I can't tell you

Dangerous Couple

"aigoo dimana ya anak itu.." Seohyun terus berusaha menelfon hyunseung dan tersambung namun hyunseung tidak juga mengangkat panggilannya 

 
"Bagaimana ?" Tanya suzy 
 
"Dia tidak mengangkat panggilanku, sebenarnya ada apa dengan anak ini aneh sekali!" Gerutunya 
 
"Apa mungkin kekasihnya itu yang membuat hyunseung oppa jadi seperti ini? Hm sepertinya kekasihnya itu bukan wanita baik-baik" 
 
"Ya ! Jangan bicara yang tidak-tidak , lagi pula aku yakin hyunseung tau mana wanita baik dan tidak.." 
 
Suzy menatap kesal pada seohyun yang seperti menyindirnya , seohyun sangat tau jika sedari dulu suzy sangat menyukai hyunseung dan sering kali menghasut ibu hyunseung untuk menikahinya dan itu membuat seohyun sebagai sepupu hyunseung merasa kesal dan tidak suka padanya belum lagi sifatnya yang sangat manja membuatnya muak 
 
 
"Oh ! Hyunseung? Yah ! Kenapa kau baru mengangkat telfonku?!" 
 
Suzy tersenyum sumbringah saat hyunseung akhirnya mengangkat panggilan seohyun 
 
"Maaf , ponselku tertinggal.. Ada apa ?"
 
"Hyunseung kau harus pulang dan kali ini aku serius !"
 
"Musun soriya?(apa maksudmu?) Memangnya kenapa ?"
 
"Ibumu sakit ! Dan kali ini aku tidak main-main, ibumu terus memanggilmu dan bahkan .. Bibi sering membanting barang-barang disekitarnya karena merasa kesal kau tidak juga pulang, hyunseung.. Eumm bisa dibilang sekarang.. Bibi seperti orang yang .. Eumm.. Tidak waras, maafkan aku hyunseung aku tidak bermaksud.."
 
"Apa maksudmu? Kenapa kau mengatakan ibuku tidak waras ?"
 
"Maafkan aku sungguh.. Tapi jika kau tidak percaya kau bisa datang dan melihatnya sendiri, maka dari itu tolong pulanglah.. Kasihan bibi" 
 
"Apa kali ini kau serius?"
 
"Iya sungguh aku tidak berbohong" 
 
"Bagaimana jika kau melakukan hal yang sama seperti waktu itu?"
 
"Anii!! Sungguh aku tidak berbohong .. Cepatlah pulang dan lihat sendiri bagaimana kondisi ibumu" 
 
Terdengar helaan nafas berat dari sebrang sana 
"Baiklah" jawab hyunseung 
 
"Ne palliwa (cepatlah)" 
 
 
Hyunseung menutup telfonnya dan melirik hyuna yang tertidur diranjangnya , ia tak bisa meninggalkan hyuna sendiri dirumah sakit harus ada yang menjaganya dan akhirnya ia menghubungi namjoon 
 
"Bisa kau membantuku? Aku akan pergi , tidak akan lama.. Bisakah kau jaga hyuna sebentar?" 
 
Hyunseung menutup telfonnya ia berjalan mendekati hyuna dan mengecup keningnya 
 
"Hyuna ,aku akan pergi sebentar .. Istirahatlah" Hyunseung berbisik tepat ditelinga hyuna, hyuna hanya menggeliat kecil dan tetap tertidur lelap hyunseung tersenyum dan kembali mengecup kening hyuna lalu setelah beberapa menit menunggu akhirnya namjoon pun tiba 
 
"Aku titip hyuna , tak akan lama tolong jaga dia" 
 
"Pasti hyunseung, hati-hatilah" 
 
"Eum , gomawo.. Jika dia mencariku katakan aku pergi sebentar" 
 
"Ne (ya)"
 
Hyunseung segera pergi dengan taksi menuju rumahnya karena mobilnya yang masih berada di bengkel ia pun sampai dihalaman rumahnya , dengan wajah dinginnya ia berjalan masuk menuju rumahnya yang tidak terkunci 
 
"Ibu? Seohyun?" Panggilnya namun tidak ada siapa pun yang menjawabnya dirumah yang besar itu hingga akhirnya suzy yang turun dari tangga dengan senyum sumbringahnya langsung berlari kecil menghampiri hyunseung dan hendak memeluknya namun hyunseung langsung menahannya dengan tangannya membuat suzy merasa canggung dan kembali mundur 
 
"Maafkan aku" ujar suzy 
 
Hyunseung hanya mengangguk kaku lalu melirik seohyun yang berjalan mendekatinya 
 
"Hyunseung? Syukurlah ternyata kau benar kembali pulang" 
 
"Iya , tapi aku tak bisa lama .. Dimana ibu?"
 
"Kenapa ? Kau tidak akan menginap disini?" 
 
"Tidak , hyuna sendiri dan aku tidak bisa meninggalkannya terlalu lama" 
 
"Wanita itu lagi.. Sepertinya wanita itu adalah sumber masalah dikeluargamu" celetuk suzy, seohyun mencubit kecil pinggang suzy membuat suzy meringis kesakitan 
 
Hyunseung hanya mengerutkan keningnya tak suka menatap suzy
 
"Tunggu, kenapa kau ada disini?" Tanya hyunseung 
 
"Dia memang selalu kesini bahkan sudah satu bulan ini dia menginap disini" jawab seohyun 
 
"Tapi kenapa ? Apa kau sudah tidak punya rumah ?" 
 
Suzy membulatkan kedua matanya ia tak menyangka hyunseung akan berkata seperti itu dia benar-benar sudah berubah hyunseung yang dulu selalu memperlakukannya seperti ratu tapi kini bahkan tatapannya sangat dingin padanya dan juga cara bicaranya yang seakan menganggap suzy adalah orang asing yang baru ia kenal
 
"Kenapa?" Tanya suzy karena hyunseung diam menatapnya 
 
"Dimana ibu?" Tanya hyunseung pada seohyun mengabaikan pertanyaan suzy membuat suzy sebal 
 
"Bibi dikamarnya , ayo" 
 
Hyunseung membuka pintunya perlahan dan melihat ibunya sedang tertidur diatas ranjangnya tubuhnya jauh lebih kurus dari terakhir mereka bertemu , hyunseung merasa sedih dengan hati-hati ia memegang tangan ibunya yang berada diatas perutnya ia bisa merasakan tangan ibunya yang hangat 
 
"Bu.."
 
Nyonya jang terbangun dan perlahan membuka matanya ia mencoba memfokuskan pandangannya terlihat jika nyonya jang sedang sakit kedua matanya merah dan sayu bibirnya pun kering dan pucat persis seperti keadaan hyuna saat ini 
 
"Hyunseung?! Naak.." Nyonya jang langsung bangun duduk dan menarik hyunseung kedalam pelukannya ia menangis haru didalam pelukan hyunseung 
 
"Nak jangan tinggalkan ibu lagi.." Rengeknya 
 
"Maafkan aku bu" jawab hyunseung dengan dinginnya , nyonya jang melepaskan pelukannya menatap hyunseung dengan heran 
 
"Kau sudah sangat berubah nak, kau tidak seperti hyunseung putraku.. Ada apa nak?" 
 
Hyunseung masih dengan wajah tanpa ekspresinya ia mencoba tersenyum walaupun ia merasa sulit tapi akhirnya ia bisa tersenyum dengan kakunya 
 
"Maafkan aku, jika aku sudah berubah" 
 
Nyonya jang mengangguk dan menarik hyunseung kembali kedalam pelukannya 
 
"Oh.. Ayo kita makan .. Kau belum makan siang kan nak? Ayo kita makan bersama ayo" 
 
Seohyun tersenyum ia senang melihat bibinya akhirnya mau makan dan bersemangat , seohyun membantu hyunseung untuk membantu nyonya jang berdiri dan duduk dikursi meja makan
 
Ahjumma(bibi/panggilan untuk wanita yang sudah berumur) pun tiba dan menghidangkan makanan yang lezat diatas meja yang panjang itu 
 
"Ayo nak.. Makan ya.. Sini ibu ambilkan" dengan semangatnya nyonya jang mengambilkan nasi dan ia simpan diatas piring hyunseung 
 
"Kau ingin makan apa ? Ini? Sini biar ibu ambilkan" 
 
Hyunseung masih dengan ekspresi yang sama setelah bertahun-tahun tidak bertemu ia merasa sedikit canggung dengan ibunya sendiri belum lagi rasa bersalah yang terus mengikutinya ia merasa malu bagaimana jika nanti ibu atau keluarganya mengetahui jika sebenarnya dia adalah si Dangerous Couple 
 
 
Setelah selesai makan siang dan berbincang hyunseung memutuskan untuk segera kembali pulang dan itu membuat ibunya tak suka dan merasa sedih 
 
"Kenapa ? Kenapa kau tidak tinggal disini nak? Ini kan rumahmu" 
 
"Maaf bu, tapi hyuna .. Aku tidak bisa meninggalkannya" 
 
"Apa ? Jadi kau jauh lebih mementingkan wanita itu ketimbang ibumu?!" 
 
"Maaf bu, tapi aku menyayangi kalian berdua aku tidak bisa meninggalkan hyuna terlalu lama saat ini hyuna tidak bisa kutinggal lama" 
 
"Memangnya kenapa ?! Kenapa wanita itu manja sekali?" Tanya suzy 
 
"Manja ? Kau itu sama saja membicarakan dirimu sendiri" celetuk seohyun 
 
"Unnie !" 
 
Seohyun hanya menaikan kedua alisnya dan kembali menyantap makanan penutupnya tanpa menghiraukan protesan suzy 
 
"Hyunseung.. Ibu mohon kembalilah kerumah, dan satu hal lagi.. Ibu ingin kau menikah dengan wanita yang lebih baik, wanita yang baik-baik dan jelas" 
 
"Maksud ibu?"
 
Nyonya jang tersenyum kecil dan sebelah tangannya terulur memegang sebelah tangan suzy yang duduk didekatnya 
 
"Nak, kau sudah mengenal suzy sejak kecil dan keluarga kita juga sangat dekat.. Kau tau jika suzy wanita yang baik dan dari keluarga yang berada dan berpendidikan kan? Ibu mohon menikahlah dengannya kalian akan menjadi pasangan yang cocok" 
 
Hyunseung hanya menatap dingin pada suzy yang tersenyum padanya , seohyun menatap hyunseung dan suzy bergantian ia takut jika hyunseung akhirnya menerima suzy 
 
"Maaf bu, aku kemari untuk menjenguk ibu bukan untuk menikah dengan wanita ini atau wanita mana pun selain hyuna, jika sudah tidak ada yang harus dibicarakan lagi aku permisi" 
 
Hyunseung bangun dari duduknya dan membungkukkan tubuhnya dengan sopan dan pergi tanpa menghiraukan panggilan ibunya
 
Aku tidak menyangka ibuku yang selama ini bersikap lembut dan berhati tulus yang sangat kusayangi dan paling mengerti aku kini berubah menjadi seorang ibu yang pemaksa dan keras kepala aku tidak bisa terus disini aku tidak akan meninggalkan hyuna , dia wanita yang kucintai
 
 
Hyunseung terus berjalan keluar dari halaman rumah itu hingga seohyun berlari mengejarnya dan berdiri dihadapannya membuat langkah hyunseung terhenti 
 
"Tunggu! Aigoo jalanmu cepat sekali..." Dengan nafasnya yang tersengal-sengal seouhyun mencoba menanyakan pertanyaan yang sedari tadi ada didalam fikirannya
 
Hyunseung hanya diam menunggu seohyun membuka mulutnya 
"Itu .. Hyuna , kau tadi bilang tidak bisa meninggalkannya lama? Memang ada apa dengannya ? Hyuna baik-baik saja kan?"
 
"dia sakit, dan saat ini sedang dirawat dirumah sakit maka dari itu aku tidak bisa meninggalkannya terlalu lama" 
 
"Jinjja ?! Aigooo.. Dia sakit apa ? eh ngomong-ngomong memangnya hyuna tidak memiliki keluarga di seoul?" 
 
"Sudahlah , aku harus segera pergi" Hyunseung berjalan melewati seohyun, seohyun kembali mengejar hyunseung dan berjalan disampingnya
 
"Hyunseung bisakah aku menjenguknya ? Boleh ya ? Please.." 
 
Hyunseung menghentikan langkahnya dan menatap seohyun yang berdiri disampingnya lalu mengangguk kaku sebagai jawaban ia boleh menemui hyuna
 
Seohyun tersenyum sumbringah dan bertepuk tangan kecil 
"Kalau begitu ayo naik mobilku saja kau tidak bawa mobil kan?"
 
"Eum" 
 
"Kajja! (Ayo!)" 
 
 
 
🔘🔘🔘
 
Hyunseung masuk kedalam ruangan dimana hyuna dirawat dan melihat hyuna sedang menonton televisi sedangkan namjoon yang tertidur disofa dengan posisi duduk dan wajahnya yang ditutup topinya 
 
"Hyunseung, dia siapa ?" Bisik seohyun 
 
"Namjoon, temanku dan hyuna aku memintanya menemani hyuna selama aku pergi" seohyun mengangguk berkali-kali sebagai tanda ia mengerti 
 
"Oppa ? Seohyun? Kenapa berdiri disana ayo masuk" 
 
"Oh ne hyuna .. Aigoo kau pucat sekali" seohyun memeluk hyuna dan melihat wajah hyuna yang pucat 
 
"Pucat sekali ya ? Apa aku sekarang sangat jelek?"
 
"Aigoo aniya .. Kau tetap cantik, ah ini kubawakan cokelat untukmu kata hyunseung kau suka cokelat kan" 
 
"Wah kamsahamnida (terimakasih'formal')" 
 
Mendengar percakapan hyuna yang entah dengan siapa membuat namjoon terbangun dan langsung berdiri terkejut melihat hyunseung sudah ada disana 
 
"Hyunseung.. Oh mian (maaf) aku tertidur.." 
 
"Gwaenchana, terimakasih sudah menjaga hyuna" 
 
"Ne" 
 
"Oh kenalkan ini sepupuku, namanya seohyun" 
 
"Seohyun imnida"
 
"Namjoon imnida" mereka pun saling berkenalan setelah itu namjoon pun pergi dan hanya ada mereka bertiga didalam ruangan itu 
 
"Hyuna kau sakit apa?"
 
"Eum.. Hanya luka kecil" 
 
"Luka ? Apanya yang terluka ?"
 
"Perutku" 
 
"Jinjja ? Bagaimana bisa ?" 
 
Hyuna melirik Hyunseung yang juga melihatnya yang berdiri dibelakang seohyun ia bingung harus menjawab apa ia yakin Hyunseung pasti belum mengatakan pada seohyun siapa mereka sebenarnya
 
"Eum itu.. Aku .. Kecelakaan" 
 
"Mwo jinjja ? Astagaa mungkin ini cobaan untuk pernikahan kalian, aigoo" 
 
Tiba-tiba seohyun memegang kedua tangan hyuna membuat hyuna langsung melirik  hyunseung yang juga menatapnya 
 
"Hyuna.. Kumohon apa pun yang terjadi bertahanlah.. Kumohon menikahlan dengan hyunseung aku tau kau wanita yang baik dan mencintai hyunseung kau juga pasti sangat setia , hyunseung sangat mencintaimu.."
 
Hyuna tersenyum kecil namun ia bingung kenapa tiba-tiba seohyun mengatakan itu pasti ada hal yang tidak aku ketahui
 
 
Setelah seohyun pulang hyuna menarik baju hyunseung yang berdiri didekatnya agar memeluknya 
 
"Ada apa sayang?"
 
"Oppa kenapa tadi dia bilang jika apa pun yang terjadi aku harus tetap bersamamu? Sepertinya ada yang tidak aku ketahui benarkan? Dan oppa dari mana tadi ?"
 
Hyunseung tertegun ia seharusnya sadar jika hyuna adalah wanita yang peka dan pintar dan sekarang apa yang harus ia jawab ia harus bisa tenang dan membuat hyuna percaya dengan ucapannya 
 
"Itu.. Entahlah aku tidak tau apa yang dia bicarakan"
 
"Geojitmal!" (Bohong!)
 
"Kau tidak percaya padaku? Sejak kapan kau jadi seperti ini?" 
 
Hyuna tertegun dan langsung memeluk hyunseung 
"Maafkan aku oppa aku tidak bermaksud seperti itu" 
 
Hyunseung tersenyum kecil akhirnya caranya berhasil membuat hyuna diam dan tidak banyak bertanya lagi walaupun ada rasa bersalah dalam dirinya bagaimana bisa ia menyembunyikan ini dari hyuna tapi ia berharap semuanya akan baik-baik saja dan satu-satunya cara adalah ia harus segera menikahi hyuna dengan begitu apa pun yang terjadi ia tak akan kehilangan hyuna 
 
 
 
Pukul 05.11pm ksl
Rumah sakit 
 
"Oppa kau tidak makan?" Tanya hyuna sambil menyantap makanannya 
 
"Nanti aku akan makan, sekarang kau habiskan makanmu lalu istirahat" 
 
Hyuna mengangguk kecil lalu kembali memasukan nasi dengan kimchi dan daging yang direbus itu kedalam mulutnya 
 
Bagaimana ini kenapa aku terus saja memikirkan ucapan ibu, bagaimana pun juga aku tidak mau berpisah dengan hyuna tapi aku juga menyayangi ibuku , ini gila.. Kenapa aku jadi lemah seperti ini 
 
Hyuna yang sedang mengunyah makanannya terdiam melihat hyunseung yang juga diam tatapannya lurus menatap lantai dengan kening yang berkerut seperti sedang memikirkan sesuatu 
 
"Oppa , Waeyo?(ada apa?)" 
 
"Tidak.. Aku akan keluar sebentar kau habiskan makanmu setelah itu istirahat aku akan segera kembali" Hyunseung mengecup kening hyuna dan pergi dari ruangan itu 
 
Hm, sudah kuduga pasti ada sesuatu.. Aku tidak bisa diam seperti ini kalau pun aku bertanya seribu kali pun sepertinya hyunseung oppa tetap tidak akan memberitahukannya padaku, aku harus mencaritahunya sendiri , kau ingin bermain denganku ya oppa.. Lihat saja nanti sampai kapan kau bisa menutupi sesuatu dariku 
 
 
Hyunseung kembali masuk kedalam kamar dan melihat hyuna yang sudah memejamkan matanya ia berjalan mendekati hyuna dan mencium bibirnya 
 
Saat merasa hyunseung berjalan menjauh ia membuka matanya dan memastikan hyunseung masuk kedalam kamar mandi entah mengapa hatinya cemas dan ia merasa sedih walaupun ia sendiri belum mengetahui apa yang terjadi 
 
Aku yakin sesuatu yang buruk akan terjadi.. Yatuhan apa yang akan terjadi ? firasat buruk apa ini? Kuharap apa pun itu jangan pisahkan aku dengan hyunseung oppa
 
Merasa hyunseung sudah kembali hyuna kembali memejamkan kedua matanya namun hyunseung melihat air mata yang mengalir disudut mata hyuna dengan hati-hati hyunseung menghapus air mata hyuna dan mendekatkan wajahnya dengan wajah hyuna 
 
"Kau belum tidur ?" Bisiknya 
 
Hyuna tetap memejamkan matanya tak menjawab pertanyaan hyunseung, hyunseung mengelus sebelah pipi hyuna dan dengan sangat lembut ia mengecup bibir hyuna lalu berjalan kesofa dan merebahkan tubuhnya 
 
Apa yang sebenarnya akan terjadi ? Kenapa saat hyunseung oppa menciumku hatiku sakit sekali, apa ini sebenarnya aku tidak bisa melihat apa yang akan terjadi .. 
 
 
"Nah.. Akhirnya sekarang kita bisa pulang" Hyunseung berkata sambil membereskan pakaian hyuna kedalam kantung besar 
 
"Tapi pulang kemana?"
 
Hyunseung terdiam benar juga memangnya mereka akan pulang kemana 
 
"Oppa, aku tanya kemana ?"
 
"Eum... Kemana saja , ahh! Bukankah aku sudah katakan untuk pindah ke amerika kan?"
 
"Amerika ? Tapi itu terlalu jauh" 
 
"Memang itu tujuannya, kita harus pergi sejauh mungkin dari sini, selain untuk menghindari polisi juga menghindari dari gangguan choi" 
 
"Tapi..."
 
Hyunseung menghentikan kegiatannya merapihkan pakaian hyuna dan menatap hyuna dengan penuh tanya 
 
"Ada apa sayang?" 
 
"Entahlah.. Aku hanya .. Eum rasanya aku tidak mau pergi ke luar negeri" 
 
"Tapi kenapa? disana kita akan aman dan memulai hidup yang baru bersama , kau juga ingin seperti itu kan?"
 
"Memang.. Ya kau benar oppa, tapi aku tidak mau ke amerika, rasanya .. Aku tidak akan bisa menjalani hidup disana, maafkan aku" 
 
Hyunseung mengernyit ia seperti mencurigai sesuatu dari hyuna tapi apa ? 
 
"Hyuna, kau baik-baik saja kan?"
 
"Eum" Hyuna mengangguk kecil 
 
"Jinjja ?"
 
"Ada apa oppa ? Kenapa bertanya seperti itu?"
 
"Tidak, yasudah kalau memang kau tidak mau.. Kita akan tetap di korea, hanya saja kita harus mencari tempat yang tersembunyi dan jauh dari keramaian , setuju?"
 
"Geurae(setuju/baiklah)" 
 
Hyuna tersenyum lebar dan mengangguk setuju , hyunseung tersenyum melihat hyuna senang ia kembali merapihkan pakaian hyuna kedalam tas lalu setelah selesai mereka pun pergi dari kawasan rumah sakit mencari tempat tinggal baru untuk mereka tinggali dan pastinya tempat yang aman dan tidak mudah untuk di cari oleh polisi atau choi dan anak buahnya 
 
Belum lama mereka pergi choi dan anak buahnya tiba dan mencari mereka 
 
"Apa benar kim hyuna dirawat disini ?" Tanya choi pada resepsionis wanita itu 
 
"Sebentar saya cek dulu tuan" 
 
"Iya tuan benar, pasien bernama kim hyuna-ssi dirawat dirumah sakit ini" 
 
"Bagus , lalu diruangan mana dia sekarang?"
 
"Maaf tuan tapi nyonya kim hyuna-ssi baru saja keluar dari rumah sakit ini, sekitar sepuluh menit yang lalu" 
 
"Apa ? Kurang ajar kita terlambat, mereka pasti belum jauh, ayo !" 
 
Hyunseung mengendarai mobilnya dengan hyuna didalam pelukannya ia melajukan mobilnya dengan santai menikmati jalanan yang cukup ramai itu hatinya sangat bahagia karena hyuna telah sembuh dan hyuna kembali hidup 
 
"Oppa" 
 
"Hm?"
 
"Apa kau akan menepati janjimu? Kan aku sudah sembuh" 
 
"Janji?" 
 
Hyuna mengerutkan keningnya dan melepaskan pelukan hyunseung 
 
"Jadi oppa lupa pada janji oppa jika aku sembuh ?!"
 
Hyunseung tertawa kecil dan kembali menarik hyuna kedalam pelukannya 
 
"Jangan marah dulu sayang kau baru sembuh, bagaimana bisa aku melupakan janji itu? Aku akan segera menikahimu" Hyunseung mengecup kening hyuna yang berada dipelukannya 
 
Hyuna mengernyit tiba-tiba saja perasaanya tak enak lalu kedua matanya melirik kaca spion disampingnya lalu kaca disamping kemudi Hyunseung setelah itu ia menoleh kebelakang membuat hyunseung bingung 
 
"Oppa kita diikuti" 
 
Hyunseung melirik lewat kaca spionnya 
"Kau benar, apa mereka tidak tau jika aku sedang malas bermain aaah jinjja" gumamnya 
 
"Oppa sepertinya jumlah mereka tidak sedikit" 
 
"Biarkan saja , tenanglah mereka tidak bisa melakukan apa pun pada kita" 
 
Hyuna kembali merebahkan kepalanya didada hyunseung sedangkan hyunseung tetap fokus mengendarai mobilnya dengan sebelah tangannya memeluk hyuna 
 
"Ya ! Hentikan mobilnya !" Teriak salah seorang anak buah choi yang mobilnya sudah hampir menyusul mobil hyunseung 
 
Hyunseung membuka kaca mobilnya tanpa menghentikan laju mobilnya , lalu ia menyunggingkan ujung bibirnya 
 
"Kau mau apa ? Aku lelah.. Sudahlah aku tidak punya waktu,kau tidak lihat aku sedang bermesraan dengan kekasihku?" Jawabnya dengan tenang 
 
"Hentikan mobilnya atau kami akan melakukannya dengan paksa!"
 
 
Hyunseung kembali menyunggingkan ujung bibirnya meremehkan "dasar anak baru tingkahnya sudah seperti penjahat kelas kakap baru bisa memegang pistol saja sudah banyak tingkah" gumamnya lalu menutup kaca mobilnya 
 
"Oppa sepertinya mereka ingin bermain dengan kita, apa kau mau ikut bermain ?" 
 
"Tentu, kajja.." 
 
Hyuna tersenyum lebar dan mengangguk lalu melepaskan pelukannya dan membiarkan hyunseung melajukan mobilnya lebih cepat hingga anak buah choi tertinggal jauh tiba-tiba saja ponsel hyuna berbunyi 
 
"Oh namjoon oppa menelfon"
 
"Angkatlah" ujar hyunseung sambil tetap fokus mengendarai mobilnya yang melaju semakin cepat 
 
 
"Yoboseo namjoon oppa?"
 
"Hyuna ini aku suga kami berada dibelakang kalian" 
 
"Mwo ? Jinjja ?" Hyuna segera membalikan tubuhnya dan melihat mobil namjoon dan jin yang berada dibelakang mobil choi dan anak buahnya 
 
"Woah! Ya aku melihat kalian !" 
 
"Tenanglah kami akan membantu kalian, setelah persimpangan segera belok ke kanan" 
 
"Oke" 
 
"suga oppa bilang setelah persimpangan belok kanan" 
 
Hyunseung mengangguk lalu setelah akan berbelok kanan ia tidak jadi membelokkannya kekanan karena ternyata ada banyak polisi yang sedang berjaga dan hyunseung segera mengurangi kecepatan mobilnya 
 
"Cepat beritahu mereka jika ada polisi" 
 
Hyuna segera menghubungi suga dan membuat rencana disituasi yang genting ini 
 
"Suga oppa jangan belok kekanan ada banyak polisi dan kurangi kecepatan"
 
"Baik, kalau begitu kita buat mereka terjebak kalian beri sen kekanan tetapi kalian tetap lurus kecohkan mereka dan buat mereka melajut cepat" 
 
"Eum mengerti" 
 
"Oppa beri sen kanan dan sedikit cepatkan kecepatan buat mereka berbelok ke kanan dan terjebak polisi" 
 
"Oke" 
 
Hyunseung melirik ke arah kaca spion di sebelah kemudinya lalu memberikan lampu sen kekanan dengan sedikit menekan gasnya agar mobilnya melaju lebih cepat sehingga membuat anak buah choi tidak mencurigainya jika tiba-tiba ia melaju dengan pelan saat mata polisi mulai menatap ke arahnya hyunseung langsung memelankan laju mobilnya dan mematikan lampu sennya disaat itu pula anak buah choi yang jaraknya cukup jauh dan tidak melihat adanya polisi melaju cepat dan berbelok kekanan sedangkan hyunseung berjalan lurus hingga akhirnya polisi mengejar mereka karena mereka yang melajukan mobilnya terlalu cepat dan melawan arah 
 
"Yes ! Kita berhasil oppa .. Rasakan itu!" 
 
Hyunseung tersenyum dan melirik kaca spionnya ia melihat dua buah mobil masih mengikutinya dan itu adalah mobil jin dan namjoon ia benar-benar berterimakasih lagi-lagi mereka menolongnya
 
"Oppa apa kau merindukan saat seperti tadi ?"
 
"Eum.. Ya lumayaan , dan kau sayang?"
 
"Iya aku juga , tapi kita harus tetap hidup normal aku ingin kita meninggalkan dunia hitam ini" 
 
"Iya sayang" Hyunseung menarik tengkuk hyuna dan mencium bibirnya lalu kembali fokus pada setir mobilnya 
 
 
🐙🐙🐙
 
"Oppa aku suka apartement ini" 
 
"Chua ? (Suka?)" 
 
Hyuna menganggukan kepalanya dan berjalan melihat-lihat isi kamar yang tidak terlalu besar itu namun memiliki dua kamar dan dapur yang luas dan berlokasi di pinggir kota yang pastinya jauh dari keramaian 
 
"Kalau begitu kami sewa kamar ini" ujar hyunseung pada pemilik apartement itu 
 
"Baik tuan"
 
Ponsel hyuna berdering dan menandakan ada pesan yang masuk karena hyuna berada didalam kamar mandi sedang membersihkan dirinya hyunseung yang merasa penasaran akhirnya membuka pesan itu 
 
 
-hyuna eodie isseoyo? (Kau dimana ?)
 
 
Chanyeol-
 
 
Chanyeol? Siapa dia ? Aku tidak pernah mengenal namanya sebelumnya , apa dia teman hyuna ? Tapi selama tiga tahun ini hyuna tidak pernah berteman dengan siapa pun dan selalu bersamaku
 
 
"Oh ? Oppa ? Apa yang kau lakukan dengan ponselku?" Tanya hyuna yang baru saja keluar dari dalam kamar mandi dengan rambutnya yang basah 
 
"Ini.. Ada pesan masuk" 
 
"Aah begitu, aku fikir ada apa" dengan santainya hyuna berjalan mengambil pakaiannya dan menggantinya tanpa terlihat penasaran sedikit pun pada siapa yang mengirimnya pesan 
 
Aku sudah duga hyuna pasti tidak mungkin menyimpan lelaki lain, lalu siapa dia ini? Chanyeol.. Aku benar-benar tidak tau siapa dia 
 
"Euhh chagiya (sayang), apa kau mengenal chanyeol?" 
 
Tiba-tiba hyuna yang sedang memakai pakaiannya terdiam dan menatap hyunseung dengan wajah terkejut 
 
"Hyuna ?"
 
"Ne ?"
 
"Gwaenchana?" 
 
"Oppa.. Kau.. Eum kenapa menanyakan dia ? Maksudku kenapa .. Kau tau dari mana nama itu ? Apa kau mengenalnya?"
 
"Tidak , aku tidak mengenalnya tapi dia mengirimmu pesan" 
 
Hyuna membulatkan kedua matanya tanpa mengenakan celananya dan baju tidur yang cukup panjang ia berlari kecil ke arah hyunseung dan mengambil ponselnya lalu membaca isi pesannya 
 
Ternyata benar chanyeol..
 
"Siapa dia ?"
 
"Ne ? Eum.. Teman" 
 
"Teman ? Sejak kapan?"
 
"Maksud oppa?"
 
"Sejak kapan kalian berteman ? Karena setauku kau tidak pernah menyebut atau menceritakannya padaku" 
 
"Oh.. Eum teman lama, sudah sangat lama" 
 
Hyunseung mengangguk mengerti lalu berjalan meninggalkan hyuna berjalan keluar kamar namun fikirannya menjadi penuh dengan pertanyaan entah mengapa walaupun hyuna sudah menjawab pertanyaannya tapi rasanya ia malah semakin mencurigainya 
 
Ini gila ! Kenapa chanyeol menghubungiku ?! Astaga seharusnya sedari dulu aku mengganti nomor telfonku! 
 
Hyuna tersontak ia terkejut saat ponselnya berbunyi dan dari nomor yang sama nomor saat chanyeol mengirimnya pesan
 
Astaga apa yang harus aku lakukan ! 
 
Hyuna tidak mengangkat panggilan itu ia mematikannya , hyunseung yang duduk disofa dengan menonton televisi sesekali melirik hyuna yang berdiri didalam kamar namun bisa terlihat olehnya lewat pintu yang terbuka 
 
Ada apa dengannya ? Benar-benar mencurigakan , pasti namja (laki-laki) itu ada hubungannya dengan masa lalu hyuna hingga hyuna terlihat cemas 
 
 
____________________________________
 
 
 
Buat yang bingung siapa cahnyel ? Hm.. Ingat-ingat lagi siapa dia di chapter 1 😉
 
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 25: Makasih thor! Makasih udah buat ending kayak gini T.T
Troubleshipper #2
Lega dkit sih hyuna hyunseung udah kmbali. Tapi feelingku mslh msih bnyak... T.T
Troubleshipper #3
Chapter 19: Trouble.. Trouble.. Mssalah mkin bnyak thor.. Ane bperr T.T
Troubleshipper #4
Chapter 14: Saya yg sakit hati hyunseung mau nikah T.T.
Troubleshipper #5
Chapter 13: Wlwkwk.. Ngakak subuh2 pas baca "kantung" hyuna. Btw, happy birthday unni.
Exquisitely #6
Great Looking Plot~
Troubleshipper #7
Chapter 10: Ah... Author jdi balik ke chap 1 lagi kannn.. Ah chanyeol siapa?? Hahaha..
Troubleshipper #8
Chapter 9: Aku pikir ini chap penuh dgn kesedihan.. Tapi ternyata diluar dugaaan. Emosi reader dibuat naik turun.. Daebak author! Gomawo udh updte..
Troubleshipper #9
Chapter 6: Diawal udah dibuat ketawa pas hyunseung oppa jadi malas karena hukumannya.. Aku sukses banget bayangin wajahnya, hahha.. Tapi diakhir dibuat khawatir juga, ah entahlah thor.. Yg pnting Next.. Hehe
Troubleshipper #10
Chapter 3: Tiap dialog mereka, feel nya dapet bgt.. Ucapan hyunseung terkesan dingin, agak cuek.. Tp syang sama hyuna. Wkwk, aku sok tau..

Smgt thorr..