Bukan akhir dari segalanya

Dangerous Couple

"Hallo hyung? Ada apa ?"

 
"Jimin kau dimana ?" 
 
"Aku dirumah hyung , ada apa hyung ?" 
 
"Bisa kau bantu aku ? Sepertinya anak buah choi sedang mengejar hyuna" 
 
"Apa hyung ?! Baik hyung aku akan memberitahukan pada yang lainnya" 
 
"Ne cepat" 
 
"Eum itu .. Aku.. Oh bukan milikku, milik temanku, ya waktu itu temanku pernah menitipkan padaku dan sampai sekarang dia belum mengambilnya" ujar hyuna berbohong 
 
"Aigoo itu bahaya apalagi jika sampai polisi tau kau menyimpan senjata" jawab hani 
 
"Oh changkaman" hani segera memeriksa ponselnya ia merasa saat kejar-kejarran tadi ponselnya sempat berbunyi namun ia tidak sempat mengangkatnya 
 
"Omo cl sajangnim menelfonku" 
 
"Kalau begitu telfon balik" ujar hyuna 
 
"Baiklah" 
 
"Yoboseo hani?" 
 
"Yoboseo sajangnim.. Maaf sajangnim tadi saya sedang menyetir , jadi saya tidak sempat mengangkat panggilan sajangnim" 
 
"Ne Gwaenchana, tapi tadi boss kemari dan mencarimu"
 
Hani membulatkan kedua matanya lalu menatap hyuna dan chanyeol bergantian 
 
"Ada apa ?" Tanya hyuna tanpa bersuara 
 
"Boss ? Mencariku? Tapi ada apa sajangnim?" 
 
"Iya tadi ada beberapa orang pria yang mendatangi restoran dan membuat onar dia mencari hyuna , lalu boss menanyakan dimana keberadaan hyuna sekarang lalu menanyakanmu, sekarang kau dimana ?" 
 
"Mencari hyuna ? Euum... Begini sajangnim, orang-orang itu sekarang sudah ditangkap polisi, dan saat ini saya sendiri sedang bersama hyuna" 
 
"Bisa aku bicara dengan hyuna ?" 
 
"Baik sajangnim" 
 
"Ada apa?" Tanya hyuna tanpa bersuara 
 
"Sajangnim, bicaralah dengannya" jawab hani yang juga tanpa bersuara 
 
"Hallo ?" 
 
"Hyuna ? Tadi sajangnim kemari dan melihat kekacauan di restoran karena orang-orang yang mencarimu itu , lalu sajangnim mencarimu" 
 
"Baik sajangnim, nanti saya akan bertemu dengan boss pemilik restoran, sekali lagi saya meminta maaf atas kekacauan yang dibuat oleh orang-orang itu ini semua salah saya" 
 
"Ne yasudah tak apa , sekarang aku akan menghubungi suzy sajangnim" 
 
"Suzy ?" 
 
"Iya beliau pemilih restoran ini .. Ada apa hyuna ?" 
 
suzy ? Apa suzy yang dimaksud adalah... 
 
"Oh tidak ada apa-apa sajangnim" 
 
"Yasudah kalau begitu aku tutup dulu telfonnya" 
 
"Ne sajangnim" 
 
"Hyuna ? Apa yang dibicarakan cl sajangnim?"
 
"Sajangnim bilang bos pemilik restoran itu ingin bertemu denganku, aku rasa aku dalam masalah besar" 
 
"Aigoo hyuna kau tau tidak .. Pemilik restoran itu sangat menyebalkan dan cerewet! Tapi aku yakin.. Kau bisa menghadapinya" 
 
"Ne semoga saja" 
 
"Hyuna mari aku antar kau pulang" ujar chanyeol 
 
"Tidak perlu chanyeol, aku bisa pulang sendiri terimakasih ya" 
 
"Yasudah kalau begitu hyuna aku yang antar pulang saja ayo" 
 
"Chanyeol.. Maaf aku pulang bersama hani saja , sekali lagi terimakasih atas bantuanmu" 
 
"Iya chanyeol-ssi, aku yang akan mengantar hyuna dan aku benar-benar berterimakasih atas bantuan anda"
 
"Ne cheonmaneyo(sama-sama)" 
 
wah yeppo..
 
"Ada apa ? Kenapa kau melihatnya seperti itu?" Tanya hyuna saat melihat chanyeol memperhatikan hani yang berjalan mengambil mobilnya 
 
"Ne ? Ani.. Aku tidak melihatnya" 
 
"Arraseo" jawab hyuna 
 
 
Hyunseung yang melaju cepat menuju restoran suzy mengangkat telfonnya saat suzy menelfonnya 
 
"Ada apa suzy ? Apa ada kabar mengenai hyuna ?"
 
"Iya , anak buahku bilang katanya hyuna sudah dalam keadaan aman dan orang-orang yang mencarinya sudah tertangkap polisi, jadi kau tenanglah kau dimana sekarang?" 
 
"Syukurlah, aku dalam perjalanan menuju restoranmu" 
 
"Baiklah aku tunggu disini" 
 
"Baik" 
 
Suzy segera menghubungi hani dan meminta agar hani mengantarkan hyuna ke restoran 
 
Kali ini aku harus berbuat baik! Aku harus menyatukan kembali hyuna dan hyunseung.. 
Ayolah kau pasti bisa suzy kau harus kuat!
 
"Hani? Ini kan bukan jalan ke apartementku" ujar hyuna 
 
"Iya hyuna tadi cl sajangnim ingin aku membawamu ke restoran, kau tidak apa-apa kan?" 
 
"Begitu.. Kira-kira apa yang akan dikatakannya nanti ya ?" 
 
"Entahlah tapi kuharap semuanya baik-baik saja dan semoga suzy sajangnim tidak meminta ganti rugi atau apa pun atas kerusakan restorannya" 
 
"Jika sampai itu terjadi , apa yang harus aku lakukan aku tidak memilki uang yang banyak untuk mengganti semua kerusakan" 
 
"Sudah tenanglah itu kan hanya pemikiranku tapi semoga saja tidak , dan kalau pun iya tenanglah aku akan membantumu" 
 
"Hani.. Terimakasih" 
 
"Ne ne.. Sudah tenanglah"
 
"Oh iya, sebenarnya aku tadi kerumahmu untuk mengambil kalung permataku, apa ada padamu ?" 
 
"Oh kalung itu.. Iya tadi kalung itu ditemukan oleh pria-pria jahat itu, lalu aku tidak tau mereka kemana kan kalung itu.. Maafkan aku hyuna aku tidak sempat menyelamatkan kalungmu" 
 
"Ya ampun.. Kalung itu sangat berharga untukku, tapi yasudah tak apa hani kau juga tidak mungkin memikirkan kalung itu sedangkan kau sendiri dalam bahaya" 
 
"Maafkan aku ya hyuna.. " 
 
"Iya, sudah jangan difikirkan" 
 
"Ngomong-ngomong memangnya apa yang membuat kalung berlian itu berarti untukmu? Apa suamimu yang memberikannya?" 
 
Hyuna terdiam dan membuang nafasnya panjang membuat hani melirik hyuna lalu kembali fokus pada jalanan 
 
"Hyuna Gwaenchana?"
 
"Ne , sebenarnya .. Aku belum menikah" 
 
Hani mendadak menjadi kikuk ia merasa tidak enak pada hyuna atas pertanyaannya 
 
"Hyuna aku.. Aku sungguh.. Aku minta maaf aku tidak tau"
 
"Aniya , Gwaenchana.. Kau kan tidak tau, ya .. Aku memang hamil diluar nikah, dan kalung itu pemberian kekasihku maksudku mantan kekasihku"
 
"Begitu ya.. Aigoo maafkan aku ya hyuna , tapi apakah pria itu meninggalkanmu begitu saja ?" 
 
"Tidak .. Kami sebenarnya bertengkar hebat, lalu aku memilih untuk pergi" 
 
"Astaga hyuna aku tidak tau seberat itu masalahmu,maafkan aku karena membuatmu jadi semakin sedih" 
 
"Sudahlah tak apa.. Semuanya sudah terjadi dan sekarang aku harus bertahan untuk dapat melahirkan dan membesarkan anakku" 
 
"Jangan khawatir aku akan selalu ada bersamamu" ujar hani 
 
"Gomawo hani" 
 
"Nee" 
 
Mereka pun sampai di restoran milik suzy namun saat hyuna akan keluar dari dalam mobil ia terkejut melihat mobil hyunseung yang baru saja tiba dan saat hyunseung keluar dari dalam mobil ia langsung menundukkan tubuhnya membuat hani bingung 
 
"Hyuna ? Ada apa ? Kau kenapa ?" 
 
"Hani bisakah kita pergi sekarang? Kumohon"
 
"Huh? Tapi kenapa ??" 
 
"Kumohon.. Aku tidak ingin bertemu dengan pria itu" 
 
"Pria ? Pria yang mana ?" 
 
"Pria yang tadi baru saja tiba" 
 
"Ooh pria itu.. Bukankah pria itu calon suami suzy sajangnim?" 
 
Hyuna terdiam ia terkejut berarti dugaannya benar jika ternyata pemiliki restoran ini adalah benar suzy yang ia kenal 
 
"Hyuna ? Kau kenapa ? Apa kau mengenal pria itu ?" 
 
Hyuna mengangguk kecil dan kedua matanya berkaca-kaca 
 
"Dia .. Dia mantan kekasih yang tadi kuceritakan" 
 
"Apa ?!! Astaga .. Jadi .. Kau.. Pria itu.. Yang menghamilimu?" 
 
"Iya , yasudah hani kumohon kita pergi dari sini sekarang juga aku tidak mau bertemu dengannya" 
 
"Baiklah baik.." Hani pun segera memundurkan mobilnya dan pergi 
 
"Oh hyunseung oppa" 
 
"Suzy , bagaimana hyuna? Dimana dia sekarang?" 
 
"Entahlah tapi aku sudah meminta pegawaiku untuk membawa hyuna kemari, tapi sampai saat ini mereka belum sampai" suzy melirik jam tangannya 
 
"Hyuna akan kemari ?" 
 
"Iya, aku meminta pegawaiku itu membawa hyuna kemari" 
 
Hyunseung tersenyum kecil ia merasa senang ia akan segera bertemu dengan hyuna , sedangkan disisi lain suzy merasa sangat sedih melihat hyunseung yang dapat dengan mudahnya tersenyum hanya dengan mendengar nama hyuna sedangkan ia sendiri sering kali merasa susah payah untuk membuat hyunseung tersenyum saat bersamanya 
 
Sudah cukup lama hyunseung dan suzy menunggu kehadiran hani dan hyuna namun mereka tidak juga muncul suzy segera menghubungi hani 
 
"Omo hyuna Suzy sajangnim menelfon apa yang harus aku katakan? Karena dia pasti akan menanyakanmu" 
 
"Eum.. Katakan saja.. Jika tadi hyuna mendadak sakit dan harus segera pulang" 
 
"Baiklah" 
 
"Hani ?? Yah ! Kau dimana ? Kenapa lama sekali?!" 
 
Hani menjauhkan ponsel dari telinganya karena suara suzy yang melengking 
 
"Sajangnim maafkan saya , saya benar-benar meminta maaf karena saya tidak bisa membawa hyuna kesana"
 
"Apa ?!! Tapi kenapa ?!" 
 
"Iya sajangnim saat diperjalanan tadi hyuna mengeluh sakit dan meminta untuk pulang, sekali lagi maafkan saya sajangnim" 
 
"Hyuna sakit ?? Sakit apa ?" 
 
"Dia .. Eum.. Sakit .." Hani melihat kearah hyuna yang duduk dihadapannya 
 
"Katakan aku pusing" ujar hyuna tanpa mengeluarkan suara 
 
"Hani-ya !" 
 
"Pusing .. Hyuna mengeluh pusing sajangnim" 
 
"Aigoo kalau begitu aku yang akan kesana, dimana Alamatnya?" 
 
Hani membulatkan kedua matanya sedangkan hyuna dengan wajah bertanya-tanyanya 
 
"Ada apa ?" Tanya hyuna 
 
Hani menutup ponselnya dengan tangannya agar suzy tak bisa mendengarnya lalu ia berbisik pada hyuna 
 
"Bos meminta alamat apartementmu dan akan kemari, apa yang harus aku lakukan ?" 
 
"Mwo ? Astaga.. Eum katakan saja jika saat ini kau sudah tidak bersama hyuna dan kau tidak bisa mengabariku karena aku tidak memegang ponsel, cepat katakan" 
 
"Sajangnim sekali lagi maafkan saya karena saya sudah tidak bersama hyuna dan hyuna kebetulan tidak memegang ponsel jadi saya tidak bisa menghubunginya" 
 
"Apa ?! Tapi kan kau pasti tau alamat rumah atau apartementnya" 
 
"Eum itu.. Saya juga tidak tau dimana alamat apartement atau rumahnya sajangnim, tadi hyuna meminta saya menurunkannya dipinggir jalan lalu hyuna pulang menggunakan taksi"
 
"Astagaaa kau ini bagaimana ! Kau kan temannya! Yasudah kalau begitu hubungi aku secepatnya jika kau sudah tau dimana tempat tinggal hyuna" 
 
"Ne baik sajangnim sekali lagi saya minta maaf" 
 
Suzy pun memutus telfonnya 
 
"Apa yang dikatakannya ?" 
 
"Ya begitulah seperti biasa .. Selalu mengomel" 
 
"Apa dia tetap memaksa ingin menemuiku?" 
 
"Iya , dia bahkan memintaku untuk segera menghubunginya jika aku sudah tau dimana alamat apartementmu"
 
"Astaga wanita itu keras kepala sekali" 
 
"Baiklah begini saja , nanti aku akan segera membeli ponsel dan kau berikan nomor suzy padaku lalu aku akan membuat janji dengannya tanpa harus bertemu dengan hyunseung oppa" 
 
"Hyunseung oppa ?" 
 
"Iya , dia pria yang tadi kau lihat"
 
"Aah jadi calon suami suzy sajangnim itu bernama hyunseung.." 
 
Hyuna terdiam rasanya mendengar hyunseung yang akan menjadi calon suami orang lain sangat menyakitkan untuknya 
 
"Hyuna .. Hyuna astagaa ada apa denganku! Maafkan aku hyuna aku tidak bermaksud" 
 
"Sudahlah tak apa , lagi pula memang benar kan dia adalah calon suami suzy dan lagi pula aku sudah tidak ada hubungan apa pun dengannya lagi" 
 
"Tunggu, memangnya saat kau pergi salah satu dari kalian ada yang mengatakan putus ?" 
 
Hyuna lagi-lagi terdiam benar yang dikatakan hani sebelum hyuna pergi memang diantara keduanya tidak ada yang mengatakan kata putus 
 
"Tapi bagaimana pun juga hyunseung oppa akan segera menikah dan itu sudah jelas jika aku tidak boleh berhubungan lagi dengannya kan" 
 
"Tapi hyuna bagaimana pun juga kau sedang mengandung dia harus bertanggung jawab"
 
"Dia tidak tau" 
 
Hani tertegun 
"Apa? Maksudmu hyunseung tidak tau jika kau sedang hamil ???"
 
Hyuna mengangguk kecil dan tersenyum miris 
 
"Astaga hyuna ! Kenapa kau tidak memberitahunya ?! Dia harus tau karena bayi ini anaknya, ini tidak bisa dibiarkan hyuna pria itu harus bertanggung jawab!" Hani segera berdiri namun hyuna langsung mencegahnya 
 
"Ani ani! Hani andwae, kumohon ..." 
 
"Hyuna? Apa kau sudah gila ? Hyunseung harus mengetahuinya, kenapa kau tidak ingin dia mengetahuinya ?" 
 
"Karena.. Aku tidak ingin merusak pernikahannya" 
 
"Astaga hyuna!!! Kau tidak memikirkan dirimu?! Kenapa kau terus memikirkan perasaan orang lain sedangkan kau tidak memikirkan dirimu sendiri ?! Arraseo jika kau tidak memikirkan dirimu sendiri tapi bagaimama dengan anakmu nanti?" 
 
"Maksudmu?" 
 
"Tentu saja kau nanti akan melahirkan anak ini tanpa seorang ayah?? Bagaimana jika nanti anakmu menanyakan dimana ayahnya apa yang akan kau jawab ?! Kau akan mengatakan pada anakmu jika ayahnya sudah menikah dengan wanita lain karena ayahmu tidak mengetahui jika dirimu hamil? Begitu? Anakmu akan kecewa padamu hyuna" 
 
Hyuna terdiam mendengarkan ucapan hani lalu tak lama ia menitikkan air matanya hyuna menundukkan kepalanya dan menghapus air matanya , hani merasa bersalah karena telah membentak hyuna dan membuat perasaan hyuna semakin sedih ia pun perlahan memeluk hyuna 
 
"Hyuna , maafkan aku.. Aku hanya tak mau kau menderita, aku ingin kau juga mendapatkan hakmu"
 
"Gwaenchana hani, maafkan aku juga" 
 
"Dimana hyuna ?" 
 
"Maafkan aku hyunseung oppa, sepertinya malam ini kita tidak bisa bertemu dengan hyuna karena katanya dia sakit" 
 
"Sakit ?!! Lalu dimana dia sekarang?" 
 
"Itu dia.. Hani mengatakan jika hyuna meminta untuk pulang lalu hani tidak tau dimana alamat rumah hyuna" 
 
Hyunseung membuang kasar nafasnya dan memijat dahinya ia benar-benar merasa kehilangan hyuna dan mencemaskan keadaannya
 
 
🍂🍂🍂
 
Hyunseung pun terpaksa harus segera kembali kerumah sakit karena seohyun yang menelfonnya dan mengatakan jika keadaan ibunya semakin memburuk 
 
"Ibu, bu sadarlah" ujar hyunseung 
 
"Seohyun ada apa dengan ibu? Kenapa ibu tidak sadarkan diri?" 
 
"Tadi dokter mengatakan jika keadaan bibi semakin lemah" 
 
"Ibu.. Kumohon sadarlah" 
 
Setelah cukup lama berdiam dirumah sakit seohyun suzy dan hyunseung melihat nyonya jang menggerakan jari-jarinya dan perlahan membuka kedua matanya 
 
"Hyunseung.." Lirihnya 
 
"Ibu, aku disini syukurlah ibu sudah sadar" 
 
"Nak..." Nyonya jang melirik ke arah suzy yang berdiri disamping kirinya 
 
"Apa pun yang terjadi pada ibu nanti.. Pokonya pernikahan kalian harus tetap dilaksanakan"
 
Hyunseung tertegun begitu pula dengan seohyun dan suzy yang langsung saling berbalas tatapan 
 
"Berjanjilah pada ibu.."
 
Dengan berat hati hyunseung mengangguk sebagai jawabannya 
 
"Tapi .. Hyunseung oppa" ujar Suzy 
 
Hyunseung memberikan isyarat agar suzy menyetujuinya dan berjanji pada ibunya 
 
"Baik eommonim, kami akan tetap menikah" ujar suzy 
 
Nyonya jang tersenyum kecil dan mengangguk dengan lemasnya ia merasa lega akhirnya usahanya selama ini untuk menikahkan hyunseung dan suzy akan segera menjadi kenyataan 
 
"Baiklah ini sudah larut malam aku harus segera pulang, kau yakin tak ingin kembali tinggal dirumahku hyuna ?" 
 
"Maafkan aku hani.. Tapi aku merasa harus melakukan semuanya sendiri aku tidak mau menyusahkan siapa pun" 
 
Hani terlihat sedih 
"Hani jangan seperti ini.. Kita kan masih bisa bertemu" 
 
"Baiklah hyuna.. Jaga dirimu ya" mereka berpelukan hingga akhirnya hani benar-benar pergi 
 
Hyuna menutup pintunya dan akhirnya ia benar-benar merasa keheningan menyelimutinya dikamar apartement yang kecil ini hyuna merebahkan tubuhnya diatas ranjang yang hanya cukup untuk satu orang itu 
 
Tiba-tiba air matanya terjatuh dari sudut matanya bahkan tanpa kehendaknya
 
Hyunseung oppa, seandainya saat itu kau jujur padaku.. Seandainya saat itu kau tidak kasar padaku, mungkin cerita ini akan berbeda, aku tidak tau apa yang harus aku lakukan sekarang.. Mungkin jika semua itu tidak terjadi kita akan segera menikah dan aku sedang mengandung anakmu, anak kita 
 
Kali ini hyuna membiarkan air matanya terjatuh inilah saat-saat dimana hyuna bisa dengan puas mengeluarkan seluruh kesedihannya tanpa ada yang melihatnya 
 
"Anakku tumbuhlah dengan baik dan sehat, kaulah satu-satunya yang aku miliki" gumamnya sambil mengelus perutnya yang mulai membuncit
 
 
🍂🍂🍂
 
Seminggu kemudian hyuna yang sudah bekerja di salah satu kedai kopi mendapatkan telfon dari hani jika katanya suzy akan mempercepat pernikahannya dengan hyunseung itu membuat hyuna merasa semakin sakit ia berfikir hyunseung benar-benar telah melupakannya 
 
Aku tidak boleh terus memikirkannya , aku harus tetap melanjutkan hidupku.. Aku memiliki tanggung jawab atas anakku aku harus terus bekerja dengat giat agar aku bisa memenuhi kebutuhan anakku nanti aku tidak boleh terus mengingat dia
 
Hyuna yang sedang mengelap meja tak terasa menitikkan air matanya hingga tiba-tiba seorang pria yang ia kenal menghampirinya 
 
"Hyuna ?" 
 
"Taehyung?? Kau.. Kau sudah sembuh??" 
 
"Iya hyuna aku sudah sembuh , hyuna kau bekerja disini?" 
 
"Eum iya , oh duduklah kau ingin pesan apa ?" 
 
"Aku pesan cappuccino panas saja" 
 
"Baiklah tunggu sebentar ya" 
 
Tak lama hyuna pun kembali dengan segelas cappuccino ditangannya dan ia simpan diatas meja kecil berbentuk bundar itu 
 
"Ini silahkan"
 
"Kamsahamnida, oh hyuna changkaman" 
 
"Ne ? Ada apa taehyung?" 
 
"Bisakah kita bicara sebentar ?" 
 
"Maafkan aku aku juga ingin bicara denganmu tapi ini masih waktu kerja , aku takut jika bosku melihatnya aku akan dimarahi, bagaimana jika selesai aku bekerja aku akan menemuimu nanti?" 
 
"Baiklah aku akan menunggumu hingga selesai" 
 
"Jinjja ? Tapi.. waktu kerjaku selesai dua jam lagi" 
 
"Gwaenchana aku akan tetap menunggu" 
 
"Baiklah kalau begitu, aku bekerja dulu ya" 
 
Taehyung memperhatikan hyuna yang dengan telatennya melayani para tamu yang tiba dan mencatat pesanan mereka namun ada yang berbeda dari hyuna taehyung merasa tubuh hyuna sedikit gemuk 
 
"Hyuna, apakah namja itu mengenalmu?" Tanya salah seorang teman hyuna yang juga pegawai disana 
 
"Iya , memangnya kenapa ?" 
 
"Ooh begitu.. Aku fikir kau tidak mengenalnya soalnya dari tadi aku melihat dia terus memperhatikanmu aku fikir dia menyukaimu" 
 
"Aniya kau ini bicara apa , dia temanku.." 
 
"Ah begitu.. Baiklah kalau begitu" 
 
"Yasudah aku kembali bekerja dulu ya" setelah mendengar ucapan temannya itu hyuna mulai melirik taehyung yang juga memperhatikannya 
 
Benar juga , kenapa taehyung memperhatikanku terus .. Jangan-jangan.. Hyuna melirik ke arah perutnya ia cemas jika taehyung mengetahui jika dirinya sedang mengandung 
 
Akhirnya jam kerja hyuna pun selesai dan ia segera menghampiri taehyung dan duduk dihadapannya 
 
"Sudah selesai ?" 
 
"Sudah , kau benar-benar menungguku"
 
"Kan sudah kukatakan aku akan menunggu hingga jam kerjamu selesai" 
 
"Ne ne arraseo.."
 
"Hyuna kau gemukan ya" 
 
Hyuna tertegun dan terlihat cemas atas ucapan taehyung 
 
"Hyuna ada apa ? Oh.. Maaf apa aku menyinggung perasaanmu? Aku minta maaf aku bukan bermaksud" 
 
"Tidak tidak.. Jangan meminta maaf, ya.. Aku memang gemukan .. Aku .. " saat hyuna akan melanjutkan kata-katanya tiba-tiba jimin dan jhope yang memang sudah membuat janji dengan taehyung menghampiri mereka 
 
"Kalian? Kalian disini?" Tanya hyuna 
 
"Hyuna ? Tunggu.. Kalian ? Kalian kenapa bisa bertemu?" Tanya jhope 
 
"Ah hyung.. Jimin, ternyata hyuna bekerja disini" 
 
"Jadi selama ini kau bekerja disini ?" Tanya jimin 
 
"Iya baru satu minggu ini aku bekerja disini, tapi... Kumohon jangan beritahu hyunseung oppa atau siapa pun" 
 
Lalu taehyung jimin dan jhope saling berbalas tatapan 
 
"Hyuna , sebenarnya.. Hyunseung hyung akan menikah" ujar taehyung 
 
Hyuna tersenyum kecil dan mengangguk 
"Ne arassoyo(sudah tau)" 
 
"Jinjja ? Apa kau sedih ?" Tanya taehyung yang mencemaskan hyuna 
 
"Ne jogeum(sedikit) , tapi aku baik-baik saja perlahan aku sudah melupakan hyunseung" 
 
"Benarkah?" Tanya mereka bersamaan seakan tidak mempercayai ucapan hyuna 
 
"Yah ! Kenapa ? Kenapa kalian tidak percaya jika aku bisa melupakannya seperti dia melupakanku?!" Tanya hyuna dengan suaranya yang meninggi 
 
"Mian , bukan begitu maksud kami.. Hanya kami tau bagaimana besarnya cinta kalian bagaimama bisa dengan mudahnya melupakan satu sama lain kan" jawab jimin 
 
"Bisa .. Lihat saja hyunseung, dia bisa dengan mudahnya menikah dengan wanita lain itu artinya dia sudah dengan mudahnya melupakanku kan?" 
 
"Hyuna.. Kau tidak tau jika sebenarnya.." 
 
"Sudahlah aku tidak mau mendengar namanya lagi aku sudah tidak perduli lagi dengannya atau pun pernikahannya"
 
"Baiklah, lalu bagaimana dengan kandunganmu?" Tanya jhope membuat taehyung terkejut begitu pun dengan hyuna 
 
"Apa ? Hyuna ? Jadi kau sedang hamil?" 
 
Hyuna membuang nafasnya panjang dan mengangguk kecil 
 
"Astaga, kenapa kau tidak mengatakan padaku tadi ?" 
 
"Aku hanya tidak mau banyak orang yang tau, aku tidak mau jika sampai hyunseung mengetahuinya" 
 
"Hyuna tapi kau tidak bisa seperti ini, anakmu juga membutuhkan ayahnya ayolah hyuna ini belum terlambat hyunseung hyung belum menikah pasti dia akan kembali padamu jika dia mengetahui kau sedang mengandung anaknya" 
 
"Jimin sudahlah cukup.. Aku mohon jangan membahasnya lagi, aku sudah tidak ingin lagi mendengar namanya lihatlah .. Dia akan segera menikah dan aku tidak perduli lagi dengan itu.. Jika dia memang mencintaiku dia tentu tidak akan menerima pernikahan itu tapi lihatlah buktinya .. Akhirnya dia akan menikah dengan wanita itu, itu sudah menjadi pilihannya aku tidak mau merusak kebahagiaannya khususya ibunya yang sangat ingin hyunseung menikah dengan wanita itu" 
 
Akhirnya jimin jhope dan taehyung tak bisa berkata apa pun lagi mereka cukup mengerti bagaimana perasaan dan posisi hyuna saat ini dan saat ini mereka hanya mampu menguatkan hyuna 
 
 
🍂🍂🍂
 
Waktu berjalan dengan sangat cepat hingga akhirnya pernikahan hyunseung dan suzy pun akan segera berlangsung besok 
 
"Oppa ?" Suzy melihat hyunseung yang duduk sendiri di halaman belakang 
 
"Hm?" 
 
"Masuklah disini dingin" 
 
"Gwaenchana, aku merasa lebih baik disini" 
 
Suzy terlihat sedih melihat hyunseung yang sama sekali tak merasa bahagia, ia pun merasa begitu walaupun akhirnya ia akan menikah dengan pria yang selama ini diinginkannya tapi ia malah merasa bersalah dan tidak bahagia 
 
"Oppa, apa kita batalkan saja pernikahan ini?" 
 
Hyunseung segera membalikkan tubuhnya dan menghampir suzy 
 
"Jangan bicara yang tidak-tidak , jika sampai ibu mendengarnya ibu akan sedih" 
 
"Ne joesonghamnida (maafkan aku)" 
 
"Sudahlah, sekarang kau masuk" 
 
"Ne oppa" 
 
Hyuna, dimana pun kau saat ini kuharap kau baik-baik saja , maafkan aku karena telah memilih untuk menikahi suzy aku tidak punya pilihan lain,kau pergi dariku dan ibuku sakit aku tidak bisa menolak permintaannya , hyuna sampai mati pun aku hanya mencintaimu
 
Lalu tanpa terasa air matanya terjatuh hyunseung menatap langit malam yang tak berbintang itu dengan tatapan kosong namun sebenarnya dalam isi kepalanya ia membayangkan wajah wanita yang sangat dicintainya 
 
Hyunseung oppa, maafkan aku batin suzy melihat hyunseung dari balik tembok 
 
 
Hyuna melirik jam tangannya menunjukkan pukul sembilan malam ia sudah dalam perjalanan pulang namun lagi-lagi ia harus berurusan dengan berandalan dijalan 
 
"Hay manis.." 
 
Hyuna tak merespon kedua berandalan itu dan tetap berjalan karena jarak dari kedai kopi dan apartementnya cukup jauh membuat hyuna harus menaiki bus dan turun di halte lalu hyuna harus berjalan menuju apartementnya yang memang jalanannya selalu sepi 
 
"Lepaskan!" Ujar hyuna saat tiba-tiba salah seorang dari mereka memegang tangan hyuna 
 
"Oh tunggu, aku ingat kau.. Kau wanita yang dulu pernah menghajar kami kan" 
 
"Maaf aku tidak ingat! Menyingkirlah!" 
 
"Tunggu ! Kami akan membuat perhitungan denganmu!" 
 
"Apa yang kalian inginkan ?!" 
 
Tiba-tiba tanpa terduga salah seorang dari mereka menendang kaki hyuna hingga terjatuh perutnya membentur keras jalanan hingga ia meringis kesakitan 
 
"Ohoww lihatlah sigadis jagoan sekarang meringis kesakitan, inilah akibatnya kau membuat masalah dengan kami" lalu tiba-tiba salah seorang dari mereka memukul wajah hyuna hingga hyuna mengeluarkan darah dari hidung dan sudut bibirnya Hyuna pun tak sadarkan diri dan mereka meninggalkan hyuna begitu saja 
 
Keesokan harinya , hari ini adalah hari dimana pernikahan hyunseung dan suzy akan dilaksanakan ayah dan ibu hyunseung tiba begitu pun dengan ibu dan ayah suzy tak lupa dengan seohyun dan orangtuanya 
 
Suzy terlihat sangat cantik dengan gaun putihnya dan riasan wajahnya yang membuatnya semakin cantik menawan 
 
Tuan jang yang hendak menemui hyunseung didalam kamar tertegun saat membuka pintu melihat hyunseung yang berdiri menghadap jendela kamar dan melamun kosong, sebagai ayah ia bisa merasakan penderitaan anaknya 
 
"Hyunseung" 
 
Hyunseung segera menghapus air matanya yang sedari tadi tertahan 
 
"Ya ayah ? Apa sudah waktunya ?" 
 
"Tidak, belum.." 
 
Hyunseung mencoba tersenyum dihadapan ayahnya namun ayahnya bisa melihat betapa putra satu-satunya ini jelas tidak bahagia 
 
"Nak, maafkan ayah"
 
Hyunseung tertegun saat mendengar kata maaf pertama kali yang ia dengar dari ayah yang selama ini ia benci 
 
"Ada apa ayah?" 
 
Tiba-tiba tuan jang menarik hyunseung kedalam pelukannya membuat hyunseung sendiri tak mengerti dan merasa kikuk 
 
"Ayah.. Ada apa ?" 
 
"Nak, maafkan ayah yang selama ini terlalu keras padamu, ayah sebenarnya sangat menyayangimu" 
 
Hyunseung merasa tersentuh dengan ungkapan yang selama ini tak pernah ia dengar dari ayahnya 
 
"Iya ayah, tidak perlu meminta maaf aku sudah memaafkanmu" 
 
"Hyunseung.. Apa kau yakin tetap ingin melanjutkan pernikahan ini? Ayah tau kau tidak mencintai suzy, kembalilah pada kekasihmu" 
 
Hyunseung tertegun ayahnya akan mengatakan hal itu, baru kali ini ayah yang selama ini tidak pernah berpihak padanya malah mendukung dirinya untuk kembali pada hyuna 
 
"Tidak ayah, aku tidak bisa kembali pada hyuna" 
 
"Tapi kenapa ? Kau masih memiliki kesempatan untuk pergi" 
 
"Tidak ada kesempatan lagi untukku ayah, hyuna sudah pergi dan bahkan aku tidak tau dimana dia sekarang dia marah padaku dia membenciku, dan.. Ibu, ibu sedang sakit keras aku sudah berjanji pada ibu akan menikahi Suzy , dan hari ini pun tiba pernikahanku sudah didepan mata aku tidak bisa melakukan apa pun lagi" 
 
Tuan jang menahan mati-matian air matanya lalu menepuk kedua bahu hyunseung 
 
"Nak, wanita yang saat ini akan kau nikahi adalah seorang wanita yang nantinya akan menjadi istrimu tanggung jawabmu, kau harus bisa membahagiakannya kau sanggup?" 
 
Hyunseung termenung mendengar ucapan ayahnya entahlah aku tidak bisa berjanji akan hal itu, karena sampai saat ini wanita yang ingin aku nikahi hanyalah hyuna 
 
"Hyunseung?" 
 
Keduanya tertegun saat nyonya jang tiba dengan duduk diatas kursi roda dengan seohyun yang mendorongnya 
 
"Ayo nak, waktunya sudah tiba kau sudah siap sayang?" 
 
Hyunseung melirik ayahnya yang tersenyum tegas padanya 
 
"Kau pria , kau tau apa yang harus kau lakukan" ujarnya 
 
"Baik ayah" jawabnya dengan tegas akhirnya mereka keluar dari dalam kamar itu dan menujur altar , hingga akhirnya hyunseung melihat suzy yang keluar bersama ayahnya dengan berbalut gaun mewah berwarna putih yang panjang dan pas dengan tubuhnya namun tiba-tiba saja terbayang wajah cantik hyuna yang mengenakan gaun indah itu dan berjalan ke arahnya 
 
"Kuserahkan putriku padamu hyunseung" ujar ayah suzy namun saat hyunseung akan mengambil tangan suzy tiba-tiba saja satu kata yang keluar dari mulut hyunseung membuat semua yang ada diruangan itu terkejut 
 
"Hyuna" ujarnya tanpa sadar 
 
"Hyunseung!" Ujar ayah suzy yang tak terima bahkan disaat mereka akan menikah hyunseung malah memikirkan wanita lain
 
Suzy tak dapat membendung air matanya namun ia tetap mencoba tersenyum dan menenangkan ayahnya 
 
"Ayah tenanglah.. Ayah kumohon, ini hari pernikahanku kumohon ayah tahan emosi ayah kumohon demi aku" 
 
Ayahnya terlihat sangat marah dan akhirnya mau tak mau demi putri semata wayangnya ia akhirnya menyerahkan suzy pada hyunseung hingga akhirnya keduanya berada diatas altar dan mengucap janji setia hingga keduanya sah menjadi pasangan suami istri , suzy menitikkan air matanya entah apa yang ia rasakan yang jelas ada sedikit rasa sedih dan kecewa dengan ucapan hyunseung yang memanggilnya hyuna dan ada rasa bahagia karena akhirnya ia menikah dengan pria yang selama ini dicintainya 
 
Hyuna .. 
 
Hyunseung terus memandang wajah suzy yang sedari tadi difikirannya adalah wajah cantik hyuna yang berdiri dihadapannya kali ini ia benar-benar tak bisa mengendalikan fikirannya sendiri wajah hyuna terus muncul dihadapannya 
 
 
Pukul 05.20am ksl
 
"astaga! Siapa wanita ini?! Tolong!" Teriak salah seorang wanita yang tak sengaja melewat dan melihat hyuna yang terbaring tak sadarkan diri dipinggir jalan
 
Mendengar teriakan wanita itu beberapa orang yang mendengarnya langsung menghampiri mereka dan membawa hyuna kerumah sakit 
 
Wanita itu menemani hyuna hingga hyuna dirawat dirumah sakit wanita itu kebingungan apa yang harus dilakukannya hingga ia memutuskan untuk melihat ponsel hyuna dan menghubungi siapa pun kontak disana dan ia menghubungi nomor Choi Seung Hyun , hyuna sengaja menyimpan nomornya agar ia tak pernah mengangkat jika sampai choi mendapatkan nomor telfonnya yang baru
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 25: Makasih thor! Makasih udah buat ending kayak gini T.T
Troubleshipper #2
Lega dkit sih hyuna hyunseung udah kmbali. Tapi feelingku mslh msih bnyak... T.T
Troubleshipper #3
Chapter 19: Trouble.. Trouble.. Mssalah mkin bnyak thor.. Ane bperr T.T
Troubleshipper #4
Chapter 14: Saya yg sakit hati hyunseung mau nikah T.T.
Troubleshipper #5
Chapter 13: Wlwkwk.. Ngakak subuh2 pas baca "kantung" hyuna. Btw, happy birthday unni.
Exquisitely #6
Great Looking Plot~
Troubleshipper #7
Chapter 10: Ah... Author jdi balik ke chap 1 lagi kannn.. Ah chanyeol siapa?? Hahaha..
Troubleshipper #8
Chapter 9: Aku pikir ini chap penuh dgn kesedihan.. Tapi ternyata diluar dugaaan. Emosi reader dibuat naik turun.. Daebak author! Gomawo udh updte..
Troubleshipper #9
Chapter 6: Diawal udah dibuat ketawa pas hyunseung oppa jadi malas karena hukumannya.. Aku sukses banget bayangin wajahnya, hahha.. Tapi diakhir dibuat khawatir juga, ah entahlah thor.. Yg pnting Next.. Hehe
Troubleshipper #10
Chapter 3: Tiap dialog mereka, feel nya dapet bgt.. Ucapan hyunseung terkesan dingin, agak cuek.. Tp syang sama hyuna. Wkwk, aku sok tau..

Smgt thorr..