What should i do?

Dangerous Couple

"Apa ?! Mereka membawa taehyung ?!" Hyunseung terkejut saat suga menelfonnya dan mengatakan jika anak buah choi telah membawa taehyung dengan paksa dari rumahnya 

 
"Kita harus menyelamatkannya, aku yakin pasti choi tidak akan memaafkannya dia pasti akan membunuhnya" 
 
"Kau benar maka dari itu kita harus segera menyusun rencana agar bisa masuk kemarkas mereka dan menyelamatkan taehyung, tapi apa kau yakin jika mereka membawa taehyung ke markas ?" Ujar hyunseung 
 
"Untuk itu entahlah.. Tapi jimin dan jhope sedang mencari tau dimana keberadaan taehyung saat ini"
 
"Kau namjoon dan jin segera ke apartementku, kita bahasa ini disini" 
 
"Baik hyunseung" 
 
"Kurang ajar! Choi pasti tidak akan tinggal diam setelah mengintai taehyung pasti yang lainnya pun sudah menjadi incarannya !" 
 
Lalu hyunseung tiba-tiba teringat pada hyuna ia melihat jam di ponselnya menunjukkan pukul sepuluh malam
 
Kenapa hyuna belum juga kembali, kemana dia 
 
 
"Jadi .. Kau baru kembali kekorea ?" 
 
"Ya .. Sekitar satu minggu yang lalu saat aku mengirimmu pesan aku baru saja kembali ke korea" 
 
"Eumm begitu" Hyuna merasa tak enak pada pria itu karena tak membalas pesannya pria itu tak lain adalah chanyeol sahabat masa kecil hyuna sekaligus mantan kekasihnya
 
"Hyuna , aku sangat senang akhirnya bisa bertemu denganmu, oh ngomong-ngomong sekarang kau pandai berkelahi ya ? Tadi itu keren sekali"
 
Hyuna tersenyum kecil 
"Aigoo biasa saja , ya aku mulai berlatih bela diri sekitar tiga tahun yang lalu" 
 
"Aah begitu.. Aku benar-benar tidak menyangka kau bisa berkelahi" 
 
"Mwo? Memangnya kenapa?"
 
"Eyy aku masih ingat sekali dulu kau itu wanita pendiam dan lugu pekerjaanmu hanya diam dirumah dan belajar, dan sekarang ? Daebak kau semakin cantik dan pandai berkelahi"
 
"Eyy hajima (hentikan) , bukankah semua orang juga bisa berubah, kau juga banyak berubah"
 
"Jinjja ? Apanya yang berubah? Apa aku lebih tampan ?"
 
"Tidak , wajahmu begitu-begitu saja hanya sekarang kau berubah jadi penakut" 
 
"Mworago?"
 
"Ya lihat saja tadi kau begitu ketakutannya pada tiga brandalan tadi , padahal dulu kan kau yang selalu menjagaku" 
 
"Hyuna ?"
 
"Wae ?"
 
"Apa kau merindukan masa-masa kita yang dulu?"
 
"Ani , aku sudah melupakan semuanya kenapa kau bertanya seperti itu?"
 
Chanyeol terlihat sedih dan kecewa mendengar jawaban hyuna , hyuna tidak tau jika chanyeol masih menyimpan rasa cintanya pada hyuna hingga saat ini 
 
"Jangan sedih aku masih tetap menganggapmu sahabat masa kecilku" ujar hyuna 
 
Chanyeol tersenyum tipis dan mengangguk kecil 
"Ayo diminum tehnya" ujar chanyeol 
 
Lalu ponsel hyuna berbunyi 
"Omo!"
 
"Waeyo?"
 
"Eum.. Sebentar aku akan mengangkat panggilannya dulu" 
 
"Arraseo (baiklah)"
 
"Oppa ?"
 
Oppa ? Hyuna kan tidak memiliki kaka , apa yang dimaksud oppa itu adalah kekasihnya ? 
 
"Aah mian, eum tadi aku .. Hanya .. Berjalan-jalan sebentar dan sekarang aku .. Sedang di kedai teh" 
 
"Kedai teh? Bersama siapa ?"
 
"Bersama teman"
 
"Teman ? Teman yang mana ?"
 
Aigoo apa aku katakan yang sejujurnya saja ? Lagi pula chanyeol memperhatikanku aku tidak mungkin berbohong didepannya rasanya tak akan enak 
 
"Teman masa kecilku oppa, sudah ya aku akan pulang sekarang, love you" 
 
Hyuna pun memutus panggilannya chanyeol merasa kikuk dan terkejut mendengar kata terakhir hyuna pada pria yang disebutnya oppa tadi 
 
"Namjachingu? (Kekasih?)"
 
Hyuna mengangguk kecil dan kembali menyeruput teh hangatnya 
 
"Chanyeol aku harus segera kembali pulang" 
 
"Oh kalau bagitu aku antar" 
 
"Aniya.. Tidak perlu apartementku terlalu jauh" 
 
"Apartement? Sekarang kau tinggal di apartement?" 
 
"Sebenarnya aku sudah lama tinggal di apartement" 
 
"Jinjja ? Tapi.. Apa kau tinggal bersama kekasihmu ?"
 
Hyuna mengangguk tanpa merasa ragu sedikit pun chanyeol cukup terkejut ternyata hyuna sudah tinggal satu rumah dengan kekasihnya 
 
Hyuna benar-benar sudah sangat berubah
 
"Sudah ya aku harus segera pulang" 
 
"Ne kau hati-hati dijalan ya" 
 
Hyuna tertawa kecil
"Apa yang kau bicarakan? Seharusnya aku yang bicara seperti itu, kau hati-hati dijalan" 
 
Chanyeol menggaruk kepalanya yang tak gatal dan tersenyum malu 
"Ne ne , yasudah pulanglah sudah malam.. Oh hyuna.."
 
"Hm wae ?" 
 
"Apa kita bisa bertemu lagi lain waktu?"
 
Hyuna tersenyum dan mengangguk 
"Tentu saja , bye" 
 
Chanyeol tersenyum senang dan melambaikan sebelah tangannya waaahh dia benar-benar berubah dan jauh lebih cantik
 
"Aku pulang"
 
"Uh?" Hyuna tertegun saat melihat namjoon suga dan jin sudah berada didalam apartementnya 
 
"Annyeong hyuna" ujar jin 
 
"Ne annyeong, kenapa kalian disini malam-malam ? Apa semuanya baik-baik saja?"
 
"Sayang kemarilah" Hyunseung menepuk sofa agar hyuna duduk disampingnya 
 
"Aku yang menyuruh mereka untuk kemari karena choi menangkap taehyung"
 
"Apa ?! Lalu ?"
 
"Jimin dan jhope sedang mencari tau dimana keberadaan taehyung saat ini, dan nanti setelah mereka memberikan kabar kita bisa langsung kesana" jawab namjoon
 
"Ya kita harus menyelamatkannya" 
 
Tiba-tiba hyuna merasa mual ia hendak memuntahkan sesuatu namun ia tak memuntahkan apa pun hingga kedua matanya berkaca-kaca 
 
"Hyuna ada apa ?" Tanya hyunseung 
 
"Aku tidak tau oppa, aku mual sekali" Hyuna berlari masuk kedalam kamar mandinya dan mencoba memuntahkannya 
 
"Kalian tunggu disini sebentar" Hyunseung segera menghampiri hyuna dan membantu hyuna dengan memijat tengkuknya 
 
"Sayang apa kau pusing ?"
 
Hyuna mengangguk kecil
"Iya oppa, sepertinya aku masuk angin" 
 
"Sebentar aku akan bawakan air hangat" 
 
"Ada apa dengan hyuna ?" Tanya suga saat hyunseung keluar dari kamarnya untuk membawakan teh hangat untuk hyuna 
 
"Entahlah sepertinya hyuna masuk angin" jawabnya sambil menyeduh teh hangat
 
"Kalian tunggu sebentar aku akan segera kembali" 
 
"Ne" 
 
"Sayang ini minumlah" 
 
"Sudah merasa lebih baik? Apa masih mual ?"
 
Hyuna mengangguk kecil hyunseung membantu hyuna untuk duduk diatas ranjang dan menidurkannya 
 
"Oppa tapi aku ingin membantu taehyung"
 
"Tidak , kau masih belum terlalu kuat untuk melakukan ini istirahatlah" 
 
"Tapi aku masih kuat berkelahi"
 
"Kau yakin?"
 
Hyuna mengangguk dengan cepat dengan ekspresi memohonnya 
 
"Baiklah, tapi jangan memaksakan jika kau merasa lelah" 
 
Hyuna tersenyum sumbringah 
"Arraseo" 
 
Hyunseung mengecup kening hyuna dan membantu hyuna berjalan kembali duduk di antara namjoon suga dan jin 
 
"Hyuna apa kau masih sakit ?" Tanya jin 
 
"Aniya aku sudah lebih baik, mungkin tadi hanya masuk angin" 
 
"Aah begitu , kenapa tidak istirahat saja ?"
 
"Aniyaa bagaimana aku bisa istirahat dengan tenang jika temanku saat ini dalam masalah besar" 
 
"Jadi kau mau ikut bersama kami?" 
 
Hyuna mengangguk kecil 
"Tentu saja"
 
"Ah changkaman (tunggu), ini jimin" namjoon mengangkat panggilan jimin yang sudah mendapatkan informasi mengenai dimana keberadaan taehyung saat ini 
 
"Baiklah kami akan kesana sekarang, kalian berhati-hatilah" 
 
"Bagaimana?"
 
"Jimin dan jhope sudah menemukan tempat dimana taehyung disembunyikan" 
 
"Eodi ? (Dimana?)" tanya hyuna 
 
"Markas" 
 
"Baiklah tunggu apa lagi ayo kita kesana sekarang" ujar hyunseung mereka segera mempersiapkan senjata mereka dan jugaa pakaian mereka 
 
"Oppa , mungkin ini melanggar janji kita untuk berhenti melakukan ini.. Tapi bagaimana lagi ini hanya untuk membantu teman kita" ujar hyuna sambil menyiapkan senjatanya 
 
"Iya sayang, setelah ini kita harus bisa terbebas dari dunia hitam ini" 
 
 
🍂🍂🍂
 
"Jimin jhope" panggil hyunseung dengan setengah berbisik 
 
Jimin dan jhope yang mengumpat di balik semak-semak segera berlari ke arah mereka dan masuk kedalam mobil 
 
"Hyung , taehyung ada didalam sana" ujar jimin 
 
"Apa dia masih hidup?" Tanya hyunseung 
 
"Sepertinya masih , kami tidak mendengar suara tembakan atau yang lainnya" jawab jhope 
 
"Baguslah, ayo kita lakukan sekarang" ujar suga
 
"Kalian sudah mengerti kan tugas kalian masing-masing?" Tanya hyunseung 
 
"Ne kami mengerti" 
 
"Ne berhati-hatilah pastikan kita semua kembali lagi dalam jumlah yang sama tidak ada yang berkurang"
 
"Baik hyuna" 
 
Mereka segera turun dari dalam mobil dengan senjata mereka suga dan jin turun terlebih dahulu untuk memastikan keadaan aman 
 
Suga memberikan isyarat pada hyunseung yang masih berada didalam mobil jika keadaan aman dan mereka bisa keluar dari dalam mobil dengan senjata yang sudah berada ditangan mereka 
 
"Oppa , kumohon jagalah dirimu" 
 
Hyunseung tertegun baru kali ini rasanya hyuna seperti sangat mencemaskannya 
 
"Kau juga sayang" 
 
"Eum" 
 
"Hati-hati" bisik hyunseung pada hyuna yang berdiri dibelakangnya 
 
Tiba-tiba terdengar suara tembakan membuat mereka terkejut dan saling berbalas tatapan 
 
Ada apa ? Suara tembakan apa itu? Siapa yang menjadi korban?? 
 
Itulah isi fikiran mereka semua saat ini saat mendengar suara tembakan itu 
 
"Apa itu suara tembakan .. Apa.. Apa kita terlambat ?" Tanya jimin 
 
"Tidak kita belum terlambat, suara tembakan itu bukan untuk membunuh siapa pun" jawab hyuna jelas ia mengetahui ia memiliki indra keenam yang membuatnya memiliki tingkat peka yang tinggi 
 
"Aku tau aku sangat mengenal suara tembakan choi atau pun anak buah yang lainnya , suara tembakan itu jelas bukan dari seseorang yang sudah profesional itu hanya terdengar seperti suara tembakan untuk latihan bagi anak baru" jelasnya 
 
"Kalau begitu ayo kita lakukan sekarang" ujar hyunseung 
 
Mereka pun berpencar tinggallah hyuna dan hyunseung yang mencoba mencari dimana keberadaan choi saat ini didalam markas yang sangat besar itu 
 
"Oppa , choi tidak ada disini" 
 
"Benarkah? Lalu dimana dia ?"
 
Hyuna memejamkan kedua matanya dan mencoba merasakan keberadaan choi 
 
Ia menggelengkan kepalanya 
"Entahlah yang jelas choi tidak ada disekitar sini, pasti choi tidak ada di markas" 
 
"Sial kemana dia , aku ingin membunuhnya saat ini juga" 
 
"Oppa ada yang datang" Hyuna segera menarik hyunseung untuk bersembunyi karena ia merasakan akan ada seseorang yang datang 
 
Ternyata benar saja ada dua orang anak buah choi yang berjalan melewati mereka dan terdengar sedang berbincang 
 
"Ya taehyung sekarang sudah mendapat hukumannya, sekarang dia terkurung diruang bawah tanah"
 
"Makannya jangan macam-macam dengan boss , jika tidak itulah akibatnya yang akan kita terima nanti" jawab salah seorang dari mereka 
 
"Ne kau benar" perlahan suara mereka menghilang hyuna dan hyunseung saling berbalas tatapan 
 
"Dia ada diruang bawah tanah" ujar hyunseung 
 
"Ne aku juga mendengarnya, kajja"
 
Dengan sangat hati-hati mereka keluar dari persembunyian mereka menuju ruang bawah tanah 
 
"Oppa tunggu" 
 
"Ada apa ?"
 
"Jimin... Jhope mereka semua dalam masalah" 
 
"Apa yang terjadi?"
 
"Oppa ayo! Kita harus selamatkan mereka"
 
Hyunseung mengikuti kemana hyuna pergi dan hingga mereka sampai di sebuah ruangan yang besar disana mereka melihat jimin jhope jin suga dan namjoon dikepung oleh seluruh anak buah choi , hyuna dan hyunseung melirik ke atas dimana anak buah choi sudah mengarahkan pistolnya pada jimin namjoon jin jhope dan suga yang mengelilingi mereka 
 
"Turunkan senjata kalian atau kami bunuh kalian !" Ujar salah seorang anak buah itu 
 
"Hyung bagaimana ini?" Bisik jimin pada namjoon disebelahnya 
 
Namun tak sengaja mata namjoon melihat hyuna dan hyunseung yang berdiri di lorong yang gelap namun ia bisa melihatnya 
 
Hyunseung memberikan aba-aba agar mereka tetap tenang dan jangan bergerak sedikit pun , namjoon tersenyum kecil dan mengangguk lalu berbisik pada jimin yang berdiri disebelahnya 
 
"Lihatlah ke arah jarum jam angka satu" 
 
Jimin melirik ke arah arah jam satu dan melihat hyuna dan hyunseung disana yang memperhatikan mereka kini ia merasa sedikit tenang ia yakin pasti hyuna dan hyunseung bisa menolong mereka 
 
"Bagaimana ini?" Tanya jin 
 
"Tenanglah.. Kita akan selamat" jawab jimin 
 
"Jinjja ? Tapi bagaimana ?" 
 
"Pokonya tenang saja" 
 
Hyunseung mencari barang didekatnya ia menemukan kotak balok berukuran sedang lalu ia lemparkan ke tengah ruangan itu hingga mengundang perhatian anak buah choi 
 
"Itu hyunseung! Tangkap dia !" 
 
Hyuna dan hyunseung segera berlari namun sebelum berlari hyuna berteriak pada namjoon dan teman-temannya 
 
"Dia diruang bawah tanah! Cepatlah!" 
 
"dia bilang ruang bawah tanah! Ayo!" Ujar namjoon 
 
Jin dan namjoon segera berlari ke arah ruang bawah tanah untuk mengeluarkan taehyung sedangkan jimin suga dan jhope membantu hyuna dan hyunseung untuk melawan anak buah choi yang berjumlah sangat banyak 
 
"Taehyung!" 
 
Taehyung yang diikat dikursi kayu dengan tangan yang diikat kebelakang dan kedua kaki yang diikat dengan mulutnya yang disumpal ia mendongakan kepalanya dengan lemasnya 
 
"Bagaimana membukanya kita tidak membawa kuncinya!" Ujar jin 
 
Taehyung membulatkan kedua matanya dan mencoba berteriak namun mulutnya tersumpal namjoon dan jin terkejut dan langsung membalikkan tubuh mereka ternyata anak buah choi berlari ke arah mereka dan hendak menembak mereka namun karena mereka segera menghindar tembakkan itu pun akhirnya mengenai Taehyung 
 
"Taehyung !" Teriak namjoon dan jin bersamaan 
 
tak banyak lagi waktu untuk mereka menyelamatkan taehyung , mereka pun akhirnya melawan anak buah choi dan akhirnya mendapatkan kuncinya jin segera membuka pintu jeruji besi itu dan membuka ikatan tangan dan kaki yang mengikat kuat taehyung dan saat ikatannya terlepas taehyung terhuyung lemas sedangkan namjoon masih melawan anak buah choi yang berjumlah tiga orang itu seorang diri jin segera membantu namjoon hingga mereka berhasil mengalahkan ketiga anak buah choi dan membawa taehyung pergi
 
"Oppa !" Teriak hyuna saat melihat salah seorang anak buah choi menggores sebelah lengan hyunseung dengan pisau tajam 
 
"Hyuna awas !" Hyunseung segera menembak anak buah choi yang hendak menembak hyuna 
 
Hyuna terkejut ia sempat terdiam sesaat lalu kembali pada dirinya dan kembali melawan anak buah choi yang walaupun sudah banyak yang tewas namun jumlah mereka malah terasa semakin banyak 
 
"Taehyung ! Sadarlah kau harus kuat !" Ujar namjoon mereka akhirnya bisa membawa taehyung kedalam mobil 
 
Dengan sedikit tenaganya taehyung mencoba membuka matanya dan meringis kesakitan , namjoon kembali masuk kedalam markas sedangkan jin segera pergi untuk membawa taehyung kerumah sakit jika tidak mungkin nyawanya tidak akan tertolong karena tembakkan di dada sebelah kanannya itu membuat taehyung kehilangan banyak darah
 
Setelah cukup lama mereka semua berkelahi akhirnya merekalah yang menang mengalahkan ratusan anak buah choi mereka berenam bisa mengalahkannya 
 
"Kita berhasil !" Ujar jhope 
 
"Tunggu! Changkaman.. Ah tidak ! Ada lima orang yang melarikan diri !" Ujar hyuna 
 
"Ayo kejar mereka !" 
 
Mereka segera berlari keluar markas namun tak menemukan siapa pun 
 
"Dimana mereka ?!" Tanya suga 
 
"Sepertinya mereka sudah pergi jauh" jawab jimin 
 
"Yasudahlah , yang terpenting kita sudah menyelamatkan taehyung dan membunuh seluruh anak buah choi, kerja bagus" ujar hyunseung 
 
"Sekarang lebih baik sekarang kita kerumah sakit dan melihat keadaan taehyung" ucap hyuna 
 
"Baiklah ayo" 
 
Mereka segera masuk kedalam Mobil mereka dan tiba dirumah sakit dengan pakaian mereka yang berantakan dan bersimbah darah dan juga terluka 
 
"Kalian .. Maaf aku tidak membantu apa semuanya sudah selesai ?" Tanya jin yang menunggu diluar ruangan 
 
"Jangan bicara seperti itu kau sudah sangat membantu , semuanya sudah berakhir.. Dimana taehyung? Bagaimana keadaannya ?" Tanya hyunseung 
 
"Dia harus segera dioperasi dan membutuhkan darah secepatnya" 
 
"Apa golongan darahnya ?" Tanya hyuna 
 
"Golongan darahnya A sedangkan darahku AB" 
 
"Aku ! Aku akan mendonorkannya sekarang juga darahku A" 
 
"Baiklah tunggu apa lagi kajja" ujar jin namun hyunseung langsung menahan hyuna 
 
"Hyuna ? Apa kau yakin? Kau sedang sakit kan" 
 
"Gwaenchana oppa, aku akan baik-baik saja sekarang taehyung sangat membutuhkan darahku" 
 
"Baiklah" Hyunseung menarik hyuna kedalam pelukannya dan mengecup keningnya lalu membiarkan jin pergi membawa hyuna 
 
Dokter pun segera mengecek darah dan keadaan hyuna untuk mengambil darahnya namun tiba-tiba saja hyuna kembali merasa mual dan pusing 
 
"Dok permisi sebentar" Hyuna segera berlari kecil menuju wastafel dan mencoba memuntahkannya sang dokter pun membantu hyuna dengan memijat tengkuknya 
 
"Apa anda yakin ingin mendonorkan darah anda nyonya ?"
 
"Iya dok, saya harus menyelamatkan teman saya" 
 
"Tapi.. Biarkan saya memeriksa keadaan nyonya, sepertinya nyonya dalam keadaan tidak sehat, dan luka dilengan anda juga harus segera diobati jika tidak akan infeksi" 
 
"Baik dok tapi yang terpenting sekarang ambil saja darah saya" 
 
Dokter pun memeriksa keadaan hyuna dan dokter itu tiba-tiba tersenyum kecil
 
"Hyuna-ssi, apa pria ini suami anda ?"
 
Jin terkejut begitu pun dengan hyuna 
"Bukan dok.. Dia teman saya , maaf ada apa ?"
 
"Selamat nyonya , saat ini anda sedang mengandung dan usia kandungan anda sudah berjalan dua minggu" 
 
Hyuna dan jin membulatkan kedua matanya lalu saling berbalas tatapan 
 
"Apa dok?? Saya hamil?!"
 
"Iya betul nyonya , jadi .. Saya sarankan anda jangan mendonorkan darah karena itu akan berbahaya bagi anda dan kandungan anda"
 
Aku hamil?!! 
 
"Hyuna ?" Jin menatap cemas pada hyuna yang tiba-tiba menunduk dan terdiam 
 
"Dok lalu bagaimana ? Teman saya harus segera mendapatkan pertolongan" ujar hyuna 
 
"Tidak perlu cemas nyonya , pasokan darah akan segera tiba" 
 
"Tapi.. Apa teman saya akan selamat ??" 
 
"Kami akan melakukan yang terbaik nyonya" 
 
Jin merangkul hyuna dan mencoba menenangkannya
 
Apa yang harus aku katakan pada hyunseung oppa ? Apa dia akan menerima anak ini ??? Lalu .. Ibunya ? Bagaimana ini 
 
"Bagaimana? Apa sudah mendonorkan darahnya ?" Tanya suga 
 
Hyuna menggelengkan kepalanya lemah jin memberikan isyarat pada teman-temannya agar jangan banyak bertanya dan mereka mengerti sepertinya sesuatu yang kurang menyenangkan terjadi 
 
"Dimana hyunseung oppa ?"
 
"Oh tadi hyunseung mendapatkan telfon dari saudaranya dan pergi begitu saja dia mengatakan pada kami untuk kau jangan cemaskan dia , dia akan segera kembali" jawab namjoon 
 
Saudaranya menelfon? Apa yang dimaksud adalah seohyun?? Ada apa ya ? Dan kenapa oppa tiba-tiba pergi begitu saja tanpa menungguku
 
"Hyuna ? Kau baik-baik saja ?" Tanya namjoon 
 
"Aku harap aku baik-baik saja" 
 
"Huh? Ada apa hyuna ?"
 
Hyuna melirik jin yang juga menatapnya ia mengangguk kecil sebagai tanda jika jin boleh memberitahukan pada teman-temannya apa yang terjadi 
 
"Hyuna.. Hamil" 
 
"Apa ?!" Mereka semua terkejut sedangkan Hyuna hanya menarik nafasnya dalam ia sudah tau akan seperti apa reaksi teman-temannya itu 
 
"Hyuna , tapi anak itu anak hyunseung kan?" Tanya suga Hyuna langsung memasang wajah sangarnya mendengar pertanyaan suga
 
"Tentu saja! Memangnya aku tidur dengan pria lain!"
 
"Oh mian.. Mian Hyuna sungguh aku tidak bermaksud seperti itu, sekali lagi maafkan aku" 
 
"Ne Gwaenchana aku baik-baik saja" namjoon menyenggol suga dengan sikunya 
 
"Tapi berjanjilah padaku untuk jangan memberitahukannya pada hyunseung oppa" 
 
"Wae ?!" Tanya mereka bersamaan 
 
"Karena .. Sebenarnya hyunseung oppa akan dijodohkan dengan wanita pilihannya ibunya, tolong berjanjilah jangan beritahukan pada hyunseung oopa" 
 
"Apa dijodohkan?! Lalu kau akan diam begitu saja ? Bagaimana dengan dirimu dan bayimu?" Ujar jhope
 
"Iya hyuna anak itu kan anak Hyunseung dia harus mengetahuinya" ujar jin 
 
"Ya aku tau, nanti disaat yang tepat aku akan memberitahukannya hanya berjanjilah padaku untuk saat ini jangan memberitahukannya pada hyunseung oppa"
 
"Baiklah kami berjanji"
 
"Lalu bagaimana dengan taehyung?"tanya jimin 
 
"Dokter bilang pasokan darah akan segera tiba, entahlah kuharap semuanya baik-baik saja" 
 
"Semoga taehyung selamat" ujar jhope dan diaminkan oleh semuanya 
 
"Tapi kita harus bersiap karena pasti setelah ini choi tidak akan tinggal diam dia pasti tidak akan terima dengan apa yang sudah kita lakukan" ujar suga 
 
"Kau benar, kita harus tetap waspada dan jangan biarkan taehyung sendiri harus selalu ada yang menjaganya" ujar namjoon 
 
"Gwaenchana aku akan menjaganya untuk malam ini, tapi lebih baik sekarang kalian semua obati dulu luka kalian dan pulang untuk membersihkan diri kalian" ujar hyuna 
 
"Tidak lebih baik sekarang kau saja yang pulang hyuna , bagaimana pun kau sedang mengandung kau harus banyak istirahat" ujar jimin 
 
"Gwaenchana , aku akan pulang saat kalian kembali maka dari itu cepatlah obati dulu luka kalian dan pulang untuk mengganti pakaian kalian" 
 
"Aku akan menemani hyuna disini dan kalian pulanglah" ujar suga 
 
"Baiklah kalau begitu kami pulang dulu dan setelah itu kami akan segera kembali" ujar jin 
 
"Ne" jawab hyuna 
 
Mereka pun segera pergi untuk mendapatkan pengobatan karena luka di tubuh mereka akibat perkelahian tadi lalu segera kembali kerumah mereka untuk membersihkan diri mereka dan istirahat
 
"Hyuna apa kau merasa lapar? Aku akan belikan sesuatu" 
 
"Ya lumayan.. Oppa tak apa jika membelikkan makanan untukku?"
 
"Eyy kau ini seakan aku ini orang asing, sudah tunggu disini aku akan segera kembali ne" 
 
"Ne , gomawoyo" 
 
"Nee" 
 
Suga segera keluar dari ruangan itu tinggallah hyuna sendiri di dalam ruangan itu bersama taehyung yang belum sadarkan diri 
 
"Taehyung bertahanlah.. Kau pasti akan selamat" gumamnya 
 
Hyuna merasakan mual itu kembali lagi ia segera berlari masuk kedalam kamar mandi dan mencoba memuntahkannya 
 
"Yatuhan kenapa mual sekali" Hyuna mulai merasakan kepalanya semakin pusing dan tubuhnya lemas saat ia akan jatuh pingsan hyunseung yang baru saja tiba langsung menahan tubuh hyuna 
 
"Oppa?"
 
"Hyuna kau kenapa ?" Hyunseung menggendong hyuna dan merebahkannya di sofa
 
"Oppa, kau sudah kembali"
 
"Maafkan aku sayang, aku.. Tadi.." Hyuna segera mengangguk ia sudah tau kemana perginya hyunseung 
 
"Oppa kau sudah makan?" 
 
"Sudah.. Kau sudah makan sayang?"
 
"Suga oppa sedang membelikkan makanan" 
 
"Kau pucat sekali.. Lebih baik kita periksakan keadaanmu" 
 
"Ani .. Aniya.. Aku baik-baik saja lagi pula tadi dokter sudah memeriksaku" 
 
"Benarkah? Lalu apa yang dikatakan dokter?"
 
"Eum.. Itu.. Aku hanya.. Hanya..." Disaat yang tepat suga pun tiba dengan membawa sekantung plastik berisi makanan ditangannya 
 
"Oh hyunseung? Kau sudah kembali" 
 
"Ne , terimakasih karena telah menemani hyuna" 
 
"Gwaenchana, yang lain pun akan segera kembali kesini" 
 
"Oppa kau mengganti pakaianmu? Tadi kau pulang dulu ke apartement?" Tanya hyuna karena melihat pakaian hyunseung yang rapih 
 
"Iya tadi sebelum pergi kerumah ibu aku mengganti pakaianku dulu, maafkan aku karena pergi tanpa memberitahumu dulu" 
 
"Tidak apa-apa namjoon oppa sudah mengatakannya padaku, bagaimana keadaan ibumu?"
 
"Ibu baik, dia sudah lebih sehat sekarang" 
 
"Aah syukurlah.."
 
"Kau benar baik-baik saja ? Karena wajahmu pucat sayang" 
 
Hyuna melirik suga yang berdiri dibelakang hyunseung yang juga menatapnya seakan tatapan suga mengatakan untuk hyuna mengatakan saja yang sebenarnya 
 
"Iya oppa, tanyakan saja pada suga oppa , iyakan ?" 
 
"Ne ?" Suga tertegun hyuna malah melempar pertanyaan hyunseung padanya
 
Suga melihat tatapan memohon dari hyuna ia tak bisa melakukan apa pun lagi pula ia pun sudah berjanji pada hyuna 
 
"Eum iya betul.. Tadi hyuna sudah memeriksakan keadaannya dia .. Dia hanya .. Itu .. Hanya.."
 
"Hanya apa ?"
 
"Sakit perut" jawab suga dengan refleknya
 
Hyunseung dan hyuna mengerutkan keningnya mendengar jawaban suga 
 
"Sakit perut ?" Tanya hyunseung 
 
"Tidak .. Euuh maksudku .."
 
"Iya maksud suga oppa aku sedang tidak enak perut jadinya tubuhku terasa tidak enak dan lemas" sergah hyuna dengan cepat
 
Suga menggaruk kepalanya yang tak gatal merasa kikuk ia merasa bodoh dan konyol menyadari jawabannya tadi yang begitu saja keluar dari mulutnya, lalu seorang asisten dokter pun masuk 
 
"Permisi , pasokan darah untuk Kim Taehyung-ssi sudah tiba , kami akan segera melakukan operasinya sekarang"
 
"Oh tentu silahkan" ujar hyunseung 
 
Mereka pun segera membawa taehyung menuju ruang operasi , suga segera memberikan makanan yang dibawanya yaitu ramyeon cup untuk hyuna 
 
"Hyuna ini makanlah dulu"
 
"Ne gomawo suga oppa" 
 
"Tapi tunggu apa itu tidak berbahaya untuk kan..."
 
Hyuna membulatkan kedua matanya suga pun terkejut dengan ucapannya ia benar-benar tak sengaja ia lupa suga pun segera mengalihkan pembicaraannya 
 
"Kantungmu..." Lanjutnya 
 
"Kantung apa?" Tanya hyunseung yang bingung dengan ucapan suga yang aneh 
 
"Kantung .. Ah iya.. Maksud suga oppa ini kantungku.." Ujar hyuna yang langsung memperlihatkan kantung yang ia bawa 
 
"Memangnya kantungmu kenapa sayang?"
 
"Ini.. Eum tadi kantungku terlepas dan suga oppa membenarkannya"
 
"Lalu apa hubungannya dengan ramyeon?"
 
"Itu.. Maksudku hyuna kan sangat menyayangi kantungnya aku hanya khawatir kuahnya nanti akan tumpah mengenai kantungnya"
 
Hyunseung hanya mengangguk-ngangguk walaupun ia sendiri masih merasa bingung
 
"Eumm ini aku kebetulan membeli banyak kau ingin makan ramyeon juga hyunseung?"
 
"Tidak aku sudah makan, makanlah" Hyunseung terdiam ia merasa ada yang janggal seperti ada sesuatu yang aneh , hyuna menatap hyunseung yang terdiam perasaannya sangat tegang ia khawatir hyunseung akan mencurigainya dan mengetahui yang sebenarnya
 
Suga oppa ! Hampir saja kau keceplosan!!!
 
Mian hyuna , astaga aku paling tidak suka keadaan seperti ini.. Aku kan tidak pandai berbohong , sedikit berbohong mungkin pernah astagaaa hyunseung akan membunuhku jika sampai dia tau aku membohonginya
 
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 25: Makasih thor! Makasih udah buat ending kayak gini T.T
Troubleshipper #2
Lega dkit sih hyuna hyunseung udah kmbali. Tapi feelingku mslh msih bnyak... T.T
Troubleshipper #3
Chapter 19: Trouble.. Trouble.. Mssalah mkin bnyak thor.. Ane bperr T.T
Troubleshipper #4
Chapter 14: Saya yg sakit hati hyunseung mau nikah T.T.
Troubleshipper #5
Chapter 13: Wlwkwk.. Ngakak subuh2 pas baca "kantung" hyuna. Btw, happy birthday unni.
Exquisitely #6
Great Looking Plot~
Troubleshipper #7
Chapter 10: Ah... Author jdi balik ke chap 1 lagi kannn.. Ah chanyeol siapa?? Hahaha..
Troubleshipper #8
Chapter 9: Aku pikir ini chap penuh dgn kesedihan.. Tapi ternyata diluar dugaaan. Emosi reader dibuat naik turun.. Daebak author! Gomawo udh updte..
Troubleshipper #9
Chapter 6: Diawal udah dibuat ketawa pas hyunseung oppa jadi malas karena hukumannya.. Aku sukses banget bayangin wajahnya, hahha.. Tapi diakhir dibuat khawatir juga, ah entahlah thor.. Yg pnting Next.. Hehe
Troubleshipper #10
Chapter 3: Tiap dialog mereka, feel nya dapet bgt.. Ucapan hyunseung terkesan dingin, agak cuek.. Tp syang sama hyuna. Wkwk, aku sok tau..

Smgt thorr..