya seohyun 
 
"Oh ini.. Aku tidak sengaja memecahkan lampu didekat meja karena aku tak kuat untuk berdiri jadinya lampunya terjatuh dan tanganku terkena pecahan belingnya , tapi ini tidak terlalu sakit" 
 
"yaampun kau ini memang wanita yang kuat" puji seohyun dengan takjubnya 
 
"Kau bisa saja" 
 
"Oh iya hyunseung tadi bibi mengirimku pesan katanya kenapa kau meningggalkan suzy di rumah sakit sendiri hingga dia terpaksa pulang naik taksi dimalam hari, wanita itu memang manja sekali ia ingin kau mengantarnya pulang, jadi sudahlah jangan fikirkan tentang pernikahan itu kau tidak akan cocok dengannya" seohyun berbicara dan ia lupa jika disana Hyuna mendengarnya 
 
Seohyun terdiam karena tiba-tiba suasana menjadi canggung ia baru sadar atas ucapannya 
 
Astagaa apa yang kau lakukan ?! Lihatlah perbuatanmu ini akan menimbulkan masalah ! Babo ! (Bodoh!) Hyunseung pasti tak akan memaafkanmu seohyun!!! Bagaimana ini..
 
"Suzy ? Menikah? Maksudnya?" Tanya hyuna 
 
"Oh tidak.. Tidak ada, aku .. Hanya salah bicara tadi , maaf yaa.. Oh ini sudah larut malam lebih baik aku pulang sekarang kan, hyuna cepat sembuh ya , hyunseung.. Eum aku pulang dulu, sampai jumpa" ujarnya dengan wajah takutnya ia segera berjalan keluar dari ruangan itu 
 
Hyuna menatap hyunseung penuh tanya membuat hyunseung salah tingkah dibuatnya 
 
"Oppa ? Apa maksudnya tadi ? Jelaskan" 
 
"Sudahlah hyuna .. Lebih baik sekarang kau istirahat.."
 
"Oppa, jangan mengalihkan pertanyaanku" 
 
Hyunseung terdiam menatap hyuna yang juga menatapnya 
 
Apa yang harus aku katakan padanya , aku tak mau hyuna tau aku tidak mau membuatnya sedih
 
"Oppa ? Kenapa diam? Apa maksudnya tadi ?"
 
"Oppa.. Apa.. Apa maksudnya kau akan menikah dengan suzy?" 
 
Hyunseung terkejut seakan hyuna bisa membaca fikirannya ia sering kali lupa jika kekasihnya itu wanita yang sulit dibohongi dan sangat peka dengan keadaan sekarang apa yang bisa di perbuat olehnya selain berbicara jujur 
 
"Hyuna .. Sudahlah ini sudah malam" 
 
"Lalu kenapa ? Aku ingin oppa jelaskan semuanya sekarang juga" 
 
"Hyuna.."
 
"Jika oppa masih tidak mau menjelaskannya jangan bicara lagi denganku!"
 
Hyunseung menghentikan nafasnya dan membuang nafasnya panjang lalu menunduk lemah 
 
"Baiklah" 
 
"Apa ?"
 
"Ya.. Kau benar.." 
 
Hyuna terkejut walaupun hyunseung belum mengatakannya namun ia sudah mengerti arah pembicaraan hyunseung ini, kini kedua mata hyuna mulai berkaca-kaca dan bibirnya bergetar 
 
"Jadi.. Oppa akan menikah dengan wanita itu?" Tanya hyuna dengan sangat hati-hati dan mencoba agar tak menjatuhkan air matanya 
 
"Entahlah.."
 
Hyuna kembali terkejut mendengar jawaban hyunseung jika ia menjawab entahlah itu artinya ada kemungkinan hyunseung memang akan menikah dengan wanita itu
 
Kenapa hyunseung oppa sampai bingung memilih keputusan seperti ini? Jika dia memang mencintaiku ini bukan pilihan yang sulit kan? Hyunseung oppa pasti akan memilihku jika memang dia masih mencintaiku, tapi sepertinya sekarang hatinya sudah bukan milikku, aku tak menyangka kau akan seperti ini oppa
 
Hyuna akhirnya menitikkan air matanya menatap hyunseung dengan tatapan kosong yang sebenarnya ia sedang memikirkan sesuatu 
 
Hyunseung terkejut dan langsung menghapus air mata hyuna dengan sebelah tangannya 
 
"Jangan menangis sayang aku belum tentu akan menikahi wanita itu" 
 
Hyuna tersenyum tipis 
"Gwaenchana, aku mengerti, tak apa.. Menikahlah dengannya aku akan baik-baik saja selama kau bahagia"
 
"Tidak hyuna kau jangan bicara seperti itu ini tidak.." 
 
"Oppa aku mengantuk, aku akan tidur sekarang, jaljayo" Hyuna mengalihkan wajahnya kearah lain dan memejamkan matanya walaupun ia tidak mengantuk dan rasanya hatinya terasa diremas kuat ia tetap mencoba untuk tidur dan menenangkan dirinya agar tidak marah dan menangis 
 
"Hyuna.." Gumam hyunseung dengan sebelah tangannya mengelus kepala hyuna yang sama sekali tak meresponnya
 
"Baiklah.. Selamat tidur, aku mencintaimu" Hyunseung mengecup kening hyuna dan memegangi sebelah tangan hyuna hingga akhirnya ia tertidur disamping hyuna dengan kepalanya yang menelungkup diranjang 
 
 
Selama satu jam lamanya hyuna memejamkan matanya namun ia masih tak bisa tidur, hatinya masih terasa sesak fikirannya tak tenang penuh dengan banyak pertanyaan mengapa hyunseung tega melakukan ini padanya sedangkan selama tiga tahun ini ia telah mengabdikan dirinya pada hyunseung memberikan apa pun yang hyunseung inginkan dan selalu setia padanya tapi sekarang apa yang ia dapat ? Hyunseung akan menikah yang jelas bukan dengan dirinya 
 
Aku benar-benar merasa seperti sampah yang sudah tidak terpakai lalu kau membeli barang yang baru, aku benar-benar kecewa padamu oppa , tapi aku mengerti jika aku hanyalah wanita rusak yang tidak berguna kau pasti tidak mau memiliki istri yang kotor seperti diriku, aku paham itu dan aku akan mencoba melepaskanmu 
 
Dengan hati yang berat hyuna menoleh melirik hyunseung yang tertidur disampingnya saat ia akan bangun ia tertegun ternyata sedari tadi hyunseung memegangi tangannya , merasa ada pergerakan hyunseung pun terbangun dengan kedua matanya yang masih mengantuk dan sangat terlihat jika ia lelah ia mencoba membuka matanya dan melihat hyuna yang sudah dalam posisi duduk 
 
"Sayang? Ada apa ? Kau ingin kekamar mandi ?"
 
"Kha (pergi)"
 
"Apa maksudmu?" Hyunseung mengernyit tak mengerti maksud hyuna 
 
"Oppa ingin menikah dengan wanita itu kan? Gwaenchana.. Jangan jadikan aku beban, aku akan baik-baik saja" 
 
"Apa yang kau bicarakan ? Jangan bicara yang tidak-tidak aku akan tetap disini" 
 
"Oppa untuk apa kau tetap disini jika dihatimu ada wanita lain?! Aku tidak mau bersamamu lagi!" Hyuna mulai meninggikan suaranya dan menitikkan air matanya 
 
"Hyuna jangan berfikir seperti itu sejak dulu hingga sekarang hanya kau yang aku cintai" 
 
"Geotjimal! (Bohong!) Oppa pergilah atau aku yang pergi ?!" 
 
"Hyuna.. Kau kenapa ?"
 
"Oppa pergilah.. Menikah dengan wanita itu, aku tau ibumu sangat tidak menyukaiku dan wanita itu wanita yang baik kan? Wanita yang bersih dan tidak pernah melakukan kejahatan sepertiku, kau pantas mendapatkan wanita yang baik untuk menjadi istrimu" Hyuna tak dapat lagi membendung air matanya 
 
Hyunseung menarik hyuna kedalam pelukannya walaupun hyuna mencoba melepaskannya tapi hyunseung tetap memeluknya semakin erat dan semakin erat hingga hyuna mulai tenang dan diam walaupun terdengar isakan tangis darinya 
 
"Hyuna.. Jebal (mohon) jangan seperti ini" gumamnya tanpa melepaskan pelukannya 
 
Hyuna masih terisak lalu kedua tangannya membalas pelukan hyunseung ia pun memeluk hyunseung dengan erat dan menangis mengeluarkan seluruh kepedihan dan kekecewaannya dipelukan hyunseung 
 
"Oppa.. Wae.." Tangisnya yang semakin menjadi 
 
Hyunseung tetap memeluk hyuna hatinya terasa sakit lagi-lagi ia membuat hyuna menderita ia benar-benar merasa tak berguna karena tak bisa menjaga hati bahkan kesehatan wanita yang paling dicintainya aku benar-benar manusia terkejam didunia
 
 
Pukul 10.45am ksl
Rumah sakit
 
"Sayang apa kau yakin ingin pulang hari ini?"
 
"Eum, untuk apa dirawat dirumah sakit lama-lama seperti wanita lemah saja"
 
Hyunseung tersenyum kecil dan mengecup bibir hyuna dengan lembut 
 
"Aku tau kau bukan wanita yang lemah, tapi ada saatnya kau harus banyak istirahat" 
 
"Eyy sudahlah jangan bersikap seakan-akan oppa adalah ayahku, aku kan sekarang sudah lebih baik jadi apalagi yang harus dicemaskan? Makannya jangan menyimpan obatku didalam jaketmu" 
 
"Iyaiya maafkan aku"
 
Karena hyuna yang memaksa untuk pulang akhirnya terpaksa dokter pun mengizinkan hyuna untuk dirawat dirumah saja dan mereka pun kembali kerumah 
 
"Akhirnya kembali kerumah, aku pastikan tadi itu yang terakhir aku untuk tidur dirumah sakit" 
 
"Iya sayang berjanjilah kau akan selalu baik-baik saja setelah ini" Hyuna tersenyum dan mengangguk hyunseung menggendong hyuna dan berjalan masuk kedalam kamar 
 
 
"Bodoh !! Kenapa menemukan dua orang saja kalian tidak bisa ?! Pokonya aku tidak mau tau cepat cari tau dimana keberadaan hyuna da hyunseung! Dan bawa mereka padaku secepatnya!" Choi merasa sangat marah dan kecewa karena pekerjaan anak buahnya yang tidak bisa menemukan keberadaan hyuna dan hyunseung saat ini sedangkan dulu saat hyuna dan hyunseung masih menjadi anak buahnya mereka selalu bisa diandalkan dengan mudahnya mereka selalu bisa menemukan orang yang choi cari dan mengerjakan tugasnya dengan sangat baik , rapih dan cepat 
 
"Hyunseung!! Bersembunyi dimana kau huh?! Tak lama lagi kalian akan kutemukan dan hyuna.. Kau akan segera menjadi istriku!" Ucapnya 
 
 
"Apa masih sakit ?" 
 
Hyuna yang melingkarkan kedua tangannya di leher hyunseung yang setengah menindihnya hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban 
 
"Jinjja ? Jadi.. Kita bisa melakukannya ?"
 
Hyuna mengerucutkan bibirnya dan mencubit hidung hyunseung 
 
"Byuntae ! (Mesum!)"
 
Hyunseung tertawa kecil dan mengecup bibir hyuna berkalu-kali dengan gemasnya
 
"Apa kau tidak merindukanku? Kau pasti merindukanku" tanpa menunggu jawaban hyuna hyunseung langsung memasukkan sebelah tangannya kedalam baju hyuna hingga tangannya berhasil memegang gundukkan kenyal itu yang lama ia rindukkan 
 
"Ah appa ! Oppa ! Kenapa kasar sekali!" 
 
"Huh? Bukannya biasanya memang seperti ini ya ?"
 
"Ishh.. Sekarang kan sudah berbeda , hyuna yang sekarang ingin diperlakukan lebih lembut" 
 
Hyunseung tertawa kecil melihat tingkah hyuna 
"Baiklah baik.. Aku akan bermain dengan sangat lembut" 
 
 
🍂🍂🍂
 
Suzy yang sedang membaca majalah terkejut saat tiba-tiba ada seorang pria tua namun memiliki tubuh yang tegap dan tinggi mendatangi rumah itu , suzy segera bangun untuk memeriksanya 
 
"Maaf anda siapa dan mencari siapa?"
 
"Apa benar ini rumah jang hyunseung?" Tanya pria itu dengan suara dinginnya 
 
"Ya betul"
 
"Saya ingin bicara dengannya apa bisa saya bertemu dengannya"
 
"Maaf tapi hyunseung sedang tidak ada dirumah, maaf anda siapa ?"
 
"Saya ayah dari kim hyuna"
 
Suzy terkejut mendengar nama itu kalau tidak salahkan itu nama kekasihnya hyunseung oppa ? Ada apa ini? Kenapa ayahnya kemari?
 
"Tolong saya ingin bicara dengan hyunseung" 
 
"Maaf tuan tapi tadi saya sudah katakan jika hyunseung oppa sudah lama tidak pulang"
 
"Apa ? Dugaanku pasti benar! Pria itu membawa pergi putriku!"
 
"Maksud anda ?"
 
"Maaf ada apa ini? Anda siapa ?" Tanya nyonya jang 
 
"Oh eommonim kenapa kemari ? Istirahat saja dikamar eommonim" ujar Suzy 
 
"Gwaenchana nak, maaf anda siapa ? Ada keperluan apa ?"
 
"Apa anda ibunya jang hyunseung?"
 
"Ya betul saya" 
 
Tuan kim menyunggingkan ujung bibirnya 
"Jadi ini ibunya pria yang membawa lari putriku" 
 
"Maaf apa maksud anda ?! Siapa putri yang anda maksud ?"
 
"Eommonim.. Tuan ini ayahnya hyuna" 
 
"Oohh!! Jadi kau ayahnya wanita jalang itu?!" 
 
Tuan kim membulatkan kedua matanya mendengar ucapan kasar dari mulut nyonya jang tentang putrinya 
 
"Jaga ucapan anda nyonya ! Putriku wanita yang baik dan berpendidikan !" 
 
"Bependidikan ?! Bagaimana bisa wanita seperti dia dibilang berpendidikan?! Anakmu itu yang telah membuat putra kesayanganku menjauhi keluarganya sendiri ! Baguslah sekarang aku bertemu dengan ayahnya! Sekarang saya minta tolong pada anda untuk nasehati putri anda itu untuk jangan menghasut putra saya !" 
 
"Cukup! Saya kemari bukan untuk berdebat dengan wanita tua , tapi saya kesini untuk menemui jang hyunseung dan memintanya untuk menjauhi hyuna dan mengembalikan hyuna padaku!"
 
"Dasar ayah dan anak sama saja ! Tidak tau malu! Ya ! Saya juga ingin putra saya menjauhi putri anda yang tidak tau malu itu ! dan sekarang silahkan anda pergi dari sini!"
 
"Bibi? Ada apa ini?" Tanya seohyun yang baru saja tiba dari rumahnya melihat keributan didepan pintu rumah hyunseung 
 
"Lihatlah kekasih sepupumu seohyun! Ayahnya datang kemari untuk meminta putraku menjauhi putrinya itu padahal dia tidak tau jika putrinya itu yang selalu meracuni fikiran putraku agar jauh dari keluarganya sendiri !"
 
"Sekali lagi jaga ucapan anda nyonya jang ! Karena putriku bukan wanita seperti itu!" 
 
"Cukup.. Cukup.. Tuan kim.. Bibi.. Lebih baik kita bicarakan baik-baik saja bagaimana ? Jangan bertengkar ayo kita bicaraka baik-baik"
 
"Tidak ! Bibi tidak mau menghabiskan waktu untuk bicara dengan pria dari ayah wanita yang telah merebut putraku dariku!"
 
"Kau akan menyesal dengan ucapanmu" ujar tuan kim lalu langsung pergi dengan anak buahnya dan pergi dengan mobilnya 
 
"Lihatlah ! Sudah kuduga wanita itu memang wanita yang tidak baik! Lihat saja sikap ayahnya yang arrogant dan tidak tau malu !" 
 
"Bibi.. Sudah ayo lebih baik sekarang kita masuk" 
 
"Lihat saja nanti aku akan membuat putramu  menderita ! Aku akan mengambil kembali putriku" gumamnya saat tuan jang sudah didalam mobilnya 
 
 
"Oppa memangnya kita mau kemana?" Tanya hyuna karena sedari tadi hyunseung memaksanya untuk segera bersiap-siap 
 
"Pokonya aku ingin membuatmu bahagia hari ini, sudah jangan banyak bertanya lagi apa kau sudah siap sayang?" 
 
"Belum , sebentar aku belum memakai lipbalmku" 
 
Setelah selesai mereka segera pergi dengan mobil hyunseung menuju suatu tempat yang sudah hyunseung siapkan untuk melamar hyuna tapi tiba-tiba saja seohyun kembali menelfonnya 
 
"Yoboseo ?"
 
"Hyunseung bibi masuk rumah sakit!" 
 
"Apa ? Rumah sakit mana ?"
 
Dengan terpaksa hyunseung harus membatalkan rencananya dan ia berangkat kerumah sakit bersama hyuna 
 
 
"Seohyun dimana ibu?"
 
"Didalam ayo" 
 
"Hyuna ayo" mereka masuk kedalam ruangan dimana ibu hyunseung dirawat 
 
"Ibu? Ada apa ? Kenapa jadi seperti ini?"
 
"Nak.. Ibu senang kau kemari" lalu nyonya jang melirik hyuna yang berdiri disamping Hyunseung  
 
"Kenapa kau kemari ?!"
 
Hyuna terkejut lalu hyunseung memegang erat sebelah tangan hyuna 
 
"Ibu tolong jangan bersikap seperti itu pada kekasihku" 
 
"Hyunseung! Cukup untuk selalu membelanya! Apa kau tau siapa yang membuat ibu sampai masuk rumah sakit?!" 
 
Hyunseung mengernyit memangnya siapa yang membuat ibunya sampai sakit jantungnya kambuh dan masuk rumah sakit apa yang terjadi 
 
"Ayahnya !" Nyonya jang menunjuk ke arah hyuna membuat hyuna terkejut dan membulatkan kedua matanya 
 
"Ayahnya? Maksud ibu?"
 
"Iya hyunseung oppa , tadi pagi.. Ayahnya datang kerumah dan mencari oppa, lalu ayahnya memaki eommonim" 
 
"Memaki? Ayahku melakukan itu?"
 
"Jangan berlaku so polos kau ! Aku tau anak dan ayah sama saja !" Ujar nyonya jang
 
"Ibu, selama ini aku selalu kagum pada sifat ibu yang sabar dan lembut tapi kenapa sekarang ibu bisa sekasar ini" 
 
"Hyunseung!" 
 
"Sudahlah bu, aku tidak terima jika ibu terus memperlakukan hyuna seperti ini" 
 
"Hyunseung! Jangan pergi ! Kau harus menikah dengan suzy ! Jika tidak kau akan kehilangan ibu !" 
 
Hyunseung yang berjalan menarik hyuna untuk keluar dari ruangan itu terhenti langkahnya mendengar ancaman ibunya sendiri 
 
Hyunseung tak membalikkan tubuhnya dan melanjutkan langkahnya berjalan dan menarik hyuna keluar dari kamar itu tanpa memperdulikan panggilan ibunya yang semakin kencang 
 
"Oppa ! Apa yang kau lakukan ?!" 
 
"Kita memang tidak seharusnya kemari" 
 
Hyuna menghentikkan langkahnya membuat hyunseung yang memegang tangan hyuna ikut terhenti 
 
"Ada apa hyuna ?"
 
"Ini salah! Kita tak seharusnya melakukan ini ! Kau harus kembali pada ibumu !" 
 
"Tidak ! Jika aku harus melihat ibuku sendiri menghina wanita yang aku cintai aku tidak mau !" 
 
"Oppa.." Lirih hyuna ia bisa merasakan betapa besarnya cinta hyunseung padanya 
 
Hyuna perlahan melepaskan pegangan tangan hyunseung membuat hyunseung menatap hyuna tak mengerti 
 
"Oppa, percayalah.. Ini salah"
 
"Hyuna kau ini bicara apa"
 
"Oppa aku tau ini memang sulit untuk kita , tapi kau juga tidak bisa terus seperti ini, kau memiliki ibu yang sangat menyayangimu dan menginginkan yang terbaik untukmu" 
 
"Aku benar-benar tidak mengerti apa yang ada dikepalamu" 
 
"Oppa, maafkan aku.. Tapi aku hanya tidak mau menjadi perusak hubunganmu dengan ibumu , aku benar-benar minta maaf" 
 
"...."
 
"Oppa , kumohon kembalilah pada ibumu.."
 
"Tidak , aku akan kembali jika mereka menerimamu juga" 
 
"Hyunseung oppa"
 
Hyuna dan hyunseung mengalihkan tatapannya pada suzy yang sudah berdiri tak jauh dari mereka 
 
"Oppa ! Eommonim pingsan !" 
 
"Apa ?! Cepat panggil dokter!" 
 
Hyunseung segera berlari kembali masuk kedalam kamar ibunya dan melihat keadaannya segera ia menekan bell berwarna merah itu dan tibalah seorang dokter dan perawatnya yang langsung memeriksa keadaan nyonya jang dengan harap cemas hyunseung melihat sang dokter memeriksa keadaan ibunya 
 
"Bagaimana dok?"
 
"Nyonya jang dalam keadaan kritis saat ini" 
 
Hyunseung memejamkan kedua matanya dengan gelisah , seohyun dan suzy pun terlihat sedih namun tak sengaja tatapan hyuna bertemu dengan suzy yang juga menatapnya penuh kebencian seakan hyunalah musuhnya dan hyuna juga penyeban kekacauan ini 
 
Hyuna mengalihkan tatapannya pada dokter yang masih memeriksa nyonya jang lalu menatap hyunseung yang terlihat cemas berdiri disampingnya , hyuna benar-benar merasa tak enak ia merasa menjadi benalu diantara hyunseung dan ibunya , perlahan hyuna pun berjalan mundur dan pergi dari ruangan itu ia tak dapat lagi membendung air matanya 
 
Maafkan aku oppa, ini semua salahku.. Ini salahku.. 
 
"Tuan jang hyunseung, sebaiknya mulai saat ini jangan biarkan ibu anda memikirkan hal yang terlalu berat untuknya karena keadaannya terlalu lemah, buatlah beliau senang"
 
"Baik dok , kamsahamnida" 
 
"Ne kalau begitu saya permisi dulu" 
 
Hyunseung mengangguk kecil lalu menatap ibunya yang masih memejamkan matanya perlahan hyunseung memegang sebelah tangan ibunya yang terasa lembut, seohyun melihat iba pada hyunseung sedangkan suzy malah terlihat senang karena melihat hyuna yang sudah pergi dari ruangan itu bahkan hyunseung belum menyadarinya 
 
Bagus.. Wanita itu akhirnya mengalah! Ini kesempatan emas untukku
 
"Uh? Dimana hyuna ?" Tanya seohyun 
 
Hyunseung baru tersadar saat seohyun menanyakan hyuna ia menoleh kebelakangnya dan tidak ada hyuna disana 
 
Hyuna? Astaga apa yang aku lakukan kenapa aku bisa sampai tidak tau jika hyuna pergi! 
 
"Seohyun bisa kau jaga ibu sebentar aku akan mengejar hyuna" 
 
"Ya pergilah cepat" 
 
"Unnie, kenapa kau malah membiarkan hyunseung oppa pergi ?!"
 
"Kenapa masih bertanya? Tentu saja aku membiarkan dia pergi untuk mencari kekasihnya!" 
 
"Ishh" gerutu suzy dengan kesalnya
 
Hyuna !! Kau dimana ! 
 
Hyunseung mengedarkan tatapannya mencari dimana kekasihnya itu ia berlari kecil mencari hyuna dan akhirnya ia menemukan hyuna sedang duduk di kursi taman rumah sakit seorang diri 
 
"Hyuna ?"
 
Hyuna segera menghapus air matanya ia terkejut dengan kehadiran hyunseung yang tiba-tiba 
 
"Oppa apa yang kau lakukan disini? Kembalilah .."
 
"Hyuna ada apa ? Kenapa kau pergi? Kau menangis" Hyunseung memegang kedua pipi hyuna dan menghapus air matanya 
 
"Aniya aku tidak menangis.. Oppa kembalilah pada ibumu kenapa kau kemari sudah kembalillah ayo" 
 
"Hyuna.."
 
"Tolong.. Jangan berfikir untuk meninggalkanku" pinta hyunseung 
 
"Aku tidak akan meninggalkanmu oppa" 
 
"Tapi aku rasa kau yang akan meninggalkanku" lanjutnya 
 
"Apa maksdumu?"
 
Hyuna tersenyum pahit dan menggelengkan kepalanya 
 
"Oppa cepatlah kembali kedalam , aku akan pulang" 
 
"Aku antar kau pulang ayo"
 
"Andwae(tidak/jangan), nanti ibu mencarimu.. Sudah tak apa aku bisa pulang sendiri , sampai jumpa dirumah" Hyuna tersenyum kecil dan memeluk hyunseung dengan erat seperti tak akan pernah memeluknya lagi 
 
Hyunseung membalas pelukan hyuna tak peduli mereka sedang dimana yang jelas saat ini hyunseung memang sangat membutuhkan pelukan wanita ini 
 
 
"Oppa"
 
"Ne ?"
 
"Lepaskan, kita dirumah sakit sudah cukup berpelukannya" 
 
Hyunseung tertawa kecil ia sampai lupa jika ia terlalu lama memeluk hyuna ia mengecup kening hyuna dan hendak mencium bibirnya namun hyuna langsung menahan bibir hyunseung dengan jari telunjuk
 
"Oppa apa yang kau lakukan kita tidak sedang dirumah" 
 
Hyunseung kembali tertawa kecil dan memegangi kedua pipi hyuna dengan gemasnya 
 
"Iya maafkan aku , aku selalu tidak ingat apa pun saat bersamamu" 
 
Hyuna mengerucutkan bibirnya sebal dan mencubit kecil perut hyunseung 
 
"Sudahlah aku pulang ya , oppa kembalilah kedalam" 
 
"Baiklah aku antar kau sampai depan" 
 
"Eum" Hyunseung merangkul hyuna dan berjalan meninggalkan kawasan rumah sakit untuk mengantar hyuna hingga menaiki taksi 
 
Tanpa mereka sadari suzy memperhatikan mereka ia menggerutu kesal dengan apa yang dilihatnya 
 
Mereka mesra sekali ! Aku fikir mereka akan bertengkar ! Bukannya bertengkar malah semakin mesra ! Menyebalkan!!!
 
 
Kedua mata hyuna berkaca-kaca ia menatap jalanan yang cukup ramai lewat kaca mobilnya rasanya walaupun ia tersenyum dihadapan Hyunseung tidak berarti hatinya pun sama , hatinya tetap sakit saat menerima kenyataan jika Hyunseung harus menikah dengan wanita lain 
 
Hyuna langsung menghapus air matanya yang jatuh begitu saja 
 
Apa yang kau fikirkan hyuna , sudahlah semuanya akan baik-baik saja, biarkan Hyunseung oppa menikah dengan wanita yang lebih baik.. Dia pantas mendapatkan itu, kau jangan egois hyuna 
 
"Ya aku pasti bisa" gumamnya 
 
Sudah setengah jam lamanya nyonya jang tak sadarkan diri dan tak disangka tuan jang atau ayah Hyunseung pun datang untuk menjenguk istrinya 
 
"Hyunseung?" Tuan jang terkejut melihat putranya yang selama tiga tahun ini menghilang tiba-tiba berada dirumah sakit menemani istrinya 
 
"Ayah" ujar hyunseung dengan wajah tanpa ekspresinya ia sangat tidak menyukai pria ini bagaimana pun juga dulu salah satu alasan terkuatnya untuk pergi dari rumah adalah karena ayahnya 
 
"Hyunseung ! Sedang apa kau disini?!" 
 
Hyunseung terkejut bukannya memberikan pelukan hangat atau berkata saling merindukan tuan jang malah meninggikan suaranya dengan tatapan marahnya , suzy yang baru saja tiba ikut terkejut melihat kedua pria ini yang saling berbalas tatapan penuh amarah
 
"Appanim?" 
 
"Suzy, kenapa dia ada disini? Sejak kapan dia kemari ?!"
 
"Appanim.. Ayo duduklah dulu"
 
Akhirnya tuan jang mau mengikuti saran suzy ia pun berjalan duduk disofa berwarna hitam kulit itu tanpa mengalihkan tatapannya dari Hyunseung 
 
"Appanim, hyunseung oppa sudah sering bertemu dengan eommonim sejak seminggu yang lalu" 
 
"Kenapa kau kembali ?! Untuk apa kau kembali lagi?!"
 
"Maaf , tapi aku kemari hanya karena ibu" 
 
"Ibu?! Kau masih menganggapnya ibumu?! Dasar anak tidak tau diri!" 
 
"Sudahlah , aku disini bukan untuk berdebat dengan anda" Hyunseung tak menghiraukan wajah terkejut dan marah ayahnya itu ia kembali duduk dikursi kecilnya disamping ranjang ibunya yang masih tak sadarkan diri 
 
Karena kesal tuan jang akhirnya berdiri dan menarik Hyunseung hingga kedua pria itu berhadapan 
 
"Keluar kau ! Jangan pernah kembali lagi !" 
 
"Appanim tenanglah .. Appanim tolong" ujar suzy yang mulai cemas 
 
"Sudahlah tak apa , aku akan keluar sekarang" 
 
Tiba-tiba nyonya jang tersadar dan melihat putra dan suaminya bertengkar nyonya jang langsung membuka suaranya dan tidak membiarkan Hyunseung untuk pergi 
 
"Tunggu! Hyunseung.." Panggilnya dengan sauaranya yang lemah 
 
Hyunseung membalikkan tubuhnya , ia merasa lega akhirnya ibunya sadar 
 
"Ibu..."
 
"Nak kau mau kemana?"
 
"Aku.."
 
"Dia harus pergi!" Jawab tuan jang 
 
"Yeobo(sayang,panggilan sayang untuk suami istri'honey') apa yang kau lakukan?! Hyunseung adalah anak kita ! Apa pun itu aku tidak mau Hyunseung pergi lagi !"
 
"Ibu sudahlah istirahat saja, jangan terlalu memikirkan yang berat aku akan baik-baik saja aku akan kembali lagi nanti" 
 
"Tidak perlu kembali lagi, aku sudah menganggap kau mati" 
 
"Yeobo !!" Ujar nyonya jang 
 
"Baiklah.. Aku akan memaafkanmu itu semua aku lakukan demi istriku" 
 
Hyunseung tetap dengan wajah dinginnya ia hanya menatap dingin pada ayahnya dan tidak memberikan respon apa pun 
 
"Nak kemarilah.. Ibu mohon jangan pergi lagi" 
 
Hyunseung melirik ayahnya yang juga menatapnya, tuan jang membuang nafasnya kasar lalu pergi dari ruangan itu 
 
"Hyunseung.. Kemarilah" 
 
Hyunseung pun kembali duduk dikursinya sebelah tangannya dipegang erat oleh nyonya jang 
 
"Hyunseung.. Ibu mohon, jangan pergi lagi ya nak" 
 
Hyunseung hanya mengangguk kaku sebagai jawabannya 
 
"Dan ibu juga merasa sudah tidak kuat lagi nak" 
 
Hyunseung mengernyit mendengar ucapan ibunya ada sedikit rasa cemas didalam dirinya mendengar perkataan nyonya jang 
 
"Ibu mau .. Sebagai permintaan terakhir ibu, menikahlah dengan suzy" 
 
Suzy membulatkan kedua matanya walaupun ia terkejut tapi jelas ia sangat senang 
 
"Maaf bu, tapi aku tidak bisa" 
 
"Hyunseung... Waktu ibu tidak banyak, tolonglah nak..suzy pasti akan menjadi pendamping yang baik untukmu" 
 
"Maaf bu.. Aku.." 
 
"Jika kau masih menolak, lupakan jika aku adalah ibumu dan jangan pernah sekali pun mendatangi makamku nanti" 
 
Hyunseung benar-benar terkejut dan tak menyangka ibunya benar-benar telah berubah 
 
"Kenapa ibu sangat ingin aku menikah dengannya?"
 
"Karena ibu adalah ibumu.. Ibu ingin kau bahagia dengan wanita yang baik dan mencintaimu" 
 
"Ibu salah, wanita yang bisa membuatku bahagia dan mencintaiku hanyalah hyuna"
 
Suzy terlihat sangat kesal
Lagi-lagi hyuna ! Apa menariknya wanita itu?! Jelas aku jauh lebih baik darinya ! Apa Hyunseung oppa buta ?!
 
"Jangan sebut namanya lagi didepan ibu, ibu hanya mau dan akan merestui jika kau menikah dengan suzy atau wanita lainnya asal tidak dengan wanita itu!"
 
"Dengarkan ibu Hyunseung.. Jika kau masih tidak mau mendengarkan ucapan ibu, fikirkan kembali kau akan kehilangan ibumu atau wanita itu" 
 
Hyunseung masih tetap terlihat dingin walaupun perasaannya saat ini benar-benar berantakan ia tak tau apa yang harus dikatakannya lagi akhirnya ia memutuskan untuk pergi 
 
 
🍂🍂🍂
 
"Aku pulang" 
 
"Hyuna ?"
 
Hyunseung mencari hyuna dan ternyata hyuna tertidur dengan posisi duduk dan dengan remot ditangannya namun ada yang berbeda , hyunseung mengamati wajah hyuna ia menyadari jika mata hyuna sedikit bengkak 
 
Apa dia menangis selama aku tidak ada ? Lagi-lagi aku membuatnya menderita 
 
Hyunseung merapihkan poni hyuna yang menutupi separuh matanya hyuna menggeliat kecil merasakan sentuhan tangan Hyunseung , hyunseung tersenyum dan dengan sangat perlahan ia menggendong hyuna dan menidurkannya di atas ranjang , hyunseung kembali tersenyum melihat hyuna menggeliat kecil setelah Hyunseung menidurkannya diatas ranjang 
 
Sepertinya dia sangat lelah
 
Hyunseung mengambil remot tv yang masih berada ditangan hyuna lalu mengecup keningnya 
 
Hyuna membuka perlahan kedua matanya saat hyunseung pergi dari kamar ternyata ia sudah terbangun saat hyunseung menggendongnya dan membawanya kekamar , ia hanya mencoba untuk menghindar dari Hyunseung agar Hyunseung terbiasa untuk tidak bicara lagi dengannya 
 
Apa aku benar-benar mampu merelakannya ? Pria Yang sangat mencintaiku dan selalu menjagaku, apa jadinya diriku jika harus berpisah dengannya ? Apa aku mampu?
 
Tak terasa air matanya terjatuh disudut matanya ia segera menghapusnya sebelum Hyunseung kembali dan melihatnya
 
 
Pukul 02.45am ksl
Apartement PentaHouse Seoul 
 
Hyuna terbangun dan tak menemukan Hyunseung disampingnya dengan mata yang masih mengantuk ia melihat keseluruh ruangan kamarnya 
 
Hyunseung oppa kemana ?
 
Hyuna berjalan keluar kamarnya dan tidak menemukan Hyunseung disana 
 
Huh? Hyunseung oppa benar-benar tidak ada ? 
 
Kedua matanya yang mengantuk itu akhirnya terjaga karena ia benar-benar sadar jika Hyunseung tidak ada 
 
Hyuna berjalan kedapur dan keseluruh ruangan ia tak menemukan kertas atau apa pun yang Hyunseung tinggalkan , lalu ia melihat ponselnya Hyunseung pun tidak memberikannya pesan apa pun perasaannya semakin cemas 
 
Hyunseung oppa kau kemana ?
 
Lalu terdengar seperti seseorang yang memasuki apartementnya , hyuna terlihat waspada ia tidak tau siapa yang memasuki apartementnya malam-malam seperti ini dan bagaimana orang itu bisa masuk hyuna segera mengambil pistol di laci mejanya dan bersiap menghabisi siapa pun orang itu yang akan berbuat jahat padanya
 
Hyuna semakin merasakan orang itu semakin dekat hyuna sudah siap dengan senjatanya 
 
"Siapa kau ?!" 
 
Hyunseung terkejut dan langsung mengangkat kedua tangannya,begitupula dengan hyuna yang langsung menurukan senjatanya 
 
"Oppa?"
 
"Hyuna ada apa ? Kau kenapa?"tanya hyunseung yang masih terlihat terkejut hampir saja ia mati tertembak oleh kekasihnya sendiri 
 
"Sayang.. Simpan senjata itu.." Dengan hati-hati Hyunseung mengambil alih pistol ditangan hyuna dan segera menyimpannya lagi didalam laci lalu menguncinya 
 
"Sayang ada apa ?" 
 
"Maafkan aku" ujar hyuna yang juga masih terkejut ia tak akan bisa memaafkan dirinya jika sampai ia membunuh kekasihnya sendiri tadi 
 
Kedua tangan hyuna bergetar baru kali ini setelah memegang senjata tangan hyuna bergetar ia masih terlalu terkejut akibat hampir saja membunuh Hyunseung dengan tangannya sendiri
 
Hyunseung memahami perasaan hyuna ia menarik hyuna kedalam pelukannya Hyunseung bisa merasakan tubuh dan nafas hyuna yang bergetar 
 
"Hyuna.. Tenanglah" 
 
"Aku hampir membunuhmu" gumam hyuna didalam pelukan hyunseung 
 
"Iya sayang tapi kau tidak melakukannya , sudah tenanglah"
 
"Sebentar aku ambilkan minum ya, duduklah" Hyunseung membantu hyuna duduk diatas ranjang dan ia segera mengambilkan minum untuk hyuna agar merasa lebih tenang 
 
"Ini minumlah" 
 
Hyuna meminum air hangat itu dengan tangannya yang masih bergetar ia tak bisa mengendalikannya 
 
"Oppa.. Kau darimana?"
 
"Aku.. Eum.." 
 
Hyuna terdiam menunggu jawaban Hyunseung kenapa Hyunseung oppa terlihat gugup? Apa yang sebenarnya dia lakukan? Dan kemana dia pergi?
 
"Oppa bolehkah aku bertanya sesuatu padamu? Tapi aku mohon kau menjawabnya dengan jujur" 
 
"Tentu sayang, aku pasti akan mengatakanya dengan jujur" 
 
"Apa .. Oppa mencintai wanita itu?"
 
"Hm? Siapa maksudmu?"
 
"Wanita itu.. Wanita yang akan kau nikahi"
 
"Aah maksudmu suzy?" 
 
Hyuna mengangguk kecil dan kedua matanya yang tak lepas menatap wajah Hyunseung yang terlihat tenang 
 
"Dia adalah teman masa kecilku, aku tidak sama sekali mencintainya .. Dan satu lagi, aku tidak akan menikahinya karena wanita yang aku cintai hanya wanita yang saat ini duduk disampingku yang hampir saja menembakku pada malam hari dan saat ini dia sedang menatapku tanpa berkedip" 
 
"Oppa!!" 
 
Hyunseung tertawa kecil dan menarik hyuna kedalam pelukannya 
"Jangan berfikir yang tidak-tidak tentang aku dan suzy, aku tidak mencintainya" 
 
"Jinjja?"
 
"Eum" 
 
Aku merasa sangat senang mendengar jawaban Hyunseung oppa, tapi.. Kenapa ada perasaan aneh didalam diriku? Mengapa aku merasa sangat egois 
 
 
🍂🍂🍂
 
"Nah waktunya kalian pensiun, aku tak akan memakai kalian semua lagi, annyeong"
 
Hyuna yang sedang membereskan senjata-senjatanya terpaksa harus menghentikkan kegiatannya karena ponselnya berbunyi namun ia tidak tau siapa itu karena hanya deretan nomor yang terlihat dilayar ponselnya 
 
"Yoboseo?"
 
"Kau hyuna ?" Tanya wanita dari sebrang sana dengan angkuhnya 
 
"Ya , kau siapa ?" Jawab hyuna tak kalah angkuh karena sebagai wanita hyuna merasa tak suka diperlakukan seperti itu oleh wanita lainnya
 
"Aku suzy, bisakah kita bertemu? Ada yang harus kubicarakan"
 
"Eonje? (Kapan?)" 
 
"Hari ini, pukul delapan malam di MoMo caffe" 
 
"Arraseo(baiklah)" 
 
Tanpa menjawab lagi suzy memutuskan panggilannya 
 
Dasar perempuan manja! Tapi tunggu.. Apa yang ingin dia bicarakan? Pasti menyangkut pernikahan itu, hm lihat saja nanti 
 
 
Pukul 08.55pm ksl
MoMo caffe 
 
Suzy baru saja tiba sedangkan hyuna sudah menunggu sedari tadi 
 
"Maaf aku terlambat karena aku harus menggunting kukuku dulu" 
 
"Eum" jawab hyuna dengan ketusnya 
 
Apa ?! Dia bilang dia terlambat hanya karena menggunting kukunya ?! Gila 
 
Suzy memanggil pelayan dan mengatakan pesanannya 
 
"Kau tidak memesan apa pun?" 
 
"Tidak, aku tak akan lama jadi katakanlah apa yang ingin kau bicarakan?"
 
"Oh begitu, ternyata kau wanita yang sibuk ya.. Entahlah aku tidak tau memangnya apa yang bisa dilakukan wanita seperti dirimu" 
 
Apa yang bisa aku lakukan ?! Aku bisa membunuhmu saat ini juga
 
"Ya kau benar.. Tidak ada yang bisa aku lakukan selain membuat orang diam untuk selamanya"
 
Suzy tertegun mendengar jawaban yang begitu santai dari mulut hyuna namun dibalik kata-katanya itu membuat suzy sedikit bergidig ngeri namun karena ia memiliki gengsi yang sangat tinggi ia tak memperlihatkan ketakutannya itu 
 
"Baiklah.. Aku ingin mengatakan jika aku tak akan berhenti untuk mendapatkan Hyunseung oppa, aku hanya ingin mengatakan padamu untuk jangan patah hati terlalu lama karena hyunseung oppa akan menikah denganku, secepatnya" 
 
Tanpa Suzy duga bukannya membuat hyuna sedih atau diam hyuna malah menyunggingkan ujung bibirnya dengan wajah meremehkannya lalu tertawa kecil
 
"Hey! Apanya yang lucu?!"
 
"Kau" 
 
"Mworago?!"
 
"Iya kau.. Kau terlalu percaya diri dan itu menggelikan" 
 
"Apa maksudmu?!" 
 
"Maksudku? Maksudku adalah kau tidak akan pernah bisa mendapatkan Hyunseung oppa atau yaa bisa dikatakan 'merebutnya' dariku, karena hyunseung oppa tidak pernah mencintaimu, well.. Tadinya aku ingin melepaskan Hyunseung oppa jika memang dia ingin menikah denganmu, tapi setelah aku tanyakan padanya.. Kau tau apa jawabannya ? Dia .. Tidak ... Pernah .. Mencintaimu.." 
 
Hyuna tertawa puas dalam hatinya melihat wajah suzy yang mulai memerah 
 
"Dengarkan aku perempuan manja , jika Hyunseung oppa pada akhirnya memang memilihmu aku sebagai wanita yang mencintainya akan merelakannya apa pun demi kebahagiaannya, tapi.. Jika ternyata Hyunseung oppa mencintaiku.. Aku tak akan membiarkan siapa pun merebutnya dariku"
 
"Kau ..!"
 
"Mwo?" 
 
"Kau wanita gila !" 
 
"Aku ? Kau atau aku? Berteriak didalam caffe kau tidak lihat orang-orang memperhatikanmu karena sedari tadi kau berteriak tidak jelas? Kau harus belajar menjadi wanita yang lebih santai.. Sudahlah sepertinya sulit untuk bicara dan memahami ucapanku untuk wanita seperti dirimu, aku harus segera kembali karena kekasihku sudah menungguku dirumah" ujarnya dengan menekankan kata 'kekasihku' 
 
Hyuna memberikan senyuman mematikannya pada suzy yang masih terdiam membeku dengan wajah merah padamnya , hyuna bangun dari duduknya dan berjalan meninggalkan suzy yang masih terdiam 
 
"Ini silahkan nyonya coffenya" 
 
"Tidak ! Aku sudah tidak mau minum coffe!" Suzy pun bangun dari duduknya dan hendak pergi namun sang pelayan wanita itu segera menahan tangan suzy
 
"Ish lepaskan!" 
 
"Maaf nyonya tapi anda harus membayar" 
 
Suzy merasa malu orang-orang disana memperhatikannya ia langsung mengeluarkan dompetnya dan menyimpan uang itu diatas meja lalu segera pergi dari caffe itu dengan mengacuhkan tatapan aneh dari orang-orang didalam caffe itu 
 
Awas kau hyuna ! Aku tidak akan kalah begitu saja !! Aku tidak menyangka ternyata dia wanita yang berbahaya! Kurang ajar !!! 
 
"Eomma !! Apa yang harus aku lakukann!! Menyebalkan!!!!" Ia terus menggerutu didepan caffe membuat orang yang lalu lalang masuk dan keluar dari caffe itu menatapnya aneh
 
Dia fikir dia siapa bisa mengalahkanku? Dasar wanita manja , potong kuku saja sampai satu jam ! Wanita aneh.. Lagi pula aku bisa membantu dia memotong kuku hingga seluruh jarinya dalam satu detik !
 
Terdengar suara orang yang meminta tolong disudut gang yang gelap dan sepi hyuna yang berjalan sendiri yang sibuk dengan fikirannya tertegun dan menghampiri ketiga pria itu 
 
Ada apa disana ? Oohh ada yang so mau jadj jagoan?? Beraninya keroyokan 
 
Ternyata sumber keributan itu berasal dari tiga orang preman yang berusaha mengambil paksa barang dari seorang pemuda yang sepertinya tidak bisa berkelahi dan hanya seorang diri itu , tanpa fikir panjang dijalanan yang cukup sepi itu hyuna menghampiri mereka
 
"Yah !! (Hey!!)"
 
Keempat pria itu langsung menatap ke arah hyuna yang dengan santainya berdiri menatap mereka tanpa rasa takut sedikit pun 
 
"Kalian sedang apa ? Seru sekali" ujar hyuna 
 
"Siapa kau ?!" Tanya salah seorang dari preman itu 
 
"Aku? Aaah bukan siapa-siapa .. Hanya wanita yang kebetulan lewat" 
 
"Pergilah ! Jangan campuri urusan kami!" 
 
"Uh? Kalian mengusirku? Wae ? Apa kalian takut pada wanita imut sepertiku? Aigoo.. " 
 
"Pergilah atau kami akan menidurimu hahaha" mereka tertawa puas dengan mulut mereka yang besar namun hyuna pun malah ikut tertawa membuat mereka terdiam bingung 
 
"Wae ? Kenapa tiba-tiba diam ? Bukankah tadi itu lucu ?" Tanya hyuna 
 
"Baiklah kau yang meminta nona manis" mereka pun berjalan mendekati hyuna dan meninggalkan pria yang menjadi korban itu begitu saja
 
"Naah begitu .. Kemarilah aku terlalu malas untuk berjalan kesana" 
 
Hyuna menyunggingkan ujung bibirnya saat mereka semakin dekat dan saat salah seorang dari mereka memegang sebelah bahu hyuna dengan gerakan cepat hyuna menarik pria itu hingga terjatuh lalu mematahkan sebelah tangannya dan pria kedua itu mencoba memukul hyuna namun hyuna sudah terlebih dahulu menarik salah seorang teman dari mereka hingga kepala kedua pria itu saling terbentur keras lalu hyuna menginjak kuat sebelah kaki pria itu hingga meringis kesakitan dan pria yang satunya lagi ia pegang kuat dengan kedua tangannya hingga terdengar suara patah dari tulangnya 
 
"Wae wae wae ? Bukannya kalian ingin meniduriku? Apa kalian yakin? Memangnya masih kuat ? Ckckck"
 
"Ampun!! Ampun lepaskan kami!"
 
"Baiklaah.. Tapi setelah ini jangan pernah menggangu siapa pun lagi ! Beruntung jika kalian tidak bertemu denganku tapi jika sampai aku melihat kalian melakukannya lagi.. Akan kurobek isi perut kalian"
 
"Baik nona baik ! Lepaskan kami.."
 
"Eum arraseo" 
 
Hyuna pun melepaskan mereka dan mereka segera berlari terbirit-birit 
 
"Dasar pecundang" gumamnya , hyuna pun berjalan pergi 
 
"Hyuna ?"
 
Hyuna terhenti dan langsung membalikkan tubuhnya menatap pria itu yang tak lain adalah pria yang menjadi korban dari ketiga brandal tadi 
 
"Kau ?!" Hyuna pun terkejut melihat siapa pria yang baru saja ditolongnya
 
 
 
 
 
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 25: Makasih thor! Makasih udah buat ending kayak gini T.T
Troubleshipper #2
Lega dkit sih hyuna hyunseung udah kmbali. Tapi feelingku mslh msih bnyak... T.T
Troubleshipper #3
Chapter 19: Trouble.. Trouble.. Mssalah mkin bnyak thor.. Ane bperr T.T
Troubleshipper #4
Chapter 14: Saya yg sakit hati hyunseung mau nikah T.T.
Troubleshipper #5
Chapter 13: Wlwkwk.. Ngakak subuh2 pas baca "kantung" hyuna. Btw, happy birthday unni.
Exquisitely #6
Great Looking Plot~
Troubleshipper #7
Chapter 10: Ah... Author jdi balik ke chap 1 lagi kannn.. Ah chanyeol siapa?? Hahaha..
Troubleshipper #8
Chapter 9: Aku pikir ini chap penuh dgn kesedihan.. Tapi ternyata diluar dugaaan. Emosi reader dibuat naik turun.. Daebak author! Gomawo udh updte..
Troubleshipper #9
Chapter 6: Diawal udah dibuat ketawa pas hyunseung oppa jadi malas karena hukumannya.. Aku sukses banget bayangin wajahnya, hahha.. Tapi diakhir dibuat khawatir juga, ah entahlah thor.. Yg pnting Next.. Hehe
Troubleshipper #10
Chapter 3: Tiap dialog mereka, feel nya dapet bgt.. Ucapan hyunseung terkesan dingin, agak cuek.. Tp syang sama hyuna. Wkwk, aku sok tau..

Smgt thorr..