I miss you

Dangerous Couple

"Yoboseo? Apakah anda kerabat dekat dengan wanita bernama kim hyuna?" Tanya wanita itu yang melihat nama hyuna lewat keterangan tanda penduduknya 

 
"Kau siapa ?" Tanya choi dengan suara dinginnya 
 
"Maaf aku tadi menemukan wanita ini tergeletak dijalanan dan sekarang dia sudah ada dirumah sakit apakah anda bisa kemari? Karena sampai saat ini wanita ini belum sadarkan diri dan saya tidak tau harus menghubungi siapa" 
 
"Hyuna?" Gumamnya namun terdengar jelas oleh wanita itu 
 
"Iya hyuna namanya kim hyuna , bisakah anda kemari sekarang juga ? Karena jujur saja maaf saya tidak bisa membayar semua tanggungan biaya rumah sakitnya" 
 
"Kirimkan alamatnya sekarang" 
 
"Ne baik"
 
Setelah menyampaikan alamat dan kamar hyuna dirawat saat ini tanpa membuang waktu lagi choi segera pergi seorang diri tanpa meminta anak buahnya untuk menemeninya kerumah sakit 
 
Ia pun sampai dan melihat seorang wanita yang terlihat sedang menunggu seseorang 
 
"Maaf , apa kau yang tadi menelfonku?" 
 
"Ah iya .. Apa kau .. " 
 
"Choi" 
 
"Iya benar tuan choi.. Silahkan masuk hyuna ada didalam dia belum sadarkan diri" 
 
"Baiklah" 
 
"Oh choi-ssi , maaf saya tidak bisa berlama-lama disini saya harus segera kembali bekerja" 
 
"Tunggu, apa pekerjaanmu?" 
 
"Saya bekerja sebagai pengantar bunga , ada apa ?" 
 
"Pengantar bunga ya ? Kalau begitu aku minta kau antarkan bunga untuk hyuna" 
 
"Ne ?" 
 
"Aku membeli bunga padamu dan antarkan kemari, bisa kan?"
 
"Ah ya ! Tentu .. Tentu tuan tentu bisa , baiklah kalau begitu saya akan segera kembali, bunga apa yang tuan inginkan ?" 
 
"Berikan bunga yang berarti akan perasaan cinta dan mengagumi" 
 
"Cinta dan mengagumi?" Gumam wanita itu sambil berfikir kira-kira bunga apa yang harus ia bawakan untuk choi 
 
"Ada apa ?" 
 
"Ne ? Oh tidak .. Aku akan segera membawakannya , kalau begitu saya permisi dulu tuan" 
 
"Baiklah" 
 
Choi pun menarik nafasnya dalam dan membuka pintu ruangan itu dari sana ia melihat hyuna yang terbaring lemah diatas ranjang, choi terkejut melihat luka lebam di wajah hyuna dengan refleknya choi mendekati hyuna dan memperhatikan wajah hyuna 
 
"Hyuna.. Apa yang terjadi" gumamnya 
 
Kurang ajar! Siapa yang telah melakukan ini pada hyuna , siapa pun itu aku harus mencarinya dan memberinya pelajaran! 
 
Hyuna melenguh kecil dan akhirnya tersadar choi merasa sangat gugup ia merasa hyuna akan langsung berteriak padanya dan mengusirnya , perlahan hyuna membuka kedua matanya dan ia meringis sakit pada luka di wajahnya yang mulai membengkak dibagian pipi kirinya 
 
Lalu tak lama tatapan hyuna dan choi saling bertemu sesaat hyuna terdiam sejenak keduanya terdiam tak ada yang memulai pembicaraan hyuna masih mencoba memfokuskan pandangannya dan mencoba meyakinkan dirinya jika benar yang saat ini berada didekatnya adalah choi 
 
Hingga akhirnya hyuna benar-benar kembali pada dirinya hyuna terkejut dan hendak bangun namun choi segera menahannya hyuna menepis tangan choi yang menyentuh bahunya 
 
"Jangan sentuh aku! Bagaimana bisa kau menemukanku?!" 
 
"Hyuna tenang, aku akan menjelaskannya kau tenanglah dulu" 
 
Hyuna mencoba tenang dan kembali merebahkan tubuhnya diranjang namun tatapannya tetap waspada pada choi 
 
"Apa yang kau inginkan ?" Tanyanya 
 
"Ada seorang wanita yang menelfonku dan mengatakan jika dia menemukanmu tergeletak dijalanan, apa kau habis berkelahi?" 
 
Hyuna mengerutkan keningnya mencoba mengingat apa yang terjadi semalam hingga akhirnya ia ingat jika tadi malam dirinya dipukuli oleh berandalan yang pernah ia temui 
 
"Ne, mereka memukuliku" jawab hyuna dengan tanpa ekspresinya 
 
"Siapa ? Siapa yang melakukan ini?" 
 
"Hanya berandalan yang sering berkeliaran didaerah tempatku bekerja" 
 
"Apa kau mengingat wajah mereka ?" 
 
"Eum" 
 
"Aku akan segera menemukan mereka dan memberikan pelajaran pada mereka"
 
"Kenapa tidak kau bunuh saja ?" Celetuk hyuna 
 
Choi tertegun mendengar ucapan hyuna namun bisa terlihat dari sorot matanya jika hyuna memang benar-benar sangat marah dan dendam pada pria-pria itu 
 
"Kau ingin aku membunuh mereka ? Sepertinya kau sangat muak dengan mereka" 
 
Hyuna menyunggingkan ujung bibirnya 
"Aku bukan muak pada mereka , tapi pada kehidupan ini, mulai saat ini aku tak akan berbaik hati lagi pada siapa pun" gumamnya 
 
Apa yang terjadi pada hyuna ? Aku bisa melihat tatapan penuh kebencian dimatanya dan setiap kata-katanya terdengar penuh kemarahan 
 
"Benarkah? Apa kau ingin membalaskan dendammu pada orang-orang yang sudah menyakitimu?" 
 
"Tidak, aku tidak ingin membuang waktuku hanya untuk membalas perbuatan mereka , itu adalah tugas tuhan dan aku tidak ingin terlalu ikut campur mengenai karma seseorang" 
 
"Lalu apa yang ingin kau lakukan ?" 
 
"Entahlah, aku hanya ingin mengembalikan kebebasanku" 
 
"Bagaimana jika kau kembali menjadi anak buahku hyuna ?" 
 
Hyuna tertegun dan kedua matanya yang tajam itu langsung menatap choi yang juga menatapnya penuh arti 
 
"Kau ingin aku kembali ?" 
 
"Ya, bagaimana ? Kau ingin mendapatkan kebebasanmu kembali kan? Kau bisa mendapatkannya lagi jika kau kembali menjadi anak buahku" 
 
Hyuna membuang nafasnya panjang dan berfikir sejenak 
 
"Baiklah, tapi bukan karena aku memberikan kesempatan padamu untuk mengaturku atau memberikan kesempatan padamu agar aku membalas cintamu itu, aku hanya ingin bersenang-senang" 
 
"Baiklah, aku mengerti.. Jadi bagaimana ? Kau setuju?" 
 
Hyuna mengangguk kecil sebagai jawabannya , choi tersenyum penuh kemenangan ia bukan bahagia karena hyuna akan kembali menjadi pekerjanya namun ia bahagia karena dengan kembalinya hyuna menjadi anak buahnya selain agar ia bisa lebih dekat lagi dengan hyuna ia pun bisa menjadikan hyuna alat untuk membalaskan dendamnya pada hyunseung 
 
"Lalu bagaimana dengan kandunganmu?" 
 
Hyuna mengerutkan keningnya menatap choi tanpa berkata apa pun membuat choi terlihat risih 
 
"Ada apa?" 
 
"Kenapa kau tau jika aku sedang hamil? Jadi selama ini kau selalu mengikuti kan?!" 
 
"Kau benar, aku memerintahkan anak buahku untuk mengikutimu" 
 
"Keterlaluan !" 
 
"Sudahlah hyuna , saat ini pun kau sudah kembali bergabung bersamaku, sekarang kita kembali menjadi rekan" 
 
"Kau memang tidak berubah!" 
 
Aku tidak akan pernah berubah hyuna , cintaku padamu pun tidak akan pernah berubah 
 
 
🍂🍂🍂
 
Akhirnya pesta pernikahan pun selesai selama acara berlangsung hyunseung memilih untuk diam didalam kamar rias dan membiarkan Suzy yang menyambut tamu seorang diri, ia berbohong ia mengatakan pada seluruh keluarga jika ia merasa tidak enak badan hingga ia memilih untuk istirahat didalam kamar dan yang sebenarnya ia terlalu malas untuk memasang senyumnya dihadapan orang-orang yang tak ia inginkan 
 
Hyuna.. Bahkan saat ini pun aku masih ingat aroma tubuhmu , aku benar-benar merindukanmu
 
"Hyunseung?" Hyunseung tertegun dan langsung membalikkan tubuhnya menatap seohyun yang masuk kedalam kamar 
 
"Ada apa? Bukankah sudah kukatakan aku sedang merasa tidak enak badan" 
 
"Aku kesini bukan untuk memintamu menemui para tamu undangan atau apapun" 
 
"Lalu untuk apa ?" 
 
Seohyun menutup pintu kamar itu bahkan menguncinya membuat hyunseung mengernyit melihat tingkah sepupunya ini sebenarnya apa yang ingin dilakukannya 
 
"Kenapa kau mengunci pintunya?"
 
"Jika ada yang masuk bagaimana ?" Ujar seohyun, hyunseung hanya menghela nafasnya dan kembali membalikkan tubuhnya menatap pemandangan dari dalam jendela
 
"Hyunseung, aku tau kau tidak sakit, aku benarkan ?" 
 
Hyunseung kembali mengernyit menatap seohyun yang sudah berdiri disampingnya
 
"Darimana kau tau" 
 
"Eyy tentu saja aku tau, aku tau semua tentang dirimu!" 
 
"Sudahlah seohyun, sebenarnya apa yang kau inginkan" 
 
"Aku..ingin membantumu" 
 
"Apa maksudmu?" 
 
"Yaa aku tau.. Aku sangat tau jika kau terpaksa melaksanakan pernikahan ini kan, jadi kau berbohong pada semua orang jika kau sedang sakit , aku ingin membantumu agar kau bisa terbebas dari wanita itu" 
 
"aku sama sekali tidak mengerti apa maksudmu" 
 
"Aigooo kau ini kenapa jadi telat mikir sih? Aku akan membantumu agar suzy menyerah dan menjauhimu dengan begitu kau bisa tebebas darinya dan kembali pada hyuna" 
 
"Tidak" 
 
"Mwo ?" 
 
"Aku .. Aku memang tidak akan pernah melupakan hyuna , dan aku tidak bisa mencintai suzy, tapi aku tidak mau membuat ibuku sedih dan kembali jatuh sakit , aku tidak bisa egois aku bahkan tau jika hyuna sudah membenciku, jadi sudah pasti hyuna akan menolakku" 
 
"Yah !" Tiba-tiba seohyun meninggikan suaranya membuat hyunseung langsung menatapnya terkejut 
 
"Ada apa denganmu kenapa berteriak ?" 
 
"Yah jang hyunseung! Kau tau tidak ?! Saat kita bertemu lagi di supermarket itu setelah kau hilang selama tiga tahun ?! Kau yang waktu itu dengan sekarang berbeda sekali !" 
 
"Apanya yang berbeda ?" 
 
"Kau berbeda ! Saat itu aku melihat kau adalah seorang jang hyunseung yang sangat berani dan mampu menentang apa pun yang menghalangimu untuk bersama hyuna, lalu sekarang siapa yang ada dihadapanku ini ?? Kau sungguh lemah ! Yak ! Aku ini wanita aku bisa merasakan bagaimana perasaan hyuna ! Bagaimana pun juga hyuna pasti masih mencintaimu ! Dia juga pasti memikirkanmu, dan apa kau tidak memikirkan bagaimana perasaanya jika mengetahui kau malah sudah menikah dengan wanita lain?!! Ayolah! Jika aku menjadi hyuna aku akan gila !" 
 
Tiba-tiba hyunseung terdiam ia mencerna seluruh ucapan seohyun tanpa ada yang terlewat sedikit pun, dan satu hal... Saat seohyun mengatalan 'gila' hyunseung mulai cemas hyuna akan melakukan hal yang tidak-tidak diluar sana
 
Bagaimana aku baru terfikir itu semua ? Bagaimana jika hyuna melakukan hal yang membahayakan dirinya atau.. Dia.. Yang akan membahayakan orang lain.. Bagaimana jika dia kembali lagi melakukan kejahatan 
 
"Kenapa diam ?!! Kau tidak mengerti ya apa yang aku katakan ?!" Tanya seohyun yang masih terlihat kesal 
 
"Aku harus mencari hyuna" 
 
"Ya memang benar! Kau harus mencarinya! Kan sudah kukatakan jika.. Yah jang hyunseung!!" Teriak seohyun saat hyunseung tiba-tiba berlari keluar dari kamar itu
 
"Hyunseung oppa? Kau mau kemana ?" Tanya suzy yang kebetulan melihat hyunseung hendak keluar dari gedung pernikahan mereka 
 
"Mencari hyuna" 
 
Suzy terdiam rasanya seperti ditusuk duri tajam saat pria yang baru saja menjadi suaminya bukannya menemaninya untuk menemui para tamu undangan tapi malah mencari wanita lain 
 
Tanpa berbicara apa pun lagi hyunseung pergi begitu saja meninggalkan Suzy yang mencoba menahan air matanya, seohyun yang menyusul pun ikut terdiam melihat Suzy yang akhirnya menitikkan air matanya 
 
"Suzy" 
 
"Unnie" Suzy segera menghapus air matanya 
 
Astaga , baru kali ini aku merasa kasihan padanya.. 
 
"Omo dia bukannya pengantin prianya kan? Kenapa dia pergi?" Terdengar beberapa orang tamu yang baru saja tiba melihat hyunseung pergi dengan mobilnya
 
Namun saat hyunseung akan pergi tiba-tiba saja ibunya memanggilnya dan menahannya untuk pergi 
 
"Hyunseung!!!" 
 
"Ibu?" 
 
"Kau mau kemana ?! Apa-apaan kau ini ?! Kau ingin membuat malu ibu dan ayahmu ?!" 
 
Seohyun pun tiba dan terlihat merasa bersalah karena tidak sempat mengalihkan perhatian nyonya jang agar tidak menyadari kepergian hyunseung 
 
"Hyunseung masuk !" 
 
"Tapi bu.." 
 
"Hyunseung!!" 
 
"Yeobo" dan akhirnya tuan jang tiba untuk membela hyunseung 
 
"Biarkan hyunseung pergi jika memang ia ingin" 
 
"Apa maksudmu?! Hyunseung! Pokonya sekarang juga kau kembali masuk dan temui tamu undangan !" 
 
Hyunseung tak memiliki pilihan lain ia terdiam namun tiba-tiba saja karena emosi yang meledak begitu saja nyonya jang merasa sakit dan sesak pada dadanya membuat mereka panik dan langsung membawanya kerumah sakit 
 
Apa yang aku lakukan ! Aku tidak akan bisa memaafkan diriku sendiri jika sampai terjadi sesuatu pada ibu ! 
 
Hyunseung tak bisa tenang ia terus mondar-mandir dan kedua matanya memerah 
 
"Nak duduklah tenangkan dirimu" ujar tuan jang 
 
"Tidak ayah.. Aku tidak bisa tenang bagaimana jika terjadi sesuatu pada ibu, aku tidak bisa merasa tenang ini semua salahku aku yang menyebabkan ibu seperti ini"
 
"Nak tapi memang ibumu sudah sakit , ini bukan sepenuhnya salahmu" 
 
"Iya paman benar .. Tenanglah dulu hyunseung, duduklah" 
 
Akhirnya hyunseung mengikuti saran mereka dan mencoba menenangkan diri dengan duduk disamping ayahnya sedangkan suzy dan kedua orangtuanya terpaksa harus tetap berada di gedung pernikahan untuk menyambut tamu-tamu undangan yang masih berdatangan 
 
"Permisi apa anda keluarga dari nyonya jang?" 
 
"Iya benar kami keluarganya, bagaimana keadaan ibu saya ?" 
 
"Maaf tuan, tapi keadaan ibu anda memburuk, ibu anda harus mendapatkan perawatan dirumah sakit" 
 
Hyunseung memejamkan kedua matanya merasa frustasi 
 
"Baiklah , berikan kamar untuk istri saya" 
 
"Baik tuan" 
 
"Hyunseung.. Tenanglah semuanya akan baik-baik saja ibumu akan dirawat dan semuanya akan baik-baik saja" Ujar seohyun 
 
"Ini salahku" gumam hyunseung yang terus merasa dirinyalah yang bersalah yang menyebabkan ibunya kembali jatuh sakit 
 
Pesta pernikahan pun akhirnya selesai malam pun tiba dan nyonya jang sudah sadarkan diri 
 
"Hyunseung , lebih baik kau pulang kasihan suzy" 
 
"Tidak bu, aku akan tetap disini menjaga ibu" 
 
"Jangan cemaskan ibu, seohyun dan ayahmu menjaga ibu kau bisa pulang sekarang" 
 
"Tapi bu.." 
 
"Pulanglah" ujar nyonya jang yang langsung memutus perkataan hyunseung 
 
"Tapi .. Ibu berjanji akan baik-baik saja ?" 
 
"Iya nak ibu akan baik-baik saja ,sudah ayo pulanglah temui istrimu kasihan dia"
 
"Baiklah bu, aku pulang dulu, seohyun.. Kabari aku secepatnya jika terjadi Sesuatu" 
 
"Ne jangan khawatir" 
 
Hyunseung pun berjalan pulang menuju rumahnya dimana suzy sudah menunggunya 
 
"Hyunseung oppa ? Bagaimana keadaan eommonim?" Tanya suzy yang langsung menyambut Hyunseung saat memasuki rumah 
 
"Ibu baik-baik saja" 
 
"Ah syukurlah, kalau begitu kau ingin apa ? Kau ingin minum susu ? Teh hangat? Atau kopi ?" 
 
"Tidak, aku akan istirahat" dengan dinginnya Hyunseung berjalan melewati suzy dan masuk kedalam kamar 
 
Aku harus kuat, sekarang Hyunseung oppa adalah suamiku, aku harus kuat menghadapi sikapnya 
 
Suzy menyusul Hyunseung masuk kedalam kamar dan melihat hyunseung yang sedang membuka pakaiannya suzy terkejut dan langsung mengalihkan wajahnya 
 
"Ada apa ?" Tanya hyunseung 
 
"Tidak.. Maaf .. Aku fikir kau.. Tidak sedang mengganti pakaianmu" 
 
Hyunseung tak menjawab ia mengambil handuknya dan masuk kedalam kamar mandi , Suzy merasa sangat sedih karena perilaku Hyunseung yang benar-benar dingin bahkan terkesan sangat tidak menginginkannya 
 
Besok aku harus memasakkan sesuatu untuk Hyunseung oppa, makanan kesukaannya ya aku harus tanyakan pada eommonim makanan kesukaannya , tapi.. Aku kan tidak bisa masak, mudah .. Beli saja dan aku katakan masakan itu buatanku, ya benar.. 
 
Suzy pun segera mengambil ponselnya dan keluar dari dalam kamar itu untuk menghubungi ibu mertuanya dan menanyakan makanan kesukaan Hyunseung 
 
"Jadi makanan favoritenya Kimbap eommonim?" 
 
"Iya nak, kau bisa membuatkannya kimbap karena Hyunseung sangat menyukainya" 
 
"Baiklah kalau begitu, besok aku akan membuatkannya kimbap terimakasih eommonim, semoga lekas sembuh dan kita bisa berkumpul lagi" 
 
"Iya sayang terimakasih kau memang menantu yang baik" 
 
"Baiklah eommonim kalau begitu suzy tutup dulu telfonnya, selamat malam eommonim" 
 
Kimbap ya.. Aigoo aku tidak pernah membuat kimbap sebelumnya , pernah sih.. Waktu dulu dan itu gagal , hancur berantakan rasanya pun aneh, bagaimana ini? Kalau begitu besok aku harus bangun lebih pagi dan segera memesan kimbap sebelum Hyunseung oppa tau kalau bukan aku yang membuatnya , lalu suzy segera menelfon restoran yang menjual kimbap dan memesannya 
 
"Baik aku akan membawanya besok pagi, thank you" 
 
Bagus , urusan kimbap selesai .. 
 
Suzy kembali masuk kedalam kamar dan melihat hyunseung yang tengah merebahkan tubuhnya diatas ranjang dengan memejamkan kedua matanya dan sebelah tangannya ia jadikan bantalan kepalanya 
 
"Janya?(sudah tidur?)" 
 
Hyunseung membuka matanya dan kembali memejamkannya
 
"Belum, ada apa ?" 
 
Astaga, kenapa jawabannya dingin sekali dasar menyebalkan!! Aku kan ingin mencoba bersikap baik padanya! 
 
"Oppa kau tidak memakai selimut ? Kurasa ruangan ini cukup dingin"
 
"Aku sudah terbiasa , jika kau tidak terbiasa kau bisa mematikan ACnya"
 
Mwo ?! Dia fikir aku tidak terbiasa menggunakan AC ?! Pria ini keterlaluan ! 
 
"Gwaenchana , aku juga sudah terbiasa" perlahan suzy menaiki ranjang dan terduduk menatap hyunseung lalu ia terkejut saat hyunseung membuka matanya dan menatapnya 
 
"Kenapa ?" 
 
"Eum tidak..." 
 
"Kau ingin aku tidur dikamar lain?" 
 
"Ne ? Ani ! Tidak seperti itu kenapa kau berfikir seperti itu" 
 
"Kalau begitu tidurlah" Hyunseung kembali menutup matanya dan tertidur tanpa mengatakan apa pun pagi 
 
Bagaimana membuatnya agar bersikap hangat padaku ya ? Hyuna .. Iya ! Aku harus menemuinya dan menanyakan itu padanya , tapi dimana aku bisa menemukannya ? Hani! Benar aku bisa tanyakan lagi padanya 
 
Pagi harinya suzy terbangun dan ia terkejut melihat jam menunjukkan pukul delapan pagi ia melirik Hyunseung yang masih tertidur disampingnya 
 
Astaga aku terlambat! Aku harus segera besiap dan mengambil kimbapnya!! 
 
Perlahan suzy turun dari ranjangnya dengan sangat hati-hati ia masuk kedalam kamar mandi dan mempersiapkan dirinya untuk pergi sebelum Hyunseung bangun 
 
 
Pukul 09.40am ksl 
Rumah jang 
 
Hyunseung bangun dari tidurnya ia merasa lelah sekali dan tubuhnya terasa pegal , ia melirik kesampingnya 
 
Kemana wanita itu? 
 
Hyunseung tak mau terlalu memperdulikannya ia pun masuk kedalam kamar mandi dan setelah selesai membersihkan dirinya ia pun turun dan melihat suzy sedang menyiapkan makanan dimeja makan 
 
"Oh oppa kau sudah bangun, ayo makanlah .. Ini makanan kesukaanmu kan ?" 
 
Hyunseung mengernyit menatap makanan itu ia tak tau jika ternyata suzy bisa memasak ia pun berjalan mendekati meja makan tanpa menatap wajah suzy yang sangat ceria pagi ini 
 
"Ini .. Kau yang membuatnya ?" 
 
"Iya aku, cobalah.. Kau pasti menyukainya" 
 
"Kau kenapa ? Sepertinya pagi ini kau bahagia sekali" ujar hyunseung namun tetap menatap dingin pada suzy 
 
"Tentu saja aku bahagia , ini kan pagi pertamaku sebagai istrimu" Jawab suzy dengan menjanya Hyunseung tak memberikan respon apa pun ia pun duduk dikursi dan mengambil salah satu kimbap itu dan ia masukan kedalam mulutnya 
 
"Bagaimana ?" 
 
"Aku tau ini bukan buatanmu" 
 
"Mwo ?" 
 
"Aku tau kau tidak bisa memasak , dan rasa kimbap ini berbeda jika kau yang membuatnya sendiri dengan kau membeli direstoran , dan satu lagi maaf makanan favoriteku bukan kimbap" 
 
"Apa ? Tapi bagaimana bisa, ibumu sendiri yang mengatakan padaku jika makanan favoritemu kimbap" 
 
"Itu beberapa tahun yang lalu, dan saat aku mencicipi masakan hyuna mulai dari situlah selera makanku berubah, aku menyukai apa pun yang dimasak oleh kedua tangan hyuna sendiri" 
 
Suzy menatap kesal pada hyunseung namun tiba-tiba saja Hyunseung berdiri dan hendak pergi 
 
"Oppa! Kau mau kemana ?"
 
"Pergi, aku akan tetap mencari hyuna" jawab Hyunseung tanpa membalikkan tubuhnya 
 
Suzy menggerutu kesal dan akhirnya menangis ia benar-benar merasa sakit hati dengan perlakuan Hyunseung padanya 
 
"Maaf nyonya ini teh hangatnya" ujar ahjumma 
 
"Aku sudah tidak ingin teh ! Dan buang saja makanan ini !" 
 
"Membuangnya nyonya ?"
 
"Iya ! Apa kau tuli ?!" Dengan kesalnya suzy menaiki anak tangga dan masuk kedalam kamarnya 
 
"Awas kau Jang Hyunseung!!! Dan kau hyuna !!! Ini semua karenamu!!! Hyunseung oppa selalu saja menyebut namamu !! Kenapa !! Dulu memang aku ingin membantumu untuk kau kembali dengan hyunseung oppa , tapi sekarang tidak ! Karena Hyunseung oppa sudah menjadi milikku ! Aku tidak akan membiarkan apa pun yang sudah menjadi milikku direnggut oleh siapa pun termasuk kau sekali pun hyuna !!" Suzy berbicara sendiri dengan depresinya dan melemparkan bantal-bantal yang ada diatas ranjang kesembarang tempat
 
 
🍂🍂🍂
 
Hari ini hyuna diperbolehkan untuk keluar dari rumah sakit karena memang hyuna yang memaksa ingin keluar dari rumah sakit semua biaya pun ditanggung oleh choi 
 
"Jadi sekarang kau akan kemana ?" Tanya choi yang mengemudi mobilnya dan hyuna yang duduk disampingnya 
 
"Ke apartementku" 
 
"Jadi selama ini kau menyewa apartement, oh bagaimana jika kita makan siang dulu ?" 
 
"Terserah kau saja" jawab hyuna dengan ketusnya sambil tetap menatap jalanan dari kaca mobil 
 
Choi membuang nafasnya panjang ia sendiri menyadari wanita seperti apa hyuna , tak akan mudah untuk menaklukannya 
 
"Oh iya , soal berandalan yang memukulimu itu anak buahku sudah mengurusnya" 
 
"Mereka mati?" Tanya hyuna masih tak menatap choi 
 
"Ya , anak buahku sudah membuang mereka ke tengah hutan" 
 
"Gomawo" 
 
Choi sampai tertegun mendengar ucapan terimakasih dari hyuna yang baru kali ini didengarnya 
 
"Ne" jawabnya dengan kaku , hanya dengan hyuna mengucapkan terimakasih padanya saja sudah membuatnya merasa senang dan salah tingkah 
 
Hingga akhirnya mereka sampai disebuah rumah makan yang bergaya klasik mereka pun masuk kedalam restoran itu dan memesan makanan, saat hyuna selesai memilih pesanannya matanya bertemu dengan seorang pria dan wanita dan wanita itu sedang hamil besar hyuna melihat si pria itu melayani istrinya dengan sangat baik dan hati-hati hyuna bisa melihat betapa bahagianya wanita itu , cinta mereka bisa bersatu dan akhirnya memiliki anak dan membesarkannya bersama
 
Tapi tidak denganku, aku harus membesarkan anakku sendiri , seandainya hyunseung oppa mempertahankanku dan ibunya menyetujui hubungan kami .. Ini semua tidak akan terjadi , aku pasti akan ada diposisi wanita itu 
 
"Hyuna ?" 
 
Hyuna masih sibuk dengan fikirannya membayangkan dirinya ada diposisi kedua pasangan itu dan tak terasa kedua matanya mulai berkaca-kaca , choi tertegun melihat hidung hyuna yang mulai memerah dan ternyata hyuna menangis 
 
"Hyuna ?" 
 
"Eum? Maaf" Hyuna segera menghapus air matanya 
 
"Ada apa?" 
 
"Tidak , aku akan ke toilet sebentar" 
 
"Mau kuantar?" 
 
"Tidak perlu" Hyuna pun segera berdiri dan berjalan cepat menuju toilet setelah sampai di toilet hyuna memasuki salah satu bilik toilet itu dan menguncinya ia duduk diatas klosetnya dan akhirnya ia menumpahkan seluruh kesedihannya 
 
Aku merindukanmu oppa, aku tidak bisa membohongi perasaanku jika aku sangat merindukanmu, tapi kenapa kau bisa-bisanya menikah dengan wanita lain.. Kenapa oppa... Katakan padaku apa yang harus aku lakukan sekarang , rasanya aku ingin mati atau .. Membunuh wanita itu
 
Hyuna menutup seluruh wajahnya dengan kedua tangannya dan membiarkan air matanya jatuh berlinang membasahi seluruh pipinya 
 
Choi merasa hyuna sudah terlalu lama didalam toilet membuatnya cemas hingga makanan tiba pun hyuna belum kembali akhirnya choi memutuskan untuk memeriksanya 
 
"Maaf tuan ini toilet wanita" ujar salah seorang wanita yang berada didalam kamar mandi 
 
"Aku tau" jawab choi dengan santainya tidak memperdulikan beberapa wanita disana menatapnya aneh dan kesal 
 
"Hyuna ? Kau dimana ?" Tanya choi karena ada beberapa pintu dari bilik itu yang tertutup 
 
Hyuna terkejut ia sendiri tidak menyadari sudah berapa lama ia menangis didalam sana, hingga mendengar suara choi membuatnya tersadar dan keluar dari dalam sana 
 
"Aku disini" 
 
"Kau menangis ?" 
 
"Tidak, Gwaenchana" 
 
"Maaf tuan , silahkan anda keluar!" Ujar salah seorang wanita disana yang merasa risih dengan keberadaan choi disana
 
Mereka pun keluar dan kembali duduk dimeja mereka 
 
"Maaf tapi aku sudah tidak nafsu makan" ujar hyuna 
 
"Ada apa?"
 
"Aku hanya .. Tidak merasa lapar" 
 
"Tapi kau harus memakannya hyuna , kau jangan membiarkan perutmu itu kosong kau kan sedang mengandung setidaknya jika bukan untukmu makanlah untuk anakmu" ujar choi ia sendiri merasa aneh pada dirinya selama ini ia tak pernah memperhatikan siapa pun seperti ini bahkan ia sendiri terkejut dengan kata-kata yang keluar begitu saja dari mulutnya 
 
Hyuna pun menatap aneh pada choi karena selama ini yang ia tau choi adalah pria yang angkuh jahat dan dingin , membuatnya merasa aneh pada sikap choi yang mendadak menjadi sangat hangat dan mencemaskannya 
 
Choi terlihat salah tingkah dengan tatapan hyuna ia berdehem untuk menghilangkan rasa canggungnya lalu kembali menyantap steaknya 
 
Ada apa denganku, kenapa aku berbicara seperti itu, aku rasa aku sudah tidak waras
 
 
 
 
 
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 25: Makasih thor! Makasih udah buat ending kayak gini T.T
Troubleshipper #2
Lega dkit sih hyuna hyunseung udah kmbali. Tapi feelingku mslh msih bnyak... T.T
Troubleshipper #3
Chapter 19: Trouble.. Trouble.. Mssalah mkin bnyak thor.. Ane bperr T.T
Troubleshipper #4
Chapter 14: Saya yg sakit hati hyunseung mau nikah T.T.
Troubleshipper #5
Chapter 13: Wlwkwk.. Ngakak subuh2 pas baca "kantung" hyuna. Btw, happy birthday unni.
Exquisitely #6
Great Looking Plot~
Troubleshipper #7
Chapter 10: Ah... Author jdi balik ke chap 1 lagi kannn.. Ah chanyeol siapa?? Hahaha..
Troubleshipper #8
Chapter 9: Aku pikir ini chap penuh dgn kesedihan.. Tapi ternyata diluar dugaaan. Emosi reader dibuat naik turun.. Daebak author! Gomawo udh updte..
Troubleshipper #9
Chapter 6: Diawal udah dibuat ketawa pas hyunseung oppa jadi malas karena hukumannya.. Aku sukses banget bayangin wajahnya, hahha.. Tapi diakhir dibuat khawatir juga, ah entahlah thor.. Yg pnting Next.. Hehe
Troubleshipper #10
Chapter 3: Tiap dialog mereka, feel nya dapet bgt.. Ucapan hyunseung terkesan dingin, agak cuek.. Tp syang sama hyuna. Wkwk, aku sok tau..

Smgt thorr..