Aku yang mengalah

Dangerous Couple

Hyunseung terlihat gelisah ia tidak bisa tidur bahkan setiap kali ia memejamkan matanya ia kembali teringat pada ucapan suzy ia khawatir suzy akan mengatakan semuanya pada keluarganya dan juga semua orang siapa itu hyuna

 
Mulai saat ini aku harus bersikap baik pada suzy, aku tidak mau sampai dia membongkar semuanya , aku tidak mau terjadi sesuatu pada hyuna dan kalau pun sampai semuanya terkuap aku rela ikut masuk kedalam penjara bersamanya tapi tidak.. Hyuna sedang mengandung aku tidak mau terjadi sesuatu yang buruk padanya dan juga calon bayiku 
 
Suzy terbangun karena ia merasa haus tenggorokannya kering tapi ia kemudian melihat hyunseung yang masih membuka matanya 
 
"Oppa?" 
 
Hyunseung hanya menatap sekilas suzy lalu ia membalikkan tubuhnya 
 
Ada apa dengannya ? Apa hyunseung oopa masih marah padaku? Bagaimana aku bisa tahan hidup dengan pria yang selalu bersikap dingin dan tidak peduli padaku, apakah selama ini aku sudah keterlaluan? Aku merasa benar-benar jahat
 
 
Pukul 08.00am ksl 
Rumah Jang 
 
Hyunseung terbangun dan melihat suzy yang masih tertidur disampingnya 
 
Mulai hari ini aku harus bersikap baik padanya , demi hyuna dan bayiku
 
Suzy terbangun dan saat membalikkan tubuhnya ia tertegun hyunseung sudah menatapnya 
 
"Selamat pagi" ujar hyunseung dengan canggungnya 
 
Suzy mengerutkan keningnya menatap aneh pada hyunseung baru kali ini hyunseung mengucapkan selamat pagi padanya dan bersikap hangat 
 
"Oppa kau kenapa?" 
 
"Tidak ada apa-apa, apa kau tidur nyenyak?" 
 
"Ne" jawab suzy dengan wajah masih bingungnya 
 
"Cepatlah bangun dan bersihkan dirimu aku akan membawamu keluar" Hyunseung tersenyum kecil dan beranjang dari ranjangnya 
 
Huh?? Apa aku masih dalam dunia mimpi? Ada apa dengannya ?
 
Hyunseung menemani suzy berbelanja di mall ia membelikan apa pun yang suzy inginkan tapi suzy merasa aneh dengan perubahan sikap hyunseung yang tiba-tiba itu tapi ia menyukai ini dan memilih untuk tetap berpura-pura tak mencurigainya 
 
"Oppa lihatlah ini, apa bagus untukku?" Tanya suzy dengan memperlihatkan sebuah dress mini berwarna hitam
 
"Ne" jawab hyunseung singkat padat dan jelas 
 
"Benarkah? Lalu bagaimana dengan yang ini?" 
 
Hyunseung membuang nafasnya panjang ia mulai merasa bosan berada ditempat itu mulanya hyunseung adalah seorang pria yang sangat memperhatikan fashionnya dan juga senang berlama-lama ditempat seperti ini tapi entahlah baru kali ini ia merasa jenuh dan ingin segera pergi 
 
Tak terduga ternyata hyuna pun pergi kesana bersama hani untuk menemani hani membeli pakaian untuk acara pesta ulangtahun adik sepupunya , hyuna terkejut melihat hyunseung yang berada tak jauh disana bersama suzy 
 
Hyunseung oppa? 
 
"Hyuna bagaimana dengan yang ini? Tapi ini mahal sekali aigoo .. Tapi bagus kan? Jika bagus aku akan membelinya menurutmu bagaimana ?" Tanya hani namun ia tertegun melihat hyuna sedang menatap kearah lain hani pun mengikuti arah tatapan hyuna 
 
"Itu kan boss.. Dan.. Suaminya?" Gumam hani 
 
Omo! Suaminya boss kan mantan kekasih hyuna itu.. Astaga pasti hyuna sangat sedih sekarang, aku harus melakukan sesuatu 
 
"Khem hyuna! Ayo kita pergi ketempat lain disini terlalu mahal aku kan belum mendapatkan gajiku ayo" hani menarik tangan hyuna untuk pergi namun disaat bersamaan hyunseung tak sengaja menoleh dan melihat hyuna 
 
"Hyuna??" 
 
"Mwo? Hyuna?" Tanya suzy yang tak sengaja mendengar hyunseung 
 
"Tidak aku tidak mengatakan apa pun" ujar hyunseung namun sesekali hyunseung kembali menoleh kebelakang dan memastikan wanita yang tadi dilihatnya adalah benar hyuna 
 
Aku tau pasti hyunseung oppa masih terus memikirkan hyuna, aku benar-benar merasa tidak memiliki harga diri dihadapannya, aku merasa malu pada diriku sendiri , atau bahkan jangan-jangan hyunseung oppa mendadak menjadi sangat baik padaku hanya karena ia ingin melindungi hyuna? Astaga kenapa aku benar-benar merasa bodoh 
 
"Oppa aku sudah selesai" 
 
"Tapi kau belum membeli bajunya" 
 
"Gwaenchana, aku ingin pulang" 
 
"Suzy.. Maafkan aku aku tidak bermaksud membuatmu sedih"
 
Suzy tersenyum kecut 
"Gwaenchana aku ingin pulang"
 
Hyunseung merasa bersalah sekaligus ia merasa khawatir jika sampai ia melukai perasaan suzy nantinya suzy akan nekat memberitahukan siapa hyuna sebenarnya pada orang-orang 
 
"Hyuna kau lapar tidak? Kau ingin makan apa ?" Tanya hani namun hyuna masih diam seperti memikirkan sesuatu 
 
Hyunseung oppa terlihat sangat dekat dengan suzy, sekarang sepertinya hyunseung oppa sudah mulai membuka hatinya untuk suzy, baguslah akhirnya hyunseung oppa bisa memulai hidupnya yang baru walaupun sungguh rasanya sangat menyakitkan melihatnya begitu dekat dengan wanita lain walaupun wanita itu adalah istrinya sendiri, aku berjanji aku tak akan pernah menemuinya lagi walaupun kami tidak sengaja bertemu aku akan menghindarinya aku tak mau merusak kebahagiaannya
 
Kasihan hyuna,pasti dia masih memikirkan suzy dan hyunseung bahkan tadi mereka terlihat dekat sekali sepertinya hyunseung itu sudah mulai menerima suzy sebagai istrinya, aku mengerti bagaimana perasaan hyuna saat ini apa yang harus aku lakukan? 
 
"Hani-ya" ujar hyuna menghamburkan lamunan hani 
 
"Ne ?" 
 
"Kau kenapa? Kenapa melamun?" 
 
"Kau yang duluan melamun sedari tadi kau tidak menjawabku jadi aku juga ikut melamun" 
 
"Jinjja? Kau bertanya padaku?" 
 
Hani mengangguk 
"Aigoo maafkan aku hani, aku.. Tadi.." 
 
"Gwaenchana.. Yasudah kau ingin makan tidak?" 
 
"Boleh juga aku merasa lapar, aku ingin makan pasta bagaimana ?" 
 
"Kajja" 
 
 
🍂🍂🍂
 
Dimeja makan nyonya jang menatap hyunseung dnegan bingung namun ia merasa senang melihat hyunseung yang memperhatikan suzy
 
"Kau menyukai makanan ini? Jika tidak aku akan meminta ahjumma membuatkan yang lain atau kau ingin makan yang lain? Aku akan pesankan" ujar hyunseung pada suzy 
 
"Naah ini baru putraku, jika kau terus memperlakukan istrimu seperti ini ibu yakin pasti rumah tangga kalian akan berjalan harmonis, benarkan suzy?" 
 
Suzy hanya tersenyum kecil dan menganggukkan kepalanya dalam hatinya ia tau jika hyunseung tidak bersungguh-sungguh berubah untuk keharmonisan rumah tangganya tapi ia berubah karena hyunseung takut jika suzy akan mengatakan yang sebenarnya pada keluarganya dan semua orang 
 
Setelah makan malam selesai suzy melihat hyunseung keluar dari dalam kamar mandinya tak biasanya hyunseung tersenyum padanya lalu hyunseung berjalan ketempat tidur 
 
"Ada apa ? Kau belum tidur?" 
 
"Hyunseung oppa" 
 
"Hm?" 
 
"Jujurlah padaku" 
 
"Ada apa?" 
 
"Kau melakukan ini kau berubah menjadi sangat baik padaku hanya karena untuk melindungi hyuna kan?" 
 
Hyunseung tertegun dan raut wajahnya seketika berubah menjadi kembali dingin 
 
"Hyunseung oppa, katakan padaku aku benarkan? Kau tidak bersungguh-sungguh ingin berubah karena kau memang ingin membuka hatimu untukku kan? Tapi kau seperti ini karena hyuna" 
 
"Ne" jawab hyunseung walaupun suzy sudah mengetahui jawabannya namun entah mengapa ia merasa sangat terkejut dan hatinya sungguh sakit 
 
"Jadi benar kau seperti ini hanya untuk melindunginya ? Oppa.. Apa kau sangat mencintainya?" 
 
"Ya , aku sangat mencintainya dan saat ini hyuna tengah mengandung anakku maka dari itu aku tidak mau terjadi hal yang buruk padanya" 
 
"Apa ?! Hyuna hamil ?!" 
 
"Ya, dia sedang mengandung anakku" 
 
Hati suzy terasa semakin sakit ia mencoba menahan amarahnya 
 
"Sejak kapan?? Apa kau menghamilinya saat kita sudah menikah oppa?!" Tanya suzy dengan air mata yang mulai menetes 
 
"Tentu tidak, tapi saat aku dan hyuna masih berpacaran sebelum aku menikahimu" Hyunseung menarik nafasnya dalam 
 
"Seandainya hyuna mengatakannya padaku jika dia sedang hamil tentu aku tidak akan menikahimu aku akan tetap mempertahankannya tapi sayang semuanya sudah terlambat bahkan hyuna saat ini menjauh dariku, sudahlah jangan dibahas lagi ini sudah malam lebih baik kau tidur, aku juga akan istirahat" 
 
Tanpa bicara lagi hyunseung mematikan lampu kecil disampingnya lalu merebahkan tubuhnya diranjang 
 
Jadi hyuna sedang hamil??? Bahkan hyunseung oppa saja belum pernah menyentuhku, yatuhan kenapa aku merasa sangat kecewa dan sedih.. Bagaimana pun juga akulah yang telah merusak hubungan mereka, aku tidak bisa membayangkan bagaimana jika aku berada di posisi hyuna dia sedang mengandung sedangkan ayah dari bayinya menikah dengan wanita lain dan ia harus membesarkan anaknya seorang diri, aku harus bicara dengannya besok aku harus meminta hyuna untuk kembali pada hyunseung oppa , bagaimana pun percuma saja aku mempertahankan hyunseung oppa aku merasa tidak bahagia dan aku yakin hyunseung oppa pun seperti itu, baiklah aku akan merelakannya aku berjanji aku akan menebus kesalahanku padamu oppa dan kau hyuna 
 
"Hyuna ?" Choi terkejut melihat hyuna yang masuk kedalam ruangannya 
 
"Choi apa ini?!" Hyuna memperlihatkan surat berita didalam koran yang berisi jika penjahat yang saat itu membobol rumah keluarga seohyun telah tertangkap 
 
"Kau korbankan siapa ?!" Tanya hyuna lagi 
 
"Aaah ini, tenanglah..." 
 
"Katakan kau korbankan siapa ?!" 
 
"Hanya berandalan jalanan yang tidak punya masa depan" 
 
"Benarkah? Kau tidak mengorbankan satu pun anak buahmu kan?!" 
 
"Tidak hyuna tentu tidak" jawab choi dengan suara datarnya 
 
"Hyuna sebentar" choi menahan hyuna yang hendak keluar dari ruangannya 
 
"Ada apa?" 
 
Choi berjalan mendekati hyuna hingga ia berdiri tepat dihadapan hyuna , hyuna mendongakan kepalanya untuk menatap wajah choi yang memang memiliki tubuh yang tinggi
 
"Berapa usia kandunganmu?" 
 
"Kenapa kau tanyakan itu?" 
 
"Hanya bertanya" 
 
"Tiga bulan, wae?" Tanya hyuna dengan ketusnya 
 
"Apa kau tidak berniat mencari ayah untuk anakmu?"
 
Hyuna mengernyit mendengar perkataan choi 
 
"Apa yang kau bicarakan?! Sudahlah" choi kembali menahan hyuna yang hendak pergi dan menarik hyuna kedalam pelukannya membuat hyuna terkejut 
 
"Choi ! Apa yang ..." Tiba-tiba saja hyoyeon masuk kedalam ruangan dan tak sengaja melihat hyuna dan choi sedang berpelukan 
 
"Oh ! Maaf... Maafkan saya boss, hyuna saya permisi" 
 
"Andwae hyoyeon!!" Panggil hyuna namun choi tetap tidak melepaskan pelukannya 
 
"Choi lepaskan !!" 
 
"Hyuna, menikahlah denganku"
 
"Mwo?! Jangan gila ! Lepaskan choi !"
 
"Aku tidak akan melepaskannya sebelum kau menjawabnya" 
 
"Aku tidak mau! Sudahkan?! Lepas!" 
 
Hyuna menendang kemaluan choi dengan lututnya sangat keras hingga akhirnya choi melepaskan pelukannya dan meringis kesakitan
 
"Apa yang kau lakukan ?! Bukankah kau sudah berjanji untuk melupakan perasaanmu itu padaku huh?! Kau memang manusia yang tidak bisa dipercaya!" Hyuna segera berjalan cepat dan keluar dari ruangan choi 
 
"Hyuna !!" Panggil choi yang masih meringis kesakitan 
 
"Dasar gila ! Dia fikir apa yang dia lakukan!! Keterlaluan !" Gerutu hyuna sambil berjalan cepat kembali kekamarnya tanpa ia sadari hyoyeon berdiri tak jauh dari sana mendengar celotehan hyuna hatinya terasa sakit melihat choi yang memeluk hyuna karena ternyata selama ini hyoyeon menyimpan rasa pada hyuna 
 
 
Pukul 10.55pm ksl
Markas Choi
 
"Hyoyeon?" Hyuna membuka sedikit pintu kamar hyoyeon yang tidak terkunci dan melihat hyoyeon sedang merebahkan tubuhnya diatas ranjang 
 
"Hyuna?" 
 
Hyuna tersenyum kecil 
"Kau sudah tidur ?" 
 
"Belum, masuklah" 
 
Hyuna pun masuk dan menutup kembali pintunya lalu duduk disamping hyoyeon 
 
"Ada apa hyuna ?" 
 
"Soal kejadian tadi.. Jangan katakan pada siapa pun , bisakah? Karena sungguh itu tidak seperti yang terlihat dia tiba-tiba saja menarikku dan memelukku" 
 
Hyoyeon merasa lega akhirnya ia mendapatkan jawabannya ternyata memang hyuna tidak menyimpan perasaan apa pun pada choi 
 
"Iya aku berjanji" jawab hyoyeon 
 
"Gomawo" Hyuna pun memeluk hyoyeon tanpa hyuna ketahui jika ternyata hyoyeon menyimpan perasaan padanya 
 
Ada apa ini kenapa aku memiliki perasaan padanya aku tidak bisa seperti ini aku tidak boleh melakukannya lagi , hyuna adalah wanita normal dan aku tidak boleh merusaknya tapi aku terlalu mencintainya 
 
"Untuk apa dia ingin bertemu denganku lagi?" tanya hyuna 
 
"Entahlah, tapi apa kau mau menemuinya hyuna ?" 
 
"Baiklah, tapi katakan padanya ini yang terakhir" 
 
"Ne arraseo" 
 
Suzy kembali menghubungi hani untuk bertemu dengan hyuna karena hyuna tidak mengizinkan hani untuk memberikan nomor ponselnya pada siapa pun termasuk suzy 
 
Suzy baru saja tiba dan melihat hyuna duduk di kursi sedang meminum kopinya 
 
"Hyuna"
 
Hyuna mendongakan kepalanya menatap suzy yang sudah berdiri dihadapannya 
 
"Kenapa berdiri ? Kenapa tidak duduk" ujar hyuna dengan ketusnya 
 
Suzy pun tersenyum kecil dan duduk dihadapan hyuna 
 
"Katakan ada apa ?" Tanya hyuna 
 
"Hyuna aku ingin bertemu denganmu karena ada hal yang salah dan harus aku bicarakan denganmu" 
 
"Hal yang salah? Selama ini semuanya memang sudah salah, apa lagi yang salah menurutmu?" 
 
"Aku tau hyuna maka dari itu aku juga ingin meminta maaf"
 
Ada apa dengannya ? Wanita manja dan angkuh ini meminta maaf padaku? 
 
"Sebenarnya ada apa katakan" 
 
"Hyuna, kau tau? Hyunseung oppa hanya mencintaimu bahkan hingga sampai saat ini pun hatinya hanya untukmu" 
 
Hyuna tertegun dan mulai merasa tidak nyaman dengan pembicaraan ini
 
"Hyuna.. Selama pernikahanku dengan hyunseung oppa, hyunseung oppa tidak pernah bersikap hangat padaku, dia selalu bersikap dingin dan acuh padaku, dan kini aku mengerti kenapa hyunseung oppa bersikap seperti itu.. Itu karena hyunseung oppa tidak pernah mencintaiku" 
 
"Lalu kenapa kau menceritakannya padaku?" 
 
"Sebenarnya.. Aku merasa tidak bahagia dengan pernikahanku, maka dari itu.. Aku mulai sadar jika hyunseung oppa hanya memang pantas untukmu" 
 
Hyuna mengerutkan keningnya menunggu akhir pembicaraan suzy dan apa tujuannya 
 
"Aku ingin kau kembali pada hyunseung oppa, kumohon hyuna.. " 
 
"Apa kau sedang mabuk?" 
 
"Tidak aku tidak mabuk aku sangat sadar.. Dan aku juga sudah memikirkan ini dengan matang kumohon hyuna jangan menjauh dari hyunseung oppa dia sangat mencintaimu apalagi saat ini kau tengah mengandung anaknya kau tidak bisa menjauhkannya dari ayahnya" 
 
Hyuna terkejut suzy mengetahui keadaannya saat ini kenapa dia bisa tau? Padahal kan aku sudah memakai baju longgar! 
 
"Tunggu, apakah hyunseung oppa yang mengatakan aku sedang hamil?"
 
"Iya hyuna, semalam hyunseung oppa mengatakannya padaku jika ternyata kau sedang mengandung anaknya dan itu membuatku semakin merasa bersalah.. Aku tidak mau membuat hyunseung oppa sedih dan karena aku hyunseung oppa tidak bisa bersama wanita yang dicintainya dan juga anaknya"
 
"Jadi apa yang kau inginkan?" 
 
"Hyuna aku mohon , kembalilah pada hyunseung oppa dia akan sangat bahagia jika kau kembali padanya" 
 
"Aku tidak bisa" 
 
"Kenapa ? Aku mohon hyuna" 
 
"Dengar, aku tidak mau kembali padanya apalagi aku melakukannya untukmu"
 
"Baiklah jangan lakukan ini untukku, tapi lakukanlah untuk anakmu" 
 
"Kenapa kau selalu membawa-bawa anakku? Aku yang tau bagaimana kehidupannya nanti tanpa hyunseung oppa pun aku bisa merawatnya seorang diri, dan satu hal lagi kau fikir aku wanita macam apa yang mau mendekati pria yang sudah memiliki pasangan? Walaupun aku bukan wanita baik dan jahat tapi aku tidak pernah mau merebut siapa pun" lalu hyuna pun beranjak dari duduknya
 
"Hyuna changkaman!" 
 
"Mwo?" 
 
"Baiklah, kau tidak akan merebut hyunseung oppa dariku"
 
"Apalagi maksudmu?" 
 
"Aku akan menceraikan hyunseung oppa, jadi kau bisa kembali padanya" 
 
Hyuna menepis kasar tangan suzy yang memegangnya
 
"Kau memang wanita aneh dan gila, kau fikir aku akan senang saat kau berpisah dengannya ? Kau malah membuatku terlihat semakin buruk seakan-akan kau mengalah demi diriku yang bahkan aku sama sekali tak berharap untuk kembali pada hyunseung oppa, sudahlah kita akhiri pembicaraan ini dan jangan temui aku lagi" Hyuna pun pergi namun suzy mengejarnya dan memegang sebelah tangan hyuna 
 
"Hyuna ! Aku mohon.. Kau tidak melihatnya sendiri aku yang setiap hari melihat hyunseung oppa sedih karena merindukanmu, aku memang mencintainya hyuna tapi aku juga tidak bisa terus bersamanya jika hyunseung oppa tidak menginginkanku dan tidak mencintaiku aku tidak tahan melihat hyunseung oppa yang selalu terlihat murung karena memikirkanmu kumohon mengertilah kembalilah padanya hyuna" tangis suzy 
 
Hyuna hanya diam bahkan sama sekali tak menatap suzy yang menangis dengan memegangi sebelah tangannya 
 
"sudahlah suzy, sejak awal kau yang selalu mengejar hyunseung oppa dan kau yang merusak hubungan kami kau harus ingat betapa sulitnya dulu kau untuk merusak hubungan kami jadi nikmati saja sekarang apa yang sudah kau dapat, jangan ganggu aku lagi" Hyuna melepaskan tangannya dan pergi 
 
Aku tidak akan menyerah aku akan menebus kesalahanku aku harus berhasil menyatukan hyuna dan hyunseung oppa kembali
 
 
"Kau darimana?" Tanya hyoyeon saat melihat hyuna baru kembali ke markas 
 
"Aku bertemu dengan teman lamaku, kenapa unnie ?" Jawab hyuna bohong
 
Hyoyeon hanya mengangguk
"Tidak ada apa-apa" 
 
"Baiklah aku akan kekamarku" 
 
Hyuna terlihat lemas sepertinya dia sedang ada masalah, sebenarnya tadi dia bertemu dengan siapa? kuharap dia baik-baik saja 
 
Didalam kamar hyuna terus teringat dengan ucapan suzy 
 
Hyunseung oppa tidak bahagia ? Lalu kenapa dia kembali datang padaku hanya untuk mengatakan itu? Dia kan istrinya dia yang seharusnya bertanggung jawab bukannya aku, yatuhan bagaimana caranya untuk bisa terlepas dari hyunseung oppa
 
"Tapi kasihan juga hyunseung oppa jika dia tidak bahagia selama hidupnya , tapi memangnya apa yang bisa aku lakukan? Tentu saja aku tidak mau mendekatinya apalagi jika dia masih berstatus suami orang, lagi pula saat ini aku sudah kembali menjadi anak buahnya choi aku tidak mungkin kembali pada hyunseung oppa, hyunseung oppa adalah musuh terbesar choi sekarang, ahh eoteokke!" 
 
Diluar sana ternyata hyoyeon menguping apa yang hyuna bicarakan dan sekarang ia mulai mengerti apa yang terjadi pada hyuna 
 
Jadi begitu? Ini berhubungan dengan hyunseung? Seharusnya aku sudah menduganya, Kenapa hatiku merasa sakit dan cemburu, aku tidak boleh seperti ini aku harus membantunya 
 
Hyoyeon mengetuk pintu kamar hyuna yang terbuka dan hyuna langsung menatapnya 
 
"Oh unnie masuklah" 
 
"Gomawo" 
 
"Ada apa ?" 
 
"Apa kau baik-baik saja? Karena tadi kulihat kau terlihat sedang menyimpan masalah" 
 
Hyoyeon pun duduk disamping hyuna , hyuna mengangguk kecil dan tersenyum 
 
"Aku baik-baik saja , hanya masalah kecil" 
 
"Benarkah? Tapi sepertinya bukan masalah kecil untukmu aku tidak mau terjadi hal yang buruk yang membuatmu sedih dan terluka"
 
"Uh?" Hyuna tertegun melihat hyoyeon yang menatapnya dan berbicara seakan dia benar-benar tidak ingin hyuna terluka
 
"Oh maafkan aku hyuna, aku.. Maksudku aku hanya tidak ingin temanku terluka maka dari itu jika kau mau kau bisa menceritakannya padaku" 
 
"Ya.. Sebenarnya aku memang sedang ada masalah dengan wanita yang saat ini menjadi istri hyunseung oppa" 
 
"Hm? Memangnya apa yang dilakukannya ? Dia menyakitimu lagi?!" 
 
"Tidak , kali ini tidak seperti itu.. Bahkan dia aneh sekali dan aku malah merasa kasihan padanya, ternyata selama ini dia tidak bahagia bersama hyunseung oppa karena hyunseung oppa tidak pernah perduli padanya, ya begitulah.. Mungkin karena itu wanita itu merasa tidak nyaman" 
 
"Lalu apa yang diinginkannya?" 
 
"Unnie bisakah aku meminta saran darimu?" 
 
"Tentu" 
 
"Unnie kau tau tidak wanita itu malah memintaku untuk kembali pada hyunseung oppa, tapi bagaimana bisa aku melakukannya mereka kan masih dalam status penikahan aku tidak mau dicap sebagai perusak rumah tangga mereka belum lagi sebenarnya aku masih terlalu kecewa dan luka dihatiku belum sepenuhnya sembuh akibat apa yang hyunseung oppa lakukan padaku, belum lagi saat ini aku sudah menjadi anak buah choi lagi choi tidak akan mungkin senang jika aku sampai kembali pada hyunseung oppa, apa yang harus aku lakukan? Aku sungguh bingung dengan diriku sendiri" 
 
Tanpa hyuna ketahui tidak hanya choi yang tidak menyukai jika hyuna kembali pada hyunseung karena hyoyeon pun tidak mau hyuna dimiliki oleh siapa pun 
 
"Unnie ?" 
 
"Ne ?" 
 
"Kau kenapa ?" 
 
"Oh ani, aku.. Sedang memikirkan bagaimana jalan keluarnya untuk masalahmu itu" jawab hyoyeon dengan mencoba tersenyum 
 
"Kau baik sekali unnie gomawo" 
 
"Ne.. Hmm menurutku kau ikuti kata hatimu, jika kau merasa masih bisa untuk memaafkan hyunseung dan ada perasaan ingin kembali padanya kau ikuti saja kata hatimu, tapi bagaimana dengan pernikahan hyunseung dan istrinya?"
 
"Unnie kau benar, dan wanita itu pun bahkan mengatakan padaku jika dia akan menceraikan hyunseung oppa agar aku bisa kembali pada hyunseung oppa , wanita itu dulu bersusah payah merebut hyunseung oppa dariku dan sekarang dia malah bersusah payah untuk memberikannya lagi padaku dia memang aneh"
 
Hyoyeon hanya tersenyum kecil menanggapi celotehan hyuna ia merasa tak mampu menahan rasa cemburunya tapi apa pun keputusannya nanti dia akan tetap menerimanya dan membantu hyuna 
 
"Yasudah kau ikuti saja kata hatimu jangan menyiksa dirimu sendiri kau juga harus memperhatikan kandunganmu kau jangan terlalu lelah hyuna" 
 
"Ne Unnie gomawoyo" 
 
 
🍂🍂🍂
 
"Oppa kau mau kemana?" 
 
"Aku harus ke club ada sedikit masalah disana" 
 
"Oppa tapi bisakah kita bicara sebentar?" 
 
"Ada apa ?" 
 
"Aku.. Aku sudah memutuskan" 
 
"Apa maksudmu?" 
 
"Oppa , aku ingin bercerai" 
 
"Bercerai? Kenapa?" 
 
"Oppa aku tau kau tidak pernah mencintaiku selama ini aku berusaha untuk meluluhkan hatimu tapi rasanya percuma saja , kau tidak pernah membuka hatimu untukku aku tau kau hanya mencintai hyuna" suzy tak mampu menahan air matanya yang sudah tertahan dirongga matanya 
 
"Suzy? Apa yang kau fikirkan" 
 
"Oppa, aku ingin kau bahagia aku tau kau menderita hidup bersamaku, aku ingin kau mendapatkan kebahagiaanmu dan aku tau kebahagiaanmu adalah bersama hyuna, dan aku sudah memikirkan ini dengan matang .. Aku rela kau kembali pada hyuna , lagi pula hyuna saat ini sangat membutuhkan dirimu dia sedang mengandung , kau harus berada disampingnya" 
 
"Suzy" Hyunseung tak pernah menyangka suzy akan rela melepaskannya dan memikirkan kebahagiaannya 
 
Hyunseung mendekati suzy dan menatapnya penuh arti 
 
"Kenapa kau tiba-tiba berfikir untuk berpisah denganku? Apa kau merasa tidak bahagia ?" 
 
"Bukan seperti itu oppa.. Aku hanya merasa sangat egois karena telah menyakitimu dan juga hyuna , kalian saling mencintai dan aku merasa aku hanyalah beban untukmu, oppa aku sudah menemui hyuna" 
 
"Apa ? Kapan kau menemuinya? Dimana hyuna?" 
 
"Kemarin aku menemuinya , aku meminta padanya untuk jangan menjauhimu dan kembali padamu tapi.. Hyuna menolaknya" 
 
Raut wajah hyunseung seketika berubah menjadi dingin ia sudah menduganya jika hyuna memang tidak akan lagi memberikan kesempatan padanya 
 
"Tapi oppa jangan khawatir aku akan terus berusaha untuk membujuk hyuna karena bagaimana pun juga aku adalah wanita aku bisa melihat jika hyuna sebenarnya masih sangat mencintaimu dia hanya tidak mau kembali padamu karena kau masih berstatus suamiku, maka dari itu .. Aku ingin bercerai denganmu oppa" 
 
"Tapi suzy.. Apa kau yakin?" 
 
"Gwaenchana, aku yakin aku akan merasa lebih baik jika melihatmu dan hyuna kembali" 
 
Hyunseung menarik suzy kedalam pelukannya dan ini pertama kalinya hyunseung melakukan itu suzy semakin merasa sesak karena disaat ia akan merelakan hyunseung, hyunseung malah memperlakukannya dengan lembut 
 
Perlahan suzy membalas pelukan hyunseung dan tersenyum didalam pelukannya aku akan merelakanmu oppa karena aku tidak bisa memaksakan cintamu untukku, aku akan bahagia jika kau juga bahagia dan aku akan merasa lega jika aku melihat hyuna tersenyum aku harus membayar semuanya
 
 
"Hyuna?" 
 
Hyoyeon melihat hyuna yang melamun didalam kamarnya itu membuatnya sedih perlahan hyoyeon masuk kedalam kamar hyuna 
 
"Hyuna ?" 
 
"Oh unnie , maaf aku tadi.. Tadi aku sedang.."
 
"Ne Gwaenchana hyuna, kau masih memikirkan hyunseung?" 
 
Hyuna mengangguk kecil lalu membuang nafasnya panjang 
 
"Unnie aku masih bingung apa yang harus aku lakukan" 
 
Hyoyeon mengusap rambut hyuna 
"Tenanglah .. Sudah kukatakan kau jangan terlalu memikirkan ini aku lihat hari ini kau belum makan apa pun kau ingat kau sedang mengandung kau harus makan dengan cukup, ayo kita makan" 
 
"Tidak unnie aku tidak merasa lapar" 
 
"Jangan seperti itu, kau harus makan dan menjaga kesehatanmu" 
 
"Baiklah unnie, tapi aku tidak berselera makan disini bagaimana jika kita mencari makan keluar?" 
 
"Eumm baiklah ayo" 
 
Hyuna dan hyoyeon memutuskan untuk makan siang keluar dan tak sengaja hyuna melihat nyonya jang sedang makan bersama rekannya
 
"Hyuna kau melihat siapa?" 
 
"Itu.. Itu Ibunya hyunseung oppa" 
 
"Jinjja? Yasudah biarkan ayo kita duduk" 
 
"Ne" 
 
Hyuna dan hyoyeon pun memesan makanan mereka dan setelah selesai makan siang disaat yang bersamaan nyonya jang dan rekannya pun pergi 
 
Tak disangka saat nyonya jang keluar dari restoran itu arah jalan pulang mereka ternyata sama 
 
Nyonya jang akan pergi kemana ? Kenapa arahnya sama denganku 
 
Namun tiba-tiba saja mobil nyonya jang terhenti sedangkan mobil yang hyoyeon kendarai melaju meninggalkan mobil nyonya jang tapi tatapan hyuna tetap melihat ke arah kaca spion disampingnya memperhatikan apa yang dilakukan nyonya jang mengapa mobilnya berhenti dan tiba-tiba saja nyonya jang keluar dari dalam mobilnya dan berlari keluar dengan tergesa-gesa 
 
"Unnie tunggu hentikan mobilnya!" 
 
"Ada apa?" Tanya hyoyeon dan langsung menghentikkan mobilnya 
 
"Changkaman" Hyuna pun segera keluar dari dalam mobilnya dan berlari ke arah nyonya jang 
 
"Nyonya jang awas !!" Teriak hyuna yang berusaha melindungi nyonya jang yang hendak tertabrak mobil , hyuna segera berlari secepat mungkin dan mendorong nyonya jang 
 
Hyoyeon terkejut begitu pula dengan supir nyonya jang yang langsung keluar dari dalam mobil ketika melihat majikannya hampir tertabrak mobil
 
Hyuna dan nyonya jang terjatuh dengan nyonya jang dipelukan hyuna 
 
"Hyuna ??" 
 
"Anda baik-baik saja?" Tanya hyuna sambil meringis karena perutnya yang terbentur dan siku tangannya terluka 
 
"Terimakasih banyak hyuna kau telah menyelamatkanku" 
 
Hyuna tersenyum kecil sambil meringis kesakitan pada perutnya 
 
"Nak kau kenapa? Astaga ! Kau sedang hamil??" Tanya nyonya jang melihat hyuna memegangi perutnya yang sudah buncit 
 
"Ayo nak ayo kita kerumah sakit!" Supir nyonya jang dan hyoyeon segera menghampiri mereka dan menolong hyuna dan membawanya kerumah sakit 
 
 
 
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 25: Makasih thor! Makasih udah buat ending kayak gini T.T
Troubleshipper #2
Lega dkit sih hyuna hyunseung udah kmbali. Tapi feelingku mslh msih bnyak... T.T
Troubleshipper #3
Chapter 19: Trouble.. Trouble.. Mssalah mkin bnyak thor.. Ane bperr T.T
Troubleshipper #4
Chapter 14: Saya yg sakit hati hyunseung mau nikah T.T.
Troubleshipper #5
Chapter 13: Wlwkwk.. Ngakak subuh2 pas baca "kantung" hyuna. Btw, happy birthday unni.
Exquisitely #6
Great Looking Plot~
Troubleshipper #7
Chapter 10: Ah... Author jdi balik ke chap 1 lagi kannn.. Ah chanyeol siapa?? Hahaha..
Troubleshipper #8
Chapter 9: Aku pikir ini chap penuh dgn kesedihan.. Tapi ternyata diluar dugaaan. Emosi reader dibuat naik turun.. Daebak author! Gomawo udh updte..
Troubleshipper #9
Chapter 6: Diawal udah dibuat ketawa pas hyunseung oppa jadi malas karena hukumannya.. Aku sukses banget bayangin wajahnya, hahha.. Tapi diakhir dibuat khawatir juga, ah entahlah thor.. Yg pnting Next.. Hehe
Troubleshipper #10
Chapter 3: Tiap dialog mereka, feel nya dapet bgt.. Ucapan hyunseung terkesan dingin, agak cuek.. Tp syang sama hyuna. Wkwk, aku sok tau..

Smgt thorr..